• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-ISSN: Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: DOI /ekbi.v4i2.390

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "E-ISSN: Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: DOI /ekbi.v4i2.390"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

PENGARUH REPUTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN

REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2018-2020

Ita Mustika1, Ferdila2

1Program Studi Akuntansi, Universitas Ibnu Sina email: [email protected]1

2Program Studi Akuntansi, Universitas Ibnu Sina email :[email protected]2

Abstract

This study aims to determine the effect of KAP reputation, company size, leverage, profitability and company age on the timeliness of financial reporting on property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. Several previous studies on the timeliness of financial reporting showed different results. Therefore, other research needs to be done to retest the theory about the timeliness of financial reporting. The population of this study were 31 property and real estate companies. The sampling method used was purposive sampling method, so that 16 sample companies were obtained for 3 years of observation (2018 - 2020). The data analysis technique used is descriptive statistical analysis and logistic regression analysis. The process of data analysis carried out first is descriptive analysis, logistic regression analysis and then hypothesis testing. The results of this study partially show that KAP reputation and firm size have a significant effect on the timeliness of financial reporting. while leverage, profitability and company age have no effect on the timeliness of financial reporting. The results of this study simultaneously show that KAP reputation, company size, leverage, profitability and company age have a significant effect on the timeliness of financial reporting.

Keywords: Financial Reporting, Leverage, Profitability, KAP Reputation, Company Size, company Age

1. PENDAHULUAN

Dengan berkembangnya pasar modal, persaingan dalam bisnis investasi semakin ketat, terutama dalam penyediaan dan pengadaan informasi yang menjadi dasar pengambilan keputusan pemangku kepentingan.

Laporan Keuangan Tahunan merupakan salah satu informasi dalam berinvestasi di pasar modal, yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menunjukkan kinerja usahanya kepada semua pihak. Informasi laporan keuangan memiliki keunggulan dapat dilaporkan dengan benar kepada pengguna secara tepat waktu, sedangkan informasi laporan keuangan tahunan tidak terlalu berguna jika dilaporkan tepat waktu. Up-to- date menunjukkan periode antara presentasi yang diinginkan dan frekuensi laporan.

Laporan keuangan juga merupakan informasi tentang posisi keuangan perusahaan dan perubahan posisi keuangan dan berguna bagi pengguna yang tertarik dalam pengambilan keputusan keuangan.

Pelaporan keuangan sangat berguna ketika informasi disajikan secara akurat dan akurat ketika diminta oleh pengguna laporan keuangan sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan keuangan.

Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk membuat laporan tahunan tersedia untuk publik secara tepat waktu [1].

Menurut teori keagenan, terdapat asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal yang tidak mengetahui secara pasti bagaimana jalannya bisnis. Agen yang berkontribusi pada hasil aktual perusahaan. Agen yang terlibat langsung dalam proses perusahaan menerima

(2)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

lebih banyak informasi daripada prinsipal. Hal ini dikarenakan prinsipal tidak mengetahui informasi kinerja perusahaan secara langsung, melainkan melalui agen.

Untuk meminimalkan asimetri informasi, manajemen perusahaan perlu melakukan pemantauan dan pengendalian untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan kepatuhan penuh terhadap berbagai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Teori sinyal berhubungan dengan berita positif dan berita baik dan berita negatif atau buruk. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan apakah suatu laporan keuangan up to date. Yaitu, profitabilitas, likuiditas, leverage yang dihasilkan perusahaan, ukuran perusahaan, dan opini audit yang diterima dalam laporan keuangan. Penyesuaian variabel yang tepat dalam penelitian ini akan menghasilkan sinyal positif atau kabar baik.

Dengan kata lain, pelaporan keuangan dimungkinkan.

Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diharapkan serta frekuensi penyampaian laporan informasi [2]. Informasi yang tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan manajemen dalam menanggapi setiap kejadian dan permasalahan. Jika informasi tersebut tidak dilaporkan secara tepat waktu, maka informasi tersebut akan kehilangan nilainya dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

Informasi yang tepat waktu juga akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka.

Ketepatan waktu menunjukkan informasi yang telah diberikan bersifat terkini dan tidak out of date [3]. Dan ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah suatu kondisi dimana laporan keuangan yang telah diaudit disampaikan tepat waktu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh BAPEPAM atau OJK [4].

Pada tahun 2003, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan Nomor:

Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan harus disertai dengan laporan auditor independen dengan pendapat yang wajar serta harus disampaikan kepada BAPEPAM Sejak tanggal laporan tahunan sampai dengan akhir bulan ketiga (90 hari).

Keterlambatan penyampaian laporan keuangan bisa berdampak buruk bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Investor mungkin menganggap penundaan itu sebagai pertanda buruk bagi perusahaan. Secara langsung perusahaan- perusahaan publik yang melanggar prinsip keterbukaan informasi dengan tidak mengumumkan laporan keuangan tahunan tepat waktu telah dikenakan sanksi administrasi dan denda.

Reputasi KAP sangat menentukan kredibilitas laporan keuangan, terdapat dugaan bahwa auditor yang bereputasi baik dapat mendeteksi kemungkinan terjadinya manajemen laba secara lebih awal sehingga dapat mengurangi terjadinya manajemen laba.

[5].

Perusahaan menggunakan jasa KAP untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan [6]. Untuk menghasilkan laporan keuangan dengan kredibilitas tinggi, perusahaan menggunakan auditor yang bereputasi baik. Auditor yang mempunyai reputasi baik dinilai akan lebih efisien dalam melakukan audit dan menghasilkan informasi keuangan yang sesuai dengan kewajaran perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan harus disajikan secara akurat dan andal. Oleh sebab itu, perusahaan menggunakan jasa dari kantor akuntan publik (KAP) untuk menjalankan audit terhadap laporan keuangan perusahaan [7].

Semakin baik reputasi KAP dapat diasumsikan bahwa semakin baik pula hasil laporan keuangan yang dihasilkan, sehingga kewajaran dari laporan keuangan dapat diandalkan. Reputasi KAP yang baik ditunjukan dengan KAP yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4).

Berdasarkan pengertian yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP adalah kantor akuntan publik yang memiliki reputasi baik dan menjaga reputasinya dengan memberikan kualitas audit yang baik, dan digunakan sebagai pedoman kualitas perusahaan yang diaudit.

(3)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

Jenis-jenis Kantor Akuntan yang termasuk dalam empat Kantor Akuntan terbesar di Indonesia adalah:

1. KAP Price Waterhouse Coopers, bekerjasama dengan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan.

2. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), bekerjasama dengan KAP Siddharta dan Widjaja.

3. KAP Ernest & Young bekerjasama dengan Purwantono, Suherman dan Surja.

4. KAP Deloitte Touche Tohmatsu, bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio.

H1 : Reputasi KAP berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

Ukuran perusahaan adalah salah satu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total nilai aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya [6].

Sedangkan ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalam sebuah perusahaan sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan [8].

Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalam sebuah perusahaan sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan [8]. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari total aset yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan proksi size yaitu log natural. H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

Leverage mengacu pada kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang jangka panjang [9]. Rasio leverage mewakili risiko keuangan perusahaan. Perusahaan yang

menggunakan leverage keuangan menggunakan aset dan sumber dana (uang atau properti) untuk meningkatkan potensi keuntungan pemegang saham [8].

Semakin tinggi nilai leverage suatu perusahaan, semakin rendah kemungkinan perusahaan tersebut akan mampu melunasi hutang-hutangnya. perusahaan dengan nilai leverage yang tinggi tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Untuk mengukur tingkat leverage keuangan suatu perusahaan dapat menggunakan Debt to equity ratio (DER), yaitu perbandingan utang liability (pengguna utang) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Risiko keuangan perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat kewajiban yang tinggi. Kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi persepsi publik perusahaan.

Manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan yang mengandung bad news karena waktu yang tersedia membantu untuk menekan debt to equity ratio serendah mungkin.

H3: Leverage berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau kekayaan [6]. Semakin tinggi kekayaan yang dilaporkan perusahaan maka akan memberikan kabar baik kepada pihak luar mengenai keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, sehingga mendorong manajemen untuk menyampaikan laporan secara tepat waktu sehingga informasi tersebut dapat digunakan oleh pihak luar untuk mengambil keputusan. Dan profitabilitas, merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan [9].

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada tahap penjualan, aset dan modal saham tertentu [10].

(4)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

Keuntungan yang diperoleh perusahaan merupakan good news bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan berlaba cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang merugi. Dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan, tidak ada alasan bagi perusahaan untuk menunda penyampaian laporan keuangannya kepada publik.

Penelitian ini menggunakan representasi return on assets (ROA) untuk mengukur profitabilitas. ROA digunakan untuk membandingkan laba bersih setelah pajak dengan aset yang dimiliki oleh bisnis untuk menentukan apakah tingkat laba yang dihasilkan bisnis memengaruhi ketepatan waktu laporan keuangannya. Tingkat profitabilitas naik, maka semakin cepat suatu perusahaan mengajukan laporan keuangannya karena profitabilitas merupakan sinyal yang baik bagi emiten atau pengguna laporan keuangan lainnya. Maka, H4: Pofitabilitas berpengaruh positip secara signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018- 2020.

Umur perusahaan ialah awal perusahaan mulai beroperasi hingga dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis [11]. Eksistensi perusahaan akan semakin terlihat dari emampuan perusahaan untuk tetap terus beroperasi dalam jangka waktu yang lama, yang mana hal tersebut semakin memberikan keyakinan pada pihak luar perusahaan akan kualitas yang dimiliki perusahaan.

Dan umur perusahaan adalah lamanya operasi perusahaan sejak berdiri sampai saat ini yang merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan oleh investor dalam menanamkan modalnya dan menunjukkan kredibilitas maupun reputasi perusahaan dimata masyarakat [12]

Perusahaan yang mempunyai umur yang cenderung lebih lama biasanya lebih baik dalam mengumpulkan, memproses dan menghasilkan informasi. Hal itu disebabkan karena perusahaan sudah memiliki jam kerja yang banyak. Sedangkan perusahaan yang cenderung lebih muda akan lebih rentan

terhadap kegagalan karena kurangnya pengalaman. Perusahaan yang mempunyai umur cenderung lebih lama dianggap lebih terampil dalam menyusun dan menyampaikan laporan keuangan karena pengalaman belajar.

Maka, H5: Umur Perusahaan berpengaruh positip secara signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Peneliti kausal yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar suatu fenomena atau variabel.

Peneliti memakai desain kausal atau hubungan sebab akibat.

Desain penelitian kausal ini berguna untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen [13].

Populasi dan sampel

Jumlah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2018-2020 berjumlah 31 perusahaan property dan real estate.

Berdasarkan kriteria- kriteria diatas yang dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 16 perusahaan. Sehingga total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 48 pengamatan. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan suatu ktiteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel pada penelitian ini, yaitu (1) Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama pada periode 2018-2020. (2) Perusahaan memiliki data yang lengkap mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. (3) Perusahaan memiliki laba bersih selama periode penelitian

Defenisi operasional variabel dan pengukuran variabel

Operasional variabel dan pengukuran variabel yang akan digunakan adalah :

1. Variabel Dependen

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

(5)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

Ketepatan waktu dapat diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana diberi kategori 0, untuk perusahaan yang tidak tepat waktu melaporkan laporan keuangan dan diberi kategori 1, untuk perusahaan yang tepat waktu melaporkan laporan keuangan.

2. Variabel Independden Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari total aset yang dimiliki perusahaan.

Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural Ukuran perusahaan diukur dari logaritma natural dari total aset.

Leverage

Untuk mengukur tingkat leverage keuangan suatu perusahaan dapat menggunakan Debt to equity ratio (DER), yaitu perbandingan utang liability (pengguna utang) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. DER diukur dengan rumus sebagai berikut:

DER = Total Hutang Total Modal Profitabilitas

Penelitian ini menggunakan proksi return on asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas.

Adapun rumus untuk mengitung ROA adalah sebagai berikut:

Return On Asset =

Laba bersih setelah pajak Total asset

Umur Perusahaan

Dalam penelitian ini umur perusahaan diukur dari tahun pendirian perusahaan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Uji yang dilakukan ialah: Statistik Deskriptif, Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit), Koefisien Determinasi (Cox dan Snell’s R square), Menguji Kelayakan Model Regresi, Uji Multikolinearitas, Uji Signifikansi Model Secara Parsial (Uji Wald) dan Uji Signifikansi Model Secara Simultan (Uji Omnibus).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1). Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut:

Tabel 1

Statistik Deskriptif Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Y) Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Freque ncy

Percen t

Valid Percent

Cumulativ e Percent

Valid

0 12 25.0 25.0 25.0

1 36 75.0 75.0 100.0

Total 48 100.0 100.0 Sumber : SPSS Data Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 1 diketahui dari tahun 2018-2020 perusahaan yang tidak tepat waktu melaporkan laporan keuangan sebanyak 12 perusahaan (25%), perusahaan yang tepat waktu melaporkan laporan keuangan sebanyak 36 perusahaan (75%).

Tabel 2

Statistik Deskriptif Reputasi KAP Reputasi KAP

Freque ncy

Percen t

Valid Percent

Cumulativ e Percent

Valid

0 36 75.0 75.0 75.0

1 12 25.0 25.0 100.0

Total 48 100.0 100.0 Sumber : SPSS Data Diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 2, diketahui dari tahun 2018-2020 perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP Big Four sebanyak 36 perusahaan (75%), perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four sebanyak 12 perusahaan (25%).

Tabel 3

Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan, Struktur kepemilikan dan

Profitabilitas

Descriptive Statistics

N Min Max Mean Std.

Deviation Ukuran

Perusahaan 48 27.468 31.740 29.84394 1.115866 Leverage 48 .043 3.091 .76791 .616279 Profitabilitas 48 .004 .200 .05459 .046067

(6)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

Umur

Perusahaan 48 5 52 33.81 11.262

Valid N

(listwise) 48

Sumber : SPSS Data Diolah, 2021 Berdasarkan Tabel 3 diketahui :

1. Nilai minimum dari ukuran perusahaan adalah 27,468 sementara nilai maksimum dari ukuran perusahaan adalah 31,740.

Rata-rata dan nilai std. deviation adalah 29,843 dan 1,115.

2. Nilai minimum dari leverage adalah 0,043, sementara nilai maksimum dari leverage adalah 3,091. Rata-rata dan nilai std.

deviation adalah 0,767 dan 0,616.

3. Nilai minimum dari profitabilitas adalah 0,004, sementara nilai maksimum dari profitabilitas adalah 0,200. Rata-rata dan nilai std. deviation adalah 0,054 dan 0,046.

4. Nilai minimum dari umur perusahaan adalah 5, sementara nilai maksimum dari profitabilitas adalah 52. Rata-rata dan nilai std. deviation adalah 33,81 dan 11,262.

2. Analisis Regresi Logistik

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Dalam regresi logistik, Anda dapat menggunakan hasil selisih -2 log Likelihood antara model regresi logistik yang menggunakan sekumpulan variabel penjelas dan model yang lebih sederhana (model sederhana) untuk menentukan apakah model tersebut merupakan model regresi logistik yang menggunakan sekumpulan variabel penjelas. Lebih baik dalam hal perbandingan atau penyesuaian data daripada model regresi logistik sederhana. Jika statistik -2 log Likelihood model regresi logistik yang menggunakan sekumpulan variabel penjelas lebih kecil dari pada model sederhana, maka model regresi logistik yang menggunakan sekumpulan variabel penjelas lebih baik dalam hal kesepakatan data daripada model sederhana [14].

Tabel 4.

Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Awal) IterationHistorya,b,c

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients Constant

Step 0 1 54.073 1.000

2 53.984 1.096

3 53.984 1.099

4 53.984 1.099

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 53,984

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.

Sumber : SPSS Data Diolah, 2021 Tabel 5

Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Akhir) Iteration Historya,b,c,d Iterat

ion

-2 Log likelih

ood

Coefficients Consta

nt

Reputa si KAP

Uk.

Perusa haan

Leve rage

Profita bilitas

Umur Perusa haan

S te p 1

1 37.627 -18.629 -2.239 .598 .849 7.077 .038 2 33.794 -29.823 -3.518 .975 1.276 10.529 .046 3 32.904 -38.161 -4.465 1.266 1.644 13.045 .040 4 32.768 -42.860 -4.989 1.434 1.860 14.456 .034 5 32.763 -43.936 -5.110 1.472 1.905 14.788 .032 6 32.763 -43.979 -5.115 1.474 1.906 14.801 .032 7 32.763 -43.979 -5.115 1.474 1.906 14.801 .032 a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 53,984

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Sumber : SPSS Data Diolah, 2021 Tabel 6

Perbandingan Nilai - 2LL awal dengan - 2LL akhir

Block 0 Number

= 0

Block 1 1Number =

1

Penurunan/Kenaikan 53,984 32,763 Penurunan Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 6, nilai -2Log Likelihood akhir pada Step 1 Iteration 6 adalah 32,763 < -2Log Likelihood awal pada Step 0 Iteration 2 sebesar 53,984. Adanya penurunan nilai antara -2Log Likelihood awal dengan nilai -2Log Likelihood akhir menunjukkan model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu reputasi KAP, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.

(7)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

b. Koefisien Determinasi (Cox dan Snell’s R square)

Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s untuk mengukur kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data.

Dengan kata lain, nilai statistik dari Nagelkerke’s dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan atau menerangkan variabel dependen [14]. Tabel 7 menyajikan nilai statistik dari Nagelkerke’s.

Tabel 7 Nagelkerke R Square

Model Summary Step -2 Log

likelihood

Cox &

Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 32.763a .357 .529

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai statistik Nagelkerke R Square 0,529 atau 52,9% yang artinya nilai tersebut diinterpretasikan sebagai kemampuan variabel reputasi KAP, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sebesar 52,9%, sisanya 47,1% dijelaskan oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain di luar model penelitian.

c. Menguji Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lomeshow’s Goodness of Fit Test)

Uji Hosmer-Lemeshow digunakan untuk menguji kecocokkan antara predicted probabilities (nilai probabilitas berdasarkan hasil prediksi) dan observed probabilities (nilai probabilitas pengamatan). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of

Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya [14].

Tabel 8

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.493 8 .810

Sumber : Data diolah SPSS, 2021

Berdasarkan Tabel 8 diketahui nilai Sig.

atau probabilitas 0,810. Perhatikan bahwa karena nilai probabilitas, yakni 0,810 lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka hipotesis nol diterima, dan hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti variabel-variabel bebas mampu memprediksi dengan baik.

d. Uji Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah yang tidak memiliki korelasi yang kuat antara variabel independen. Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan antara variabel bebas. Dalam penelitian ini, tanda- tanda multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil pengujian ditampilkan dalam Tabel 9 sebagai berikut

Tabel 9 Matriks Korelasi

Correlation Matrix Cons

tant

Reputa si KAP

Ukura n Perusa

haan

Levera ge

Profita bilitas

Umur Perusa haan

S te p 1

Constant 1.00

0 .815 -.994 -.202 -.118 .374 Reputasi KAP .815 1.000 -.790 -.507 -.314 .181 Ukuran

Perusahaan -.994 -.790 1.000 .139 .075 -.454 Leverage -.202 -.507 .139 1.000 .530 .102 Profitabilitas -.118 -.314 .075 .530 1.000 -.085 Umur

Perusahaan .374 .181 -.454 .102 -.085 1.000 Sumber : SPSS Data Diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 9, diketahui :

1. Korelasi antara reputasi KAP dan ukuran perusahaan adalah -0,790. Korelasi antara

(8)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

reputasi KAP dan leverage adalah -0,507.

Korelasi antara reputasi KAP dan profitabilitas adalah -0,314. Korelasi antara reputasi KAP dan umur perusahaan adalah 0,181.

2. Korelasi antara ukuran perusahaan dan leverage adalah 0,139. Korelasi antara ukuran perusahaan dan profitabilitas adalah 0,075. Korelasi antara ukuran perusahaan dan umur perusahaan adalah -0,454.

3. Korelasi antara leverage dan profitabilitas adalah 0,530. Korelasi antara leverage dan umur perusahaan adalah 0,102.

4. Korelasi antara profitabilitas dan umur perusahaan adalah -0,085.

Apabila antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi diatas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinaritas. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 0,90 maka dapat disimpulkan tidak terdapat indikasi multikolinearitas antar variabel independen [14]

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Uji Signifikansi Model Secara Parsial (Uji Wald)

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh parsial.

Pada regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi-kuadrat. Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji Wald. Berikut aturan pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan nilai probabilitas.

Tabel 10

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)

Variables in the Equation B S.E. Wald d

f Sig

.

Exp(B) 95% C.I.for EXP(B) Lower Upper St

e

Reputasi

KAP -5.115 2.031 6.341 1 .012 .006 .000 .322 p

1a Uk.

Perusahaa n

1.474 .714 4.264 1 .039 4.365 1.078 17.676

Leverage 1.906 1.310 2.117 1 .146 6.729 .516 87.739 Profitabili

tas 14.801 14.44

3 1.050 1 .305 267988 9.970 .000

52679948 75675341 800.000 Umur

Perusahaa n

.032 .057 .322 1 .570 1.033 .924 1.155

Constant -43.979 19.79

2 4.937 1 .026 .000

a. Variable(s) entered on step 1: Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan , Leverage, Profitabilitas, Umur Perusahaan .

Sumber : Data diolah SPSS, 2021

Berdasarkan Tabel 10 menyatakan bahwa 1. Reputasi KAP menunjukkan koefisien

regresi negatif sebesar -5,115 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,012 yang lebih kecil dari 0,05, maka reputasi KAP berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2. Ukuran perusahaan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,474 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,039 yang lebih kecil dari 0,05, maka ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

3. Leverage menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,906 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,146 yang lebih besar dari 0,05, maka leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

4. Profitabilitas menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 14,801 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,305 yang lebih besar dari 0,05, maka profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

5. Umur perusahaan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,032 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,570 yang lebih besar dari 0,05, maka umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

b. Uji Signifikansi Model Secara Simultan (Uji Omnibus)

Untuk menguji apakah model regresi logistik yang melibatkan variabel bebas

(9)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

signifikan (secara simultan) lebih baik dibandingkan model sebelumnya (model sederhana) dalam hal mencocokkan data, maka bandingkan nilai Sig. untuk Step 1 (Step) pada Tabel Omnobus Tests of Model Coefficients terhadap tingkat signifikansi 0,05. Nilai Sig. disebut juga dengan nilai probabilitas.

a. Jika nilai probabilitas lebih kecil (Sig.) dari tingkat signifikansi, maka disimpulkan bahwa model yang melibatkan variabel bebas signifikan (secara simultan) lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model sederhana.

b. Jika nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari tingkat signifikansi, maka disimpulkan bahwa model yang melibatkan variabel bebas tidak signifikan (secara simultan) lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model sederhana.

Tabel 11

Uji Signifikansi Model secara Simultan (Uji Omnibus)

Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig.

Step 1

Step 21.221 5 .001

Block 21.221 5 .001

Model 21.221 5 .001

Sumber : Data diolah SPSS, 2021 Berdasarkan Tabel 11 diketahui diketahui nilai Sig. 0,001 < 0,05, maka model yang melibatkan variabel bebas signifikan (secara simultan) lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model sederhana. Artinya semua variabel independen yaitu reputasi KAP, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2). Pembahasan

a) Pengaruh reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Dari hasil pengujian secara parsial, variabel Reputasi KAP menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -5,115 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,012 yang lebih kecil dari 0,05, maka reputasi KAP berpengaruh secara negatif dan signifikan

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hipotesis H1 diterima.

Hasil ini sesuai dengan penelitian [15]

yang menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada bahwa Reputasi KAP diukur dari besar kecilnya ukuran KAP yaitu KAP besar dalam hal ini Big Four, dimana KAP Big Four cendrung untuk lebih cepat dalam menyelesaikan tugas audit yang mereka terima bila dibandingkan dengan KAP non Big Four.

Sedangkan penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh [6] dan [8] yang menyatakan bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

b) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan pelaporan keuangan

Dari hasil pengujian secara parsial, variabel ukuran perusahaan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,474 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,039 yang lebih kecil dari 0,05, maka ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hipotesis H2 diterima.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan [6] dan [16] yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan karena semakin besar ukuran perusahaan akan semakin cepat dalam menyelesaikan laporan keuangan.

c) Pengaruh leverage terhadap ketepatan pelaporan keuangan

Dari hasil pengujian secara parsial, variabel leverage menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,906 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,146 yang lebih besar dari 0,05, maka leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hipotesis H3 ditolak.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan [17], [18] dan [9] yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

(10)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Kebijakan yang berbeda untuk setiap perusahaan membuat perbandingan leverage keuangan menjadi sulit. Tidaklah mungkin untuk mengetahui apakah suatu perusahaan menyajikan laporan keuangannya tepat waktu dengan menggunakan ukuran leverage keuangannya.

d) Pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan pelaporan keuangan

Dari hasil pengujian secara parsial, variabel profitabilitas menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 14,801 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,305 yang lebih besar dari 0,05, maka profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hipotesis H4 ditolak.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan [18], [6], [4] dan [19] yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Profitabilitas perusahaan tidak terkait dengan seberapa cepat mereka membagikan laporan keuangan mereka kepada pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROA suatu perusahaan maka semakin kecil kemungkinan kinerja perusahaan tersebut semakin baik. Artinya tidak ada hubungan langsung antara laba perusahaan dengan waktu pelaporan keuangannya.

e) Pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan pelaporan keuangan

Dari hasil pengujian secara parsial, variabel umur perusahaan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,032 dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,570 yang lebih besar dari 0,05, maka umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hipotesis H5 ditolak.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan [18] dan [1] menyatakan bahwa umur tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang sudah berumur atau sudah berdiri cukup lama seringkali tidak melaporkan laporan keuangannya sesuai jadwal. Karena perusahaan dengan usia yang lebih tua lebih kompleks, kemampuan perusahaan untuk

melaporkan laporan keuangannya tepat waktu menjadi terhambat.

f) Pengaruh reputasi KAP, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan terhadap ketepatan pelaporan keuangan

Berdasarkan uji simultan dengan uji omnibus diketahui nilai Sig. 0,001 < 0,05, maka model yang melibatkan variabel bebas signifikan (secara simultan) lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model sederhana. Artinya semua variabel independen yaitu reputasi KAP, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

B. Kesimpulan

1. Berdasarkan uji Ward, reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2. Berdasarkan uji Ward, ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

3. Berdasarkan uji Ward, leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

4. Berdasarkan uji Ward, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

5. Berdasarkan uji Ward, umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

6. Berdasarkan uji Omnibus, ukuran perusahaan, Artinya semua variabel independen yaitu reputasi KAP, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] V. Yulianti, “DETERMINAN KETEPATAN WAKTU

PELAPORAN KEUANGAN,” J.

Akunt. Bisnis Pelita Bangsa, 5(01), 13-26.

https//doi.org/10.37366/akubis.v5i01.1 03, 2020.

(11)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

[2] V. Yulianti, “Determinan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan,” J.

Akunt. Bisnis Pelita Bangsa, vol. 5, no. 01, pp. 13–26, 2020, doi:

10.37366/akubis.v5i01.103.

[3] J. P. Sari, “Faktor- Faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia Sub Sektor Plastik dan Kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pad,” Bachelor thesis, Univ.

Ahmad Dahlan, 2020.

[4] R. Pangestuti, A. Wijayanti, and Y. C.

Samrotun, “Determinan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Subsektor Transportasi Terdaftar di BEI,” Own. Ris. dan J.

Akunt., vol. 4, no. 1, pp. 164–175, 2020.

[5] R. Yuniarti, “PENGARUH LIKUIDITAS, UKURAN

PERUSAHAAN DAN REPUTASI KAP TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN,” J.

BAABU AL-ILMI Ekon. dan Perbank.

Syariah, vol. 1, no. 1, 2018.

[6] N. Asriyatun and A. Syarifudin,

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” J. Ilm. Mhs.

Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 2, no. 1 SE-Articles, Feb. 2020, doi:

10.32639/jimmba.v2i1.441.

[7] E. Hayati and A. Muhtarom,

“PEMODELAN KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS),”

Deriv. J. Manaj., vol. 11, no. 2, 2017.

[8] T. Herninta, “Tiwi Herninta : ‘ Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan ...’

296,” vol. 23, no. 3, pp. 295–308, 2020.

[9] P. S. A. Rafikaningsih, I. G. C. Putra,

and I. K. Sunarwijaya, “KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN

LAPORAN KEUANGAN EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI,” Kumpul. Has.

Ris. Mhs. Akunt., vol. 2, no. 2, pp.

116–136, 2020.

[10] E. Hayati and D. A. Novitasari,

“KLASIFIKASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA BERDASARKAN KETEPATAN WAKTU

PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIVARIATE

ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS),” Pros. SNasPPM, vol. 2, no.

1, pp. 83–88, 2017.

[11] M. Samsir and M. R. R, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

BERPENGARUH LAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) TAHUN 2016-2018,” vol. 2, pp. 28–

41, 2018.

[12] pance one januari putra Daeli,

“Pengaruh ukuran perusahaan ukuran kap, dan umur perusahaanterhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan,” 2019.

[13] M. Sugiyono, “Kualitataif dan r&d, Bandung: Alfabeta, 2010,” Sugiyono, Metod. Penelit. Kuantitatif kualitatif dan R&D Bandung Alf., 2007.

[14] I. Ghozali, “Analisis Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20,” Semarang Badan Penerbit Univ. Diponegoro, 2013.

[15] R. Sartika, “Pengaruh Peran Komite Audit, Reputasi KAP dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan dan Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI),” J. Akunt., vol. 2, no. 1, 2013.

[16] D. Wicaksono, “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan

Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu

(12)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.390

Penyampaian Laporan Keuangan.,”

KINERJA J. Ekon. dan Bisnis Vol. 3 No. 2 – Juni 2021, vol. 3, no. 2, pp.

183–197, 2021.

[17] D. A. Diliasmara and N. Nadirsyah,

“Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Financial Leverage, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015,” J. Ilm. Mhs.

Ekon. Akunt., vol. 4, no. 2, pp. 304–

316, 2019.

[18] M. Samsir and M. Rais, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU

PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2016-2018,” ENTRIES, vol.

2, no. 2, pp. 28–41, 2020.

[19] I. B. N. Happy and M. Z. Sasongko,

“Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan,” Univ.

Diponegoro Semarang, vol. 6, no. 1, pp. 148–156, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan Metode Heuristik Silver Meal sehingga dapat melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan

Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan- Nya (2 Kor 2:17).” Lukas memuji orang-orang

Pemanfaatan housfield unit pada CT-scan dalam menentukan kepadatan tulang rahang dapat membantu para klinisi untuk melakukan tindakan perawatan implan gigi secara

&#34;Kau kan sudah tahu segala perbuatan terkutuk yang dilakukan Partai Tengkorak, kenapa tidak kau hancurkan saja dengan prajuritmu?&#34; tanya Dewi Naga Hitam lagi ingin

Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020 Hal 28 34 p ISSN 2549 1857; e ISSN 2549 4279 (Diterima Oktober 2019; direvisi Desember 2019; dipublikasikan Februari 2020)

Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Volume 20 No 1 April 2021 ISSN 1412 6451 E ISSN 2528 0430 Daftar Isi 1 2 3 4 5 6 Peran Dinas Sosial Kota Surabaya dalam Mendukung Program

Sumber: (Museum Nasional, 2019) Seperti terlihat pada Gambar di atas, bagian kerangka atap Rumah Nias Utara dan Selatan ini disusun berdasarkan pengulangan bentuk dan pola

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,