• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN ASPEK TEKNIS TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR DALAM PERSPEKTIF BIDANG KELAUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN ASPEK TEKNIS TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR DALAM PERSPEKTIF BIDANG KELAUTAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN ASPEK TEKNIS TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI

GEOSPASIAL DASAR DALAM PERSPEKTIF BIDANG KELAUTAN

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Oleh

BAYU INDRAPRABOWO

15106015

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2012

(2)

II

PRAKATA

Dari perkuliahan di Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung dan juga pada pertemuan ilmiah maupun percakapan sehari-hari dengan teman-teman yang terkait dengan kegiatan keprofesian, ada satu hal yang sangat menarik bagi saya yaitu mengenai masalah perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap keilmuan dan keprofesian Geodesi dan Geomatika. Berdasarkan hal tersebut dan adanya kesempatan untuk mengkaji Undang-Undang tentang Informasi Geospasial yang baru saja dirilis pada waktu awal penulisan tugas akhir ini, maka saya pun memulai penulisan tugas akhir ini dengan maksud agar tersedianya sedikit gambaran bagi para akademisi maupun profesional yang berkecimpung dalam keilmuan dan keprofesian Geodesi dan Geomatika mengenai kesiapan pemerintah untuk memfasilitasi perkembangan teknologi geospasial yang semakin pesat ini.

Tugas akhir ini terdiri atas lima bab ditambah lampiran yang disediakan untuk memfasilitasi pembaca yang ingin mengetahui secara jelas mengenai isi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial.

Suatu hal yang perlu saya sampaikan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah terima kasih saya atas kesediaan pembimbing, Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T., untuk membantu memfasilitasi dan membimbing penulisan Tugas Akhir. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Kepala Program Studi dan Dosen-Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, karena ilmu-ilmu dan bekal penghidupan yang tak ternilai harganya. Tak lupa staf dan pegawai tata usaha serta perpustakaan yang selalu siap membantu memfasilitasi kebutuhan perkuliahan sampai akhir. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh teman-teman saya dalam Ikatan Mahasiswa Geodesi yang telah membantu baik melalui diskusi, membantu melengkapi literatur, maupun dukungan moril yang sangat besar hingga mungkin tak akan mampu saya balas satu persatu. Yang terakhir dan terpenting adalah kepada keluarga, terutama kedua orang tua yang selalu memfasilitasi saya dari kecil, baik dalam hal pendidikan maupun semua hal yang terkait kehidupan saya sampai saat ini, yang tak akan mungkin mampu saya balas, namun setidaknya saya selalu mencoba untuk membahagiakan dan membuat mereka bangga.

(3)

III

ABSTRAK

Besarnya wilayah laut Indonesia menyebabkan pengelolaan sumber daya alam, dalam hal ini kelautan, serta penanggulangan bencana memerlukan sistem informasi geospasial yang terintegrasi dengan baik. Adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial yang baru dirilis pada akhir tahun 2011 memerlukan pengkajian yang lebih mendalam, terutama dalam segi teknis, mengenai penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Kajian teknis yang dilakukan meliputi studi literatur, identifikasi obyek-obyek informasi geospasial dasar, terutama yang berada dalam perspektif kelautan, Inventarisasi teknis penyelenggaraan informasi geospasial dasar dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial, dalam hal ini bidang kelautan, pengkajian data, analisis, serta kesimpulan dan saran. Studi literatur dilakukan terhadap berbagai referensi literatur yang telah dikumpulkan seperti, buku-buku, makalah, jurnal ilmiah, artikel, maupun melalui media internet. Sedangkan, pada tahap pengkajian data dilakukan kajian mendalam terhadap obyek-obyek dan teknis penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang telah dikumpulkan.

Peran Informasi Geospasial Dasar sangat penting sebagai fondasi utama dalam pembangunan, namun masih banyak permasalahan yang muncul akibat belum lengkapnya peraturan pendukung penyelenggaraan informasi geospasial dalam Undang-Undang tentang Informasi Geospasial ini. Termasuk yang paling penting adalah belum adanya peraturan pendukung yang membahas tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan Informasi Geospasial sebagai penyelenggara Informasi Geospasial Dasar, serta belum lengkapnya standarisasi nasional terbaru dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar, terutama dalam penyelenggaraan Peta Dasar (Kelautan).

(4)

IV

ABSTRACT

The large size of Indonesian marine areas makes natural resource management, marine for this case, and disaster mitigation need well-integrated geospatial information systems. The recently released Geospatial Information of Indonesian Republic Act needs more solid review, especially the technical aspect, about the implementation of Primary Geospatial Information which match with prevailed regulation.

The method of the technical review includes literatures research, the identification of primary geospatial information objects, especially on marine perspective, technical inventory of geospatial information implementation on Geospatial Information of Indonesian Republic Act, marine for this case, data review, analysis, along with the conclusion and suggestion Study of the literature of the various references to the literature that have been collected, such as books, papers, scientific journals, articles, as well as through the internet media. Whereas, at the stage of data assessment conducted in-depth study of the objects and technical implementation of geospatial basic information that has been collected.

The role of Primary Geospatial Information is very important as a major Foundation in national development, however there are still many problems that arise as a result of its incomplete supporting to this Geospatial Information of Indonesian Republic Act. One of the most important case is the inexistence of supporting regulation which discusses duties, functions, composition, organization and administrative of Badan Informasi Geospasial

(BIG) as providers of Geospatial information, as well as the needs of latest Primary

Geospatial Information national standardization to be organized as soon as possible, especially in organizing the Primary Map (Marine).

(5)

V DAFTAR ISI PRAKATA II ABSTRAK III ABSTRACT IV DAFTAR ISI V

DAFTAR GAMBAR VII

DAFTAR TABEL VIII

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 1

1.3 Ruang Lingkup Kajian 2

1.4 Metodologi Penulisan 2

1.5 Sistematika Penulisan 4

BAB II DASAR TEORI 5

2.1 Geodesi dan Keterkaitannya dengan Geospasial 5

2.2 Informasi Geospasial 5

2.2 Informasi Geospasial Dasar Bidang Kelautan 6

2.3 Kandungan Informasi Geospasial Dasar Bidang Kelautan 7

BAB III KAJIAN TEKNIS UNDANG-UNDANG INFORMASI GEOSPASIAL

DALAM PERSPEKTIF BIDANG KELAUTAN 15

3.1 Definisi dan Tujuan Informasi Geospasial Dasar 15

3.1.1 Definisi Informasi Geospasial Dasar 15

3.1.2 Tujuan Penyusunan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011

Tentang Informasi Geospasial 15

3.2 Ruang Lingkup Pengaturan 16

3.2.1 Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar 16 3.2.2 Akses, Distribusi, dan Pertukaran Informasi Geospasial Dasar 20 3.2.3 Keprofesian dalam Informasi Geospasial, Keperluan Bisnis, dan Pemanfaatan

(6)

VI

BAB IV ANALISIS 22

4.1 Analisis Terhadap Kandungan Informasi Geospasial Dasar (Kelautan) 22

4.1.1 Analisis Terhadap Jaring Kontrol Geodesi 22

4.1.1.A Analisis Terhadap Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) 22 4.1.1.B Analisis Terhadap Jaring Kontrol Vertikal Nasional (JKVN) 23 4.1.1.C Analisis Terhadap Jaring Kontrol Gaya Berat Nasional (JKGN) 24 4.1.1.D Analisis Terhadap Jaring Stasiun Pasut (Pasang Surut Laut) 25

4.1.2 Analisis Terhadap Peta Dasar (Kelautan) 26

4.1.2.A Analisis Terhadap Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) 27 4.1.2.B Analisis Terhadap Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) 27 4.2 Analisis Terhadap Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 28

5.1 Kesimpulan 28

5.2 Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 31

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL

(7)

VII

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Metodologi Penelitian 3

Gambar 2.1 Diagram Informasi Geospasial Secara Umum 5

Gambar 2.2 Area Kedalaman dalam Chart Number One 10

Gambar 2.3 Indeks Peta LPI Skala 1:250.000 12

Gambar 2.4 Indeks Peta LPI Skala 1: 50.000 13

Gambar 2.5 Peta LLN Aceh Skala 1:500.000 14

Gambar 2.6 Peta LLN Sumatera Utara Skala 1:500.000 14

Gambar 4.1 Distribusi JKHN 22

Gambar 4.2 Distribusi JKVN 23

Gambar 4.3 Ilustrasi Pengerjaan SAGI 25

(8)

VIII

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Titik Kontrol dalam Chart Number One 8

Tabel 2.2 Garis Pantai dalam Chart Number One 8

Tabel 2.3 Relief dalam Chart Number One 9

Tabel 2.4 Kenampakan Air dan Lava dalam Chart Number One 9 Tabel 3.1 Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar Kelautan antar Instansi 19

Gambar

Tabel 2.1 Titik Kontrol dalam Chart Number One  8

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak etanolik rimpang jahe putih besar ( Zingiber majus Rumph) yang mengandung gingerol secara oral pada tikus jantan galur Wistar tidak menimbulkan

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dalam bentuk personal yang dilaksanakan oleh interviewer yang dalam hal ini adalah peneliti kepada para

Berdasarkan data Jumlah Kematian Ibu di provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2015 kabupaten Polewali Mandar menjadi kabupaten dengan Penyumbang terbesar Kematian

Makanan berbasis sagu Bebas Gluten Pati Tahan Cerna Prebiotik Rendah IG Menjaga kadar kolesterol sehat Pencegahan kanker kolon RESEARCH SHOWS. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk

 pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan (1) dalam memberikan perlindungan hukum secara preventif peraturan yang di buat untuk melindungi saksi

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon klinik nikardipin dengan diltiazem intravena dalam menurunkan tekanan darah, mean arterial pressure, dan denyut

 golongan pencen. Tekniknya direka khas untuk disesuaikan dengan corak kehidupan masyarakat awam yang penuh komitmen serta sibuk dengan urusan harian. Kaedahnya disusun