• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

37

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Sekilas PT. CTS Indonesia

Didirikan pada tahun 2002 dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) – anggota ILAC (International Laboratory Accreditation Cooperation) – sesuai dengan persyaratan ISO/IEC 17025 (LK-053-IDN).

CTS menawarkan jasa kalibrasi komprehensif yang mencakup besaran Suhu, Massa, Volume, Densitas, Gaya, Torsi, Tekanan, Kekerasan, Dimensi, Kelistrikan, Waktu & Frekuensi, Instrumen Analitis (contoh : PH Meter, Viscometer, Conductivity Meter, Moisture Meter, UV-Vis Spektrofotometer, dll.).

CTS telah memberikan pelayanan kalibrasi kepada lebih dari 500 perusahaan per tahun, baik kalibrasi yang dilakukan di dalam laboratorium yang terkondisi lingkungannya, maupun di lokasi pelanggan sendiri (insitu).

MISI perusahaan ini adalah menjadi partner yang terpercaya bagi pelanggan dengan cara memberikan layanan kalibrasi terpadu, hasil kalibrasi yang berkualitas, dan layanan terbaik. Selain itu, perusahan bertekad menjadi

"benchmark of excellence" untuk industri jasa kalibrasi.

(2)

4.2. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data fasilitas (ruangan) utama dan pendukung proses kalibrasi, dan data perhitungan waktu dalam proses kalibrasi.

4.2.1. Data Ruangan dan Fasilitas

Besar ruang laboratorium hydrometer lantai 4 di CTS adalah 3.1 meter x 2.8 meter. Ruangan sangat kecil dan tidak tekondisi suhu yang terjaga seperti ruangan lab lainnya yang mempersyaratkan suhu 20±1ºC dan kelembapan 50±6

%RH. Pada ruangan lab ini, kondisi suhu adalah suhu ruang yang ada.

Gambar 4.1. Ruangan Lab Hydrometer Lt.4

(3)

Adapun data fasilitas penunjang yakni media pengerjaan kalibrasi yang jugga diperlukan sebagai sarana dalam menganalisa faktor yang berpengaruh dalam sistem pengerjaan kalibrasi. Fasilitas ini terdiri dari beberapa alat pengukur penunjang proses yang harus dipergunakan dalam proses kalibrasi hydrometer.

i. Worksheet / Kertas Kerja

Worksheet adalah kertas kerja yang digunakan untuk menginput data mentah yang akan diproses nantinya pada bagian pengolahan data.

ii. Digital Caliper

Digital Caliper disini dipergunakan pada tahap identifikasi alat

hydrometer sebelum dikerjakan proses kalibrasi. Caliper ini dipergunakan untuk mengukur besar diameter stem dan jarak skala yang ada pada tubuh alat ukur.

Kode inventarisnya yakni SMD 025.

Gambar 4.2. Caliper Digital SMD025

(4)

iii. Analytical Balance

Dipergunakan dalam tahap identifikasi alat ukur untuk mengetahui massa hydrometer. Nomor inventarisnya SM 061.

Gambar 4.3. Timbangan Digital SM061

iv. Thermmohygrometer

Thermohygrometer digunakan sebagai indikator suhu di lantai 4.

Thermohygro ini termasuk standar penting dalam tiap proses kalibrasi. Standar ini diinventarisasi dengan kode/ ID SM 190.

Gambar 4.4. Thermohygrometer Digital SM190

(5)

v. Digital Thermometer

Thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu dalam cairan yang sudah dilakukan pencampuran untuk memperoleh besar bert jenis yang diinginkan. Thermometer ini memiliki nomor inventaris SM 173.

Gambar 4.5. Thermometer Digital SM173

vi. Gelas Ukur

Gelas Ukur digunakan untuk mengukur hydrometer yang telah dicelupkan ke dalam cairan yang sudah di-homogen-kan terlebih dahulu. Gelas ukur ini merupakan alat bantu yang sangat kritikal karena digunakan pula untuk proses titrasi zat cair yang dibutuhkan dalam menentukan berat jenis cairan.

Gambar 4.6. Gelas Ukur

(6)

vii. Pipette Volume

Adalah alat bantu yang digunakan dalam mengukur cairan yang hendak dicampurkan serta sebagai flask (pengaduk) dalam proses homogeny cairan tersebut.

Gambar 4.7. Pipete Volume / Gondok

viii. Cairan Asam Sulfat Sulfat (H2SO4)

Asam sulfat (H2SO4) adalah elemen penting dalam pengukuran titik hydrometer khususnya hydrometer berkapasitas diatas 1.000 g/cm³. Memiliki berat jenis berkisar antara 1.750 – 1.825 g/cm³. Asam ini dicampurkan dengan air untuk memperoleh varian titik pengukuran. Karena sangat berbahaya apabila terkena kontak langsung dengan kulit, maka asam ini dipindahkan dalam botol kaca sehingga lebih aman.

Gambar 4.8. Asam Sulfat

(7)

ix. Hydrometer Standar

Pada proses kalibrai hydrometer dengan range alat 1.000-1.050 g/cm3, mempergunakan standar hydrometer yang sudah tertelusur dan juga memiliki sertifikat kalibrasi. Kode inventaris hydrometer ini adalah VL056.

Gambar 4.9. Hydrometer VL056

4.2.2. Data Proses Kalibrasi

Data proses kalibrasi diambil pada periode Maret hingga Agustus 2013.

Pengambilan ini dikelompokkan menjadi 2 data. Data ini diambil berdasarkan pengerjaan hydrometer yang dilakukan perbandingan antara dua kondisi sitem kerja yang berbeda.

Kondisi awal sebelum fasilitas standar serta fasilitas penunjang (seperti botol cairan sebelumnya tidak diletakkan dalam ruang yang sama) hydrometer di diletakkan di dalam ruangan hydrometer dan kondisi yang diinginkan setelah diatur sedemikian rupa baik standar maupun fasilitas pendukung yang diperlukan sehingga dapat dianalisis perbedaan yang diperoleh akan mempengaruhi kualitas kerja baik efektivitas, penghematan waktu dan sistem kerja yang jauh lebih baik.

Data pertama dinamakan data proses kalibrasi hydrometer tahap awal dan data kedua dinamakan dengan data proses kalibrasi hydrometer tahap perbaikan.

(8)

Data proses kalibrasi tahap awal merupakan data waktu pengerjaan kalibrtasi hydrometer dimana fasilitas serta elemen pendukung proses belum dimasukkan atau digabungkan ke dalam area kerja atau stasiun kerja. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. Sedangkan untuk data proses kalibrasi tahap perbaikan adalah data pengerjaan pada saat fasilitas sudah ditempatkan dan diatur sedemikian rupa. Data tersebut ditampilkan pada tabel 4.2.

Fasilitas yang disebutkan sebagai media tolak ukur perbandingan waktu dalam sistem kerja kalibrasi hydrometer adalah fasilitas seperti cairan (dalam botol), standar hydrometer (dalam keranjang) dan fasilitas persediaan cairan dalam drum yang mungkin dibutuhkan sewaktu-waktu ketika proses kerja berlangsung.

(9)

Tabel 4.1. Data Waktu Proses Kalibrasi Hydrometer Tahap Awal

(10)

Tabel 4.2. Data Waktu Proses Kalibrasi Hydrometer Tahap Perbaikan

(11)

4.3. Pengolahan Data

Data waktu yang diambil baik kondisi awal dan perbaikan sebanyak 20 dari periode Maret s./d. Agustus 2013. Data yang ada tersebut diperlukan uji kecukupan data untuk mengetahui banyaknya data tersebut sudah mencukupi atau mewakili dalam uji keseragaman . Xi adalah data ke-i dari n (data) yang berjumlah 20 data.

4.3.1. Uji Kecukupan dan Keseragaman Data Tahap Awal/Sebelum

Tahap awal yakni uji kecukupan data. Data pada tabel 4.1. diurutkan dan dihitung serta disajikan pada tabel 4.3. Tahapan-tahapannya diuraikan sebagai berikut:

1.

Σ

xi = x1+x2+x3+…+x20 = 813 + 825 + 822 + … + 811 = 16.395 2. (

Σ

xi)2 = (16395)2 = 268.796.025

3. (

Σ

xi2) = (x1)2+(x2)2+(x3)2+…+(x20)2 = 13.440.445

4. Mean = Jumlah rata” subgrup/jumlah Subgrup yakni sebesar 163995/20 = 819,75

5. Standar Deviasi (

σ

) =

( )

1

1

2

=

N X Xi

n

i =

1 20

75 , 634

= 5,82

6. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan ketelitian 10%, Harga Z = 1 - α/2 1-α = 95% jadi α = 1 - 0,95 = 0,05 sehingga nilai Z = 1- (0,05/2) = 0,975. Nilai Z pada tabel distribusi normal (harga k) adalah 1,962. Dengan demikian diperoleh nilai k/s = 2/0,1 = 20.

(12)

Tabel 4.3 Data Waktu Tahap Awal

7. Kecukupan data

=

( )

2 2

16.395

16.395 )

13.440.445 (

20 20





 −

= 0,019

(13)

Dengan nilai N’< N, maka jumlah data yang diambil sudah lebih dari cukup yakni sebanyak 20 data. Dengan memasukan nilai deviasi pada persamaan untuk menentukan batas kontrol atas dan bawah, maka diperoleh batasan sebagai berikut:

BKA = X +2

σ

= 819,75 + 2(5,82) = 831,39 BKB = X2

σ

= 819,75 - 2(5,82) = 808,11

Gambar 4.10. SPC Data yang Seragam pada Tahap Awal

4.3.2. Uji Kecukupan dan Keseragaman Data Tahap Perbaikan

Pada saat sistem kerja dilakukan perbaikan, dengan menempatkan standar kalibrasi serta botol cairan yang sudah diproses sebelumnnya. Maka terjadi perubahan waktu pengerjaan yang lebih efisien dibandingkan sebelum terjadi pemindahan fasilitas kerja. Semua data yang sudah diurutkan tersaji dalam tabel 4.4 sebagai berikut :

(14)

Tabel 4.4 Data Waktu Tahap Perbaikan

Dengan cara yang sama maka diperoleh nilai

1.

Σ

xi = x1+x2+x3+…+x20 = 651 + 651 + 651 + … + 652 = 13.007

2. (

Σ

xi)2 = (13.007)2 = 169.182.049

3. (

Σ

xi2) = (x1)2+(x2)2+(x3)2+…+(x20)2 = 8.459.149

4. Mean dari data tersebut adalah 13.007/20 = 650,35

(15)

5. Standar Deviasi (

σ

) =

( )

1

1

2

=

n X Xi

n

i =

1 20

55 , 46

= 2,45

6. Kecukupan data N’ =

( )

2 2

13.007

13.007 )

8.459.149 (

20 20





 −

= 0,002

7. BKA = X +2

σ

x = 650,35 + 2(2,45) = 655,25 BKB = X2

σ

x = 650,35 - 2(2,45) = 645,45

Dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh SPC sebagai berikut :

Gambar 4.11. SPC Data Seragam pada Tahap Perbaikan

(16)

4.4. Perhitungan Waktu Siklus, Normal, dan Baku

Perhitungan waktu ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu pada satu satuan siklus kerja dan penambahan toleransi waktu yang disesuaikan dengan faktor penyesuaian dalam kerja serta kelonggaran yang diberikan pada seorang operator / teknisi dalam mengerjakan proses kerja (kalibrasi).

4.4.1. Perhitungan Waktu Siklus, Normal dan Baku Tahap Awal

Pada tahap awal, setelah data seragam maka dapat dihitung waktu

siklusnya dengan persamaan Ws = N

xi

= 20 395 .

16 = 819,75 detik yang mana

nilai ini sama dengan mean dari waktu pengerjaan hydrometer. Jadi waktu siklusnya adalah 819,75 detik.

Setelah itu waktu normal dapat dicari dengan menggunakan persamaan Wn = Ws x p, dimana p adalah faktor penyesuaian. Faktor penyesuaian yang dipergunakan adalah dengan pendekatan metode Westinghouse, dengan membagi 4 kategori penyesuaian menjadi 4 faktor penting yakni keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi kerja (condition), dan konsistensi(consistency).

Di dalam pengerjaan hydrometer in, seorang operator yang menjalankan proses kalibrasi tersebut memiliki beberapa poin penilaian dalam pelaksanaan sehingga faktor penyesuaian ini menjadi tindak lanjut dalam mengidentifikasi kewajaran rata-rata yang mungkin dilakukan selam proses pengerjaan berlangsung. Berikut tabel penyesuaian dalam proses kalibrasi hydrometer.

(17)

Tabel 4.5. Tabel Penyesuaian Operator Kalibrasi (Tahap Awal)

Dengan demikian nilai p = 1 + Total Penyesuaian = 1 + 0,12 = 1,12 sehingga waktu normal (Wn) = Ws x p = 819,75 x 1,12 = 918,12 detik.

Faktor-faktor kelonggaran ini dapat berpengaruh pada seberapa lama seorang operator bekerja dengan toleransi dan faktor kondisi kerja yang ada.

Faktor kelonggaran pada proses kalibrasi dapat dikelompokkan seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6. Tabel Kelonggaran Operator Kalibrasi Tahap Awal

(18)

Dengan demikian dapat diperoleh harga waktu standar / waktu baku (Wb) dengan persamaan Wb = Wn x (1+l) = 918,12 x (1+0,36) = 1.248,64 detik.

4.4.2. Perhitungan Waktu Siklus, Normal dan Baku Tahap Perbaikan

Setelah terjadi perpindahan fasilitas standar dan botol penyimpanan cairan hydrometer, waktu siklus, normal, dan baku / standar akan jauh berbeda sehingga

kembali waktu siklus diperhitungkan dengan cara Ws = N

xi

= 20 007 .

13 = 650,35

detik. Setelah diperoleh nilai waktu siklus yakni keseluruhan proses, maka akan diperoleh nilai waktu normal (Wn) = Ws x p. Faktor penyesuaian yang dipergunakan setelah sistem kerja dilakukan perbaikan dalam pemindahan standar dan fasilitas penunjang adalah seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7. Tabel Penyesuaian Operator Kalibrasi Tahap Perbaikan

Harga p = 1 + Total Penyesuaian = 1 + 0,17 = 1,17 sehingga waktu normalnya (Wn) = Ws x p = 650,35 x 1,17 = 760,91 detik. Faktor kelonggaran yang dipergunakan dalam tahap perbaikan tidak jauh berbeda dengan tahap sebelumnya namun besarnya kelonggaran pada tiap faktor berubah karena kondisi standar

(19)

yang sudah dilakukan pendekatan pada sistem kerja. Berikut tabel prosentase kelonggaran pada tahap perbaikan.

Tabel 4.8. Tabel Kelonggaran Operator Kalibrasi Tahap Perbaikan

faktor kelonggaran yang sama maka diperoleh harga waktu standar / waktu baku (Wb) dengan persamaan Wb = Wn x (1+l) = 760,91 x (1+0,32) = 1.004,40 detik.

4.4.3. Perbandingan Tiap Titik Ukur & Perhitungan Target Kalibrasi Dalam hal ini, data yang dipergunakan adalah data yang seragam dari kedua data yakni sebelum pemindahan fasilitas kerja dan setelah pemindahan fasilitas kerja.

(20)

Dengan perhitungan waktu siklus (Ws), waktu normal (Wn), dan waktu baku (Wb) pada tiap titik pengukuran maka akan diketahui lama pekerjaan untuk satu titik yang bias dijadikan acuan dalam pengerjaan kalibrasi hydrometer untuk kapasitas 1.000 – 1.050 g/cm3.

Tabel 4.9. Data Seragam pada Tahap Awal

(21)

A. Waktu Siklus (Ws) Tahap Awal :

Waktu Siklus (Ws) titik ukur 1.000 g/cm3 = N

Xi

= 20 121 .

4 = 244,85 detik.

Waktu Siklus (Ws) titik ukur 1.025 g/cm3 = N

Xi

= 20 162 .

4 = 269,10 detik.

Waktu Siklus (Ws) titik ukur 1.050 g/cm3 = N

Xi

= 20 226 .

5 = 305,80 detik.

B. Waktu Normal (Wn) Tahap Awal p = 1 + Faktor Peneyesuaian = 1,12

Waktu Normal (Wn) titik ukur 1.000 g/cm3 = Ws× p = 274,23 detik.

Waktu Normal (Wn) titik ukur 1.025 g/cm3 = Ws× p = 301,39 detik.

Waktu Normal (Wn) titik ukur 1.050 g/cm3 = Ws× p = 342,50 detik.

C. Waktu Baku (Wb) Tahap Awal 1+ l = 1,36

Waktu Baku (Wb) titik ukur 1.000 g/cm3 = Wn×(1+l) = 372,96 detik.

Waktu Baku (Wb) titik ukur 1.025 g/cm3 = Wn×(1+l) = 409,89 detik.

Waktu Baku (Wb) titik ukur 1.050 g/cm3 = Wn×(1+l) = 465,79 detik.

Pada tahap perbaikan juga dilakukan perhitungan waktu (Ws, Wn,dan Wb) tiap titiknya sebagai berikut :

(22)

A. Waktu Siklus (Ws) Tahap Perbaikan

Waktu Siklus (Ws) titik ukur 1.000 g/cm3 = N

Xi

= 20 026 .

4 = 201,3 detik.

Waktu Siklus (Ws) titik ukur 1.025 g/cm3 = N

Xi

= 20 119 .

4 = 205,95 detik.

Waktu Siklus (Ws) titik ukur 1.050 g/cm3 = N

Xi

= 20 862 .

4 = 243,1 detik.

Tabel 4.10. Data Seragam pada Tahap Perbaikan

(23)

B. Waktu Normal (Wn) Tahap Perbaikan p = 1 + Faktor Peneyesuaian = 1,17

Waktu Normal (Wn) titik ukur 1.000 g/cm3 = Ws× p = 235,,52 detik.

Waktu Normal (Wn) titik ukur 1.025 g/cm3 = Ws× p = 240,96 detik.

Waktu Normal (Wn) titik ukur 1,.50 g/cm3 = Ws×p = 284,43 detik.

C. Waktu Baku (Wb) Tahap Perbaikan 1+ l = 1,32

Waktu Baku (Wb) titik ukur 1.000 g/cm3 = Wn×(1+l) = 310,89 detik.

Waktu Baku (Wb) titik ukur 1.025 g/cm3 = Wn×(1+l) = 318,07 detik.

Waktu Baku (Wb) titik ukur 1.050 g/cm3 = Wn×(1+l) = 375,44 detik.

Tabel 4.11. Selisih Antar Waktu Per Titik Pengukuran

Setelah memperoleh lama waktu pengerjaan yang terdiri dari waktu siklus, waktu normal dan waktu baku pada tiap titik. Dapat dicari nilai sejumlah unit

Perbandingan Titik vs Waktu Sebelum

(“)

Sesudah (“)

Selisih (“) 1.000

g/cm³

Ws 244,85 201,30 43,55 Wn 274,23 235,52 38,71 Wb 372,96 310,89 62,07 1.025

g/cm³

Ws 269,10 205,95 63,15 Wn 301,39 240,96 60,43 Wb 409,89 318,07 91,82 1.050

g/cm³

Ws 305,80 243,10 62,70 Wn 342,50 284,43 58,07 Wb 465,79 375,44 90,35

(24)

yang dapat dikerjakan per hari dalam proses kalibrasi hydrometer untuk kapasitas 1.000-1.050 g/cm³. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan membagikan waktu pengerjaan dengan asumsi per jam. Jika 1 jam = 3600 detik, maka dalam 1 jam kita dapat mengerjakan hydrometer :

• Untuk Proses Kalibrasi – Sebelum Pemindahan (Tahap Awal)

Unit = Wb

s 3600 =

s s 64 , 248 . 1

600 .

3 = 2,88 ≈ 3 Hydrometer / 1 hour

• Untuk Proses Kalibrasi – Setelah Pemindahan Fasilitas

Unit = Wb

s 3600 =

s s 40 , 004 . 1

600 .

3 = 3,58 ≈ 4 Hydrometer / 1 hour

Asumsi Kerja dalam 1 hari:

• Satu hari kerja (08:30-17:30) = 8 Jam (9 jam – 1 jam istirahat)

• Identifikasi pra-Kalibrasi maksimal (+pembersihan) = 2,5 Jam

• Pemeriksaan, pemasangan stiker & cek kelengkapan = 0,5 Jam

• Pengisian data pada lembar kerja = 1 Jam

Maka jumlah jam kerja yang sebenarnya adalah = 8 – (2,5+0,5+1) = 4 Jam. Dengan demikian dalam 1 hari, maksimal hydrometer yang dapat dikerjakan adalah :

• (Tahap Awal)

Unit/hari = 4 hour x 3 hydrometer/hour = 12 hydrometer

(25)

• (Tahap Perbaikan)

Unit/hari = 4 hour x 4 hydrometer/hour = 16 hydrometer

Sehingga apabila dalam 1 hari terdapat order pengerjaan kalibrasi hydrometer, dengan perbaikan sistem kerja kita dapat mengerjakan maksimal 16 pcs hydrometer.

Gambar

Gambar 4.1. Ruangan Lab Hydrometer Lt.4
Gambar 4.2. Caliper Digital  SMD025
Gambar 4.3. Timbangan Digital  SM061
Gambar 4.5. Thermometer Digital  SM173
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pelaksanaan pekerjaan bangunan terdapat berbagai kemungkinan perbedaan antara spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang di persyaratakan, maka dari itu

Dari hasil tingkat bahaya erosi mengunakan perhitungan USLE , kemudian disesuaikan dengan kriteria/syarat lokasi dibangunnya dam penahan guna menentukan lokasi mana

Dengan mengetahuinya ia seketika akan berusaha melawan tindakan elemental nafsu, dan akan bertahan agar badan astralnya tetap dalam kondisi yang sama seperti selama hidup

Transport Team Evaluation for Junior Researcher in Kabupaten..

Tugas khusus yang diberikan oleh dosen pembimbing adalah menghitung neraca massa suatu unit produksi di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk sehingga dapat dihitung massa produk

Untuk mengedit nomor plat truk, langkahnya adalah mengambil teks yang ada dalam EditText setelah user mengisikan nomor platnya. Namun belum ada aturan yang melarang

Sehingga dapat disimpulkan pada studi awal yang melihat keterbutuhan pengembangan instrumen pengukuran nilai profetik kuntowijoyo untuk Sekolah Menengah Atas ini

secara individual dari tiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum merupakan pendapatan ditetapkan proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan, selama periode kontrak