• Tidak ada hasil yang ditemukan

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Survei Tanah dan

Survei Tanah dan EvaluasiEvaluasi LahanLahan

PETA TANAH PETA TANAH

DAN

LEGENDA

DAN

LEGENDA

M. LUTHFI RAYES M. LUTHFI RAYES

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

• Sifat-sifat tanah berangsur berubah ke arah vertikal dan horisontal

• Perubahan satu sifat tidak selalu setahap dengan perubahan sifat lainnya, sehingga kombinasi yang identik jarang ditemukan pada bentang- alam.

• Tanah sbg suatu individu diakui batas- batasnya, baik sebagai suatu transisi maupun sebagai intergrades.

• Tanah sbg suatu individu, berbeda dg dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punyai kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan satu dengan lainnya.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Soils Defined

• Natural body that occurs on the land surface, occupies space, and is characterized by one or both of the following:

• Horizons or layers, or . . .

• The ability to support rooted plants in a natural environment

– Upper limit is air or shallow water

– Lower limit is either bedrock or the limit of biological activity

– Lower limit for classification set at an arbitrary 2 m.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Non-soil Areas

• Beaches

• Active pits (gravel/quarries)

• Urban-land

• Deepwater habitats

• Bedrock outcrops

• Glaciers

Where do soils come from?

Soil Genesis - The study of changes in soil bodies.

The science of the evolution of soils which are conceived of as natural units in a dynamic three-dimensional continum.

5 Factors of Soil Formation:

(2)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Tanah(Soil Survey Staff, 1998) :

• kumpulan benda alami di permukaan bumi

• se-tempat2dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dr bahan2tanah,

• mengandung gejala2kehidupan

• mampu menopang pertumbuhan tanaman di lapangan.

• meliputi horison2yg terletak di atas bahan batuan

• terbentuk sbg hsl interaksi dr iklim, organisme, bahan induk dan relief, dlm kurun waktu ttt.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Konsep tanah :

• suatu 'kontinum'

• mencakup juga danau yg dangkal serta tanah pertanian tua buatan-manusia sep yg tdpt di Belanda.

Tanah sbg satuan 3-D, perlu disajikan dg cara 'multifactorial' dlm btk peta tanah. Dua dimensi, digambarkan pd peta tanah, sedang dimensi vertikal (kedalaman) + sifat2 internalnya, disajikan dlm legenda peta.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

• Peta tanah : peta yg dibuat utk memperlihatkan distribusi taksa tanah, dlm hubungannya dg kenampakan fisik dan budaya dr permukaan bumi.

• Poligon2di dlm peta tanah disebut satuan peta tanah (SPT), dapat hanya t.a. satu taksa tanah (konsosiasi), atau dapat pula t.a.  2 taksa tanah (berupa asosiasi atau kompleks) yg didefinisikan mengikuti sistem klasifikasi tanah yg digunakan.

• Peta yg hanya menyajikan karakteristik-tunggal (single value), misalnya: peta tekstur, peta kedalaman tanah, peta status hara dll, bukan peta tanah.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

PETA STATUS FOSFAT

PROPINSI JAWA TIMUR 2002

2. Macam

2. Macam--macam Peta Tanah macam Peta Tanah

2.1. Berdasarkan Teknik Pelaksanaannya

• Ada 2 pendekatan dlm membagi permukaan tanah sbg suatu 'kontinum' ke dalam satuan peta tanah

• Kedua pendekatan tsb ialah:

1. Pendekatan sintetik (synthetic approach).

2. Pendekatan analitis (analytical approach).

1. Mengamati, mendeskripsi dan mengklasi- fikasikan profil2tanah (pedon) pd bbg lokasi di permukaan bumi kemudian membuat batas, di sekitar daerah yg mempunyai profil serupa, sesuai dg kriteria klasifikasi yg digunakan.

Pendekatan sintetik (synthetic approach).

2. Membagi 'kontinum' atas persil2/satuan2bdsrkan pd pengamatan perubahan dlm sifat2 tanah 'eksternal' (sifat landskap), melalui IFU, serta pengamatan dan klasifikasi tanah utk masing2 satuan yg dibuat.

Pendekatan analitis (analytical approach).

(3)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

2.2. Berdasarkan tujuan /intensitas pengamatan

• Tanah2 hasil pengamatan lapangan, setelah diklasifikasikan, perlu digambarkan sebarannya dlm peta tanah.

• Diperlukan peta dasar

• Peta dasar umumnya peta topografi/rupabumi.

• Macam informasi dan tingkat ketelitian yg diperlukan pd peta tanah, sgt ditentukan oleh tk survei tanah yg diterapkan.

van Wambeke (1986) sarankan luasan terkecil SPT yg masih diperbolehkan utk disajikan dlm peta tanah : 0,4 cm2.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

• Berdasarkan tujuannya (menetukan intensitas pengamatan), survei tanah dibedakan atas 6 macam peta tanah (Tabel 1). :

• bagan,

• eksplorasi,

• tinjau,

• semi-detil,

• detil dan

• sangat detil

• Masing2peta tsb memiliki skala peta yg ber- beda2.

• Skala peta : perbandingan jarak antara 2 titik pd peta, dg jarak sebenarnya di lapangan.

• Uraian masing2peta tersebut, sbb:

(4)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Kinds (orders) of soil surveys

Brady and Weil, 1999

2.3. Legenda Peta Tanah.

• Setiap peta, selalu disertai dg legenda peta.

Demikian juga peta tanah.

• Legenda peta tanah, berfungsi mengidentifikasikan satuan peta, serta memberikan informasi tentang satuan2yg terdapat dlm suatu peta tanah.

(5)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

/deskripsi nya. Didalam uraian terkandung informasi ttg bbrp hal penting dari tanah masing2satuan yg digambarkan oleh simbol satuan peta.

• Informasi tersebut meliputi:

- keadaan drainase, - kedalaman tanah - keadaan erosi - tekstur tanah - keadaan batuan - warna dan karatan - aspek kesuburan (pH, salinitas) - konsistensi tanah

- Relif mikro, ….. dll - Luasan

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

• Informasi tsb sgt diperlukan oleh pemakai yg bukan ahli tanah.

• Informasi lain (penting bagi ahli tanah) ialah nama satuan tanah yg ditunjukkan oleh nama menurut sistim klasifikasi tanah yg digunakan.

• Pada satuan peta majemuk, komposisi satuan klasifikasi tanah, haruslah dijelaskan.

• Perlunya klasifikasi tanah ini dicantumkan, ialah agar memudahkan untuk tujuan korelasi dgn tanah2di tempat lain.

2.4. Peta Dasar.

• Peta dasar : peta yg digunakan sbg dasar utk membuat peta tanah, atau mrpkan wadah utk menggambarkan delineasi SPT.

• Sbg peta dasar, dpt digunakan peta vegetasi/

penggunaaan lahan, peta iklim atau peta lainnya yg tersedia, asalkan diterbitkan oleh lembaga resmi dan mempunyai ketelitian tinggi baik isi maupun skalanya.

• Umumnya digunakan peta topografi/peta rupa bumi sbg peta dasar atau mosaik foto udara (untuk skala besar), maupun citra satelit (untuk skala kecil).

(6)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

MU Map Unit Name 1 Arnot loam, 25 to 35 percent

slopes.

2 Arnot loam, 35 to 50 percent slopes.

3 Branford fine sandy loam, 3 to 8 percent slopes.

4 Branford fine sandy loam, 8 to 15 percent slopes.

5 Canarsie sandy loam, 0 to 3 percent slopes, compacted surface.

6 Canarsie sandy loam, 3 to 8 percent slopes, compacted surface.

7 Centralpark coarse sandy loam, 0 to 3 percent slopes, compacted substratum.

8 Centralpark coarse sandy

Survei Tanah

• Survei tanah, (konvensional, maupun dg IFU) dlm pelaksanaannya sgt ditentukan oleh tujuan survei yg berhub dg skala peta final yg akan dibuat (dipublikasikan).

• OKI perlu lebih dulu difahami berbagai macam survei tanah dg skala dan tujuannya masing2.

(7)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

1. Skala dan Tingkat Intensitas Survei Tanah

• Skala peta tanah final menunjukkan tingkat ketelitian survei tsb.

• Skala publikasi umumnya 2 - 5 x < skala foto udara/peta lapangan yg digunakan (Tabel 1)

• Krn semua SPT yg dipetakan pd FU selama survei tdk akan serupa keadaannya, melainkan < pd peta publikasi,  perlu ditetapkan satuan peta minimum.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Kalau dianggap 0,5 cm sbg luasan satuan peta min, pd skala 1 : 20.000 = 2 ha

dan 1 : 100.000, = 50 ha.

Detil uraian pd legenda peta tanah, juga beda.

Skala peta, ketelitian, biaya survei dan informasi yg diperoleh sgt berhub.

Makin besar skala peta, makin teliti (

pengamatan/ satuan luas makin banyak), dan informasi makin detil  biaya mahal.

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Intensitas pengamatan di lap tgt:

• Skala peta final

• Cara/teknik survei

• Tersedianya foto udara,

Pengetahuan + pengalaman surveyor.

Pd Survei Konvensional (tanpa FU/sgt terbatas), kajian, identifikasi + batas tanah dilakukan di lapangan.

• Survei tanah dg FU : delineasi dahulu, baru identifikasi

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

• Hub skala peta dg (a). biaya survei dan (b). dg ketelitian batas SP dr 3 macam pengamatan lap. Gbr.

Tabel C tunjukkan skala peta dan  pengamatan lap dg bandingkan bila menggunakan FU dan tanpa FU pd bbg skala peta.

Gambar . Hub skala peta dg (a) biaya survei/luas

daerah, (b) ketelitian batas. Tabel C. Hub. skala peta dg jumlah pengamatan dari survei tanah tanpa dan dg menggunakan foto udara

(8)

M. Luthfi Rayes JURUSAN TANAH FP UNIBRAW

Baca dan Fahami Bahan untuk Minggu Depan

PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH

Gambar

Tabel C tunjukkan skala peta dan  pengamatan lap dg bandingkan bila  menggunakan FU dan tanpa FU pd bbg  skala peta.

Referensi

Dokumen terkait

• Berdasarkan tujuannya (menetukan intensitas pengamatan), survei tanah dibedakan atas 6 macam peta tanah (Tabel 1)... Luthfi Rayes JURUSAN TANAH

Tidak ada jalan lain bagi Presiden Sukarno pada waktu itu untuk mengatasi pertentangan partai politik, kecuali menunjuk Wakil Presiden Mohammad Hatta

Puji syukur panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan,

dipenuhi, tetapi karena adanya kendala/ keterbatasan sarana produksi (pupuk dan benih yang mahal) maka implikasinya produksi juga rendah, sehingga perlu

Resolusi yang rendah pada penggunaan ADC disebabkan salah satunya adalah tidak tercapainya rentang skala penuh baik pada masukan (input) dan keluaran (output).. Rentang

Pada tahun 2016, telah dilakukan kegiatan eksplorasi, pengoleksian tumbuhan, dan studi komposisi vegetasi sebagai bagian dari konservasi ex situ, di hutan zona bukit (hill forest)

(1) Strategi untuk pengembangan KSP I Daya Tarik Wisata unggulan alam pantai dengan pendukung wisata budaya sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 huruf a dengan cara