Abst rak
ABSTRAK
Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak hal yang dapat dievaluasi dari penyelenggaraan pendidikan akuntansi tersebut. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan akan tidak laku dipasaran tenaga kerja. Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 179/U/2001 lulusan S1 jurusan akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan, Dengan surat keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 gelar Akuntan bisa didapat bagi mereka yang sudah mengantongi ijazah dari pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Ada berbagai motivasi yang melatar belakangi mahsiswa dalam mengikuti program PPAk, diantaranya adalah motivasi sosial, motivasi kualitas, dan motivasi karir. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji motivasi mana yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Penarikan sampel dari populasi dilakukan dengan metode purposive sampling, pengolahan tes statistik menggunakan Multiple Linier Regresiondan Corellation Analysis.
Daft ar Isi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ……….. ii
DAFTAR ISI ……… iii
DAFTAR TABEL ……… vii
DAFTAR GAMBAR ……… ix
DAFTAR LAMPIRAN ……… x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ……… 1
1.2 Identifikasi Masalah ……… 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian ……… 7
1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ………... 7
1.5 Kerangka Pemikiran ………... 8
1.6 Metode Penelitian ………... 15
1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian ………... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi Akuntan ………17
2.1.1 Profesi Akuntan Publik ………21
2.2 Perkembangan Pendidikan Akuntansi Di Indonesia ………24
Daft ar Isi
2.4 Minat ………35
2.5 Motivasi ………36
2.5.1 Motivasi Kualitas ………40
2.5.2 Motivasi Sosial ………40
2.5.3 Motivasi Karir ………41
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………43
3.2 Metode Penelitian ………43
3.2.1 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel ………....44
3.2.2 Operasional Variabel ………45
3.2.3 Jenis dan Sumber Data 3.2.3.1 Jenis Data ………47
3.2.3.2 Metode Pengumpulan data ………48
3.2.4 Langkah-langkah Penelitian ………50
3.2.5 Pengukuran Kuesioner ………52
3.2.6 Teknik Pengolahan Data 3.2.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ………53
3.2.7 Deskriptif Statistik ………56
3.2.8 Penetapan Hipotesis ………57
3.2.9 Pemilihan Tes Statistik ………59
3.2.10 Penetapan Tingkat Signifikansi ………63
Daft ar Isi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian ………64
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.1.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kualitas ………66
4.1.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Sosial ………66
4.1.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Karir ………67
4.1.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Minat untuk Mengikuti PPAk ………68
4.2 Pembahasan ………69
4.2.1 Motivasi 4.2.1.1 Motivasi Kualitas ………70
4.2.1.2 Motivasi Sosial ………70
4.2.1.3 Motivasi Karir ………71
4.2.2 Minat ………72
4.2.3 Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk ………73
Daft ar Isi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………79
5.1.1 Kelemahan Penelitian ………81
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Perguruan Tinggi ………81
5.2.2 Bagi Mahasiswa Akuntansi ………82
5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ………83
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Daftar 20 Perguruan Tinggi
Penyelenggara PPAk
...………33
Tabel 2.2
Kurikulum PPAk
……..…..……….34
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
……….46
Tabel 3.2
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan
Nilai Alpha
……….……55
Tabel 3.3
Intepretasi Nilai Hubungan r dan R……...……….63
Tabel 4.1
Demografi Responden
……….65
Tabel 4.2
Corrected item-Correlation&Cronbach’s Alpha
Motivasi Kualitas
……….66
Tabel 4.3
Corrected item-Correlation&Cronbach’s Alpha
Motivasi Sosial
………66
Tabel 4.4
Corrected item-Correlation&Cronbach’s Alpha
Motivasi Karir
………67
Tabel 4.5
Corrected item-Correlation&Cronbach’s Alpha
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Motivasi
Kualitas
...……….70
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Motivasi
Sosial
……….………71
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Motivasi
Karir
……….72
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Minat untuk
Mengikuti PPAk
……….72
Tabel 4.10 Model Summary (Simultan)
……..………...73
Tabel 4.11 Anova (Simultan)
……….73
Tabel 4.12 Coefficient (simultan)
……….73
Tabel 4.13 Model Summary (Parsial)
……….75
Tabel 4.14 Coefficient (Parsial)
……….76
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. Identitas Responden
Jenis kelamin : L/P
Usia : ... tahun
Angkatan : ...
Semester : ...
IPK saat ini : ...
II. Motivasi dan Minat
Petunjuk pengisian :
Pengisian daftar pertanyaan ini dilakukan dengan memilih jawaban yang paling sesuai
dengan persepsi saudara terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk. Jawab pertanyaan
dan berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom yang anda anggap paling tepat.
Keterangan:
1 : Sangat tidak setuju
2 : Tidak setuju
3 : Ragu – ragu/kurang setuju
4 : Setuju
5 : Sangat setuju
No Pertanyaan variabel independent (X) 1 2 3 4 5
1. 2. 3. 4. 5. Motivasi kualitas
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini
Untuk meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan dan manajerial
Untuk meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis
Untuk meningkatkan kemampuan analitis, decision making,dan problem solving
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. kehidupan sehari-hari
Untuk meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok
Untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan
Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis
Untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang akuntansi manajemen seperti penganggaran, penilaian kinerja dan sebagainya.
Untuk meningkatkan keahlian dalam praktik audit
Motivasi sosial
Untuk mendapatkan pengakuan sebagai individu terdidik dari masyarakat umum
Untuk dapat diterima dan diakui lebih baik dilingkungan kerja
Untuk mendapatkan status sosial yang lebih baik dimasyarakat
Untuk dapat membuat KAP sendiri yang akan memberikan kesempatan kerja pada masyarakat
Untuk dapat menilai bahwa hasil laporan keuangan yang telah diaudit telah mencerminkan tanggung jawab entitas secara sosial
Untuk mendapatkan penghargaan yang tinggi dari masyarakat atas pendidikan yang dimiliki
Untuk memperluas hubungan sosial dengan para peserta didik
Untuk mendapatkan kebanggan dari keluarga dan masyarakat sekitar
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26 27. 28. 29. 30.
Untuk mendapatkan kepercayaan diri yang tinggi apabila berhadapan dengan masyarakat
Motivasi Karir
Untuk meningkatkan kesempatan promosi jabatan
Untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan
Untuk mampu menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik
Untuk mendapatkan perlakuan professional dari atasan, rekan, dan bawahan dilingkungan pekerjaan
Untuk meningkatkan kemampuan berprestasi didalam pekerjaan
Untuk meningkatkn rasa profesionalisme dan kebanggan terhadap profesi akuntansi
Untuk meningkatkan rasa tanggungjawab pekerjaan dalam kaitan dengan klien, rekan seprofesi dan masyarakat secara umum
Untuk memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja
Untuk mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan isu-isu dunia kerja diprofesi akuntansi yang terkini
Untuk mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada di tengah-tengah masyarakat
(sumber: skala pengukuran variabel penelitian, Drs. Riduwan, M.B.A.)
No Pertanyaan variabel dependen (Y) 1 2 3 4 5
31.
32.
Minat Mengikuti PPAk
Pendidikan profesi akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi
33.
34.
dapat meningkatakan kualitas calon akuntan
Saya tertarik mengikuti PPAk krn PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi akuntansi
Dat a Ordinal
X1 M ot ivasi Kualit as
No.It em
Dat a Ordinal
X2 M ot ivasi Sosial
No.It em
Dat a Ordinal
X3 M ot ivasi Karir
No.It em
Dat a Ordinal
X3 M ot ivasi Karir
No.It em
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangPendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan
yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini.
Tentunya banyak hal yang dapat dievaluasi dari penyelenggaraan pendidikan
akuntansi tersebut. Sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan dari proses
pendidikan akuntansi selama ini adalah kompetensi dari para peserta didik setelah
mereka menyelesaikan suatu jenjang sekolah menengah, pendidikan diploma, dan
pendidikan sarjana. Kompetensi yang mereka miliki tentunya diharapkan dapat
menunjang profesionalisme dan mampu bersaing dengan tenaga akuntansi dari
luar negeri.
Pendidikan tinggi akuntansi Strata 1 (S1) sekarang ini menghadapi
tantangan yang luar biasa. Kualitas kelulusannya masih dipertanyakan oleh
masyarakat praktik bisnis yang menuntut kemampuan (skill) dan pengetahuan
(knowledge) yang lebih dari yang diperoleh mahasiswa ketika duduk dibangku
kuliah. Sundem (1993) dalam Machfoed (1998:110) mengkhawatirkan akan
ketidakjelasan industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi
akuntansi. Menurut Sundem, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan
profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada
abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang
BAB 1 Pendahuluan
profesional yang dikemukakan oleh Foo (1928) dalam Machfoed (1998:111)
yang mendeteksi pendidikan tinggi di Indonesia dan Singapura tentang proses
pembentukan akuntan di dua negara tersebut. Di Indonesia, menurut Foo (1928)
dalam Machfoed (1998), proses pendidikan akuntansi menghasilkan akuntan
yang diskriminatif dan tidak profesional.
Pemakaian Gelar Akuntan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
No.34 Tahun 1954. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa yang berhak
menyandang gelar Akuntan adalah lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri atau lulusan dalam suatu ujian yang ijazahnya sama dengan
Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan adanya UU ini, pada awalnya maka bagi
Perguruan Tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, dan
STAN akan menghasilkan Akuntan secara otomatis. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu PTN dan PTS tumbuh semakin banyak. Untuk itu, pada tahun
1979 diterbitkan Surat Keputusan Dirjen Dikti yang mengatur Ujian Negara
Nasional (UNA). Penyelenggara UNA ditujukan bagi lulusan PTN dan PTS yang
belum secara otomatis mendapatkan gelar Akuntan. Menurut Machfoed
(1998:111), proses perolehan gelar Akuntan yang bersifat diskriminasi tersebut
mempunyai dua kelemahan, yaitu timbulnya diskriminasi pemberian gelar
Akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di pasaran
tenaga kerja. Alasan inilah yang menyebabkan lembaga profesi (Ikatan Akuntan
BAB 1 Pendahuluan
merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan
akuntan yang profesional.
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
179/U/2001, perihal pemberian gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan S1 Program
Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir pada tanggal 31
Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1 jurusan akuntansi tidak lagi
bergelar Akuntan.
Dengan surat keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan
panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman
pada tanggal 28 Maret 2002, antara IAI dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas
pelaksanaan Pendidikan Profesi Akuntan, yang akhirnya PPAk di Indonesia dapat
terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para
penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusnya tidak secara otomatis
mendapatkan sebutan Akuntan. Gelar Akuntan bisa didapat bagi mereka yang
sudah mengantongi ijazah dari pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
Dengan dikeluarkannya kedua surat keputusan tersebut pendidikan
akuntansi di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan berbasis profesi. Selama
ini pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada aspek akademis sehingga
aspek pendidikan profesi yang juga sangat penting terkesan tidak mendapat
perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan sejak September 2002. Dengan
dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar Akuntan bukan lagi monopoli PTN
BAB 1 Pendahuluan
diharapkan para akuntan di masa yang akan datang, akan menjadi akuntan yang
profesional dan siap menghadapi persaingan dengan akuntan yang lain.
PPAk memang bukan suatu kewajiban. Namun hal ini menjadi syarat bagi
lulusan sarjana akuntansi yang akan menjadi Akuntan Publik. Memang tidak
semua mahasiswa lulusan S1 Pendidikan Tinggi Akuntansi berminat untuk
berprofesi sebagai Akuntan Publik dan hal tersebut juga menandakan bahwa tidak
semua mahasiswa akuntansi lulusan S1 berminat untuk mengikuti PPAk. Namun,
tidak sedikit juga mahasiswa akuntansi lulusan S1 yang berminat untuk mengikuti
PPAk dan bercita-cita untuk berprofesi sebagai Akuntan. Ada berbagai motivasi
yang melatarbelakangi keinginan mereka untuk mengikuti PPAk tersebut.
Motivasi tersebut terbentuk dari cita-cita yang mereka dambakan untuk masa
depan mereka masing-masing. Motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan.
Dorongan tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga
motivasi tersebut merupakan suatu tenaga yang menggerakan manusia untuk
bertingkah laku dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Beberapa
motivasi tersebut adalah motivasi ekonomi yang ditinjau dari keinginan seseorang
untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai
penghargaan finansial yang diinginkan, motivasi sosial yang ditinjau dari
keinginan seseorang untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan
dimana ia berada, motivasi karir yang ditinjau dari keinginan seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih
BAB 1 Pendahuluan
untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar, dan motivasi-motivasi lainnya.
Beberapa peneliti terdahulu, Samiaji (2004) telah meneliti faktor yang
mempengaruhi untuk mengikuti PPAk dan meneliti ada atau tidaknya perbedaan
minat mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta. Dan
Widyastuti (2004) telah meneliti pengaruh motivasi terhadap minat untuk
mengikuti PPAk pada Perguruan Tinggi yang berada di daerah Yogyakarta, dan
membuktikan bahwa motivasi karir berpengaruh secara signifikan terhadap minat
minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Melihat fenomena minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk ini, penulis
sangat tertarik untuk meneliti ulang penelitian tersebut. Perbedaan yang ada
dengan peneliti sebelumnya adalah :
a. Pada penelitian sebelumnya, Widyastuti (2004), yang menjadi sasaran
penelitian adalah mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.
Hal ini menjadi keterbatasan peneliti karena pengetahuan mahasiswa
tingkat awal akan profesi akuntansi masih sangat terbatas. Sehingga, pada
penelitian ini peneliti akan menggunakan mahasiswa PPAk itu sendiri
sebagai sasaran penelitian.
b. Penelitian sebelumnya, Widyastuti (2004), tidak mempertimbangkan
motivasi sosial sebagai salah satu variabelnya. Motivasi sosial merupakan
salah satu faktor penting yang sering kali mendorong seseorang untuk
melaksanakan suatu hal. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis
BAB 1 Pendahuluan
c. Penelitian sebelumnya, Widyastuti (2004), sampel yang digunakan
berasal dari salah satu Perguruan Tinggi yang berlokasi di Yogyakarta.
Sedangkan pada penelitian ini, sampel yang digunakan berasal dari salah
satu Perguruan Tinggi yang berlokasi di Bandung yang menyelenggarakan
pendidikan akuntansi dan PPAk.
Atas dasar tersebut maka penulis berminat untuk melakukan penelitian
dengan judul :
“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka identifikasi
masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari motivasi kualitas,
motivasi sosial, dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk.
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan secara parsial dari motivasi
kualitas, motivasi sosial, dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa
BAB 1 Pendahuluan
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memberikan
kontribusi bukti empiris tentang masalah yang diteliti yaitu pengaruh
motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, yang
diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan
pendidikan akuntansi dan profesi Akuntan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah tersebut diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai :
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari motivasi kualitas,
motivasi sosial, dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa
untuk mengikuti PPAk.
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan secara parsial dari motivasi
kualitas, motivasi sosial, dan motivasi karir terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian
dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan
kesempatan bagi penulis untuk mengetahui motivasi apa yang paling
BAB 1 Pendahuluan
2. Bagi Mahasiswa Akuntansi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan calon
lulusan mahasiswa akuntansi tentang PPAk. Selain itu, hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam pembuatan
keputusan untuk mengikuti PPAk.
3. Bagi Perguruan Tinggi penyelenggara PPAk.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai
animo calon lulusan mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
sekaligus mengetahui motivasi apa yang mendorong mereka untuk
mengikuti PPAk tersebut. Sehingga, penyelenggara PPAk dapat
meningkatkan sosialisasi dan promosi kepada mahasiswa akuntansi
sekaligus menjelaskan segala sesuatu tentang PPAk (termasuk cost and
benefit-nya) dengan sebenar-benarnya dimasa yang akan datang supaya lebih baik lagi.
4. Bagi Pihak Lain.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan
dan dapat menjadi bahan referensi, khususnya untuk mengkaji topik-topik
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas pada penelitian ini.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dengan terbitnya SK Mendiknas No. 179/U/2001, mengenai pemberian
gelar akuntan (Ak), kepada lulusan Strata 1 Program Studi Akuntansi, di
BAB 1 Pendahuluan
sejak itulah seluruh lulusan Strata 1 Jurusan Akuntansi tidak lagi bergelar
Akuntan. Dengan demikian, bagi mereka yang ingin mendapatkan gelar
Akuntan untuk kepentingan tertentu haruslah mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi.
Ada berbagai motivasi yang mendorong mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk tersebut. Analisa mengenai motivasi mahasiswa untuk
mengikuti PPAk menunjukan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan
dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. PPAk
penting bagi mahasiswa akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi
untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk
bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa
terhadap minat untuk mengikuti PPAk. Motivasi atau dorongan merupakan
gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan
suatu tenaga atau kekuatan yang menggerakan mahasiswa untuk berminat
mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan
mahasiswa tersebut.
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kualitas jurusan
akuntansi. Salah satunya adalah Yusuf dalam Effendi (2000) yang diadaptasi
oleh Samiaji (2004) yang menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan
kurikulum program S-1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini sering
dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja sebagai auditor atau membuka Kantor
Akuntan Publik (KPK). Kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang
BAB 1 Pendahuluan
harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan ini harus mencakup
aspek teknis maupun pendidikan secara umum (Yusuf, 2001) dalam Samiaji
(2004), Munawir (1996) dalam Samiaji (2004) menyatakan bahwa kompetensi
auditor dipengaruhi oleh tiga faktor berikut, yaitu pendidikan formal tingkat
universitas, pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, dan
pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir sebagai
auditor. Thomas et. al,(1994) telah membuktikan dalam penelitiannya bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara hasil review kualitas yang buruk, tingkat
pendidikan profesional yang rendah, dengan pelanggaran etika terhadap praktik
dibawah standar oleh akuntan publik. Dari uraian dapat disimpulkan bahwa
kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh tingkat pendidikannya, maka dari itu seringkali dorongan untuk
meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk mengikuti suatu pendidikan.
Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita seseorang
atas karirnya dalam pekerjaan. Menurut Hall (1996) dalam Samiaji (2004)
karir dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berhubungan
dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Karir juga
dipandang sebagai rangkaian prestasi untuk memperoleh pekerjaan yang
mempunyai beban tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi yang
lebih baik dalam hierarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya
(Cascio and Awad,1981)
Kontribusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap
BAB 1 Pendahuluan
Samiaji (2004) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
struktur organisasi institusi pendidikan akuntansi dengan perkembangan
profesional selanjutnya bagi para auditor. Penelitian tersebut menunjukan
bahwa struktur organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap
perkembangan profesi selanjutnya auditor. Auditor yang mempunyai latar
pendidikan profesional akuntansi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk
dipromosikan menjadi auditor senior dan atau manajer. Penelitian tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir para akuntan, insinyur, dan
ahli fisika pernah dilakukan Paolillo dan Estes (1982) dalam Samiaji
(2004:63). Penelitian tersebut menunjukan bahwa 25 persen akuntan memilih
karir profesi mereka sebelum memasuki perguruan tinggi dan 40.3 persen
memutusakan memilih profesi tersebut setelah mereka masuk pada tahun
pertama dan kedua di perguruan tinggi. Wambsganss dan Kennet (1995)
dalam Samiaji (2004:74) menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa
akuntansi adalah pragmatis dan memilih jurusan akuntansi karena adanya
kesempatan karir yang luas di bidang akuntansi. Dari uraian diatas dapat kita
simpulkan bahwa motivasi karir sering menjadi alasan mengapa seseorang
menempuh suatu pendidikan tertentu.
Seorang manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Apapun
pekerjaan yang ia lakukan tidak akan bisa dipisahkan dari lingkungan
masyarakat disekitarnya. Masyarakat sekitar selalu memberikan tanggapan dan
penilaian terhadap apa yang orang lain miliki dan kerjakan. Karena itulah,
BAB 1 Pendahuluan
penghargaan dari masyarakat sekitar atas apa yang telah ia kerjakan dari
lingkungan dimana dia berada. Masyarakat lingkungan sekitar cenderung akan
memandang tinggi dan hormat kepada orang-orang yang memiliki jabatan
tinggi dalam pekerjaannya, orang-orang yang memiliki profesi yang terhormat,
ataupun orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu,
motivasi sosial sering kali memicu keinginan seseorang untuk menempuh suatu
pendidikan.
Dari uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh secara simultan dari motivasi kualitas, motivasi
sosial, dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk.
Secara bersama-sama/simultan
H01 : ߶= 0 Tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama
(simultan) dari motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Ha1 : ßá? 0 Terdapat pengaruh secara bersama-sama
(simultan) dari motivasi terhadap minat
BAB 1 Pendahuluan
2. Terdapat pengaruh signifikan secara parsial dari motivasi kualitas,
motivasi sosial, dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Secara Parsial
H02 : ßá= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Ha2 : ßá? 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari
motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
H03 : ßá= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
motivasi sosial terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Ha3 : ߶?¶0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari
motivasi sosial terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
H04 : ßá= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Ha4 : ß¹?¹0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari
motivasi karir terhadap minat mahasiswa
BAB 1 Pendahuluan
Skema Kerangka Pemikiran
( Sumber : Baridwan, Zaki (1996), “ Strategi Pendidikan Akuntansi Menjelang
Abad XXI”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen)
Motivasi Mahasiswa
Akuntansi
Minat untuk mengikuti Pendidikan TinggiAkuntansi
S1
PPAk
Motivasi karir
(X1) Motivasi
sosial (X2) Motivasi
kualitas (x3)
SK Mendiknas No. 179/U/2001
Hipotesis
S2 S3
BAB 1 Pendahuluan
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan menggunakan survei. Metode deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menguraikan karakteristik (sifat-sifat) tentang suatu
keadaan pada waktu tertentu, ditujukan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan
mengadakan interpretasi dalam mengenai hubungan-hubungan.
”Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, sekelompok objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.” (Nazir, 1983:54).
Selanjutnya metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik
dari suatu kelompok ataupun suatu daerah ( Nazir 1983:56).
“Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis, memerlukan adanya kontak atau hubungan antar peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.” (Indriantoro dan Supomo, 1999:152).
Data penelitian yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau sering disebut juga dengan nama
kuesioner. Dan studi kepustakaan (study library), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literarur-literatur yang
berhubungan dengan masalah yang dihasilkan untuk memperoleh data sekunder
sehingga penulis memperoleh landasan teoritis yang cukup dan dapat
digunakan sebagai landasan teori dan pedoman yang dapat
BAB 1 Pendahuluan
1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi akuntansi dan PPAk, yaitu :
• Universitas Kristen Maranatha di Bandung
Sedangakan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2007 sampai
BAB V Kesim pulan dan Saran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh pada Bab 4
serta landasan teori yang digunakan, maka dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Motivasi kualitas, motivasi sosial, dan motivasi karir secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti PPAk. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAk didorong secara
bersama-sama oleh keinginan untuk memiliki dan meningkatkan
kemampuannya dan memperluas pengetahuan agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan benar (motivasi kualitas), adanya keinginan
untuk mendapatkan penghargaan dari lingkungan di mana ia berada
(motivasi sosial), dan dorongan untuk meningkatkan peluang pribadinya
dalam rangka pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya (motivasi
karir).
2. a) Motivasi kualitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAk di dorong
oleh keinginan untuk memiliki dan meningkatkan kualitas dan
kemampuannya dan memperluas pengetahuannya agar dapat
BAB V Kesim pulan dan Saran
berbeda dengan penelitian sebelumnya Widyastuti et, al. (2004) yang
menunjukan bahwa hanya motivasi karir yang berpengaruh signifikan
terhadap minat untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi kualitas tidak
berpengaruh signifikan. Perbedaan hasil penelitian ini dapat disebabkan
karena sudah munculnya dorongan yang ada dalam diri mahasiswa untuk
memiliki kualitas yang lebih baik, ini dapat terjadi apabila faktor
perekonomian keluarga yang lebih baik memberikan peluang agar
mahasiswa tersebut untuk dapat mengikuti PPAk sehingga mendapatkan
kualitas yang lebih baik lagi.
b) Motivasi sosial secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa mahasiswa tersebut yang tidak terdorong untuk
mencari penghargaan sosial dari masyaakat/lingkungan dimana ia berada,
akan tetapi ada faktor lain yang lebih mendorong mahasiswa untuk
mengikuti PPAk. Misalnya mereka cenderung untuk mengerjakan sesuatu
yang mereka sukai dibandingkan bila bekerja hanya karena mengharapkan
penghargaan dari masyarakat, mereka lebih terdorong meningkatkan
kualitas dalam diri mereka dan meningkatkan kemampuannya untuk
jenjang karir mereka..
c) Motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hal ini mengindikasikan bahwa
mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAk didorong oleh keinginan
BAB V Kesim pulan dan Saran
dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya (motivasi
karir). Hal ini mungkin disebabkan karena mahasiswa beranggapan karir
yang semakin tinggi lebih penting maka otomatis akan mendapatkan
penghargaan dari masyarakat. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai kedudukan yang
lebih tinggi di dalam pekerjaannya, sehingga mereka memperoleh
perekonomian yang lebih baik yang akibatnya status mereka lebih dihargai
oleh masyarakat.
5.2 Saran
- Setiap perguruan tinggi yang memilki fakultas ekonomi jurusan akuntansi
sebaiknya memberikan pengenalan selagi dini pada setiap mahasiswanya,
agar mereka dapat mengetahui lebih dalam tentang PPAk, sehingga
mahasiswa mendapat dorongan untuk mengikuti PPAk.
- Pada masa sekarang ini profesi akuntan sangat dibutuhkan, maka
sebaiknya setiap mahasiswa akuntansi lebih mempertimbangkan untuk
mengikuti program PPAk guna mendapatkan pencapaian karir yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
A. Fenyta Dewi dan A. Totok Budisantoso. 2003. Persepsi Mahasiswa terhadap
Pengauditan Sebagai Mata Kuliah Dan Profesi.MODUS Vol.15 (2), 77-88.
Arens, Elder, dan Beasley. 2005. Auditing And Assurance Services: An Integrated Approach, 10thEdition. Prentice Hall.
Ghazali, Imam.2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. ed.II.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar.1995. Basic Econometrics.3rd.Singapore : McGraw-Hill, Inc.
Hapsoro, Dody.1994. Reorientasi Pendidikan Tinggi Akuntnasi Sebagai Respon
Terhadap Perubahan (Suaru Pelajaran Dari Amerika). Jurnal Akuntansi
dan ManajemenEdisi September 1994, 35-41.
IAI (2004), ”Standar Profesional Akuntan Publik”, Bagian Penerbitan STIE
YPKN.
Kepuusan Menteri Keuangan RI No 43/KMK.017 tertanggal 27 Januari 1997.
Tentang USAP.
Keoutusan Menteri Keuangan RI No 470/KMK/017/1997 tertanggal 4 Oktober
1999 tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan No
43/KMK/017/1997 tentang Jasa Akuntan Publik.
Kusmantoroadji, Mursitho, Pharto, Nurani, dan Mariana. Teknik Penyusunan
Macdfoedz, Mas’ud (1998), ”Survey Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti USAP”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,Vol 13 no 4.
Macdfoedz, Mas’ud (1997 a ), ”Strategi Pendidikan Akuntnasi Menyiapkan
Lulusan Menghadapi Perubahan Lingkungan Menyongsong Abad 21”,
VISI-Kajian dan Jurnal Fakultas Ekonomi UNIKA Soegiyapranata, hal
23-31.
Media Akuntansi, Edisi 48/Tahun XII/Agustus 2005.
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Edisi 4, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nur Indriantoro. 1997. Prospek Profesi Akuntan. Jurnal Akuntansi dan
ManajemenEdisi April 1997, 1-18.
Prastowo, Dwi. 1994. Meningkatkan Mutu Pendidikan Akuntansi Sebuah
Pendekatan Pola Interaksi Dedukatif. Jurnal Akuntansi dan Manajemen
Edisi April 1994, 36-41.
Purwanto, M. Ngalim.1985. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Karya.
R.I Levin and D.S Rubin.1998. Statistic for Management.
Robins, Stephen P.2003. Perilaku Organisasi. PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.
Singarimbun, Masri; Soffian Effendi (Editor). 1995. Metode Penelitian Survai.
LP3ES, Jakarta.
SK Meneri Pendididikan Nasional No. 179/U/2001, perihal pemberian gelar
Sri whyuni Widyastuti, Sri Suryaningrum, dan Kiky Juliana. 2004. ”Pengaruh
Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Simposium Nasional Akuntansi
VII,320-339.
Sudjana. 2002. Metode Statistika, Edisi 6. Penerbit ”Tarsito” Bandung.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung.
www.IAI-Online.or.id
Zaki Baridwan. 1996. kurikulum Program Pendidikan Tinggi Akuntansi. Jurnal
Akuntansi dan ManajemenEdisi Juli 1996, 5-16.
Zaki Baridwan. 1996. Strategi Pendidikan Akuntansi Menjelang Abad XXI.
Jurnal Akuntansi dan ManajemenEdisi khusus Desember 1996, 15-24.
Zaki Baridwan. 1999. Menyongsong Pendidikan Profesi Akuntansi. Jurnal