LAPORAN AKHIR
SKIM PENELITIAN DOSEN MUDA PROGRAM PENELJTJAN
PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GAMBARAN KELEBIHAN BESI PADA PENDERITA THALASEMIA
Oleh
Dr. Sry Suryani Widjaja. Mkes Dr. Almaycano Ginting. Mkes
Ellis Mauna Ridha Simatupang
Dibiayai oleh Dana PNBP Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan Surat Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program
Penelitian dan Pengabdian /Pelayanan Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 Nomor :3011)N5.2.3.1/SP41PPM/2012 tanggal1 Agustus 2012.
PERPUSTAKAAN USU
111111111111111111111111111111 13000354
,---p"ERPUSTAKAAN USU
~l
~~ \~000 J
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN /PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
BIDANG PENELITIAN
NOPEMBER 2012
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR SKIM DOSEN MUDA
PROGRAM PENELITIAN PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN ANGGARAN 2012
1 a. Judul penelitian
b. Bidang llmu 2 Ketua Peneliti
a. Nama lengkap dan gelar b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Jabatan Fungsional e.Fakultas/Departemen f. Handphone
3 Alamat ketua Peneliti
a. Alamat Kantor (Telp/fax/emal) b. Alamat Rumah (Telp/fax/emal)
4 Jumlah Anggota Peneliti
a. Nama Anggota Penelitian I J
b. Nama Anggota Penelitian II 5 Lokasi Penelitian
6 Kerja sama dengan institusi lain 7 Jangka Waktu Penelitian
8 Biaya yang disetujui Tahun 20U a. Sumber dari PNBP USU b. Sumber lainnya
TotaiBii~
"'
"
.~~A v.··
,_.,; - .J• - • ,' ..
~t:--
,.,
J . .:.2~~.
.'X ~ ~ ~l;~uha~ ~j)kt~ran
USU\ "
. . . ~
.. "•' ' ; ' ,. ' . )
' .\ ~-~ ~~ ·-~-:~~- $: ~ ~~~~,
•\
""" ....
,..- /' _P~f~df.,GU.Siitl~J! u. ~ta,Sp.A(K)
~P:1951i()8171
80111002Menyetujui Bidang Penelitian USU
Ketua,
v~
Dr.lr.Harmein NAsution,MSIE
Gambaran Kelebiban Besi pada Thalasemia
Kedokteran
Dr. Sry Suryani Wtdjaja.MKes Perempuan
196407261989022001 Staf Pengajar
Kedokteran/Biokimia 08163112848
JI.Dr.Mansur no.S Kamp USU Medan 0618210555
JIJoserizal no. 33E/51 Medan 06177151936/srysuryani@lgmail.c:orn
Dr .Aimavcano Ginting .MKes Ellis MR Simatupang RS .MumiTeguh RS. MumiTeguh 3bulan
Rp.6.000.000,-
-
Rp.6.000.000,-
Medan, 17 Nopember,2012
K~xffi·
dr .Sri S . ani Widjaja,M.Kes NIP.19640726198902 2 001
Penderita
RINGKASAN DAN SUMMARY
Tbalasemia merupakan penyakit anemia herediter yang disebabkan oleh defek
padaran1ai hemoglobin yang banyak dijumpai di seluruh dunia dengan angka
kelahiran sekiiar 2.4 per toOO_.r---
kelahiran. lndonesia termasuk ke <4tlam kelompok Negara yang berisiko tinggi. Penderita thalasemia mayor memerlukan transfusi rutin untuk mempertahankan kadar hemoglobin sekitar 9-10 gr/dl. Salah satu rnasalah terbesar pada transfusi rutin adalah kelebiban besi. Pada penelitian ini dilak:ukan pengukuran kadar feritin pada penderita thalasernia dan didapati pada semua sarnpel yang diteJiti dijurnpa.i kadar feritin di atas 1 OOOng/rnl, dan hanya 2 kasus yang berada di bawah JeveJ 1650 ng/rnl (8.7%) dan 21 kasus dengan niJai >1650nw'mJ (91.3%).
iii
DAFfARISI
Lembar Identitas Dan pengesahan Ringkasan Dan Summary
Prakata
Daftar Tabel/Gambar Daftar Lampiran
Bab
I. PendahuluanBah ll. TU:iuan Dan Manfaat Penelitian Bah Til Tinjauan Pustaka
Bah lV. Metode Penelitian Bah V_ Hasil Dan Pembahasan Bah VI. Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka
Lampiran
... ,..__
~ M!UK PEi?u51-;;~~N ·
1 J
UNiVE~SiTAS
SUM,"-.TERA UT,1.RA. :..
...____.~--- ... -~ ... ..,.._...,....-
- · }Ha1aman
11 Ill
IV
v
VI
1
2
3 68
10
1113
Daftar Tabel
Tabell : Karaketristik pasien thalasemia yang diperiksa darahnya
... ______
_________ ... 8Daftar Gambar
Gambar I
: Pengobatan Thalasemia dan komplik.asinya ... ___ ..... 6
Daftar Lampiran
Lampiran
1 .- Beritaacara
seminar basil penelitian ... ___ ... ___ ... _________ .13
- Daftarhadir peserta seminar penelitian
...______
__
____
... ___ ...14 - Lembar
pertany~jawaban dan kesimpulan pada seminar basil
penelitian...15Lampinm2
- Perso.nalia Peneliti
- Jadwai Peneiitian- Biaya Penelitian
- Lembar Persetujuan/Informed consent
- DaftarRiwayat Hidup peneliti
Lampiran3
- Draft artikel
v
BABI
PENDAHULUAN
Thalasemia adalah suatu penyakit anemia herediter yang disebabkan oleh derek
padahemoglobin. (Higgs 2001), merupakan penyakit genetika yang banyak dijumpai di selurub
doni~
dengan angka kelahiran sekitar
2,4per
I 000kelahiran. (Angastiniotis,l
998).Indonesia termasuk dalam ke)ompok negam yang berisiko tinggi
UDtukpenyakit Thalasemia,.
dimana prevalensi Thalasemia bawaan atau carrier adalah sekitar 3-8 %. Hast1 riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi Thalasemia adalah 0,1
persen,menurut Ali, setiap talmn sekitar 300.000 anak dengan Thalasemia akan dilahirkan dan sekitar 60.000 sampai 70.000 akan memerlukan transfusi. (Mukti, 2012).
Setiap
penderita
Thalasemiamayor memerlukan terapi transfusi
rutin IDltuk menlpC!llabankankadar hemoglobin sekitar
9-10 gld1,yang dibutuhkan untuk pertmnbuhan dan
perkemban~(CIDlningham, 2004; Old, 2001)
Kelebihan besi (Iron Overload) yang diakibatkan oleb multi transfusi merupakan faktor penyebab kematian dan kesakitan yang terbesar
padaThalassemia, yang disebabkan oleh penimbunan
zatbesi yang berlebihan pada berbagai organ
terutamajantung, bati dan kelenjar hormon, menyebabkan kerusakan jaringan dan
akhirnyadisfungsi organ . Kelainan jantung
yangdiakibatkan oleh kelebihan besi merupakan penyebab kematian telbesar. (Modell, 2000; Oliver ..
1999).
!--r-~~-!i
~~~~~ -~~----~·
.~..,~...-r-"-~ ~ -:-:- 11 'Jt I
>:'niha
lJ.t-~ -
d-Ql~
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN __ ....,_,.
cJ
BABII
Tujua.n Penelitian..
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kelebihan besi (iron overload) pada
penderita Thalassemia anak di kota Medan,sehingga
bisa diambillangkah antisipasi untuk menanggulanginya Mengingatuntuk seorang
penderitaTalassemia pemerintah mengcanangkan
dana pengobatan sekitar 10 juta per bulan(pidato
wamenkes 2 juni 2012) sebingga alangkahsayangnya jika
penderita Tbalasemiakita
padaakhirnya
juga mengaJami lromplikasi karenakeJebihan
besiyang
pada nantinya bisa mengurangi angka harapanhidup.
Manfaat Penelitian.
Hasil
penelitian ini diharapkandapat
digunakan untuk mengetahui gambaran kelebihanbesi
pada penderita ta1asemiaanak,
sehinggadapat
diambil langkah-1angkah untuk. mengatasi masalah kelebihan besi pada penderita thalasemia khususnya dikota
Medan.2
3.1 Definisi Thalasemia
BABIII
TINJAUAN PUSTAKA
Thalasemia adalah suatu penyakit anemia herediter yang disebabkan oleh
defukpada hemoglobin. (Higgs 2001 ), merupakan penyakit genetika
yang banyakdijumpai di seluruh
dunia, dengan angka kelahiran sekitar 2. 4 per -l 000 kelahiran. (Angastiniotis,l99S).Indonesia termasuk dalam kelompok Negara yang berisiko tinggi
untukpenyakit
Thalasemia,.dimana prevalensi Tbalasemia bawaan
ataucarrier adalah sekitar 3-8 persen.
(Mukti, 2012).
Basil riset kesebatan dasar tahmt 2007, menmtjukkan prevalensi ThaJasemia adaJah 0.1 pasen.
Menmut Ali Gufton Mukti, "Setiap tahun sekitar 300.000 anak
den~Thalasemia
akandilahiJbn dan sekitar 60.000 sampai 70.000 akan memerlukan tra:nsfusi". (Mukti,. 2012).
TbaJasemia berasal
daribahasa Yunani
"Thalassa .. yang artinya )autdan
u Haemd" yangartinya darah. kelainan ini berhubungan
dengangangguan sintesis dari a
danfl
subunitglobin dari hemoglobin. Ada lebih
dari200 delesi
a1aupoint mutasi yang te1ah betbasil diidentifikasikan. Manifestasi klinik penyakit bervariasi dari tidak adanya geja1a sampai anemi yang bersifat fatal kalau tidak diobati terutama pada usia awal kehidupan.
(G-ialdi~2008)
Sindroma Thalasemia diklasifikasi menurut ranta.i globin mana yang
terlibat.Ada
2kelompok utama yaitu : a dan P Thalasemia.
3.2. Patofisiologi.
Walaupun ada variasi klinik dari berbagai jenis Thalasemia , tapi patof'tsiologinya adalah
sama.(Weatherall. 1994) Penyakit ini dikarakterisasi dengan
penmunanproduksi hemoglobin
dan panjang hidupnya sel darah merah, yang disebabkan oleh banyaknya rantai globin
yangmengalami defek, yang kemudian membentuk homotetrarner yang tidak stabil,
yangdiwunbarkan sebagai inclusion bodies • a homotetrarner
padaP Thalasemia
adalab bersifilt Jebihtidak stabiJ biJa dibandingkan dengan p homotetrarner pada a Thalasemia,. sehingp
menyebabkan kerusakan sel darah merah dan hemolisis yang lebih berat sehubungan dengan eritropoesis yang tidak efektif dan ekstramedulari hemolisis. (Run<L 2005)
3.3. Manifestasi Klinik.
Anemia merupakan manifestasi klinik utama bervariasi dari ringan sampai bemt Transfusi dilalrukan
secararegular Wltuk mempertahankan kadar hemoglobin
palingsedikit 9-10
gr/dl~
yang dibutuhkan Wltuk pertwnbuhan
danperkembangan ,
j~mengurangi hepatosplenomegali yang disebabkan oleh ekstramedulari hematopoeisis.
(Cunningham, 2004; Old, 2001)
Gangguan pertwnbuhan
danhormonal terutama hipogonadisme adalah biasa dijmnpai pada penderi1a Thalasemia. (Cwmingham, 2004 ; Raiola, 2003 ; Cohen, 2004)
3.4. Kelebihaa Besi (Iron
OveriDad)Kelebihan besi yang diakJ.Datkan oleh multi transfusi
danabsorsi
yangberlebihan poada mukosa usus merupakan faktor penyebab kematian dan kesakitan yang teibesar pada Thalasemia, yang disebabkan oleh penimbunan zat besi yang berlebiban pada berbagai organ terutama jantung. hati dan kelenjar hormon, menyebabkan kerusakan jaringan dan akhimya, disfimgsi organ . KeJainan jantung yang diakibatkan oJeh kelebihan besi merupakan penyebah kematian terbesar. (ModeJJ, 2000; Oliver, 1999). Keadaan ini sering asimptomatik sampai teJjadi J..-erusakan yang ireversibeJ. (Dunn, 2007)
Walaupun total besi dalam tubuh sudah
sangat meni~absorpsi besi melalui saluran cema
bedangsungterns. yang berperan di sini adalah hepcidin .
Hepcidin adalah suatu peptide kecil yang berfungsi menginluoisi absorpsi besi dati usus
ba~biasanya level hepcidin akan meningkat jika terjadi peningkatan cadangan besi (Ganz. 2003)
Kadarhepcidin dijwnpai rendah
padaThalasemia mayor dan Thalasemia intennedia.
(Papanikolao~
2005). Sebagai indikator banyaknya zat besi di dalam
darahdig.makan pengul-uran terhadap kadar ferritin. Kadar ferritin di bawah 2500 mg
per milliliter~dihubungkan dengan angka harapan hidup yang Jebih baik. (Hofibrand,
2003)~tapi kadang-.kadang niJai ini
tak4
akurat jika terjadi gangguan fungsi
hat~(Brittenham,1993) sebingga dibutubkan adanya beberapa pemeriksaan yang bersifat invasifmisalnya biopsi hati. (01ivieri, 1999}
Kadar zat besi di da1am hati kadang-kadang tidak bisa mewakiJi di organ
tubuhyang Jain.
misalnya jantung. Untuk
pengul'Ufallkadar zat besi dalam jantung dapat dilakukan dengan metode MRI (magnetic resonance imaging) yaitu Cardiac T2 MRI
(Voskarido~2004). SeJain itu kelebihan besi juga bisa mengalibatkan terbentuknya radikal-radikal bebas meJalui pembentukan reactive oxygen spe.sies . (Esposito, 2003). Keseluruban ini mengakibatkan kemsakan jaringan
yang
ireversibeL
___ __._ oea.,..t..., ...
...
~.,...dwacteristics
J'esticutaT.,.--an-ffiluR
~---Ost~
Gambar 1. Pengobatan Thalasemia dan komplikasinya (NFJM 2005;353:135-46).
Jenis Penelitian
BABIV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang
Tempat dan Waktu penelitian
Tempat penelitian dilakukan di laboratorium klini\: RS .Mumi Teguh. Medan. Waktu penelitian
daribulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.
Populasi dan Sampel
Populasi target adalah penderita Thalasemia di kota medan dan
selritamya yangtergabung di dalam Yayasan Thalasemia Indonesia Teknik pengambilan sampel menggunakan
non random sampling dengan teknik purposive sampling .Jumlahsample
yangditentukan seca.ra
accidental dan diperoleh sebesar 23 sampel.Kriteria lnldusi.
Faktor inklusi adalah : semua penderita Thalasemia di kota Medan dan sekitamya
yangsudah terdiagnosa sebelwnnya baik yang tergabung
didalarn Yayasan Tba.Ja.cania Indonesia maupam yang beJum. dan telah menanda tangani informed consent.
Alat dan Metode
Alat yang digunakan adalah Siemen eXpand .
Pengukuran kadar besi di dalam darah dilakukan dengan mengukur kadar feritin yang dilakukan dengan memakai metode ELISA.
Ethical CleDrance
Penelitian ini telab mendapat penyetujuan ethical clearance o)eh komite etik Jresehatan
Fakultas Kedokteran USU.
Analisa Statistik
Data dianalisa dengan bantuan program
SPS..~for Windows. Karakteristi"k subjek.
penelitian dan basil pengukuran kadar ferritin akan ditampilkan dalam bentuk tabd.
BABV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BASIL PENEUTIAN
Sebanyak 23
orangpasien anak yang menderita Talassemia
yangmelalrukan pemenbaan damh di RS.Murni Teguh
Meda~maka di dapati hasil sebagai berilrut:
Tabell. Karakteristik pasien thalasemia yang diperiksa darahnya
Karakteristik Pasien
%Umur
0-5 2 8.7
5-10 7 30.4
>10 14 60.9
Jenis kelamin
Lak:i-laki 15 602
Perempuan 8 59.8
Tempi pengikat besi
Belumpemah 20 87
Sudahpemah 3
13Frelruensi transfusi
Rutin 23 100
Tidakrutin 0 0
Komplikasi akibat terapi
DVf
195.7
Tidak ada ovr 22 4.3
Awal Transfusi
<1 tahun . 8
34.8
>1 tahun
15 65.2
Kadar Ferritin
<1650 nglml
2 8.7
>1650 nglml
21 91.3
8
PEMBAHASAN
Dari tabell diperoleh
datagambaran sebanyak 91.3% penderita talasemia anak yang memiliki kadar ferritin diatas kadar normaL Batasan kadar ferritin norma]
Wltuk wanitaadalab adalab 5-120 nglrnl dan untuk Jaki-laki adalab 20-300 nglml. Pada penelitian ini dijumpai kadar ferritin yang tinggi pada 21 orang anak (91.3%) sebesa.r > 1650 nglml (cut off
le\~1yang masih terdeteksi dengan aJat Siemen Expand tanpa pengenceran), sedangkan 2 kasu.s (8.70A.) yang bdac ferriti:nnya diatas l OOOng/ml tapi masih dibawah 1650 ng/ml. dan tidak satupuo anak
den~kadar- ferritin di bawah 1000 nglml. Keadaan ini sejalan dengan penelitian yang diJakukan oJeh Nadeem dkk pada tahun 2004. Mereka melaporkan sebagian besar penderita tdassemia
mayoryang rutin mendapatkan transfusi mempunyai kadar ferritin >3390 ng/ml. dan selcitar 21.34%
mempunyai kadar ferritin antara 1000-2500 nglml, dan 76% mempunyai kadar ferritin > 2500 ng!ml, merekajuga melaporkan hanya 2.67% penderita
talassemia yangmempunyai mlai ferritin
dibawah 1000 ngfml. (Nadeem dkk, 2004). Keadaan ini menggambarbn bahwa
targetpengobatan dengan menggunakan obat pengikat zat besi belum sesuai dengan
yangdibarnpkan, mungkin karena kepatuban pasien yang kurang baik akibat peogetalman tentang bahaya kelebiban besi yang sangat minim sehingga tidak. dianggap
sebagaisesuatu
yang hamsdiantisipasi Atau mungkin ketersediaan obat pengikat besi yang banya tersedia di
sentmsentm
tertentu
sehingga kurang begitu gampang terjangkau bagi
masyarakatdi lnar ko1a dan adanya
efek samping obat yang tidak. nyaman buat si pasien sehingga menumnkan angka kepatubannya
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam menilai faktor-&ktor yang mempef®llllhi
terjadinya kelebihan
zatbesi pada penderita thalaseini.a, walaupun te1ah mendaJDt tempi dengan
obat
pengt"kat besi karena jumlah sampel yang masihsedik.it
KESIMPULAN
BABVI
KESIMPULAN DAN SARAN
• Sebanyak 91.3% penderita talasemia anak mengalami kelebiban
besidengan kadar ferritin diatas 1650 nglrnl.
SARAN
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel
yanglebih besar dan menilai faktor-faktor yang mempengarubi timbulnya kelebihan besi
pada.penderita thalasemia
anakdi kota Medan.
• PerJu
diJakukanpenyuJuhan kepada masyarakat tentang babaya keJebihan
besiakibat transfusi pada penderita tbalasernia
10
DAFfAR PUSTAKA
Angastiniotis M, Modell B. Global epidemiology of hemoglobin disorders.
AnnN · Y Acad
Sci1998;850:251-259
Brittenham GM, Cohen
AR,McLaren CE,
etal. Hepatic iron stores
andplasma ferritin concentration in patients with sickle cell anemia and thalassemia major. Am J Hematol 1993;42:81-85
Cohen AR, Galanello R Pennell, Cunningham J, VichinskyE. Thalassemia. Hematology {Am Soc Hemato1 Educ Program)2004; 1:14-34
Cunningham MJ, Macklin EA, Neufeld EJ, Cohen AR. Complications of
fJ-thalassemia major inNorth
.America. Blood 2004; I 04:34-39Dwm LL, Rabmanto
.YS, Richardson DR. Iron Uptake and metabolism
in . thenew millennium. Trends CellBiol2007; 17:93-100
. .
EspoSito BP, Breuer W, Sirankapracha P ,Pootrakul P, Hershko C, Cabantchik: ZI .. · Labile pJasma iron
iniron overlk:oiad : redox activity arid susceptibility to chelation. Blood 2003; 102:2670-77 Ganz
T.Hepeidin, a
·.key regulator of iron metabolism and mediator of 8nemia of ititlaminaiion: BlOOd 2003) 02:783-788
Giardina P, Forget B. Thalassemia syndromes. In: Hoffman
R, BenzR Shatbl S,
etal. eds.
Hematology: Basic Principles and Practice (5th ed). Philadelphia, PA: ChurcJnlJ Livingstone;
2008:535-563.
Higgs DR, Theiri SL, Woods WG. The molecular pathology of the tb3Jassaeriria.s.
In:Weatherall iJJ; Clegg B, eds. The truilassaernia syndromes. 4th ed. Oxford, England: Blackwell Science, 2001:i33;.91.
Hoflbrand A V, Cohen A, Hershko C
. Role of deferiprone in chelation therapy for transfusionaJiron overload. Blood 2003; 102: 17-24
Nadeem L Hassan_
K,Y ounas
~Amanat S. Ferritin Levels in Patients of
BetaThaJassaemia Major. International journal of Pathology, 2004:2(2):71-74
Mode)) B, Khan M, Darlison M
.Survival in beta-thalassaemia major in 1be lJK: data from
theUK ThaJassaemia Register. Lancet 2000;355 :2051-2052
Mukti, AG, dalam sambutannya di puncak peringatan hari uJang tahun Yayasan ThaJasemia
UNJ.\rERSJ.TAS SUMATERA UJ:g"-
FAKUL''i:'_
~em.~. - .
1) 'P~~ ~ b.T . ~dv( ~o.~ ,.~-~
: '•k~c. tn~{~~~~ e(,J...
~&,~'r-Cfll.t ~~" ~ k~' 1
(r-~ ! ~~ ... p-ores ~l>'t' k bh~ ~~ f~ ~ , &r+m..-rfhk~.
- k v~eLt.. ~ u~r ~ ~~~ (XIt\"'..A., ol~.J ~G'if
~ ~ ~fl k~ ~~,.k k~.t ~4 KC'\j~b_cv. j~'-<1.., ,
~~at.
-orsdt.,k.U ,
'J P~c ~ b.t"W~ : '• ~· ~ p~m. ..d-tc.•G' bo/o .
(.&,.fo Mr f""'h'" ~ (~" ·~ ~ h~· .>'
~- ' ~"""'" \~-- bois&,., ~t... ... ~ .... bd..., (..,J. ,
~ ~~ ~ cd2 ~ ber~r &: {~'-! J_ci'b..IM \ ~uv..
~
'~)<?~ ~ 1>~-{ak~~ ~~er--,P~~) ~ trf~ £:~<l"'ftX'~L. t'e~·t- ~ ~
~ Jt"" r~oU dlff' ~~
t~ 1S td>\t b~ _.
h: ~~ian
Seminar :··---~~k._ --~ .1~~1~ --~~hi:-- ~~ W"\~
-- ~ ---·b±-.qP-.lt..VL L~~ ~ tt~t-
... ~ -~-~---~ - ~~t" -~----
--····-·-··-··'"'·'"···--
... ----~----·---..---
I 1
q. 1
. ~'
c:.
(.
UNIVERSITAS
SUMATERA lJTARA
DAFtAR HADIR PESERTA SEMINAR BASIL PI'.NELinAN
I
bftWill.~
K-et-F/11/ff<ITVJ!.~l fjJt:rO~
{JenJJ&LlTP-7/.f~XMrin,/i .. ---··-·- ..
---···---·---
. ~ No...,f ~ 1:>-
4 - · · · - · · · - · - - · · · · - · · - · · - · · - - - · · · · - -
~;_,.,~
1- t.ldul N.v-tb'dll; Ufjlol O)Ub) 1'2 20'0?- HIOAYl\1
.Q;+q f:::ufu~
~~~~
Jr~ IRIM.ar~ Gc'-\h~.v~·~.
TaadaTaupn
·::NWERSITAS
SUMAT.ERA
UTARA -FAKULTAS:J::~&~ . .-...;.~A~__.-.;_;,_
·· I
.·BERITAAC\RA SEMINARBAsH.. PENI:I..n1AN
I IL Seminardibllka oJeb
3. Pemakalah (Ketua Penetitt;
4. JudulPenei.itiaa
"'· n.vrawr._gat
-:-. Pukul '•·
-~. TeibOat
· .. 9. Suniber Dana Penelitian
=
1.~ I f':1. ~~w.r Jet~
'L. tv -
; :.~~~~~~ fb\o101e&k ft usu .
: PNBPBidang Penelitian 'LP3M USU TA.lD!1
---
-
Penonalia Penelitian
Penelitian ini melibatkan 2 orang peneliti dan 1 orang Analis/Laboran serta dibantu oleh 1 orang tenaga lapangan dan administrasi sebagai berikut~
1. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap : dr. sry suryani widjaja,M.Kes
b. Jenis KeJamin :P
c. NIP
:196407261989022001
d. Oisiplin ilmu : Biokimia
e. Pangkat/Golongan : Penata tk.l/!Vb f. Jabatan fungsional/structural : Staf Pengajar
g. fakultas/Jurusan : Kedokteran/Biokimia h. Waktu penelitian : 4-8 jam/minggu
2. Anggota Peneliti
a. Nama lengkap : dr.Aimaycano Ginting,M.Kes
b. Jenis Kelamin :l
c. NIP
:197505242003121001
d. Disiplin ilmu : Biokimia
e. Pangkat/Golongan : Penata muda tk.l/lllb f. Jabatan fungsional/structural : Stat Pengajar
g. Fakuttas/Jurusan : Kedokteran/Biokimia h. Waktu penelitian : 2-6 jam/minggu
3. Tenaga laboran/Teknisi
a. Nama lengkap : Ellis Mauna Ridha Simatupang
b. Jenis Kelamin : p
c. NIP :195810271983032002
d. Disiplin ilmu : Ana!is Kesehatan
e. Pangkat/Golongan : Penata tk.l/1110 f. Jabatan fungsional/structural
g. Fakuttas/Jurusan
h. Waktu penelitian : 2-6 jam/minggu 4. Pekerja lapangan/Pencacah :Maya
5. Tenaga Administrasi (1 orang) : Andi Tambusai
Jadwal PeneJitian
[~ - -- - ~ ~;,~-;;-~;.j;;~~ ~~~n~~) --- --~- ' ..
f Publika:.i Hasil ~ ;
i
Laporan Has:ll~
f
P"r!nyimpulan ha<>ii --..i~
l :----;
~l ,
An<>Hsa daLJ - - ~P<•ngolahan t.l.na - :;
=~ ~
I PentiJbu!aslan diJW ~
f
l l,
•. ·
Pcrne.-i~cn
b<Jhan ___ ·-•..• • 11[!!1111!1!. •L<•ma PeneHtian (Min:;s;!;;U)·~
Pengutnpu!an bahan ___ ~··!Ill••
j f
Sosialisasi dan ___ -
Pendataan Sampel
}
Pengajuan iz•n ~enel~ian -:~
Penga}u.ant:..ttka ... ~ , ,
~---~· - ----t---·:__-~
0 1 2 3 4
I ~ i ~
' ~
I
~ ~~
Biaya Penelitian
I
No Kegiatan Jumiah ! BesarDana
II!
I
' I
i
12
Honor: I I
I Ketua Penelitian 1 orang i Rp.500.000
H.i I
I - Anggota penelitian 1. orang
I Rp.400.000
I I
~i - Anal is 1 orang Rp.300.000
iI - Tenaga pencacah I I orang i
iRp.l50.000
ij ~ ~I - Tenaga administrnsi I 1 orang I Rp.150.000
P, t! ~I
~I ...
•
Bahan habis pakai: I
~ ~
!-Reagen Pemeriksaan Feritin 20x @Rp,lOO,OOO. I Rp2.000.000 I
I ~ -Spuit 3 c.c
120buah@ 1.000
~ ~ i IRp. 20.000 I i
Ii -Alkohol
700/oI t botoll L I Rp.
20.000!
I
~ fi ! H ~!
i-Kapas Gulw1g 1 Rol
' 'Rp. 10.000
I
fi~abung sampel + Antikoagulan 20
X@Rp.2.500 Rp. 50.000 !
! ;
~! 4.
Sewa Peralatan Siemen eXpand Rp. 900.000 i
"
1 5 - I Biaya Peijalanan
+transportasi Rp.
900J)()() 'I sampling l 1 6 Biaya Lain-Jain:
I I
!Penelusuran pus1aka I Rp. 100. 000
I I
I !! I - Pembuatan Laporan basil Rp. 100.000
penelitian
I
! !Cindera ma1a Rp. 100.000
I i
Ethical clearance Rp. l50.000
l -
f.
Seminar Hasil Rp.1
00Jl0!
-
I I - Dokumentasi Rp.50.000
~ "
y !
Total Rp. 6.000.000
:; ~
'
LAMPIRA..~
2. Daftar Riwayat Hidup Personel Penelitian
l.Ketua Penelitian
Data Personal
Nama
Tempat Jahir Tangga] Lahir Agama Suami
Anak.AJamat E-mail Pend.idikan
1975 1978
J9s-2 1988 2001 2005
2007-Now
: Sry Suryani Widjaja
:Medan
: 26 July 1964
:Budha: Zulkifli Jayalie
: Vito,Benson
: 33 E/5l,JoserizaJ Rd,Medan 20214 : srysurvani@gmail.com
: Graduate ofHangkesturi Primary School, Medan.
: Graduate ofBudi Mumi SecondaJy
School~Medan.
: Graduate of ST. Thomas Senior High School, Medan.
: Medical Doctor, Faculty of Medicine~
University ofNorth Sumatera, Medan
: DipJoma in FamiJy Practice DennatoJogy NationaJ Skin Centre, Singapore.
: Master of Science in Biomedical, Post graduate Study
Program, University ofNorth Sumatera, Medan.
:
Doctoral degree in medical Science
Oct 2010-Jan 2011 : Clinical ObserVer in Hematology Department
Nill-ISSingapore.
PengaJaman Kerja
1988-1999
:Director of Rami Public Health Centre, P.Siantar
1999-2007
: Medical Officer at Emergency Unit DR. Pimgadi Hospital2006-Present
: Lecturer in Biochemistry Faculty ofMedicine, University ofNorth
Sumatera~Medan Publikasi
Widjaja
SS~TannG. Adult Still Disease,JKM 2003
: 1:63-67.Widjaja
SS~Tann G. HELLP syndrome, JDf2003:2: 131-134.
Thesis : The ReJation between Homocysteine and Osteoporotic F:ractu:re at population above 65
years ormore.2003
Widjaja SS.
An Overview of Myelodysplastic Syndromes, jumal Kedokteran ~fethod~1.2008
;2:292-295.
Widjaja SS et al. Vascular Endothelial Growth Factor as Tirrombosis Marker in Polycythemia Vera and Essential Thrombocythemia Patients. ISTH July 2011 Kyoto.
Projek Ri.set
Homocycsteine and Fracture in Osteoporosis ( Principa] :investigator) 2004 C)'togenetics in CML Patients ( Investigator) 2008
VEGF
as ThrombosisMarker in Polycythemia Vera and Essential Thrombocythemia Patients . ( P.rincipa]lnvestigato.r )201 0
Seminar yang dihadiri ECAA 2007 Bangkok
Wodd Congress ofLWlg Cancer Seoul 2007 Osteoporosis Seoul 2007
SE~tOFJ~2007
Leukemia Paradigma Conference 2008 Mumbai Dennatology Update 2008 Singapore
World Congress of International Society ofHematology 2008 Bangkok
Congress of the Asian Pacific Societ)• on the Thrombosis and Haemostasis 2008
S~poreAsian Oncology Summit 2009 Singapore
Hematology malignancies in children St Jude Viva Forum in Paediatric Oncology 2009 Singapore
Hematology malignancies in children St Jude Viva Forum 2010 Singapore
SCC
andCongress of the International Society of Thrombosis
andHaemostasis Kyoto 2011 ASH Highlight 2012 Singapore
Workshop yang dihadiri
Course and Workshop Basic Science of Oncology Jakarta 2008 Basic Oncology Module C and D Bandung 2009
Thrombosis
andHaemostasis Medan 2007 Coagulation Workshop Medan 2010
2. Anggota .Penelitian
Nama
Lengkap: d.r. Almaycano Ginting,M.Kes
Tempatffanggal Lahir
:Jakarta, 24 Mei 1975A1amat Rumab Telepon Rumah
: Komp.BougenVJ11e Indab Residence BJok B-53, Sungg;ll
: 0811639464A1amat E-mai1
: almaycano dr@yahoo.com/almaycano@usu.ac.idPendidikan :
Sl Fakultas Kedokteran USU 1999
2 Profesi (dr) Fakultas Kedokterean USU 1 2001
3. S2 SPs Universitas
SumatentUtam 1
2008Pengalaman Pelrerjaan (Profesi) :
1. 2004-Sekarang Staf Pengajar Biokimia Fakultas Kedokieran USU 2. 2004-2008 StafPengajar Luar Biasa FKM USU
3. 2004-2010 StafPengajar Luar Biasa PSIK/D3 Keperawatan FK USU 4. 2005-2010 StafPengajar Luar Biasa FKG USU
5.
2009- 2010 StafPengajar Magister FKG USU
Karya llmiah :
1. 2008 Efektivitas Proteksi Asam Askorbat Terhadap Peroksidasi Lipid PadaMencit (Mus musculus L) Yang Dipapar Plumbum Secarn.
Intraperitoneal
HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE Of North Sumatera
c/o MEDICAL SCHOOL, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl.
Dr. Mansyur No. 5 Medan, 20155- INDONESIA
Tel: +62-61-8211045; 8210555 Fax: +62-61-8216264, E-mail: komet_fkusu@yahoo.com
PERSETUJUAN KOMISI ETIK TENT ANG PELAKSANAAN PENELITIAN BIDANG KESEHATAN
Nomor: 3l5/KOMET/FK USU/2012
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, setelah dilaksanakan pembahasan dan penilaian usulan penelitian yang berjudul:
"Gambaran Kelebihan Besi pada Penderita Thalasemia"
Yang menggunakan manusia 88ft hew8ft sebagai subjek penelitian dengan ketua Pelaksana/Peneliti Utama: dr. Sry Suryani Widjaja, M.Kes
Dari Institusi : Jurusan Biokimia Fakultas Kedokteran USU
Dapat disetujui pelaksanaannya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan
-dan kode etik penelitian biomedik.Medan, 08 Oktober
2012Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
PENJELASAN MENGENAJ PENELmAN:
Gambaran Kelebihan Besi pada Penderita Thalasemia Bapakllbu/Sdr.Yth,
Saat
ini saya sedang melakukan penelitian mengenaiThafasemia
yaitumengena;
gambaran kelebihan besi pada penderita thalasemia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kelebihan besi pada penderita thalasemia, sebagaimana dike1ahui bahwa penderifa
thalasemia mayor
rnernerlukan transfusi tiap bulan sepanjang hidupnya, untuk mendapatkan kadar hemoglobin diatas 10 gr/dl , sehingga pasien dapat mefaksankan aktivitasnya setiap hari dengan nonnal. Dengan dilaksanakan transfusi rutin akan didapat penumpukan besidaJam
tubuhterutama
di organ jantung dan hati, yang jika melewati ambangkadar tertentu
dapat mengakibatkan kerusakan organ yang bersifatpermanen
dan faraf, sehingga peneliti merasakan per1u adanya sua1u penelitian untuk. metihat bagaimana gambaran kelebihan besi pada penderita thalasemia, sehingga penderH:a maupun keluarganya bisa lebih mengerti dan waspada. mengingat sekarangsdh
ada obat untuk menyerap kelebihanzat
besi di dalam tubuh. Dan diharapkan dengan adanya pengetahuan dan kewaspadaan terhadap kelebihan besi pada penderita thalasemia.dapat dilakuk.an antisipasi sehingga komplikasi fatal akibat kelebihan besi bisa diminimalisasikan.
Partisipasi yang diharapkan adalah kesediaan peserta untuk diambil darahnya sebanyak 3ml yang akan diperiksa apakah kadar
zat
besinya di dalam tubuh .. Kesemuanya ini direncanakan dikerjakan di laboratorium RS. Mumi Teguh. Pengambitan darah untuk pemeriksaan ini hanya dilakukan sekali saja. Segala jenis biaya pemeriksaan laboratorium akan ditanggung oleh peneliti., dalam hal ini peneliti mendapat grant dari LIPI USU.Semua infonnasi terrnasuk hasil test Jaboratorium akan dijaga kerahasiannya.
Lazimnya, pengambilan darah ini tidak berakibat yang berbahaya terhadap Bapakllbu/Sdr. sekalian, namun bila ada hal-hal yang tidak diinginkan akibat pengambilan darah tersebut dapat dikonsultasikan kepada saya Dr.Sry Suryani
W~aya,M.Kes, tei.08163112848).
Partisipasi dari Bapakllbu/Sdr.sangat diharapk.an dan setelah
memahaminya
kami mohon untuk mengisi lembar persetujuan menjadi peserta penelitian (informed consent) yang telah disiapkan.Bapakllbu tidak harus berpartisipasi dalam penelitian ini dan penolakan Bapak/lbu tidak akan mengguguri<an hak Bapak/lbu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
Medan,
2012
Peneliti,
(Dr.Sry Suryani Widjaja Mkes)
INFORMED CONSENT
(Persetujuan setelah penjelasan)
Setetah mendapat penjelasan dan saya memahaminya, saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan setuju untuk
berpartisipasi sebagai pesertapenelitian yang berjudul:
Gambaran Kelebihan Besi Pada Penderita Thalasemia
Saya
telah memahami peran saya dalam penelitian tersebut dan juga bersedia untuk diambil data-data pribadi serta data fisik saya agar dapat digunakan untuk penelitian diatas, maupun penelitian lain yang terkait. sebagaimana mestinya_
Medan, 2012
Saksi
'
Peserta
penelitian,Peneliti,
Or_ Sry Suryani Widjaja Mkes
114
Gambaran Kelebihan
BesiPada Pnederita ThaJasaemia.
Wijaya
ss~Ginting A
Abstract
Thalasemia is an inherited blood
disease that
caused anemia. characterized by hemoglobin defect~ seenworld wide \\ith
the incidence rate
2, 4
per 1000 births.Indonesia is one of the country with high incdence rate. Most of the patients with Thalasemia major will nee-d routine transfusion to maintain the hemoglobin level between 9-10 gr/dl. One of the most serious side efect of routine transfusion is iron overload This study was done to measure the ferritin level among thalasemia patients and was found that all samples showing high ferritin level above 1000n!1ml, among them only 2 cases were ooder 1650ng/m1 (8.7%), less 21 c-ases were above 1650 nglml (91.3%). Conclusion: All of the samples were suffering iron overload , this may because of the low compliance.
Abstrak
Thala.semia
merupakan penyakit anemia berediter yang disebabkan oleh defek pada rantai hemoglobin yang banyak dijumpai di seluruh dunia dengan angka kelahiran sekitar 2.4 per 1000 kelahiran. Indonesia termasuk ke dalam kelompok Negara yang berisiko tinggi. Penderita thalasemia mayor memerlukan transfusi rutin untuk mempertahankan kadar hemoglobin sekitar 9-10 gr/dl. Salah satu masalah terbesar pada transfusi rutin adalah kelebihan besi. Pada penelitian 1m dilakukan pengumpulan sampel secara incidental dari penderita tbalasemia yang berada di kotaMedan
dan sekitarnya dan sudah terdiagnosa sebelumnya baik. yang bergabung di dalam Yayasan Thalasemia maupoo tidak dan dilakukan pengukuran kadar feritin padapenderita
thalasemia..
Didapati pada semuasampel
yangditeliti dijumpai kadar feritin di
atas1
OOOng/ml~ dan banya2
kasus yang berada di bawah level 1650 ngfml (8. JO/o) dan 21 kasus dengan nilai > 1650ng/ml (91.3% ). Kesim.pulan pam penderita thalasemia mempunyai gam.baran kelebihan besi, hal ini mnngkin disebabkan oleh compliance yang masih lrurang.Rab L
Pendahulwm.
Thalasemia adalab suatu penyakit anemia herediter yang disebabkan oleh defek pada hemoglobin. (Higgs 2001 ),. merupakan penyakit genetib yang banyak dijumpai di se]uruh dunia~ dengan angka ke1ahiran sekitar 2,4 per 1000 kelahiran.
( Angastiniotis,1998).
Indonesia tennasuk dalam kelompok negara yang berisiko tinggi untuk penyakit Thalasemia, dimana prevalensi ThaJasemia bawaan atau carrier adalah sekitar 3-8 %.
Hasil riset kesehatan dasar tabun 2007, menunjukkan prevalensi Tbalasemia adalab 0,1 persen, menurut Ali~ setiap tahun sekitar 300.000 anak dengan Thalasemia akan dilahirkan dan
sekitu
60.000 sampai 70.000 akan memerlukan transfusi_ (Mul-ti, 2012}Setiap penderita Thalasemia mayor memerlukan terapi transfusi
rutinuntuk mempertahankan kadar hemoglobin sekitar 9-10 Wdl,
yangdibutuhkan untuk pertumbuhan
danperkembangan.
(Cuimingh~ 2004~
Old, 2001)
Kelebihan besi
(Iron Oyerload) yangdiakll>atkan o!eh multi transfusi merupakan fal'1or penyebab kematian dan kesakitan
yangterbesar pada Thalassemia, yang disebabkan oleh penimbunan zat besi yang
berlebihanpada berbagai organ terutama
jantung, hati dankelenjar hormon, menyebabkan kerusakan jaringan
dan ·akhimya disfungsi organ . Kelainan jantung
yang diakibatkanoleh kelebihan besi merupakan penyebab kematian terbesar.
{Modell, 2000; Oliver, 1999).
Bab ll . Metode Penelitian.
Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kelebihan besi
(iron overload) pada penderita Thalassemia anakdi kota Medan, sehingga bisa diambil langkah antisipasi untuk menanggulanginya.
Mengingat
untukseorang penderita
Thalassemia pemerintah mengcanangkan dana pengobatan sekitar 10 juta per bulan
(pidatowamenkes
2juni
2012)sehingga alangkah sayangnya
Thalasemia kita pada
jika penderita akhimya juga
mengalami komplikasi karena kelebihan
besiyang pada nantinya bisa mengurangi angka harapan hidup.
~lanfaat Penelitian.
Hasil peneJitian ini dihmapkan dapat digunakan
untukmengetahui
gambarankelebihan besi
padapenderita talasemia anak, sehingga dapat diambil langkah-
langkah untukmengatasi masa1ah keJehi.lJan
besipada penderita thalasemia khususnya di kotaMedan.
Bab
m.
Tinjauan h.stak&DefinisiThalasemia.
Thalasemia
adalabsuatu penyakit anemia herediter
yangdisebabkan oleh defek
padahemoglobin. (Higgs 2001
},merupakan penyakit genetika yang
banyakdijumpai di seluruh
d~ denganangka
kelahinmsekitar 2.4 per 1000 kelahiran..
(Angastiniotis,l
998).
Indonesia termasuk dalam kelompok Negara
yang berisiko
tinggi untuk penya.kitThalasemia, dimana preva1ensi Tha1asemia
bawaan atau carrier
adalahsekitar 3-8
persen_ (
Mukti~ 20 12)_Hasil riset kesebatan
dasar
tahun 2007 ~ menunjukkan prevalensiThalasemia
adalah 0.1persen.
Menurut AliGufron
Muk-ti~ "'Setiap tabun sekitar300.000 anak dengan Thalasemia akan
dilahirkan dan sekitar 60.000 sampai 70J)()()
akan memerlukan transfusi..,.,_ (Mul-ti7- 20 I 2).
Thalasemia berasal dari bahasa Yunani
~~Thalassa''
yang artinya laut dan " Haema"
yang
artinya darah, kelainan m1 berhubungan
dengangangguan sintesis dari
adan fl subunit globin dari hemoglobin. Ada lebih dari 200 delesi atau point mutasi yang telah berhasil diidentifikasikan. Manifestasi klinik penyakit bervariasi dari tidak adanya gejala sampai anemi yang bersifat fatal kalau tidak diobati terutama pada usia awal kehidupan. (Giardina, 2008)
Sindroma Thalasemia diklasifikasi menmut rantai globin mana yang terlibat.
Ada 2 kelompok
utamayaitu
:a dan fl
Tbalasemia.
Patofisiologi.
Walaupun ada variasi klinik
dariberbagai Jems Thalasemia tapi pato:fisiologinya adalah sama. (Weatherall, 1994) Penyakit ini dikarakterisasi dengan penurunan produksi hemoglobin dan panjang hidupnya set
darahmerah, yang disebabkan oleh banyaknya rantai globin yang mengalami defek,
yangkemudian membentuk homotetramer yang tidak stabil,
yang digambarkan sebagai inclusion bodies •a homotetramer pada fl Thalasemia adalah bersifat lebih tidak stabil bila dibandingkan dengan fl homotetramer pada a Thalasemia,
sehubungan dengan eritropoesis yang tidak efektif dan ekstramedulari hemolisis. (Rund., 2005)
1\-fanifestasi Klinik.
Anemia merupakan manifestasi klinik utama bervariasi
dariringan sampai berat Transfusi dilalmkan secara. regular untuk mempertahankan kada.r hemoglobin
palingsedikit 9-10 gr/dl,
yang d:sbutuhkanuntuk pertumbuhan dan perkembangan
,juga mengurangi hepatosplenomegali
yangdisebabkan oleh ekstramedulari hematopoeisis.
(Cunningham, 2004; Old, 2001)
Gangguan pertumbuhan dan hormonal terutama hipogonadisme adatah biasa dijumpai pada penderita Tbalasemia
(Cunningham,2004
~RaioJa. 2003
~Coben, 2004)
Kelebiban Besi (Iron
Overload)Kelebiban besi
yangdiakibatkan o1eb
multi transfusi dan absorsi
yangbedebihan
poada mukosa usus merupakan taktor
penyebabkematian dan
kesa.kitan yangterbesar pada Thalasemia,
yangdisebabkan
oleh penimbunan
za.tbesi
yangberlebiban
padaberbagai organ terutama jantung, hati
dan kelenjar
honno~menyebabkan
kerusakan jaringan
danakhimya disfungsi
kematian terbesar. (Modell, 2000~ Oliver, 1999). Keadaan ini sering asimptomatik
sampai terjadi
kerusakan yang ireversibel. (Dunn, 2007)Walaupun total besi dalam tubuh
sudab sangat
meningkat, absorpsi besi melalui saluran cerna berlangsung terus, yang berperan di sini adalah hepcidin . Hepcidinadalah
suatu peptide kecil yang berfungsi menginhibisi absorpsi besi dariusus halus,
biasanyalevel hepcidin
akan meningkatjika
teJjadi peningkatan cadanganbesi.
(~ 2003)Kadar hepcidin dijumpai rendah
pada Thalasemia mayordan
Thalasemia intermedia. (Papanikolaou, 2005). Sebagai indikator banyaknya zat besi di dalam darah digunakan pengukuran terhadapkadar ferritin. Kadar ferritin
di bavt'ah 2500 mg permilliliter,
dihubungkan dengan angkaharapan hidup yang lebih baik. (Ho~
2003),
tapi kadang-kadang
nilai initak:
akurat
jika terjadi
gangguan :fungsi hati,(Brittenham, 1993) sehingga dibutuhkan adanya beberapa pemeriksaan yang bersifat invasif misalnyabiopsi hati. {Olivieri,.
1999)
Kadar zat
besi di
dalam bati kadang-kadang
tidak bisa mewakili di organtubuh
yang lain, misalnya jantung. Untuk pengukuran kadar zat besi dalamjantung
dapat dilakukan dengan metode MRI (magneticresonance
imaging) yaitu Cardiac T2 MRI (Voskaridou, 2004). Selainitu
kelebihan besijuga bisa
mengak:tlmkan terbentuknya radikal-radikalbebas
melalui pembentukan reactive OXJ>gen spesies . (Esposito, 2003). Keseluruban ini akan bisa mengakibatkan kerusakan jaringan yang ireversibel.lJqMdimea!U !ltcr.op1 (ry1C"'tQpp.'e!in .
~cSII.r~~·" "'~.,~
«t.;.-6r.,....,..croe'a. bi.:}'Y...t~)
""''"""'c;mn;
....
)---·-··-- 0~
Gambar L Pengobatan Thalasemia dan komplikasinya.
(NEJM 2005~353:135-46).Bab IV. l\fetode Penelitian.
Jenis Penelitian
Penelitian
truadalah penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang
Tempat dan Waktu penelitianTempat penelitian dilakukan
dilaboratorium ldinik RS .Murni Teguh.
Medan. Waktu penelitian dari bulan Agustus
Populasi dan SampeJ
Populasi target adalah penderita
Thalasemia
dikota medan
dansekitam
yayang tergabung
dida1am Yayasan
Thalasemia Indonesia Tdmik pengambilan
sampeJ menggtmakan
non random samplingdengan teknik purposive
sun~pling Jumlahsample yang ditentukan secara
accidentalKriteria Inldusi.
Jenis Penelitian
Pene1itian
1madalah peaelitian deskriptif dengan pendekatan potong
lintang.Tempat dan Waktu penelitian
Tempat penelitian dilakukan di laboratorium klinik RS
.MurniTeguh.
Medan. Waktu penelitian
daribulan Agustus sampai bulan Oktober 20i2.
Populasi dan Sam
pelPopulasi target adalah penderita Thalasemia
dikota medan dan sekitamya
yangtergabung di dalam Yayasan Thalasemia Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan teknik purposive
sampling .Jumlahsample yang ditentukan secara
accidentaldan diperoleh sebesar 23 sampel.
Kriteria lnklusi.
Faktor inklusi adalah
:semua penderita Thalasemia
dikota Medan dan sekitamya
yangsudah terdiagnosa sebelumnya baik
yangtergabung di dalam Yayasan Thalasemia Indonesia maupun
yangbelum, dan te1ah menanda tangani
informed consent.Alat dan
1\tetode
Alat yang digunakan adalah Siemen eXpand.
Pengukuran kadar besi di dalam darah dilakukan dengan mengukuc kadar feritin
yangdilakukan dengan memakai metode ELISA
Ethical ClearancePenelitian ini telah mendapat penyetujuan
ethical clearance olehkomite
etik kesehatan Fakultas Kedokt:eran USU.Analisa Statistik
Data dianalisa dengan
bantuanprogram
SPSS for Windows. Karnkteristiksubjek penelitian dan basil pengtiL.'Uian 1rndar ferritin akan
ditampilkandalam bentuk tabel.
Bab V. Basil peneliti:uL
HASll, PENELITIAl"'i
Sebanyak 23 orang pasien anak
yangmenderita Thalasernia
yangmeJak-ukan
pemeriksaan
darahdi RS.Mumi
TeguhMedan, maka di dapati basil sebagai
berikut:Tabel.l. Karakteristik pasien thalasemia yang diperiksa darahnya
Karakteristik Pasien
%Umur
0-5 2 8.7
5-10 7 30.4
>10
14 60.9
Jenis kelamin
Laki-laki 15 60.2
Perempuan 8 59.8
Terapi pengikat besi
Belum pernah 20 87
Sudahpemah
~ :> 13Frekuensi transfusi
Rutin
?"' _:>100
Tidak rutin 0 0
KompJikasi akibat terapi
DVT 1 95.1
Tidak ada DVT 22 4.3
Awal Transfusi
<
1 tahun 8
34.8>1 tahun
15 65.2
Kadar Ferritin
<1650 ng/ml
2 8.7
>1650 ng/ml 21
91.3
Perlu dilakukan penyu1uhan kepada masyarakat tentang bahaya kelebihan besi akibat transfusi pada penderita thalasemia.
Daftar Pustaka..
Angastiniotis
~Modell B. Global epidemiology of hemoglobin disorders. Ann NY Acad Sci 1998;850:251-259.
Brittenham GM, Cohen AR McLaren CE, et al. Hepatic iron stores and plasma ferritin concentration in patients
withsickle cell anemia and thalassemia major.
AmJ Hemato11993;42:81-85.
CohenAR, Galanello, Pennell, Cunningham}
~
VichinskyE. Thalassemia.Hematology (Am Soc Hematol Educ Program) 2004;1:14-34.
Cunningham MJ, Macklin EA, Neufeld EJ, Cohen AR Complications of 13-
tbalassemia maJor m North America. Blood 2004)04:34-39.
Dunn LL, Rahmanto YS, Richardson DR.
Iron uptake and metabolism in the new millennium. Trends Cell
Biol2007~17:93-100.
Esposito BP, Breuer W, Sirankapracha P, Pootrakul P, Hershko C, Cabantchik ZI.
Labile plasma iron in iron overlkoiad : redox
activity and
susceptibilityto chelation.
Blood 2003;102:2670-77.
Ganz T.
Hepcidin, a key regulator of iron metabolism and mediator of anemia of inflammation. Blood 2003;
102:783-788.Giardina P, Forget
B.Thalassemia syndromes. In: Hoffinan
~Benz
E~Shattil S, et al, eds. Hematology:
BasicPrinciples and Practice (5th ed).
Philadelp~PA:
Churchill Livingstone; 2008:535-563.
Higgs DR, Thein SL,
WoodSWG. The molecular pathology of the tbalassaemias..
In:
Weatherall
DJ~Clegg B, eds. The thalassaemia syndromes.
4thed.
Oxtor~England: Blacl"\\-ell Science,. 2001:133-9 L Hoftbrand A
V~Cohen A, Hershko C. Role of deferiprone
Ulchelation therapy for transfusional Iron overload Blood 2003;102:17-24.
Nadeem I, Hassan
K.,Younas
~1.Amanat S.
Ferritin Levels in Patients of Beta Thalassaemia Major. International journal of Pathology, 2004:2(2):71-74.
Modell B, Khan
~Darlison M Survival in beta-thalassaemia maJor m the UK: data from the UK Thalassaemia Register. Lancet 2000;355:2051-2052.
Mukti, AG, dalam sambutannya
di puncakperingatan bari ulang tahun Yayasan Thalasemia Indonesia ke-25 di Gedung BPPT, Jakarta, 2juni 2012.
Old JM, Olivieri
NF, TheinSL Diagnosis
and management
ofthalassaemia...
InWeatherall DJ. Clegg B. The Thalassaemia syndromes.$th ed Oxford. England Blackwell Science, 2001:630-85.
Olivieri
l\Tf.The f3-thalassemias. N Engl
J!\.fed 1999;341 :99-1 09[Erratum,
N Engl J Med 1999;341:1407.Papanikolaou
G~Tzilianos M, Christakis JI, et al. Hepcidin m 1ron overload disorders. Blood 2005)05:4103-4105.
Raiola G. Galati
:MC, De Sanctis V,et al.
Grm"t'1h
and puberty
in thalassemia major. JPediatr Endocrinol Metab 2003;16:Suppl 2:259-266.
Rund D. Rachmilewitz
E.Beta-thalassemia.
N Engl J Med 2005;353(11):1135-1146.
Voskaridou E, Douskou M, Terpos E, et at
Magnetic