T7
KEDOKTERAN
REGENERATIF:
PENGENALAN DAN
KONSEP
DASAR
Ketut
Suastika
PENDAHUTUAN
Kedokteran
rcgetatil
(regerative medlcine) merupakanbidang
keilmuanyang relatif
baru; dikembangkan oleh peneliti dari berbagai keilmuan, dengan tujuan sama yaitumemperbaiki kehidupan manusia dengan penyembuhan
penyakit.
Tubuh, kenyataannyaada bagian
yang
matiatau
rusakdan perlu diperbaiki atau diganti.
Perhatianutama kedokteran regeneratif
ini
adalah bahwa
pada manusia suatu seltunggal
mempunyaipotensi
menjadi suatu badan dewasa. Masing-masing sel kita mempunyaipotensi luarbiasa dalam bentuk laten. Para peneliti telah berusaha untuk mempelajari bagaimana mengidentifikasi molekul yang digunakan tubuh untuk terus
tumbuh
ber-kesinambungan. Dan kini telah dapat disolasi, dipelajari,dan dihasilkan bahan-bahan tersebut dalam jumlah
tidak
terbatas dan digunakannya untuk meregene rasi jaringan atau organtubuh
manusia.Kedokteran regeneratif merupakan cara baru dalam
pengobatan penyakit dengan
menggunakanjaringan
atau
sel
yang tumbuh
secara khusus (termasuk
selpunca), bahan
yang dibuat
di
laboratorium, dan
organartifisial.
Bidang
ini
merupakan keilmuan baru
yang melibatkan berbagai keahlian seperti biologi, kimia, ilmu komputer, rekayasa,genetik,
kedokteran,robotik,
danbidang
lainnyauntuk
menemukan solusidari
masalah kedokteran yanq dihadapi oleh manusia. Jadi, kedokteran-regeneratif dapat didefinisikan sebagai berikut: "bidang
interdisipliner
baru dalam hal penelitian dan penerapan klinik yang terfokus pada perbaikan (repoil), penggantian (replocement)atau
regenerasi sel,jaringan atau
organ untuk mengembalikan fungsinya yang terganggu akibatberbagai
penyebab,
termasuk kelainan
kongenital,
trauma dan penuaan".Selama lebih dari 1.40 tahun penelitian sel punca (sfem cell) yang menjadi bagian dari biologi per-kembangan dan reprodu ktif telah dilakukan, namun masih sedikit perhatian
terhadap hal ini dari komunitas
kedokteran.Dengan makin berkembangnya ketertarikan dalamterapi
selularuntuk
penyakit degeneratifdan
kedokteran regeneratif,penelitian tentang
biologi
sel punca
berkembang
dengan
pesat.Perkembangan selanjutnyaditandai
oleh kejadian yang bermakna pada tahun 2007. Hadiah Nobeldalam bidang Fisiologi dan
Kedokteran pada tahun
2007diberikan
kepadaMario
Capecchi,Martin
Evans,dan Oliver Smithies atas temuannya '?asar pengenalan
modifikasi gen spesifik pada tikus dengan menggunakan
sel
puncaembrionik'.
Hadiahtersebut menjadi
tandapenting yang menandai pengembangan sel punca sebagai
bahan
penelitian dalam
kedokteran modern.Arah baru utama biologi sel puncakiniterbuka
dan memungkinkanpengembangan sel "seperti-punca (stem-like)" pluripoten
dan multipoten yang
berasaldari
sel bukan embryonikuntuk
berbagai aplikasi.Pentingnya sel puncadi
bidang kedokteranjuga
ditangkap
oleh
perkembangan yangcepat dalam bidang kedokteran regeneratif dan rekayasa
jaringan fungsional.
SEt PUNCA
Fokus
kedokteran regeneratif adalah
sel
manusia.Selpunca mempunyai potensi
untuk
berkembang menjadltipe
sel yang berbeda padatubuh
sepanjang kehidupan dan pertumbuhandini.lika
sel punca membelah, masing-masing sel baru mempunyai potensi untuk tetap sebagai sel punca dan menjadi seltipe lain yang mempunyaifungsl€C(TERAN REGENERATTF: PENGENALAN DAN KoNsEP DASAR
t2l
:':-
=.'
--. Para peneliti kinl banyak bekerja dengan dua
-:=-::
p!nca, yaitu sel pu nca embryonik dan sel punca.+
-:-=.-.J
somatik.Dan belakangan dikembangkan sel:--
=:
--
sotent terindu ksi.pengembangan sel pluripotent- -:'za
menarik karena: adanya keterbatasan dalam::'::-:afgan
sel somatjk dan penggunaan sel punca:: :-:-.o
manusia bukan sumberidealdarisegiteknik,
::-
-:-,,
sakan masalah etika dan moral.-:
:.irca
dapat digolongkan berdasarkan plastisitas::-
:--:ernya.
Berdasarkansumber atau tipenya
sel:-
-= :.3et
digolongkan menjadi: (1) sel punca embryonik.:':::
lari
bagian
dalam
blastosis);
(2) sel
punca:+
=:= :zri
endodermal seperti sel puncaepitel
paru,-.i: ::*
al seperti sel punca hemato-poetik, ectodermal-::- ::
!unca
saraf); (3) sel punca kanker (contohnya=
.--::
eukemiamyeloidakut,selpuncatumorotakdan
:-'
:'
::_, .rdara); dan (4) sel punca pluripotent terjnduksi.=:- -:
hat
potensinya, sel puncadigolongkan
atas:+ ::::::en
(zigot, spora, morula; mempunyai potensi:*
:-:an9
menjadi semua sel
manusia,seperti
sel:-= -::
Carah ataujantung; dan dapat
berkembang-=-::
:'ga n isme fungsio nal keselu ru ha n); sel pluripoten-- :--::
embryonik,
kalus; selini
dapat
berkembang-:' :-
!e.nuajaringan, tetapi
tidak
bisa berkembang-:- ::
::ganisme
keseluruhan);sel
multipoten
(sel:--::-
::.
sepertisel punca hematopoetik dan sel punca-=.:-:
-:
sel inidapat berkembang menjadi rentang sel:-:
::-::ias
di
dalam satutjpejaringan);
sel unipoten-
:':r_-50r).
rc-x=_ tang dimaksud dengan sel punca?
i'
,a,'' lviereplikasi
J
tdirinya sendiri, ataumenjadiberbaqai
merujuk suatu asal uniseluler dari organisme multlseluler
Belakangan
juga
diterapkan untuk sel yang
telah
difertilisasi
karena selini
merupakan langkah pertamadalam
menggenerasi sel
totipotent dan pluripotent
dan
selanjutnya berkembangmenjadi
seluruhjaringan
orga n isme.
5el
punca
mem punyai
ke mam puan
untuk
memperbaharui
diri
dengan membelah
diri
asimetrikdan simetrik
secaraberulang, dan menjadi
sel khususyang
berbedayang akan membentuk
anekajaringan.
Kemampuan
diferensiasimenjadi
berbagaijalur
sel inidisebut sebagai pluripotensi dalam sel punca embryonik yang berasal
dari
blastosjs. Seljni dapat
berdiferensjasi menjadi berbagaiseldi dalam tubuh, sehingga mempunyaikemampuan
untuk
meregenerasi berbagai
jaringan
tubuh.Para ahli sekarang bisa mengisolasi masa sel bagian
dalam dari blastosit dan menumbuhkannya pada media khusus dan mereplikasi seltersebut dalam suatu keadaan
tidak
berdeferensiasi.Dengan penambahan faktor
pertumbuhan
khusus,sel
ini
dapat dirangsang untuk
berdeferensiasimenjadi
berbagaitipe
sel.Dari pertama kali dilakukan pada sel punca tikusdan
kemudian padamanusia
oleh Thompson
dkk
padatahun
1998, telahmenjadi
dayatarik
penggunaan sel
puncaembryonik
manusiauntuk terapi
seJulardalam
regenerasi organ dan perbaikan jaringan dengan menyuntikkan sel secara langsung ke dalam organ ataujarjngan yang rusak. Usahaini
mendapattantangan dalam membuat
sediaan selpunca yan9 aman secara klinik. Efikasi klinik transplantasi
sel
puncajuga
belum terwujud
karena
pemahamanyang belum baik tentang perilaku sel
punca
dalammengendalikan regenerasi organ, kecuali pada keganasan
hematologik.
SEL
PUNCA DEWASA
Sel punca
dewasa
adalah sel
tidak
terdiferensiasj
(u n d iffere
ntiqted
ceLL)yang ditemukan diantara
sel terdiferensiasi pada suatujaringan atau organ yang dapatmemperbaharui
diri
sendiri dan
dapat
berdiferensiasi menjadi beberapa atau keseluruhantipe
sel khusus darijaringan atau organ. Peran utama sel punca dewasa pada organisme
hidup
adalahuntuk
mempertahankan atau mem pe rbaikija ringan. Sel punca dewasajuga disebut selpunca somatik atau nonembryonik, hal jni mengacu pada sei dari
tubuh
bukan sel germ, sperma atautelur
Pemanfaatan sel punca dewasa ini menarik perhatian peneliti, karena ternyata sel
ini
banyak ditemukan padajaringan
dewasa,seperti
otak,
sumsumtulang,
darahtepi,
pembuluh darah,otot
skeletal,kulit,
gigi,jantung,
usus, hati, epitelium ovarium, dan testis. Suatu fakta. sel
.
.cj
..3
r':
PUNCA EMBRYONIK
r22
DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAMhematopoetik dewasa atau sel punca pembentuk darah
(btood-forming
stem cell\ dari
sumsum
tulang
telah
digunakan untuk transplantasi selama 40 tahun.Hanya sejumlah kecil sel punca dewasa ditemukan
pada masing- masing j aringan, dan sekalidikeluarkan dari
tubuh
kapasitasnya untuk membelah adalah terbatas; halini
menyulitkan dalam pengembangannya dalamjumlah
besar. Para peneliti berusaha menemukan cara yang lebihbaik untuk menumbuhkan sel punca dewasa dalamjumlah yang lebih banyak pada biakan sel dan memanipulasinya
menjadi
tipe
sel
khusus, sehingga
dapat
digunakan
untuk
mengobatiinjuri
danpenyakit.
Beberapa contohpenggunaannya adalah untuk meregenerasi tulang dari sel yang berasaldari stroma sumsum tulang, pengembangan
sel penghasil insulin untuk penderita diabetes melitus tipe
1, dan perbaikan
ototjantung
yang rusak akibat seranganjantung
dengan selototjantung.
SEL
PUNCA
PTURIPOTENTERINDUKSI
Adanya implikasi etik, sosial dan
politis
penggunaan sel punca embrionik, maka dikembangkan alternatif sel punca lain yang berasal darisel somatik. Takahashi dan Yamanaka pada tahun 2006 telah berhasil membuat sel seperti-puncaembrionik dari fibroblast tikus,
dengan menransfeksi 4 gen kritis retrovirus ke dalam sel fibroblast, yaitu Oct3/4,Klf4, Sox2, dan
c
[,4yc. Sel tersebut kini disebut sel punca plu ripotent terindu kst (induced pluripotenfste/,
iiPSlcells), secara sistematik didentifikasi dari satu set24
gen yang telah diketahui untuk mengatur siklus sel pada sel puncadan garis seluler lainnya. Dengan cara yang sama dalam waktu singkat sel iPS dapat dibuat darifibroblast manusia.
Temuan
ini
menjaditerobosan penting, mengingat
sel iPSidentik
dengan sel punca embrionik yangkini
dapatdibuat dari
sel somatik tanpa
menggunakanjaringan
embryo atau fetal.Tantangan berikutnya adaiah bagimana membuat sel iPS dari sel matur yang berasal dari
individu
yang sakituntuk
memahami lebih besarbiologi
danjalur
signalingyang
berkontribusi terhadappatologi
penyaklt.cenerasisel
iPS spesifikpenyakit
telah
menjadi
kenyataan dantelah
dilaporkanoleh
kelompokdari
Harvard.Di dalam publikasinya, Park dkk. Menemukan generasi sel iPS daripenderita dengan berbagai penyakit genetik
denganpenurunan
l\4endelian
atau kompleks; penyakit
ini
letmasuk adenasine deaminqse deficiency relqted severecombined immunodeflciency,
sindrom
S hwach ma n-Bodian-Diamond,
penyakit
Gaucher
tipe
III, distrofi
muskulorum Duchennedan
Becket penyakit Parkinson,penyakit Huntington,
diabetes mellitustipe
1, sindromDown
/trisomi
21, dan pembawa keadaan sindrom Lesch-Nyhan. Sel iPS spesifik penyakit sepertiini
memberikan--l ,
(p€mocBnan/
Psancaneai)
oeniilcn.et p. 5e PL (a
[image:3.573.327.552.164.337.2]i:;l',",'-"; 5el yane terd ferensias , sepert fibrob ast pada k! it, terisolasi d.n (diprogram/dibnc.ng) u aig menjadi ipscs meia ui introduG dar bebecpa se., sepertlpousfldarnano€.Seanjutnya, pscsbisa dlter ma dan terdifierens asiulane menjadi seldan jaringai reeener.tif yangberlfatterapeutika.
Gambar 2. Sel punca pluripotent terinduksl dari fibroblast kuiit (Dikutip dari Tsao, 2008).
SEL
PUNCA KANKER
Kanker
terjadi
karena pembelahan sel yang
cepat,abnormal dan
tidak terkendali
pada berbagai
organdi
dalam
tubuh yang
menyebabkan keganasan
dan metastasis. Kelompok John Dick dari Universitas Toronto pertama kali mengusulkan keberadaan sel "seperti punca" (stem-Like) pada leukemia myeloid akut. Sel punca kankeradalah sel punca yang ada pada masa turnor, yang bisa berkembang menjadi berbagaitipe sel kanker. Berdasarkan
hipotesis, asal
tumor
adalah
se
punca kanker
yang berkembang dengan proliferasi dan diferensiasi menjadi berbagaitipe
sel. Jumlah sel punca kanker hanya bagian kecil dari masa tumor (sekitar0.i
1%darimasatotal)dan
dapat dibedakan dari sel lain di dalam masa tumor dengan
antigen permukaan khusus seperti CD34.. Keunikan dari sel punca kanker dibandingkan dengan sel punca normal adalah bertumbuh diluar kendali.
Denqan kemoterapi kanker konvensional
atauterapi
radiasi, sel yarrg mengalami diferensiasi
akanterbunuh,
namun sel punca kanker karena kepuncaan-nya dan tidak aktif, tidak tersentuh dan bisa menqhindaratau
resltensi. Dan dipercaya bahwasel
punca kankerini
menjadi sumber benih
kankeryanq
menyebabkankesempatan yang baik
untuk
mengetahui pembentukanjaringan baik
pada
orang
nr:rmal maupun patologik,
yang
selanjutnya bisa mendiagosis penyakitnya
danmengembangkan pengobatannya. Bagaimana sel punca
pluripotent terinduksi
dikembangkandari
sel fibroblast kulit, secara skematik dapatdilihat
pada gambar 2.t\
-'.'; .'j ;.'
I=:<TERAN REGENERATIF: PENGENALAN DAN KoNsEP DASAR
t23
: :-:-ian
dan metastasis kanker. Berdasarkan konsep-
:-<si
sel punca kankeragar
berdiferensiasi akan--
'--:rngkan
dalam pengobatan kemoterapi; dengan::-, '-
diharapkan adanya perbaikan angka harapan-
:-:
::nderita
kanker-!CINGAN
BTOARTIFISIATi -::-
boartifisial atau
rekayasajaringan
meliputi
.-
::-:.n,
modifikasi, pertumbuhan, dan pemeliharaan.
-:=-
ridup
yang ditanam di dalam perancah (scaffold)::-:-
atau sintetik untuk mampu
melaksanakan, ::
:
okimia kompleks, termasuk kendaliadaptif
dan::
-::.
riian jaringan hidup normal. Keilmuan ini awalnyai .-:
adanya
usahauntuk
mencari
terapi
alternatiJ::-=
renderita dengan gagal organ terminal
yang-:
-:
-:u hkan donor organ untuk pembedahan cangkok-
-.-
Seberapa keadaanyang mendorong
mengapa:
:,::a
jaringan ini
menjadi tantangan dan
penting:,::erbatasan fungsi
biologis
jar;ngan atau
orqan.-', :
yangdibuat dari
material buatan manusia saja;,,:<ijranganjaringan
atau organdonoruntukcangkok
: ::-
3) perkembangan yang pesat dalam mekanisme::.
-:rasi
yang dibuat oleh ahli bjologi molekuler; dan (4)::-
,:caian dalam bioteknologi modern untuk pembiakan=
-::n
dan produksi faktor pertumbuhan skala besar.:':h
kedepan
areaini
adalah
bagaimana meng_:-
-alkan
inplan dan
menghas'lkanalat
nanobiologis:-:
.kurat.
Hal
ini
akandicapai
bila dibantu oleh
3-
- I
rnenggunakan materialbiomimetik
nanostruktur: : :
rnanipulasi secara
molekuler; (2)
penerapan-
,--=
ektronik dan nanoelektronikuntuk penginderaan.:
-;. -_:) dan kendali; (3) penerapan pengantaran obat dan-:-:i
siem medisuntuk
menginduksi, memelihara,dan
-:-:ganti
fungsiyang
hilang yangtidak
dapat diganti::-::n
sel hidup dan
untuk
mempercepat regenerasi.-
-;:n.
Kini
telah
banyak
diteliti
dan
dimanfaatkan:---^ean jaringan bioartifisial
ini
untuk
menggantikan:.'::gai
kelainan menetaporgan
organ tubuh.Beberapa:--:un9an
darijaringan
bioartifisial
ini
adalah:tidak
.
::TUkan penolakan,
karena berasal dari
jaringan
:,::
cgous; potensi regenerasidarijaringan
hidup yang:
-^am
pada kasus injuri, operasjatau infeksidikemudian-:-
^va; dan potensi tumbuh dariimplanjika
ditanamkan::::
anak-anak.Salahsatu model
skematikdari
organ:::.tifisial
adalah
pankreasbjoartifisial
seperti
yang-.-
"at
pada gambar 3.rengembangan jaringan bioartifisial
ini
secara:-
-sipnya melalui 3 langkah: (1) sel penderita (autologus)::-rbil
dengan prosedur biopsy, kemudian sel diisolasi:=-
ditingkatkanjumlahnya di dalam laboratorium; (2) sel- :-:nsfer ke dalam suatu struktur pembawa (matriks) yang
Gambar 3- Gambar skematik pankreas bioartifisial (pBA) (Dikutip dari Sumi S. J hepatobjtiary pancreat Sci 2011; 18r 6 12). berasal
darijaringan
binatang dengan teknik khusus atau dari komponen buatan. Di dalam laboratorium, seltumbuh padamatriks dan
keseluruhannya mengawalijaringan
bioartifisial
autologus; (3) akhirnya, setelah tercapainyatingkat
kematangantertentu di
laboratorium,jaringan
bioartifisial
ini
ditanam
sebagaijaringan
pengganti
ketubuh penderita.Kini teknolog i dasar untuk meningkatkan mutu dan ketersedian
jaringan
bioartifisial sudah sangat berkembang.Secara rinci dapat dibaca pada artikel yangditulis oleh Kagami dan kawan2 pada buku Regenerotive
Med[cine
and
Tissue Engineeting-Cells ond Biomateriols (2011).REFERENSI
1.
Haseltine WA. The emergence o{ regenerative medicine: anell
ftplLl dnd Jncw.oriei).
h
p://w.x w {ien.eboard nel/(ommunit\ /per"pp.h\ c\ 5 hrlm DrrL.e. prtld L.rndg.rl 2E November 201:1.2.
Hui H, TangI
IJu M, Zhao X. Stem cells: general features and charateristics. In Stem cells in clinic and rcsearch. Gho lamrezanezhadA
(Editor). published by InTech, Rijeka, Croatia. 2011. Pp. 3-20.3.
Kagamitt
Agata H, kato R. Matsuoka F, fbio A. Fundamental te, hnologicdiJevelopment, rpquired lor m, red*eJ avdrbrlir)of tissue engineering. In Regenrative medicine and tissue engineering-cells and biomaterials. Eberli D (Editor). publish by
ln
lech. Riieh. CrodtiJ.20t t.fp
I 20.4
K.rlil-l]lD.
hltp,//nwia.kdr'ephJ.com/rprrl-on
some stem-cells-and-grow your-own-skin/.Diakses pida tanggal 23 November 2011.5.
Manson C and Dunhill p. A brief definition of regenerative medicine.Regen Med 2008;3: 1,5.6.
National Institute of Health.stem cell basic.http://stemcells.nih.gov/injo
ba\lcs /bd5ic\lO.,lsp. A(ces.ed on Novpmber23 201r
7.
Nimalanandhan VS and Sittampalam cS. Stem cells in drugs discovery, tissue engeneering, and regenerative medicin-e: Emerging opportuniiies and challenges. J Biomol Screen 2009; 1.4: 755-768.8.
Park lH, Arora N, Huo H, Maherali N, AMeldt T, Shimamura A. ct rl: Dise,r.e+pei ific LnduLed pluripotenL.iem cell.. Celt 2o,08: I34i8n 8b. [image:4.573.287.516.66.209.2]t24
DASAR-DASAR TI.MU PENYAKIT DALAM9.
10.
Prokop A. Bioartficial organs in the twenty-first century: nanobiological devices. Ann N Y Acad Sci 20O! 944: 472-90. Sumi S. Regenerative medicine for insulin deficiency: creation of panueahc isleis and bioat{icial pancreas. J Hepatobiliary
Pancreat Sci 2011;18(1): 612-.
Takahashi
K
Yamanaka S: Induction of Pluripotent stem cells from mouse embryonic and adult fibroblast cultures byd e{ined f acto$. Cell2006i126t 663 -7 6.
Takahashi K, Tanabe
K
Ohnuki N4 Narita I\4 Ichisaka T, To-modaK
et al: Induction of pluriPotent stem cells frorn adult human fibroblasts by defined factors. Cell 2007;737:861'-872. Thomson JA, Itskovitz-Eldor J, Shapiro SS, Waknitz MA, Swiergiel JJ, Marshall VS, et al: Embryonic stem cell linesderived from human blastocysts. Science 1998 ;282:7145-7 .
Tissue Engineeing.
http://www
bioartficial-organs.net/ en/home/tissue-enginee ng.htlrn. Diakses padatanggal 28 November 2011.15.
Tsao H. J Wach Dermatol June 13,2008. httP://dermatol-ogy.jwatch.o!g/cgi/conterrrt I l'ull I 2008 / 613 / -L Accessed on November 23,2011.