• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

55

BAB IV

ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU

MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN

A. Analisis Pelaksanaan Metode Karyawisata di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan

Pelaksanaan metode karyawisata di RA Muslimat NU Masyithoh Duwet telah memberi kemudahan anak untuk belajar, dapat menjadikan anak lebih mandiri dan mengembangkan potensi anak secara optimal. Proses pembelajaran dengan melihat langsung suatu objek dapat menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Hal ini dibuktikan dengan ketertarikan anak dalam mengikuti suatu pembelajaran. Anak lebih tertarik, fokus, serius dan lebih konsentrasi terhadap objek.

Berikut akan dijelaskan mengenai analisis pelaksanaan metode karyawisata di RA Muslimat NU Masyithoh14 Duwet Pekalongan Selatan.

Pengadaan administrasi kelas yang ada di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet sangat bermanfaat bagi jalannya proses pembelajaran di kelas. Karena persiapan yang harus dilakukan sebelum mengajar sangat membantu jalannya belajar mengajar, tahap persiapan ini harus dilakukan di luar kelas, sebelum guru mengajar. Seorang guru harus sudah merumuskan sesuatu yang penting yang harus dimiiki oleh peserts didik, untuk itulah

(2)

setiap guru di RA Muslimat NU Masyithoh Duwet diwajibkan membuat perencanaan sebelum mengajar yaitu RKM (Rencana Kegiatan Mengajar) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang diharapkan akan bisa membantu guru dalam menentukan target yang harus dicapai. Sudah menjadi suatu keharusan bahwa guru harus bisa mempertimbangkan materi apa yang akan diberikan kepada peserta didik sehingga dapat ditentukan juga media yang cocok untuk digunakan.

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Demikian halnya dengan yang dikembangkan oleh para guru ataupun sekolah-sekolah pada umumnya. Pembelajaran di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet adalah pembelajaran yang dapat membuat anak senang dan tidak membosankan melihat objeknya adalah anak usia dini. Maka sudah menjadi kewajiban seorang guru RA agar berupaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, yaitu disamping melaksanakan proses pembelajaran di dalam ruangan juga dilaksanakan di luar ruangan atau bisa dikatakan metode pembelajaran karyawisata.

Pelaksanaan metode karyawisata di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet tidak dilaksanakan setiap hari karena metode karyawisata memerlukan waktu yang cukup banyak sedangkan waktu pembelajaran di RA hanya sekitar 3 jam. Di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet terdapat 11 tema dalam satu tahun ajaran antara lain: Diri Sendiri, Lingknganku,

(3)

kebutuhanku, Binatang, Tanaman, Rekreasi, Pekerjaan, Alat Komunikasi, Air Udara Api, Tanah Airku dan Alam semesta. Dan pelaksanaan karyawisata hanya pada tema-tema tertentu diantaranya pada tema binatang, tanaman, rekreasi, pekerjaan, dan alam semesta.1

Kegiatan karyawisata RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet tahun pelajaran 2014/2015 2

NO TANGGAL LOKASI

1 25 september 2014 Pantai pasir kencana pekalongan 2 23 oktober 2014 Taman kota sokorejo pekalongan timur 3 4 desember 2014 Pabrik penggilingan padi Duwet

pekalongan selatan

4 5 februari 2015 Asrama Brimob karangmalang pekalongan timur

5 19 maret 2015 Studio Batik TV pekalongan 6 12 april 2015 Water park tegal

Pada dasarnya kegiatan pembelajaran dengan metode karyawisata di RA M NU Masyithoh 14 Duwet mencakup 3 tahapan :3

1. Kegiatan Persiapan Karyawisata a. Merumuskan tujuan pembelajaran

1

Irma Hartini, S.Pd.AUD., kepala RA M NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan, Wawancara tgl 3 april 2015

2 Dokumentasi RA M NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan, dikutip tanggal 1

April 2015

3

Irma Hartini, S.Pd.AUD., kepala RA M NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan, Wawancara tgl 3 april 2015

(4)

b. Menyiapakan materi pelajaran sesuai denagn tema pembelajaran yang hendak dicapai

c. Menetapkan lamanya karyawisata

d. Menyusussn rencana belajar selama karyawisata

e. Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan. 2. Kegiatan pelaksanaan karyawisata

a. Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dilaksanakan di sekolah sebelum berangkat ke lokasi karyawisata , kegiatan pendahuluan meliputi: 1) Guru mengabsen peserta didik dan memeriksa kembali semua

perlengkapan yang akan mendukung pelaksanaan pembelajaran karyawisata.

2) Peserta didik dibimbing oleh guru untuk berdo’a sebelum memulai kegiatan.

3) Peserta didik yang sudah diabsen berbaris dengan tertib.

4) Setelah semua peserta didik diabsen, kemudian berangkat menuju lokasi.

5) Setelah tiba di lokasi karyawisata, peserta didik mendapat pengarahan dari guru maupun pengelola.

6) Guru memotivasi siswa dengan membuat kaitan materi pelajaran dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat.

(5)

7) Guru mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakanuntuk mencapai tujuan pelajaran tersebut selama karyawisata.

b. Kegiatan Inti

1) Melakukan observasi terhadap obyek sasaran pelajaran, lalu mendeskripsikannya kedalam bentuk kalimat, mengambil gambaran dan sebagainya.

2) Tanya jawab dengan narasumber tentang sesuatu yang belum dimengerti oleh peserta didik.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan mengakhiri karyawisata ini dapat dilakukan ketika setelah kembali ke sekolah, kegiatan ini meliputi:

1) Menyuruh pesserta didik bercerita tentang karyawisata yang telah dilaksanakan.

2) Guru memberi pertanyaan tentang seputar materi yang ada kaitannya dengan karyawisata yang telah dilaksanakan.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab III, bahwa di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet menerapkan metode karyawisata. Pelaksanaan metode karyawisata yang ada di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet memang sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Walaupun pelaksanaanya tidak dilakukan setiap hari namun tingkat penguasaan materi dan keceriaan anak-anak dalam mengikuti proses pembelajaran sangat baik. Penyebab dari

(6)

tidak dilaksanakanya metode karyawisata setiap hari karena waktu yang dibutuhkan cukup lama sehingga alokasi pembelajaran yang hanya 3 jam tidak memungkinkan untuk melaksanakan metode karyawisata setiap hari. Metode karyawisata yang dilaksanakan di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet hanya berkaitan pada tema-tema tertentu. Diantaranya tema pekerjaan, maka anak-anak diajak ke sawah untuk mengamati pekerjaan petani ataupun diajak ke puskesmas untuk mengamati pekerjaan dokter dan perawat. Tetapi terkadang anak-anak juga diajak ke tempat yang agak jauh seperti ke studio Batik TV pada tema alat komunikasi, pantai pasir kencana pada tema rekreasi. Hal ini dapat dijadikan pilihan ketika anak mengalami kejenuhan belajar di dalam ruang kelas yang terus menerus. Apalagi dengan metode mengajar yang monoton. Mereka butuh suasan baru, karena kehidupan diantara ke empat dinding kelas sangat terbatas. Di luar kelas mereka berhadapan dengan kehidupan yang kaya akan hal-hal yang dapat mereka pelajari. Melalui karyawisata siswa dapat mengalami secara langsung, mencatat dan bertanya tentang hal-hal yang dikunjungi. Selanjutnya pengalaman yang diperoleh disusun dalam cerita yang kemudian hasilnya akan diceritakan ketika proses pembelajaran berada di dalam kelas.

Langkah-langkah dalam menggunakan metode karyawisata di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet sudah tepat dalam menjadikan tercapainya proses pembelajaran. Langkah-langkah tersebut yang meliputi langkah persiapan dengan guru menentukan tujuan yang hendak dicapai, merencanakan obyek-obyek tertentu yang akan dikunjungi, apakah obyek

(7)

tersebut ada hubungannya dengan materi pembelajaran atau tidak, sehingga memberikan pengertian kepada murid tentang tujuan yang akan dicapai dan menentukan tugas-tugas yang akan dilakukan oleh murid di tempat yang dituju. Kemudian pelaksanaannya guru menjelaskan kepada murid tujuan yang hendak dicapai dalam karyawisata tersebut, mengajak para murid mengunjungi tempat yang sudah direncanakan, menyuruh para murid untuk mengamati secara langsung, dan selanjutnya guru mengajak berdialog kepada murid tentang hasil pengamatan yang mereka lakukan. Dan langkah penutup, guru menyimpulkan materi-materi pelajaran dari hasil pengamatan para murid agar mereka bisa mempunyai pemahaman yang sebenarnya tentang obyek yang mereka amati.

Pelaksanaan metode karyawisata di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet tidak sekedar untuk menyenangkan anak-anak saja, tetapi juga ada manfaatnya. Manfaat dari metode karyawisata ini memang sangat mendukung dalam tercapainya proses belajar mengajar yang ada di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet. Dengan dilaksanakannya metode karyawisata ini RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet ini akan semakin maju, berkualitas dan semakin banyak muridnya. Disamping itu, peserta didik RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet ini menjadi sangat aktif untuk bertanya tentang sesuatu yang mereka belum ketahui. Misalnya kalau anak diajak ke pabrik penggilingan padi, anak akan memperoleh pemahaman penuh tentang proses penggilingan beras yang semula dari padi kemudian menjadi beras. Pemahaman anak terhadap kehidupan pekerja penggilingan padi tersebut

(8)

menimbulkan sikap menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja pabrik penggilingan padi. Pengalaman yang diperoleh ini juga tidak mungkin di peroleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.

Manfaat lain dari penerapan metode karyawisata adalah ”dapat belajar melalui pemecahan masalah.”seperti yang diungkapkan oleh ibu Mistiatun, guru kelompok A1.

Apa yang dikatakan ibu Mistiatun memang benar. Bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata dapat mengembangkan kemampuan berpikir anak dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan yang diberikan guru. Dengan melaksanakan karyawisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, dapat turut menghayati pekerjaan seseorang serta dapat bertanya jawab. Dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapkan dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Mereka juga bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan. Misalnya anak-anak diajak ke taman bunga untuk melihat langsung proses menanam bunga, cara merawat bunga, mengenal macam-macam bunga . Pasti mereka akan melihat, bertanya, dan kemudian pasti akan mencoba menanam sendiri. Dari sinilah peran guru harus memberi penjelasan sedikit dan juga sebagai fasilitator dan motivator.

Menurut ibu nur safaatun selaku guru RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet kelompok B mengatakan bahwa manfaat lainnya dari metode

(9)

karyawisata “Karyawisata dapat menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain”

Manfaat karyawisata yang diungkapkan oleh ibu nur safaatun memang benar. Proses pembelajaran dengan melihat langsung pada kenyataan yang sebenarnya membuat anak memperoleh informasi-informasi yang digunakan sebagai masukan dalam kegiatan belajar selanjutnya yang akan memperkaya isi kegiatan belajar di kelas. Misalnya dalam kegiatan bercakap-cakap, tanya jawab, bermain peran, menggambar, bercerita. Melalui kegiatan tersebut anak dapat mengaitkanya dengan pengalaman yang diperoleh melalui karyawisata. Misalnya pembelajaran pada tema tanaman. Anak- anak disuruh untuk menggambar bunga kesukaan masing-masing. Mereka langsung bisa berpikir bunga apa yang akan mereka gambar. Karena anak sudah pernah diajak ke taman bunga.

Proses pembelajaran yang terus menerus berada di dalam ruangan menjadikan anak jenuh. Seperti yang diungakapkan oleh ibu Mistiatun bahwa “Anak-anak sangat senang ketika diajak jalan-jalan oleh gurunya karena mereka sangat jenuh bila setiap hari pembelajaran hanya berada di dalam kelas sehingga mereka butuh pembelajaran yang berbeda.”

Apa yang dikatakan oleh ibu Mistiatun benar, bahwa sifat anak-anak itu cepat bosan dan cepat jenuh. ketika anak-anak berada di dalam kelas terus menerus mereka akan mengalami kejenuhan dan kebosanan pada proses pembelajaran. Sesekali anak juga diajak keluar tetapi tidak Cuma sekedar untuk hiburan semata. Disamping untuk menghibur anak juga terjadi proses

(10)

pembelajaran. Dengan cara seperti ini akan membangkitkan motivasi anak untuk belajar melalui pengalaman langsung. Memotivasi anak dalam belajar menjadi faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran anak. Guru juga mendukung dan memotivasi anak dalam menyelesaikan tugasnya, sehingga anak akan menjadi percaya diri dengan kemampuannya dan mau bekerja keras untuk menyelesaikan tugasnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet maka hasil analisis yang diperoleh adalah metode karyawisata yang dilaksanakan di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet tidak dilaksanakan dengan sia-sia tetapi banyak manfaatnya. Karena kegiatan karyawisata merupakan kegiatan pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Anak-anak diajak keluar kelas untuk mengamati dunia sesuai dengan kenyataannya yang ada secara langsung. Manfaatnya terpenuhi peserta didik dalam melengkapi pengetahuan yang diperoleh di kelas dengan melihat, mengamati dan menghayati objek secara langsung, meningkatkan kecerdasan anak dan juga menanamkan nilai moral pada anak.

B. Analisis Kecerdasan Natural Anak di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa kecerdasan natural adalah kecerdasan untuk mencintai keindahan alam melalui pengenalan terhadap flora dan fauna yang terdapat di lingkungan sekitar dan

(11)

juga mengamati fenomena alam dan kepekaan atau kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Kecerdasan natural perlu diajarkan dan ditanamkan sejak dini agar terbentuk karakter anak yang natural dan cinta alam. Karakter Anak bersifat abstrak. Karakter merupakan ciri pribadi yang melekat pada diri setiap manusia. Jika pada diri anak karakter positif sudah terbentuk sejak kecil, nantinya akan terbentuk pribadi yang berkompeten. Pembentukan karakter paling mudah dilakukan pada anak usia dini. Pada saat ini efektifitasnya sangat tinggi, artinya pada saat usia ini internalisasi nilai-nilai naturalis akan sangat efektif diserap dan diterapkan oleh anak-anak. Diatas usia ini efektifitasnya diprediksi berkurang dan semakin kurang efektif sejalan dengan bertambahnya usia anak tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet maka hasil analisis yang penulis peroleh adalah kecerdasan natural anak yang ada di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet sudah berkembang cukup baik setelah melalui pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata.

Menurut ibu umul tentang kecerdasan natural anak di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet sebelum diterapkannya metode karyawisata, anak sudah memiliki ketertarikan terhadap hewan-hewan peliharaan, bunga-bunga, mereka juga telah mengenal dan membedakan siang dan malam, mengenal mendung sebagai pertanda hujan,nama-nama benda langit,seperti bulan dan bintang, namun anak-anak hanya mengerti sebatas mengenal saja,

(12)

anak-anak juga belum mengerti bermacam-macam tanaman, bagaimana proses menanam tanaman atau bunga dan terkadang pada waktu pembelajaran ketika gurunya lagi menerangkan misal tema tanaman anak-anak masih bingung dan kurang paham.

Sedangkan menurut ibu irma selaku kepala sekolah dan juga sebagai pengajar kelompok A2 bahwa perkembangan kecerdasan anak RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet dapat dilihat pada indikator dibawah ini:

1. Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak misal:menurut warna, bentuk, ukuran dan jenis.

Dalam kegiatan ini memadukan antara kecerdasan natural dan kecerdasan matematika berkembang dengan baik, anak telah mengenal macam-macam tanaman dengan cara mengelompokkan dan memilah-milah gambar tanaman yang berukuran besar dan tanaman yang berukuran kecil atau sesuai dengan jenisnya, warnanya, dan jenisnya.

2. Menunjukkan dan menyebutkan sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu.

Anak-anak sudah bisa untuk menyebutkan dan menunjukkan sebanyak-banyaknya tanaman misal bunga yang berwarna merah seperti mawar dan warna putih seperti melati, untuk kegiatan ini melakukannya dengan bercakap-cakap dengan anak mengenai tema tanaman dan guru akan bertanya tentang macam-macam bunga.

(13)

3. Mengenal kasar-halus, berat-ringan, panjang-pendek, jauh-dekat, banyak-sedikit, sama-tidak sama

Dengan anak diajak berkaryawisata ke taman bunga membantu anak-anak pada pembelajaran pengenalan konsep kasar halus, berat ringan, panjang-pendek, jauh-dekat, banyak-sedikit, sama tidak sama. Contohnya seperti anak mampu membedakan antara tanaman bunga mawar yang berduri dan tanaman bunga melati yang tidak berduri karena anak sudah pernah mengamati dan meraba durinya.

4. Peduli lingkungan

Kepedulian lingkungan anak di RA Muslimat NU Masyithoh 14 Duwet sudah berkembang, anak-anak sudah terlihat membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Namun masih terlihat satu atau dua anak yang masih membuang sampah sembarangan. Anak-anak juga sudah dapat menjaga dan merawat tanaman dengan ikut menyirami tanaman yang ada didepan sekolah.

5. Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika: warna dicampur, proses pertumbuhan biji-bijian, balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan kedalam air (terapung, tenggelam, melayang), mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau, dan suara.

Dalam kegiatan ini anak di sekolah didampingi guru mencoba apa yang pernah dilihatnya di taman bunga proses penanaman bunga, tapi di sekolahan diganti dengan menanam biji kacang hijau ditaruh di gelas aqua diberi kapas dan air, setiap hari anak akan mengamati proses

(14)

pertumbuhan biji kacang hijau dengan melihat, mengamati, dan mempraktekkan langsung secara otomatis anak akan dapat menceritakan proses pertumbuhan biji kacang hijau dari awal sampai biji kacang hijau tumbuh. Namun masih ada anak yang belum bisa mengungkapkan dengan kata-kata, padahal sebenarnya paham dan mengerti.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru-guru RA Muslimat NU Masyithoh Duwet Pekalongan Selatan dapat di analisa bahwa kecerdasan natural anak dapat berkembang dan meningkat dengan melihat dan mengamati secara langsung seperti mengamati binatang, mengamati tumbuhan dan juga mengamati perubahan alam.

Peningkatan kecerdasan natural anak akan bertahan bila terus menerus diasah atau hidup dalam lingkungan yang menuntut orang untuk menggunakan kecerdasan yang mereka miliki misalnya: petani, nelayan, peternak. Patut untuk dicermati bahwa mengamati alam bukan berarti harus selalu bepergian ke daerah pantai atau pegunungan, namun bisa saja disekitar rumah, misalnya dengan mengamati semut yang berjalan berjajar, tanaman dalam pot, burung-burung, air hujan yang jatuh, ikan dalam akuarium, dan masih banyak lagi.

(15)

C. Analisis Upaya Meningkatkan kecerdasan Natural Anak Melalui Metode Karyawisata di RA M NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan

Pelaksanaan metode karyawisata di RA M NU Masyithoh 14 Duwet telah memberi kemudahan anak untuk belajar, dapat meningkatkan kecerdasan anak terutama kecerdasan natural anak serta dapat mengembangkan potensi anak secara optimal. Proses pembelajaran dengan melihat langsung suatu objek dapat menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Hal ini dibuktikan dengan ketertarikan anak dalam mengikuti suatu pembelajaran. Anak lebih tertarik, fokus, serius dan lebih konsentrasi terhadap objek.Proses belajar dengan menggunakan metode karyawisata di RA M NU Masyithoh 14 Duwet ternyata menunjukkan hasil belajar kearah yang lebih baik.

Upaya guru RA M NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan dalam meningkatkan kecerdasan natural melalui metode karyawisata sudah tepat karena telah memberi kemudahan dalam belajar agar peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Sehingga dapat dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan kecerdasan anak di RA M NU Masyithoh 14 Duwet Pekalongan Selatan yang dilakukan dengan menggunakan metode karyawisata cukup berhasil. Hal ini terbukti anak-anak RA M NU Masyithoh 14 Duwet mampu menjalankan tugas-tugas mengelompokkan benda-benda berdasarkan ciri-ciri tertentu, mereka juga dapat mengelompokkan daun-daun berbeda jenis berdasarkan kelompoknya masing-masing. Anak-anak juga sudah terbiasa membuang

(16)

sampah pada tempatnya, merawat dan menyirami tanaman yang ada di linkungan sekolah itu artinya anak-anak dapat menjaga lingkungan sekitar.

Referensi

Dokumen terkait

1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain. 2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan. 3) Dalam proses belajar mengajar

dalam pelunasan hutang maka ia hanya boleh menarik kepada orang yang ditanggung sesuai dengan jumlah yang ia bayar.” 165 Berdasarkan ketentuan ini maka hukum

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan anak laki- laki tertua Dalam adat lampung saibatin di kabupaten pesisir barat memiliki tugas dan tanjung jawab dalam

Pada bab ini akan dibahas tiga pendekatan berbeda untuk melakukan analisis tugas yang mana ketiga pendekatan ini mungkin saling tumpang tindih (overlap) satu dengan lainnya,

Total pemicu biaya jam peralatan yang digunakan untuk training pumping teacher inhouse dan pumping power inhouse dapat dilihat pada Tabel 14.

iii Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat dan kasihnya kita dapat mengikuti kegiatan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia yang diselenggarakan

Raya Green Vile Kelurahan Duri Kepa Duri Kepa Kebon Jeruk Pool Gerobak 10 m3 Perumahan Green Vile 127 Jl. Taman Ratu

akan memasuki Perlawanan Akhir bagi menentukan Johan dan Naib Johan, sementara pasukan-pasukan yang kalah akan bermain untuk menentukan tempat ketiga dan keempat.