• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Pola Konsumsi Pangan Anak Balita di Desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Pola Konsumsi Pangan Anak Balita di Desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Komsatiningrum. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan

Pendapatan Keluarga dengan Pola Konsumsi Pangan Anak Balita di Desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten. Skripsi, SI PKK Konsentrasi Tata Boga. Jurusan

Teknologi Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Dr. Asih Kuswardinah, M.Pd dan Dra. Dyah Nurani S, M.Kes.

Kata kunci: Pengetahuan gizi, pendapatan keluarga dan pola konsumsi pangan balita

Setiap orang memerlukan makanan yang baik yaitu makanan yang mengandung gizi baik. Jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh seseorang yang menjadi sumber masukan zat gizi bagi tubuh ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor sosial, budaya, kebiasaan, kesukaan, pengetahuan dan tingkat pendidikan, maupun faktor ekonomi. Di desa Meger terdapat 173 bayi dan balita. 5,8% anak memiliki BB dibawah garis merah, 38,7% berada di garis kuning. Status gizi balita dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan gizi ibu, selain kondisi tersebut tingkat ekonomi keluarga juga mempengaruhi status gizi balita. Dalam penelitian ini diharapkan bahwa dengan tingkat pengetahuan gizi yang tinggi dan pendapatan keluarga yang tinggi pula maka pola konsumsi pangan balita akan baik. Permasalahan penelitian (1) Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten (2) Seberapa besar hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten. Tujuan penelitian (1) Mengetahui gambaran tentang pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga dan pola konsumsi pangan balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten. (2) Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten (3) Mengetahui seberapa besar hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 1 sampai 5 tahun di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten dengan jumlah populasi adalah 105 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

random sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan

mencampur semua subyek dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 74 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan gizi (X1) dengan indikator memahami dan mengerti sumbangan yang diberikan oleh berbagai macam pangan, pengertian angka kecukupan gizi. Pendapatan keluarga (X2) dengan indikator batasan tingkat pendapatan keluarga. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pola konsumsi pangan anak balita dengan indikator menu seimbang, porsi makanan, bahan makanan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan korelasi ganda, analisi deskriptif persentase digunakan untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran tentang tingkat

(2)

pengetahuan gizi, pendapatan keluarga dan pola konsumsi pangan anak balita yang ada di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten, korelasi ganda digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan balita dilanjutkan dengan uji F yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan natara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita. Dari hasil perhitungan deskriptif persentase diperoleh (1) tingkat pengetahuan gizi: 33 responden (44,6%) dengan tingkat penegtahuan gizi baik, 35 responden (47,3%) dengan tingkat pengetahuan gizi cukup baik, 6 responden (8,1%) dengan tingkat pengetahuan gizi kurang baik, setelah dihitung rata-rata diperoleh rata-rata 62,6 sehingga tingkat pengetahuan gizi ibu rata-rata adalah cukup baik. (2) Pendapatan keluarga: 28 responden (37,8%) dengan tingkat pendaptan tinggi, 35 responden (47,3%) dengan tingkat pendapatan sedang, 11 responden (14,9%) dengan tingkat pendapatan rendah, setelah dihitung rata-rata diperoleh rata-rata 750.000 sehingga pendapatan keluarga responden rata-rata adalah sedang. (3) Pola konsumsi pangan: 52 responden (70,3%) dengan pola konsumsi baik dan 22 responden (29,7%) dengan pola konsumsi tidak baik, setelah dihitung rata-rata diperoleh rata-rata 74,3 maka pola konsumsi pangan responden rata-rata adalah baik. Dan dari hasil perhitungan korelasi ganda diperoleh R hitung 0,368 dan Rtabel 0,227 dalam taraf signifikansi 5% karena Rhitung > Rtable sehingga Hipotesis kerja/Ha diterima dan Ho ditolak. Uji lanjutannya adalah uji F dan diperoleh hasil Fhitung 20,708 > Ftabel 3,15 sehingga hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita sangat signifikan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Tingkat pengetahuan gizi responden dikategorikan dalam tingkat cukup baik dengan jumlah responden 35 (47,3%), pengetahuan gizi baik 33 responden (46,6%), pengetahuan gizi kurang baik 6 responden (8,1%) dan rata-rata pengetahuan gizi responden adalah 62,6 sehingga tingkat pengetahuan gizi responden rata-rata adalah cukup baik. Pada tingkat pendapatan keluarga responden dikategorikan dalam tingkat sedang dengan jumlah responden 35 (47,3%), pendapatan tinggi 28 responden (37,8%), pendapatan rendah 11 responden (14,9%) dan rata-rata pendapatan responden sebesar 750.000 sehingga rata-rata pendapatan keluarga responden dalam kategori sedang. Untuk pola konsumsi pangan balita dalam kategori baik dengan jumlah responden 52 (70,3%) dan pola konsumsi tidak baik 22 responden (29,7%) dan untuk rata-rata pola konsumsi 74,3 maka rata-rata pola konsumsi pangan dalam kategori baik. (2) Ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten (3) Ada hubungan positif bermakna antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan balita di desa Meger Kec. Ceper Kab. Klaten.(4) Ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan pola konsumsi pangan anak balita karena Fhitung >Ftable. Saran(1) Iburumah tangga agar lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang gizi agar dapat menyediakan makanan lebih baik lagi.(2) Bagi kader posyandu agar lebih aktif lagi dalam memberikan penyuluhan gizi agar ibu dapat menyediakan makanan yang mengendung semua unsur gizi.

Referensi

Dokumen terkait

6 Jumlah folikel limfoid, diameter rata-rata folikel limfoid, serta kepadatan populasi sel limfosit pada organ limfonodus mencit dengan penggunaan bedding kain

Penulis mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap objek penelitian yaitu terhadap pelaksanaan pengawasan keuangan dan pengelolaan

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mensintesis khitosan dan khitosan berat molekul rendah dari limbah udang putih ( Penaeus merguiensis ) 2) mengkarakterisasi khitosan dan

Uji tersebut mendukung hipotesis keempat (H 4 ) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap

Telah dirancang sebuah prototype ruang penyimpanan benih padi berdasarkan pengontrolan temperatur dan kelembaban. Berdasarkan data referensi yang dikumpulkan, diperoleh

Untuk mewujudkan profil lulusan guru yang professional perlu dirancang sebuah kurikulum yang menjamin ketercapaian kompetensi lulusan sesuai SN Dikti LPTK mmembuat rencana

The research was aimed to study: 1) leaching test based on the absorbtion efficiencies of chromium on buffer solution, ground water, and salty water, 2) the influence of buffer

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Perancangan Videoklip.. Animasi 2D pada Lagu Berjudul “Empat satu” Karya Frau ” dengan