PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP
PENINGKATKAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA
YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET
DI SMA NEGERI 2 CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
NURITIA SEPTIANTRY
0900341
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Peningkatkan Keterampilan Lay Up
Shoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2
Cimahi” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penelitian atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
reisko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2013
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP
PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA
YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 2 CIMAHI
Dosen Pembimbing : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd
Nuritia Septiantry* 2013
Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan penulis terhadap penggunaan media audiovisual yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan lay up shoot, namun kesesuaiannya dengan kondisi siswa belum terungkap dengan jelas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan variabel bebas (X1) adalah penggunaan media audiovisual dan variabel terikatnya (Y) adalah keterampilan lay up shoot. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/atlet ekstrakurikuler bola basket sebanyak 21 orang yang dibagi kedalam dua kelompok. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penggunan media audiovisual terhapat peningkatan keterampilan lay up shoot. Penghitungan dan uji signifikansi peningkatan hasil latihan diperoleh bahwa thitung (4,41)lebih besar dari ttabel pada tingkat kepercayaan
atau taraf signifikansi α= 0,05 dk (n1-1)=10, harga t(0,975) dari daftar distribusi t diperoleh 2,23. Kriteria pengujiannya adalah ditolak Ho, jika thitung>ttabel.
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
ABSTRAK……….... v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang Masalah 1
B.Identifikasi dan Perumusan masalah 4
C.Tujuan Penelitian 4
D.Manfaat Penelitian 4
E. Batasan Penelitisan 5
F. Struktur Organisasi Skripsi 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
PEBELITIAN ` 8
A.Media Pembelajaran 8
B.Pengertian Audio Visual 10
C.Bentuk-Bentuk Media Audiovisual 10
D.Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPenggunaan
Media Audiovisual 10
Dengan Video . 13
F. Keterampilan Gerak . 15
G.Permainan BolaBasket 17
H.TeknikDasar BolaBasket 18
I. Teknik Dasar Lay Up Shoot 21
J. AnalisisLay Up Shoot 24
K.Kerangka Berfikir 25
L. HipotesisPenelitian 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27
A.Lokasi, Populasi dan Sampel 27
B.Desain Penelitian dan Sampel 28
C.Metode Penelitian 30
D.Definisi Operasional 32
E. Instrumen Penelitian 33
F. Teknik Pengumpulan Data 35
G.Analisis Data 36
1. Rata-Rata 36
2. Simpangan Baku 36
3. UjiNormalitas Data 37
4. Uji Homogenitas 38
5. Pengujian Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41
A.Hasil Penelitian 41
1. Hasil Rata-rata dan Simpangan baku 41
2. Hasil Uji Normalitas 42
3. Hasil Uji Homogenitas 44
4. Hasil Uji Hipotesis 45
5. Hasil Uji Signifikansi perbedaan peningkatan hasil latihan 46
B.Diskusi Penemuan 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
A.Kesimpulan 51
B.Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 53
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Hasil Uji Rata-rata dan Simpangan Baku 41
4.2 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelompok Sebelum Eksperimen 45
4.3 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelompok Setelah Eksperimen 45
4.4Hasil Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) 46
4.5 Uji Signifikansi Kelompok Audiovisual dan Non-audiovisual 47
4.5Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1Keucut Pengalaman Edgar Dale 9
2.2Urutan Proses Keterampilan Gerak 16
2.3Teknik Dasar Lay Up Shoot 24
2.4Sudut Pantulan Bola Pada Papan Pantul 25
3.1 Design Penelitian 28
3.2BaganLangkah-LangkahPenelitian 29
3.3 LapanganTesLay Up Shoot 34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Program Latihan 55
2. Data Tes Awal Kedua Kelompok 63
3. Data Tes Akhir Kedua Kelompok 64
4. Hasil Perhitungan 65
5. Foto-foto Penelitian 82
6. SK Pembimbing Skripsi 84
7. Surat Izin Penelitian 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh
dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun
negara-negara lain di dunia, mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa.
Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua
regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Tiap regu berusaha
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan
memasukkan bola atau membuat angka/skor. Seperti yang dijelaskan dalam buku
FIBA (2010:15) bahwa :
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan kesegala arah, sesuai dengan peraturan.
Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan secara
beregu, oleh karena itu, kerjasama tim merupakan salah satu faktor untuk meraih
kesuksesan. Kesuksesan tersebut perlu adanya keterampilan gerak dalam
menguasai teknik-teknik dasar yang baik untuk mencapai hasil yang optimal.
Penguasaan terhadap keterampilan teknik dasar bukanlah hal yang mudah,
karena permainan bola basket menuntut keterampilan yang kompleks. Hal ini
senada dengan pendapat Imam Sodikun (1991:74), yang mengatakan bahwa : “Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi rapi
sehingga pemain dapat bermain dengan baik.”
Selain gerak dasar bola basket, pemain harus memiliki teknik dasar yang
baik. Bebearapa teknik dasar dalam permainan bola basket menurut para ahli
2
1) Gerakan kaki menyerang dan bertahan (footwork) 2) Pengusaan bola (ball handling)
3) Mendribel bola (dribbling) 4) Mengoper bola (passing) 5) Menembak bola (shooting)
Salah satu teknik dasar dalam permainan bola basket yang menjadi unsur
terpenting dan harus dikuasai oleh setiap pemain adalah shooting. Karena
shooting merupakan cara pemain bola basket untuk mencetak angka dalam
permainan bola basket, karena yang menang adalah tim yang bisa mencetak angka
sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan dan menahan lawan mencetak angka ke
keranjang kita.
Ada beberapa teknik dasar shooting, sesuai dengan yang dikatakan Wissel
(2000:46-62), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis
yaitu :
1) Tembakan satu tangan (One-hand Set Shoot) 2) Lemparan bebas (Free Throw)
3) Tembakan sambil melompat (Jump Shoot) 4) Tembakan tiga angka (Three point Shoot) 5) Tembakan mengait (Hook Shoot)
6) Lay Up Shoot 7) Runner
Lay up shoot merupakan salah satu jenis dari teknik dasar menembak
(shooting) yang merupakan cara mencetak angka yang paling efektif, hal ini
seperti yang diungkapkan oleh Imam Sodikun (1992:64), yang mengatakan bahwa “lay up shoot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket”.
Keberhasilan dalam melakukan lay up shoot membutuhkan penggunaan
teknik dan pengambilan langkah yang tepat untuk memaksimalkan tembakan
tersebut. Untuk dapat menguasai keterampilan lay up shoot dengan baik seorang
pemain membutuhkan latihan yang baik dan efektif. Mengenai pengertian latihan
3
sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
kian hari kian menambah jumlah beban latihan/pekerjaannya.” Artinya jika dilatih
secara terus menerus dengan jumlah latihan yang bertambah akan menghasilkan
gerakan lay up shoot yang otomatisasi.
Keterampilan lay up shoot merupakan cara mencetak angka yang efektif
dan tidak terlalu sukar untuk dilakukan, akan tetapi banyak pemain bola basket
yang masih kesulitan untuk melakukan keterampilan lay up shoot, oleh karena itu
salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut, diperlukan media atau alat
bantu untuk mempermudah dalam pembelajaran lay up shoot.
Dalam suatu pembelajaran peranan media sangat mendukung dalam proses
pembelajaran, baik itu disekolah maupun diluar sekolah. Karena hal itu dapat
memperjelas mengenai sesuatu hal yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam
proses pembelajaran. Keberadaan media ini sangat di perlukan dalam mencapai
suatu tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik, yaitu tujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Didalam menetapkan media pembelajaran, guru hendaknya berorientasi
pada tujuan intruksional atau tujuan pengajaran. Didalam hal ini suatu
pembelajaran pendidikan jasmani harus mencapai pengembangan kemampuan
keterampilan gerak yang diimbangi dengan kemampuan teknik bermain. Oleh
karena itu seorang guru harus mencari atau memiliki media yang sesuai dalam
rangka mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hal itu seperti
yand dijelaskan Benyamin Bloom (1956), bahwa :
4
Di era sekarang yang perkembangan teknologinya sangat maju, untuk
dapat memajukan pendidikan di zaman sekarang ini, guru atau pelatih harus bisa
menerapkan cara-cara maupun media-media pembelajaran agar dapat
menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Dalam rangka usaha untuk
meningkatkan penguasaan keterampilan teknik dasar, banyak media atau alat
bantu latihan yang dapat digunakan salah satunya adalah media audiovisual.
Media pembelajaran ini akan mempermudah guru dalam menyampaikan
pembelajaran, agar pembelajaran lebih efektif diperlukan alat bantu lain, alat
bantu itu berupa alat bantu pandang (visual) atau alat bantu dengar (audio). Dalam
media pembelajaran Audio visual kedua hal tersebut sangat dominan karena
media ini menggabungkan kedua hal tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas dan berkaitan dengan upaya meningkatkan
kemampuan teknik dasar lay up shoot dalam olahraga bola basket, maka menjadi
penting untuk diketahui pengaruh yang ditimbulkan oleh media audiovisual.
Dalam memberikan penggunaan media audiovisual tersebut, peneliti
menemukan bahwa kesesuaiannya dengan kondisi anak didik belum terungkap
dengan jelas. Dilatar belakangi oleh kondisi pelatihan dan harapan untuk adanya
perbaikan dalam proses latihan keterampilan teknik dasar bola basket, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap
peningkatan keterampilan lay up shoot.
Ditinjau dari kelemahan dan kelebihannya, Anderson dalam
(mazmurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual), mengemukakan tentang
beberapa manfaat dari penggunaan media audio visual diantaranya yaitu :
5
Adanya kelemahan dari penggunaan media audio visual menyebabkan
perlunya penelitian untuk membuktikan keunggulan dari media tersebut terhadap
peningkatan keterampilan lay up shoot.
Dari uraian latar belakang di atas, peneliti akan mencoba mengkaji permasalahan mengenai: “Pengaruh Penggunaan Media Audio visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Lay Up Shoot pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka rumusan
masalah yang di ajukan penulis adalah sebagai berikut : Apakah penggunaan
media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan lay up shoot ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan
keterampilan lay up shoot.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis :
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya pengetahuan dalam hal
media pembelajaran, dan berguna untuk memperluas wawasan tentang media
pembelajaran.
2. Manfaat praktis :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan yang bermanfaat
bagi staf pengajar, pembina olahraga serta pelatih bola basket. Untuk
mengembangkan metode dalam melatih, menerapkan penggunaan media audio
visual kedalam latihan bola basket umumnya dan khususnya dalam rangka
6
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan
dalam penelitian ini, yakni :
1. Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen atau variabel merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat (dependen). Variabel dependen atau variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah penggunaan media audiovisual sedangkan yang
menjadi variabel terikat adalah dan keterampilan lay up shoot.
2. Sampel penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Cimahi
3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
4. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2
F. Struktur Organisasi Skripsi
Demi mempermudah dalam penyusunan dan pembahasan selanjutnya,
maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan
diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan :
F. dan struktur organisasi.
Bab II Kajian Pustaka :
A. Teori-teori yang berhubungan dengan penelitian
a. Pengertian Media Pembelajaran
b. Pengertian Audiovisual
7
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media
Audiovisual,
e. Hakikat teknik Penyampaian Konsep Gerak dengan Video,
f. Pengertian Keterampilan Gerak,
g. Pengertian Permainan Bola Basket,
h. Teknik Dasar Permainan Bola Basket,
i. Teknik Dasar lay up shoot,
j. Analisis lay up shoot.
B. Kerangka Berfikir
Dalam kerangka berfikir berisi tentang pengaruh penggunaan
media audio visual untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar lay up
shoot,
C. Hipotesis Pemikiran :
Hipotesis penelitian berisi tentang jawaban sementara tentang
penelitian yang akan diteliti.
Bab III Metode Penelitian :
1. Membahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian,
2. Desain penelitian,
3. Metode penelitian,
4. Definisi oprasional,
5. Instrumen penelitian,
6. Proses pengembangan instrumen,
7. Teknik pengumpulan data,
8. dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian :
1. Berisi pengelolaan data atau analisis data,
2. dan pembahasan atau analisis temuan.
Bab V
1. Kesimpulan
2. dan Saran yaitu membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Popolasi, dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh media audiovisual
terhadap peningkatan keterampilan teknik lay up shoot adalah bertempat di
lapangan SMA Negeri 2 Cimahi. Yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa
SMA Negeri 2 Cimahi yang mengikuti ekstrakurikuler Bola Basket.
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertesntu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler SMA
Negeri 2 Cimahi.
3. Sampel Penelitian
Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian ini, maka
peneliti menggunakan sample. Adapun pengertian sample menurut Sugiyono
(2010:81),menjelaskan bahwa: “Sample adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sample dalam
penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi yang ada. Mengenai hal ini
Sugiyono (2010:85) mengungkapkan: “totalsamplingadalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dalam penelitian
ini penulis mengambil jumlah 21 siswa yang mengikuti eksrakurikuler di SMA
Negeri 2 Cimahi sebagai sampel, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 11
28
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan diterapkan oleh peneliti adalah desain Control
Group Pretest Posttest seperti berikut :
E O1 X1 O2
K O3 X2 O4
Gambar 3.1
Design Penelitian
Keterangan :
E : Kelompok eksperiment
K : Kelompok control
X1 : Media pembelajaran audio-visual
X2 : Pembelajaran Non-Audiovisual
O1 : Nilai pretest sebelum diberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen
O2 : Nilai posttest setelah diberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen
O3 : Nilai pretest kelompok kontrol
O4 : Nilai posttest kelompok kontrol
Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakkan
maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya
gambaran langkah penelitian maka akan mempermuda kita untuk memulai
29
Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai
berikut:
Gambar 3.2
Prosedur Pengolahan Data
Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Langkah pertama menentukan populasi yang akan digunakan untuk
melakukan penelitian.
2. Kemudian, menentukan populasi. Dari populasi itu di ambil sampel
dengan teknik total sampling
3. Setelah sampel terpilih selanjutnya diberikan test awal untuk mengetahui
kemampuan awal keterampilan teknik lay up shoot subjek, lalu hasil
tersebut di susun dari hasil yang tertinggi sampai yang terendah. POPULASI
SAMPEL
TES AWAL LAY UP SHOOT
KELOMPOK MEDIA PEMBELAJARAN
AUDIOVISUAL
KELOMPOK TANPA MEDIA PEMBELAJARAN
AUDIOVISUAL
TES AKHIR KETERAMPILAN
LAY UP SHOOT
PENGOLAHAN ANALISI DATA
30
4. Setelah pengambilan data awal subjek dan mengetahui hasilnya, sampel
dibagi menjadi 2 kelompok yang ditentukan menurut hasil test awal
tersebut.
5. Setelah pengambilan data dan pembagian kelompok, subjek menjalani
kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment latihan penggunaan
media audiovisual tentang lay up shoot kepada kelompok yang diberi
treatment.
6. Setelah subjek menjalani kegiatan eksperimen dengan diberikan treatment
selama 16 kali pertemuan, kemudian dilakukan pengambilan data kembali
dengan melakukan tes akhir.
7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan
analisis data sehingga hasilnya dapatjabarkan.
8. Sebagai langkah akhir yaitu dengan membuat kesimpulan yang didasarkan
hasil pengolahan data.
C. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan metode. Metode penelitian adalah suatu
cara penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat dan prosedur penelitian.
Metode penelitian bertujuan agar mendapat hasil yang maksimal dari suatu
penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2010 : 230 ), bahwa “metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian”.
Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam
sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
sebuah penelitian tersebut. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada
permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode
harus dilihat dari efektivitasnya, efesiennya, dan relevansinya metode tersebut.
Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya
perubahan posotifmenuju tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa metode
31
historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti
yaitu mengujicobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas
terhadap variable terikat yang diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikuntoro (2002:3) mengatakan bahwa : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeminisasi atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu”.
Metode eskperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga
didapat suatu hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen,
harus diadakan kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk
mengetahui hasil dari pengaruh variable-variabel yang diteliti. Di samping itu
penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable terikat yang
diselidiki atau diamati yaitu; pengaruh penggunaan media audio-visual dengan
tanpa menggunakan media audio-visual terhadap peningkatan keterampilan teknik
dasar lay up shoot dalam permainan bola basket.
Penulis melakukan penelitian ini dengan cara memberi program latihan
kepada dua kelompok sampel yaitu, kelompok A yaitu menggunakan media
audio-visual dan kelompok B yaitu tanpa menggunakan media audio-visual.
Dalam rangka memperoleh data yang akurat maka penulis melakukan tes
untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir sampel dalam hal
keterampilan lay up shoot. Alat ukur yang digunakan adalah tes lay up shoot
(Basket Per Minute).
D. Definisi Operasional
Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga
bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam
penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :
1. Pengaruh menurut Poerwadarminta (1984:731) adalah gaya yang ada
32
gaya yang timbul dari penggunaan media audiovisual untuk
meningkatkan keterampilan teknik lay up shoot dalam permainan bola
basket.
2. Media pembelajaran menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 8 )
adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi
antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan
berdayaguna.
3. “Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dandidengar”(Rohani,1997:97-98). 4. Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan
secara efektif dan efesien.
5. Lay up shoot, , Imam Sodikun (1992 : 64) menjelaskan bahwa, “lay up
shoot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak
yang sedekat-dekatnya dengan basket”.
6. Ekstrakurikuler menurut Dewai (1990:98) “merupakan bentuk
kegiatan yang dilakukan siswa/peserta didik diluar jam tatap muka, dilaksanakan disekolah maupun luar sekolah”.
E. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang
disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam
proses pengumpulan data. Arikunto (2010:203) menjelaskan bahwa : “instrument
adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakanoleh peneliti dalam mengumpulkan data”.Selain itu dalam mengumpulkan data peneliti memerlukan alat ukur, seperti yang diungkapkan oleh Nurhasan (2000:3) “dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur”, oleh karena itu dengan menggunakan alat ukur kita akan memperoleh data yang merupakan hasil pengukuran. Berkaitan dengan penelitian
33
keterampilan teknik dasarlay up shoot dalam permainan bola basketyaitu Basket
Per Minute.Tes ini memiliki validitas dan reabilitas sebesar 0,76.
Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian
iniadalah sebagai berikut :
Tes Basket Per Minute
a. Tujuan : untuk mengukur keterampilan melakukan shooting ke
keranjang basket.
b. Alat yang digunakan : 2 buah bola basket, stopwatch, kursi 2 buah,
meteran.
c. Pelaksanaan tes : Testee berdiri di belakang garis tembakan hukuman.
Pada saat aba-aba “ya” testee mengambil bola dari kursi sebelah
kanan. Dilanjutkan dengan gerakan lay-up shoot kea rah ring basket.
Setelah melakukan lay-up shoot, testee menangkap bola tersebut lalu
mengoper dengan gerakan chest pass pada temannya yang berada di
belakang kursi sebelah kanan. Setelah itu, testee mengambil bola dari
kursi sebelah belakang kursi sebelah kanan. Setelah itu, testee
mangambil bola dari kursi sebelah kiri. Di lanjutkan dengan gerakan
lay-up shoot kearah ring basket, lalu menangkap bola tersebut dan
mengoper dengan gerakan chest pass pada temannya yang berada di
belakang kursi sebelah kiri. Testee berusaha memasukkan bola
34
Untuk lebih jelasnya lapangan tes lay-up shoot dapat dilihat pada :
5m
X2 X3
Gambar 3.3
Keterangan Gambar :
: arah lay-up shoot
: arah gerakan chest pass
: kursi
X1 : testee
X2 : siswa yang membantu pelaksanaan tes
X3 : siswa yang membantu pelaksanaan tes
d. Penskoran :
Skor dihitung satu jika gerakan tesstee dalam melakukan teknik lay-up
shoot betul dan bola masuk kemudian skor dipilih dari dua kali kesempatan.
Skor nol diberikan jika :
-Testee melanggar peraturan travelling, yaiut saat testee melakukan
35
-Testee melakukan gerakan lay-up shoot yang salah, yaitu melebihi dua
irama langkah kaki.
Setelah menetapkan alat ukur berupa tes lay-up shoot yaitu Tes Basket per
minute, selanjutnya penulis menyusun program latihan yang diberikan yaitu
sebagai berikut :
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pertama penulis memberi intruksi, tujuan dan
kepentingan penelitian kepada sampel penelitian kemudian dilaksanakan tes awal
atau pre-test berupa tes Basket per minute. Setelah data dari pre-test didapat
kemudian sampel diberikan perlakuan (treatment) berupa penggunaan media
audiovisual. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan 16 kali
pertemuan. Pembelajaran ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu hari senin, rabu, dan jum’at. Hal ini didasarkan pada pendapat Sajoto (1990: 48) bahwa: “Latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis”. Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Kosasih (1993:28) mengatakan bahwa: “Sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali seminggu”.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini melibatkan 21
orang sampel yang terbagi atas dua kelompok, kelompok A dan kelompok B.
Kelompok A merupakan kelompok yang melakukan pembelajaran menggunakan
media audiovisual dan kelompok B nonaudiovisual . Pelaksanaan pembelajaran
ini, dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Setelah
treatment dilaksanakan maka sampel penelitian tersebut diberikan tes akhir atau
post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan lay up shoot.
G.Analisis Data
Setelah seluruh data pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya
adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolaan analisis data sesuai
dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan penganalisisan data
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan
36
gambaran tentang pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap pemahaman
keterampilan lay up shoot pada pembelajaran permainan bola basket.
Data yang diperoleh melalui tes selanjutnya diolah dan dianalisis dengan
menggunakan rumus-rumus statistik yang sesuai, agar nantinya dapat menguji
hipotesis dan memberikan kesimpulan yang tepat. Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh latihan yang diberikan, dalam pengolahan dan menganalisis data ini
penulis menggunakan rumus-rumus statistic dari Nurhasan dalam Cecep Sulaiman
(2007:45), adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Rata-rata
Langkah perhitungan sebagai berikut:
Keterangan :
= Skor rata-rata yang dicari
= Jumlah skor yang didapat = Jumlah sampel
2. Simpangan Baku
Langkah perhitungannya sebagai berikut:
√ ̅
Keterangan :
S = Simpangan baku yang dicari
= Jumlah
= Skor
̅ = Nilai rata-rata
= Jumlah sampel
37
3. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas yang dipakai adalah:
Uji Normalitas liliefors.
Dengan langkah sebagai berikut:
1. Mengurutkan data dari data yang terkecil sampai data yang terbesar
kelompok eksperimen.
2. Mencari rata-rata kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.
3. Mencari simpangan baku kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.
4. Mencari angka baku Z , Z ,……,Zn dengan rumus: Z ̅
5. Untuk setiap bilangan menggunakan data Distribusi Normal baku,
kemudian hitung peluang.
6. Hitung proporsi , ,……, yang lebih kecil atau sama dengan ,
jikaa proporsinya dinyatakan oleh , maka:
7. Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlak.
8. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut.
Sebutkanlah harga terbesar ini dengan nilai kritis L yang diambil dari table
taraf nyata yang dipilih.
Criteria pengujian Normalitas Lilieors, adalah:
1) Hipotesis ditolak apabila > 37omog
Kesimpulannya adalah populasi berdistribusi tidak Normal
2) Hipotesis diterima apabila < 37omog
Kesimpulannya adalah populasi berdistribusi normal
4. Uji Homogenitas
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dihimpun
38
variant dilakukan untuk menguji kesamaan varians data kelompok eksperimen pre
test dan post test. Uji homogenitas menggunakan uji F.
Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2002:250) adalah sebagai berikut :
Kecil Variansi
Besar Variansi F
Langkah-langkah yang ditempuh dalam mencari homogenitas adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun data dari tes
b. Menghitung jumlah kuadrat dari masing-masing tes
c. Menghitung varians dari masing-masing kelompok tes dengan rumus
d. Masukkan nilai-nilai varians kedalam rumus homogenitas.
e. Menentukan dk=V1=(n- 1), untuk kelompok varians terbesar
V2 =(n- 1), untuk kelompok varians terkecil
Dengan α= 0,10 maka ½α= 0,05
f. Kriteria tolak hipotesis jika Fhitung ≥ F ½α dengan (V1, V2)
5. Pengujian Signifikasi Peningkatan hasil latihan
Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku
gabungan, dengan rumus:
Keterangan:
= Simpangan baku gabungan
= Jumlah sampel
39
Langkah berikutnya menghitung peningkatan hasil latihan dengan pengujian
signifikan, menguji coba dengan t dengan rumus:
t =
̅ √Untuk masing-masing kelompok
Keterangan:
= Nilai t hitung yang dicari
B = Rata-rata nilai beda
SB = Simpangan bakubeda
n = Jumlah sampel
6. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t:
H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan
t =
̅̅̅̅– ̅̅̅̅√ ⁄ ⁄
Untuk perbedaan kelompok
t = Nilai t hitung yang dicari
S = Simpangan baku
n
1 = Jumlah sampel kelompok 1n
2 = Jumlah sampel kelompok 2̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1
40
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:
- Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05)
Batas penerimaan dan penolakan hipotesis
1-α 1-(0.05)
0.95
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat penulis
simpulkan hasil penelitian penggunaan media audiovisual dan non
audiovisual sama-sama terdapat hasil yang signifikan terhadap hasil
keterampilan dalam peningkatan keterampilan lay up shoot. Selain itu
sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tersebut terdapat juga
kesimpulan lainnya yaitu terdapat perbedaan hasil keterampilan lay up shoot
dengan menggunakan media audiovisual dengan non audiovisual.
Penggunaan media audiovisual lebih baik dibandingkan dengan non
audiovisual.
B. Saran
Agar hasil penelitian ini dapat memperkaya disiplin ilmu
pengetahuan kepelatihan olahraga untuk meningkatkan prestasi bola basket
maka penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini, penulis
memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Kepada para Pembina dan Atlet, agar selalu memperhatikan dan melatih
diri untuk meningkatkan kemampuan keterampilan teknik dasar dalam
pencapaian prestasi dalam permainan bola basket terutama dalam teknik
lay up shoot.
2. Karena penggunaan media audiovisual memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan teknik dasar bola basket khususnya lay
up shoot, pelatih/ guru hendaknya menerapkan penggunaan media
audiovisual dalam melatih teknik dasar bola basket khususnya teknik lay
52
3. Bagi guru/ pelatih agar selalu berusaha sebaik mungkin memberikan
sarana dan prasarana latihan dan memanfaatkan IPTEK, khususnya alat
bantu seperti media audiovisual, agar proses pembelajaran berlangsung
lebih mudah dan lebih terbantu untuk mengoptimalkan peningkatan hasil
latihan/ pembelajaran disekolah.
4. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran seperti media audiovisual khususnya
atau alat bantu pembelajaran lainnya terutama untuk memahami
keterampilan gerak pada pembelajaran dalam lay up shoot permainan
bola basket.
5. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu
sumbangan ilmu pengetahuan yang bisa diberikan oleh peneliti kepada
sekolah agar dapat bermanfaat juga bagi para pengajar khususnya dalam
ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 2 Cimahi.
6. Bagi peneliti sendiri agar selanjutnya dapat mengamalkan ilmu yang
telah didapat dalam penelitian ini nantinya serta peneliti dapat
menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih
luas, karena penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian
53
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald. (2012). Media Audio Visual.
[Online]. Tersedia http:maznurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual [15 Oktober 2010]
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogjakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar . (2010). Media Audio Visual.
[Online]. Tersedia http://lisnadotcom.wordpress.com/2011/07/17/media-audiovisual/ [17 Juli 2011]
Basyiruddin, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.
[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html
Berliana dan Subroto, T. (2008). Modul Belajar Pembelajaran dalam Pelatihan olahraga. Bandung. FPOK UPI
Bloom, (1956). Ranah Pendidikan oleh Benyamin Bloom. [Online]. Tersedia
http:www.nizaryasir.blogspot.com/2012/11/ranahpendidikan.html
Dale, Edger. (2008). Diagam Con of Learning
[Online]. Tersedia www.learning.com, [25 Desember 2008]
FIBA, (2011). 2010 Official Basketball Rules
Harris, R (1988). Teknik Dasar Pemainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI
Heriyanto. Pengertian Media Pembelajaran.
[Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/_ [21 Januari 2012]
Kosasih. D, (2008). Fundamental Basketball First step To win. Semarang: Karangturi Media. Latuheru. (1988). Pengertian Media Pembelajaran.
[Online]. Tersedia
54
Lubay. (2001). Pengujian Validitas dan Reabilitas Modifikasi Tes Johnson dan Leshten bagi SMAN 2 Bandung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia
Mudjihartono. (2000). Pengaruh Teknik Penyampaian Konsep Gerak Melalui Demonstrasi Gerak Dan Penayangan Rekaman Video Serta Penyampaian Umpan Balik Secara Seketika Dan Terminal Terhadap Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Pitching Baseball. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Di Publikasikan.
Nurhasan. (2007). Tes dan pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung
Rismayadi. (2007). Pengaruh penyampaian konsep gerak menggunakan demonstrasi langsung dan multimedia disertai umpanbalik seketika terhadap penguasaan keterampilan lay-up shoot bola basket, Tesis. Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Rohani. (1997). Pengertian Media Audio Visual dalam Pembelajaran Makalah, Macam
[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku
.com/2011/05/media-audio-visual.html
Sadiman, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.
[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html
Saputra. A. W. Pengertian, Manfaat, Klasifikasi, dan Jenis-Jenis Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://akirawijayasaputra.wordpress.com/2012/03/14/pengertianmanfaatklarifi kasidan-jenis-jenis-media-pembelajaran/ [14 Maret 2012]
Soedjarwono, (1997).Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.
[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html
Subarjah, Herman. (2009).Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani Dan Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK UPI.
Sucipto dan Lubay, H. (2010). Modul Permainan Bola Basket. Bandung. FPOK UPI
Wissel. (1996). Bola Basket. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Zulkifli (2012). Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para ahli. [Online]. Tersedia