• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geografi KTSP & K-13 BIOSFER I. K e l a s A. PENGERTIAN BIOSFER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Geografi KTSP & K-13 BIOSFER I. K e l a s A. PENGERTIAN BIOSFER"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

Geografi

BIOSFER I

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

1. Memahami pengertian biosfer serta faktor yang mempengaruhi persebaran fl ora dan fauna.

2. Memahami sebaran fl ora di Indonesia berdasarkan iklim Koppen.

3. Memahami sebaran fl ora secara geologis.

4. Memahami sebaran fl ora dunia.

A. PENGERTIAN BIOSFER

Biosfer berasal dari kata bio, yakni hidup dan sphere yang berarti lingkungan atau lapisan.

Jadi, biosfer adalah lingkungan atau lapisan tempat hidup organisme. Lapisan tempat hidup organisme merupakan tumpang tindih antara litosfer (lapisan tanah/batuan), hidrosfer (lapisan air), dan atmosfer (lapisan udara) yang membentuk ekosfer (lapisan ekologi) berupa ekosistem yang mencakup seluruh organisme dengan lingkungan fi siknya.

XI

K e a l s

KTSP &

K-13

(2)

2

Gambar biosfer

B. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA a. Faktor Penyebab

Persebaran fl ora dan fauna di bumi tidak merata. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

1. Tekanan populasi. Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang menempati wilayah tertentu. Tekanan populasi disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah populasi. Jika pertambahan populasi terus berlanjut, akan menyebabkan kebutuhan bahan makanan tidak terpenuhi sehingga populasi bermigrasi ke wilayah lain.

Gambar hewan melakukan migrasi untuk mendapatkan makanan (sumber: wikimedia.org)

(3)

3

2. Persaingan. Persaingan terjadi antarpopulasi. Apabila populasi tidak mau bersaing untuk memperebutkan wilayah dan bahan makanan yang dibutuhkan, maka populasi tersebut akan bermigrasi ke wilayah lain.

3. Perubahan habitat. Habitat adalah lingkungan tempat hidup populasi. Perubahan kondisi lingkungan mengakibatkan populasi yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya, akan bermigrasi ke wilayah lain yang lebih cocok.

b. Faktor Penghambat

1. Faktor klimatik, yaitu kondisi iklim suatu wilayah, meliputi sinar matahari, suhu udara, kelembaban, curah hujan, dan angin.

· Sinar matahari dibutuhkan oleh tanaman yang berdaun hijau untuk fotosintesis.

Akibatnya persebaran tanaman yang berdaun hijau selalu terdapat di tempat- tempat yang mendapatkan matahari. Pada daerah kutub yang jarang memperoleh sinar matahari hanya ditumbuhi lumut.

· Suhu udara di setiap tempat berbeda-beda bergantung pada letak lintang, dera- jat keawanan, dan ketinggian tempat. Perbedaan suhu udara mengakibatkan jenis tanaman dan hewan di suatu tempat berbeda dengan tempat lainnya karena tanaman dan hewan tersebut harus beradaptasi dengan suhu lingkungannya.

· Kelembaban udara. Berdasarkan tingkat kelembabannya, jenis tanaman terdiri atas :

− xerophyta, yaitu tanaman yang tumbuh dari daerah kering atau kelembaban udaranya sangat rendah. Contohnya, kaktus, kurma, dan zaitun.

− mesophyta, yaitu tanaman yang tumbuh di daerah lembab tetapi tidak tergenang air. Contohnya, anggrek, benalu, dan cendawan.

− hydrophyta, yaitu tanaman yang tumbuh di daerah basah. Contohnya, teratai, eceng gondok, dan rumput laut.

− tropophyta, yaitu tanaman yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan musim hujan. Contohnya, jati, mahoni, dan akasia.

(4)

4

kaktus anggrek teratai jati

Gambar kaktus, anggrek, teratai, dan jati (sumber: wikimedia.org, publicdomainpictures.net)

· Curah hujan. Intensitas curah hujan suatu wilayah memengaruhi persebaran jenis tanaman. Contohnya, di wilayah dengan curah hujan tinggi tumbuh hutan hujan tropis, sedangkan di wilayah yang intensitas hujannya rendah terdapat tumbuhan berupa padang rumput (stepa). Selain itu, curah hujan juga berpengaruh pada jenis hewan yang menempati suatu wilayah tertentu.

· Angin. Tiupan angin menerbangkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman, seperti kapas, pisang, dan tanaman hias.

2. Faktor edafi k, yaitu kondisi tanah suatu wilayah, yang meliputi tekstur, struktur, dan derajat keasaman tanah (pH tanah). Contohnya, tanaman kelapa tumbuh subur pada tanah pasir (tekstur kasar); pohon jati tumbuh subur di tanah kapur (pH tanah

>7); hutan bakau tumbuh subur di daerah rawa (pH <6,5).

3 Faktor fi siografi k, yaitu kondisi topografi wilayah seperti ketinggian dan kemiringan tanah. Ketinggian tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu sehingga berakibat pada perbedaan jenis tanaman dan hewan. Contohnya, kelapa tumbuh subur di wilayah pantai, sedangkan teh tumbuh di wilayah pegunungan. Contoh lainnya, pada tanaman yang sangat miring hanya ditumbuhi semak belukar dan rerumputan.

4. Faktor biotik, yaitu manusia, hewan, dan tanaman.

· Manusia membudidayakan berbagai macam tanaman sehingga manusia membawa jenis tanaman tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia juga memengaruhi persebaran hewan dengan melakukan perlindungan/

pemeliharaan atau perburuan.

(5)

5

· Hewan seperti serangga, burung, tupai, dan kelelawar berperan dalam penyebaran tanaman dengan membantu penyerbukan.

· Tanaman yang sudah mati akan mengurai menjadi humus yang menyuburkan tanah. Tanah yang subur mengakibatkan pertumbuhan tanaman semakin berkembang. Tanaman yang berkembang tersebut yang tersebar jauh mengakibatkan hewan pemakan tanaman pun ikut menyebar ke tempat yang lebih jauh.

5. Faktor geografi k, yaitu kondisi geografi suatu wilayah, seperti gunung, padang pasir, dan laut yang menghalangi persebaran tanaman dan hewan ke wilayah lain yang kondisi lingkungannya berbeda.

C. SEBARAN FLORA DI INDONESIA

Sebaran fl ora di Indonesia dapat dibedakan secara horizontal, iklim Koppen, dan geologis.

a. Sebaran Flora Secara Horizontal 1. Hutan hujan tropis, dengan ciri-ciri :

· tersebar di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua bagian utara;

· jenis pohon bermacam-macam (heterogen), seperti beringin, damar, getah perca, jelatung, kamper, kasturi, kayu besi, meranti, pinus mercuri, kayu ramin, tengkawang, dan ulin;

· di daerah tropis dengan suhu rata-rata 26°C;

· curah hujan tinggi sepanjang tahun 3.000-4.000 mm/tahun;

· tidak tampak perubahan musim;

· pohon rapat berdaun lebat dan daun hijau sepanjang tahun;

· sinar matahari tidak menembus hutan, tanah gelap, dan lembab

· pohon tersusun atas tiga tingkat, yaitu :

− tingkat 1 tingginya mencapai 40 m atau disebut atap (tajuk/kanopi),

− tingkat 2 tingginya mencapai 15-30 m, dan

− tingkat 3 dengan tingginya 5-15 meter;

· terdapat :

− liana, yaitu palma yang memanjat atau membelit, contohnya rotan,

− epifi t, yaitu tumbuhan yang menempel, contohnya anggrek, pakis, alga, lumut daun, dan lumut kerak,

− parasit, yaitu tumbuhan yang menempel dan menghisap makanan dari tanaman yang ditempelinya. Contohnya, benalu dan bunga raffl esia yang tidak berbatang dan berdaun.

(6)

6

− saprofi t, yaitu cendawan (jamur/fungi) yang tumbuh di dekat permukaan tanah dan hidup di serasah daun.

− terna, yaitu semak belukar.

Super "Solusi Quipper"

Ciri-ciri hutan hujan tropis:

3T = Tropis, Tuhan, Trogen

(hutan tropis dibuat/dari Tuhan dan tanamannya heterogen)

Gambar hutan tropis di Kalimantan (Sumber: www.cg textures.com)

Gambar profi l hutan hujan tropis (ilustrasi ulang dari sumber: Pengantar Geografi Tumbuhan, Nicholas Polunin, UGM)

2. Hutan musim tropis, dengan ciri-ciri:

· terdapat di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Maluku;

· terdiri atas satu jenis pohon (homogen), contohnya pohon jati;

(7)

7

· perbedaan musim hujan dan kemarau tampak jelas;

· pada musim kemarau, daunnya yang lebar akan meranggas, dan pada musim hujan akan tumbuh tunas serta daun akan tumbuh hijau;

· curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun;

· pohon agak pendek dan jaraknya agak berjauhan;

· sinar matahari tembus ke dasar hutan; dan

· epofi t sedikit.

Super "Solusi Quipper"

Ciri-ciri hutan hujan musim:

3M = Musim, Manusia, Mogen

(hutan musim dibuat/dari manusia dan tanamannya homogen)

Gambar hutan jati (Sumber: wikimedia.org)

3. Sabana, dengan ciri-ciri :

· tersebar di wilayah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat terutama Lombok dan Sumbawa;

· berupa semak belukar dan rumput;

· semak belukar terdiri atas tanaman xerofi t;

· curah hujan rendah 250-500 mm/tahun;

· musim kemarau lebih panjang atau lebih dari lima bulan; dan

· cocok untuk peternakan hewan besar atau padang penggembalaan.

(8)

8

Gambar sabana di NTB (Sumber: tamborachallenge.com/)

4. Stepa, dengan ciri-ciri :

· terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur terutama daerah Sumba, Sawu, Rote, Timor, Flores. Solor Adonara, Lomblen, Pantar, dan Alor;

· berupa padang rumput;

· curah hujan sangat rendah; dan

· musim kemarau dapat berlangsung 6-7 bulan.

Gambar stepa di NTT (Sumber: indahnesia.co.cc)

5. Hutan mangrove/bakau, dengan ciri-ciri :

· tersebar di daerah pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, pantai barat dan selatan Kalimantan, dan pantai selatan Papua; dan

(9)

9

· terdiri dari enam jenis tanaman, yaitu acanthus, avecenia, bruguera, nipah, rhizophora (bakau), dan soneratia.

Gambar hutan bakau di Indonesia (Sumber: wikimedia.org)

Gambar peta persebaran hutan mangrove di Indonesia

Super "Solusi Quipper"

Persebaran rawa, mangrove, dan tanah aluvial:

IAN KASELA RAJA TISU

IriAN, KAlimantan bagian SELAtan, JAwa bagian utaRA, SUmatra bagian TImur (Kalimantan bagian SELAtan = Kalimantan bagian bawah, termasuk bagian baratnya).

(10)

10

b. Sebaran Flora Berdasarkan Iklim Koppen

1. Flora iklim Af (tropis basah) berupa hutan hujan tropis yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Papua bagian utara, dan lereng-lereng gunung pulau Jawa.

2. Flora iklim Am (tropis sedang) berupa hutan musim tropis yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Maluku.

3. Flora iklim Aw (tropis kering) berupa sabana yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

c. Sebaran Flora Secara Geologis

1. Flora paparan Sunda (Indonesia bagian barat) tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Hutan hujan tropis umumnya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, hutan musim tropis banyak ditemui di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sabana terdapat di wilayah Jawa Timur dan Bali.

2. Flora peralihan (Indonesia bagian tengah) tersebar di daerah Sulawesi, NTB, dan NTT.

Hutan musim tropis banyak terdapat di Sulawesi, sabana terdapat di NTB, dan stepa banyak ditemui di NTT.

3. Flora paparan Sahul (Indonesia bagian timur) tersebar di Maluku dan Papua. Hutan musim tropis terdapat di Maluku, hutan hujan tropis banyak ditemui di Papua bagian utara, dan hutan bakau terdapat di Papua bagian selatan.

Laut Cina Selatan Indonesia Bagian

Tengah

Indonesia Bagian Timur

Indonesia Bagian Barat

Laut Jawa

Laut Arafuru

Gambar peta persebaran fl ora Indonesia

(11)

11

D. SEBARAN FLORA DI DUNIA a. Bioma Subtropis

1. Hutan hujan subtropis, dengan ciri-ciri :

· terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi 1.500-3.000 mm/tahun;

· daun hijau sepanjang tahun dan pada musim panas tunas pohon bertambah;

· jenis pohon heterogen;

· pohon agak pendek dan kurang lebat; dan

· terdapat liana, epifi t, dan terna.

Gambar hutan hujan subtropis (Sumber: wikimedia.org)

2. Hutan musim subtropis disebut juga hutan gugur atau hutan meranggas, dengan ciri-ciri :

· terdapat di daerah dengan curah hujan 700-1.500 mm/tahun;

· pada musim panas daun akan tumbuh hijau, jika musim dingin daun akan gugur lalu meranggas, pada musim gugur daun akan mengering di mana sebagian berwarna merah dan jingga, dan apabila musim semi akan tumbuh tunas daun dan berbunga;

· pohon kurang lebat dan jarak pohon lebih berjauhan; dan

· jenis pohon heterogen, yang terdiri atas hutan rawa, hutan pohon pasang, dan hutan daratan seperti pohon oak, elm, dan maple.

(12)

12

musim panas musim gugur musim dingin musim semi

Gambar hutan gugur dalam empat musim (Sumber: wikimedia.org; publicdomainpictures.net)

Super "Solusi Quipper"

Tips SUPER mengingat urutan musim:

- kepala panas (musim panas) - rambut rontok (musim gugur) - dikasih lidah buaya maka kepala akan dingin (musim dingin) - tumbuh bersemi kembali (musim semi)

3. Hutan berdaun kaku, dengan ciri-ciri :

· terdapat di daerah gurun (arid) atau setengah gurun (semiarid);

· selalu hijau dan jenis tumbuhannya xerophyta atau xerofi ta;

· pohon rendah dan sebagian pohon berduri serta beranting benjol-benjol;

· daun kecil, keras, tebal atau tidak berdaun; dan

· jenis pohon heterogen, seperti kaktus, sukulen yang mirip kaktus, eucalyptus, aloe, dan agave.

Gambar kaktus termasuk tumbuhan xerophyta (Sumber: wikimedia.org)

(13)

13

4. Savana (sabana)

Gambar sabana di Australia (kiri) dan Afrika (kanan) (Sumber: wikimedia.org)

5. Stepa (padang rumput) disebut juga prairi di Amerika Utara atau pampa di Argentina.

Gambar padang rumput yang ada di amerika utara (Sumber: wikimedia.org)

b. Bioma Subartik

Bioma subartik disebut juga taiga, hutan konifer, atau hutan boreal, dengan ciri-ciri di antaranya terdapat di lingkaran Kutub Utara (subartik), berdaun jarum dan selalu hijau, dan jenis pohonnya heterogen berupa pohon sejenis pinus dan cemara.

Gambar hutan konifera (taiga) (Sumber: wikimedia.org)

(14)

14

c. Bioma Artik

Bioma artik disebut juga tundra (daratan tanpa pohon) dengan ciri-ciri di antaranya terdapat di daerah Kutub Utara (artik) dengan musim dingin berlangsung sembilan bulan, berupa padang rumput yang ditumbuhi lumut kerak dengan ketebalan mencapai 35 cm serta terdapat rumput kerdil dan teki-tekian.

Gambar rumput tundra (Sumber: wikimedia.org)

Gambar

Gambar hewan melakukan migrasi untuk mendapatkan makanan  (sumber: wikimedia.org)
Gambar peta persebaran fl ora Indonesia
Gambar rumput tundra  (Sumber: wikimedia.org)

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini dilakukan setelah tahap pembuangan stopwords dan pemotongan imbuhan kata pada setiap dokumen teks yang ada di koleksi dokumen.. Pembobotan

telah memberitahukan dan menyerahkan kontra memori banding yang diajukan Pembanding dalam perkara Nomor ...yang diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Agama Sumenep pada

Dalam penyusunan kisi-kisi angket, menurut Arikunto (1998:160) dilakukan tahap-tahap sebagai berikut; “1) Mengidentifikasi terhadap variabel yang ada, 2) Menjabarkan

Metode penelitian menggunakan desain research and development dengan 5 tahapan, tahap 1 yaitu mengidentifikasi kompetensi preseptor berdasarkan buku dan jurnal, tahap 2 uji

Menurut Goldstone (2009, p14), Unity3D membuat produksi game menjadi lebih mudah dengan memberikan beberapa logika untuk membangun skenario game yang sudah

Untuk dapat melaksanakan tugas dimaksud maka Perbekel dibantu oleh Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yakni Kaur Pemerintahan, Pembangunan, Umum, Keuangan dan

Tahun berjalan adalah tahun dimana semester dan tahun akademik sedang berjalan atau sedang aktif, untuk mengeset tahun akademik dan semester yang sedang berjalan silahkan klik

Dari Gambar 2.7 tersebut dapat dilihat keefektifan sengkang spiral dalam menahan inti beton lebih baik daripada sengkang persegi, karena pada pengekangan spiral