• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 2 CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 2 CIMAHI."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP

PENINGKATKAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA

YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET

DI SMA NEGERI 2 CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

NURITIA SEPTIANTRY

0900341

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Peningkatkan Keterampilan Lay Up

Shoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2

Cimahi” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang

merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penelitian atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

reisko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013

Yang membuat pernyataan,

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP

PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA

YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 2 CIMAHI

Dosen Pembimbing : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd

Nuritia Septiantry* 2013

Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan penulis terhadap penggunaan media audiovisual yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan lay up shoot, namun kesesuaiannya dengan kondisi siswa belum terungkap dengan jelas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan variabel bebas (X1) adalah penggunaan media audiovisual dan variabel terikatnya (Y) adalah keterampilan lay up shoot. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/atlet ekstrakurikuler bola basket sebanyak 21 orang yang dibagi kedalam dua kelompok. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penggunan media audiovisual terhapat peningkatan keterampilan lay up shoot. Penghitungan dan uji signifikansi peningkatan hasil latihan diperoleh bahwa thitung (4,41)lebih besar dari ttabel pada tingkat kepercayaan

atau taraf signifikansi α= 0,05 dk (n1-1)=10, harga t(0,975) dari daftar distribusi t diperoleh 2,23. Kriteria pengujiannya adalah ditolak Ho, jika thitung>ttabel.

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK……….... v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A.Latar Belakang Masalah 1

B.Identifikasi dan Perumusan masalah 4

C.Tujuan Penelitian 4

D.Manfaat Penelitian 4

E. Batasan Penelitisan 5

F. Struktur Organisasi Skripsi 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

PEBELITIAN ` 8

A.Media Pembelajaran 8

B.Pengertian Audio Visual 10

C.Bentuk-Bentuk Media Audiovisual 10

D.Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPenggunaan

Media Audiovisual 10

(6)

Dengan Video . 13

F. Keterampilan Gerak . 15

G.Permainan BolaBasket 17

H.TeknikDasar BolaBasket 18

I. Teknik Dasar Lay Up Shoot 21

J. AnalisisLay Up Shoot 24

K.Kerangka Berfikir 25

L. HipotesisPenelitian 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27

A.Lokasi, Populasi dan Sampel 27

B.Desain Penelitian dan Sampel 28

C.Metode Penelitian 30

D.Definisi Operasional 32

E. Instrumen Penelitian 33

F. Teknik Pengumpulan Data 35

G.Analisis Data 36

1. Rata-Rata 36

2. Simpangan Baku 36

3. UjiNormalitas Data 37

4. Uji Homogenitas 38

5. Pengujian Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan 39

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

A.Hasil Penelitian 41

1. Hasil Rata-rata dan Simpangan baku 41

2. Hasil Uji Normalitas 42

3. Hasil Uji Homogenitas 44

4. Hasil Uji Hipotesis 45

5. Hasil Uji Signifikansi perbedaan peningkatan hasil latihan 46

B.Diskusi Penemuan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

A.Kesimpulan 51

B.Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 53

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Uji Rata-rata dan Simpangan Baku 41

4.2 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelompok Sebelum Eksperimen 45

4.3 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelompok Setelah Eksperimen 45

4.4Hasil Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) 46

4.5 Uji Signifikansi Kelompok Audiovisual dan Non-audiovisual 47

4.5Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Keucut Pengalaman Edgar Dale 9

2.2Urutan Proses Keterampilan Gerak 16

2.3Teknik Dasar Lay Up Shoot 24

2.4Sudut Pantulan Bola Pada Papan Pantul 25

3.1 Design Penelitian 28

3.2BaganLangkah-LangkahPenelitian 29

3.3 LapanganTesLay Up Shoot 34

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Program Latihan 55

2. Data Tes Awal Kedua Kelompok 63

3. Data Tes Akhir Kedua Kelompok 64

4. Hasil Perhitungan 65

5. Foto-foto Penelitian 82

6. SK Pembimbing Skripsi 84

7. Surat Izin Penelitian 88

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh

dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun

negara-negara lain di dunia, mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa.

Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua

regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Tiap regu berusaha

memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan

memasukkan bola atau membuat angka/skor. Seperti yang dijelaskan dalam buku

FIBA (2010:15) bahwa :

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan kesegala arah, sesuai dengan peraturan.

Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan secara

beregu, oleh karena itu, kerjasama tim merupakan salah satu faktor untuk meraih

kesuksesan. Kesuksesan tersebut perlu adanya keterampilan gerak dalam

menguasai teknik-teknik dasar yang baik untuk mencapai hasil yang optimal.

Penguasaan terhadap keterampilan teknik dasar bukanlah hal yang mudah,

karena permainan bola basket menuntut keterampilan yang kompleks. Hal ini

senada dengan pendapat Imam Sodikun (1991:74), yang mengatakan bahwa : “Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi rapi

sehingga pemain dapat bermain dengan baik.”

Selain gerak dasar bola basket, pemain harus memiliki teknik dasar yang

baik. Bebearapa teknik dasar dalam permainan bola basket menurut para ahli

(12)

2

1) Gerakan kaki menyerang dan bertahan (footwork) 2) Pengusaan bola (ball handling)

3) Mendribel bola (dribbling) 4) Mengoper bola (passing) 5) Menembak bola (shooting)

Salah satu teknik dasar dalam permainan bola basket yang menjadi unsur

terpenting dan harus dikuasai oleh setiap pemain adalah shooting. Karena

shooting merupakan cara pemain bola basket untuk mencetak angka dalam

permainan bola basket, karena yang menang adalah tim yang bisa mencetak angka

sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan dan menahan lawan mencetak angka ke

keranjang kita.

Ada beberapa teknik dasar shooting, sesuai dengan yang dikatakan Wissel

(2000:46-62), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis

yaitu :

1) Tembakan satu tangan (One-hand Set Shoot) 2) Lemparan bebas (Free Throw)

3) Tembakan sambil melompat (Jump Shoot) 4) Tembakan tiga angka (Three point Shoot) 5) Tembakan mengait (Hook Shoot)

6) Lay Up Shoot 7) Runner

Lay up shoot merupakan salah satu jenis dari teknik dasar menembak

(shooting) yang merupakan cara mencetak angka yang paling efektif, hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Imam Sodikun (1992:64), yang mengatakan bahwa “lay up shoot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket”.

Keberhasilan dalam melakukan lay up shoot membutuhkan penggunaan

teknik dan pengambilan langkah yang tepat untuk memaksimalkan tembakan

tersebut. Untuk dapat menguasai keterampilan lay up shoot dengan baik seorang

pemain membutuhkan latihan yang baik dan efektif. Mengenai pengertian latihan

(13)

3

sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan

kian hari kian menambah jumlah beban latihan/pekerjaannya.” Artinya jika dilatih

secara terus menerus dengan jumlah latihan yang bertambah akan menghasilkan

gerakan lay up shoot yang otomatisasi.

Keterampilan lay up shoot merupakan cara mencetak angka yang efektif

dan tidak terlalu sukar untuk dilakukan, akan tetapi banyak pemain bola basket

yang masih kesulitan untuk melakukan keterampilan lay up shoot, oleh karena itu

salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut, diperlukan media atau alat

bantu untuk mempermudah dalam pembelajaran lay up shoot.

Dalam suatu pembelajaran peranan media sangat mendukung dalam proses

pembelajaran, baik itu disekolah maupun diluar sekolah. Karena hal itu dapat

memperjelas mengenai sesuatu hal yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam

proses pembelajaran. Keberadaan media ini sangat di perlukan dalam mencapai

suatu tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik, yaitu tujuan untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Didalam menetapkan media pembelajaran, guru hendaknya berorientasi

pada tujuan intruksional atau tujuan pengajaran. Didalam hal ini suatu

pembelajaran pendidikan jasmani harus mencapai pengembangan kemampuan

keterampilan gerak yang diimbangi dengan kemampuan teknik bermain. Oleh

karena itu seorang guru harus mencari atau memiliki media yang sesuai dalam

rangka mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hal itu seperti

yand dijelaskan Benyamin Bloom (1956), bahwa :

(14)

4

Di era sekarang yang perkembangan teknologinya sangat maju, untuk

dapat memajukan pendidikan di zaman sekarang ini, guru atau pelatih harus bisa

menerapkan cara-cara maupun media-media pembelajaran agar dapat

menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Dalam rangka usaha untuk

meningkatkan penguasaan keterampilan teknik dasar, banyak media atau alat

bantu latihan yang dapat digunakan salah satunya adalah media audiovisual.

Media pembelajaran ini akan mempermudah guru dalam menyampaikan

pembelajaran, agar pembelajaran lebih efektif diperlukan alat bantu lain, alat

bantu itu berupa alat bantu pandang (visual) atau alat bantu dengar (audio). Dalam

media pembelajaran Audio visual kedua hal tersebut sangat dominan karena

media ini menggabungkan kedua hal tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas dan berkaitan dengan upaya meningkatkan

kemampuan teknik dasar lay up shoot dalam olahraga bola basket, maka menjadi

penting untuk diketahui pengaruh yang ditimbulkan oleh media audiovisual.

Dalam memberikan penggunaan media audiovisual tersebut, peneliti

menemukan bahwa kesesuaiannya dengan kondisi anak didik belum terungkap

dengan jelas. Dilatar belakangi oleh kondisi pelatihan dan harapan untuk adanya

perbaikan dalam proses latihan keterampilan teknik dasar bola basket, maka perlu

dilakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap

peningkatan keterampilan lay up shoot.

Ditinjau dari kelemahan dan kelebihannya, Anderson dalam

(mazmurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual), mengemukakan tentang

beberapa manfaat dari penggunaan media audio visual diantaranya yaitu :

(15)

5

Adanya kelemahan dari penggunaan media audio visual menyebabkan

perlunya penelitian untuk membuktikan keunggulan dari media tersebut terhadap

peningkatan keterampilan lay up shoot.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti akan mencoba mengkaji permasalahan mengenai: “Pengaruh Penggunaan Media Audio visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Lay Up Shoot pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka rumusan

masalah yang di ajukan penulis adalah sebagai berikut : Apakah penggunaan

media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan lay up shoot ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan

keterampilan lay up shoot.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis :

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya pengetahuan dalam hal

media pembelajaran, dan berguna untuk memperluas wawasan tentang media

pembelajaran.

2. Manfaat praktis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan yang bermanfaat

bagi staf pengajar, pembina olahraga serta pelatih bola basket. Untuk

mengembangkan metode dalam melatih, menerapkan penggunaan media audio

visual kedalam latihan bola basket umumnya dan khususnya dalam rangka

(16)

6

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan

dalam penelitian ini, yakni :

1. Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen atau variabel merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel terikat (dependen). Variabel dependen atau variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah penggunaan media audiovisual sedangkan yang

menjadi variabel terikat adalah dan keterampilan lay up shoot.

2. Sampel penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Cimahi

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

4. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2

F. Struktur Organisasi Skripsi

Demi mempermudah dalam penyusunan dan pembahasan selanjutnya,

maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan

diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan :

F. dan struktur organisasi.

Bab II Kajian Pustaka :

A. Teori-teori yang berhubungan dengan penelitian

a. Pengertian Media Pembelajaran

b. Pengertian Audiovisual

(17)

7

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media

Audiovisual,

e. Hakikat teknik Penyampaian Konsep Gerak dengan Video,

f. Pengertian Keterampilan Gerak,

g. Pengertian Permainan Bola Basket,

h. Teknik Dasar Permainan Bola Basket,

i. Teknik Dasar lay up shoot,

j. Analisis lay up shoot.

B. Kerangka Berfikir

Dalam kerangka berfikir berisi tentang pengaruh penggunaan

media audio visual untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar lay up

shoot,

C. Hipotesis Pemikiran :

Hipotesis penelitian berisi tentang jawaban sementara tentang

penelitian yang akan diteliti.

Bab III Metode Penelitian :

1. Membahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian,

2. Desain penelitian,

3. Metode penelitian,

4. Definisi oprasional,

5. Instrumen penelitian,

6. Proses pengembangan instrumen,

7. Teknik pengumpulan data,

8. dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian :

1. Berisi pengelolaan data atau analisis data,

2. dan pembahasan atau analisis temuan.

Bab V

1. Kesimpulan

2. dan Saran yaitu membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan

(18)
(19)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Popolasi, dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh media audiovisual

terhadap peningkatan keterampilan teknik lay up shoot adalah bertempat di

lapangan SMA Negeri 2 Cimahi. Yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa

SMA Negeri 2 Cimahi yang mengikuti ekstrakurikuler Bola Basket.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertesntu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler SMA

Negeri 2 Cimahi.

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan sample. Adapun pengertian sample menurut Sugiyono

(2010:81),menjelaskan bahwa: “Sample adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sample dalam

penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi yang ada. Mengenai hal ini

Sugiyono (2010:85) mengungkapkan: “totalsamplingadalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dalam penelitian

ini penulis mengambil jumlah 21 siswa yang mengikuti eksrakurikuler di SMA

Negeri 2 Cimahi sebagai sampel, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 11

(20)

28

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan diterapkan oleh peneliti adalah desain Control

Group Pretest Posttest seperti berikut :

E O1 X1 O2

K O3 X2 O4

Gambar 3.1

Design Penelitian

Keterangan :

E : Kelompok eksperiment

K : Kelompok control

X1 : Media pembelajaran audio-visual

X2 : Pembelajaran Non-Audiovisual

O1 : Nilai pretest sebelum diberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen

O2 : Nilai posttest setelah diberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen

O3 : Nilai pretest kelompok kontrol

O4 : Nilai posttest kelompok kontrol

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakkan

maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya

gambaran langkah penelitian maka akan mempermuda kita untuk memulai

(21)

29

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai

berikut:

Gambar 3.2

Prosedur Pengolahan Data

Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut :

1. Langkah pertama menentukan populasi yang akan digunakan untuk

melakukan penelitian.

2. Kemudian, menentukan populasi. Dari populasi itu di ambil sampel

dengan teknik total sampling

3. Setelah sampel terpilih selanjutnya diberikan test awal untuk mengetahui

kemampuan awal keterampilan teknik lay up shoot subjek, lalu hasil

tersebut di susun dari hasil yang tertinggi sampai yang terendah. POPULASI

SAMPEL

TES AWAL LAY UP SHOOT

KELOMPOK MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIOVISUAL

KELOMPOK TANPA MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIOVISUAL

TES AKHIR KETERAMPILAN

LAY UP SHOOT

PENGOLAHAN ANALISI DATA

(22)

30

4. Setelah pengambilan data awal subjek dan mengetahui hasilnya, sampel

dibagi menjadi 2 kelompok yang ditentukan menurut hasil test awal

tersebut.

5. Setelah pengambilan data dan pembagian kelompok, subjek menjalani

kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment latihan penggunaan

media audiovisual tentang lay up shoot kepada kelompok yang diberi

treatment.

6. Setelah subjek menjalani kegiatan eksperimen dengan diberikan treatment

selama 16 kali pertemuan, kemudian dilakukan pengambilan data kembali

dengan melakukan tes akhir.

7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan

analisis data sehingga hasilnya dapatjabarkan.

8. Sebagai langkah akhir yaitu dengan membuat kesimpulan yang didasarkan

hasil pengolahan data.

C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan metode. Metode penelitian adalah suatu

cara penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat dan prosedur penelitian.

Metode penelitian bertujuan agar mendapat hasil yang maksimal dari suatu

penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2010 : 230 ), bahwa “metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitian”.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam

sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

sebuah penelitian tersebut. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada

permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode

harus dilihat dari efektivitasnya, efesiennya, dan relevansinya metode tersebut.

Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya

perubahan posotifmenuju tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa metode

(23)

31

historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti

yaitu mengujicobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas

terhadap variable terikat yang diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikuntoro (2002:3) mengatakan bahwa : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeminisasi atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu”.

Metode eskperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga

didapat suatu hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen,

harus diadakan kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk

mengetahui hasil dari pengaruh variable-variabel yang diteliti. Di samping itu

penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable terikat yang

diselidiki atau diamati yaitu; pengaruh penggunaan media audio-visual dengan

tanpa menggunakan media audio-visual terhadap peningkatan keterampilan teknik

dasar lay up shoot dalam permainan bola basket.

Penulis melakukan penelitian ini dengan cara memberi program latihan

kepada dua kelompok sampel yaitu, kelompok A yaitu menggunakan media

audio-visual dan kelompok B yaitu tanpa menggunakan media audio-visual.

Dalam rangka memperoleh data yang akurat maka penulis melakukan tes

untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir sampel dalam hal

keterampilan lay up shoot. Alat ukur yang digunakan adalah tes lay up shoot

(Basket Per Minute).

D. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga

bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam

penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

1. Pengaruh menurut Poerwadarminta (1984:731) adalah gaya yang ada

(24)

32

gaya yang timbul dari penggunaan media audiovisual untuk

meningkatkan keterampilan teknik lay up shoot dalam permainan bola

basket.

2. Media pembelajaran menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 8 )

adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi

antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan

berdayaguna.

3. “Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dandidengar”(Rohani,1997:97-98). 4. Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan

secara efektif dan efesien.

5. Lay up shoot, , Imam Sodikun (1992 : 64) menjelaskan bahwa, “lay up

shoot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak

yang sedekat-dekatnya dengan basket”.

6. Ekstrakurikuler menurut Dewai (1990:98) “merupakan bentuk

kegiatan yang dilakukan siswa/peserta didik diluar jam tatap muka, dilaksanakan disekolah maupun luar sekolah”.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang

disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam

proses pengumpulan data. Arikunto (2010:203) menjelaskan bahwa : “instrument

adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakanoleh peneliti dalam mengumpulkan data”.Selain itu dalam mengumpulkan data peneliti memerlukan alat ukur, seperti yang diungkapkan oleh Nurhasan (2000:3) “dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur”, oleh karena itu dengan menggunakan alat ukur kita akan memperoleh data yang merupakan hasil pengukuran. Berkaitan dengan penelitian

(25)

33

keterampilan teknik dasarlay up shoot dalam permainan bola basketyaitu Basket

Per Minute.Tes ini memiliki validitas dan reabilitas sebesar 0,76.

Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian

iniadalah sebagai berikut :

Tes Basket Per Minute

a. Tujuan : untuk mengukur keterampilan melakukan shooting ke

keranjang basket.

b. Alat yang digunakan : 2 buah bola basket, stopwatch, kursi 2 buah,

meteran.

c. Pelaksanaan tes : Testee berdiri di belakang garis tembakan hukuman.

Pada saat aba-aba “ya” testee mengambil bola dari kursi sebelah

kanan. Dilanjutkan dengan gerakan lay-up shoot kea rah ring basket.

Setelah melakukan lay-up shoot, testee menangkap bola tersebut lalu

mengoper dengan gerakan chest pass pada temannya yang berada di

belakang kursi sebelah kanan. Setelah itu, testee mengambil bola dari

kursi sebelah belakang kursi sebelah kanan. Setelah itu, testee

mangambil bola dari kursi sebelah kiri. Di lanjutkan dengan gerakan

lay-up shoot kearah ring basket, lalu menangkap bola tersebut dan

mengoper dengan gerakan chest pass pada temannya yang berada di

belakang kursi sebelah kiri. Testee berusaha memasukkan bola

(26)

34

Untuk lebih jelasnya lapangan tes lay-up shoot dapat dilihat pada :

5m

X2 X3

Gambar 3.3

Keterangan Gambar :

: arah lay-up shoot

: arah gerakan chest pass

: kursi

X1 : testee

X2 : siswa yang membantu pelaksanaan tes

X3 : siswa yang membantu pelaksanaan tes

d. Penskoran :

Skor dihitung satu jika gerakan tesstee dalam melakukan teknik lay-up

shoot betul dan bola masuk kemudian skor dipilih dari dua kali kesempatan.

Skor nol diberikan jika :

-Testee melanggar peraturan travelling, yaiut saat testee melakukan

(27)

35

-Testee melakukan gerakan lay-up shoot yang salah, yaitu melebihi dua

irama langkah kaki.

Setelah menetapkan alat ukur berupa tes lay-up shoot yaitu Tes Basket per

minute, selanjutnya penulis menyusun program latihan yang diberikan yaitu

sebagai berikut :

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pertama penulis memberi intruksi, tujuan dan

kepentingan penelitian kepada sampel penelitian kemudian dilaksanakan tes awal

atau pre-test berupa tes Basket per minute. Setelah data dari pre-test didapat

kemudian sampel diberikan perlakuan (treatment) berupa penggunaan media

audiovisual. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan 16 kali

pertemuan. Pembelajaran ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu hari senin, rabu, dan jum’at. Hal ini didasarkan pada pendapat Sajoto (1990: 48) bahwa: “Latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis”. Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Kosasih (1993:28) mengatakan bahwa: “Sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali seminggu”.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini melibatkan 21

orang sampel yang terbagi atas dua kelompok, kelompok A dan kelompok B.

Kelompok A merupakan kelompok yang melakukan pembelajaran menggunakan

media audiovisual dan kelompok B nonaudiovisual . Pelaksanaan pembelajaran

ini, dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Setelah

treatment dilaksanakan maka sampel penelitian tersebut diberikan tes akhir atau

post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan lay up shoot.

G.Analisis Data

Setelah seluruh data pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya

adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolaan analisis data sesuai

dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan penganalisisan data

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan

(28)

36

gambaran tentang pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap pemahaman

keterampilan lay up shoot pada pembelajaran permainan bola basket.

Data yang diperoleh melalui tes selanjutnya diolah dan dianalisis dengan

menggunakan rumus-rumus statistik yang sesuai, agar nantinya dapat menguji

hipotesis dan memberikan kesimpulan yang tepat. Untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh latihan yang diberikan, dalam pengolahan dan menganalisis data ini

penulis menggunakan rumus-rumus statistic dari Nurhasan dalam Cecep Sulaiman

(2007:45), adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Rata-rata

Langkah perhitungan sebagai berikut:

Keterangan :

= Skor rata-rata yang dicari

= Jumlah skor yang didapat = Jumlah sampel

2. Simpangan Baku

Langkah perhitungannya sebagai berikut:

√ ̅

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari

= Jumlah

= Skor

̅ = Nilai rata-rata

= Jumlah sampel

(29)

37

3. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas yang dipakai adalah:

Uji Normalitas liliefors.

Dengan langkah sebagai berikut:

1. Mengurutkan data dari data yang terkecil sampai data yang terbesar

kelompok eksperimen.

2. Mencari rata-rata kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.

3. Mencari simpangan baku kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.

4. Mencari angka baku Z , Z ,……,Zn dengan rumus: Z ̅

5. Untuk setiap bilangan menggunakan data Distribusi Normal baku,

kemudian hitung peluang.

6. Hitung proporsi , ,……, yang lebih kecil atau sama dengan ,

jikaa proporsinya dinyatakan oleh , maka:

7. Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlak.

8. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut.

Sebutkanlah harga terbesar ini dengan nilai kritis L yang diambil dari table

taraf nyata yang dipilih.

Criteria pengujian Normalitas Lilieors, adalah:

1) Hipotesis ditolak apabila > 37omog

Kesimpulannya adalah populasi berdistribusi tidak Normal

2) Hipotesis diterima apabila < 37omog

Kesimpulannya adalah populasi berdistribusi normal

4. Uji Homogenitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dihimpun

(30)

38

variant dilakukan untuk menguji kesamaan varians data kelompok eksperimen pre

test dan post test. Uji homogenitas menggunakan uji F.

Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2002:250) adalah sebagai berikut :

Kecil Variansi

Besar Variansi F

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mencari homogenitas adalah sebagai

berikut:

a. Menyusun data dari tes

b. Menghitung jumlah kuadrat dari masing-masing tes

c. Menghitung varians dari masing-masing kelompok tes dengan rumus

d. Masukkan nilai-nilai varians kedalam rumus homogenitas.

e. Menentukan dk=V1=(n- 1), untuk kelompok varians terbesar

V2 =(n- 1), untuk kelompok varians terkecil

Dengan α= 0,10 maka ½α= 0,05

f. Kriteria tolak hipotesis jika Fhitung ≥ F ½α dengan (V1, V2)

5. Pengujian Signifikasi Peningkatan hasil latihan

Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku

gabungan, dengan rumus:

Keterangan:

= Simpangan baku gabungan

= Jumlah sampel

(31)

39

Langkah berikutnya menghitung peningkatan hasil latihan dengan pengujian

signifikan, menguji coba dengan t dengan rumus:

t =

̅ √

Untuk masing-masing kelompok

Keterangan:

= Nilai t hitung yang dicari

B = Rata-rata nilai beda

SB = Simpangan bakubeda

n = Jumlah sampel

6. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t:

H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan

t =

̅̅̅̅– ̅̅̅̅

√ ⁄ ⁄

Untuk perbedaan kelompok

t = Nilai t hitung yang dicari

S = Simpangan baku

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1

(32)

40

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

- Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05)

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis

1-α 1-(0.05)

0.95

(33)
(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat penulis

simpulkan hasil penelitian penggunaan media audiovisual dan non

audiovisual sama-sama terdapat hasil yang signifikan terhadap hasil

keterampilan dalam peningkatan keterampilan lay up shoot. Selain itu

sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tersebut terdapat juga

kesimpulan lainnya yaitu terdapat perbedaan hasil keterampilan lay up shoot

dengan menggunakan media audiovisual dengan non audiovisual.

Penggunaan media audiovisual lebih baik dibandingkan dengan non

audiovisual.

B. Saran

Agar hasil penelitian ini dapat memperkaya disiplin ilmu

pengetahuan kepelatihan olahraga untuk meningkatkan prestasi bola basket

maka penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini, penulis

memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada para Pembina dan Atlet, agar selalu memperhatikan dan melatih

diri untuk meningkatkan kemampuan keterampilan teknik dasar dalam

pencapaian prestasi dalam permainan bola basket terutama dalam teknik

lay up shoot.

2. Karena penggunaan media audiovisual memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan teknik dasar bola basket khususnya lay

up shoot, pelatih/ guru hendaknya menerapkan penggunaan media

audiovisual dalam melatih teknik dasar bola basket khususnya teknik lay

(35)

52

3. Bagi guru/ pelatih agar selalu berusaha sebaik mungkin memberikan

sarana dan prasarana latihan dan memanfaatkan IPTEK, khususnya alat

bantu seperti media audiovisual, agar proses pembelajaran berlangsung

lebih mudah dan lebih terbantu untuk mengoptimalkan peningkatan hasil

latihan/ pembelajaran disekolah.

4. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran seperti media audiovisual khususnya

atau alat bantu pembelajaran lainnya terutama untuk memahami

keterampilan gerak pada pembelajaran dalam lay up shoot permainan

bola basket.

5. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu

sumbangan ilmu pengetahuan yang bisa diberikan oleh peneliti kepada

sekolah agar dapat bermanfaat juga bagi para pengajar khususnya dalam

ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 2 Cimahi.

6. Bagi peneliti sendiri agar selanjutnya dapat mengamalkan ilmu yang

telah didapat dalam penelitian ini nantinya serta peneliti dapat

menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih

luas, karena penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian

(36)

53

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald. (2012). Media Audio Visual.

[Online]. Tersedia http:maznurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual [15 Oktober 2010]

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogjakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar . (2010). Media Audio Visual.

[Online]. Tersedia http://lisnadotcom.wordpress.com/2011/07/17/media-audiovisual/ [17 Juli 2011]

Basyiruddin, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html

Berliana dan Subroto, T. (2008). Modul Belajar Pembelajaran dalam Pelatihan olahraga. Bandung. FPOK UPI

Bloom, (1956). Ranah Pendidikan oleh Benyamin Bloom. [Online]. Tersedia

http:www.nizaryasir.blogspot.com/2012/11/ranahpendidikan.html

Dale, Edger. (2008). Diagam Con of Learning

[Online]. Tersedia www.learning.com, [25 Desember 2008]

FIBA, (2011). 2010 Official Basketball Rules

Harris, R (1988). Teknik Dasar Pemainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI

Heriyanto. Pengertian Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/_ [21 Januari 2012]

Kosasih. D, (2008). Fundamental Basketball First step To win. Semarang: Karangturi Media. Latuheru. (1988). Pengertian Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia

(37)

54

Lubay. (2001). Pengujian Validitas dan Reabilitas Modifikasi Tes Johnson dan Leshten bagi SMAN 2 Bandung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia

Mudjihartono. (2000). Pengaruh Teknik Penyampaian Konsep Gerak Melalui Demonstrasi Gerak Dan Penayangan Rekaman Video Serta Penyampaian Umpan Balik Secara Seketika Dan Terminal Terhadap Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Pitching Baseball. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Di Publikasikan.

Nurhasan. (2007). Tes dan pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Rismayadi. (2007). Pengaruh penyampaian konsep gerak menggunakan demonstrasi langsung dan multimedia disertai umpanbalik seketika terhadap penguasaan keterampilan lay-up shoot bola basket, Tesis. Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rohani. (1997). Pengertian Media Audio Visual dalam Pembelajaran Makalah, Macam

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku

.com/2011/05/media-audio-visual.html

Sadiman, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html

Saputra. A. W. Pengertian, Manfaat, Klasifikasi, dan Jenis-Jenis Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://akirawijayasaputra.wordpress.com/2012/03/14/pengertianmanfaatklarifi kasidan-jenis-jenis-media-pembelajaran/ [14 Maret 2012]

Soedjarwono, (1997).Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html

Subarjah, Herman. (2009).Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani Dan Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK UPI.

Sucipto dan Lubay, H. (2010). Modul Permainan Bola Basket. Bandung. FPOK UPI

Wissel. (1996). Bola Basket. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Zulkifli (2012). Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para ahli. [Online]. Tersedia

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar  Halaman
Gambar 3.1 Design Penelitian
Gambar 3.2 Prosedur Pengolahan Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap konsumen pada Mie ayam Fajar cabang kelapa dua , Universitas Indonesia(diakses tanggal 26 November 2013). Leksmana,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Efektivitas perhatian orangtua dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi SD Muhammadiyah 15 Surakarta Tahun

Selain media cetak dan elektronik, Internet menjadi pilihan utama untuk dijadikan sebagai sarana promosi dan publikasi suatu organisasi, karena ditunjang dengan jangkauannya yang

The results showed that simultaneous shows that Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, And Brand Loyalty have a significantly positive effect on purchase

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk konservasi kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat, serta untuk mengetahui peranan sasi sebagai konservasi

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam Calon Daftar Pendek Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan Penyusunan Pola Ruang dan Struktur Ruang

In the context of English Language Education Program at Dunia University Indonesia (ED-DU) (anonymous), project based learning (PBL) seems to become a common

Untuk sistem e-education ini mahasiswa dapat mendaftar sebagai peserta yang kemudian diaktifkan oleh bagian administrasi untuk memiliki akses ke dalam