Oleh Oleh
DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK LANJUT
KIMIA ORGANIK LANJUT
TIM PENYUSUN
TIM PENYUSUN
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG MALANG MALANG
2 2 1717
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirrabbil'alam
Alhamdulillaahirrabbil'alamin, segala in, segala puji hanya untuk Allah puji hanya untuk Allah S.W.T. yang telahS.W.T. yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan melimpahkan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
penyusunan Diktat Diktat Penuntun Penuntun Praktikum Praktikum Organik Organik Lanjut Lanjut ini. ini. Diktat Diktat ini ini disusun disusun untukuntuk memperlancar penyelenggaraan Praktikum Kimia Organik Lanjut. Tujuan umum dari memperlancar penyelenggaraan Praktikum Kimia Organik Lanjut. Tujuan umum dari praktikum
praktikum ini ini adalah adalah untuk untuk memberikan memberikan bekal bekal kemampuan kemampuan bagi bagi mahasiswa mahasiswa dalamdalam rangka persiapan pelaksanaan penelitian tugas akhir. Materi yang diberikan dalam rangka persiapan pelaksanaan penelitian tugas akhir. Materi yang diberikan dalam Diktat Penuntun Praktikum Organik Lanjut ini berisi tentang metode isolasi, identifikasi Diktat Penuntun Praktikum Organik Lanjut ini berisi tentang metode isolasi, identifikasi serta analisis senyawa organik dalam suatu bahan alam.
serta analisis senyawa organik dalam suatu bahan alam.
Laboratorium Kimia Organik berusaha untuk mengatasi segala kesulitan yang Laboratorium Kimia Organik berusaha untuk mengatasi segala kesulitan yang dihadapi pada saat persiapan dan pelaksanaan Praktikum Kimia Organik Lanjut. Kami dihadapi pada saat persiapan dan pelaksanaan Praktikum Kimia Organik Lanjut. Kami mengharapkan masukan-masukan terhadap kekurangan yang ada. Tak lupa kami mengharapkan masukan-masukan terhadap kekurangan yang ada. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Diktat Penuntun Praktikum Kimia Organik Lanjut ini.
Diktat Penuntun Praktikum Kimia Organik Lanjut ini.
Akhir kata, kami mengucapkan selamat bekerja dan mengharapkan agar Diktat Akhir kata, kami mengucapkan selamat bekerja dan mengharapkan agar Diktat Penuntun Praktikum Kimia Organik Lanjut ini dapat memberikan manfaat bagi kita Penuntun Praktikum Kimia Organik Lanjut ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin. semua, Amin. Malang, Februari 2016 Malang, Februari 2016 Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Kata
Kata Pengantar Pengantar ... i... i Daftar
Daftar Isi Isi ... ....ii... ....ii
Percobaan 1
Percobaan 1 Isolasi Eugenol dari Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh Minyak Cengkeh ... ... 11 Percobaan 2
Percobaan 2 Isolasi Antosianin Isolasi Antosianin dengan Kromatografi dengan Kromatografi Kertas Kertas ... ... 44 Percobaan 3
Percobaan 3 Isolasi Kurkumin Isolasi Kurkumin dan Derivatnya dari Kunyit dan Derivatnya dari Kunyit ... ... 77 Percobaan 4
Percobaan 4 Hidrolisis Trigliserida HHidrolisis Trigliserida Hasil Isolasi dari asil Isolasi dari Buah Pala Buah Pala ... .. 99 Percobaan 5
Percobaan 5 Identifikasi Spektra-spektra Eugenol Identifikasi Spektra-spektra Eugenol ... ... 1212 Percobaan 6
Percobaan 6 Identifikasi Spektra-spektra Kafein Identifikasi Spektra-spektra Kafein ... ... 1414 Percobaan 7
Percobaan 7 Identifikasi Spektra-spektra Identifikasi Spektra-spektra Kurkumin Kurkumin ... ... 1616 Percobaan 8
Percobaan 8 Identifikasi Spektra-spektra Mentol Identifikasi Spektra-spektra Mentol ... ... 1818
Daftar
Daftar Pustaka ...Pustaka ... 20... 20 Lampiran-lampiran
O O OH OH eugenol eugenol PERCOBAAN PERCOBAAN 1 1
ISOLASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH ISOLASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH Dasar Teori
Dasar Teori
Tanaman cengkeh (
Tanaman cengkeh ( Eugenia Eugenia aromatik.aromatik.) termasuk dalam familia Myrtaceae,) termasuk dalam familia Myrtaceae, tersebar luas di Indonesia, Malaysia, Pulau Madagaskar dan Tanzania. Tanaman ini tersebar luas di Indonesia, Malaysia, Pulau Madagaskar dan Tanzania. Tanaman ini mengandung minyak atsiri yang banyak dipakai untuk bahan baku eugenol dan mengandung minyak atsiri yang banyak dipakai untuk bahan baku eugenol dan pembuatan
pembuatan vanilin. vanilin. Minyak Minyak cengkeh cengkeh ((clove oilclove oil) dapat diperoleh melalui proses) dapat diperoleh melalui proses penyulingan
penyulingan dari dari setiap setiap bagian bagian tanaman tanaman cengkeh cengkeh (bunga, (bunga, daun, daun, batang batang dan dan akar).akar). Minyak cengkeh yang diperdagangkan terutama diperoleh dari bagian kuntum bunga Minyak cengkeh yang diperdagangkan terutama diperoleh dari bagian kuntum bunga dan daun tanaman cengkeh.
dan daun tanaman cengkeh.
Minyak cengkeh berupa cairan kental berwarna kuning kecoklatan dengan nilai Minyak cengkeh berupa cairan kental berwarna kuning kecoklatan dengan nilai indeks bias 1,534-1,538. Kandungan senyawa dalam minyak cengkeh meliputi eugenol indeks bias 1,534-1,538. Kandungan senyawa dalam minyak cengkeh meliputi eugenol (80-88%), kariofilen (15-20%), metil salisilat, eugenol asetat, isoeugenol, metil eugenol (80-88%), kariofilen (15-20%), metil salisilat, eugenol asetat, isoeugenol, metil eugenol dan lain-lain yang jumlahnya kecil. Minyak daun cengkeh banyak digunakan dalam dan lain-lain yang jumlahnya kecil. Minyak daun cengkeh banyak digunakan dalam industri farmasi, parfum, kosmetik dan industri flavor makanan dan minuman.
industri farmasi, parfum, kosmetik dan industri flavor makanan dan minuman.
Dalam molekul eugenol terdapat gugus fungsi fenol yang bersifat asam lemah. Dalam molekul eugenol terdapat gugus fungsi fenol yang bersifat asam lemah. Gugus ini dapat disabunkan dengan menggunakan larutan NaOH membentuk garam Gugus ini dapat disabunkan dengan menggunakan larutan NaOH membentuk garam Na-eugenolat
Na-eugenolat yang yang bersifat bersifat larut larut dalam dalam air, air, sehingga sehingga komponen komponen tersebut tersebut dapatdapat dipisahkan dari komponen lainnya. Eugenol banyak digunakan dalam industri makanan dipisahkan dari komponen lainnya. Eugenol banyak digunakan dalam industri makanan untuk aroma dan pengawet, dalam industri farmasi untuk pengobatan gigi.
untuk aroma dan pengawet, dalam industri farmasi untuk pengobatan gigi.
Metode Kerja Metode Kerja Bahan-bahan : Bahan-bahan :
-- Minyak cengkeh perdaganganMinyak cengkeh perdagangan
-- Larutan NaOH (35 gr / 150 mL air)Larutan NaOH (35 gr / 150 mL air) -- Larutan HCl 25 %Larutan HCl 25 %
-- Petroleum eterPetroleum eter -- n-heksanan-heksana
-- Larutan KMnOLarutan KMnO441%1%
-- Kolom kromatografiKolom kromatografi -- Corong pisahCorong pisah
-- RefraktometerRefraktometer -- Gelas kimiaGelas kimia
-- Rotary evaporatorRotary evaporator
-- Spektrofotometer UV-VisSpektrofotometer UV-Vis -- Kromatografi gasKromatografi gas
Cara Kerja : Cara Kerja :
Isi dasar kolom kromatografi dengan kapas atau glass wool selanjutnya lempung aktif Isi dasar kolom kromatografi dengan kapas atau glass wool selanjutnya lempung aktif dimasukkan hingga mencapai 2/3 bagian sambil divakumkan. Alirkan sampel berupa dimasukkan hingga mencapai 2/3 bagian sambil divakumkan. Alirkan sampel berupa minyak cengkeh perdagangan melalui kolom.
minyak cengkeh perdagangan melalui kolom.
Ambil sekitar 50 mL minyak cengkeh hasil penjernihan (perkulasi), masukkan ke dalam Ambil sekitar 50 mL minyak cengkeh hasil penjernihan (perkulasi), masukkan ke dalam gelas kimia. Tambahkan larutan NaOH sambil diaduk kuat sampai campuran bersifat gelas kimia. Tambahkan larutan NaOH sambil diaduk kuat sampai campuran bersifat alkalis (jika menggumpal tambahkan air secukupnya) sambil dipanaskan di atas alkalis (jika menggumpal tambahkan air secukupnya) sambil dipanaskan di atas waterbath sampai mencair. Jika terbentuk 2 lapisan zat cair maka ambil lapisan bawah waterbath sampai mencair. Jika terbentuk 2 lapisan zat cair maka ambil lapisan bawah sebagai Na-eugenolat. Apabila lapisan atas masih cukup banyak, tambahkan kembali sebagai Na-eugenolat. Apabila lapisan atas masih cukup banyak, tambahkan kembali larutan NaOH dan gabungkan dengan hasil sebelumnya.
larutan NaOH dan gabungkan dengan hasil sebelumnya.
Tambahkan lapisan bawah dengan 25% HCl sampai diperoleh pH ± 3. Ambil lapisan Tambahkan lapisan bawah dengan 25% HCl sampai diperoleh pH ± 3. Ambil lapisan atas (lapisan eugenol). Apabila jumlah eugenol yang diperoleh cukup sedikit, ekstrak atas (lapisan eugenol). Apabila jumlah eugenol yang diperoleh cukup sedikit, ekstrak lapisan bawah (lapisan air) dengan 25 mL petroleum eter sebanyak 3 kali. Pisahkan lapisan bawah (lapisan air) dengan 25 mL petroleum eter sebanyak 3 kali. Pisahkan pelarut petroleum eter dengan
pelarut petroleum eter dengan rotary eveporator rotary eveporator .. Identifikasi Eugenol Hasil Isolasi
Identifikasi Eugenol Hasil Isolasi a.
a. Uji Sifat FisikUji Sifat Fisik
Minyak cengkeh hasil perkolasi dan eugenol hasil isolasi, masing-masing Minyak cengkeh hasil perkolasi dan eugenol hasil isolasi, masing-masing ditentukan indeks biasnya dengan menggunakan refraktometer dan berat jenisnya ditentukan indeks biasnya dengan menggunakan refraktometer dan berat jenisnya dengan cara menimbang berat untuk 0,1
dengan cara menimbang berat untuk 0,1 – – 1,0 mL. Bandingkan nilai-nilai yang 1,0 mL. Bandingkan nilai-nilai yang diperoleh dengan eugenol standar.
diperoleh dengan eugenol standar. b.
b. Uji Sifat KimiaUji Sifat Kimia
Siapkan 2 tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan 3 tetes eugenol hasil Siapkan 2 tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan 3 tetes eugenol hasil isolasi, selanjutnya untuk tabung pertama diisi dengan 1 mL etanol absolut dan isolasi, selanjutnya untuk tabung pertama diisi dengan 1 mL etanol absolut dan larutan KMnO
dan larutan Br
dan larutan Br 22 2%. Hilangnya warna dari kedua pereaksi menunjukkan adanya 2%. Hilangnya warna dari kedua pereaksi menunjukkan adanya
ikatan rangkap nonaromatik. ikatan rangkap nonaromatik. c.
c. Analisis minyak cengkeh dan eugenol hasil isAnalisis minyak cengkeh dan eugenol hasil isolasiolasi Ambil 0,1
Ambil 0,1 – – 0,5 μL minyak cengkeh dengan syring0,5 μL minyak cengkeh dengan syringe dan injeksikan ke dalam alate dan injeksikan ke dalam alat GC dengan kondisi sebagai berikut :
GC dengan kondisi sebagai berikut : Kolom
Kolom : : CarbowaxCarbowax Suhu
Suhu kolom kolom : : 100100 – – 250 250 ooC (10C (10 ooC/menit)C/menit) Suhu
Suhu injektor injektor : 250: 250 ooCC
Suhu
Suhu detektor detektor : : 250250 o oC (FID)C (FID) Gas
Gas pembawa pembawa : : NN22 (30 mL/menit) (30 mL/menit)
Gas
Gas pembakar pembakar : : HH22 (30 mL/menit) dan udara (300 mL/menit) (30 mL/menit) dan udara (300 mL/menit)
Dengan kondisi alat yang sama buatlah kromatogram eugenol hasil isolasi dan Dengan kondisi alat yang sama buatlah kromatogram eugenol hasil isolasi dan eugenol standar. Bandingkan waktu retensi dan hitunglah prosentase eugenol dalam eugenol standar. Bandingkan waktu retensi dan hitunglah prosentase eugenol dalam sampel minyak cengkeh.
sampel minyak cengkeh. d.
d. Analisis eugenol hasil isolasi dengan SpAnalisis eugenol hasil isolasi dengan Spektrofotometer UV-Visektrofotometer UV-Vis
Ambil 2 tetes eugenol hasil isolasi lalu diencerkan dengan 10 mL pelarut organik Ambil 2 tetes eugenol hasil isolasi lalu diencerkan dengan 10 mL pelarut organik kemudian ditentukan pola spektrumnya dengan Spektrofotometer UV-Vis.
kemudian ditentukan pola spektrumnya dengan Spektrofotometer UV-Vis.
No.
No.
Jenis
Jenis Limbah
Limbah
Kategori
Kategori
Wadah
Wadah
1.
1.
Campuran
Campuran eugenol,
eugenol, etanol
etanol absolut,
absolut, KMnO
KMnO
44Logam
Logam
Biru
Biru
2.
2.
Campuran
Campuran eugenol,
eugenol, karbon
karbon tetraklorida,
tetraklorida, Br
Br
22Organik
Organik halogen
halogen Kuning
Kuning
3.
3.
Campuran
Campuran eugenol,
eugenol, petroleum
petroleum eter
eter
Organik
Organik
Hijau
Hijau
4.
O O HO HO OH OH OH OH OH OH OR OR Sianidin, R = H Sianidin, R = H Peonidin, R = Me Peonidin, R = Me PERCOBAAN PERCOBAAN 2 2
ISOLASI ANTOSIANIN DENGAN KROMATOGRAFI KERTAS ISOLASI ANTOSIANIN DENGAN KROMATOGRAFI KERTAS Dasar Teori
Dasar Teori
Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat-zat warna merah, ungu dan biru serta alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat-zat warna merah, ungu dan biru serta sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Antosianin merupakan jenis flavonoid yang paling banyak ditemukan di alam Antosianin merupakan jenis flavonoid yang paling banyak ditemukan di alam sehingga dinyatakan sebagai flavonoid utama. Sedangkan jenis-jenis flavonoid yang sehingga dinyatakan sebagai flavonoid utama. Sedangkan jenis-jenis flavonoid yang tersebar di alam dalam jumlah terbatas yaitu kalkon, auron, flavanon dan tersebar di alam dalam jumlah terbatas yaitu kalkon, auron, flavanon dan leukoantosianidin.
leukoantosianidin.
Antosianin merupakan pewarna paling penting dan yang paling tersebar luas Antosianin merupakan pewarna paling penting dan yang paling tersebar luas dalam tumbuhan. P
dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna kigmen yang berwarna kuat uat dan larut dalam dan larut dalam air ini air ini adalah penyebabadalah penyebab hampir warna merah, ungu dan biru dalam daun, bunga dan buah pada tumbuhan tinggi. hampir warna merah, ungu dan biru dalam daun, bunga dan buah pada tumbuhan tinggi. Secara kimia, antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal yaitu Secara kimia, antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal yaitu sianidin dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan penambahan atau sianidin dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil metilasi atau gl
pengurangan gugus hidroksil metilasi atau glikosilasi.ikosilasi.
Antosianin memperlihatkan sifat amfoter, dimana warna larutan berubah-ubah Antosianin memperlihatkan sifat amfoter, dimana warna larutan berubah-ubah tergantung pH. Gabungan antara antosianin dengan flavon atau flavonol menyebabkan tergantung pH. Gabungan antara antosianin dengan flavon atau flavonol menyebabkan perubahan
perubahan warna warna menjadi menjadi lebih lebih biru biru atau atau merah, merah, tergantung tergantung konsentrasinya.konsentrasinya. Kebanyakan antosianin berwarna merah dalam larutan asam tetap menjadi ungu dan Kebanyakan antosianin berwarna merah dalam larutan asam tetap menjadi ungu dan biru jika pH ditingkatkan.
biru jika pH ditingkatkan.
Salah satu fungsi antosianin dalam tumbuhan adalah sebagai faktor penarik Salah satu fungsi antosianin dalam tumbuhan adalah sebagai faktor penarik burung
burung dan dan lebah lebah yang yang membawa membawa benang benang sari sari dari dari suatu suatu tumbuhan tumbuhan ke ke tumbuhan tumbuhan yangyang lain dalam proses penyerbukannya. Antosianin juga merupakan komponen yang penting lain dalam proses penyerbukannya. Antosianin juga merupakan komponen yang penting terhadap faktor genetik tumbuhan. Perbedaan morfologi diantara satu spesies dapat terhadap faktor genetik tumbuhan. Perbedaan morfologi diantara satu spesies dapat disebabkan oleh tipe flavonoid yang dikandung oleh tumbuhan.
Metode Kerja Metode Kerja Bahan-bahan : Bahan-bahan :
-- Sampel diambil dari bahan alam (tumbuh-tumbuhan) yang berwarnaSampel diambil dari bahan alam (tumbuh-tumbuhan) yang berwarna -- Petroleum eterPetroleum eter
-- MetanolMetanol -- ButanolButanol
-- Asam asetat glasialAsam asetat glasial -- HCl 30%, 1%, 2MHCl 30%, 1%, 2M
-- Silika gel FSilika gel F254254 230-400 mesh 230-400 mesh
-- Kertas Whatman no. 1Kertas Whatman no. 1 -- NaOH 1 N NaOH 1 N -- AlClAlCl33 -- CHCH33COONaCOONa -- HH33BOBO33 -- Gas NGas N22 Alat-alat : Alat-alat :
-- Gelas kimiaGelas kimia -- Gelas ukurGelas ukur -- Corong pisahCorong pisah
-- Lampu Lampu UV UV 254 254 nmnm
-- Timbangan Mettler PE 3600Timbangan Mettler PE 3600 -- Rotary evaporatorRotary evaporator
-- Seperangkat alat kromatografi kertasSeperangkat alat kromatografi kertas -- Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Cara Kerja : Cara Kerja :
Persiapan sampel Persiapan sampel
Sampel dari bahan alam diambil bagian yang berwarna kemudian dibersihkan dari Sampel dari bahan alam diambil bagian yang berwarna kemudian dibersihkan dari kotoran-kotoran yang ada, kemudian dipotong kecil-kecil.
kotoran-kotoran yang ada, kemudian dipotong kecil-kecil. Ekstraksi
Ekstraksi
Sampel ditimbang seberat 50 g dan direndam dalam 100 mL pelarut campuran metanol : Sampel ditimbang seberat 50 g dan direndam dalam 100 mL pelarut campuran metanol : HCl 1% (9:1). Lakukan ekstraksi sampai bahan berwarna pucat. Selanjutnya pisahkan HCl 1% (9:1). Lakukan ekstraksi sampai bahan berwarna pucat. Selanjutnya pisahkan filtrat dari residunya dengan penyaring Buchner. Filtrat diekstraksi 3 x 50 mL dengan filtrat dari residunya dengan penyaring Buchner. Filtrat diekstraksi 3 x 50 mL dengan petroleum
petroleum eter eter menggunakan menggunakan corong corong pemisah pemisah 250 250 mL. mL. Ekstrak Ekstrak yang yang didapat didapat lalulalu dipekatkan dengan rotary evaporator.
Kromatografi Kertas Kualitatif Kromatografi Kertas Kualitatif Buatlah 3 jenis komposisi pelarut,
Buatlah 3 jenis komposisi pelarut, yaitu :yaitu : 1.
1. n-butanol, asam asetat glasial dan air dengan perbandingan (4:1:5)n-butanol, asam asetat glasial dan air dengan perbandingan (4:1:5) 2.
2. Asam asetat, air, HCl 30% dengan perbandingan (30:10:3)Asam asetat, air, HCl 30% dengan perbandingan (30:10:3) 3.
3. n-butanol dan HCl 1% dengan perbandingan (1:1)n-butanol dan HCl 1% dengan perbandingan (1:1)
Ekstrak pekat ditotolkan pada kertas Whatman no. 1 dengan pipa kapiler, kemudian Ekstrak pekat ditotolkan pada kertas Whatman no. 1 dengan pipa kapiler, kemudian dikeringkan di udara dan selanjutnya dilakukan elusi dalam bejana pengembang yang dikeringkan di udara dan selanjutnya dilakukan elusi dalam bejana pengembang yang telah dijenuhkan terlebih dahulu.
telah dijenuhkan terlebih dahulu. Kromatografi Kertas Preparatif Kromatografi Kertas Preparatif
Pemisahan dan pemurnian terhadap ekstrak pekat dengan kromatografi kertas preparatif Pemisahan dan pemurnian terhadap ekstrak pekat dengan kromatografi kertas preparatif dilakukan dengan menggunakan komposisi pelarut terbaik hasil kromatografi kertas dilakukan dengan menggunakan komposisi pelarut terbaik hasil kromatografi kertas sebelumnya. Ekstrak ditotolkan pada kertas Whatman no. 1 pada garis awal menyerupai sebelumnya. Ekstrak ditotolkan pada kertas Whatman no. 1 pada garis awal menyerupai pita dengan jumlah penotolan 4 sampai 6 kali. Setelah dielusikan, noda hasil yang sudah pita dengan jumlah penotolan 4 sampai 6 kali. Setelah dielusikan, noda hasil yang sudah dikeringkan masing-masing digunting menjadi potongan-potongan kecil dan dilarutkan dikeringkan masing-masing digunting menjadi potongan-potongan kecil dan dilarutkan dalam metanol : HCl 1% (9:1). Masing-masing ekstrak noda hasil pengulangan dalam metanol : HCl 1% (9:1). Masing-masing ekstrak noda hasil pengulangan dikumpulkan dan disaring sehingga didapatkan filtratnya sesuai dengan nilai Rf-nya. dikumpulkan dan disaring sehingga didapatkan filtratnya sesuai dengan nilai Rf-nya. Identifikasi dengan Spektrofotometer UV-Vis
Identifikasi dengan Spektrofotometer UV-Vis
Filtrat yang merupakan hasil pemisahan dengan kromatografi kertas preparatif Filtrat yang merupakan hasil pemisahan dengan kromatografi kertas preparatif diencerkan dengan metanol teknis dan dianalisis panjang gelombang 200-800 nm. diencerkan dengan metanol teknis dan dianalisis panjang gelombang 200-800 nm. Identifikasi dilanjutkan dengan penambahan masing-masing 6 tetes pereaksi penggeser Identifikasi dilanjutkan dengan penambahan masing-masing 6 tetes pereaksi penggeser NaOH
NaOH 1 1 N, N, HCl HCl 30%, 30%, AlClAlCl33, , CHCH33COONa, HCOONa, H33BOBO33 dan diamati pergeseran puncak dan diamati pergeseran puncak
serapan yang terjadi pada Spektrofotometer UV-Vis. serapan yang terjadi pada Spektrofotometer UV-Vis.
No.
No.
Jenis Limbah
Jenis
Limbah
Kategori
Kategori
Wadah
Wadah
1.
1.
Campuran
Campuran sampel,
sampel, metanol,
metanol, HCl
HCl
Organik
Organik
Hijau
Hijau
2.
2.
Campuran
Campuran n-butanol,
n-butanol, asam
asam asetat
asetat glasial,
glasial, air
air
Organik
Organik
Hijau
Hijau
3.
3.
Campuran
Campuran asam
asam asetat,
asetat, air,
air, HCl
HCl
Asam-basa
Asam-basa
Putih
Putih
4.
4.
Campuran
Campuran n-butanol,
n-butanol, HCl
HCl
Organik
Organik
Hijau
Hijau
5.
PERCOBAAN PERCOBAAN 3 3
ISOLASI KURKUMIN DAN DERIVATNYA DARI KUNYIT ISOLASI KURKUMIN DAN DERIVATNYA DARI KUNYIT Dasar Teori
Dasar Teori Kunyit (
Kunyit (curcuma domesticacurcuma domestica) termasuk salah satu rempah yang telah luas) termasuk salah satu rempah yang telah luas penggunaannya
penggunaannya di di masyarakat masyarakat sebagai sebagai bumbu bumbu masakan masakan dan dan bahan bahan obat obat tradisional.tradisional. Dalam rimpang kunyit kering mengandung kurkuminoid sekitar 10% yang terdiri dari Dalam rimpang kunyit kering mengandung kurkuminoid sekitar 10% yang terdiri dari kurkumin (1-5%) dan sisanya dimetoksi kurkumin dan bis-metoksi kurkumin. kurkumin (1-5%) dan sisanya dimetoksi kurkumin dan bis-metoksi kurkumin. Disamping itu juga mengandung minyak atsiri (1-3%), lemak (3%), karbohidrat (30%), Disamping itu juga mengandung minyak atsiri (1-3%), lemak (3%), karbohidrat (30%), protein
protein (8%), (8%), pati pati (45-55%) (45-55%) dan dan sisanya sisanya terdiri terdiri dari dari vitamin vitamin C, C, garam-garam garam-garam mineralmineral seperti zat besi, fosfor dan kalsium.
seperti zat besi, fosfor dan kalsium. Kurkumin merupakan
Kurkumin merupakan senyawasenyawa aktif golongan polifenol yang ditemukan padaaktif golongan polifenol yang ditemukan pada kunyit.
kunyit. Kurkumin dapat memiliki dua bentuk Kurkumin dapat memiliki dua bentuk tautomer tautomer yaituyaitu ketonketon dandan enol. enol. Struktur Struktur keton lebih dominan dalam bentuk
keton lebih dominan dalam bentuk padat, padat, sedangkan struktur enol ditemukan dalam sedangkan struktur enol ditemukan dalam bentuk
bentuk cairan.cairan. Kurkumin dikenal karena sifat Kurkumin dikenal karena sifat antitumorantitumor dandan antioksidanantioksidan yangyang dimilikinya. dimilikinya. Metode kerja Metode kerja Bahan-bahan : Bahan-bahan : -- KunyitKunyit -- Etanol 96%Etanol 96% -- KloroformKloroform -- ToluenaToluena Alat-alat : Alat-alat :
-- Seperangkat alat gelasSeperangkat alat gelas
-- Seperangkat ekstraktor SoxhletSeperangkat ekstraktor Soxhlet
R R22 OH OH R R11 HO HO O O OO R
R 11 = R = R 22 = OCH = OCH33 : kurkumin: kurkumin R
R 11 = OCH = OCH33 ; R ; R 22= = H H : : dimetoksi dimetoksi kurkuminkurkumin R
-- Rotary evaporatorRotary evaporator
-- Bejana pengembang dan pipa kapilerBejana pengembang dan pipa kapiler -- Melting point apparatusMelting point apparatus
-- Spektrofotometer UV-VisSpektrofotometer UV-Vis Cara Kerja :
Cara Kerja :
Persiapan Sampel Persiapan Sampel
Kunyit dicuci dengan air sampai bersih, ditiriskan lalu dipotong tipis kecil-kecil. Kunyit dicuci dengan air sampai bersih, ditiriskan lalu dipotong tipis kecil-kecil. Potongan kunyit lalu dimasukkan dalam timbel yang terbuat dari kertas saring. Timbel Potongan kunyit lalu dimasukkan dalam timbel yang terbuat dari kertas saring. Timbel yang telah berisi kunyit kemudian ditimbang dan dimasukkan dalam ekstraktor Soxhlet. yang telah berisi kunyit kemudian ditimbang dan dimasukkan dalam ekstraktor Soxhlet. Labu alas bulat pada ekstraktor lalu diisi dengan etanol 96% sampai 2/3 volume labu. Labu alas bulat pada ekstraktor lalu diisi dengan etanol 96% sampai 2/3 volume labu. Ekstraktor Soxhlet lalu dirangkaikan dan dilakukan proses ekstraksi hingga 5-6 kali Ekstraktor Soxhlet lalu dirangkaikan dan dilakukan proses ekstraksi hingga 5-6 kali sirkulasi. Ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator hingga sirkulasi. Ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator hingga volume ekstrak tersisa sekitar 15 mL.
volume ekstrak tersisa sekitar 15 mL.
Pemisahan Kurkumin dan Turunannya dengan Metode KLT Pemisahan Kurkumin dan Turunannya dengan Metode KLT
Plat KLT dipotong dengan ukuran 5 x 10 cm lalu ditandai dengan pensil 1,5 cm Plat KLT dipotong dengan ukuran 5 x 10 cm lalu ditandai dengan pensil 1,5 cm dari batas bawah dan 0,5 cm dari batas atas. Disiapkan bejana pengembang yang berisi dari batas bawah dan 0,5 cm dari batas atas. Disiapkan bejana pengembang yang berisi eluen campuran kloroform : toluena : etanol 96% (4,5 : 4,5 :1). Ekstrak hasil ekstraksi eluen campuran kloroform : toluena : etanol 96% (4,5 : 4,5 :1). Ekstrak hasil ekstraksi ditotolkan pada garis batas bawah plat KLT kemudian dimasukkan dalam bejana ditotolkan pada garis batas bawah plat KLT kemudian dimasukkan dalam bejana pengembang.
pengembang. Hasil Hasil KLT KLT diambil diambil setelah setelah spot spot terelusi terelusi sampai sampai batas batas atas atas plat plat KLT KLT lalulalu dikeringkan di udara. Diukur nilai Rf dari masing-masing spot hasil pemisahan lalu spot dikeringkan di udara. Diukur nilai Rf dari masing-masing spot hasil pemisahan lalu spot dikerok. Proses KLT diulangi 3 kali lalu hasil kerokan untuk tiap spot yang mempunyai dikerok. Proses KLT diulangi 3 kali lalu hasil kerokan untuk tiap spot yang mempunyai nilai Rf sama, digabungkan dan dilarutkan dalam etanol, lalu disentrifugasi dan diambil nilai Rf sama, digabungkan dan dilarutkan dalam etanol, lalu disentrifugasi dan diambil filtratnya. Filtrat yang diperoleh dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis dan filtratnya. Filtrat yang diperoleh dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis dan sebagian yang lain diuapkan pelarutnya lalu kristal kurkuminoid ditentukan titik sebagian yang lain diuapkan pelarutnya lalu kristal kurkuminoid ditentukan titik leburnya.
leburnya.
No.
No.
Jenis
Jenis Limbah
Limbah
Kategori
Kategori
Wadah
Wadah
1.
1.
Campuran
Campuran ekstrak
ekstrak kunyit,
kunyit, etanol
etanol
Organik
Organik
Hijau
Hijau
2.
2.
Campuran
Campuran kloroform,
kloroform, toluena,
toluena, etanol
etanol
Organik
Organik halogen Kuning
halogen Kuning
3.
3.
Campuran
Campuran fltrat
fltrat KLT,
KLT, etanol
etanol (supernatan)
(supernatan)
Organik
Organik
Hijau
Hijau
4.
H H22C C OOOOCC((CCHH22))1212CHCH33 H HC C OOOOCC((CCHH22))1212CHCH33 H H22C C OOOOCC((CCHH22))1212CHCH33 H H22C C OHOH HC HC H H22C C OHOH OH OH ++ HOOC(CHHOOC(CH22))1212CHCH33 T
Trriimmiirriissttiinn GGlliisseerrooll Asam miristatAsam miristat PERCOBAAN
PERCOBAAN 4 4
HIDROLISIS TRIGLISERIDA HASIL ISOLASI DARI BUAH PALA HIDROLISIS TRIGLISERIDA HASIL ISOLASI DARI BUAH PALA Dasar Teori
Dasar Teori
Trimiristin adalah salah satu golongan senyawa organik yang ditemukan dalam Trimiristin adalah salah satu golongan senyawa organik yang ditemukan dalam lemak hewan, minyak tumbuhan atau marine oil yang dikenal sebagai trigliserida. lemak hewan, minyak tumbuhan atau marine oil yang dikenal sebagai trigliserida. Senyawa trigliserida merupakan triester dari gliserol dan asam-asam lemak, yang Senyawa trigliserida merupakan triester dari gliserol dan asam-asam lemak, yang tersusun oleh asam-asam karboksilat alifatik rantai panjang. Asam miristat adalah salah tersusun oleh asam-asam karboksilat alifatik rantai panjang. Asam miristat adalah salah satu contoh asam lemak, yang
satu contoh asam lemak, yang bisa diperoleh dari hidrolisis trimiristin.bisa diperoleh dari hidrolisis trimiristin.
Trimiristin seperti halnya senyawa lemak yang lain merupakan senyawa nonpolar Trimiristin seperti halnya senyawa lemak yang lain merupakan senyawa nonpolar yang larut dengan baik d
yang larut dengan baik dalam pelarut organik yang kepolarannya rendah, alam pelarut organik yang kepolarannya rendah, misalnya dietilmisalnya dietil eter dan petroleum eter. Setelah diekstraksi, pelarut organik dapat dipisahkan dengan eter dan petroleum eter. Setelah diekstraksi, pelarut organik dapat dipisahkan dengan cara penguapan. Penambahan metanol pada ekstrak eter pekat akan menyebabkan cara penguapan. Penambahan metanol pada ekstrak eter pekat akan menyebabkan trimiristin terpisah dari larutan membentuk endapan. Pengendapan tersebut terjadi trimiristin terpisah dari larutan membentuk endapan. Pengendapan tersebut terjadi akibat reorientasi ikatan hidrogen dari
akibat reorientasi ikatan hidrogen dari trimiristin-eter menjadi metanol-eter.trimiristin-eter menjadi metanol-eter.
Hidrolisis trigliserida dapat dilakukan dengan menggunakan asam atau basa. Hidrolisis trigliserida dapat dilakukan dengan menggunakan asam atau basa. Hidrolisis dengan katalis basa dikenal dengan istilah penyabunan (saponifikasi). Hidrolisis dengan katalis basa dikenal dengan istilah penyabunan (saponifikasi). Hidrolisis trimiristin dengan penyabunan dilakukan dengan cara memanaskan Hidrolisis trimiristin dengan penyabunan dilakukan dengan cara memanaskan trigliserida dalam suatu larutan air yang mengandung natrium hidroksida. Isolasi asam trigliserida dalam suatu larutan air yang mengandung natrium hidroksida. Isolasi asam miristat hasil hidrolisis dilakukan dengan menambahkan asam yang selanjutnya miristat hasil hidrolisis dilakukan dengan menambahkan asam yang selanjutnya dimurnikan dengan rekristalisasi dengan metanol.
dimurnikan dengan rekristalisasi dengan metanol. Metode Kerja
Metode Kerja Bahan-bahan : Bahan-bahan :
-- Sampel berupa buah pala atau kemiriSampel berupa buah pala atau kemiri -- Petroleum eterPetroleum eter
-- MetanolMetanol -- EtanolEtanol
-- HCl 10%HCl 10% Alat-alat :
Alat-alat :
-- Seperangkat ekstraktor SoxhletSeperangkat ekstraktor Soxhlet -- Magnetik stirerMagnetik stirer
Cara Kerja : Cara Kerja :
Timbang 50 g sampel buah pala lalu diekstraksi dengan ekstraktor Soxhlet Timbang 50 g sampel buah pala lalu diekstraksi dengan ekstraktor Soxhlet menggunakan pelarut dietil eter atau petroleum eter. Pisahkan pelarut dengan rotary menggunakan pelarut dietil eter atau petroleum eter. Pisahkan pelarut dengan rotary evaporator. Letakkan ekstrak pekat dalam erlenmeyer di atas magnetic stirer lalu evaporator. Letakkan ekstrak pekat dalam erlenmeyer di atas magnetic stirer lalu lakukan stirer lalu tambahkan 100 mL metanol secara bertahap. Selama penambahan lakukan stirer lalu tambahkan 100 mL metanol secara bertahap. Selama penambahan metanol akan terbentuk endapan. Kemudian endapan disaring dengan penyaring metanol akan terbentuk endapan. Kemudian endapan disaring dengan penyaring Buchner. Timbang endapan yang didapatkan dan tentukan titik leburnya.
Buchner. Timbang endapan yang didapatkan dan tentukan titik leburnya.
Timbang 1 g trimiristin hasil isolasi, masukkan dalam labu alas bulat 100 mL Timbang 1 g trimiristin hasil isolasi, masukkan dalam labu alas bulat 100 mL untuk persiapan refluks. Tambahkan 20 mL etanol yang diikuti dengan 5 mL larutan untuk persiapan refluks. Tambahkan 20 mL etanol yang diikuti dengan 5 mL larutan NaOH
NaOH 10%. 10%. Tambahkan Tambahkan batu batu didih, didih, alirkan alirkan air air ke ke kondensor, kondensor, panaskan panaskan campurancampuran sampai mendidih dan lakukan refluks selama 1 jam, atau secara visual jika tidak terlihat sampai mendidih dan lakukan refluks selama 1 jam, atau secara visual jika tidak terlihat 2 lapisan zat cair. Campuran hasil hidrolisis didinginkan pada suhu kamar.
2 lapisan zat cair. Campuran hasil hidrolisis didinginkan pada suhu kamar.
Siapkan larutan asam dingin dengan cara menambahkan 20 mL HCl 10% pada 20 Siapkan larutan asam dingin dengan cara menambahkan 20 mL HCl 10% pada 20 mL air es. Letakkan larutan tersebut di atas magnetik stirer kemudian lakukan mL air es. Letakkan larutan tersebut di atas magnetik stirer kemudian lakukan penambahan
penambahan campuran campuran hasil hasil hidrolisis hidrolisis ke ke dalam dalam larutan larutan asam asam dingin dingin sambil sambil diaduk.diaduk. Endapan akan terbentuk dalam proses tersebut. Tambahkan 50 mL akuades pada Endapan akan terbentuk dalam proses tersebut. Tambahkan 50 mL akuades pada campuran dan lakukan penyaringan dengan penyaring Buchner. Bersihkan kristal campuran dan lakukan penyaringan dengan penyaring Buchner. Bersihkan kristal dengan akuades kemudian keringkan. Jika kristal masih kotor maka perlu dilakukan dengan akuades kemudian keringkan. Jika kristal masih kotor maka perlu dilakukan rekristalisasi menggunakan pelarut metanol-air dengan volume metanol minimal 15-20 rekristalisasi menggunakan pelarut metanol-air dengan volume metanol minimal 15-20 mL pada temperatur kamar. Kristal yang didapatkan ditimbang dan hitung persentase mL pada temperatur kamar. Kristal yang didapatkan ditimbang dan hitung persentase asam miristat hasil isolasi.
asam miristat hasil isolasi.
Analisis Asam Lemak Hasil Isolasi Analisis Asam Lemak Hasil Isolasi
a.
a. Uji Uji Sifat Sifat FisikFisik
Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 1 mL air, etanol dan Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 1 mL air, etanol dan n-heksana. Ketiga tabung tersebut diisi dengan sedikit kristal hasil isolasi. Amati heksana. Ketiga tabung tersebut diisi dengan sedikit kristal hasil isolasi. Amati kelarutannya dan tentukan titik leburnya.
kelarutannya dan tentukan titik leburnya. b.
b. Identifikasi dengan Spektrofotometer UV-VisIdentifikasi dengan Spektrofotometer UV-Vis
Larutkan sedikit kristal ke dalam pelarut organik (sesuai dengan uji fisik) dan amati Larutkan sedikit kristal ke dalam pelarut organik (sesuai dengan uji fisik) dan amati panjang gelombang maksimum
No.
No.
Jenis
Jenis Limbah
Limbah
Kategori
Kategori
Wadah
Wadah
1.
1.
Campuran
Campuran buah
buah pala,
pala, petroleum
petroleum eter
eter
Organik
Organik
Hijau
Hijau
2.
2.
Campuran
Campuran trimiristin,
trimiristin, etanol,
etanol, NaOH,
NaOH, HCl
HCl
Organik
Organik
Hijau
Hijau
3.
3.
Campuran
Campuran asam
asam miristat,
miristat, air
air
Asam-basa
Asam-basa
Putih
Putih
4.
4.
Campuran
Campuran asam
asam miristat,
miristat, etanol
etanol
Organik
Organik
Hijau
Hijau
5.
PERCOBAAN PERCOBAAN 5 5
IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA EUGENOL IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA EUGENOL Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra eugenol berikut ini
Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra eugenol berikut ini Spektra UV Eugenol (dalam etanol)
Spektra UV Eugenol (dalam etanol)
Spektra IR Eugenol Spektra IR Eugenol
Spektra
Spektra 11H-NMR Eugenol (400 MHz dalam CDClH-NMR Eugenol (400 MHz dalam CDCl 3 3))
Spektra Massa Eugenol (EI) Spektra Massa Eugenol (EI)
PERCOBAAN PERCOBAAN 6 6
IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA KAFEIN IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA KAFEIN Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra kafein berikut ini
Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra kafein berikut ini Spektra UV Kafein (dalam etanol)
Spektra UV Kafein (dalam etanol)
Spektra IR Kafein Spektra IR Kafein
Spektra
Spektra 11H-NMR Kafein (400MHz dalam DMSO-dH-NMR Kafein (400MHz dalam DMSO-d 6 6))
Spektra Massa Kafein (EI) Spektra Massa Kafein (EI)
PERCOBAAN PERCOBAAN 7 7
IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA KURKUMIN IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA KURKUMIN Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra kurkumin berikut ini
Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra kurkumin berikut ini
Spektra UV Kurkumin (dalam etanol, larutan NaOH dan asam asetat) Spektra UV Kurkumin (dalam etanol, larutan NaOH dan asam asetat)
Spektra IR Kurkumin Spektra IR Kurkumin
Spektra Massa Kurkumin (EI) Spektra Massa Kurkumin (EI)
PERCOBAAN PERCOBAAN 8 8
IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA MENTOL IDENTIFIKASI SPEKTRA-SPEKTRA MENTOL Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra mentol berikut ini
Tugas : Buat interpretasi spektra-spektra mentol berikut ini Spektra UV Mentol (dalam etanol)
Spektra UV Mentol (dalam etanol)
Spektra IR Mentol Spektra IR Mentol
Spektra
Spektra 11H-NMR Mentol (600MHz dalam CDClH-NMR Mentol (600MHz dalam CDCl 3 3))
Spektra Massa Mentol (EI) Spektra Massa Mentol (EI)
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Berger, S. and Sicker, D., 2009,
Berger, S. and Sicker, D., 2009, Classics In Spectroscopy : Isolation and StructureClassics In Spectroscopy : Isolation and Structure Elucidation of Natural Products
Elucidation of Natural Products, Wiley-Vch, Germany, Wiley-Vch, Germany Doyle, M.P., W.S., Mungall, 1980,
Doyle, M.P., W.S., Mungall, 1980, Experimental Organic ChemistryExperimental Organic Chemistry, John Wiley &, John Wiley & Sons, Inc., New York
Sons, Inc., New York Harborne, 1996,
Harborne, 1996, Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern MenganalisisMetode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan
Tumbuhan, edisi ke-2, ITB, Bandung, edisi ke-2, ITB, Bandung Leung, A.Y., 1980,
Leung, A.Y., 1980, Encyclopedia of Common Natural IngredientEncyclopedia of Common Natural Ingredient, John Willey &, John Willey & Sons, Inc., New York
Sons, Inc., New York Sastrohamidjojo, H., 1996,
Sastrohamidjojo, H., 1996, KromatografiKromatografi, edisi ke-1, Liberty, Yogyakarta, edisi ke-1, Liberty, Yogyakarta Windholz, M., 1983,
Windholz, M., 1983, The Merck Index : An Encyclopedia of ChemicalThe Merck Index : An Encyclopedia of Chemical, Merck &, Merck & Co., Inc, New York
Contoh Sampul Laporan Contoh Sampul Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK LANJUT KIMIA ORGANIK LANJUT
...Judul Praktikum... ...Judul Praktikum... disusun oleh disusun oleh Nama Nama :: NIM NIM :: Kelompok : Kelompok : Fakultas/Jurusan : Fakultas/Jurusan :
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN KIMIA JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGl FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGl
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG MALANG
2017 2017
FORMAT LAPORAN FORMAT LAPORAN SAMPUL LAPORAN SAMPUL LAPORAN (warna hijau) (warna hijau) ABSTRAK ABSTRAK
(ringkasan tidak lebih dari 200 kata yang berisi latar belakang, tujuan, metode, (ringkasan tidak lebih dari 200 kata yang berisi latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan)
hasil dan kesimpulan) BAB
BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
(uraikan latar belakang gagasan, argumentasi pentingnya perco
(uraikan latar belakang gagasan, argumentasi pentingnya percobaan)baan)
1.2
1.2 Perumusan MasalahPerumusan Masalah
(umumnya berupa kalimat tanya yang berhubungan de (umumnya berupa kalimat tanya yang berhubungan denganngan identifikasi masalah)
identifikasi masalah)
1.3
1.3 TujuanTujuan 1.4
1.4 Batasan MasalahBatasan Masalah 1.5
1.5 ManfaatManfaat BAB
BAB II II TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKAPUSTAKA
(teori-teori baku yang menunjang pembahasan) (teori-teori baku yang menunjang pembahasan) BAB
BAB III III METODE METODE KERJAKERJA
(ditulis dalam bentuk paragraf, nama alat-alat yang digunakan dalam (ditulis dalam bentuk paragraf, nama alat-alat yang digunakan dalam percobaan)
percobaan) BAB
BAB IV IV HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN BAB
BAB V V KESIMPULAN KESIMPULAN DAN DAN SARANSARAN
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA (min. 10
(min. 10 referensi, 5 referensi, 5 atau lebih atau lebih diantaranya dari diantaranya dari jurnal penelitian)jurnal penelitian) LAMPIRAN
LAMPIRAN
(diagram alir, data-data mentah, tabel pengamatan, perhitungan pembuatan (diagram alir, data-data mentah, tabel pengamatan, perhitungan pembuatan larutan reagen)