ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PT UNILEVER
INDONESIA TBK
NAMA : ERNA MIA AUDINA
NPM : 23214633
JURUSAN : AKUNTANSI
DOSEN PEMBIMBING : RIYANTI, SE., MM.
Latar Belakang Masalah
Bagi perusahaan, mengelola sumber kas yang dimiliki harus dilakukan sebaik- baiknya. Oleh karena itu, perusahaan harus menyusun laporan keuangan untuk mengetahui dengan jelas sumber dan penggunaan kas selama tahun berjalan. Dalam laporan keuangan, tak akan terlepas dengan laporan arus kas. Laporan arus kas mencerminkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi dalam periode tertentu. Arus kas dapat bersumber dari beberapa kegiatan utama dalam perusahaan, yaitu operasional, investasi dan pendanaan.
Laporan seperti ini memberikan gambaran bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan, apakah perusahaan akan memperluas atau mempertahankan kinerja keuangannya. Oleh karena itu, perlu adanya penilaian internal dan evaluasi yang dilakukan secara berjangka dan rutin.
` Selain bagi pihak internal, ada beberapa pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan guna melihat kinerja keuangan perusahaan. Investor membutuhkan laporan keuangan tersebut untuk melihat prestasi dan kinerja dari perusahaan yang mereka tanami modal. Bagi perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek, perusahaan akan melaporkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan terbaik bagi inevestor dalam investasinya.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana rasio arus kas pada PT Unilever Indonesia Tbk dalam kurun waktu 2013 sampai dengan 2015?
2. Pada tahun berapakah PT Unilever Indonesia Tbk memiliki arus kas paling baik?
Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada analisis rasio arus kas pada PT Unilever Indonesia Tbk dengan menggunakan enam (6) rasio, yaitu Rasio Arus Kas Operasi, Rasio Cakupan Arus Dana, Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga, Rasio Pengeluaran Modal, Rasio Total Hutang, dan Rasio Arus Kas Bersih Bebas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2013, 2014 dan 2015.
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui rasio arus kas pada PT Unilever Indonesia Tbk dalam kurun waktu 2013 sampai dengan 2015.
2. Untuk mengetahui pada tahun berapa PT Unilever Indonesia memiliki rasio arus kas paling baik.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia yaitu PT Unilever Indonesia Tbk. PT Unilever Indonesia Tbk memiliki kantor pusat di Graha Unilever, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta.
Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
a. Data Kuantitatif
Berupa informasi data keuangan masing-masing perusahaa.
2. Sumber data
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website resmi perusahaan, seperti:
sejarah singkat perusahaan dan laporan keuangan.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan pengumpulan data yang berupa laporan keuangan tahunan, tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Dengan metode ini penulis menggunakan buku pustaka yang ada dari berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis.
Teknik Analisis Data
Penulis menggunakan 6 (enam) rasio arus kas dalam menganalisis penelitian.
Berikut rasio yang digunakan : 1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
4. Rasio Pengeluaran Modal (PM)
5. Rasio Total Hutang (TH)
6. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)
Hasil dan Pembahasan Analisis Rasio Arus Kas
Pada PT Unilever Indonesia Tbk, rasio AKO di tahun 2013 sebesar 74,13% yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 74,13 rupiah arus kas operasi. Di tahun 2014 sebesar 72,90% yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 72,90 rupiah arus kas operasi. Dan di tahun 2015, rasio AKO sebesar 62,20% yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 62,20 rupiah.
Hal ini menunjukkan kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancarnya menurun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 dan rasio AKO yang memiliki angka paling tinggi adalah di tahun 2013.
Rasio Arus Kas Operasi
55 60 65 70 75
2013 2014 2015
Rasio AKO
PT Unilever Indonesia Tbk
Hasil dan Pembahasan Analisis Rasio Arus Kas
Pada PT Unilever Indonesia Tbk, rasio CAD di tahun 2013 menunjukkan kemampuan laba dalam menutupi komitmen-komitmennya sebesar 1,03 kali, di tahun 2014 sebesar 1,07 kali dan di tahun 2015 sebesar 1,02. Dari tahun 2013 sampai dengan 2014, menunjukkan kemampuan laba dalam menutupi komitmen-komitmennya meningkat.
Sedangkan ditahun 2014 sampai dengan 2015, kemampuan laba dalam menutupi komitmen- komitmennya menurun. Rasio CAD yang memiliki angka paling tinggi dan mengalami peningkatan adalah di tahun 2014.
Rasio Cakupan Arus Dana
0.98 1 1.02 1.04 1.06 1.08
2013 2014 2015
Rasio CAD
PT Unilever Indonesia Tbk
Hasil dan Pembahasan Analisis Rasio Arus Kas
Pada PT Unilever Indonesia Tbk, rasio CKB di tahun 2013 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam menutupi bunga sebesar 74,57 kali, di tahun 2014 sebesar 71,13 kali dan di tahun 2015 sebesar 67,14 kali. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam menutupi bunga dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 menurun. Rasio CKB yang memiliki nilai paling tinggi adalah di tahun 2013.
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga
60 65 70 75
2013 2014 2015
Rasio CKB
PT Unilever Indonesia Tbk
Hasil dan Pembahasan Analisis Rasio Arus Kas
Pada PT Unilever Indonesia Tbk, rasio PM di tahun 2013 menujukkan kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal sebesar 5,43 kali, di tahun 2014 sebesar 5,74 kali dan tahun 2015 sebesar 4,28 kali. Dari tahun 2013 sampai dengan 2014 menujukkan kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal meningkat. Sedangkan dari tahun 2014 sampai dengan 2015 menunjukkan kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal menurun.
Rasio PM yang memiliki angka paling tinggi dan mengalami peningkatan adalah tahun 2014.
Rasio Pengeluaran Modal
0 2 4 6
2013 2014 2015
Rasio PM PT Unilever Tbk
Hasil dan Pembahasan Analisis Rasio Arus Kas
Pada PT Unilever Indonesia Tbk, rasio TH di tahun 2013 sebesar 68,64 % yang berarti total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi sebesar 68,64%. Di tahun 2014 sebesar 66,75%
yang berarti total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi sebesar 66,75%. Sedangkan di tahun 2015 sebesar 57,78% yang berarti total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi sebesar 57,78 %. Hal ini menunjukkan kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajibannya menurun. Rasio TH yang memiliki angka paling tinggi adalah di tahun 2013.
Rasio Total Hutang
50 60 70
2013 2014 2015
Rasio TH PT Unilever Tbk
Hasil dan Pembahasan Analisis Rasio Arus Kas
Pada PT Unilever Indonesia Tbk, rasio AKBB di tahun 2013 sebesar 11,04% yang berarti 11,04%
arus kas digunakan untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo, sedangkan sisanya 88,96%
digunakan untuk investasi. Di tahun 2014 sebesar 9,71% yang berarti 9,71% arus kas digunakan untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo, sedangkan sisanya 90,29% digunakan untuk investasi. Dan di tahun 2015 sebesar 10,43% yang berarti 10,43% arus kas digunakan untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo, sedangkan sisanya 89,57% digunakan untuk investasi.
Dari tahun 2013 sampai dengan 2014 menunjukkan kemampuan arus kas dalam membayar kewajiban jatuh tempo menurun.
Sedangkan dari tahun 2014 sampai dengan 2015 menunjukkan kemampuan arus kas dalam membayar kewajiban jatuh tempo kembali meningkat. Rasio AKBB yang memiliki angka paling tinggi adalah di tahun 2013 dan yang mengalami peningkatan adalah di tahun 2015.
Rasio Arus Kas Bersih Bebas
9 10 11 12
2013 2014 2015
Rasio AKBB
PT Unilever Indonesia Tbk
Rangkuman Hasil Perhitungan
Rasio Tahun Perubahan
(Naik/Turun) 2013 2014 2015 2014 2015 AKO 74.13 72.90 62.20 -1.23 -10.71 CAD 1.03 1.07 1.02 0.04 -0.05 CKB 74.57 71.13 67.14 -3.44 -3.99
PM 5.43 5.74 4.28 0.31 -1.46
TH 68.64 66.75 57.78 -1.89 -8.97 AKBB 11.04 9.71 10.43 -1.33 0.72
Kesimpulan
1. Rasio arus kas pada PT Unilever Indonesia Tbk dalam kurun waktu 2013 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut.
Pada tahun 2014, 4 dari 6 rasio arus kas mengalami penurunan yaitu rasio AKO, CKB, TH dan AKBB. Hal ini menunjukkan perusahaan belum mampu mengoptimalkan sumber dan penggunaan kasnya meskipun arus kas operasi di tahun 2014 mengalami peningkatan.
Menurunnya kemampuan membayar komitmennya menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan kas nya secara efektif dan efisien.
Sedangkan ditahun 2015, 5 dari 6 rasio arus kas kembali mengalami penurunan yaitu rasio AKO, CAD, CKB, PM dan TH. Hanya rasio AKBB yang mengalami peningkatan.
Menurunnya 5 rasio ini disebabkan karena menurunnya jumlah arus kas operasi di tahun 2015. Bahkan di tahun 2015 perusahaan masih belum dapat mengoptimalkan arus kasnya.
Perlu nya rencana anggaran yang baik dalam penggunaan dan sumber kas dan setaranya.
2. PT Unilever Indonesia Tbk memiliki rasio arus kas paling baik adalah di tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari tabel rangkuman hasil perhitungan yang menunjukkan angka paling tinggi di tahun 2013 adalah 4 dari 6 rasio yaitu rasio AKO, CKB, TH dan AKBB. Sedangkan rasio CAD dan PM memiliki angka paling tinggi di tahun 2014. Dan di tahun 2015, mengalami penurunan di semua rasio arus kasnya.