• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

44

A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah Koperasi

Pembiayaan mudharabah koperasi adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada koperasi instansi yang mana koperasi berbadan hukum Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun.

1

Persyaratan dan ketentuan nasabah (koperasi) dalam mengajukan pembiayaan mudharabah koperasi di Bank Nagari Cabang Syariah Padang.

2

a. Termasuk sasaran pemberian pembiayaan sebagaiana diatur dalam

peraturan pelaksanaan ini.

b. Koperasi berbadan hukum Indonesia dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

c. Koperasi telah beroperasi minimal 2 tahun.

d. Pengurus koperasi cakap (ahli) menurut hukum untuk bertindak dan atas nama maupun mewakili koperasi.

e. Pengusrus koperasi tidak sedang merangkap sebagai pengawas, pengurus, maupun pengelola koperasi simpan pinjam lainnya.

f. Memiliki legalitas badan usaha/badan hukum yaitu akta pendirian dan seluruh akta perubahan.

g. Memilik perizinan sesuai ketentuan yang berlaku.

1Megawati, Analisis Pembiayaan, Bank Nagari Cabang Syariah Padang, wawancara langsung, 12 juni 2017

2Arsip Bank Nagari Syariah Cabang Padang

(2)

h. Bagi koperasi pemerintah memperoleh rekomendasi dari dinas koperasi setempat, sedangkan bagi koperasi swasta, maka disamping memperoleh rekomendasi dari dinas koperasi setempat, juga memperoleh rekomendasi dari pimpinan/badan usaha.

i. Koperasi dan pengurus koperasi tidak tercatat sebagai nasabah bermasalah (pembiayaan non-lancar), kecuali dalam rangka restrukturisasi pembiayaan di bank sendiri.

j. Koperasi dan pengurus koperasi tidak tercatat dalam daftar hitam (black list) yang di keluarkan oleh bank Indonesia.

k. Koperasi tidak boleh juga menikmati pembiayaan untuk anggota koperasi di bank lain. Apabila koperasi sedang menikmati pembiayaan untuk anggota koperasi di bank lain dan ingin mendapatkan pembiayaam di bank nagari, maka seluruh pembiayaan dan nominatif di bank lain tersebut harus di luanasi atau di take over ke bank nagari.

l. Koperasi memiliki laporan keuangan dan posisi keuangan tahun buku terakhir tidak dalam keadaan merugi.

m. Domisili dan lokasi pembiayaan/proyek tidak sulit untuk dilakukan

supervisi. Sulit di supervisi adalah kondisi seperti biaya supervisi yang

terlalu besar bagi bank untuk melakukan monitoring secara berkala, sulit

diakses transportasi atau waktu tempuh yang terlalu lama misalnya

melebihi 24 jam, terdapat ancaman keamanan dan keselamatan kepada

pegawai bank dalam melakukan supervisi, dan kondisi kesulitan supervisi

lainnya menurut pertimbangan pejabat pemutus pembiayaan berwenang.

(3)

n. Mempunyai rekening tabungan atau giro di PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat.

o. Usaha yang akan di biayai tidak termasuk kriteria pemberian pembiayaan yang dilarang sebaimana yang diatur dalam Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB).

B. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah Koperasi Pada Bank Nagari Cabang Syariah Padang.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah koperasi pada Bank Nagari Cabang Syariah Padang antara lain :

3

1. Tahap permohonan

Koperasi mengutarakan keinginannya kepada bank guna memperoleh pembiayaan. Permohonan pembiayaan dilakukan secara tertulis, berkas permohonan sekurang-kurangnya terdiri dari surat permohonan dan dokumen persyaratan pembiayaan.

2. Identifikasi

Pada tahap ini bank akan memeriksa kelengkapan dokumen koperasi, apakah sudah sesuai dengan syarat yang berlaku dengan mempedomani buku pedoman pelaksaan pembiayaan (PPP) tentang persetujuan pembiayaan identifikasi dilakukan oleh analis pembiayaan untuk meminta disposisi oleh pejabat yang berwewenang.

3Megawati, op.cit.,

(4)

3. Analisa kelayakan pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan di bank syariah. Analisis pembiayaan dilakukan bertujuan untuk menilai kelayakan usaha calon nasabah, menilai kemampuan nasabah untuk mengembalikan pembiayaan, dan menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

4. Wewenang dan keputusan pembiayaan

Setelah melalui proses pemeriksaan dan analisa, kemudian berkas permohonan nasabah beserta hasil pemeriksaan yang sudah di analisa akan disampaikan pada pejabat pemutus pembiayaan yang terdiri dari kepala bagian keuangan dan pimpinan cabang syariah padang berupa keputusan disetujui atau ditolak

5. Akad pembiayaan

a. Penandatanganan akad pembiayaan dilaksanakan setelah nasabah penandatangani SPPP bermatrai cukup dan telah diserahkan kembali bank.

b. Akad pembiayaan dapat dilakukan secara parsial atau dipecah-pecah berdasarkan tahapan rencana penarikan. Jangka waktu pembiayaan perakad pembiayaan parsial tersebut dapat diberikan sesuai dengan maksimal jangka waktu pembiayaan yang disetujui.

c. Pada akad ini bank menjelaskan pada koperasi seberapa pembiayaan yang akan diberikan.

d. Dokumen akad pembiayaan minimal dibuat 2 rangkap :

(5)

1) Rangkap pertama untuk bank.

2) Rangkap kedua untuk koperasi dan diserahkan memakai tanda terima.

e. Akad pembiayaan dari sisi bank ditandatangani oleh pejabat bank 6. Realisasi pembiayaan.

a. Realisasi pembiayaan dilakukan setelah koperasi menandatangani SPPP bermaterai cukup.

b. Realisasi pembiayaan harus diajukan secara tertulis oleh pihak yang berwewenang pada koperasi yang dilampiri dengan data nominatif anggota koperasi yang akan diberikan modal pembiayaan.

c. Koperasi selanjutnya menyampaikan surat pernyataan kepada bank untk memindahkan dana penarikan pembiayaan kepada masing-masing anggota penerima modal koperasi.

d. Bank melakukan pemindahan buku dana penarikan pembiayaan ke rekenimg tabungan masing-masing anggota penerima pembiayaan.

e. Pengurus koperasi menandatangani kwitansi penarikan.

7. Ansuran pembiayaan a. Bagi hasil

Bagi hasil atau pendapatan dibayar setiap bulannya, paling lambat setiap tamggal akad.

b. Modal

1) Modal pembiayaan dibayar secara bertahap dan jumlahnya

proposional sesuai jangga waktu pembiayaan.

(6)

2) Apabila terdapat anggota koperasi yang melakukan pembayaran lebih dan melakukan pelunasan lebih cepat, maka kelebihan angsuran pokok dan pelunasan tersebut harus diteruskan atau disetorkan oleh koperasi kepada bank.

c. Angsuran pembiayaan harus dibuatkan dalam bentuk daftar angsuran dan merupakan lampiran yang tidak terpisah dari akad pembiayaan.

d. Pembayaran angsuran pembiayaan dilakukan pemindah bukuan melalui rekening afiliasi atau rekemimg lainnya secara tunai.

8. Pelunasan pembiayaan

a. Pokok dibayar sebesar sisa pokok.

b. Bagi hasil dihitung berdasarkan bagi hasil bulan berjalan pada saat pelunasaan.

c. Apabila pelunasan dilakukan secara parsial atas beberapa akad pembiayaan, maka kantor cabang harus mencocokan atau malakukan rekonsiliasi antara sisa pembiayaan pada akad perjanjian pembiayaan yang masih tercatat di bank dengan rincian yang tercatat pada koperasi.

9. Jaminan dan agunan a. Jaminan

Jaminan pembiayaan adalah keyakinan bank atas kesanggupan

koperasi untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang

diperjanjikan setelah melakukan penilaian yang seksama terhadap

watak, kemampuan membayar, permodalan, dan prospek koperasi.

(7)

b. Agunan

Pemberian pembiayaan koperasi dapat diberikan tanpa keharusan untuk menyediakan agunan, sepanjang seluruh kriteria, persyaratan dan sepanjang koperasi menyerahkan surat pernyataan pengurus bermaterai cukup bahwa pembiayaan bank hanya digunakan untuk modal usaha pembiayaan kepada anggota koperasi yang sah tercatat sebagai anggota.

10. Jangka waktu

a. Jangka waktu pembiayaan maksimal 7 tahun.

b. Penentuan maksimal jangka waktu pembiayaan tersebut, memperhatikan :

1) Jenis, sifat, dan siklus usaha.

2) Kemampuan membayar (repayment capacity) yang tercermin dari proyeksi arus kas (cash flow) koperasi.

3) Kondisi manajemen koperasi yang dapat meyakinkan bank, bahwa koperasi dapat melakukan usaha dalam jangka waktu panjang.

11. Nisbah bagi hasil

a. Nisbah ditentukan dan disetujui diawal akad pembiayaan.

b. Perhitungan bagi hasil adalah revenue sharing karena yang dibagikan adalah pendapatan.

12. Asuransi

a. Setiap anggota koperasi penerima pembiayaan, harus diasuransikan

minimal atas resiko meninggal dunia.

(8)

b. Penutupan asuransi dilakukan kepada perusahaan asuransi yang mempunyai perjanjian kerjasama dengan bank.

c. Jangka waktu asuransi adalah sampai dengan jatuh tempo pembiayaan yang diberikan koperasi kepada masing-masing anggota bersangkutan.

d. Pembayaran premi asuransi merupakan beban masing-masing anggota penerima pembiayaan dari koperasi dan harus dilakukan sekaligus diawal paling lambat saat permintaan pemindahan dana pembiayaan oleh koperasi kepada bank.

e. Klaim yang diterima atas asuransi, dipergunakan untuk penyelesaian pembiayaan anggota yang bersangkutan.

4

C. Contoh Kasus

Pembiayaan mudharabah muqayyadah koperasi Bank Nagari Cabang Syariah adalah bank nagari cabang syariah padang memberikan sejumlah dana (pembiayaan) kepada koperasi untuk di kelola oleh koperasi dimana mergin yang diperoleh antara koperasi dengan anggota koperasi akan dibagi hasil oleh koperasi dan bank.

Pembiayaan Mudharabah muqayyadah adalah akad kerja sama dimana pemilik modal (bank) menyerahkan sejumlah dana kepada pengelola (koperasi) untuk di kelola, dimana pengelola dibatasi dengan jenis usaha, waktu, tempat usaha.

4Wawancara langsung dengan megawati, analis pembiayaan, di bank Nagari Cabang Syariah Padang pada tanggal 12 juni 2017

(9)

Contoh kasus:

Sebuah koperasi mengajukan pembiayaan kepada Bank Nagari Syariah sebesar Rp. 1.000.000.000 dengan akad Mudharabah muqayyadah, eq rate yang di harapkan oleh bank adalah 8,73% dan koperasi 2,27%, dengan jangka waktu pembiayaan 48 bulan. Dari dana Rp. 1.000.000.000 koperasi menetapkan margin murabahah sebesar 11% kepada anggota koperasi.

Dari data tersebut disepakati bahwa nisbah bagi hasil antara bank BNS dengan koperasi yaitu 79% untuk BNS dan 21% untuk koperasi.

Penyelesaian:

1. Bank memberikan pembiayaan kepada koperasi dengan plafond Rp.

1.000.000.000 yang akan disalurkan kepada anggota koperasi dengan akad murabahah, jangka waktu 4 Tahun (48 Bulan).

Margin = 11% x Rp.1.000.000.000 x 4 Tahun = Rp.440.000.000

Margin yang didapatkan dari anggota koperasi sebesar Rp.440.000.000.

2. Pembagian keuntungan antara Bank dan koperasi (nisbah) 79% bank : 21% koperasi.

Keuntungan bank :

Rp.440.000.000 x 79% = Rp.347.600.000 Keuntungan koperasi :

Rp.440.000.000 x 21% = Rp.92.400.000

3. Angsuran yang harus dibayarkan koperasi kepada bank

Pokok = Rp.1.000.000.000 : 48 Bulan = Rp.20.833.334

Bagi hasil = Rp.347.600.000/48 = Rp.7.241.667

(10)

Total angsuran = Rp.28.075.001/bulan Total penerimaan bank akhir periode

Rp.1.000.000.000 + Rp.347.600.000 = Rp.1.347.600.000

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan bagi peternak di Desa Pesedahan dan Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem bendaknya peternak memperbaiki kelemahan dan

Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia Melalui Media POKARSO (Pop Up Dan Kartu Soal) Di Kelas IV MI Muhammadiyah 23

sangat penting untuk melakukan penelitian tentang “Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Media Alat Musik Perkusi pada Anak Kelompok B 2 RA.

Nilai modulus elastisitas beton bervariasi tergantung dari mutu atau kekuatan beton, umur pengujian beton, sifat-sifat (kekuatan) agregat halus, kasar dan semen,

Dari analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian didapat perolehan bioetanol per jumlah bahan baku awal yang terbaik adalah 12,5 ml/kg dengan densitas sebesar 0,962

Hasil penelitian pada indicator penggunaan kalimat dalam berita, sebanyak 96% siswa termasuk dalam kategori kurang baik, para siswa belum mampu menggunakan kalimat yang

Perceived reality adalah suatu respon, pendapat, pandangan atau tanggapan seseorang yang berasal dari dirinya sendiri mengenai tingkat kesamaan suatu objek atau