• Tidak ada hasil yang ditemukan

2012 JRAP Financial Statement March 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2012 JRAP Financial Statement March 2012"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) dan Entitas Anak Pada Tanggal 31 Maret 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit) serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009/

Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) and and Its Subsidiaries as of March 31, 2012, December 31, 2011, 2010 and 2009 and for the Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2011) and for the Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009

LAPORAN KEUANGAN - Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2011 yang Tidak Diaudit), dan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010, dan 2009/

FINANCIAL STATEMENTS - As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010, and 2009 and For the Three-Month Period Ended March 31, 2012 (With Unaudited Comparative Figures for the Three-Month Period Ended March 31, 2011) and For the Years Ended December 31, 2011, 2010, and 2009

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 3

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income

5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity 6

Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 7

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan Related parties - net of allowance for

piutang ragu-ragu sebesar nihil pada tanggal doubtful accounts of nil as of March 31,

31 Maret 2012, Rp 78.815 ribu pada tanggal 2012, Rp 78,815 thousand as of

31 Desember 2011, Rp 26.272 ribu pada December 31, 2011, Rp 26,272 thousand

tanggal 31 Desember 2010 dan nihil as of December 31, 2010 and nil as of

pada tanggal 31 Desember 2009 2e,2h,3,5,18,31,32 - 908.078 2.506.659 2.725.757 December 31, 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar nihil pada tanggal Third parties - net of allowance for doubtful

31 Maret 2012, nihil pada tanggal accounts of nil as of March 31, 2012,

31 Desember 2011, Rp 49.308 ribu pada nil as of December 31, 2011,

pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 49,308 thousand as of December 31,

nihil pada tanggal 31 Desember 2009 2h,3,5,18,31,32 835.322 477.486 4.068.331 4.703.879 2010 and nil as of December 31, 2009

Piutang lain-lain 2h,3,18,32 4.879.012 - - - Other accounts receivable

Persediaan - setelah dikurangi penyisihan Inventories - net of allowance for decline in

kerugian penurunan nilai dan persediaan usang value and obsolescence of

sebesar Rp 262.710 ribu pada tanggal Rp 262,710 thousand as of March 31,

31 Maret 2012, Rp 262.710 ribu pada tanggal 2012, Rp 262,710 thousand as of

31 Desember 2011 dan nihil pada tanggal December 31, 2011, nil as of

31 Desember 2010 dan nihil pada tanggal December 31, 2010 and nil as of

31 Desember 2009 2i,2o,3,6 219.754.768 1.796.450 2.737.963 2.559.952 December 31, 2009

Pajak dibayar dimuka 2t,7 14.596.709 35.613 56.543 20.537 Prepaid taxes

Pembayaran dimuka, uang muka dan aset lancar Prepayments, advances and other current

lainnya 2j,8 63.626.253 819.112 920.053 1.564.614 assets

Jumlah Aset Lancar 463.902.431 9.131.963 10.614.736 11.953.341 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS

Aset pajak tangguhan 2t,3,28 6.238.262 116.001 - 1.422 Deferred tax assets

Pajak Pertambahan Nilai masukan 2t 38.591.566 - - - Prepaid Value Added Tax

Piutang dari pihak berelasi 2e,2h,3,18,31,32 - - 890.951 890.951 Due from a related party

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Property and equipment - net of accumulated

sebesar Rp 985.537.472 ribu pada tanggal depreciation of Rp 985,537,472 thousand

31 Maret 2012, Rp 3.317.060 ribu pada as of March 31, 2012, Rp 3,317,060

tanggal 31 Desember 2011, thousand as of December 31, 2011 and

Rp 3.073.833 ribu pada tanggal Rp 3,073,833 thousand as of

31 Desember 2010 dan Rp 2.684.152 ribu December 31, 2010 and Rp 2,684,152

pada tanggal 31 Desember 2009 2k,2m,2o,3,9 446.755.912 1.025.926 1.128.942 1.600.203 thousand as of December 31, 2009

Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and

yang ditangguhkan - bersih 2l,3,10 3.360.847.142 - - - development costs - net

Uang muka pembelian saham 21.859.677 - - - Advances for purchase of shares of stock

Jaminan reklamasi 359.246 - - - Reclamation guarantee

Goodwill 1c,2c 326.889.006 - - - Goodwill

Aset tidak lancar lain-lain 17.865.079 - - - Other noncurrent assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 4.219.405.890 1.141.927 2.019.893 2.492.576 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 4.683.308.321 10.273.890 12.634.629 14.445.917 TOTAL ASSETS

(8)

Utang bank jangka pendek 2h,3,11,18,32 500.000 500.000 2.478.029 2.863.330 Short-term bank loans Utang usaha 2h,3,12,18,32 138.649.607 1.717.814 1.639.367 1.657.730 Trade accounts payable Utang pajak 2t,13,28 42.341.442 665.142 717.914 587.063 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 2h,3,14,18,32 34.540.460 515.322 1.693.830 2.100.261 Accrued expenses Bagian liabilitas jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:

Utang lembaga keuangan bukan bank 2h,3,15,18,32 709.272 908.800 - - Loans from non-bank financial institutions

Pinjaman bank 2h,3,16,18,32 173.247.807 - - - Bank loans

Sewa pembiayaan 2h,2m,18,32 204.953 36.897 - - Finance lease

Utang lain-lain 2h,3,18,32 1.770.000 415.000 - - Other payables

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 391.963.541 4.758.975 6.529.140 7.208.384 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current portion:

Utang lembaga keuangan bukan bank 2h,3,15,18,32 1.487.534 1.135.994 - - Loans from non-bank financial institutions

Pinjaman bank 2h,3,16,18,32 676.374.770 - - - Bank loans

Sewa pembiayaan 2h,2m,18,32 111.949 56.846 - - Finance lease

Liabilitas pajak tangguhan 2t,28 760.679.562 - 24.856 - Deferred tax liabilities Utang kepada pihak berelasi 2e,2h,3,18,31,32 80.640.000 1.563.553 2.014.519 1.943.194 Due to related parties

Provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang 2p,3,17 79.812.071 - - - Provision for reclamation and mine closure costs Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2s,3,27 10.617.177 165.152 126.369 102.524 Defined-benefit post-employment reserve Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.609.723.063 2.921.545 2.165.744 2.045.718 Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas 2.001.686.604 7.680.520 8.694.884 9.254.102 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share

Modal dasar - 2.000.000.000 saham pada Authorized - 2,000,000,000 shares as of

tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2001, March 31, 2012 and December 31, 2011,

60.000.000 saham pada tanggal 31 Desember Rp 60,000,000 shares as of December 31,

2010 dan 2009 2010 and 2009

Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and paid-up - 756,000,000 shares

756.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2012 as of March 31, 2012 and 30,000,000

dan 30.000.000 saham tahun 2011, 2010 dan shares as of December 31, 2011, 2010 and

2009 19 75.600.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 2009

Tambahan modal disetor - bersih 20 1.376.838.641 1.393.084 1.393.084 1.393.084 Additional paid-in capital - net

Selisih penjabaran mata uang asing 2d 26.467.579 - - - Translation adjustment

Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Telah ditentukan penggunaannya 29 100.986 100.986 96.578 88.995 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 862.369.739 (1.900.700) (549.917) 709.736 Unappropriated

Jumlah 2.341.376.945 2.593.370 3.939.745 5.191.815 Subtotal

Kepentingan Nonpengendali 2c,21 340.244.772 - - - Noncontrolling Interests

Jumlah Ekuitas 2.681.621.717 2.593.370 3.939.745 5.191.815 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.683.308.321 10.273.890 12.634.629 14.445.917 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

(9)

PENDAPATAN USAHA 2e,2q,22,31,34 240.524.027 4.069.877 15.501.413 13.814.884 14.257.389 REVENUES BEBAN POKOK PENDAPATAN 2e,2q,23,34 (140.892.575) (3.683.219) (13.697.506) (12.510.129) (13.460.361) COSTS OF REVENUES LABA KOTOR 99.631.452 386.658 1.803.907 1.304.755 797.028 GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi 2q,24 (56.603.454) (234.576) (2.673.819) (2.193.352) (1.586.014) General and administrative expenses

Amortisasi dan penghapusan 2l,10,25 (107.791.508) - - - - Amortization and write-off

Pendapatan bunga 2q 85.676 997 3.494 3.656 4.830 Interest income

Laba penjualan aset tetap 2k,9 - - 60.650 84.000 178.000 Gain on sale of property and equipment

Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan Provision for decline in value of inventories

dan persediaan usang 2h,2o,3,6 - - (262.710) - - and obsolescence

Beban bunga dan beban keuangan lainnya 2q,26 (17.460.462) (93.198) (418.754) (338.900) - Interest and other financial charges Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih (2.916.333) - - - - Foreign exchange gain (loss) - net

Biaya akuisisi (1.376.169) - - - - Acquisition related costs

Laba pembelian 1c 934.076.908 - - - - Gain on bargain purchase

Beban lain-lain 20.221.584 (1.298) - (85.951) (1.238) Other expenses

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 867.867.694 58.583 (1.487.232) (1.225.792) (607.394) INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 2t,28 TAX BENEFIT (EXPENSE)

Pajak kini (35.546.035) - - - - Current tax

Pajak tangguhan 34.437.658 - 140.857 (26.278) (1.112) Deferred tax (1.108.377)

- 140.857 (26.278) (1.112)

LABA (RUGI) BERSIH 866.759.317 58.583 (1.346.375) (1.252.070) (608.506) NET INCOME (LOSS)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Selisih penjabaran mata uang asing 26.770.081 - - - - Translation adjustment

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 893.529.398 58.583 (1.346.375) (1.252.070) (608.506) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Income (loss) attributable to:

Pemilik entitas induk 864.270.439 58.583 (1.346.375) (1.252.070) (608.506) Owners of the Company

Kepentingan nonpengendali 2c 2.488.878 - - - - Noncontrolling interests

Jumlah 866.759.317 58.583 (1.346.375) (1.252.070) (608.506) Total

Laba (rugi) komprehensif yang dapat Comprehensive income (loss)

diatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk 890.738.018 58.583 (1.346.375) (1.252.070) (608.506) Owners of the Company

Kepentingan nonpengendali 2c 2.791.380 - - - - Noncontrolling interests

Jumlah 893.529.398 58.583 (1.346.375) (1.252.070) (608.506) Total

Laba (rugi) bersih per saham dasar Basic income (loss) per share

(nilai penuh) 2u,30 1.552,91 1,95 (44,88) (41,74) (20,28) (full amount)

(10)

Notes Capital Stock Paid-in Capital Translation Appropriated Unappropriated Total Interests Total Equity

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/ Balance as of January 1, 2009/

31 Desember 2008 3.000.000 1.393.084 - 82.195 1.365.842 5.841.121 - 5.841.121 December 31, 2008

Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 29 - - - 6.800 (6.800) - - - Appropriation of retained earnings

Dividen - - - - (40.800) (40.800) - (40.800) Dividends

Rugi komprehensif periode berjalan Total comprehensive loss for the

setelah penyajian kembali - - - - (608.506) (608.506) - (608.506) year after restatement

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Balance as of December 31, 2009

setelah penyajian kembali 3.000.000 1.393.084 - 88.995 709.736 5.191.815 - 5.191.815 after restatement

Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 29 - - - 7.583 (7.583) - - - Appropriation of retained earnings

Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan - - - - (1.252.070) (1.252.070) - (1.252.070) Total comprehensive loss for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 3.000.000 1.393.084 - 96.578 (549.917) 3.939.745 - 3.939.745 Balance as of December 31, 2010

Jumlah laba komprehensif periode berjalan - - - - 58.583 58.583 - 58.583 Total comprehensive income for the period

Saldo pada tanggal 31 Maret 2011 3.000.000 1.393.084 - 96.578 (491.334) 3.998.328 - 3.998.328 Balance as of March 31, 2011

Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 3.000.000 1.393.084 - 96.578 (549.917) 3.939.745 - 3.939.745 Balance as of January 1, 2011

Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 29 - - - 4.408 (4.408) - - - Appropriation of retained earnings

Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan - - - - (1.346.375) (1.346.375) - (1.346.375) Total comprehensive loss for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 3.000.000 1.393.084 - 100.986 (1.900.700) 2.593.370 - 2.593.370 Balance as of December 31, 2011

Modal saham 19 72.600.000 - - - - 72.600.000 - 72.600.000 Capital stock

Tambahan modal disetor 20 - 1.375.445.557 - - - 1.375.445.557 - 1.375.445.557 Additional paid-in capital

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak Noncontrolling interests in newly

yang diakuisisi - - - 337.453.392 337.453.392 acquired subsidiaries

Total consolidated comprehensive

Jumlah laba komprehensif konsolidasian tahun berjalan - - 26.467.579 - 864.270.439 890.738.018 2.791.380 893.529.398 income for the period

Saldo pada tanggal 31 Maret 2012 75.600.000 1.376.838.641 26.467.579 100.986 862.369.739 2.341.376.945 340.244.772 2.681.621.717 Balance as of March 31, 2012

(11)

Penerimaan dari pelanggan 236.195.257 5.507.940 20.690.839 14.597.605 13.105.766 Receipt from customers

Pembayaran untuk pemasok, karyawan dan lainnya (3.211.902.352) (4.344.087) (16.307.795) (14.381.737) (15.936.608) Payment to suppliers, employees and others Arus kas yang dihasilkan dari operasi 1.163.853(2.975.707.095) 4.383.044 215.868 (2.830.842) Net cash flows generated from operations Pembayaran pajak penghasilan (14.596.709) (59.518) (35.613) (34.543) - Income tax paid

Penerimaan bunga 85.676 997 3.494 3.656 4.830 Interest received

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.105.332(2.990.218.128) 4.350.925 184.981 (2.826.012) Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Arus kas dari akuisisi entitas anak 1.213.943.505 - - - - Cash flows from acquisition of subsidiary - net

Penerimaan piutang dari pihak berelasi - - 890.951 - - Receipts from a related party

Hasil penjualan aset tetap - - 60.650 84.000 178.000 Proceeds from sale of property and equipment

Penambahan aset tetap (445.729.986) (10.020) (84.630) (8.420) (40.369) Acquisition of property and equipment Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 768.213.519 (10.020) 866.971 75.580 137.631 Net Cash Provided by Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan dari (pembayaran untuk): Proceeds from (payments for):

Utang bank jangka pendek - (1.720.029) (1.978.029) (385.301) 1.205.573 Short-term bank loan

Utang lain-lain - - - - (452.747) Other payable

Pinjaman bank 849.622.577 - - - - Bank loans

Utang lembaga keuangan bukan bank 152.012 2.726.400 2.044.794 - - Loans from non-bank financial institutions

Liabilitas sewa pembiayaan 223.159 - (63.657) - - Lease liability

Utang kepada pihak berelasi 79.076.447 (2.014.519) (450.967) 71.325 1.943.194 Due to related parties

Dividen - - - - (40.800) Dividend

Modal saham 72.600.000 - - - - Capital stock

Tambahan modal disetor 1.375.445.557 - - - - Additional paid-in capital

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 2.377.119.752 (1.008.148) (447.859) (313.976) 2.655.220 Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH

DAN SETARA KAS 155.115.143 87.164 4.770.037 (53.415) (33.161) EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 5.095.224 325.187 325.187 378.602 411.763 OF THE PERIOD

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 160.210.367 412.351 5.095.224 325.187 378.602 THE PERIOD

(12)

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) didirikan dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk berdasarkan akta Notaris No. 16 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang, tanggal 14 Januari 2002. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C.03855.HT.01.01.Th.2002 tanggal 8 Maret 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14 Juni 2002, Tambahan No. 5772.

PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) was established under the name of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, based on Notarial Deed No. 16 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang dated January 14, 2002. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C.03855.HT.01.01.Th.2002 dated March 8, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic Indonesia No. 48 dated June 14, 2002, Supplement No. 5772.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan akta Notaris No. 362 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Desember 2011 mengenai:

The Company's Articles of Association have been amended based on Notarial Deed No. 362 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated December 30, 2011 regarding:

- Rencana Perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang meliputi:

- The Company’s plans to conduct its limited public offering I with preemptive rights, which includes:

a. Rencana Perusahaan untuk

melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I;

a. The Company’s plans to

implement limited public offering of its shares of stock;

b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula Rp 3.000.000.000 yang terbagi atas 30.000.000 saham menjadi Rp 75.600.000.000 yang terbagi atas 756.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham; dan

b. Increase the Company’s issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 divided into 30,000,000 shares to Rp 75,600,000,000 divided into 756,000,000 shares with par value of Rp 100 per share; and

c. Setoran modal dari J&Partners Asia Limited (pembeli siaga) dalam bentuk piutang dan uang tunai dalam hal terdapatnya sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham.

c. Capital injection of J&Partners Asia Limited (standby purchaser) in the form of accounts receivable and cash in case there are remaining shares not taken by the shareholders.

- Rencana Perusahaan untuk melakukan

perubahan kegiatan utama Perusahaan (pasal 3 Anggaran Dasar), terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan

dan jasa.

(13)

- Rencana Perusahaan untuk melakukan transaksi material berupa pengambilalihan/penyertaan 98,87% saham baru dalam PT J Resources Nusantara (JRN) yang akan dibayar/disetor menggunakan piutang terhadap JRN yang akan dimiliki oleh Perusahaan. Piutang tersebut merupakan pembayaran/setoran dari J&Partners Asia Limited atas saham baru Perusahaan.

- The Company’s plans to perform material transactions in the form of a takeover/equity 98.87% of new shares in PT J Resources Nusantara (JRN) to be paid / deposited using the receivables from JRN which will be owned by the Company. These receivables are payment/ deposit of J&Partners Asia Limited for the new shares of the Company.

- Perubahan susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan.

- Change in the composition of the Board of Commissioners and Directors. - Perubahan nama Perusahaan dari

semula PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

- Change in the Company’s name from

PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk to PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

- Menjaminkan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk seluruh atau sebagian besar saham baru yang akan dimiliki Perusahaan pada PT J Resources Nusantara.

- Pledge to PT Bank CIMB Niaga Tbk of all new shares or most of the new shares of PT J Resources Nusantara to be owned by the Company.

Berdasarkan akta Notaris No. 363 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Desember 2011, pemegang saham menyetujui untuk melakukan perubahan kegiatan utama Perusahaan (pasal 3 Anggaran Dasar), terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa; serta perubahan nama Perusahaan dari PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

Based on Notarial Deed No. 363 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated December 30, 2011, the stockholders agreed to amend the Company's scope of its activities (Article 3 of the Articles of Association), mainly include in mining, industrial, construction, trade, transport, agriculture, workshop and services; and changes in the Company’s name from PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk to PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-01229.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012.

The amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-01229.AH.01.02.Tahun 2012 dated January 9, 2012.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan beberapa kali terakhir berdasarkan akta Notaris No. 115 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 26 Januari 2012, mengenai persetujuan rencana Perusahaan seperti yang tercantum pada Akta No. 362 tanggal 30 Desember 2011. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-02869 tanggal 30 Januari 2012.

(14)

Berdasarkan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa.

In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities mainly include mining, industry, housing development, general trading, transportation, agriculture, workshop and services.

Perusahaan berdomisili di JI. Soekarno Hatta Km. 32, Harjosari, Bawen, Semarang, Jawa Tengah.

The Company's domicile is at JI. Soekarno Hatta Km. 32, Harjosari, Bawen, Semarang, Central Java.

Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tanggal 1 Mei 2002.

The Company started its commercial operations on May 1, 2002.

Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”

In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred to as “the Group”.

Pemegang saham akhir Grup adalah J Resources Mining Limited (dahulu J&Partners Asia Limited) yang berkedudukan di Hong Kong.

The ultimate parent of the Group is J Resources Mining Limited (formerly J&Partners Asia Limited), a limited liability company incorporated in Hong Kong.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 31 Maret 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) dengan surat No. S-655/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum atas 30.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 100 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 April 2003.

On March 31, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) in his Letter No S-655/PM/2003 for its offering to the public of 30,000,000 shares at Rp 100 per share. On April 22, 2003, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14017/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 726.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Januari 2012.

On December 30, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-14017/BL/2011 for its limited public offering I with preemptive rights of 726,000,000 shares through rights issue to stockholders. On January 13, 2012, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Maret 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 756.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

(15)

c. Entitas anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

Entitas anak yang dikonsolidasikan, baik dimiliki langsung maupun tidak langsung termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Consolidated subsidiaries, owned directly or indirectly, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:

Persentase Jumlah Aset Tempat Kegiatan Usaha/ Status Operasi/ Kepemilikan/ Sebelum Eliminasi Entitas Anak/ Kedudukan/ Nature of Status of Percentage of Total Assets

Subsidiary Domicile Business Operations Ownership Before Elimination

31 Maret 2012/ Rp '000

March 31, 2012

Pemilikan Langsung/Direct Investments

PT J Resources Nusantara (JRN) Jakarta, Perdagangan Umum 98,87% 4.535.293.327 Indonesia dan Jasa/

General Trading and Services

Pemilikan Tidak Langsung/Indirect Investments

PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik) Jakarta, Pertambangan/ Eksplorasi/ 80,00% 101.578.263 Indonesia Mining Exploration

PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) Sulawesi Utara/ Pertambangan/ Produksi/ 80,00% 511.187.941

North Sulawesi Mining Production

Indonesia

J Resources B.V. (JBV) Amsterdam/ Perusahaan Induk/ 100,00% 742.643.695

Netherland Holding

Belanda

J&P Resources Gold (Malaysia) OHQ SDN. BHD Malaysia Pertambangan/ 100,00% 9.144.922

(JPRG) Mining

PT Arafura Surya Alam (ASA) Makasar, Pertambangan/ Eksplorasi/ 99,50% 91.211.642 Indonesia Mining Exploration

PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) Jakarta, Pertambangan/ Eksplorasi/ 99,99% 48.920.835 Indonesia Mining Exploration

PT Sago Prima Pratama (SPP) Jakarta, Pertambangan/ Eksplorasi/ 100,00% 43.708.713 Indonesia Mining Exploration

PT J Resources Mining Services Indonesia (JRMSI) Jakarta, Jasa Pertambangan/ 99,83% 3.520.790 Indonesia Mining Services

Entitas anak JBV/Subsidiary of JBV

J Resources Gold (UK) Limited (JRGL) Inggris/ Pertambangan/ Produksi/ 100,00% 743.965.560

England Mining Production

Entitas anak JRGL/Subsidiary of JRGL

Specific Resources Sdn, Bdn (SRS) Malaysia Pertambangan/ Produksi/ 100,00% 99.309.240

Mining Production

Berdasarkan Akta No. 91 tanggal 19 Januari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengakuisisi kepemilikan dalam entitas anak sebesar 99,87% saham JRN, dengan total nilai akuisisi sebesar Rp 1.443.848.000 ribu.

(16)

Pengakuisisian JRN menimbulkan keuntungan atas akuisisi saham. Tabel berikut merangkum pembayaran jumlah nilai wajar dan nilai translasi, jumlah tercatat aset dan liabilitas dari JRN pada tanggal akuisisi:

Acquisition of JRN had resulted to gain on bargain purchase. The table below summarizes the total consideration, total fair values and total carrying values of identifiable assets and liabilities of JRN as at date of acquisition:

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair Value

Rp '000 Rp '000

Kas dan bank 229.904.495 229.904.495 Cash and cash equivalents Piutang usaha 401.097 401.097 Trade accounts receivable Piutang lain-lain 36.113.655 36.113.655 Other accounts receivable Persediaan 188.663.576 188.663.576 Inventories

Pembayaran dimuka, uang muka dan Prepayments, advances and

aset lancar lainnya 139.998.994 139.998.994 other current assets

Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and

yang ditangguhkan 3.152.093.701 3.293.142.361 development costs Aset tetap 511.773.575 511.773.575 Property and equipment Aset tidak lancar lain-lain 379.556.533 379.556.533 Other noncurrent assets Utang usaha (73.006.773) (73.006.773) Trade accounts payable Pinjaman jangka pendek - pihak berelasi (79.356.838) (79.356.838) Short-term loan - related parties

Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses and

dan utang lain-lain (142.323.167) (142.323.167) other liabilities Utang pajak (41.249.254) (41.249.254) Taxes payable Utang jangka pendek (193.826.883) (193.826.883) Short-term payable Utang jangka panjang (664.918.432) (664.918.432) Long-term payable Utang tidak lancar lain-lain (837.589.539) (837.589.539) Other noncurrent payables Aset bersih 2.606.234.740 2.747.283.400 Net assets

Liabilitas pajak tangguhan (35.262.165) Deferred tax liability

Aset bersih setelah liabilitas pajak tangguhan 2.712.021.235 Net assets after deferred tax liability Jumlah kas yang dikeluarkan (1.443.848.000) Cash consideration

Kepentingan nonpengendali (334.096.327) Noncontrolling interests Keuntungan atas akuisisi saham 934.076.908 Gain on Bargain Purchase

Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi entitas anak pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:

The cash flows from the acquisition of JRN at acquisition date is as follows:

2012 Rp '000 Jumlah nilai wajar aset bersih yang

teridentifikasi 2.747.283.400 Fair value of identifiable net assets Bagian untuk kepentingan non-pengendali

dari nilai wajar aktiva bersih yang Non controlling interest share in fair value teridentifikasi (334.096.327) of identifiable net assets

Kewajiban pajak tangguhan atas akusisi (35.262.165) Deferred tax liabilitiy arising on acquisition Keuntungan dari akuisisi saham (934.076.908) Gain on bargain purchase

Harga beli 1.443.848.000 Purchase price

Dikurangi saldo kas dan bank pada Less cash and cash equivalents balance tanggal akuisisi (229.904.495) at the acquisition date

(17)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Board of Commissioners, Directors and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris No. 364 tanggal 30 Desember 2011 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of March 31, 2012 and December 31, 2011 based on Notarial Deed No. 364 dated December 30, 2011 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Christian Wijayanto Adinugroho Jap : President Commissioner

Komisaris : Ade Prima Syarif : Commissioner

Komisaris Independen : Daud Silalahi : Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama : Jimmy Budiarto : President Director

Direktur : Edi Permadi : Directors

: John Anthony Rasmussen :

: William Surnata :

: Rakiyo Wibowo :

Direktur Tidak Terafiliasi : Colin James Davies : Unaffiliated Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan Akta Notaris No. 50 tanggal 18 Juli 2008 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang, adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 dan 2009 based on Notarial Deed No. 50 dated July 18, 2008 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Joseph Natal Sontenes Nababan : President Commissioner

Komisaris : Djulian Azwari Imron : Commissioner

Komisaris Independen : Ade Prima Syarif : Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama : Rakiyo Wibowo : President Director

Direktur : Jusca Fariedz : Director

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam-LK). Pada periode tiga bulan di 2012 dan pada tahun 2011, 2010 dan 2009, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam (currently Bapepam-LK). For the three- month period 2012 and for the years 2011, 2010 and 2009, the Company’s Audit Committee comprises of the following:

Ketua : Ade Prima Syarif : Chairman

Anggota : Dudek Riyanto : Members

Sigit Budi Santoso Atiq Muqolis Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak

diaudit) adalah 1.278 karyawan di 2012, 37 karyawan di tahun 2011, 30 karyawan di tahun 2010 dan 27 karyawan di tahun 2009.

(18)

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan dan diakru Perusahaan kepada dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 635.480 ribu pada periode tiga bulan di 2012, Rp 468.615 ribu di tahun 2011, Rp 422.712 ribu di tahun 2010 dan Rp 416.000 ribu di tahun 2009.

The aggregate salaries and benefits paid and accrued by the Company to all commissioners and directors amounted to Rp 635,480 thousand in the three-month period 2012, Rp 468,615 thousand in year 2011, Rp 422,712 thousand year in 2010 and Rp 416,000 thousand in year 2009.

Laporan keuangan konsolidasian PT J Resources Asia Pasifik Tbk untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit tanggal 1 Juni 2012 oleh Direksi Perusahaan yang bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk for the three-month period ended March 31, 2012 were completed and authorized for issuance on June 1, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.

(19)

Laporan keuangan konsolidasian periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2010) “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”.

The consolidated financial statements for the three-month period ended March 31, 2012 has been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No.1 (Revised 2010) “Presentation of Financial Statements” and PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun yang berakhir 31 Desember 2011, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the three-month period ended March 31, 2012 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of certain amended PSAK effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, semua angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dalam ribuan Rupiah.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah). Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are stated in thousands of Rupiah.

Hasil usaha dan posisi keuangan dari entitas anak Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut :

(20)

• Akun-akun laporan posisi keuangan: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2012 adalah Rp 9.180 per 1 US$ dan Rp 2.996 per RM sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 9.068 per 1 US$ dan Rp 2.853 per RM.

• Statements of financial position

accounts:

The prevailing rates of exchange as of March 31, 2012 are Rp 9,180 per US$ 1 and Rp 2,996 per RM and as of December 31, 2011 are Rp 9,068 per US$ 1 and Rp 2,853 per RM.

• Akun-akun laporan laba rugi

komprehensif:

Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai tukar rata-rata selama periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 adalah Rp 9.088 per 1 US$ dan Rp 2.994 per RM sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 adalah Rp 8.830 per 1 US$ dan Rp 2.851 per RM.

• Statement of comprehensive income

accounts:

The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rates during the three-month period ended March 31, 2012 are Rp 9,088 per US$ 1 and Rp 2,994 per RM and for the year ended December 31, 2011 areRp 8,830 per US$ 1 and Rp 2,851 per RM.

Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif diakui dalam pendapatan komprehensif lain.

The difference arising from translation of statements of financial position and comprehensive income accounts are recognized in other comprehensive income.

b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012

b. Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2012

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berikut:

The Group has adopted the following Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) effective January 1, 2012:

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas

manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:

PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which requires more extensive disclosures of an entity’s financial risk management compared to PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the following:

a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).

(21)

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko

yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko- risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci.

d. Qualitative and quantitative

information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.

Berikut ini adalah PSAK baru dan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai1 Januari 2012, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:

The following are the new and revised PSAK’s and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) adopted effective January 1, 2012 which are relevant but do not have material impact to the Group’s consolidated financial statements:

PSAK PSAK

(1) PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

(1) PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

(2) PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap (2) PSAK No. 16 (Revised 2011),

Property, Plant, and Equipment

(3) PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja

(3) PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits

(4) PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman

(4) PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs

(5) PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa (5) PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases

(6) PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

(6) PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining

(7) PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan

(7) PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes

(8) PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

(8) PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation

(9) PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

(22)

(10) PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham

(10) PSAK No. 56 (Revised 2011),

Earnings per Share

(11) PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

(11) PSAK No. 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

ISAK ISAK

(1) ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

(1) ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction

(2) ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

(2) ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders

(3) ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif (3) ISAK No. 23, Operating

Leases-Incentives

(4) ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

(4) ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease

Berikut ini adalah PSAK baru dan revisi dan ISAK yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 tetapi tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:

The following are the new and revised PSAKs and ISAKs effective January 1, 2012 but are irrelevant to the Group’s consolidated financial statements:

PSAK PSAK

(1) PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi

(1) PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property

(2) PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

(2) PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

(3) PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian

(3) PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for Loss Insurance Contracts

(4) PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi

(4) PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction Contract

(5) PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa

(5) PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for Life Insurance Contracts

(6) PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

(6) PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entity

(7) PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

(23)

(8) PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

(8) PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance

(9) PSAK No. 62, Kontrak Asuransi (9) PSAK No. 62, Insurance Contracts

(10) PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

(10) PSAK No. 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ISAK ISAK

(1) ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.

(1) ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.

(2) ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa (2) ISAK No. 16, Service Concession

Agreement

(3) ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

(3) ISAK No. 18, Government Assistance - No Specific Relation with Operating Activity

(4) ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

(4) ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

(5) ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

(5) ISAK No. 22, Service Concession Arrangements: Disclosures

(6) ISAK No. 25, Hak atas Tanah (6) ISAK No. 25, Landrights

(7) ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

(7) ISAK No. 26, Reassessment of Embedded Derivatives

PPSAK PPSAK

1. PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

1. PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities

2. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian

2. PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives

3. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual

3. PPSAK No. 9, Withdrawal of ISAK 5: Interpretation on Par. 14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities

4. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi

(24)

c. Prinsip Konsolidasian dan Akuntansi Kombinasi Bisnis

c. Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination

Prinsip Konsolidasian Principles of Consolidation

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revised 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk hal-hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) kerugian dari entitas anak yang menghasilkan saldo defisit pada kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian atas entitas anak; (iii) perubahan persentase kepemilikan entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan eksistensi pengendalian; (v) konsolidasi entitas anak yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.

Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Effective January 1, 2011

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c.

The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned in Note 1c.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity

unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even the Group owns half or less of the voting power of an entity.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

(25)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.

Changes in ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:

In case of loss of control over a subsidiary, the Company:

• menghentikan pengakuan aset

(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

• derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the subsidiary;

• menghentikan pengakuan jumlah

tercatat setiap KNP;

• derecognizes the carrying amount of any NCI;

• menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• derecognizes the cumulative

translation differences, recorded in equity, if any;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• recognizes the fair value of the

consideration received;

• mengakui setiap sisa investasi pada

nilai wajarnya;

• recognizes the fair value of any

investment retained;

• mengakui setiap perbedaan yang

dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laporan laba rugi; dan

• recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

• mereklasifikasi bagian induk

Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

• reclassifies the parent’s share of

components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

(26)

Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Prior to January 1, 2011

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.

Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.

Kombinasi Bisnis Business Combinations

Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Effective January 1, 2011

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara prospektif menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan untuk kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Effective on January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combination”, applicable for business combinations that occur on or after January 1, 2011.

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akusisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.

Business combinations are accounted for using the purchase method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.

(27)

Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.

Pada tanggal akusisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai ‘‘Keuntungan dari akuisisi saham” dalam komponen laba rugi.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized as “Gain on bargain purchase of subsidiaries” in profit or loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGUs”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Prior to January 1, 2011

Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:

(28)

• kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akusisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;

• business combinations were

accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;

• kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;

• business combinations achieved in

stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;

• imbalan kontijensi diakui jika, dan

hanya jika, Grup mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.

• contingent consideration was

recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was

determinable. Subsequent adjustments to the contingent

consideration were recognized as part of goodwill.

d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

d. Foreign Currency Translation

1. Mata Uang Fungsional dan Pelaporan

1. Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas anak Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Grup beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the Group operates (the functional currency).

2. Transaksidan Saldo 2. Transactions and Balances

Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan.

(29)

Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah atau mata uang asing pada awal periode yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah atau mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode.

The foreign exchange gains or losses on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost either in Rupiah or foreign currency at the beginning of the period, adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated either into Rupiah or foreign currency at the exchange rate at the end of the period.

Pada tanggal 31 Maret 2012 serta 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Grup adalah sebagai berikut:

As of March 31, 2012 and December 31, 2011, 2010 and 2009 the conversion rates used by the Group are as follows:

31 Maret/

March 31,

2012 2011 2010 2009

Rp Rp Rp Rp

Dolar Amerika Serikat 9.180 9.068 8.991 9.400 U.S. Dollar Dolar Australia 9.555 9.203 9.142 8.432 Australian Dollar Dolar Singapura 7.309 6.974 6.981 6.698 Singapore Dollar Ringgit Malaysia 2.996 2.853 2.916 2.747 Malaysian Ringgit

Euro 12.259 11.739 11.956 13.510 Euro

31 Desember/

December 31,

3. Perusahaan Grup 3. Group Companies

Hasil usaha dan posisi keuangan dari anak perusahaan Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut:

The results and financial position of all the Group subsidiaries that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:

a. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;

a. assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;

b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan

b. income and expenses for each the statements of income are translated at average exchange rates; and

c. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain.

c. all resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Berelasi”.

(30)

Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:

A party is considered to be related to the Group if:

1) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:

1) directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:

i. mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup;

i. controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;

ii. memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau

ii. has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or,

iii. memiliki pengendalian bersama atas Grup;

iii. has joint control over the Group;

2) perusahaan asosiasi; 2) the party is an associate of the Group;

3) perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;

3) the party is a joint venture in which the Group is a venturer;

4) pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Induk Perusahaan;

4) the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

5) anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

5) the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

6) entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

6) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

7) suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.

7) the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Sebelum 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (1994), “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Prior to January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 7 (1994), “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Gambar

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemilik perusahaan terutama untuk perusahaan yang pemimpinya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan karena dengan laporan keuangan tersebut, pemilik perusahaan

Semakin besar peluang individu baru untuk masuk ke dalam kelas bukan perokok, maka populasi tersebut akan semakin bisa bebas dari terjadinya endemik kanker paru-paru akibat

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa, pada kultur kalus dari eksplan bawang merah ( A. ascalonicum L.) lokal Palu, hanya tiga perlakuan yang dapat menginduksi

Komputasi awan menjanjikan penghematan dana pada pengembangan sistem automasi perpustakaan, dengan menggunakan basis open source dan ketersediaan utility serta aplikasi

bahwa sesuai ketentuan Pasal 263 ayat (3) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Tujuan penelitian ini yaitu Untuk untuk menggambarkan karakteristik individu penderita, karakteristik rumah atau lingkungan atau tempat tinggal penderita, dan

Berdasarkan hasil survei jumlah vegetasi tumbuhan yang dapat diidentifikasi pada area Sengkaling sebanyak 27 jenis spesies tanaman, area Tunggulwulung sebanyak 11

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan diperoleh kesimpulan bahwa Kualitas pelaksanaan pembelajaran matematika SMA Negeri kelas XI di