• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHUL UAN. Era globalisasi adalah era yang dimasuki oleh dunia sekarang ini. Bermacam-macam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHUL UAN. Era globalisasi adalah era yang dimasuki oleh dunia sekarang ini. Bermacam-macam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi adalah era yang dimasuki oleh dunia sekarang ini. Bermacam-macam produk, teknologi, dan jasa dihasilkan oleh perusahaan yang dijalani oleh karyawan-karyawan yang telah diseleksi dan tentunya berkompeten dibidangnya masing-masing. Orang-orang seperti inilah yang menjadi incaran perusahaan-perusahaan besar maupun yang bertaraf kecil sekalipun. Karena dengan memperkerjakan mereka, masa depan dan kinerja perusahaan dapat lebih terjamin karena mereka sudah punya aset sumber daya manusia yang baik dibidang kecerdasan intelektual dan nilai tambah lain, seperti kecerdasan emosional.

Tetapi mencari orang-orang yang seperti ini tidaklah mudah, bahkan sebagian besar orang tidak merencanakan kariernya dengan baik. Hampir seluruh orang menginginkan jabatan kerja yang tinggi, tentunya agar mendapat gaji yang besar pula, tetapi tidak didukung oleh kecerdasan intelektual maupun emosional yang baik. Sehingga perusahaan tidak rela menaikkan gaji seseorang karena performanya masih dibawah atau di garis biasa-biasa saja.

Karena itu terbuka pikiran bahwa karyawan-karyawan yang baik dalam kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional berawal dari pendidikan yang baik pula. Jadi sekarang perusahaan-perusahaan sudah melakukan kerja sama dengan universitas untuk merekrut lulusannya. Hal kerja sama ini dilakukan untuk lebih mendekati para mahasiswa agar mau bekerja di perusahaan tertentu sebelum mereka melirik perusahaan lain.

Disisi universitas, pencarian calon mahasiswa tidak hanya ditargetkan bahwa setiap calon yang mau masuk ke universitas tertentu bisa langsung dapat diterima, tetapi harus

(2)

melalui tes masuk untuk mengukur kemampuan intelektual calon mahasiswa. Hal ini dilatarbelakangi pula oleh universitas yang ingin mempunyai mahasiswa yang minim masalah tentang hal kecerdasan intelektual. Hal lain adalah agar mahasiswanya dapat berprestasi dalam bidang akademik ataupun non-akademik dalam unit kegiatan mahasiswa, jadi mahasiswa tidak hanya mempunyai kecerdasan intelektual tetapi juga mempunyai keahlian lain yaitu dibidang olahraga, kesenian, beladiri, dan juga organisasi yang dikembangkan di dalam unit kegiatan mahasiswa tersebut. Sehingga pihak universitas dapat dimajukan namanya oleh karena mahasiswanya yang berprestasi di bidang-bidang tersebut. Mahasiswa tersebut juga adalah aset universitas yang nantinya akan diincar oleh perusahaan. Dikarenakan hal tersebut, pihak perusahaan bekerjasama dengan pihak universitas untuk merekrut lebih cepat.

Bila kita tarik lebih awal lagi, kita temukan hal yang mendasari hal tersebut. Yaitu bagaimana pihak universitas bisa memperoleh bibit-bibit calon mahasiswa yang baik pula. Hal ini dijalankan universitas hampir mirip dengan yang dilakukan perusahaan, yaitu dengan mendekati sekolah tertentu untuk lebih cepat memperkenalkan universitasnya dengan harapan universitasnya yang dipilih untuk melanjutkan studi daripada pesaingnya. Dan tentunya bila ingin mencari bibit yang baik, harus dilakukan di tempat yang baik juga. Maka itu sekolah-sekolah unggulan biasanya banyak didekati oleh universitas.

Pihak universitas harus belajar lebih agresif lagi untuk menjaring calon mahasiswa yang baik, karena bukan hanya universitas lain yang menjadi pesaing, bisa saja universitas dari luar negeri juga tertarik dengan lulusan SMA negara kita. Seperti yang dimuat di koran Kompas pada hari Senin, 20 April 2009 pada halaman 1 ditulis bahwa ’Singapura justru lebih agresif dengan memburu siswa-siswa brilian ke sejumlah sekolah di Indonesia lewat agennya yang tersebar di sejumlah kota’. Dan ada juga pernyataan tentang tunjangan yang diberikan kepada calon mahasiswa, yaitu ’Selain menawarkan kuliah di perguruan tinggi terkemuka di Singapura, siswa-siswa brilian juga dijanjikan fasilitas yang menggiurkan. Selain beasiswa,

(3)

siswa cerdas juga ditawari subsidi biaya kuliah (tuition grant) dari Pemerintah Singapura sebesar 15.000 dollar Singapura (sekitar Rp 112,5 juta per tahun) atau pinjaman bank tanpa agunan untuk biaya kuliah. Jika siswa mengambil pinjaman dari bank, cicilan pinjamannya dibayar setelah mereka bekerja’. Cara yang membantu meringankan seperti inilah yang lebih diminati oleh siswa-siswa yang cerdas dan brilian tersebut. Maka itu bila universitas Indonesia tidak terlalu peduli atau agresif dalam mengembangkan universitasnya, maka mereka akan kehilangan bibit-bibit tersebut, yang pada akhirnya akan tidak terlalu mencemerlangkan nama universitas mereka lewat usaha-usaha mahasiswanya.

Besarnya biaya dalam pendidikan universitas membuat calon mahasiswa lebih jeli dalam memilih universitas mana yang benar-benar cocok bagi dirinya dan untuk masa depannya. Jadi bukan hanya pihak universitas yang mendekatkan dan memperkenalkan diri kepada calon konsumen tapi konsumen pun akan mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang universitas tertentu, agar mereka tidak salah memilih universitas pada akhirnya.

Universitas yang biasanya menerima ribuan mahasiswa tiap tahunnya biasanya menjadi universitas favorit dari calon mahasiswa. Karena calon mahasiswa akan berpikir bahwa universitas tersebut memang baik dan terjamin, karena banyak konsumen yang mendaftarkan dirinya di universitas tersebut. Ketatnya pesaingan untuk memperoleh calon mahasiswa membuat setiap universitas terus mencari dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya sehingga mereka tidak kehilangan pangsa pasarnya dan sesekali merebut pangsa pasar pesaingnya.

Setidaknya terdapat 5 universitas swasta yang dominan di Jakarta dan sekitarnya yaitu Binus University, Universitas Atma Jaya, Universitas Pelita Harapan, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Trisakti. Pemilihan 5 universitas diatas dalam penelitian penulis adalah dari survey awal yang dilakukan penulis dengan penyebaran kuesioner dengan sampel acak kepada sekitar 30 siswa/i di setiap sekolahnya. Lalu dirata-ratakan dan

(4)

didapatkan 5 besar universitas favorit siswa/i tersebut yang akhirnya dipakai penulis untuk pertanyaan kuesioner.

Pemilihan Jakarta Barat sebagai lingkup penelitian ini adalah karena wilayah Jakarta Barat adalah wilayah tertinggi tingkat kelulusan siswa SMA-SMK pada tahun ajaran 2007-2008 yaitu sebesar lebih dari 99 persen dan yang paling banyak jumlah SMA swastanya di Jakarta menurut http://www.disdikdki.net/adkl/data-sma.pdf, yaitu sebanyak 97 SMA swasta.

Diambil referensi dari http://www.hupelita.com/baca.php?id=67954, dikatakan oleh Kasudin Dikmen JakBar, H Abdul Hamid Saleh di hadapan puluhan kepala sekolah dan guru SMA se JakBar, ketika acara pembinaan Olimpiade Siswa Nasional (OSN) di SMAN 112 Pesanggrahan, Kembangan, Senin (6/4), bahwa ’jumlah peserta UN di Jakarta Barat sebanyak 22.015 siswa, saya berharap agar mereka bisa lulus semua’. Terkait keikutsertaan siswa dalam OSN, H.Hamid mengimbau agar pembinaannya bisa ditingkatkan sehingga delegasi Jakarta Barat mampu meraih banyak kejuaraan di tingkat provinsi, nasional maupun internasional.

Sesuai arahan Bapak Taufik Yudi Mulyanto, Kadis Pendidikan DKI Jakarta, agar Jakarta Barat tetap menjadi kiblatnya OSN, katanya. Diungkapkan, pada OSN tingkat nasional tahun lalu yang berlangsung di Makassar, mayoritas dimenangkan siswa dari Jakbar. Dari 11 medali, siswa dari Jakbar berhasil menyabet 5 medali. Ia berharap tahun ini bisa meraih sekitar delapan medali. Untuk menuju ke sana, para siswa tentu butuh pembinaan serius dari berbagai pihak, ujar H Hamid. Dari kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Jakarta Barat memang daerah unggulan kelulusan ujian nasional di Jakarta dengan mengacu pada fakta tingkat kelulusan dan prestasi akademiknya.

Sedangkan menurut ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Mungin Eddy Wibowo yang penulis kutip dari situs http://www.diknas.go.id/headline.php?id=684, mengatakan bahwa persentase kelulusan Ujian Nasional (UN) tahun 2009 lebih besar dari

(5)

sekolah swasta sebanyak 861.539 siswa dari total peserta sebanyak 905.570 siswa, dibandingkan dengan sekolah negeri sebanyak 561.089 siswa dengan total peserta sebanyak 614.164 siswa.

SMA swasta unggulan yang akan dipakai oleh penulis sebagai responden adalah SMA Ipeka Tomang, SMAK 1 BPK Penabur, dan SMAK 4 BPK Penabur. Pemilihan SMA tersebut didasarkan pada persepsi penulis tentang brand image sekolah tersebut dalam hal prestasi, penghargaan, dan pencapaian yang telah diraih oleh sekolah itu sendiri ataupun dari siswa-siswinya. Ditambah lagi dengan terdapat siswa-siswi yang sering memenangkan berbagai perlombaan seperti perlombaan matematika, fisika, basket, dll. Jumlah 3 sekolah yang dipakai penulis adalah merupakan 3 tertinggi dari SMA swasta unggulan Jakarta Barat dalam hal prestasi, dll. Bukan 1 sekolah karena tidak ada pembanding sekolah lain. Bukan pula lebih dari 3 karena jumlah yang terlalu banyak akan mengakibatkan meningkatnya variabel penelitian lain, seperti segmentasi sekolah, kurikulum sekolah, ataupun uang sekolah yang akan mempengaruhi profil siswa/i-nya pula. Sehingga jumlah 3 adalah jumlah yang pas dan wajar dalam membandingkan sesuatu.

Universitas pun harus mengetahui bagaimana pangsa pasar mereka di sekolah-sekolah unggulan tertentu dan juga mengetahui apa mau pasar sehingga bisa melakukan perubahan atau peningkatan di bidang-bidang tertentu sehingga tetap menjadi universitas favorit. Untuk mengetahui apakah adanya perpindahan pemilihan akan universitas dari calon konsumen, penulis memakai analisa Rantai Markov untuk membantu penyelesaian masalah ini. Dengan analisa Rantai Markov akan dilakukan survey 2 kali dengan jeda waktu beberapa bulan, jadi penulis bisa mengetahui apakah ada perpindahan pemilihan universitas favorit calon mahasiswa. Dan penulis pun akan melakukan analisa apa faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh calon mahasiswa untuk menentukan pilihan universitasnya.

Semoga dengan judul penulis ’Analisis Rantai Markov Pangsa Pasar Universitas Favorit pada Tiga SMA Swasta Unggulan Jakarta Barat’ dapat

(6)

membantu mengetahui bagaimana pangsa pasar universitas tertentu dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi siswa/i SMA kelas XII untuk memilih universitas pilihannya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berikut adalah masalah-masalah yang akan diselesaikan oleh penulis dari adanya penelitian ilmiah ini:

• Bagaimana pangsa pasar yang dimiliki oleh lima universitas ter sebut sekarang?

• Bagaimana pangsa pasar yang dimiliki oleh lima universitas tersebut pada periode berikutnya?

• Apa saja faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh siswa-siswi SMA unggulan dalam memilih universitas?

1.3 Tujuan Penelitian

Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pangsa pasar yang dimiliki oleh lima universitas tersebut sekarang. (T-1) 2. Menduga pangsa pasar yang dimiliki oleh lima universitas tersebut pada periode

berikutnya. (T-2)

3. Mengetahui faktor-faktor yang lebih dipertimbangkan oleh siswa-siswi SMA Unggulan dalam memilih universitas. (T-3)

1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan ilmiah ini bermanfaat untuk:

a. Bagi sekolah yang menjadi objek penelitian

1. Untuk mengetahui alumni dari sekolah tersebut cenderung memilih

(7)

2. Setelah mengetahui universitas favorit siswa/i, sekolah dapat merancang

kerjasama lebih lanjut dengan universitas yang bersangkutan. b. Bagi lima universitas tersebut

1. Untuk mengetahui pangsa pasar universitas mereka di sekolah tertentu. 2. Untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pasar tentang pemilihan suatu

universitas.

c. Bagi universitas lainnya

1. Untuk mengetahui apa yang sedang trend di pasar tentang pemilihan universitas.

2. Sebagai acuan untuk membuat kebijakan berdasarkan informasi prediksi pasar dan pangsa pasar.

d. Bagi ilmu pendidikan

1. Sebagai kontribusi ilmu tentang penelitian ilmiah yang mengambil topik Analisa Rantai Markov.

2. Sebagai kontribusi penelitian tentang pangsa pasar universitas. e. Bagi penulis

1. Sebagai praktek pembelajaran ilmiah untuk memperdalam wawasan dan ilmu tentang manajemen operasional dan trend pasar.

2. Sebagai praktek pembelajaran ilmiah untuk memperdalam wawasan dan ilmu tentang perubahan keputusan responden.

Referensi

Dokumen terkait

Jung dapat digunakan untuk menganalisis lima novel karya Any Asmara diantaranya adalah Pangurbanan, Kuburan Sing Angker, Gendruwo Kali Buntung, Tekek Kok Lorek, dan

Hasil penelitian menunjukkan pada Puskesmas dengan serapan tinggi dan berhasil menekan kasus, pemahaman tentang juknis BOK jelas, pelaksanaan kegiatan sesuai dengan laporan

Kemudian ia bertanya kepada laki-laki tersebut, “Tuan, tunjukkan kepadaku istana tempat tinggal Khalifah Umar bin Khattab.” Laki-laki tersebut menjawab, “Kamu sudah berhadapan

Penelitian pertama menggunakan sampel sejumlah 4,8 kg dengan debit udara rendah yaitu 0,57 L/menit dan debit udara tinggi yaitu 1,13 L/menit dengan waktu tinggal 7 hari..

Kebanyakan kumbang ialah pengaut sisa yang makan bangkai haiwan, tumbuhan yang mati, dan bahan buangan lain. Kumbang tinja makan najis

• Dana hasil emisi Obligasi Berkelanjutan I PTPP ini rencananya akan digunakan untuk modal kerja konstruksi, modal kerja engineering procurement dan construction serta untuk

Ditjen perhubungan udara blimbingsari dipersiapkan secara berkala agar pengelolaan tersebut menjadi perhatian atas keselamatan penerbangan dari lion air sedang parkir di luar biasa,

Perkiraan nilai (tidak pasti) dari setiap lembar saham biasa yang didasarkan atas asumsi bahwa semua aktiva perusahaan dapat dilikuidasi menurut nilai