Se
r
t
i
f
i
kat
Dr
.
Lel
a
Nurl
ael
a
Wat
i
,
SE,
MM
DIBERIKAN KEPADA
atas partisipasinya sebagaipresenterdalam
Semi
nar
Nasi
onal
dan
Call
For
Paper
2021
“INOVASIKEWIRAUSAHAAN DAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGIINFORMASIKEUANGAN DIMASA PANDEMICOVID-19”
STIE Muhammadiyah Jakarta Jakarta,20 Maret2021
Co Host
Sekolah TinggiIlmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta
Ketua
STIE Muhammadiyah Jakarta
Dr.Lela Nurlaela Wati,SE,MM
Ketua Panitia SeminarNasional dan CallforPaper2021 STIE Muhammadiyah Jakarta
SEMINAR NASIONAL STIEMJ 2021 20 Maret, 2021
Jl. Minangkabau No. 60 - Manggarai
Jakarta Selatan Telp (021) 835.4683, Fax (021) 829.6108
Presenter:
1. Tasya Farikhatunnissa
2. Dr. Lela Nurlaela Wati, SE, MM. STIE Muhammadiyah Jakarta
IKATI STIEMJ
SEMINAR NASIONAL STIEMJ
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KECENDERUNGAN
TERJADINYA KONDISI FINANCIAL DISTRESS
LOGO AFILIASI
Overview
Following contents may be included:
1. Judul 2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Rumusan masalah/ Tujuan 5. Teori/Kerangka Berfikir 6. Hipotesis
7. Methodology
8. Population, sample, 9. Metode Analysis Data 10. Hasil dan Pembahasan 11. Kesimpulan dan Saran 12. Referensi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan dan
corporate governance terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial
distress pada perusahaan manufaktur. Sampel adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019, yang diambil
dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi logistik menggunakan SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukan
bahwa solvabilitas, aktivitas, dan kepemilikan institusional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial
distress, likuiditas, profitabilitas, komite audit, dan komisaris independen
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kecenderungan terjadinya
kondisi financial distress.
Pendahuluan
Financial distress selaku
keadaan dimana perseroan alami delisted akibat laba bersih serta nilai buku ekuitas negatif berturut- turut dan perseroan tersebut sudah dimerger. (Luciana, et.al, 2004).
Kode
Saham Nama Perusahaan Tanggal LPO DelistingTanggal SOBI Sorini Agro Asia Corpotindo Tbk Agustus199203 03 Juli 2017
SIAP Sekawan Intipratama Tbk 17 Okt 2018 17 Juni 2019
DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk 14 Mei 2014 18 Mei 2018
JPRS Jaya Pari Steel Tbk 04 Ags 1989 08 Okt 2018
Apakah mekanisme GCG yang diukur oleh
kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit berpengaruh terhadap financial distress?
• Apakah kinerja perusahaan yang terdiri dari
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas berpengaruh terhadap financial distress?
Rumusan
Masalah
TEORI
Financial Distress
Kinerja Keuangan
Corporate Governance
Tahap proses penyusutan keadaan keuangan sebelum perseroan alami keadaan yang lebih buruk lagi ( bangkrut ataupun likuidasi).
Hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.
Secara umum diartikan sebagai sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan
Kerangka Berpikir
Kinerja Keuangan - Likuiditas - Profitabilitas - Solvabilitas - Aktivitas Corporate Governance - Kepemilikan Institusional - Komisaris Independen - Komite Audit Financial DistressHipotesis
• H1a : Rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial distress.
• H1b : Rasio solvabilitas berpengaruh negatif terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial distress.
• H1c : Rasio profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial distress.
• H1d : Rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial distress.
• H2a : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif tehadap terjadinya kondisi financial distress.
• H2b : Independen komisaris berpengaruh negatif terhadap terjadinya kondisi financial distress.
• H2c : Komite audit nerpengaruh positif terhadap terjadinya financial distress.
• H3 : Model prediksi financial distress memiliki tingkat akurasi yang baik.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan data keuangan selama 5 tahun pada periode
pengamatan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dengan
menggunakan data sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung
(diperoleh dan dicatat pihak lain), yaitu laporan keuangan dan laporan
Populasi dan Sampel
•
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI. Dengan jumlah 169 perusahaan manufaktur.
•
Penentuan pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sehingga
hanya 71 perusahaan yang terpilih dalam penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dengan jumlah 169 perusahaan manufaktur.
Penentuan pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sehingga hanya 71 perusahaan yang terpilih dalam penelitian ini
Total sampel selama periode penelitian ada 355
Metode Analisis Data
Pengujian statistik dilakukan untuk
memberikan deskripsi variabel-variabel dalam penelitian.
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model logit, dimana model ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan
variabel bebasnya.
UJI DESKRIPTIF
PENGUJIAN REGRESI LOGISTIK
Hasil dan Pembahasan
STATISTIK DESKRIPTIF
Variabel Min Max Mean St. Dev
BOARD_INDEP 0,200 6,000 0,55863 0,879069 KOM_AUDIT 2 5 3,06 0,411 Kepemilikan Institusional 0,000 7,240 0,68495 0,568958 ROA -1,131 0,921 0,02723 0,133299 DAR 0,131 70,194 0,90539 4,908474 CR 0,014 7,656 2,46357 1,479435 TATO 0,000 582,390 7,15381 56,873748
UJI REGRESI LOGISTIK
Tabel 4.5 Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1a BOARD_INDEP -0,919 1,382 0,442 1 0,506 0,399 KOM_AUDIT -19,266 7455,228 0,000 1 0,998 0,000 KEPEMILIKANINSTITUSIONAL -1,897 0,821 5,338 1 0,021 0,150 ROA -4,516 2,593 3,032 1 0,082 0,011 DAR 1,246 0,488 6,528 1 0,011 3,476 CR 0,199 0,176 1,275 1 0,259 1,220 TATO -1,136 0,444 6,552 1 0,010 0,321 Constant 57,871 22365,685 ,000 1 0,998 1,358
• Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa solvabilitas, aktivitas, dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan terjadinya kondisi financial distress.
penelitian ini sama dengan penelitian Bhimani et al(2009), Sipahutar (2014), hanifah (2013)
• Hasil pengujian hipotesis menunjukan likuiditas, profitabilitas, komite audit, dan komisaris independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kecenderungan terjadinya kondisi
financial distress.
penelitian ini sama dengan penelitian Rani (2017), Rahmawati dan Khoiruddin (2017), Fathonah (2016)
Kesimpulan
Kinerja keuangan perusahaan yang diukur oleh likuiditas dan profitabilitas
berpengaruh nagatif dan signifikan terhadap financial distress. Namun solvabilitas dan aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress.
Mekanisme corporate governance yang diukur oleh komite audit dan komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress. Namun kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap financial distress.
Saran
Adapun saran yang disampaikan pada bagi perusahaan publik diharapkan
untuk memperhatikan faktor yang dapat mengakibatkan financial distress
perusahaan, sehingga jika terdapat indikasi perusahaan mengalami
financial distress, perusahaan dapat cepat mengambil tindakan untuk
memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.
Referensi
• Altman, E. I. (1968). Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance. Vol. 23, No. 4 , 589-609.
• ASTUTI, P. a. (2015). ANALISIS PENGARUH OPINI GOING
CONCERN,LIKUIDITAS,SOLVABILITAS,ARUS KAS,UMUR PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEMUNGKINAN FINANCIAL DISTRESS ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2013 ). Undergraduate thesis, Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, 1-74.
• Baklouti, N., Gautier, F., & Affes, H. (2016). Corporate Governance and Financial Distress of European Commercial Banks. Journal of Business Studies Quarterly, 75.
• Eliezer M. Fich, S. L. (2008). Can corporate governance save distressed firms from bankruptcy? An empirical analysis. Review of Quantitative Finance and Accounting