• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTANGGUNG JAWABAN PENERIMA GADAI ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN OBJEK GADAI (Studi di Kota Mataram) JURNAL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERTANGGUNG JAWABAN PENERIMA GADAI ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN OBJEK GADAI (Studi di Kota Mataram) JURNAL ILMIAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERTANGGUNG JAWABAN PENERIMA GADAI ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN OBJEK GADAI (Studi di Kota Mataram)

JURNAL ILMIAH

Oleh:

MUH. IRADATH PUTRA SANJAYA D1A115178

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM 2020

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PERTANGGUNG JAWABAN PENERIMA GADAI ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN OBJEK GADAI (Studi di Kota Mataram)

JURNAL ILMIAH

Oleh:

MUH. IRADATH PUTRA SANJAYA D1A115178

Menyetujui, Pembimbing

Sahruddin,SH.,MH NIP:196312311992031016

(3)

iii

PERTANGGUNG JAWABAN PENERIMA GADAI ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN OBJEK GADAI (Studi di Kota Mataram)

Muh.Iradath Putra Sanjaya.

D1A115178

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM ABSTRAK

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui mekanisme gadai barang elektronik, pertanggung jawaban penerima gadai, kerusakan, kehilangan objek gadai.

Mekanisme gadai barang elektronik pada pegadaian yaitu pemberi gadai mendatangi pihak lembaga gadai melampirkan photocopy KTP/SIM. Kemudian pihak lembaga gadai melakukan pengecekan fisik barang tersebut, melakukan penafsiran harga gadai dengan cara melihat harga jual bekas, menetapkan harga gadai sebesar 70% dari harga bekasnya,Kemudian para pihak menandatangani nota yang isi nya yakni lembaga gadai memberikan ganti rugi atas kerusakan,kehilangan obyek gadai jika objek gadai rusak atau hilang kecuali akibat keadaaan overmacht. Setelah dilakukan tanda tangan maka hal tersebut tentunya menimbulkan perjanjian kedua belah pihak.

ta kunci: kerusakan, kehilangan, objek gadai.

LIABILITY OF PAWN RECIPIENTS FOR DAMAGE AND LOSS OF PAWN OBJECTS (Study in Mataram City)

Abstract

The purpose of this research is to determine the mechanism of pawning electronic goods, the responsibility of the recipient of the pledge, damage, loss of the object of the pawn. The mechanism for pawning electronic goods at pawnshops is that the pawnbroker comes to the pawning institution attaching a photocopy of your KTP/SIM. Then the pawning institution checks the physical goods, interprets the price of the pawn by looking at the selling price of the used, sets the price of the pawn at 70% of the used price, then the parties sign a memorandum whose contents are the pawning institution providing compensation for damage, loss of objects pawn if the object of the pledge is damaged or lost except as a result of overmacht conditions. After the signature is done, it certainly creates an agreement for both parties.

Keywords: damage, loss, pawn object.

(4)

I. PENDAHULUAN

Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari setiap orang memiliki berbagai cara sesuai dengan perkembangan kehidupan saat ini. Salah satunya dengan gadai. Gadai merupakan salah satu bentuk penjaminan dalam perjanjian pinjam meminjam. Gadai biasanya dilakukan dengan penjaminan barang dangan menggunakan jaminan barang emas atau yang biasa dikenal dengan logam mulia, tetapi pada kenyataanya saat ini khususnya di Kota Mataram banyak bermunculan lembaga gadai yang menerima barang gadai dalam bentuk barang elektronik yang memiliki harga yang cukup tinggi sehingga ketika dijual kembali pihak lembaga gadai tidak mengalami kerugian.

Pada kasus gadai yang menjadi fokus permasalahan yang diteliti pada kasus ini adalah kasus pegadaian barang elektronik yang ada di Kota Mataram, salah satu cara untuk memperoleh uang tercepat yang ada di Kota Mataram adalah dengan melakukan gadai barang elektronik. Gadai barang elektronik ini kerap dilakukan oleh berbagai macam kalangan masyarakat hal ini dikarenakan mekanisme yang cepat dan dengan syarat hanya membawa photocopy KTP serta barang yang akan digadaikan.

Maraknya masyarakat Kota Mataram melakukan gadai barang elekronik tersebut tentunya membuat eksistensi dari lembaga gadai barang elektronik semakin diminati oleh masyarakat Kota Mataram. Akan tetapi, pada perkembangannya pelaksanaan gadai yang terjadi tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan para pihak. Terdapat permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem gadai barang elektronik yang salah satu contohnya yakni rusaknya barang elektronik dan hilangnya barang elektornik, dalam perjanjian gadai tersebut memang dalam surat perjanjiannya terdapat klausa yang menyatakan bahwa kerusakan barang gadai karena terlalu lama digadai

(5)

v

bukan tanggung jawab lembagaa gadai. Sehingga klausula baku yang ditetapkan oleh lembaga gadai ini menyebabkan kerugian bagi pemberi gadai.Pemberi gadai yang memang berada pada kondisi memerlukan uang sehingga mau tidak mau harus setuju terhadap klausa yang sudah ditetapan oleh lembaga gadai. Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya pertanggung jawaban hukum lembaga gadai karena pemberi gadai dianggap setuju dan patuh terhadap perjanjian baku yang telah dibuat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan yakni: 1) Bagaimana mekanisme gadai barang elektronik pada lembaga gadai di Kota Mataram ? dan 2) Bagaimana tanggung jawab penerima gadai atas kerusakan atau kehilangan barang gadai pada lembaga gadai di Kota Mataram ?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme gadai barang elektronik pada lembaga gadai di Kota Mataram dan untuk mengetahui tanggung jawab penerima gadai atas kerusakan atau kehilangan barang gadai pada lembaga gadai di Kota Mataram.

Untuk menjawab rumusan permasalah tersebut diatas digunakan jenis penelitian Normatif empiris. Dalam penelitian normatif empiris menggunakan metode pendekatan peraturan perundang-undangan, konseptual, pendekatan analisis, dan pendekatan kasus .1

1 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 97

(6)

II. PEMBAHASAN

A. Mekanisme Gadai Barang Elektronik Pada Lembaga Gadai Di Kota Mataram

Dalam penelitian ini penulis hendak menguraikan pelaksanaan perjanjian gadai barang yang dilakukan pada dua lembaga gadai yang ada di Kota Mataram yakni lembaga gadai barang elektronik DF Cell dan PT.Nuspen Gadai.

Mekanisme Gadai Barang Elektronik Pada Lembaga Gadai DF CELL DF CELL dalam melaksanakan perjanjian gadai barang elektronik menggunakan jenis perjanjian tertulis yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak yakni pihak pemberi gadai dengan pihak DF CELL, pada perjanjian yang dibuat dalam bentuk sebuah nota ini memuat hak dan kewajiban para pihak yang diatur secara sederhana yang termuat dalam 6 (enam) ketentuan.

Adapun ketentuan-ketentuan tersebut berisi tentang: Bunga pinjaman 10% dalam waktu 14 hari; Jika barang tidak ditebus atau diperpanjang sampai dengan batas akhir jatuh tempo maka barang tersebut dijual dengan nilai yang digadaikan, Apabila nota hilang akan dikenakan denda pada saat pengambilan barang, Segala bentuk kerusakan atau kehilangan barang maupun data yang tersimpan dikarenakan bencana alam maupun lamanya barang yang digadikan ( 2 bulan) sepenuhnya bukan tanggung jawab DF CELL., Segala bentuk tuntutan yang dikarenakan unit/barang yang digadaikan ataupun akhirnya dilelang sepenuhnya tanggung jawab pihak penggadai dan Nota ini sah di setuji kedua belah pihak.

Mekanisme gadai barang elektronik pada lembaga gadai DF CELL awal mulanya tentunya diawali dengan pihak pemberi gadai yang dalam hal ini pihak yang memiliki barang elektronik yang hendak ingin digadai membawa barang elektronik yang hendak digadai kepada DF CELL

(7)

vii

kemudian pihak DF CELL meminta kepada pihak pemberi gadai untuk melampirkan photocopy KTP/SIM yang dimiliki, hal ini digunakan sebagai bukti indentitas yang dimiliki oleh pihak pemberi gadai.

KTP/SIM ini selian memiliki fungsi identitas juga sebagai bukti bahwa seseorang yang hendak melakukan gadai dalam hukum sudah termasuk seseorang yang sudah cakap yang artinya bahwa seseorang telah cukup sadar dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Sehingga fungsi SIM/KTP ini sangat diwajibkan oleh pihak DF CELL sebelum menerima barang gadai.

Setelah diserahkannya KTP/SIM kemudian pihak DF CELL melakukan penafsiran terhadap harga barang elektronik yang hendak di bawa, biasanya pihak DF CELL melakukan penafsiran harga gadai dengan melihat terlebih dahulu harga jual barang berkas tersebut melalui akun jual beli online di Facebook. Hal ini digunakan agar nantinya ketika barang gadai tersebut tidak dilakukan penebusan oleh pihak pemberi gadai maka barang yang digadai dapat dijual dengan harga pasaran dan pihak DF CELL tidak mengalami kerugian ketika harga gadai ditambah dengan bunga dijual di pasaran.

Setelah melakukan penafsiran kemudian pihak DF CELL mengeluarkan nota yang terlebih dahulu diberikan kepada pemberi gadai untuk dibaca dan dipahami sebelum dilakukan tanda tangan. Setelah pihak pemberi gadai membaca nota tersebut, kemudian pihak pemberi gadai mencatat dalam nota yang memuat hal-hal pokok yakni nomor nota, tanggal gadai, nama pemilik barang, nomor handphone, barang yang digadai, yang harus dibayar pada waktu ditebus, tanggal jatuh tempo dan tanda tangan para pihak.

Bagian paling terakhir yakni tanda tangan para pihak merupakan sebagai tanda kesepakatan kedua belah pihak bahwa telah terjadinya

(8)

perjanjian gadai dengan ketentuan harga gadai dan bunga yang telah disepakati bersama.

Bunga pada lembaga gadai ini sebesar 10% dari barang gadai dan terhitung 14 ( empat belas ) hari semenjak barang gadai tersebut diserahkan kepada pihak DF CELL, waktu 14 ( empat belas) hari tersebut diberikan karena mengingat barang gadai yang ada merupakan barang elektronik yang merupakan barang dengan harga yang paling berubah harganya sehingga pihak DF CELL menerapkan tempo gadai hanya dengan tempo 14 ( empat belas ) hari.

Mekanisme Gadai Barang Elektronik Pada Lembaga Gadai PT. Nuspen Gadai

Salah satu lembaga gadai yang tidak kalah populernya dengan lembaga gadair DF CELL adalah lembaga gadai PT.Nuspen gadai yang beralamat pada jln. Majapahit, Nomor 2 Tahan Ajim Mataram dengan Nomor telp/WA 0895274537584.

Lembaga ini merupakan salah satu lembaga resmi lembaga gadai barang elektronik karena berbentuk perusahaan PT ( perseroan terbatas).

Untuk mekanisme gadai barang elektronik pada lembaga gadai PT.Nuspen gadai tidak jauh berbeda dengan lembaga gadai yang telah dijelaskan sebelumnya yakni lembaga gadai DF CELL .

Awalnya seorang pemberi gadai mendatangi lembaga gadai PT.

Nuspen Gadai dengan membawa beberapa persyaratan yakni barang yang hendak digadai dan identitas diri seperti KTP/SIM/identitas lainnya yang sah dan dapat diterima oleh pihak PT.Nuspen gadai. Pada waktu datang ketempat lembaga gadai, pihak PT. Nuspen Gadai kemudian melakukan pengecekan barang dan melakukan penafsiran harga gadai atas barang gadai tersebut,

(9)

ix

penafsiran ini dilakukan pada situs-situs jual beli online facebook karena situs facebook merupakan salah satu lapak yang paling cepat transaksi jual beli barang bekasnya mengingat banyaknya pengguna dari situs facebook tersebut.

Setelah melakukan penafsiran pihak PT. Nuspen Gadai mengeluarkan nota yang berisi hak dan kewajiban para pihak yang harus dipahami oleh pihak pemberi gadai agar tidak terjadinya kesalahpahaman yang menyebabkan suatu wanprestasi dikemudian hari nanti. Dalam isi nota memuat hal-hal pokok seperti nomor nota, tanggal, nama pemiliik barang, nomor identitas, alamat, nomor telepon, nama barang, kelengkapan barang, jumlah uang gadai, jumlah uang tebusan, tanggal penebusan dan tanda tangan para pihak

Seperti DF CELL, lembaga gadai PT. Nuspen Gadai memiliki beberapa ketentuan yang telah ada didalam nota yang isinya juga tidak jauh berbeda dengan nota milik DF CELL. Adapun ketentuan-ketentuan pada nota PT.Nuspen Gadai berisi tentang:2 Biaya jaminan 10% dari pinjaman dalam waktu 14 hari, Biaya administrasi 5.000, Biaya denda Rp.10.000/hari jatuh tempo selama 5 hari, Apabila sudah lewat 5 hari jumlah tempo dan tidak di perpanjang maka barang tersebut dijual dan menjadi milik PT.Nuspen Gadai, Saat menebus atau perpanjang barang gadai harus membawa KTP/SIM asli dan identitas lainnya demi keamanan bersama, Ditebus dan diperpanjang oleh kerabat, teman atau keluarga harus membawa KTP asli yang bersangkutan, Nota hilang denda 20.000, Kami tidak menanggung kerusakan barang gadai akibat bencana seperti gempa bumi, tsunami dan kebakaran, serta barang lama ditebus selama 1 bulan, Nota disetujui oleh kedua belah pihak, Apabila jatuh tempo tidak ditebus, mencicil uang jaminan, maka nasabah dapat

2 Nota Perjanjian Gadai Pada Lembaga Gadai PT.Nuspen Gadai .

(10)

menjual sendiri barang jaminana atau memberikn kuasa kepada perusahaan untuk menjual, paling lama 20 hari setelah jatuh tempo. Perlindungan konsumen sektor jasa keuangan.

Pada umumnya kesamaan telah dapat dilihat antara ketentuan milik DF CELL dan PT.Nuspen gadai, tetapi yang menjadi perbedaan adalah pihak PT.Nuspen Gadai dalam notanya ketentuan mengenai nota hilang, penebusan, pelelangan, biaya administrasi, perwalian telah ditentukan dengan jelas dalam nota. Sedangkan pihak DF CELL dalam notanya hanya memuat ketentuan pokok saja sedangkan untuk penebusan, pelelangan dan perwalian hanya dijelaskan secara lisan oleh pihak DF CELL itupun jika pihak admin dari DF CELL tidak lupa untuk memberikan informasi tersebut kepada pihak pemberi gadai. Hal ini tentunya jelas tidak memberikan suatu kepastian hukum bagi pemberi gadai pada lembaga gadai DF CELL.

Mengenai bunga dan perpanjang waktu gadai, pada pihak PT.Nuspen Gadai memberikan bunga 10% dari total harga barang gadai yang telah dilakukan penafsiran tersebut. Ketentuan mengenai perpanjang waktu jatuh tempo, pihak PT.Nuspen Gadai juga memberikan waktu 14 (empat hari) waktu gadai dan dapat diperpanjang kembali pada 14 ( empat belas) hari berikutnya.

B. Tanggung Jawab Penerima Gadai Atas Kerusakan dan Kehilangan Barang Gadai Pada Lembaga Gadai Di Kota Mataram

Menurut Suharnoko, apabila atas perjanjian yang disepakati terjadi pelanggaran, maka dapat diajukan gugatan wanprestasi, karena adanya hubungan kontraktual antara pihak yang menimbulkan kerugian dan pihak yang menderita kerugian. Apabila tidak ada hubungan antara pihak yang

(11)

xi

menimbulkan kerugian dan pihak yang menderita kerugian, maka dapat diajukan gugatan perbuatan melawan hukum.3

Dalam suatu perjanjian pasti akan selalu ada prestasi dan kontra prestasi. Prestasi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dalam perjanjian yang bersangkutan, dengan kata lain prestasi merupakan pelaksanaan dari hal-hal yang telah diperjanjikan oleh para pihak yang sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian tersebut. 4Apabila salah satu pihak tidak dapat melakukan prestasi sesuai dengan yang telah disepakati dalam perjanjian maka akan menimbulkan sengketa dalam perjanjian tersebut.

Pada kedua kasus tersebut yakni kasus dari PT. Nuspen Gadai dan DF CELL merupaka kasus kerusakan pada obyek gadai dan kebanyakan terjadi pada kasus barang gadai dengan jenis laptop. Adapun kedua asus pada lembaga tersebut yakni:

Kasus Kerusakan Yang Dialami Pada Lembaga PT. Nuspen Gadai Pada kasus kerusakan pada lembaga gadai PT.Nuspen Gadai, bahwa kasus tersebut telah terbukti merupakan kelalaian yang dilakukan oleh pihak PT. Nuspen Gadai dalam melakukan perawatan dan penjagaan terhadap barang gadai milik pemberi gadai atas nama Asnawi tersebut.

Dalam ketentuan nota yang dibuat oleh PT. Nuspen Gadai sebagai bentuk perjanjian diantara kedua belah pihak, dalam nota PT. Nuspen Gadai menerangkan bahwa pada nota bagian ke 11 menyatakan “Kami tidak menanggung kerusakan barang gadai akibat bencana seperti gempa bumi, tsunami dan kebakaran, serta barang lama ditebus selama 1 bulan.” Karena kerusakan yang dialami oleh pelanggan atas nama Asnawi merupakan kerusakan yang disebabkan oleh pihk PT. Nuspen Gadai dan pemberi gadai

3 Suharnko, Hukum Perjanjian: Teori dan Analisis Kasus, Cetakan I, Prenada Media, Jakarta, 2004, hlm. 115.

4Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung, 2005.Hlm. 18

(12)

Asnawi tidak melakukan penggadain barang lebih dari 1 bulan maka memang sudah seharusnya pihak PT. Nuspen Gadai melakukan ganti rugi atas unit barang yang rusak yakni dengan melakukan servis sampai dengan laptop milik Asnawi kembali normal waktu digadai.

Pada kasus yang terjadi para pihak sebelum terdapat kesepakatan yang dilakukan melalui upaya negosasi, upaya negosiasi yang dilakukan oleh para pihak ini menyangkut tentang hal-hal apa saja yang menjadi batas pertanggung jawaban yang harus diganti oleh pihak PT.Nuspen Gadai. Pada negosiasi ini hanya berlangsung beberaa saat saja dan para pihak menyelesaikan dengan perdamaian karena kesepatan dapat dicapai dengan mudah. Pada kasus yang terjadi ini memang termuat dalam ketentuan perjanjian para pihak sehingga tidak adanya keberatan yang terjadi antara kedua belah pihak dan pihak PT.Nuspen Gadai menanggung segala kerusakan yang dialami oleh barang gadai milik Asnawi sampai dengan barang gadai tersebut kembali normal

Kasus Kerusakan Yang Dialami Pada Lembaga DF CELL

Pada ksus yang dialami pada pihak DF CELL yakni kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan overmacht. Pada kasus tersebut etalse pecah membuat ada 3 unit laptop yang mengalai kerusakan parah seperti laptop jenis lenovo mengalami kerusakan pada bagian LCD, laptop Hp mengalami kerusakan pada bagian keyword dan laptop jenis asus mengalami kerusakan pada bagian LCD.

Pada kasus ini memang dalam nota perjanjian yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak terdapat ketentuan terkait dengan keadaan overmacht. Pada nota yang dibuat oleh DF CELL mengenai overmacht menyatakan bahwa Segala bentuk kerusakan atau kehilangan barang

(13)

xiii

maupun data yang tersimpan dikarenakan bencana alam maupun lamanya barang yang digadikan ( 2 bulan) sepenuhnya bukan tanggung jawab DF CELL.

Pada kasus tersebut para pihak baik pemberi gadai maupun penerima gadai menyelesaikan snegketa yang terjadi dengan menggunakan sistem negosiasi para pihak. Pada kasus memang awalnya terdapat keberatan yang dialami oleh pihak pemberi gadai dikarenakan laptop miliknya mengalami kerusakan berat dan ketika diperbaiki memerlukan biaya yang cukup mahal. Akan tetapi pada waktu itu pemilik DF CELL yakni bapak abdul khaliq memberikan penjelasan terkait dengan nota yang telah disepakati oleh para pihak. Pada nota tersebut telah termuat clausa pertanggung jawaban mengenai keadaan overmacht. pihak DF CELL juga meminta kepada pihak pemberi gadai untuk membaca dengan seksama clausa-clausa yang terdapat pada nota tersebut. Sehingga ketika pihak pemberi gadai telah melakukan penanda tangangan nota mak. Berdasarkan hal tersebut, ketika pemberi gadai yang telah melakukan gadai pada lembaga gadai DF CEL dan ternyata mengalami keadaan overmacht, maka pihak pemberi gadai tidak memiliki hak untuk melakukan penuntutan atas kerusakan barang gadainya tersebut.

(14)

III. PENUTUP Kesimpulan

Dari hasil penelitian dalam perjanjian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme gadai barang elektronik pada lembaga gadai elektronik di kota mataram yakni lembaga gadai PT.Nuspen Gadai dan lembaga gadai DF CELL dilakukan terlebih dahulu dengan pihak pemberi gadai mendatangi pihak lembaga gadai dengan melampirkan photocopy KTP/SIM yang dimiliki, hal ini digunakan sebagai bukti indentitas yang dimiliki oleh pihak pemberi gadai. Setelah diserahkannya KTP/SIM kemudian pihak lembaga gadai melakukan penafsiran terhadap harga barang elektronik yang hendak di bawa, biasanya pihak lembaga gadai melakukan penafsiran harga gadai dengan melihat terlebih dahulu harga jual barang berkas tersebut melalui akun jual beli online di Facebook. Hal ini digunakan agar nantinya ketika barang gadai tersebut tidak dilakukan penebusan oleh pihak pemberi gadai maka barang yang digadai dapat dijual dengan harga pasaran yang ada. Setelah melakukan penafsiran, pihak lembaga gadai mengeluarkan nota untuk dibaca dan dipahami sebelum dilakukan tanda tangan. Setelah pihak pemberi gadai membaca nota tersebut, kemudian pihak pemberi gadai mencatat dalam nota yang memuat hal-hal pokok yakni nomor nota, tanggal gadai, nama pemilik barang, nomor handphone, barang yang digadai, yang harus dibayar pada waktu ditebus, tanggal jatuh tempo dan tanda tangan para pihak. Bunga pada lembaga gadai ini sebesar 10% dari barang gadai dan terhitung 14 ( empat belas ) hari semenjak barang gadai tersebut diserahkan dan dapat diperpanjang. Mengenai penebusan, penebusan dapat dilakukan oleh pihak pemberi gadai sendiri atau walinya hanya dengan melampirkan KTP keduanya.

(15)

xv

Tanggung jawab pemberi gadai kerusakan atau kehilangan barang gadai pada kedua lembaga gadai yakni PT.Nuspen Gadai dan DF CELL telah termuat dalam nota perjanjian yang ditantangi oleh kedua belah pihak. Pada kedua lembaga tersebut memberikan ganti rugi atas kerusakan obyek gadai yang telah digadaikan kepadanya hanya jika objek gadai tersebut rusak bukan karena akibat bencana seperti gempa bumi, tsunami dan kebakaran, serta barang lama ditebus selama 1 bulan. Sehingga dalam klausa ini menegaskan bahwa khusus mengenai kerusakan yang disebabkan oleh keadaan overmacht maka pihak lembaga gadai tidak memiliki tanggung jawab untuk melakukan perbaikan atas barang gadai yang rusak tersebut.

Saran

Dalam perjanjian yang dilakukan oleh pihak DF CELL dan konsumen hendaknya memiliki ketentuan-ketetuan yang jelas mengenai tambahan- tambahan ketentuan isi perjanjian seperti waktu pelelangan, perwalian dan perpanjang. Selain mengubah isi perjanjian, tentunya mengenai klausa pertanggung jawaban pihak penerima gadai dalam hal suatu barang gadai tidak ditebus dalam jangka waktu 1 bulan dirasa tidak adil bagi pihak pemberi gadai. Karena selama obyek gadai digadai pada lembaga gadai tentunya lembaga gadai harus tetap merawat dan bertanggung jawab atas barang gadai tersebut.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Mariam Darus Badrulzaman, 2005, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung.

Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.

Suharnko, 2004,Hukum Perjanjian: Teori dan Analisis Kasus, Cetakan I, Prenada Media, Jakarta.

Abdul Kadir Muhammad, 2000, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Ade Maman Suherman, 2004, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Amirrudin dan Zainal Asikin, 2014, Penghantar Metode Penelitian Hukum, Cet.

1, Ed. 8, Pt.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Aprilianti, 2007, Lembaga Pegadaian dalam Perspektif Hukum, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Djohari Santoso dan Achmad Ali, 2009, Hukum Perjanjian Indonsia, Perpustakaan FH UII, Yogyakarta.

Elly Erawati, Herlien Budiono, 2010, Penjelasan Hukum Tentang Kebatalan Perjanjian, Nasional Legal Reform Program-Gramedia, Jakarta.

H. Chairuman Pasaribu dan Suhrawadi K. Lubis, 2004, Hukum Perjanjian dalam Islam, Sinar Grafika, Medan.

Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, 2007, Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak Istimewa, Gadai dan Hipotik, Kencana, Jakarta.

Kartini Muljadi, Gunawan Widjaja 2003, , Seri Hukum Perikatan: Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mariam Darus Badrulzaman, 2005, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung.

Muhammad Syaifuddin, 2012, Hukum Kontrak, CV Mandar Maju, Bandung.

Mukati Fajar, Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

R. Setiawan,2010, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Cet.12, Bina Cipta, Bandung.

Salim HS., H.A bdullah, dan Wiwiek Wahyuningsih, 2008, Perancangan Kontrak Dan Memorandum Of Understanding (Mou), Sinar Grafik

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif,

Penelitian tindakan kelas ini dilaksa- nakan di SD N Surakarta yang beralamat di Jalan Sere No 08, Kelurahan Pajang, Keca- matan Laweyan, Kota Surakarta.

Katherine Hankey penulis syair pertama lagu ini adalah seorang yang mempunyai kerinduan mendalam untuk mengabarkan kabar baik, Injil Yesus Kristus, kepada setiap

Pengaruh Indek Nikkei 225, Dow Jones Industrial Average, BI Rate dan Kurs Dolar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan : Studi Kasus pada IHSG Bursa Efek Indonesia

1) Observasi kelas: mengobservasi guru yang sedang mengajar di kelas, dan menganalisis proses pembelajarannya, kepribadian guru di kelas, interaksi antara guru

Sistem pranata mangsa ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, sehingga pada jaman dulu sangat sesuai dengan perubahan musim di tanah Jawa dan

Berdasarkan dari hasil keseluruhan aspek sumber ide yang telah diamati, ternyata hiasan bordir yang paling tinggi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara yaitu hiasan bordir

«Eski bedestenin Bizans yapısı olma­ sına karşılık Sandal bedesteni denilen yeni bedesten bir Türk eseridir».. Mehmed Zeki Pakalın'ın «Osmanlı Ta­ rih