• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI

Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

TINNY MARIANA 1106953

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI

Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh Tinny Mariana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tinny Mariana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Tinny Mariana NIM. 1106953

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing I

Drs. Muslim, M.Pd. NIP. 196406061990031003

Pembimbing II,

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd. NIP. 196108141986031001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas VI

Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh

TINNY MARIANA NIM. 1106953

ABSTRACT

(5)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Eksperimen ... 10

1. Pengertian Metode Eksperimen ... 10

(7)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Prosedur Metode Eksperimen ... 11

4 Keunggulan Metode Eksperimen ... 12

5. Kekurangan Metode Eksperimen ... 13

6. Cara Mengatasi Kekurangan Metode Eksperimen ... 14

7. Penerapan Metode Eksperimen Dalam Mempelajari Konduktor Dan Isolator Panas ... 15

B. Pembelajaran IPA di SD ... 17

(8)

E. Prosedur Penelitian... 37

1. Perencanaan... 37

2. Pelaksanaan... 38

3. Observasi ... 39

4. Refleksi... 39

F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 43

1. Pengolahan ... 43

2. Analisis Data... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

B. Pembahasan ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 78

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN... 84

(9)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Panas dihantarkan melalui kawat…………... 29

2.2 Kayu didekatkan dengan api... 30

2.3 Contoh benda konduktor panas ………... 31

2.4 Contoh benda konduktor dan isolator panas sekaligus …... 32

2.5 Contoh benda isolator panas………... 33

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Penilaian Pre Tes/Post Tes Individu... 44

3.2 Kriteria Nilai Rata-Rata dan Persentase KKM Siswa ...…... 46

(11)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Perolehan Nilai Rata-Rata Siklus I ………... 59

4.2 Persentase Pencapaian KKM Siklus I... 59

4.3 Perolehan Nilai Rata-rata Siklus II ………... 71

(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Perolehan Nilai Rata-rata Siswa ………... 77

(13)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Siklus I

1.a Silabus Siklus I………... 84

1.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I…………. 85

1.c Lembar Kerja Siswa Siklus I ………... 90

1.d Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus I ……….... 92

1.e Lembar Tes Siklus I………... 95

Lampiran 2 Instrumen Siklus II

2.a Silabus Siklus II………... 97

2.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II…………. 98

2.c Lembar Kerja Siswa Siklus II ………... 103

2.d Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus II ……….... 105

2.e Lembar Tes Siklus II………... 107

Lampiran 3 Tabel Nilai Rata-rata Siswa

3.a Nilai Ulangan Harian Siswa (Pra Siklus)... 109

(14)

3.c Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus II... 113

3.d Nilai Pre/Post Tes Siklus I dan II... 115

Lampiran 4 Hasil Penelitian 4.a Hasil LKS Siklus I dan II... 119

4.b Hasil Pre/Post Tes Siklus I dan II... 126

4.c Lembar observasi... 136

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian... 149

Lampiran 6 Lain-Lain 6.a Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing... 152

6.b Surat Izin Penelitian... 153

6.c Lembar Bimbingan Skripsi... 155

6.d Format Persetujuan... 157

(15)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dinyatakan bahwa :

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru

hendaknya memfasilitasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat

mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Pendidikan sekolah dasar adalah jenjang pendidikan paling dasar, dan

ditempuh selama 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Berbagai mata

pelajaran di SD, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga semakin

majunya perkembangan teknologi, karena pembelajaran IPA memiliki upaya

untuk meningkatkan minat seseorang, kemampuan serta ketrampilannya dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman tentang alam

semesta serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA

memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk

menghasilkan peserta didik berkualitas yang kreatif, mempunyai pemikiran kritis,

(16)

2

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta

didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik

untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru serta sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan yang

lebih berkualitas. Namun pada kenyataannya pembelajaran sains yang selama ini

terjadi di sekolah belum mengembangkan kecakapan berfikir siswa untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Padahal pengajaran sains dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pengajaran yang

mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir,

bagaimana memahami, bagaimana menganalisis dan bagaimana memotivasi diri.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, metode yang digunakan

oleh guru SDN Coblong 5 Kota Bandung dalam pembelajaran IPA ternyata belum

sesuai dengan yang diharapkan, hal ini disebabkan karena metode yang digunakan

kurang bervariasi sehingga kurang menimbulkan motivasi belajar pada peserta

didik untuk lebih memahami penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah atau

ketrampilan proses IPA, terbukti pembelajaran IPA dilaksanakan hanya dalam

bentuk latihan soal-soal berupa tes dalam rangka mencapai target nilai yang

diharapkan, kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga

berakibat kurangnya penilaian saat proses pembelajaran karena metode

pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung ceramah. Selain itu dalam

(17)

3

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangnya fasilitas alat peraga. Sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran

yang bertujuan dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran IPA.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pun dihadapkan dengan berbagai

persoalan diantaranya kondisi hasil belajar siswa yang belum sesuai dengan target

yang diharapkan. Kondisi hasil belajar ini dilatarbelakangi karena pembelajaran

hanya menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan konsep sehingga kurang

memfasilitasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang comprehensive. Hal

inilah yang mengakibatkan kondisi hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Selain itu, siswa kurang aktif dan kurang antusias karena penggunaan

metode yang kurang bervariasi dalam pembelajaran dan akibatnya hasil belajar

IPA siswa kelas VI di SDN Coblong 5, belum seluruhnya mencapai KKM

(kriteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan. KKM yang ditentukan

sebesar 75, dari jumlah siswa 38 siswa, hanya 50% siswa yang mencapai hasil

belajar sesuai dengan target KKM yang telah ditentukan. Siswa yang belum

mencapai KKM sebanyak 50%. Jadi, hanya sebagian siswa yang telah mencapai

KKM sedangkan sebagian lagi belum mencapai KKM.

Berdasarkan hasil kajian tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa

tentunya guru dituntut untuk mencari inovasi pengembangan pembelajaran yang

lebih baik yaitu diantaranya melalui penggunaan metode, teknik, media serta

sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa serta yang mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa untuk hasil prestasi belajar siswa yang lebih

(18)

4

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran dimana siswa

melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pernyataan atau konsep.

Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi

kesempatan untuk mengalami sendiri atau mengikuti proses, mengamati suatu

objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu

objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan penggunaan metode ini, diharapkan

bukan hanya pemahaman konsep saja yang dikuasai siswa tetapi juga ketrampilan

prosesnya pun dikuasai pula oleh siswa.

Hal tersebut mengacu pada fakta-fakta hasil penelitian tindakan kelas

yang telah dilakukan oleh sejumlah penulis di antaranya adalah hasil penelitian

yang dilakukan Megawati (2012) tentang penerapan metode eksperimen pada

pokok bahasan sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata siklus I (76), Siklus II (78), Siklus III

(80). Dibandingkan dengan rata-rata prasiklus (66). Selain itu penelitian yang

dilakukan Sinta Asih (2012) tentang penerapan metode eksperimen pada konsep

energi bunyi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari

perolehan nilai rata-rata pra siklus (50,57), siklus I (63,71), Siklus II (70)

sedangkan Siklus III (73,43).

Berdasarkan uraian di atas, untuk memecahkan masalah dalam rangka

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di SDN Coblong 5, penulis

bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ PENERAPAN

METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

(19)

5

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ISOLATOR PANAS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu

Pengetahuan Alam Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Coblong 5 Kota Bandung

Tahun Ajaran 2012-2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini secara

umum dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Apakah penerapan metode eksperimen

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang konduktor

dan isolator panas di kelas VI SDN Coblong Kecamatan Coblong Kota Bandung

semester I tahun 2012-2013 ? ”

Rumusan masalah tersebut selanjutnya dirinci ke dalam beberapa

pertanyaan untuk penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor

dan isolator panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui

penerapan metode eksperimen?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan

isolator panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan

metode eksperimen?

3. Apakah hasil belajar siswa kelas VI SDN Coblong 5 dalam pembelajaran

IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas melalui penerapan

(20)

6

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang

apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran ipa tentang konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN

Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota Bandung semester I Tahun 2012-2013.

Sedangkan tujuan secara khususnya dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui/ mendeskripsikan :

1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator

panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan metode

eksperimen.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator

panas pada siswa kelas VI SDN Coblong 5 melalui penerapan metode

eksperimen.

3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Coblong 5 dalam

pembelajaran IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas melalui

penerapan metode eksperimen.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru,

peneliti, sekolah.

1. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA terutama

(21)

7

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Agar siswa semakin termotivasi dalam belajar IPA

c. Agar siswa belajar lebih aktif dan kreatif dalam proses kegiatan

belajar mengajar

d. Agar prestasi siswa meningkat melalui hasil belajar yang memuaskan

diatas nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal)

2. Bagi Guru

a. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif dalam pembelajaran yang

lebih efektif.

b. Agar mampu memilih metode yang terbaik sesuai materi pelajaran

c. Menumbuhkan sikap ulet, teliti dan bertanggung jawab

d. Dapat meningkatkan kinerja guru untuk mengajar lebih baik dan

profesional lagi

3. Bagi Peneliti

a. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam

mengenai pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen

b. Mengetahui cara untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik

c. Mampu menganalisis hasil belajar yang lebih efektif

4. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan prestasi sekolah khususnya pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam

b. Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa

(22)

8

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA

E. Definisi Operasional

1. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan

melalui pemberian kesempatan kepada peserta didik, baik perorangan atau

kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan untuk

mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi. Tujuan metode

eksperimen adalah agar siswa dapat membuktikan kebenaran secara nyata

dari teori-teori hukum yang berlaku. Metode eksperimen adalah metode

pembelajaran dimana guru bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu

serta mengamati proses dari hasil percobaan itu yang bertujuan untuk

menemukan kebenaran atas pendapat - pendapat orang lain tentang sesuatu

hal. Langkah-langkah metode eksperimen adalah merumuskan masalah,

mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menarik kesimpulan dan

implementasi.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk

dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bloom (Nana Sudjana, 2009 :

22), bahwa terdapat tiga aspek hasil belajar, yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Namun dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud oleh

peneliti adalah nilai rata-rata tes dan LKS siswa kelas VI SDN Coblong 5

(23)

9

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

afektif dan psikomotor yang diperoleh ketika siswa melakukan kegiatan

eksperimen dengan bantuan instrumen penelitian LKS.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA di SD adalah pembelajaran yang bertujuan agar

siswa memahami konsep-konsep IPA, mengaplikasikannya melalui

keterampilan proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap

ilmiah, teliti, kreatif, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki rasa

ingin tahu, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan

gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,

mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.

Pembelajaran IPA yang dimaksud oleh peneliti adalah pembelajaran IPA di

kelas VI SDN Coblong 5 dengan materi penghantar panas (konduktor dan

(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

Research (CAR), yaitu penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab

menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana

hasil yang diinginkan dapat dicapai. Oleh karena itu PTK berkaitan erat dengan

persoalan-persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru.

Suharsimi Arikunto (2002: 12) menjelaskan pengertian PTK sebagai berikut:

“Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar

siswa dapat ditingkatkan”.

Adapun alasan pemilihan dan penggunaan metode penelitian tindakan

kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. PTK mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan

meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di

kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil

(25)

35

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan.

Guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses atau

produk pembelajaran yang lebih efektif, optimal dan fungsional.

c. PTK dapat memperbaiki dan meningkatkan layanan guru dalam proses

belajar. Selain itu, guru mendapatkan pengalaman tentang keterampilan

praktek pembelajaran secara reflektif,dan bukannya bertujuan untuk

mendapatkan ilmu baru tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan

itu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang

dilakukan guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Model PTK yang dikembangkan

Model PTK yang akan dikembangkan dalam PTK ini adalah model desain

Kemmis & Mc.Taggart. Model penelitian Kemmis & Mc Taggart (dalam

Suharsimi Arikunto) yang meliputi :

1. Planing (perencanaan)

2. Action (pelaksanaan)

3. Observation (pengamatan)

4. Reflection (refleksi).

Desain penelitian yang digunakan adalah model siklus secara berulang dan

berkelanjutan (spiral), yang diharapkan semakin lama perubahan/ pencapaian

(26)

36

untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus

pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi.

Pada proposal penelitian yang penulis buat, penelitian ini direncanakan

tiga siklus. Akan tetapi pada pelaksanaannya penelitian ini hanya menggunakan

dua siklus karena sebelum siklus ketiga dilaksanakan sudah diperoleh hasil yang

maksimal sehingga penelitian dilaksanakan hanya sampai siklus dua.

Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian Kemmis

dan Mc Taggart.

Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart

(27)

37

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI SDN Coblong 5

yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 338 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong

Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Coblong 5 tahun ajaran

2012-2013, dengan jumlah siswa seluruhnya 38 orang. Terdiri dari 18 orang siswa

laki-laki dan 20 orang siswa perempuan.

E. Prosedur Penelitian (rancangan siklus penelitian)

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan persiapan untuk

melakukan langkah- langkah yang akan direncanakan, dimulai dari meneliti

permasalahan yang terjadi di kelas. Permasalahan yang timbul yaitu

rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

Mengidentifikasi masalah dan mendiskusikan rencana penelitian

tindakan kelas dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran

IPA di kelas VI. Kemudian mengembangkan instrumen penelitian dengan

cara merumuskan langkah-langkah pembelajaran IPA menggunakan metode

eksperimen. Menyusun rencana pembelajaran yang lebih baik dari yang

sebelumnya dan melakukan pembelajaran IPA sesuai dengan pokok

pembahasan yang telah ditentukan dan yang akan diterapkan dalam kegiatan

(28)

38

yang akan digunakan, kemudian menyusun format pengamatan yang akan

dilakukan dalam proses belajar mengajar yaitu melalui keaktifan siswa

selama belajar, kemampuan dan pemahaman siswa mengenai materi pelajaran

yang disampaikan, kemampuan siswa dalam berdiskusi menyampaikan

pendapat, mempresentasikannya dan menyimpulkan, serta peran siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung.

Pengadaan alat dan bahan atau sumber belajar didapat dari lingkungan

di sekitar siswa maupun dari sekolah, serta buku paket IPA dari pemerintah.

Personel yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah teman

sejawat yang melakukan observasi dan pengamatan sesuai format yang

disediakan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian merujuk kepada perencanaan yang

telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan penelitian terdiri dari pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, evaluasi dan refleksi terhadap tindakan yang telah

dilakukan pada setiap siklus. Setiap selesai melakukan tindakan maka akan

dievaluasi kemudian dilakukan refleksi untuk tindakan selanjutnya.

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan

tindakan dilakukan sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar

yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil

(29)

39

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek penelitian yaitu siswa sehingga dapat memberikan refleksi dan

evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.

3. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan observasi difokuskan pada

pembelajaran IPA di kelas VI mengenai konduktor dan isolator panas.

Peneliti memanfaatkan media atau alat yang ada di rumah/sekolah untuk

meningkatkan keterampilan proses siswa pada pembelajaran IPA di kelas.

Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi untuk guru dan siswa,

kedua lembar observasi tersebut disusun untuk mengamati aktifitas guru dan

siswa selama pembelajaran berlangsung.

Selama proses belajar mengajar berlangsung, teman sejawat

melakukan observasi/pengamatan sesuai dengan format pengamatan yang

telah disediakan yaitu dengan menggunakan lembar observasi aktivitas, soal

evaluasi, alat perekam audio visual serta penunjang lainnya.

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas

hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi

ini, peneliti bersama-sama guru (teman sejawat) dapat melakukan revisi

perbaikan terhadap rencana awal. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan

adalah merefleksi kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan serta

(30)

40

Refleksi I menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana pelaksanaan

tindakan di siklus II.

Dalam tahap refleksi ini mencakup juga kelemahan dan kekurangan

dari setiap siklus yang dilakukan selama pembelajaran IPA berlangsung.

Proses tersebut diantaranya dengan menganalisis kemampuan akhir siswa

melalui post tes setelah diterapkan metode eksperimen, menganalisis respon

siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen,

menganalisis dan mengevaluasi peningkatan kemampuan hasil belajar siswa.

Hasil seluruh tindakan yang dilakukan dianalisis dan direfleksi sehingga

nantinya akan diperoleh apakah pelaksanaan tindakan-tindakan ini telah

mencapai tujuan yang diharapkan atau belum untuk menentukan kejelasan

adanya tindakan selanjutnya.

Melalui refleksi, guru akan dapat mengidentifikasi permasalahan yang

dihadapi selama proses kegiatan belajar mengajar, mendiskusikan pada teman

sejawat hal-hal yang masih perlu diperbaiki, menetapkan apa yang telah

dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam

pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji,

dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru

dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila telah memenuhi

kriteria keberhasilan belajar yaitu:

a. Apabila lebih dari 85% siswa mampu memahami materi dengan baik

(31)

41

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

c. Hasil evaluasi mendapat nilai yang baik

Rencana tindakan berikutnya, untuk siklus II direncanakan berdasarkan

hasil refleksi siklus I. Jadi siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Kemudian

pelaksanaan siklus II pun didasarkan pada refleksi siklus I agar indikator

keberhasilan yang telah ditentukan dapat tercapai. Sehingga dari tindakan

perbaikan yang dilakukan, kekurangan ataupun kelemahan yang dialami pada

siklus sebelumnya dapat dijadikan sebagai acuan sebagai bahan perencanaan

untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri

dari penilaian tes dan non tes. Hasil belajar yang diukur dengan tes, berbentuk tes

tertulis/lisan/praktek, LKS, sedangkan penilaian dengan non tes berupa lembar

observasi.

a. Tes

Tes adalah pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian

pertanyaan, yang harus dijawab dengan benar oleh testi/orang yang

melakukan tes. Dalam hal ini tes hasil belajar yang hendak diukur adalah

kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan yang

meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Penilaian yang dilaksanakan

pada penelitian ini yaitu dengan tes tertulis secara individual di awal dan

akhir proses pembelajaran (post test) dengan tujuan untuk mengetahui

(32)

42

mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang

digunakan. Namun, untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam materi

pelajaran dari siklus I ke siklus II serta perbandingannya dengan pra siklus,

peneliti menghitung dari jumlah nilai post tes. Tes tertulis adalah tes yang

menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan atau

isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benar atau

salah, dan menjodohkan. Sedangkan tes yang jawabannya berupa isian dapat

berbentuk isian singkat dan/atau uraian. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan tes berupa pilihan ganda dan uraian singkat.

b. Penilaian Kinerja Siswa

Penilaian kinerja siswa merupakan alat untuk mengukur pemahaman

siswa dalam penguasaan materi penghantar panas. Data hasil pengamatan

kinerja siswa yang dituangkan dalam lembar pengamatan kinerja siswa ini

meliputi beberapa aspek, meliputi: kerjasama dalam kelompok, keaktifan

dalam melaksanakan percobaan, kecermatan dalam melaksanakan percobaan,

dan ketepatan melaksanakan tugas sesuai prosedur.

c. Non Tes (Observasi)

Observasi merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan

melalui pengamatan, mengamati perilaku siswa atau proses terjadinya

kegiatan, baik situasi sebenarnya maupun situasi buatan. Lembar observasi

(33)

43

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman tentang konduktor dan

isolator panas melalui penggunaan alat peraga.

G. Pengolahan dan Analisis data

1. Pengolahan

Teknik pengolahan data dan penelitian ini dilakukan melalui tahap

pengumpulan dari data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang

meliputi tes hasil belajar (post tes), LKS, serta observasi yang telah

dilakukan. Pengolahan data dibagi ke dalam dua bagian yaitu berupa data

kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.

Diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa tes bentuk pilihan ganda

dan uraian. Guru menetapkan jawaban sebelumnya dan menetapkan skor

untuk masing-masing soal. Penelitian di sini menggunakan cara

pemberian nilai relatif, tergantung pada kemampuan siswa dalam

menjawab soal tersebut dan jumlah unsur yang dapat dijawab oleh siswa.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif ini diperoleh dari instrumen penelitian yaitu

observasi dan wawancara. Dalam wawancara, data diperoleh dari

pendapat siswa dan observer tentang penerapan metode eksperimen.

(34)

44

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta

hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh siswa selama

pembelajaran.

2. Analisis Data

a. Scoring (Penskoran)

Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu

ditentukan standar penilaian setiap soal, tujuannya agar unsur

subjektivitas penilaian dapat dihindari. Standar yang digunakan untuk

menilai setiap butir soal menggunakan :

Tabel 3.1

Penilaian Pre tes/ Post tes Individu

Bentuk Soal Nomor Soal Skor tiap soal Jumlah Skor

Pilihan Ganda 1-5 1 5

Uraian singkat 6-10 2 10

JUMLAH 15

Soal untuk pre tes maupun post tes terdiri dari 10 soal, 5 soal

merupakan pilihan ganda tiap soal mendapat skor yang dijawab betul 1

jika salah 0 sedangkan 5 soal merupakan uraian singkat tiap soal

mendapat skor 2 jika hanya betul sebagian diberi skor 1 jika salah

jawabannya mendapat skor 0, jadi nilai maksimal adalah 5 + 10 = 15

(35)

45

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : ∑ N = Jumlah skor yang betul, skor maksimal 15

c. Menghitung rata-rata

Rata-rata hasil pre tes dan pos tes dapat dihitung dengan

menggunakan :

Keterangan :

̅ = Rata-rata hitung

∑ x = Jumlah keseluruhan nilai siswa

N = Jumlah siswa

d. Persentase siswa yang mencapai KKM dibandingkan dengan

persentase perolehan KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung

persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut:

TB = ∑ s ≥ 75 X 100 %

N

Keterangan :

TB = Ketuntasan belajar

(36)

46

∑ s ≥ 75 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau

sama dengan 75

N = Jumlah siswa

Tabel 3.2

Kriteria Nilai Rata-rata Siswa dan Persentase KKM

No. Nilai Persentase Kategori

(37)

78

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan masalah mengenai

pembelajaran yang telah dilakukan mengenai Penerapan Metode Eksperimen

dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang

Konduktor dan Isolator Panas di Kelas VI SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong

Kota Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II

pada dasarnya sama dengan RPP yang digunakan guru pada umumnya.

Namun RPP dengan menerapkan metode eksperimen memiliki ciri khas

yaitu pada kegiatan inti langkah pembelajarannya sebagai berikut:

merumuskan masalah, menyiapkan alat dan bahan, melakukan eksperimen,

mengamati proses eksperimen, menuliskan hasil eksperimen,

menyimpulkan, dan mempresentasikan hasil pengamatan. RPP Siklus II

mengacu pada refleksi tindakan Siklus I. Proses pembelajaran

dilaksanakan dengan menggunakan benda-benda nyata yang ada dalam

kehidupan sehari-hari dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar

memudahkan proses eksperimen. Pada tahap evaluasi pembelajaran selalu

dilaksanakan pembahasan soal LKS agar siswa lebih memahami

(38)

79

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konduktor dan isolator panas

dengan menerapkan metode eksperimen ini dapat meningkatkan aktivitas

siswa diantaranya: kepercayaan siswa atas kebenaran yang ditemukannya

sendiri karena siswa mengalami langsung suatu proses eksperimen, siswa

menjadi lebih aktif dalam proses eksperimen, kerjasama siswa dalam

kelompok semakin baik, perhatian terhadap proses pembelajaran

meningkat serta motivasi belajar siswa meningkat. Selain itu dapat melatih

keberanian siswa dalam mengungkapkan gagasan dan pendapatnya. Begitu

pula dengan aktivitas guru mengalami banyak perbaikan dan peningkatan

diantaranya : penyajian materi pembelajaran melalui eksperimen lebih

sistematis, pemberian motivasi dan bimbingan kepada siswa lebih baik,

kegiatan menutup pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen

mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil tes setiap siklusnya

yaitu sebagai berikut: nilai rata-rata siswa Siklus I (76) sedangkan nilai

rata-rata siswa Siklus II (87). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

(39)

80

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. SARAN

Setelah dilakukan penelitian di SDN Coblong 5 Kecamatan Coblong Kota

Bandung berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan, maka ada beberapa saran

yang peneliti ajukan kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian demi

peningkatan hasil pembelajaran IPA di sekolah dasar, yaitu:

1. Bagi Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada guru agar

mampu menerapkan metode eksperimen dalam proses pembelajaran

terutama mata pelajran IPA, sarana dan pra sarana dan dukungan berupa

moril maupun materil, supaya pembelajaran terlaksana dengan baik dan

menghasilkan siswa yang berkualitas dan potensial.

2. Bagi Guru

Guru –guru diharapkan dapat mencoba menggunakan metode eksperimen

untuk menerapkan pada pembelajaran yang lainnya tetapi untuk ini guru

hendaknya menguasai konsep langkah-langkah metode eksperimen dan

menyiapkan RPP dengan baik, serta penyediaan media yang relevan.

Selain itu, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal

sebaiknya guru kreatif dalam menyiapkan alat dan bahan untuk

eksperimen, memberikan bimbingan kepada setiap kelompok lebih

optimal, dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa aktif dalam

(40)

81

3. Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen

sebaiknya siswa dimotivasi agar lebih aktif dan kreatif dalam

menggunakan alat dan bahan eksperimen sehingga mampu memahami

konsep pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

4. Bagi Peneliti yang lain

Peneliti selanjutnya diharapkan mampu membandingkan metode

eksperimen dengan metode lainnya agar mampu mengetahui kelemahan

maupun kelebihan dari berbagai metode . Sehingga dapat menguji

keefektifan metode eksperimen dengan metode lainnya yang bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian sasarannya harus

(41)

Tinny Mariana,2013

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Konduktor Dan Isolator Panas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Asih, Sinta. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep Energi Bunyi di Kelas IV SDN Pasirwangi. Bandung. Tidak diterbitkan.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : BP. Cipta Jaya

Dwi Suhartanti, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 6. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Fathurrohman Pupuh, dkk. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama

Haryanto. ( 2006 ). Sains untuk SD/MI kelas VI. Jakarta : Erlangga

Istadi, dkk. (2004). Sains Modern. Jakarta : WidyaUtama

Maryati, dkk. (2004). Sains Mengamati Alam Semesta untuk kelas 6 SD. Bandung: PT. Sinergi

Megawati. (2012). Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya di Kelas V SD. Bandung. Tidak diterbitkan.

N.K, Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rhineka Cipta.

Panut, dkk. (2007). Dunia Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 6A untuk Kelas 6 SD/MI. Bandung: Yudhistira.

Rukmana, A., dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS

(42)

83

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Fokus Media.

Gambar

Gambar
Tabel
Grafik 4.1   Perolehan Nilai Rata-rata Siswa ……………………………............. 77
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran ini menggunakan gerak dan lagu yang di dalamnya terkandung syair atau lirik mengenai arah kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah yang dalam

In this paper, we aim to effectively and efficiently map remote sensing data through a new combined unsupervised classification method that consists of a cooperative approach of

reference group terhadap keputusan melakukan brand switching pada produk jasa pengiriman paket pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara..

Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, tentang kondisi pola pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Kota Serang saat ini, terutama pada kompetensi dasar

Kegiatan pembelajaran dengan megimplementasikan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI

Hal ini dapat dilakukan dengan suatu wadah yang dikenal sebagai Website.Dalam hal ini website yang dibuat adalah Website Tentang Ramalan Zodiak & Shio Serta Tips Dan Kuisoner

bahwa pembiayaan kegiatan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jawa Barat XIII dan Pekan Paralympic Daerah (PEPARDA) Jawa Barat V Tahun 2018 dan

Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan