• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA PEMIKIRAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mengkaji penelitian yang sejenis dan relevan terlebih dahulu. Sumber penelitian terdahulu dapat berasal dari skripsi, tesis, desertasi, maupun jurnal ilmiah. Beberapa jenis penelitian yang penulis bandingkan adalah sebagai berikut:

Peneliti terdahulu yang pertama adalah jurnal dari Sugiharto dan Ramadhana (2018), Universitas Telkom. Penelitian yang beliau lakukan berjudul

“Pengaruh Kredibilitas Influencer terhadap Kesadaran pada Merek” pada tahun 2018. Peneliti mempunyai tujuan untuk apakah ada pengaruh brand ambassador band Noah dalam iklan Vaseline Men terhadap keputusan membeli produk. Teori yang digunakan yaitu teori Kredibilitas Sumber, Komunikasi, Kredibilitas Influencer, dan Sikap terhadap Merek. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kredibilitas influencer dan sikap pada merek Maybelline. faktor kredibilitas influencer yang paling mempengaruhi sikap pada merek adalah faktor attractiveness atau kredibilitas yaitu sebesar 88.75%.

Artinya, dari ketiga dimensi kredibilitas influencer (trustworthiness, expertise dan attractiveness) bahwa responden lebih melihat kredibilitas influencer dari attractiveness ̧ kemudian dilanjutkan dilihat dari sisi faktor expertise atau keahlian influencer yaitu sebesar 86.7% dan faktor terakhir yang dilihat dari kredibilitas influencer adalah trustworthiness atau kepercayaan yaitu sebesar 78.55%.

(2)

Peneliti terdahulu kedua adalah skripsi dari Sari (2018) program studi ilmu komunikasi, Universitas Lampung. Penelitian yang beliau lakukan berjudul

“Pengaruh Kredibilitas Najwa Shihab terhadap Keputusan Menonton Acara Mata Najwa di Trans7”. Peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar kredibilitas Najwa Shihab berpengaruh terhadap keputusan menonton acara Mata Najwa di TRANS7. Teori yang digunakan yaitu teori Kredibilitas Sumber.

Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa tingkat hubungan antara variabel kredibilitas Najwa Shihab dengan variabel keputusan menonton acara Mata Najwa di Trans7 adalah sebesar 0,703 yang berarti memiliki hubungan yang kuat.

Peneliti terdahulu ketiga adalah skripsi dari Nuraini (2015) program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian yang beliau lakukan berjudul “Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Band NOAH dalam Iklan Vaseline Men terhadap Keputusan Membeli Produk”. Peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh brand ambassador band Noah dalam iklan Vaseline Men terhadap keputusan membeli produk. Teori yang digunakan yaitu teori Kredibilitas Sumber dan juga teori A-T-R (Awareness - Trial – Reinforrcement). Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa kredibilitas Brand Ambassador band Noah dengan indikator kredibilitas yaitu daya tarik, kepercayaan dan keahlian memiliki nilai presentase 83,79% (kategori sangat baik).

Keputusan membeli produk vaseline men yang dilakukan oleh fans club noah

‘sahabat serang’ dengan indikator kesadaran, mencoba dan penguatan memiliki nilai presentase 77,57% (kategori baik).

(3)

Penelitian terdahulu yang keempat adalah jurnal dari Darmaa, dan Anom (2018), Universitas Udayana. Penelitian yang beliau lakukan berjudul “Persepsi Wisatawan Terhadap Kawasan Suci PuraMasceti Di Desa Medahan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar”. Peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui apa saja potensi–potensi wisata serta aspek penunjang yang ada melalui persepsi wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Suci PuraMasceti.

Konsep dan teori yang digunakan yaitu konsep potensi qisata, destinasi wisata 4A, dan juga konsep wisatawan. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan seperti bahwa kawasan Suci PuraMasceti memiliki potensi –potensi wisata yang bersifat alami, sosial atau kebudayaan dan buatan. Potensi Sosial atau kebudayaan yang terdapat di Kawasan Suci PuraMasceti adalah Pura Masceti dan Museum Subak.

PuraMasceti memiliki daya tarik sehingga PuraMasceti kerap dijadikan tempat kegiatan.

Sedangkan penelitian terdahulu yang terakhir adalah jurnal dari Wanda dan Pangestuti (2018), Universitas Brawijaya. Penelitian yang beliau lakukan berjudul

“Pengaruh Pengembangan Komponen Destinasi Wisata terhadap Kepuasan Pengunjung”. Peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan komponen destinasi wisata berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung di Situs Trowulan. Teori yang digunakan yaitu teori Destinasi wisata, dan Kepuasan Wisatawan. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa hasil uji t hitung senilai 6,963 lebih besar dari t table yakni 1,6605, yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara komponen pengembangan destinasi wisata terhadap kepuasan pengunjung di Situs Trowulan. Selain itu berdasarkan perhitungan nilai

(4)

mean, indikator attraction memiliki nilai mean tertinggi yang artinya indikator attraction memiliki pengaruh domain diantara indikator yang lain.

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

Artikel Ilmiah Rumusan Masalah

Teori dan

Metodologi Hasil Penelitian

Pengaruh Kredibilitas Influencer terhadap Sikap pada Merek (Sugiharto, Azi dan Ramadhana, Maulana.

2018. JIPSi: Vol VIII No 2)

1. Adakah pengaruh antara kredibiltas influencer terhadap sikap pada merek Maybelline

2. Seberapa besar faktor kredibilitas influencer yang paling

mempengaruhi sikap pada merek Maybelline.

Komunikasi Kredibilitas sumber Kredibilitas Influencer Kuantitatif

Faktor kredibilitas influencer yang paling mempengaruhi sikap pada merek adalah faktor attractiveness atau kredibilitas yaitu sebesar 88.75%. Artinya, dari ketiga dimensi kredibilitas influencer (trustworthiness, expertise dan attractiveness) bahwa responden lebih melihat kredibilitas influencer dari attractiveness ̧ kemudian dilanjutkan dilihat dari sisi faktor expertise atau keahlian influencer yaitu sebesar 86.7% dan faktor terakhir yang dilihat dari kredibilitas influencer adalah trustworthiness atau kepercayaan yaitu sebesar 78.55%.

Pengaruh Kredibilitas Najwa Shihab terhadap Keputusan Menonton Acara Mata Najwa di Trans7

(Rosita, Astra. 2018.

Program studi Ilmu Komunikasi,

Universitas Lampung)

Seberapa besar kredibilitas Najwa Shihab berpengaruh terhadap keputusan menonton acara Mata Najwa di TRANS7.

Teori kredibilitas sumber Kuantitatif

Tingkat hubungan antara variabel kredibilitas Najwa Shihab dengan variabel keputusan menonton acara Mata Najwa di Trans7 adalah sebesar 0,703 yang berarti memiliki hubungan yang kuat.

Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Band NOAH dalam Iklan Vaseline Men terhadap Keputusan Membeli Produk (Nuraini, Putri. 2015 Program studi Ilmu Komunikasi,

Apakah ada

pengaruh Brand Ambassador band Noah dalam iklan Vaseline Men terhadap Keputusan membeli produk

Teori Kredibilitas Sumber Teori A-T-R

Kuantitatif

Kredibilitas Brand Ambassador band noah dengan indikator kredibilitas yaitu daya tarik, kepercayaan dan keahlian memiliki nilai presentase 83,79%

(kategori sangat baik). Keputusan membeli produk vaseline men yang dilakukan oleh fans club noah ‘sahabat serang’ dengan indikator kesadaran, mencoba dan penguatan memiliki nilai

(5)

Sumber: Olahan penulis,2019

Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dirangkum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kredibilitas Travel Influencer terhadap pemilihan destinasi wisata. Dan juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dan seberapa banyak orang yang

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

presentase 77,57% (kategori baik).

Persepsi Wisatawan Terhadap Kawasan Suci PuraMasceti Di

Desa Medahan

Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar (Darma, Gede dan Anom, I Putu. 2018.

ISSN: Vol. 6 No 2)

Apa saja potensi–

potensi wisata serta aspek penunjang yang ada melalui persepsi wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Suci PuraMasceti?

Konsep Potensi Wisata (Sujali, 1989) Konsep 4A(Ariyanto, 2005) Konsep Wisatawan(Un dang-undang nomor 10 tahun 2009) Teori Persepsi (robins 2003)

Kuantitatif

Kawasan Suci PuraMasceti memiliki potensi –potensi wisata yang bersifat alami, sosial atau kebudayaandan buatan.

Potensi alamiyang dimilikidi Kawasan Suci PuraMasceti adalah Pantai Masceti.

Pantai Masceti memiliki daya tarik wisata sehingga Pantai Masceti kerap dijadikan tempat kegiatan Yoga.

Potensi Sosial atau kebudayaanyang terdapat di Kawasan Suci PuraMasceti adalah Pura Masceti dan Museum Subak.

PuraMasceti memiliki daya tarik sehingga PuraMasceti kerap dijadikan tempat kegiatan Pengaruh

Pengembangan Komponen Destinasi wisata terhadap Kepuasan pengunjung (Wanda, Ida dan Pangestuti, Edriana.

2018. JAB: Vol. 55 No 3)

Bagaimana pengembangan komponen destinasi wisata berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung di Situs Trowulan?

Destinasi wisata, Kepuasan Wisatawan

Kuantitatif

Hasil uji t hitung senilai 6,963 lebih besar dari t tabel yakni 1,6605, yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara komponen pengembangan destinasi wisata terhadap kepuasan pengunjung di Situs Trowulan.

Selain itu berdasarkan perhitungan nilai mean, indikator attraction memiliki nilai mean tertinggi yang artinya indikator attraction memiliki pengaruh domain diantara indikator yang lain.

(6)

memilih destinasi wisata berdasarkan pengalaman Travel Influencer yang telah dibagikan di dalam situsnya.

2.2 Teori dan Konsep yang Digunakan

2.2.1 Teori Kredibilitas Sumber

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Dalam hal ini terkandung dua hal: pertama kredibilitas merupakan persepsi khalayak, jadi tidak inhern dalam diri komunikator, kedua kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator (Rakhmad, 2012, p.257). Kredibilitas seorang komunikator dalam proses komunikasi menjadi hal yang penting untuk membuat yakin komunikan. Komunikator dengan kredibilitas tinggi dapat membuat dampak yang besar terhadap opini audiens dan juga lebih banyak menghasilkan perubahan sikap.

Seorang komunikator dalam proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang diterima komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan. Kepercayaan bagi komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Kredibilitas komunikator terbentuk oleh keahlian komunikator dalam mengusai seluruh informasi mengenai suatu topik dan kepercayaan terhadap derajat kebenaran informasi yang disampaikan. Dari pengertian tersebut kredibilitas dalam source credibility theory mengandung dua unsur yaitu keahlian dan kepercayaan yang dimiliki oleh sumber atau komunikator. Daya tarik adalah salah satu komponen pelengkap dalam pembentukan kredibilitas sumber atau komunikator (Rakhmad,

(7)

2012, p.258). Untuk itu diperlukan beberapa komponen yang mempengaruhi terbentuknya kredibilitas, diantaranya:

1. Keahlian

Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikator tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahliannya dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih.

(Rakhmad, 2012, p.260). Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa keahlian komunikator berkaitan dengan penilaian komunikan mengenai kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan dan penguasaannya terhadap materi yang ia sampaikan.

2. Kepercayaan

Kepercayaan adalah kesan audience tentang komunikator berkaitan dengan watak atau kepribadianya. Komunikator yang dapat dipercaya adalah komunikator yang dianggap jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau etis. Dan juga sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman , dan tidak tahu (Rakhmad, 2012, p.257).

Jika seorang komunikator memiliki sifat yang tidak baik, maka audiencenya juga menjadi ragu atau tidak percaya. Sebaliknya jika sorang komunikator memiliki sifat kepribadian yang baik, seperti jujur sopan maka audience juga segan untuk mempercayainya.

3. Daya Tarik

(8)

Daya tarik menjadi salah satu faktor penting yang turut memengaruhi terbentuknya kredibilitas komunikator karena dapat menentukan efektivitas persuasi yang dilakukan oleh komunikator.

Menurut Rakhmad (2012, p.112) daya tarik komunikator adalah daya tarik berdasarkna penampilan fisik (physic) dan juga daya tarik psikologis yang terdiri dari kesamaan (similarity), dikenal (familiarity), atau kesukaan (liking). Penampilan fisik yang dimaksudkan yaitu audience sering kali lebih tertarik pada penampilan fisik yang sempurna, baik cantik ataupun ganteng. Orang cantik maupun ganteng dapat lebih efektif dalam memengaruhi pendapat orang lain (Hacari, Naccari, Fatoulla dalam Rakhmad 2012, p.114) Kesamaan atau similarity dimaksudkan agar orang bisa tertarik pada komunikator karena adanya kesamaan. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, cenderung saling menyukai. Familiarity maksudnya seorang komunikator yang dikenal baik lebih diterima oleh audience daripada mereka yang tidak dikenal. Komunikator yang sudah dikenal kepiawaiannya akan mudah diterima, sebab audience tidak akan ragu terhadap kemampuan dan kejujurannya. Kesukaan atau liking artinya komunikator yang disukai karena penampilan fisiknya, adanya kesamaan, atau dikenal baik akan lebih memiliki daya tarik.

Kredibilitas bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan Logos

(9)

adalah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya (Cangara, 2017, p.12). Jadi, seorang yang memiliki ethos yang baik dapat membentuknya menjadi seorang komunikator yang memiliki kredibiitas yang baik.

2.2.2 Destinasi Wisata

Menurut Hadiwijoyo (2012) menjelaskan obyek daya tarik wisata sebagai suatu bentukan dan fasilitas yang saling berhubungan dan menjadi alasan wisatawan mengunjungi suatu daerah atau tempat tertentu. Obyek daya tarik wisata dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; (1) obyek wisata alam atau lingkungan (ekowisata), (2) obyek wisata sosial budaya, (3) obyek wisata minat khusus (Special Interest).

Menurut UU nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, daerah tujuan wisata adalah kawasan geografis yang spesifik berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat kegiatan kepariwisataan dan dilengkapi dengan ketersediaan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait.

Dalam hal ini pemerintah daerah, pihak pengelola, serta masyarakat perlu memahami tentang komponen destinasi wisata yakni Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary sebagaimana disebut sebagai 4A. Menurut Cooper dalam Sunaryo (2013) menjelaskan bahwa kerangka pengembangan destinasi pariwisata terdiri dari komponen- komponen utama sebagai berikut:

a. Attraction

(10)

Atraksi atau obyek daya tarik wisata merupakan komponen yang signifikan dalam menarik kedatangan wisatawan. Hal yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata disebut dengan modal atau sumber kepariwisataan (tourism resources). Modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan ada tiga, yaitu 1) Natural Resources (alami) seperti gunung, danau, pantai dan bukit; 2) atraksi wisata budaya seperti arsitektur rumah tradisional di desa, situs arkeologi, seni dan kerajinan, ritual, festival, kehidupan masyarakat sehari-hari, keramahtamahan, makanan; dan 3) atraksi buatan seperti acara olahraga, berbelanja, pameran, konferensi dan lain-lain.

b. Accessibility

Aksesibilitas pariwisata dimaksudkan sebagai segenap sarana yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai suatu destinasi maupun tujuan wisata terkait. Sunaryo (2013, p.173) menyebutkan faktor- faktor yang penting dan terkait dengan aspek aksesibilitas wisata meliputi petunjuk arah, bandara, terminal, waktu yang dibutuhkan, biaya perjalanan, frekuensi transportasi menuju lokasi wisata dan perangkat lainnya.

c. Amenities

Sugiama (2011) menjelaskan bahwa amenitas meliputi serangkaian fasilitas untuk memenuhi kebutuhan akomodasi (tempat penginapan), penyediaan makanan dan minuman, tempat hiburan (entertainment), tempat-tempat perbelanjaan (retailing) dan layanan lainnya. Sunaryo (2013, p.173) memberikan batasan bahwa amenitas bukan merupakan daya tarik bagi

(11)

wisatawan, namun dengan kurangnya amenitas akan menjadikan wisatawan menghindari destinasi tertentu.

d. Ancillary

Sunaryo (2013, p.159) menjelaskan ancillary lebih kepada ketersediaan sarana dan fasilitas umum yang digunakan oleh wisatawan yang juga mendukung terselenggaranya kegiatan wisata seperti bank, ATM, telekomunikasi, rumah sakit dan sebagainya. Sedangkan Sugiama (2011) menjelaskan bahwa ancillary service mencakup keberadaan berbagai organisasi untuk memfasilitasi dan mendorong pengembangan serta pemasaran kepariwisataan destinasi bersangkutan.

Berdasarkan Google Trend Data (2019), 10 destinasi wisata domestik yang paling sering dicari di Indonesia adalah Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Malang, Bogor, Medan, dan Surakarta. Sedangkan, 10 destinasi luar negri yang paling sering dicari yaitu Singapore, Kuala Lumpur, Bangkok, Tokyo, Hong Kong, New York, London, Paris, Seoul, dan juga Johor Bahru.

2.2.3 Influencer

Influencer adalah individu yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain karena otoritasnya, pengetahuan, posisi atau hubungannya dengan audiensnya. Influencer di media sosial adalah orang-orang yang telah membangun reputasi untuk pengetahuan dan keahlian mereka pada topik tertentu. Mereka membuat posting reguler tentang topik itu di saluran media sosial

(12)

pilihan mereka dan menghasilkan banyak pengikut antusias yang memperhatikan pandangan mereka (Rifqi, 2019). Seorang influencer tidak harus seorang selebriti, tetapi seorang biasa pun dapat dikatakan influencer jika Ia memiliki jumlah pengikut yang banyak di media sosialnya dan juga setiap perkataannya dapat memengaruhi orang lain. Setiap influencer memiliki atau mempunyai keahliannya masing-masing, ada yang suka membagikan cerita mengenai pengalamannya dalam hal makanan yang biasa disebut dengan Food Blogger, ada juga yang berada dalam bidang kecantikan biasa disebut dengan Beauty Influencer, ada juga yang tertarik dalam bidang travelling yang biasa disebut dengan Travel Influencer, dan yang lainnya. Biasanya mereka membagikan cerita dan mendalaminya berdasarkan kegemaran masing-masing.

Berdasarkan jumlah followers di media sosialnya, influencer dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis, diantaranya Nano Influencer, yaitu memiliki 500-1000 followers, selanjutnya ada Micro Influencer memiliki 1000-10.000 followers, sedangkan Macro Influencer, memiliki 10.000 – 1.000.000 followers, dan yang terakhir yaitu Mega Influencer, yaitu memiliki diatas 1.000.000 followers.

Biasanya perusahaan menggunakan jasa pada macro influencer karena jenis influencer yang mungkin paling banyak ditemukan dan kerap dianggap paling ideal bagi brand. Macro influencer masih memiliki tingkat kepercayaan dan interaksi yang relatif setara dengan micro influencer, namun mereka memiliki jangkauan yang lebih luas. Tak hanya itu saja, umumnya macro influencer juga memproduksi konten yang lebih berkualitas, karena media sosial, atau lebih tepatnya content creator, adalah pekerjaan utamanya (Ellora, 2019).

(13)

2.2.4 Travel Influencer

Travel influencer adalah seorang influencer yang menyukai dan mendalami dalam bidang travelling. Mereka membuat konten yang sedemikian menarik sehingga dapat memberikan informasi bagi pengikutnya. Terkadang Ide kreatif dalam menciptakan konten itu pula yang dapat membuat beberapa bidang perusahaan mau bekerjasama menggunakan influencer untuk mempromosikan produk atau jasanya. Seperti hotel/resort, jasa penyedia perjalanan hingga maskapai mau membiayai perjalanan mereka, tentu dengan cara barter, yaitu mempromosikan produk mereka.

Mereka membagikan pengalamannya mengenai lokasi-lokasi destinasi yang pernah Ia kunjungi, dalam bentuk tulisan maupun gambar serta video untuk mendukung informasi yang mereka berikan. Sehingga pengikutnya dapat membayangkan apakah tempat itu bagus atau tidak tempat tersebut. Baik melalui media sosial maupun melalui blog pribadinya.

2.2.5 AISAS

Model AISAS dikembangkan oleh agen periklanan asal Jepang yang pernah menjadi agen periklanan terbesar di dunia pada tahun 1974 versi majalah Advertising Age, yaitu Dentsu yang berlokasi di Tokyo Jepang. Dentsu mencetuskan model AISAS pada tahun 2005 yang merupakan singkatan dari Attention, Interest, Share, Action dan Share. Model AISAS dinilai sudah menggantikan model AIDMA oleh Kotaro Sugiyama dan Tim Andree. Model AISAS dinilai lebih relevan dengan era digital yang sedang berkembang saat ini (Sugiyama, 2011, p.79)

(14)

Gambar 2.1 AIDMA ke AISAS

Sumber: Sugiyama, 2011, p.79

Model ini berangkat dari pemikiran bahwa konsumen mulai membangun

“Information Barrier”. Information Barrier merupakan kecenderungan masyarakat untuk menolak informasi yang tidak mereka inginkan contohnya, ketika masyarakat disuguhkan iklan TV yang sama secara berulang-ulang. Sugiyama menilai, hal ini disebabkan oleh terlalu banyak informasi yang berkembang dengan sangat cepat sehingga konsumen semakin sulit membedakan produk.

Konsumen juga semakin aktif dalam mencari informasi, bukan hanya mau menerima informasi (perilaku pasif). Sugiyama memberikan salah satu bukti bahwa perilaku konsumen mulai mengalami perubahan, yaitu dengan salah satu manga yang akhirnya sangat populer di Jepang, “Jump Square”. Dengan menyadari perubahan perilaku konsumen, Dentsu menggunakan strategi AISAS untuk Jump Square dengan tujuan merangsang konsumen untuk mencari tahu jauh lebih dalam (Sugiyama, 2011, p.82).

(15)

Gambar 2.2 AISAS sebagai nonlinear model

Sumber: Sugiyama, 2011, p.80

Berikut adalah penjelasan dari model AISAS menurut Sugiyama (2011, p.79) :

a. Attention

Attention dimana setiap konsumen yang menyadari adanya suatu produk, pelayanan, atau iklan. Dalam dunia digital, konten dapat dibuat menarik dan di- upload ke Instagram. Informasi tersebut tentu harus menarik agar publik tertarik untuk mengikuti lebih jauh. Kadek Arini dalam instagramnya meng-upload foto- foto ataupun video yang berhubungan dengan destinasi wisata. Dengan menyuguhkan pemandangan maupun tempat unik yang telah Ia kunjungi.

b. Interest

Interest dimana konsumen tertarik dengan suatu produk, pelayanan, atau iklan yang ada. Konsumen biasanya akan memberikan feedback di Instagram dengan symbol love. Oleh sebab itu, daya tarik konten harus sangat diperhatikan oleh perusahaan. Kadek Arini selalu memberikan foto-foto yang menarik, dengan tempat yang sangat menakjubkan serta angle foto yang bagus, sehingga dapat menarik masyarakat untuk menyukai kontennya.

(16)

c. Search

Ini adalah tahapan dimana konsumen akan mencari tahu lebih jauh tentang informasi dari produk, pelayanan, atau iklan tersebut, dengan menanyakan melalui pertanyaan. Biasanya konsumen akan mencarinya melalui media sosial, maupun mencari tokonya langsung. Jika di Instagram Kadek, tidak mencantumkan nama tempatnya, maka followers Kadek yang tertarik pasti akan menanyakan dimana lokasi tersebut melalui kolom komentar maupun pesan langsung. Serta mereka mencari tahu harga tiket atau akomodasi menuju tempat tersebut, tempat makan maupun yang lainnya.

d. Action

Action merupakan dimana konsumen sudah memutuskan untuk menjadi konsumen sudah memutuskan untuk menjadi konsumen dari perusahaan tersebut.

Followers Kadek yang dapat dibilang menjadi consume dimana mereka mendapatkan informasi dimana tempat wisata yang bagus yang akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ketempat destinasi wisata yang mereka ingini.

e. Share

Ini merupakan tahapan dimana konsumen memberikan feedback terhadap produk ataupun jasa telah mereka dapatkan atau mereka beli. Publik akan membagikan pengalamannya kepada masyarakat baik melalui testimoni, komentar dan lainnya. Dalam penelitian ini, konsumen akan mem-posting foto- foto yang menarik ditempat yang sama dengan yang Kadek ambil dan dengan angle yang mirip. Serta menyebarkannya ke teman-temannya yang lain kalau destinasi di sana itu memang bagus dan sesuai dengan rekomendasi dari Kadek Arini.

(17)

Model AISAS sangat penting dipelajari oleh suatu perusahaan, agar perusahaan dapat menetapkan strategi yang lebih baik dan terfokus terhadap audience-nya. Perusahaan juga dapat memperoleh feedback yang cepat dari audience-nya sebab di dalam proses AISAS, audience akan lebih aktif dalam menanggapi pesan dari perusahaan. Perusahaan atau pelaku usaha harus mampu memberikan sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi publik.

Teori ini berhubungan dengan objek penelitian dan dapat menjadi landasan teori bagi penelitian ini. Teori AISAS akan menjadi landasan atau tolak ukur, bagaimana implementasi strategi pemilihan destinasi wisata yang tepat dilakukan oleh Kadek Arini.

2.3 Hipotesis Teoritis

Sugiyono (2014, p.17) dalam bukunya mengatakan bahwa hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang sedang dicari jawabannya melalui penelitian, dikatakan sementara karena jawaban baru berdasarkan teori, dimana kebenarannya harus diuji terlebih dahulu berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Maka penelitian ini mengajukan rumusan hipotesis, yaitu terdapat pengaruh signifikan antara kredibilitas travel influencer terhadap pemilihan destinasi wisata.

H0: Tidak ada pengaruh positif antara kredibilitas travel influencer terhadap pemilihan destinasi wisata

H1: Ada pengaruh positif antara kredibilitas travel influencer terhadap pemilihan destinasi wisata.

(18)

2.4 Alur Penelitian

Bagan 2.1 Kerangka Teoritis Penelitian

Sumber: Olahan Penulis, 2019 Kredibilitas Travel

Influencer

(Rakhmad, 2012 : 258)

Pemilihan Destinasi Wisata

(Cooper dalam Sunaryo (2013)

• Attraction

• Accesibility

• Aminities

• Ancillary

• Keahlian

• Kepercayaan

• Daya Tarik

Pengaruh Kredibilitas Travel Influencer terhadap Pemilihan

Destinasi Wisata

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
Gambar 2.1 AIDMA ke AISAS
Gambar 2.2 AISAS sebagai nonlinear model

Referensi

Dokumen terkait

Secara visual, iradasi sinar gamma meningkatkan keragaman morfologi tanaman induk krisan, dimana disini dihasilknanya cabang-cabang baru yang nantinya juga diharapkan

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa pembaruan hukum Islam berarti gerakan ijtihad menetapkan hukum yang mampu menjawab permasalahan dan perkembangan baru yang

Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja mental menggunakan metode NASA-TLX didapatkan bahwa pada kondisi pencahayaan sebesar 135,9 lux pada area I dan 129,3 lux pada

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peniliti memiliki gambaran bahwa perputaran modal kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

Jika harta dunia yang disimpan dalam bejana akan lenyap, maka kita memiliki suatu “harta rohani” yang luar biasa, yaitu keselamatan yang dianugerahkan Tuhan melalui

Memperhatikan kondisi Pulau Saronde yang berpotensi dikembangkan sebagai wisata alam, namun tidak terlepas dari ancaman terhadap bencana abrasi, kenaikan paras muka

Selain pendapat di atas, Kridalaksana (1982:32) campur kode sebagai penggunaan satuan bahasa dari suatu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam

Penulis dapat menyimpulkan bahwa sengketa tanah pusako tinggi yang terjadi di nagari tiku ini, disebabkan pertama tidak jelasnya ranji keturunan suatu kaum, yang