• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 1416/Pdt.G/2015/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 1416/Pdt.G/2015/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dari 13 hal Put Nomor: 1416/Pdt.G/2015/PA.Pas

P U T U S A N

Nomor 1416/Pdt.G/2015/PA.Pas

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara :

PENGGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan tidak bekerja, tempat kediaman di Kota Pasuruan, sebagai Penggugat;

M E L A W A N

TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan anggota TNI AD, tempat kediaman di Kota Pasuruan, sebagai Tergugat ;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan Penggugat ;

Setelah memeriksa bukti - bukti dalam persidangan ; DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat Gugatan tertanggal 14 September 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1416/Pdt.G/2015/PA.Pas tanggal 14 September 2015 yang mengemukakan hal hal sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada

tanggal 03 Desember 2010 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta

Nikah Nomor: 0671/09/XII/2010, tanggal 03 Desember 2010 yang

dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota

Pasuruan;

(2)

Hal. 2 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun 1 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan;

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Desember 2013 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat diketahui telah selingkuih dengan wanita lain yang namanya WIL, bahkan suami dari wanita tersebut menunjukkan bukti perselingkuhan Tergugat dengan WIL kepada Penggugat;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Januari 2014;

6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ;

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

PRIMER:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat;

3. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah sejak Januari 2014 sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah);

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER :

Mohon putusan yang seadil-adilnya;

(3)

Hal. 3 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir secara in person, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah;

Bahwa Majelis Hakim menasihati Penggugat agar rukun kembali membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dalam sidang tertutup untuk umum dibacakan surat Gugatan Penggugat, dan ternyata Penggugat tetap mempertahankan gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat, dan Penggugat menyatakan mencabut gugatan Penggugat mengenai nafkah madhiyah dan hanya mohon cerai saja ;

Bahwa Tergugat berkedudukan sebagai TNI AD di Pusdik Arhanud, belum memperoleh surat keterangan untuk melakukan perceraian dari Pejabat yang berwenang untuk itu, dan karenanya Majelis Hakim menunda sidang sampai dengan tanggal 15 Maret 2016 ;

Bahwa pada persidangan tanggal 15 Maret 2016 Penggugat menyatakan bahwa Tergugat belum memperoleh surat keterangan untuk bercerai dari pimpinan/Pejabat yang berwenang dan Penggugat sudah mengajukan permohonan surat keterangan untuk bercerai kepada pimpinan/atasan Tergugat, namun hingga sekarang surat dimaksud belum ada balasan maupun tindakan dari atasan Tergugat ;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Gugatannya, Penggugat mengajukan bukti berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan Nomor : 0671/09/XII/2010 tanggal 03 Desember 2010, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P dan di paraf;

Bahwa selain bukti surat - surat tersebut, Penggugat juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi yaitu :

1. SAKSI 1, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kota Pasuruan;

Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :

(4)

Hal. 4 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ibu kandung Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri dan setelah menikah mereka semula bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun namun belum dikaruniai keturunan;

- Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun namun sejak tahun 2013 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan saksi sering melihat sendiri pertengkaran tersebut;

- Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat diketahui telah selingkuh dengan wanita lain yang namanya WIL, bahkan suami dari wanita tersebut menunjukkan bukti perselingkuhan Tergugat dengan WIL kepada Penggugat;

- Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 2 tahun dan selama pisah tidak pernah rukun kembali;

- Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka lagi;

2. SAKSI 2, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan mahasiswa, tempat tinggal di Kota Pasuruan;

Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi sebagai adik Penggugat;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dengan Tergugat sudah kumpul suami isteri yang tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 3 tahun namun belum dikaruniai keturunan;

- Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan

harmonis namun sejak tahun 2013 antara Penggugat dan Tergugat sering

(5)

Hal. 5 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat diketahui telah selingkuih dengan wanita lain yang namanya WIL;

- Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, kemudian Tergugat pergi meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama 2 tahun;

- Bahwa selama pisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah rukun lagi dan saksi telah berusaha merukunkan mereka akan tetapi tidak berhasi;

Bahwa Penggugat membenarkan semua keterangan saksi - saksi, dan Penggugat menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti bukti yang akan diajukan di depan sidang serta mohon putusan ;

Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam putusan ini ;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat sebagaimana terurai di atas ;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya bahwa Penggugat menikah dengan Tergugat di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, pada tanggal 03 Desember 2010, sebagaimana tercantum pada Kutipan Akta Nikah Nomor : 0671/09/XII/2010, dan perkawinan tersebut hingga saat ini belum pernah putus, dengan demikian Penggugat mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan

Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil, Tergugat selaku TNI AD, seharusnya

memperoleh surat keterangan untuk bercerai dari atasan/pejabat yang

berwenang sehubungan gugatan Penggugat, namun ternyata Tergugat tidak

pernah datang meskipun telah empat kali dipanggil secara sah dan patut,

sehingga dengan ketidak hadiran Tergugat tersebut, Majelis Hakim menilai

(6)

Hal. 6 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

Tergugat tidak mempergunakan haknya untuk mengajukan surat keterangan untuk bercerai dari atasannya/pejabat yang berwenang;

Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak pernah hadir, untuk keperluan izin tersebut, Majelis Hakim telah memberikan kesempatan yang cukup (selama 6 bulan) kepada Penggugat untuk memperoleh surat keterangan dimaksud, namun sampai batas waktu yang telah ditentukan, surat keterangan dimaksud belum ada ;

Menimbang, bahwa surat keterangan untuk melakukan perceraian adalah merupakan aturan yang berkaitan dengan peraturan disiplin bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, dan bukan merupakan aturan yang berkaitan dengan tertib atau proses acara dimuka persidangan, sehingga apabila Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tidak menghendaki/atau belum memperoleh surat keterangan tersebut, padahal Majelis Hakim telah memberikan waktu yang cukup bagi Penggugat dan Tergugat untuk memperoleh surat keterangan dimaksud, maka berdasarkan Surat Edaran Mahkamah RI Nomor 5 tahun 1984 dan hasil Rakernas Mahkamah Agung RI tanggal 14 – 19 September 2003, pemeriksaan perkara tersebut harus dilanjutkan tanpa adanya surat keterangan dimaksud ;

Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir pada persidangan yang telah ditentukan, tetapi Tergugat tidak hadir dan tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai kuasa yang mewakilinya, oleh karena itu upaya perdamaian sebagaimana diperintahkan dalam pasal 130 HIR, jo. Pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, jo. Pasal 7 ayat (1), Perma Nomor 1 Tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan ;

Menimbang, bahwa namun demikian pada setiap kali persidangan, Majelis Hakim telah memberi nasihat kepada Penggugat agar mengurungkan niatnya untuk bercerai dan hidup rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil, Penggugat tetap melanjutkan gugatannya ;

Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan rumah

tangganya sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat diketahui telah selingkuh

dengan wanita lain yang namanya WIL, bahkan suami dari wanita tersebut

(7)

Hal. 7 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

menunjukkan bukti perselingkuhan Tergugat dengan WIL kepada Penggugat, yang berlanjut pisah tempat tinggal sejak Januari 2014;

Menimbang, bahwa karena Tergugat tidak pernah datang menghadap di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak mengajukan bantahan apapun, dengan demikian Tergugat dapat dinyatakan tidak hadir dan dianggap tidak ingin mempertahankan kepentingan dan hak-hak keperdataannya, maka berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR. perkara ini dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek), hal ini sesuai pula dengan pendapat ahli hukum Islam dalam kitab Al Anwar Juz II halaman 149 yang berbunyi sebagai berikut;

Artinya: apabila (Tergugat) berhalangan hadir karena bersembunyi atau enggan, maka Hakim boleh mendengar gugatan dan memeriksa bukti- bukti, serta memutus gugatan tersebut;

Menimbang, bahwa dalam perkara perceraian, meskipun perkara ini diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek), namun alasan-alasan perceraian tetap harus dibuktikan ;

Menimbang, bahwa Penggugat untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, telah mengajukan bukti tertulis (P) serta 2 (dua) orang saksi, masing-masing bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2;

Menimbang, bahwa bukti P adalah fotokopi Kutan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang untuk itu, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, maka alat bukti tersebut merupakan bukti otentik, mempunyai nilai pembuktian yang sempurna, mengikat dan menentukan. Dengan demikian terbukti bahwa Penggugat dengan Tergugat masih terikat dalam perkawinan yang sah ;

Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan Penggugat

tersebut, telah memberikan keterangan dibawah sumpah di depan sidang yang

pada pokoknya bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat

sudah tidak harmonis lagi, diantara mereka sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat telah selingkuh dengan

perempuan lain yang bernama WIL, saat ini antara Penggugat dan Tergugat

(8)

Hal. 8 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

telah pisah tempat tinggal selama ± 2 tahun, Tergugat telah meninggalkan Penggugat, dan sejak itu Tergugat tidak pernah datang ataupun memberikan nafkah kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan oleh saksi-saksi di atas, didasarkan pada pengetahuan, penglihatan dan pendengaran langsung, dan keterangannya saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya, saksi-saksi tersebut adalah keluarga dan orang dekat Penggugat, maka berdasarkan Pasal 170, 171, dan 172 HIR. Jo. Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, saksi-saksi Penggugat di atas dipandang telah memenuhi syarat formil maupun materiil, maka keterangan saksi-saksi tersebut merupakan alat bukti yang mempunyai nilai pembuktian ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat, maka telah ditemukan fakta hukum sebagai berikut:

--Bahwa hubungan antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah namun belum dikaruniai anak ;

--Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat cukup harmonis namun sejak Desember 2013 rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis lagi, diantara mereka sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang disebabkan karena Tergugat diketahui telah selingkuh dengan perempuan lain yang bernama WIL;

--Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, kemudian Tergugat tanpa pamit telah pergi meninggalkan Penggugat, yang hingga sekarang telah berlangsung selama ± 2 tahun dan selama itu, Tergugat tidak pernah datang ataupun memberikan nafkah kepada Penggugat, dan diantara mereka tidak pernah saling bertemu ataupun berkomunikasi demi keutuhan dan keharmonisan rumah tangga ;

--Bahwa Penggugat didalam persidangan menunjukkan sikap sungguh- sungguh bahwa dirinya tidak bersedia hidup rukun lagi dengan Tergugat;

--Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan atau merukunkan Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis menilai

bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan

(9)

Hal. 9 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

pertengkaran secara terus menerus, dan tidak ada harapan lagi bagi keduanya akan dapat hidup rukun kembali dalam kehidupan rumah tangga yang baik dan bertanggungjawab, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah pecah (marriage breakdown) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 379 K/ AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, yang intinya menyatakan “ Suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut terbukti telah retak dan pecah, berarti alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 (f) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa disamping itu alasan tersebut telah sesuai dengan pendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Fiqh Sunnah Juz II halaman 248 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim yang berbunyi:

Artinya : “ Apabila gugatan isteri dihadapan pengadilan telah terbukti dengan suatu bukti atau pengakuan suami, sedang kepedihan dengan tetap mempertahankan rumah tangga bagi mereka berdua sudah tidak tertahankan lagi, dan mereka berdua sudah tidak dapat didamaikan lagi oleh Hakim, maka Hakim menyatakan talak bain kepada isteri tersebut.”

Menimbang, bahwa secara filosofis, Islam mensyariatkan perkawinan dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an Surat Ar Ruum ayat 21.

Tujuan tersebut selaras dengan ketentuan pasal 1 ayat (3) Undang-undang

Nomor 1 Tahun 1974, yang menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir

batin antara seorang pria dengan seorang wanita untuk membentuk rumah

tangga yang bahagia, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Esensi dasar

dan tujuan perkawinan di atas ternyata tidak mampu lagi diwujudkan dalam

perkawinan Penggugat dan Tergugat, sehingga lembaga perkawinan itu tidak

(10)

Hal. 10 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

mampu membawa kedua belah pihak kepada kehidupan yang tenang dan tentram ;

Menimbang, bahwa secara sosiologis, masyarakat Indonesia sangat menghargai lembaga perkawainan, sehingga dalam masyarakat dikenal semboyan “ menikah sekali seumur hidup “, “ suami istri adalah belahan jiwa “, ini menunjukkan bahwa lembaga perkawinan dipahami sebagai lembaga yang sakral dan dihormati, sehingga orang tidak dengan mudah memutus ikatan perkawinan. Namun karena sejak 2 tahun antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal dan selama itu diantara mereka tidak pernah saling bertemu ataupun berkomunikasi demi keutuhan dan keharmonisan rumah tangga, maka semboyan di atas sangat sulit dan tidak mungkin lagi dapat diwujudkan dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang demikian itu tidaklah mendatangkan maslahat, dan justru akan menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan dan kemudlaratan bagi kedua belah pihak suami-istri, maupun anak-anak mereka, padahal kemudlaratan sedapat mungkin harus dihindari, sebagaimana tercantum dalam kaidah fikih, yang diambil alih menjadi pertimbangan majelis dalam memutus perkara ini, yang menyatakan :

Artinya : Kemudlaratan harus dihindarkan sedapat mungkin ;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, yang berkehendak untuk bercerai adalah Penggugat (istri), dan sebelumnya antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, maka sesuai dengan ketentuan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, talak Tergugat yang dijatuhkan kepada Penggugat adalah talak bain sughro ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, majelis hakim telah memperoleh kesimpulan bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat adalah terbutki, beralasan, dan tidak melawan hukum, dan oleh karena itu dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak bain sughro Tergugat kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah mencabut tuntutan

Penggugat mengenai nafkah madhiyah oleh karena itu tuntutan nafkah

(11)

Hal. 11 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

madhiyah sebesar Rp. 20.000.000,- 9dua puluh juta rupiah) tidak perlu dipertimbangkan dan harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 ayat (1), dan (2), Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Panitera Pengadilan Agama berkewajiban untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat, Tergugat, dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan dilangsungkan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh dalam persidangan mengenai identitas yang tercantum dalam surat gugatan Penggugat, terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan dan berdasarkan bukti P, terbukti bahwa Penggugat dengan Tergugat melangsungkan perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim secara ex officio memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Gresik, untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

Menimbang, bahwa perkara ini adalah sengketa di bidang perkawinan, sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, segala pasal-pasal perundang-undangan yang berlaku dan

hukum Syar’i yang berkaitan dalam perkara ini;

(12)

Hal. 12 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Panggunrejo Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 391.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Tsani 1437 Hijriyah, oleh Dra. Hj.

MASITAH sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. HAMIMAH dan Drs. H. MUCHIDIN, M.A. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim,

Dra. Hj. HAMIMAH Dra. Hj. MASITAH

Hakim Anggota,

Drs. H. MUCHIDIN, M.A.

(13)

Hal. 13 dari 13 hal Put Nomor 1416/Pdt.G.2015/PA.Pas

Panitera Pengganti,

Drs. A. DARDIRI, S.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Biaya Proses Rp 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp 60.000,00

4. Redaksi Rp 5.000,00

5. Biaya Meterai Rp 6.000,00 J u m l a h Rp 391.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

Drs.H. CHAFIDZ SYAFIUDDIN, SH.

Referensi

Dokumen terkait

24 21 Membeli barang niaga kepada Syarikat KompKita secara kredit RM5000 Invois Belian Kos Jualan. 25 22 Membayar invois 0105 RM15708 dengan cek Keratan Cek

Keputusan Pembebanan adalah Keputusan yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atau Kapolri untuk tingkat Mabes Polri ditujukan kepada

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 37.540 dikelola oleh

a) Staff administrasi bertanggung jawab pada para senior atau supervisor atau manajer yang berada di atas mereka. b) Staff administrasi bertugas mengawasi

The  purpose  of  this  research  is  to  judge  the  denoising  work  process  on  ECG  signal,  based  on  wavelet  transformation.  The  first  process  is 

Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Perseroan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian diterapkan secara konsisten dengan yang

tersebut - khususnya Pasal 7 dan 8 - dijamin hak politik perempuan untuk memilih, dipilih, menduduki jabatan publik, berpartisipasi dalam organisasi non-pemerintah yang

Dalam penelitian ini, istilah populasi, sampel, dan sumber data dijelaskan. Istilah ini muncul karena pendekatan penelitian ini bersifat campuran, kuantitatif dan