• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I. PENDAHULUAN. agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi menitikberatkan pada bidang pertanian dan industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Dalam sistem agribisnis, agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain membentuk agribisnis (Kindangen, 2015). Dalam perekonomian nasional beberapa hal menunjukkan keuanggulan yang dipertimbangkan keunggulan tersebut antara lain peningkatan nilai mutu pada agroindustri, misalnya dengan cara pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama.

Salah satu produk pertanian yang dapat diolah sehingga mampu meningkatkan nilai jual serta mutu adalah buah salak.

Pemerintah menetapkan salak sebagai buah unggulan nasional. Tataniaga buah salak melibatkan komponen pelaku pasar mulai dari para pedagang pengumpul di tingkat pedesaan, para pedagang grosir di Ibukota, Kabupaten, dan Provinsi, serta para pengusaha eceran hampir di setiap kota besar, dan toko-toko swalayan, bahkan pedagang pengumpul yang merangkap sebagai eksportir.

Hadirnya pedagang eksportir menunjukkan bahwa buah salak telah memasuki pasar buah Internasional (Yamin, 2012).

Wilayah Bali, salak banyak digemari karena dagingnya tebal, biji salak relatif kecil, tekstur renyah, dan rasanya segar (Nurul, 2014). Salak merupakan hasil perkebunan yang dominan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali tepatnya di Banjar Kalanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Karangasem. Pengolahan buah salak bertujuan untuk meningkatkan keawetan buah salak sehingga layak dikonsumsi dan memperoleh nilai jual yang tinggi dipasaran Menurut Nurul,

(2)

(2014). Salak tergolong komoditas holtikultura yang umumnya bersifat musiman mempunyai karakter mudah rusak sehingga umur simpan relatif pendek.

Permasalahan yang timbul saat panen raya adalah produksi berlimpah sehingga petani terpaksa menjual dengan harga murah. Upaya yang dilakukan dengan proses pengolahan dan pengawetan salak segar menjadi produk olahan yakni dodol salak.

Industri yang saat ini berkembang adalah industri pengolahan salak sebagai bahan baku dodol salak yang didirikan oleh I Wayan Darma. Usaha ini bernama CV Duta Gunung Salak yang berdiri pada tahun 2004 berlokasi di jalan Cekomaria, Gang Intan IA, No 3 Nangka Utara, Kecamatan Denpasar Utara.

Produk olahan yang dibuat yakni keripik salak, manisan salak, dan dodol salak.

Dodol salak dipilih untuk dijadikan penelitian disebabkan konsumen kurang tertarik kepada manisan dan keripik salak, data yang di dapat tidak lengkap dan hanya memproduksi lima bulan saja. Tujuan perusahaan berlokasi di Denpasar untuk meningkatkan dan mendekatkan dengan pasar karena sebagian besar produk dodol salak dikirim ke pusat oleh-oleh Bali di Denpasar dan supermarket.

Pengambilan bahan baku utama tetap memberdayakan petani salak di daerah asalnya yakni di Banjar Kalanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

Dengan adanya kegiatan pengolahan dodol salak dapat mengubah bentuk dari produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya. Adanya proses produksi yang baik akan menghasilkan mutu yang baik pula, dalam hal ini CV Duta Gunung Salak sudah melakukan pengawasan mutu dalam mengolah bahan bakunya. Tujuan dari pengawasan mutu adalah agar dodol yang dihasilkan

(3)

sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga mutu yang dihasilkan perusahaan bersifat konstan dari waktu ke waktu serta jumlah dodol yang rusak tidak melebihi dari jumlah dodol rusak optimum. Berdasarkan fakta, ditemukan kerusakan dalam pengolahan salak dengan rata-rata persentase kerusakan yakni 14,78% dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Produk Dodol dan Persentase Kerusakan Dodol Salak Tahun 2014 di CV Duta Gunung Salak

Bulan

Jumlah Produksi

Dodol (kg)

Jumlah Produk Rusak Persentase Kerusakan Proses

Pengolahan Dodol

(kg)

Pemasaran Dodol

(kg)

Total Produk

Rusak Dodol (kg)

Proses Pengolahan

Dodol

Pemasaran Dodol

Total Persentase Kerusakan Dodol

Januari 292 15 35 50 12.00 12,32 17.12

Februari 181 10 20 30 8.00 7.04 16.57

Maret 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00

April 212 10 35 45 8.00 12.32 21.23

Mei 282 15 37 52 12.00 13.03 18.44

Juni 554 15 25 40 12.00 8.80 7.22

Juli 202 10 25 35 8.00 8.80 17.33

Agustus 191 13 30 43 10.40 10.56 22.51

September 92 9 11 20 7.20 3.87 21.74

Oktober 147 7 20 27 5.60 7.04 18.37

November 414 14 25 39 11.20 8.80 9.42

Desember 200 7 21 28 5.60 7.39 14.00

Total 2.767 125 284 409 100.00 100.00 100.00

Rata-rata 252 11.36 25.82 37.18 0.09 0.09 14,78

Sumber: CV Duta Gunung Salak, 2015

Tabel 1.1 dijelaskan bahwa panen raya buah salak pada bulan Oktober s.d.

pertengahan bulan Februari maka kebijakan perusahaan pada bulan Maret tidak memproduksi dodol salak karena masih terdapat persediaan dodol yang cukup banyak pada bulan sebelumnya. Kerusakan dodol diakibatkan oleh proses pengolahan dan pemasaran dengan total kerusakan sebesar 409 kg. Melakukan pengawasan mutu diperlukan biaya-biaya produksi yang diharapkan dapat ditekan seminimal mungkin dengan kualitas produksi tetap terjaga.

(4)

Dengan mengetahui tingkat kerusakan dodol salak dari proses pengolahan sampai pemasaran maka diperlukan pengawasan mutu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kerusakan dari dodol salak tersebut. Maka diperlukan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui pengawasan kualitas atau mutu yang diberikan dari dodol salak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Bagaimana pelaksanaan pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak yang dilaksanakan di CV Duta Gunung Salak ?

2. Bagaimana penerapan sistem pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak untuk meminimumkan kerusakan dengan pendekatan statistical quality control (SQC) ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Mengetahui pelaksanaan pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak di CV Duta Gunung Salak.

2. Mengetahui penerapan sistem pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak untuk meminimumkan kerusakan pengolahan dodol salak dengan pendekatan statistical quality control (SQC).

(5)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu, 1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan, pengetahuan serta pengawasan

mutu pada pengolahan dodol salak di CV Duta Gunung Salak.

2. Bagi CV Duta Gunung Salak, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi khususnya mengenai pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak, sehingga dapat meminimumkan kerusakan produk dengan menggunakan pendekatan statistical quality control (SQC), serta dapat memberikan manfaat bagi pihak manajeman CV Duta Gunung Salak untuk mempertahankan atau meningkatkan mutu produk.

3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai informasi atau bahan pembanding bagi permasalahan yang sama dan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian lain.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah kajian mengenai pelaksanaan pengawasan mutu pada pengolahan dodol salak menggunakan good manufacturing practies (GMP) yakni dari tahap penerimaan bahan baku sampai dengan pemasaran. Serta menekankan pada pengawasan mutu dalam meminimumkan kerusakan pengolahan dodol salak serta biaya mutu total minimum menggunakan alat bantu statistical quality control yang meliputi analisis peta kendali (control chart) untuk mengetahui batas atas, batas bawah, dan batas tengah kerusakan olahan salak yang dapat di toleransi.

(6)

Analisis sistem pengawasan mutu untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengawasan mutu yang terdiri dari biaya pengawasan mutu (QCC), biaya jaminan mutu (QAC), serta total biaya pengawasan mutu (TQC). Data yang digunakan yakni data produksi dan data kerusakan dodol salak pada tahun 2014. Peneliti hanya memilih satu jenis produk yakni dodol salak di CV Duta Gunung Salak, karena keripik salak dan manisan salak kurang diminati untuk tahun 2014, perusahaan hanya memproduksi lima bulan saja dan data yang didapatkan untuk keripik salak dan manisan salak di CV Duta Gunung Salak tidak lengkap.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bimbingan guru terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan

Sebagai pengikut TRIPs, Indonesia merunutkan lagi aturan internasional ini ke dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merk dan Peraturan Pemerintah No.51 tahun

hukum sebagai perlindungan atas hak Indikasi Geografis terdaftar terhadap perbuatan berupa informasi yang dapat menyesatkan konsumen berkenaan dengan sifat, asal usul dan

Bidan yang melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangannya diperbolehkan selama tidak terdapat dokter di suatu daerah tersebut, sebagaimana telah diatur dalam Permenkes

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudra Pasai, namun dengan adanya bukti baru ditemukannya naskah naskah tua berbahasa Melayu yang

menghitung volume (V) masing-masing kegiatan untuk setiap jenjang Jabatan Fungsional Pengelola Kesehatan Ikan dalam 1 (satu) tahun, sesuai dengan satuan hasil

Tracking shot dapat dicapai dengan menempatkan kamera pada dolly wheels, atau di jalur khusus menggunakan Steadicam yang dipakai dalam mobil atau dipegang oleh tangan tergantung

12 Sedangkan tujuan instruksional khusus (TIK) bertitik tolak dari perubahan tingkah laku, serta dapat diamati dan diukur. Perumusan TIK bersumber dari TIU