• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN PADA PT ASTHA BERIBIS

GRAFIKA

Wendrik Wiranata

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat wiranata.wendrik@rocketmail.com

Hery Harjono Muljo, S.Kom

ABSTRACT

The purpose of this study was to evaluate the expenditure cycle accounting system that is running as well as to identify the weaknesses of the procedures applied and the documents are used and provide recommendations on the expenditure cycle PT Astha Beribis Graphic, which is an advertising company, which led to the expenditure cycle accounting system does not effective and efficient. The method used in this study is the evaluation of existing procedures based on the five elements of COSO. Further analysis will be made with a table comparing each element with the principles of each element. From the results of evaluations that have been conducted, it was found that there are a number of weaknesses in the accounting system of corporate spending cycle will then be given recommendations for the improvement of the company's proposal. Conclusions from this research is the expenditure cycle accounting systems applied by the company, or documents and records related to the expenditure cycle is still not good and adequate. WW

Keywords: Accounting system, Expenditure Cycle, COSO

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntansi siklus pengeluaran yang sedang berjalan serta untuk mengidentifikasi kelemahan dari prosedur yang diterapkan serta dokumen yang digunakan dan memberikan rekomendasi dalam siklus pengeluaran pada PT Astha Beribis Grafika, yang merupakan perusahaan periklanan, yang menyebabkan sistem akuntansi siklus pengeluaran tidak efektif dan efisien. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan evaluasi prosedur yang ada berdasarkan kelima elemen COSO. Analisis selanjutnya akan dibuat tabel dengan setiap elemen dengan membandingkan prinsip-prinsip dari setiap elemennya. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, ditemukan adanya beberapa kelemahan yang ada dalam sistem akuntansi siklus pengeluaran perusahaan yang kemudian akan diberikan rekomendasi usulan perbaikan untuk perusahaan. Simpulan dari penelitian ini adalah sistem akuntansi siklus pengeluaran yang diterapkan perusahaan , atau dokumen dan catatan terkait siklus pengeluaran masih kurang baik dan memadai. WW

Kata Kunci: Sistem Akuntansi, Siklus Pengeluaran, COSO

(2)

2 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Terdapat empat siklus pemrosesan transaksi dalam suatu sistem akuntansi, salah satunya adalah siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran umumnya mencakup sistem yang meliputi pemilihan dan permohonan pemasok, pembelian, utang dagang dan gaji. Pengeluaran kas yang terkendali perlu diperhatikan dengan baik karena merupakan aktiva yang muda dicairkan, karena keadaan itulah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, untuk memperoleh data keuangan yang layak dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sehingga setiap klaim sebagai salah satu kebutuhan pengeluaran kas dapat dipenuhi dengan cepat dan tepat. (Sumarauw. 2013)

PT Astha Beribis Grafika / Astha Advertising adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan.Segala bentuk transaksi yang diterapkan disini dilakukan secara konvensional dan adanya tumpang tindih dari tanggung jawab setiap karyawan sehingga satu karyawan memiliki tanggung jawab yang banyak.

Dalam perjalanannya selama tahun 2012 perusahaan mengalami penundaan order dari vendor sekitar 20-30%, kemudian sekitar 35% klien mengeluh kepada perusahaan karena tidak dapat melakukan perpanjangan iklan pada tahun berikutnya dan 50% klien merasa tidak puas terhadap komitmen perusahaan dalam pelayanan jasa yang diberikan.

Penundaan order dari vendor sekitar 20-30% menyebabkan terhambatnya proses produksi produk yang telah dipesan oleh klien. Penundaan order bahan baku tersebut memungkinkan keterlambatan produk untuk sampai pada klien dan memungkinkan terjadinya juga ketidaksempurnaan produk yang diakibatkan karena melewati batas waktu pengiriman produk sampai di tangan klien.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir sekitar 35% klien mengeluh karena tidak dapat melakukan perpanjangan iklan pada tahun berikutnya. Pada saat klien telah sepakat untuk melakukan pemasangan iklan dengan memakai jasa perusahaan, semua pembuatan dan pemasangan iklan serta izin pembayaran pajak reklame diurus oleh Astha Advertising. Pada saat klien ingin memperpanjang iklan mereka di tahun berikutnya dengan membayarkan pajak reklame di kantor pajak, nama perusahaan klien tersebut tidak terdaftar di dalam list kantor pajak tersebut. Hal ini yang mengakibatkan klien tidak dapat memperpanjang iklan mereka pada tahun selanjutnya.

50% pelanggan dari klien perusahaan Astha Advertising ini merasa tidak puas dan mengeluhkan kepada klien perusahaan terhadap komitmen perusahaan dalam pelayanan jasa yang diberikan. Ketidakpuasan pelanggan yang menjadi perhatian klien yakni keterlambatan penyelesaian pemasangan dan kurangnya material dalam pemasangan iklan sehingga pelanggan dari klien perusahaan Astha Advertising komplain atas tidak ketidaksesuaian spesifikasi yang diinginkan dengan apa yang terjadi pada lapangan. Hal ini mengakibatkan perusahaan Astha Advertising harus melakukan peninjauan ke lokasi untuk mengecek kondisi di lapangan dan memperbaikinya kembali.

Berdasarkan kondisi perusahaan diatas maka penulis akan melakukan evaluasi terhadap

siklus pengeluaran yang diterapkan oleh PT Astha Beribis Grafika dan memberikan saran bagi

perusahaan untuk mengatasi kondisi atas masalah yang terjadi.

(3)

3

Kajian Pustaka

Penelitian mengenai evaluasi pengendalian internal pada siklus pengeluaran sebelumnya pernah dilakukan oleh Irmalia Ayu Ningsih pada tahun 2013 dengan judul “EvaluasiPengendalianIntern Dalam Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Pada Perusahaan Daerah, Bpr Bank Daerah Kota Madiun)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian intern dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas dari Deposito Berjangka dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta.

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif melalui prosedur deskiriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian intern penerimaan kas dari Deposito Berjangka dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta sudah baik dan sesuai dengan teori pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas. Namun masih sedikit ada kekurangan pada struktur organisasi serta pada formulir slip setoran Deposito dan formulir slip Kwitansi dan slip Tanda Terima Agunan. PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun perlu memperbaiki struktur organisasinya dengan menambahkan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun hendaknya merekrut karyawan untuk mengisi kekosongan pada Bagian Pengawasan, Seksi Pengawasan Keuangan, Seksi Pengawasan Perkreditan, dan Seksi Rumah Tangga. Formulir yang terkait dengan penerimaan kas dari Deposito Berjangka dan pengeluaran kas dari Kredit Modal Kerja untuk wiraswasta juga perlu sedikit diperbaiki.

Selain penelitian tersebut terdapat pula penelitian yang membahas topik serupa dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Sinar Galesong Prima Cabang Manado” yang sebelumnya dilakukan oleh Rannita Margaretha Mannopo pada tahun 2013.

Berdasarkan penelitian tersebut kas merupakan salah satu aktiva yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perusahaan. Kas penting karena merupakan aset yang paling cair (liquid). Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus memiliki sistem pengendalian intern atas kas mulai dari saat penerimaannya hingga penyetorannya ke bank. PT. Sinar Galesong Prima merupakan Perusahaan swasta atau salah satu main dealer khususnya mobil - mobil merk Suzuki. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya selalu ada transaksi kas. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan sebuah prosedur pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima Manado. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern penerimaan kas telah efektif, berlawanan dengan pengendalian intern pengeluaran kas. Sedangkan Sistem pengendalian intern pengeluaran kas belum efektif, karena masih terdapat unsur-unsur pengendalian intern di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan, antara lain penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan lainnya, kas yang ada ditangan dan kasir tidak di asuransikan, rekonsiliasi bank tidak dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern, dan stempel cek dipegang oleh pembuat cek tersebut, yang seharusnya oleh bagian accounting untuk kontrol.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kebijakan dan prosedur siklus pengeluaran pada PT Astha Beribis Grafika telah berjalan dengan baik?

2. Apakah pengendalian internal siklus pengeluaran telah berjalan secara efektif dan efisien?

3. Apakah pengendalian internal terhadap siklus pengeluaran telah memadai?

4. Apakah rekomendasi yang dapat diterapkan guna melakukan perbaikan atas penerapan pengendalian internal pada sistem akuntansi pengeluaran PT Astha Beribis Grafika?

(4)

4

Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi sistem akuntansi dan pengendalian internal pada siklus pengeluaran yang diterapkan oleh perusahaan saat ini.

2. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan yang dapat dipertahankan dari sistem yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

3. Memberikan solusi atau rekomendasi terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini mengenai masalah yang diangkat dalam penulisan ini, penulis melakukan beberapa metode-metode antara lain sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi terhadap objek penelitian ini dilakukan di kantor PT Astha Beribis Grafika yang berlokasi di Jalan Anggrek Cakra No 15, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11540.

Observasi ini dilakukan dari bulan Februari 2014 yang diharapkan selama observasi ini dilakukan di PT Astha Beribis Grafika ini penulis mendapatkan informasi dan kondisi yang diperlukan untuk penelitian ini, khususnya mengenai siklus pengeluaran dan pengendalian yang diterapkan perusahaan secara lebih spesifik.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari narasumber. Wawancara ini dilakukan di kantor PT Astha Beribis Grafika itu sendiri dengan Bapak Dikdik selaku Kepala Divisi Marketing PT Astha Beribis Grafika. Dalam sesi wawancara tersebut penulis diharapkan mendapatkan kondisi perusahaan yang sedang berjalan, sejarah perusahaan, kegiatan operasional terutama dalam siklus pengeluaran perusahaan yand diterapkan perusahaan selama ini.

c. Library Research

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, penulisjuga melakukanpenelitian kepustakaan / library research dengan mengunjungi perpustakaan Binus University untuk membaca literature, penelitian terdahulu maupun sumber tertulis lainnya yang memiliki kaitannya dengan penelitian ini. Diharapkan dengan melakukan library research ini penulis mendapatkan teori untuk dijadikan landasan untuk melakukan penelitian ini sehingga dapat membantu dalam menganalisa dan juga membandingkan dengan informasi yang diperoleh secara langsung dari perusahaan.

d. Dokumen-dokumen pendukung.

(5)

5 HASIL DAN BAHASAN

Prosedur yang di lakukan mengenai evaluasi sistem akuntansi siklus pendapatan dalam PT Astha Beribis Grafika adalah sebagai berikut:

1. Melakukan evaluasi sistem pengendalian internal.

2. Melakukan pengamatan terhadap proses pembelian kepada Supplier.

3. Melakukan evaluasi dan mengumpulkan bukti-bukti pembelian.

4. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan transaksi pengeluaran.

5. Memberikan usulan perbaikan kepada perusahaan.

Lingkungan Pengendalian

Berikut ini merupakan kebaikan dari elemen yang sudah diterapkan dalam lingkungan pengendalian internal yang terdapat pada PT Astha Beribis Grafika:

1. Integritas dan Nilai Etika

PT Astha Beribis Grafika selalu membiasakan karyawannya disiplin dalam bekerja dan waktu serta menjunjung tinggi kejujuran. Fungsi yang memiliki wewenang dalam penerimaan dan pengeluaran kas memiliki tanggung jawab untuk menggunakan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang sebenarnya.

2. Komitmen terhadap kompetensi

PT Astha Beribis Grafika yang ingin menjadi perusahan periklanan dengan hasil kinerja terbaik sangat memperhatikan kemampuan individu dari karyawan yang akan direkrutnya.

Kemampuan individu yang sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan dari masing-masing individu tersebut sangat berguna agar produkivitas dari masing-masing individu tinggi sehingga menghasilkan hasil kerja yang memiliki kualitas yang baik. Misalnya untuk karyawan bagian keuangan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai keuangan dan akuntansi.

3. Dewan Komisaris dan Komite Audit

Dewan Komisaris terlibat dalam aktivitas di perusahaan. Dewan komisaris ikut serta dalam memantau kegiatan siklus pengeluaran terkait pembelian, pengeluaan kas dan hutang dagang.

Hal tersebut dapat dilihat bahwa diperlukannya otorisasi dari pembayaran hutang yang dilakukan perusahaan. Selain itu pembelian yang dilakukan perusahaan harus diotorisasi juga oleh dewan komisaris.

4. Strukur Organisasi

Struktur organisasi dan job description yang terdapat pada PT Astha Beribis merupakan struktur organisasi fungsional. Masing-masing departemen mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya secara terpisah sesuai dengan fungsi yang dilaksanakannya. Akan tetapi, dalam melakukan otorisasi perusahaan belum mendelegasikannya kepada kepala divisi masing- masing.

5. Pemberian wewenang dan tanggung jawab

Pada struktur organisasi dan job description PT Astha Beribis Grafika, perusahaan dalam menjelaskan tanggung jawab kepada setiap karyawan belum adanya prosedur tertulis sehingga hanya dijelaskan secara lisan.

6. Filosofi danGaya Operasi Manajemen

Gaya operasi manajemen yang diterapkan oleh PT Astha Beribis Grafika ini menggunakan sistem job order, yang dimana pesanan bahan baku dilakukan apabila adanya pesanan dari klien untuk melakukan kegiatan produksi. Hal ini dapat menjadi keuntungan bagi perusahaan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan stok bahan baku untuk material.

7. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia

PT Supra Pangestu memiliki kebijakan dalam perekrutan sumber daya manusia. Seperti contohnya batas minimal pendidikan bagi karyawan perusahaan bagian keuangan adalah sampai dengan jenjang S1 jurusan keuangan dan memiliki pengetahuan mendasar akan posisi

(6)

6

yang akan ditempati dan kemampuan yang memadai. Hal tersebut dapat diketahui ketika calon karyawan melakukan wawancara sebelum diterima bekerja di PT Astha Beribis Grafika.

Penilaian Resiko

Dalam penilaian risiko ini, perusahaan masih memiliki beberapa risiko yang cukup signifikan seperti tidak adanya dokumen yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelian. Hal tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman baik dari pihak perusahaan dan pihak luar seperti supplier. Selain itu juga bahan material perusahaan sangat riskan untuk terjadinya kecurangan karena tidak adanya pengawasan terhadap bahan baku yang digunakan untuk kegiatan produksi perusahaan.

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian dilakukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun aktivitas pengendalian pada PT Astha Beribis Grafika sebagai berikut :

1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Kegiatan otorisasi transaksi pada PT Astha Beribis Grafika sudah baik, karena setiap transaksi dilakukan otorisasi dari pimpinan. Akan tetapi, perusahaan disarankan untuk mendelegasikan otorisasi pada kepala divisi masing-masing sehingga lebih cepat dan efektif.

2. Pemisahan tugas

Dalam struktur organisasi sudah adanya pemisahan tugas akan tetapi pemisahan tugas tersebut masih kurang baik dikarenakan adanya tumpang tindih tugas yang dilakukan oleh karyawan seperti bagian produksi juga ikut melakukan kegiatan pembelian.

3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Dokumen yang digunakan oleh PT Astha Beribis Grafika masih kurang baik, karena perusahaan masih belum menggunakan dokumen yang digunakan dalam kegiatan siklus pengeluaran dengan lengkap.

4. Penjagaan asset dan catatan memadai

Setiap terjadi pembelian, adanya pemeriksaan terhadap pesanan yang telah sampai di perusahaan. akan tetapi, setelah itu bahan baku yang telah sampai diperusahaan tidak adanya pengawasan terhadap pemakaiannya. Hal ini tentu dapat menyebabkan kecurangan dalam pencurian bahan baku perusahaan.

5. Pemeriksaan independen atas kinerja.

PT Astha Beribis Grafika melakukan pemeriksaan independen atas laporan keuangannya setiap 1 tahun buku. Hal ini untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam pelaporan keuangannya.

Informasi dan Komunikasi

PT Astha Beribis Grafika sudah melakukan pengidentifikasian dan pencatatan aktivitasnya dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya pencatatan transaksi dari setiap transaksi untuk menghindari adanya transaksi yang tidak tercatat. Lalu pencatatan trasaksi tesebut akan dilaporkan ke pimpinan agar pimpinan mengetahui aktivitas dan perkembangan perusahaannya.

Pemantauan

Pemantauan untuk tingkat staff dilakukan oleh kepala bagian atau manajer dari masing-masing bagian. Sedangkan pemantauan terhadap kinerja dan menginstruksikan tugas-tugas kepada setiap kepala bagian dilakukan oleh pimpinan.

(7)

7 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan dengan evaluasi mengenai siklus pengeluaran di atas, maka dapat diketahui sistem yang sedang berjalan di PT Astha Beribis Grafika dalam melakukan pemesanan bahan baku, penerimaan bahan baku, persetujuan tagihan/ approval invoice dan pembayaran / cash disbursement.

Secara keseluruhan, perusahaan dalam melakukan kegiatan siklus pengeluaran masih belum begitu baik. Hal ini dikarenakan masih adanya pengendalian dan fungsi-fungsi dalam perusahaan yang belum dibentuk yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan operasional perusahaan dan adanya pengendalian yang masih kurang baik. Selain itu diperlukan perbaikan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan dalam siklus pengeluaran baik itu digunakan untuk tujuan menurunkan risiko ataupun agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Dari hasil analisis bab 4 diatas, berdasarkan evaluasi elemen COSO yaitu control environment masih ada yang perlu diperbaiki dan ditambahan seperti :

• Perusahaan masih belum memiliki beberapa fungsi dalam perusahaan untuk membantu kegiatan operasional perusahaan seperti bagian pembelian secara khusus atau tersendiri.

• Masih adanya tumpang tindih tanggung jawab

• Tidak adanya pengawasan terhadap bahan baku material yang digunakan untuk melakukan produksi.

• Sering terjadinya keterlambatan dalam melakukan pembayaran hutang kepada vendor dan tidak adanya control terhadap batas limit kredit hutang perusahaan.

• Belum adanya dokumen yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelian.

• Belum adanya pendelegasian otorisasi yang dilakukan oleh pimpinan atas transaksi.

• Tidak adanya konfirmasi pada saat perusahaan telah melakukan pembayaran hutang.

Saran

Untuk kegiatan bisnis PT Astha Beribis Grafika kedepannya diusulkan beberapa saran yakni:

• Perusahaan disarankan untuk membentuk fungsi pembelian secara terpisah.

• Membentuk fungsi gudang untuk menerima dan menyimpan pesanan yang diterima serta melakukan control pembelian bahan baku yang digunakan.

• Merancang dokumen yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelian dalam kegiatan operasionalnya.

• Adanya pengawasan terhadap AP perusahaan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pembayaran dan melakukan control terhadap limit kredit yang diberikan oleh pihak supplier.

• Pembayaran disarankan menggunakan via online untuk meminimalisir pencurian uang yang dilakukan oleh karyawan.

• Membuat list of vendor

• Membuat job desk karyawan secara tertulis agar setiap karyawan dapat dengan jelas mengetahui tugas mereka masing-masing.

• Melakukan pendelegasian otorisasi dari pimpinan kepada kepala divisi masing-masing.

(8)

8

Dari saran diatas diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengatasi masalah yang terjadi di perusahaan dan menjalankan kegiatan operasionalnya lebih efektif dan efisien.

REFERENSI

Al-Hazmi, M. H. (2012). Internal Control and Accounting Policies and Procedures Practices: An Institutional Perspective. African Journal of Business Management, 7(4), 285-297.

Basamalah, A. S. M. (2011). Auditing PDE dengan Standar IAI Edisi Kelima. Depok: Penerbit Buku Pilihan.

Considine, B., et.al. (2012). Accounting Information System Understanding Bussiness Processes. 4th Edition. Australia: John Wiley & Sons.

Gelinas, U. J., & Dull, R. B. (2012). Accounting Information System. Ninth Edition. Canada: Thomson South-Western.

Halim, M. W. ( 2013 ). Analisis Pengendalian Internal Siklus Pengeluaran Pada PT Gaputa Putra Mandiri. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Iswandi. (2011). Evaluasi Penerapan Internal Control dan Pelaksanaan Good Corporate Governance Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Binus Business Review, 825-832.

Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mariani, V. & Permatasari, S. ( 2011 ). Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Piutang dan Penerimaan Kas pada PT Insan Media Pratama. Jurnal ComTech, (1): 273-283.

Ningsih, I. A. (2013). Evaluasi Pengendalian Intern Dalam Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun). Jurnal Administrasi Bisnis FIA UB, 1(1), 1-7.

Mannopo, R. M. (2013). Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Penggeluaran Kas pada PT Sinar Galesong Prima Cabang Manado. Jurnal EMBA, 1(1), 1007-1015.

Romney, Marshall B. & Steinbart, Paul John. (2009). Accounting Information Systems 11th Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.

Sultana, R., & Muhammad, E. H. (2011). Evaluation of Internal Control Structure: Evidence from Six Listed Banks in Bangladesh. ASA University Review, 5(1), 69-81.

Sumarauw, M.F. ( 2010 ). Evaluasi Sistem dan Prosedur Akuntansi Atas Pembayaran Klaim Asuransi Kesehatan Pada PT Askes (Persero). Jurnal EMB, Vol. 1 No. 3 Juni 2013, Hal 331-338.

Warren, C.S., Reeve, J.M., & Fees, P.E.(2012). Accounting 25th .Canada: South Western.

RIWAYAT PENULIS

Wendrik Wiranata lahir di Jambi pada 9 November 1992. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, berdasarkan pemaparan tesebut diatas yang dimaksud dengan Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Di MTs

Penjelasan tentang proses pemuatan tanpa melebihi marka garis muat (Plimsoll Mark) juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 39

Indikator perasaan senang membaca buku terdiri dari 4 pernyataan yang mengungkapkan perasaan semangat dalam membaca buku. Berdasarkan hasil penelitian jawaban responden

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan inflasi di Indonesia yaitu suku bunga acuan Bank Indonesia atau dengan kata lain Bi Rate yang menjadi signal bagi perbankan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model matematis atau hipotesis yang

Lipsync. Selanjutnya, gaya Lipsync dan penampilan dalam aplikasi tiktok merupakan proses komunikasi nonverbal. Beberapa selegram tiktok sangat apik dalam melakukan

Dalam arisan bersyarat di perumahan Gatoel sistematika yang digunakan sama halnya sebagaimana sistematika arisan pada umumnya, dimana para anggota arisan wajib membayar atau

Jadi tampak dari hasil penelitian yang didapatkan dan analisis statistik yang digunakan maka dapat dibuktikan dan peneliti berkesimpulan bahwa pendekatan VAK