• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ASMAUL HUSNA PADA SISWA KELAS III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ASMAUL HUSNA PADA SISWA KELAS III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

42 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ASMAUL HUSNA PADA SISWA KELAS III

Suhartini1

Email : [email protected] ABSTRAK

Pada era globalisasi ini pendidikan merupakan hal yang sangat penting dikarenakan pendidikan merupakan tonggak utama untuk menunjang suatu bangsa. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran diperlukan sebuah strategi. Strategi pembelajaran merupakan cara yang dapat dilakukan oleh pendidik agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi Asma’ul Husna karena stategi pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti menerapkan strategi Index Card Match dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar materi Asma’ul Husna pada siswa kelas III di SDN Nanga Bulik 6.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B SDN Nanga Bulik 6 yang berjumlah 22 peserta didik yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Diketahui bahwa nilai KKM yang telah ditentukan dari sekolah sebesar 70. Pada pra siklus diketahui sebanyak 12 siswa belum tuntas dengan presentase 55% dan 10 siswa yang telah tuntas dengan presentase 45%. Pada siklus I mengalami peningkatan sebanyak 15 siswa yang tuntas dengan presentase 68% dan 7 siswa yang belum tuntas dengan presentase 32%. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 20 siswa dengan persentase 91% dan 2 siswa yang belum tuntas dengan persentase 9%. Oleh karena itu, strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Asma’ul Husna di kelas III B SDN Nanga Bulik 6.

Keyword : Strategi, Index Card Match, Hasil Belajar

(2)

43 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Pendahuluan

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya sehingga di harapkan dapat membuat perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas diri peserta didik.

Peranan strategi mengajar menjadi suatu alat untuk menemukan cara belajar mengajar yang efektif. Strategi pembelajaran merupakan pengelolaan peserta didik, pengelolaan pendidik, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian (assesment) yang harus rangkaian dalam kegiatan proses pembelajaran supaya pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di tetapkan.

Seorang guru PAI dalam mencapai suatu keberhasilan proses belajar mengajar tentu harus menggunakan strategi yang tepat, efektif dan efisien.

Namun demikian, berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran masih terdapat kecenderungan yang mengarah pada strategi pembelajaran yang harus diperbaiki, dimana strategi sebelumnya tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai , sehingga hasil pembelajaran kurang maksimal.

Strategi Index Card Match menurut Suprijono adalah strategi pembelajaran dengan cara mencari pasangan kartu (Astining Rahayu, Pramukantoro, 2013 : 992). Cara ini memungkinkan peserta didik untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis pada temannya. Index card match adalah strategi pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik atas apa yang di pelajari dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi (Surawan, 2020: 163). Dengan demikian, strategi pembelajaran Index Card Match adalah strategi pembelajaran yang menuntut peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran dengan cara mencari kartu pasangan melalui kerja sama dalam kelompok kecil.

Peneliti ingin menerapkan strategi yang mudah dipahami dan tidak membosankan. Oleh karena itu, peneliti menerapkan strategi index card match

(3)

44 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

pada materi asma’ul husna. Strategi pembelajaran Index Card Match menurut Hisyam Zaini (2008:69) memiliki kelebihan diantaranya : Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar karena terdapat unsur permainan, Materi pelajaran yang di sampaikan lebih menarik perhatian peserta didik, Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menggembirakan, dan Mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik untuk mencapai taraf ketuntasan belajar.

Proses pembelajaran PAI di kelas III B SDN Nanga Bulik 6 khususnya pada materi asma’ul husna lebih berorientasi kepada teacher center, sehingga siswa-siswa kelas III B SDN Nanga Bulik 6 kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dengan keadaan seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi asma’ul husna dan siswa susah untuk berpikir secara kritis pada pokok bahasan tersebut. Keadaan tersebut menyebabkan nilai ulangan harian yang dicapai siswa masih banyak yang dibawah KKM. Data yang diperoleh peneliti di sekolah tersebut menunjukkan hasil belajar siswa pada materi asma’ul husna sebanyak 12 siswa belum tuntas dengan presentase 55% dan 10 siswa yang telah tuntas dengan presentase 45%.

Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa pada materi tersebut perlu ditingkatkan.

Dari latar belakang diatas dapat menjadi dorongan bagi peneliti untuk memperbaiki strategi pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul : “Penerapan Strategi Index Card Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Asma’ul Husna Siswa III ”.

Metode

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B SDN Nanga Bulik 6 yang berjumlah 22 peserta didik yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas dapat dilakukan ulasan kualitatif dan ulasan kuantitatif. Penjabaran data kualitatif dipakai untuk memastikan peningkatan proses belajar terutama berbagai tingkatan yang digunakan pendidik, sedangkan penjabaran data kuantitatif dipakai untuk memastikan meningkatkan hasil belajar peserta didik sebagai arahan dari

(4)

45 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

berbagai tindakan yang dilakukan pendidik. Dalam menganalisis data yang sudah dikumpulkan, dilakukan ulasan hasil yang sudah diperoleh peserta didik dalam hasil tes evaluasi. Data observasi peneliti diberikan penilaian berupa angka yang dikatagorikan dengan tidak lulus, kurang, cukup, baik dan sangat baik.

Data hasil belajar diperoleh melalui kemampuan kognitif peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dibahas dengan menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar.

a. Menghitung rata-rata

Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:

∑ X N

Keterangan : X = nilai yang diperoleh siswa N = Jumlah siswa

b. Menghitung ketuntasan belajar.

Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar menggunakan analisis deskripsi persentase dengan perhitungan :

P= ∑ Peserta didik tuntas belajar x 100%

∑Seluruh peserta didik Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam penelitian pada siklus I yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Agustus 2021. Pada siklus I dihadiri oleh 22 siswa, materi yang dipelajari adalah Asma’ul Husna. Sebelum menjelaskan materi, pendidik menginformasikan bahwa pada pertemuan hari ini akan mempelajari materi Asma’ul Husna dan dilaksanakan menggunakan strategi Index Card Match.

Dalam kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk mengamati dan menyimak video pembelajaran. Pendidik kemudian menjelaskan materi yang terkait serta melakukan tanya jawab dengan siswa. Pendidik kemudian membagi kartu pasangan berupa soal dan jawaban kepada pendidik secara acak, kemudian siswa diminta berdiskusi mencari temannya yang mendapat jawaban dari soal yang diperoleh begitupun sebaliknya selama 15 menit. Setelah siswa menemukan kartu pasangannya masing-masing, siswa diminta untuk duduk bersama teman sesuai dengan pasangan kartu. Pendidik memantau kegiatan diskusi siswa dan membantu siswa yang kesulitan dalam menemukan kartu pasangan. Namun selama 7 menit masih terdapat siswa yang belum menemukan kartu pasangannya sehingga pendidik menambah waktu selama 3 menit. Setelah

(5)

46 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

semua peserta didik menemukan pasangan kartunya pendidik meminta masing- masing pasangan bergantian untuk membacakan hasil diskusi mereka secara bergantian di depan kelas. Pendidik meminta pasangan kartu lainnya untuk memperhatikan temannya saat membacakan kartu soal dan jawaban yang diperoleh dengan suara keras. Dalam hal ini, apresiasi siswa masih kurang.

Hanya sebagian siswa yang mampu menemukan pasangan kartu dan memperhatikan ketika temannya membacakan kartu pasangan, kebanyakan mereka sibuk mengobrol dengan teman satu pasangan kartunya sendiri. Setelah semua siswa membacakan hasil diskusinya pendidik mulai memberikan simpulan dan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan. Kemudian pendidik membagikan soal dan memberikan waktu 5 menit untuk mengerjakan soal tersebut. Pendidik mengingatkan kepada siswa untuk menuliskan nama dan tidak bekerja sama dalam mengerjakan kuis yang diberikan jika terdapat siswa yang melakukan kecurangan maka siswa yang bersangkutan tidak akan diberi nilai. Setelah selesai diadakan post test guna mengukur pemahaman siswa terhadap materi. Post test terdiri dari 5 soal pilihan ganda yang dikerjakan dalam waktu 5 menit. Dalam mengerjakan soal post test siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama. Post test pada siklus I berjalan dengan lancar. Pendidik mulai mengumpulkan lembar post test yang telah dikerjakan oleh siswa dan melakukan refleksi pembelajaran. Pendidik juga memberitahukan pada pertemuan selanjutnya akan membahas materi tentang Pengamalan Asma’ul Husna dalam kehidupan sehari-hari menggunakan strategi Index Card Match.

Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

Dari data hasil belajar siswa pada siklus I, siswa yang mencapai KKM sebanyak 68 % dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 32 %. Dari tabel hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI tentang materi Asma’ul Husna dengan strategi Index Card Match pada siklus I telah mengalami peningkatan namun belum mencapai target yang telah ditentukan sebanyak 90%. Maka dapat disimpulkan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus selanjutnya, yaitu siklus II dengan melakukan beberapa revisi sebagaimana yang telah disebutkan dalam tahap refleksi diatas.

Dalam penelitian pada siklus II yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Agustus 2021. Pada siklus II dihadiri oleh 22 siswa, materi yang dipelajari adalah Asma’ul Husna. Siswa diminta untuk menyimak video pembelajaran tentang materi yang akan dipelajari. Pendidik mulai membagikan kartu pasangan kepada siswa secara acak berupa soal dan jawaban. Kemudian siswa berdiskusi mencari teman yang memiliki pasangan kartu sesuai dengan kartu yang dia miliki. Setelah siswa menemukan

(6)

47 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

pasangannya pasangannya, siswa diminta untuk duduk sesuai pasangannya masing-masing.”Sementaramitu pendidik tetap memantaumjalannya diskusi tersebut. Setelah semua siswa menemukan kartu pasangannya kemudian pendidik meminta siswa untuk membacakan pasangan kartu yang telah mereka diskusikan sebelumnya di depan kelas dengan keras. Pendidik meminta kepada siswa lainnya untuk memperhatikan temannya saat membacakan kartu pasangan yang didapatkan..Pendidik memberikan apresiasi berupa tepuk tangan yang meriah yang diikuti oleh siswa lainnya. Dan aktifitas siswa pun meningkat. Meraka semakin antusias dan aktif dalam menjalankan diskusi untuk mencari kartu pasangannya serta lebih percaya diri dari sebelumnya.

Kemudiannpada bagiannakhir diadakanmpost tesnII. Post test ini dibagikan oleh pendidik setelah selesai diskusi. Seperti post test pada siklus I, pada post test ini siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama dengan teman yang lainnya. Pada post test siklus II berjalan sangat lancar. Tidak ada siswa yang bertindak curang, dan mencontek pekerjaan teman ataupun membuka buku.” Postntest diselesaikan dengan tepatmwaktu. Sebelum menutup pembelajaran pendidik menyimpulkan kembali mengenai materi yang telah dipelajari bersama dengan siswa. Setelah menyimpulkan pendidik menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Hasil siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mampu melampaui nilai KKM hanya sejumlah 20 anak dari total keseluruhan siswa 22 anak. Rata-rata nilai kelas sebesar 84,54 dan prosentase ketuntasan sebesar 91%. Sedangkan siswa yang belum tuntas atau nilai masih dibawah KKM sejumlah 2 anak jika diprosentasekan sebesar 9 %. Dari perbandingan jumlah siswa yang tuntas dan siswa yang belum tuntas, maka peneliti memperhatikan bahwa siklus pada penelitian ini sampai pada siklus II karena telah mencapai indikator keberhasilan diatas 90 %.

Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan 2 siklus melalui observasi kegiatan belajar mengajar, observasi aktifitas siswa dalam KBM, dan penilaian formatif, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan strategi Index Card Match efektif dalam materi Asma’ul Husna. Hal ini dapat dilihat dari :

1. Kegiatan belajar mengajar dengan strategi Index Card Match di kelas III SDN Nanga Bulik 6 sebagaimana direncanakan pendidik sebelumnya berlangsung baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

2. Dalam kegiatan pembelajaran mulai dari siklus I sampai siklus II terlihat aktivitas siswa yang sangat baik, hal ini sesuai dengan

(7)

48 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

persentasi hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Adanya latihan soal dan kegiatan mempresentasikan hasil bacaan dari kartu yang diperoleh siswa di depan kelas menjadi kesempatan kepada pendidik mengetahui pemahaman siswa terhadap materi ajar dan kesalahan pemahaman siswa dapat dikontrol supaya menjadi lebih baik dan benar.

3. Tindakan kelas dengan menggunakan strategi Index Card Match dapat dinyatakan berhasil dengan indikator adanya peningkatan nilai rata-rata dari nilai rata-rata pra siklus sebesar 69,09 menjadi 75,45 pada siklus I dan 84,54 pada siklus II. Adapun persentasi ketuntasan pada pra siklus sebesar 45 % dari 22 anak hanya 10 anak yang nilainya melampaui KKM dan pada siklus I sebanyak 15 anak melampaui KKM dengan persentase mencapai 68 % , di siklus II sebanyak 20 anak melampaui KKM dengan persentase 91 % yang artinya indikator keberhasilan sudah tercapai pada siklus II. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase dari pra siklus, siklus I dan II. Adapun data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :T

Tabel 1

Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

NO Nama Siswa

Perolehan Nilai atau Persentase Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 ABDULLAH KHAIR 60 60 80

2 ANISA FITRIA NUR

AZIZAH 60 80 80

3 AZAHWA QURRATUL

'AINI 60 60 60

4 ASYIFA NURUL AENI 80 80 100

5 CALISTA AFRA

ANDRAWATI 80 80 80

6 DIAN NUR AISYAH 60 80 80

7 DIASJAI BRIDITIA 60 60 60

(8)

49 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

8 HAFIDZAH NUR'AENI 80 80 80

9 JASMINE NAURA 80 80 100

10 KENZIE KAYANA

PRATAMA 60 80 80

11 KEVIN SURYA TRIADMOJO 80 80 80

12 M.SAKA SUMADI 60 60 80

13 M.RIFQI HABIBI 80 80 80

14 NAJWA MAULIDA 80 80 80

15 PUTRA AL-QIA PRATAMA 60 80 80

16 PUTRI ACYA SAFIQHA 80 80 80

17 QARINA SAFWAN 60 80 80

18 SITI MEYDINA AL-INAYAH 60 60 80

19 SYAFIRA OKTAFIANA S 80 80 80

20 ELNIO DARELDI 80 80 80

21 M. ALAM ARROSAD 60 60 80

22 M. IBRA AL WIDI 60 60 80

Jumlah 1520 1660 1860

Rata-rata 69,09 75,45 84,54

Persentase 45 % 68 % 91 %

T

Tabel 2

Data Pencapaian Hasil Belajar Siswa”

Siklus J Jumlah Siswa yang Mencapai KKM”

“Persentase Nilai Tuntas”

“Pra Siklus” 10 “ 45 %”

“Siklus I” 15 68 %

(9)

50 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

“Siklus II” 20 91 %

Peningkatan hasil belajar dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 1.1

Diagram Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Tiap Siklus

D a

r i b e b e r a p a h

asil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi Index Card Match dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi Asma’ul Husna.

Kesimpulan

Penerapan strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar materi asma’ul husna siswa kelas III di SDN Nanga Bulik 6. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan diperolehnya peningkatan presentase ketuntasan belajar peserta didik pada saat pra penelitian dengan data hasil ulangan harian sebesar 45%, meningkat pada siklus I menjadi sebesar 68% dan siklus II 91%. Dari hasil

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah peserta didik lulus KKM Persentase Nilai Tuntas

(10)

51 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Referensi

Ahmad Susanto, 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana

Astining Rahayu, Pramukantoro, 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair- Share Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Madiun”. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol. 02 No.

03.

Baharudin, 2017 “Analisis Perbedaan Hasil Belajar Kognitif Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Yang Berkombinasi Pada Materi IPA DI MIN BANDAR LAMPUNG”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 4 No.02.

Chairul Anwar, 2014. Hakikat Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta: SUKA- Press.

Djoko Rohadi Wibowo, 2017. “pendekatan saintifik dalam membangun sikap kritis siswa pada pembelajaran akidah akhlak (Studi di MIN Yogyakarta II)”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 4 No. 1.

Ekawarna, 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam,

http://hidayaheducation.blogspot.com/2011/03/hakikat-hasil- belajar-pendidikan-agama.html

Hermawan, Heris, 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam: Kementrian agama RI.

Kunandar, 2016. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

M.Ali Chasan Umar, 1979. Khasiat dan Fadillah Asmaul Husna. Semarang: Toha Putra.

Oemar Hamalik, 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto, 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyono, 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penulis, 2014. Al-Qur’an Terjemahannya dan Tajwid. Bandung: Sy9ma.

Wiwik Cahayaningrum, 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Student Facilitator And Explaining Terhadap Pengetahuan Lingkungan

(11)

52 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Hidup Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Jatinom Tahun Ajaran 2013/2014”. Jurnal Pendidikan, Vol. IV No. 2.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pada bidang Teknik Industri diantaranya penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan pada masyarakat, pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada anak SD,

Pada kajian ini menunjukkan bahwa pengelolaan zakat masih belum terkelola dengan baik dan zakat merupakan tanggang jawab moral dari seorang muslim untuk membantu

Setelah kegiatan diskusi di zoom siswa bersama guru mengenai penyebab gangguan peredaran darah pada manusia siswa dapat membuat diagram mengenai gangguan peredaran darah manusia

AKTIVITAS PENYEMPURNAAN IDE PENGAMATAN LINGKUNGAN Kebijakan Publik Makro Kompetisi Riset Pasar  ANALISA PASAR LOKAL Demografi Ekonomi Kultur Sosial ANALISA PERSAINGAN

Maksud dari studi ini yaitu melakukan analisis potensi likuifaksi untuk mengetahui perbandingan potensi likuifaksi tanah pada proyek di Jakarta Pusat sebelum dan setelah

teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota PASKIBRAKA/PASKIBRA adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah

Dalam observasi, cara mengumpulkan data yang dilakukan adalah mengamati secara langsung obyek yang akan diteliti yaitu bentuk akulturasi yang terjadi antara etnik

tahu. Stabilitas harga kedelai sangat penting untuk keberlangsungan produksi tahu. 2) Dengan metode steam boiler mampu menekan biaya bahan bakar dalam biaya