• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Model Analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Model Analisis"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Model Analisis

Untuk menguji hipotesis yang telah disebutkan sebelumnya, hubungan antara variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan dinyatakan dalam model analisis dalam gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Analisis

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi. Model tersebut digunakan untuk melakukan pengujian apakah terdapat pengaruh antara variabel independen (penerapan Corporate Governance) terhadap variabel dependen (kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROE). Untuk menguji hipotesis yang ada (H1, H2, H3), penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan model pengukuran dari Nuswandari (2009). Penelitian ini akan menambahkan variabel umur perusahaan (AGE) dan krisis keuangan (FC) sebagai variabel kontrol dalam model regresi.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu yaitu terdiri dari penerapan corporate governance, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan krisis keuangan. Selain itu, adanya penggunakan skala pengukuran berupa rasio

Penerapan Corporate Governance (CG)

Ukuran Perusahaan (SIZE)

Umur Perusahaan (AGE)

Krisis Keuangan (FC)

Kinerja Keuangan Perusahaan

(ROE)

(2)

untuk mengukur variabel dependen juga menjadi alasan lain yang menyebabkan teknik analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini:

ROE

it

= α + β

1

CG

it

+ β

2

SIZE

it

+ β

3

AGE

it

+ β

4

FC

it

+ ε

it

(3.1)

Keterangan:

ROE : Kinerja keuangan perusahaan.

α : Konstanta persamaan regresi.

β : Koefisien pada setiap variabel.

CG : Penerapan Corporate Goverance.

SIZE : Ukuran perusahaan.

AGE : Umur perusahaan.

FC : Krisis keuangan.

ε : Perkiraan kemungkinan error.

3.2. Definisi Operasional

Definisi dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

a. Penerapan Corporate Governance (CG)

Dalam penelitian ini penerapan corporate governance (CG) diproksikan dengan skor CGPI yang terbitkan oleh majalah SWA. Pengukuran dari penerapan corporate governance dengan skor CGPI menggunakan skala pengukuran rasio.

2. Variabel Dependen

a. Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Equity (ROE). Pengukuran dari kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada persamaan 2.1. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah rasio.

3. Variabel Kontrol

(3)

Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Ukuran Perusahaan (Company size)

Ukuran perusahaan (SIZE) dalam penelitian ini diproksikan dengan total aset. Pengukuran dari ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada persamaan 2.2. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah rasio.

b. Umur Perusahaan (Company Age)

Umur perusahaan (AGE) dalam penelitian ini diproksikan dengan tahun pengamatan dikurangi dengan tahun pendirian perusahaan. Pengukuran dari umur perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada persamaan 2.3.

Sedangkan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur umur perusahaan adalah rasio

c. Krisis Keuangan

Krisis keuangan (FC) dalam penelitian ini digambarkan dengan terjadinya krisis pada tahun 2008-2009. Krisis keuangan yang terjadi ditandai dengan adanya penurunan permintaan impor oleh Amerika. Selain itu adanya depresiasi terhadap mata uang Rupiah juga menjadi salah satu tanda-tanda dari munculnya krisis keuangan di Indonesia (Kementrian Sekretariat Negara, 2009). Oleh karena itu untuk melihat apakah ada pengaruh dari krisis keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan maka variabel ini digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Dimana pengukuran dari variabel krisis keuangan dilakukan dengan menggunakan variabel dummy. Apabila tahun pengamatan yang digunakan berada pada tahun terjadinya krisis keuangan yaitu tahun 2008-2009 maka diberi angka 1 (satu), jika tahun pengamatan yang digunakan tidak berada pada tahun terjadinya krisis keuangan yaitu tahun 2008-2009 maka diberi angka 0 (nol). Sedangkan skala pengukuran yang digunakan oleh variabel krisis keuangan adalah skala nominal.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Dalam penelitian ini,

akan menggunakan majalah SWA dan laporan keuangan (annual report) sebagai

sumber untuk pengambilan data. Data dari variabel kinerja keuangan perusahaan

(ROE), ukuran perusahaan (SIZE), dan umur perusahaan (AGE) akan diperoleh

(4)

dari laporan keuangan (annual report) perusahaan. Sedangkan data dari variabel penerapan corporate governance (CG) akan diperoleh dari majalah SWA.

3.4. Instrumen dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan dilakukan dengan metode dokumentasi dengan rentang waktu 2001 hingga 2015. Dimana data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen annual report perusahaan dan majalah SWA.

3.5. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mendapatkan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh IICG selama periode 2001-2015.

3.6. Sampel Data & Kriteria

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan memiliki data keuangan lengkap yang dapat ditemukan di laporan keuangan (annual report) perusahaan.

2. Perusahaan memiliki periode laporan keuangan 1 (satu) tahun buku mulai dari Januari hingga Desember, karena dalam penelitian ini terdapat variabel kinerja keuangan perusahaan (ROE) dengan menggunakan net income yang menghendaki memiliki periode pelaporan yang sama sebagai dasar perhitungannya.

3. Perusahaan tidak mengalami kerugian dan atau defisit pada tahun pengamatan karena dapat menyebabkan hasil analisa menjadi bias.

4. Pelaporan mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan (annual

report) perusahaan adalah Rupiah Indonesia, karena dalam penelitian ini

terdapat variabel ukuran perusahaan (SIZE) dengan menggunakan total

(5)

aset yang menghendaki dinyatakan dalam mata uang yang sama sebagai dasar perhitungannya.

3.7. Unit Analisis

Unit analisis penelitian ini adalah 328 firm-year/tahun buku pada perusahaan yang mengikuti pemeringkatan CGPI tahun 2001 hingga 2015.

3.8. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan Software Statistic for Social Science (SPSS) versi 20 untuk mengolah dan menganalisa seluruh data penelitian. Langkah- langkah yang dilakukan untuk mengelolah data adalah:

1. Menghitung dan mempersiapkan data penelitian

Mengumpulkan data perusahaan yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI pada tahun 2001-2015 dan melakukan perhitungan terhadap ukuran perusahaan (SIZE), umur perusahaan (AGE) dan kinerja keuangan perusahaan (ROE) berdasarkan data perusahaan yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI pada tahun 2001-2015 dari annual report perusahaan.

2. Menyajikan analisis statistik deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian dengan cara mendeskripsikan data yang terlah terkumpul untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Perhitungan statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian sehingga menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.

Melalui statistik deksriptif dapat diperoleh deskripsi mengenai variabel penelitian, yaitu mean, median, nilai maximum, nilai minimum, dan standar deviasi.

3. Multiple Regression Analysis

Pengujian ini akan dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel independen yang terdiri dari penerapan corporate governance (CG), ukuran perusahaan (SIZE), umur perusahaan (AGE) dan krisis keuangan (FC) terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan perusahaan (ROE).

4. Melakukan uji asumsi klasik

(6)

Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yaitu telah lolos dari pengujian asumsi klasik. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengujian regresi linear maka dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik yang terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah error pada persamaan regresi memiliki distribusi normal. Pada prinsipnya data yang baik adalah data yang memiliki error yang terdistribusi normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Error dinyatakan terdistribusi normal apabila nilai p-value lebih dari 5%.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara error pada persamaan regresi periode saat ini dengan error periode sebelumnya. Tidak adanya autokorelasi merupakan hasil yang diharapkan dari pengujian ini. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menghitung nilai Durbin Watson. Apabila nilai dari Durbin Watson berada diantara nilai -2 sampai dengan 2, asumsi p-value 0,05, maka data dinyatakan bebas dari autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi memiliki ketidaksamaan variance dari error term. Model

regresi yang baik adalah model yang tidak memiliki

heteroskedastisitas atau dengan kata lain memiliki error yang

homogen atau memiliki varian yang sama. Untuk mendeteksi

heteroskedastisitas dalam penelitian ini maka digunakan uji White-

test. Jika nilai dari chi-square hitung < dari chi-square tabel maka

dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya

jika nilai dari chi-square hitung > dari chi-square tabel maka dapat

(7)

dikatakan bahwa terjadi heteroskedastisitas, dengan asumsi p-value 5%.

d. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel independen dalam model regresi. Model regresi dinyatakan layak ketika tidak terdapat korelasi antar variabel independennya atau tidak terdapat multikolinearitas. Untuk menguji adanya multikolinearitas, penelitian ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance (TOL). Apabila nilai VIF lebih besar dari 10 atau TOL kurang dari 0,05 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika VIF kurang dari 10 atau TOL lebih dari 0,05, maka tidak terjadi multikolinearitas

5. Melakukan uji kelayakan model regresi berganda

Untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

a. Koefisien Determinasi (R

2

)

Pengukuran koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh seluruh variabel independen dapat menjelaskan perubahan variabel dependen. Nilai R

2

dapat dipercaya ketika F signifikan.

b. Uji F (ANOVA)

Uji F digunakan untuk menguji tingkat pegaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan. Jika p-value kurang dari 0,05 maka seluruh variabel independen berpengaruh signifikan pada variabel dependen. Sebaliknya jika p-value lebih dari 0,05 maka seluruh variabel independen tidak berpengaruh signifikan pada variabel dependen.

6. Melakukan Uji hipotesis a. Uji T

Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara individual. Jika p-value kurang

dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

(8)

variabel dependen secara individual. Sebaliknya jika p-value lebih dari 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan pada variabel dependen secara individual.

7. Menganalisa dan membahas hasil serta menarik kesimpulan dari hipotesis.

Hipotesis penelitian diterima apabila :

a. Koefisien regresi atau arah hubungan pada model penelitian sesuai dengan yang diprediksi

b. P-value dari nilai t kurang dari 5%

Gambar

Gambar 3.1 Model Analisis

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah dalam tahap pra penelitian (a) melakukan observasi (b) menyiapkan tes awal. Tahap pelaksanakan tindakan adalah dilakukan secara bersiklusdan terdiri dari

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Sediaan

Meningkatkan Semangat Nasionalisme di SMA Negeri 2 Tumijajar masuk dalam kategori tinggi yaitu 22 responden ( 73,3), menyatakan bahwa tingginya rasa semangat

Meningkatnya konsentrasi ambien menyebabkan meningkatnya dampak pencemaran pada kesehatan manusia dan nilai ekonomi dari gangguan kesehatan tersebut (Gambar 4 dan Gambar 5).. Gambar

SPP Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP UP adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran setiap tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK

Proses komunikasi personal para mahasiswa non Sunda ini dengan adanya pengalaman mereka saat berinteraksi dengan orang lain yang berlatarbelakang budaya

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap Seni dan Budaya di sekolah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas telah memprogramkan 7

Setelah Presiden Hosni Mubarak jatuh, militer Mesir menghadapi tantangan serius bagaimana mereka menstranformasikan diri menjadi organisasi militer yang profesional dan