DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...
i
PERNYATAAN ...
iii
KATA PENGANTAR ...
iv
ABSTRAK ...
vi
UCAPAN TERIMAKASIH ...
vii
DAFTAR ISI ...
ix
DAFTAR TABEL ...
xi
DAFTAR GAMBAR ...
xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A.
Latar Belakang Penelitian ...
1
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah ...
3
C.
Tujuan Penelitian ...
5
D.
Manfaat Penelitian ...
5
E.
Struktur Organisasi Tesis ...
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...
8
A.
Sistem Informasi Manajemen ...
9
1. Konsep Dasar Sistem ...
10
2. Konsep Dasar Informasi ...
15
3. Konsep Dasar Sistem Informasi ...
20
B.
SIM dalam Manajemen Pendidikan ...
22
C.
Sistem Informasi Manajemen di Sekolah ...
26
D.
Faktor-faktor penting dalam Sistem Informasi Manajemen di Sekolah ...
30
E.
Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi ...
33
F.
Efektivitas Implementasi Sistem Informasi ...
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...
39
B.
Lokasi dan Subjek Penelitian ...
40
1. Gambaran Umum SDIT Fithrah Insani ...
40
2. Subyek dan Informan Penelitian ...
46
C.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...
47
1. Teknik Pengumpulan Data ...
47
2. Instrumen Pengumpulan Data ...
50
D.
Tahapan Pengumpulan Data ...
51
E.
Analisis Data Penelitian ...
52
F.
Validasi Hasil Penelitian ...
55
G.
Tahapan Analisis Hasil Penelitian dan Batasan Penelitian ...
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
57
A.
Gambaran Pengelolaan Data Akademik yang Sudah Berjalan di SDIT
Fithrah Insani ...
58
B.
Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Akademik ...
60
C.
Analisis Perencanaan Implementasi Sistem Informasi ...
62
D.
Analisis Pemilihan Sistem Informasi Manajemen Akademik di SDIT
Fithrah Insani ...
71
E.
Analisis Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Akademik di SDIT Fithrah Insani ...
82
F.
Pembahasan Hasil Penelitian ...
84
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...
88
A.
Kesimpulan ...
88
B.
Rekomendasi ...
89
DAFTAR PUSTAKA ...
90
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
halaman
3.1
Keadaan SDM di SDIT Fithrah Insani ...
43
3.2
Jumlah Rombongan Belajar dan Siswa SDIT Fithrah Insani ...
45
4.1
Hasil Analisis Data ...
57
4.2
Matriks Analisis SWOT ...
68
4.3
Matriks Analisis SWOT Faktor Internal ...
69
4.4
Matriks Analisis SWOT Faktor Eksternal ...
70
4.5
Alternatif Sistem Informasi Manajemen Akademik ...
80
4.6
Instrumen Penilaian Efektivitas SIM Akademik di SDIT Fithrah Insani ...
82
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
halaman
2.1
Pilar Kualitas Informasi ...
18
2.2
Matriks SWOT ...
35
2.3
Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean ...
38
3.1
Struktur Organisasi SDIT Fithrah Insani ...
41
3.2
Komponen dalam analisis data ...
53
4.1
Rantai Nilai SDIT Fithrah Insani ...
63
4.2
Kuadran Analisis SWOT ...
70
4.3
Proses dalam Sistem Informasi ...
72
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
halaman
1
Catatan Hasil Wawancara (field note) ...
95
2
Triangulasi Data Penelitian ... 110
3
Instrumen Evaluasi Efektivitas Implementasi SIM Akademik di SDIT
Fithrah Insani ... 116
4
Rekapitulasi Penilaian Efektivitas Implementasi SIM Akademik di SDIT
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa informasi menjadi salah satu sumber
daya utama pada suatu organisasi untuk meningkatkan daya saing terhadap para
pesaingnya. Oleh karena itu setiap organisasi mencoba untuk menerapkan sistem atau
teknologi informasi agar dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam proses
pengelolaan organisasinya, juga agar mampu memberikan nila tambah yaitu berupa
competiteve advantage dalam persaingan dengan organisasi sejenis.
Hal ini juga berlaku bagi sebuah organisasi pendidikan termasuk di dalamnya
sebuah sekolah. Di mana dalam memberikan layanan pendidikan kepada pelanggannya
harus senantiasa ditingkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaannya. Sehingga sekolah
juga perlu untuk menerapkan sistem informasi manajemen (SIM) berbasis teknologi
informasi.
Penerapan sistem teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapannya sesuai
dengan tujuan, visi dan misi organisasi dengan menetapkan strategi bisnis dan strategi
sistem teknologi informasi. Sehingga dibutuhkan suatu analisis berbagai faktor yang
mempengaruhi terbentuknya suatu perencanaan strategi sistem atau teknologi informasi
yang sesuai dan selaras dengan strategi bisnis.
Dalam prakteknya, penerapan atau implementasi SIM pendidikan di sebuah
organisasi pendidikan diperlukan analisis dan perencanaan strategis disesuaikan dengan
kondisi internal dan eksternal organisasi. Setelah itu dilakukan pemilihan model sistem
2
efektivitas implementasi SIM tersebut harus dievaluasi terhadap tujuan, visi, dan misi
organisasi tersebut.
Beberapa penelitian telah dilakukan guna menganalisis kebutuhan penerapan
SIM. Acep Irham Gufroni (2011:53-59) dalam penelitiannya yang berjudul
“Information Systems Strategic Planning at the Siliwangi University Tasikmalaya”
menyatakan bahwa penggunaan metode value chain analysis dan SWOT analysis dapat
digunakan guna menganalisis kebutuhan penerapan SIM di Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
Erly Farida Elisabeth (2009) menggunakan metodologi yang diturunkan dari
“Kerangka kerja Proses perencanaan sistem informasi dari Ward & Peppard” untuk
merancang strategi SI/TI (Sistem Informasi atau Teknologi Informasi) yang meliputi
Analisis Lingkungan Bisnis Internal, Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal, Analisis
Lingkungan SI/TI Internal, dan Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal.
Sri Nurhayati (2009:149-154) juga menggunakan pendekatan analisis SWOT
dalam Analisis Strategis Sistem Teknologi Informasi. Dalam penelitiannya
diidentifikasikan faktor – faktor internal dan eksternal secara kuantitatif dan diperoleh
bahwa lembaga yang diteliti berada pada kuadran 1 dan menunjukan bahwa Divisi TI
dapat melakukan suatu kegiatan meningkatkan jenis pelayanan kepada pengguna dengan
meningkatkan fasilitas dan teknologi informasi.
Demikian pula dengan Andi Isra Rani dan Try Azisah Nurman (2008) dalam
penelitiannya yang berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Sistem Informasi di Balai
Diklat Keagamaan Makassar Menggunakan Analisis SWOT” merekomendasikan untuk
meningkatkan pemanfaatan sumber daya teknologi informasi yang tersedia dengan
dan informasi kediklatan, demi mendukung pelaksanaan undang-undang keterbukaan
informasi publik.
Selain itu, Somendra Pant dan Cheng Hsu (1995:5-8) menggunakan impact
methodologies yang menggunakan value chain analysis dan Critical Success Factor
Analysis untuk menganalisis kebutuhan perencanaan strategis sistem informasi.
Dalam hal evaluasi efektivitas implementasi SIM, banyak penelitian yang
menggunakan metode Delone dan McLean (2003: 9-30) sebagaimana dilakukan oleh
Arie Purwanto (2007), Darizki Pratama dkk (2008), dan Popi Tanjung Pratiwi (2010).
Ada juga yang menggunakan metode atau model lain, seperti Nita Yalina (2011) yang
menggunakan Technology Acceptance Model.
Namun secara umum evaluasi efektivitas ini menilai tentang output, impact, dan
outcome dari implementasi SIM. Di dalamnya terdapat evaluasi kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas pelayanan, kepuasan pemakai, dan manfaat bersih.
Dalam organisasi pendidikan di Sekolah SDIT Fithrah Insani, pada saat awal
penelitian belum menggunakan SIM berbasis teknologi informasi, namun masih
menggunakan administrasi secara manual walaupun telah menggunakan perangkat
komputer. Oleh karena itu perlu diteliti tentang kemungkinan dan strategi penerapan SIM
berbasis teknologi informasi dalam pengelolaan akademiknya, sistem informasi seperti
apa yang sesuai dengan kebutuhan, dan bagaimana efektivitas implementasinya.
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari fenomena yang dijumpai pada studi pendahuluan di subyek penelitian,
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dan muncul beberapa pertanyaan penelitian
4
1.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan studi pendahuluan, beberapa permasahalan dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
a.
Belum adanya sistem yang baku yang sudah berjalan di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Fithrah Insani (SDIT Fithrah Insani) dalam memberikan informasi
akademik, baik bagi kepentingan pengelolaan pendidikan, maupun bagi kepuasan
pelanggan.
b.
Belum diketahui secara jelas bagaimana faktor-faktor internal dan eksternal
organisasi sekolah yang dapat mempengaruhi pengimplementasian sebuah sistem
informasi manajemen akademik berbasis teknologi informasi.
c.
Sekolah belum menerapkan sistem informasi manajemen akademik yang dapat
membantu pengelola sekolah menyajikan data dan informasi bagi internal
organisasi sekolah dan pelanggan.
2.
Pertanyaan Penelitian
Problema yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan
strategis implementasi sistem informasi manajemen akademik berbasis teknologi
informasi yang mampu mendukung manajemen pelaksanaan program pendidikan yang
berkualitas, dan pemberian informasi bagi kepuasan pelanggan sekolah, dalam hal ini
siswa dan orang tua siswa.
Karena luasnya bidang kajian tersebut, kami memberikan batasan permasalahan
pada lingkup satuan pendidikan sekolah dasar dan sistem informasi manajemen
khususnya dalam bidang akademik. Secara rinci pertanyaan penelitian yang hendak
a.
Bagaimana sistem yang sudah berjalan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Fithrah
Insani (SDIT Fithrah Insani) dalam memberikan informasi akademik, baik bagi
kepentingan pengelolaan pendidikan, maupun bagi kepuasan pelanggan?
b.
Bagaimana kebutuhan, kekuatan dan peluang SDIT Fithrah Insani dalam
implementasi Sistem Informasi Manajemen Akademik berbasis teknologi
informasi?
c.
Sistem Informasi Manajemen apa yang tepat bagi lembaga pendidikan di SDIT
Fithrah Insani?
d.
Bagaimana efektivitas implementasi SIM pada SDIT Fithrah Insani?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.
Mengidentifikasi alur proses pengolahan data dan penyajian informasi akademik
di SDIT Fithrah Insani.
2.
Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal sekolah dalam implementasi
sistem informasi manajemen akademik berbasis teknologi informasi di SDIT
Fithrah Insani.
3.
Menganalisis kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIM
Akademik) berbasis teknologi informasi yang sesuai untuk SDIT Fithrah Insani.
6
D.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya di SDIT Fithrah
Insani Bandung yang meliputi :
1.
Manfaat Teoritis, bagi peneliti dan orang lain yang berminat dalam bidang
keilmuan yang sama adalah dapat menembangkan keilmuan, khususnya dalam
penyusunan rancangan sistem informasi manajemen bagi kepentingan akademik
di lembaga pendidikan
2.
Manfaat
praktis,
bagi
pengelola
sekolah,
untuk
mendapatkan
dan
mengembangkan rancangan sistem informasi manajemen akademik bagi
sekolahnya guna peningkatan kualitas pembelajaran, serta memberikan layanan
informasi bagi pelanggan (orang tua siswa) dengan akurat, tepat waktu dan
relevan.
3.
Manfaat praktis, bagi guru, untuk merencanakan dan mendesain pembelajaran
yang tepat sesuai dengan informasi yang tersaji dengan akurat, tepat waktu dan
relevan untuk setiap siswa yang dibina.
4.
Manfaat praktis, bagi orang tua siswa dan masyarakat, dapat mendapatkan
informasi tentang kondisi dan kemajuan akademik siswa di SDIT Fithrah Insani.
E.
Struktur Organisasi Tesis
Secara garis besar, tesis ini terdiri atas lima bab sebagai berikut : bab I
mengemukakan tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah
atau pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta struktur organisasi
konsep administrasi pendidikan dan manajemen pendidikan dan konsep tentang Sistem
Informasi Manajemen. Selain itu juga dikaji tentang analisis perencanaan strategis
implementasi SIM Akademik dan metode evaluasi efektivitas sebuah SIM Akademik.
Bab III menguraikan tentang metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik dan
instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, tahapan pengumpulan data,
analisis data penelitian dan validasi temuan penelitian. Bab IV mendeskripsikan,
menganalisis data dan informasi dari para sumber data di lapangan yang berkaitan
dengan implementasi SIM Akademik serta analisis efektivitas implementasi SIM
Akademik di SDIT Fithrah Insani. Bab V merupakan kesimpulan dari hasil penelitian
dan implikasinya serta diakhiri dengan beberapa rekomendasi dalam implementasi
Sistem Informasi Manajemen Akademik pada masa yang akan datang. Selain itu juga
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metodologi Penelitian
Untuk menemukan faktor-faktor dominan dalam rancangan sistem informasi
manajemen akademik di sekolah dasar sebagaimana yang dinyatakan dalam pertanyaan
penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, maka metode penelitian yang digunakan
metode penelitian kualitatif.
Hal ini sesuai dengan dinyatakan oleh Myers (1997 : 5) bahwa penelitian
kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,
berinteraksi dengannya, dan berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang
dunia sekitarnya.
Berdasarkan pendapat para ahli penelitian yang ada, di antaranya adalah Nasution
(1988:9-11) dan Bogdan dan Biklen (1992:27-30) dapat disimpulkan bahwa penelitian
kualitatif memiliki karakteristik pokok, di antaranya adalah : (1) sumber data adalah
situasi wajar dan natural setting, (2) peneliti sebagai instrumen utama, (3) sangat
deskriptif, (4) mengutamakan makna, (5) pengolahan data menyeluruh, reduksi dan
abstraksi, dan (6) hasil penelitian dapat disimpulkan melalui verifikasi dan triangulasi.
Oleh karenanya penelitian akan dilakukan dengan mengamati dan berinteraksi
langsung dengan obyek yang diteliti untuk mendapatkan data sebagaimana situasi yang
wajar.
Secara lebih khusus, penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
oleh Myers (1997 : 5) bahwa ”metode penelitian studi kasus ini terutama cocok untuk
penelitian sistem informasi". Myers juga mengatakan bahwa dalam Sistem Informasi,
telah terjadi pergeseran di dalam penelitian dari isu-isu teknologi menjadi isu-isu
manajemen dan organisasi, sehingga terjadi peningkatan ketertarikan dalam penerapan
metode penelitian kualitatif dalam bidang ini.
B.
Lokasi dan Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Fithrah Insani yang berlokasi di Jalan Simbiosis no. 2 Tanimulya, Kecamatan Ngamprah,
Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi ini secara umum didasarkan pada
pertimbangan kemudahan menjangkau lokasi, situasi sosialnya mudah diamati, biaya,
waktu, dan pelaku mudah didekati, serta kelayakan obyek yang memungkinkan untuk
mendapatkan data dan informasi yang dapat menunjang tercapainya tujuan penelitian.
Selain pertimbangan umum di atas, yang menjadi pertimbangan khusus adalah
bahwa SDIT Fithrah Insani merupakan lembaga pendidikan (sekolah dasar) yang
memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan sekolah lainnya karena merupakan
sekolah dasar swasta yang menerapkan pendidikan yang memadukan sistem nilai Islam
pada kurikulumnya dan memiliki jumlah siswa dan pegawai yang cukup banyak.
1.
Gambaran Umum SDIT Fithrah Insani
SDIT Fithrah Insani berdiri sejak Maret 2002 dan telah mengalami
perkembangan yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari perkembangan yang dicapai
oleh sekolah ini yang dapat dilihat dari perkembangan respon masyarakat yang berminat
41
rombongan belajar, hingga pada tahun 2011 diterima lima (5) rombongan belajar siswa
baru.
a.
Organisasi
Untuk melaksanakan seluruh proses guna mencapai tujuan dan sasaran lembaga
diperlukan suatu organisasi yang dapat menjangkau seluruh aspek namun tetap
mengedepankan prinsip-prinsip organisasi yang ramping, efisien dan efektif dan
memiliki kinerja yang produktif.
Pengelolaan pendidikan di SDIT Fithrah Insani tanggungjawab teknis
operasionalnya di tangan pimpinan sekolah yang terdiri atas Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah. Dalam hal administrasi, pimpinan sekolah dibantu oleh staf administrasi
(sekretaris sekolah) dan staf keuangan (bendahara sekolah), sedangkan dalam hal
akademis dilaksanakan oleh wali kelas, koordinator-koordinator bidang studi, dan
[image:15.595.87.509.237.698.2]guru-guru. Semuanya bertanggungjawab kepada pengurus Yayasan Fithrah Insani.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SDIT Fithrah Insani
Yayasan Fithrah
Insani (YFI)
Kepala Sekolah
dan Wakil KS
SDIT-FI
Litbang
Pendidikan FI
Guru - guru
Koordinator-koordinator
Wali Kelas
Siswa - siswi
Secara umum gambaran organisasi di SDIT Fithrah Insani dapat digambarkan
sebagaimana Gambar 3.1.
b.
Konsep dan Operasional Pendidikan
Sebagai sebuah lembaga pendidikan swasta yang mengedepankan keterpaduan
pendidikan, SDIT Fithrah Insani mengupayakan konsep dan operasionalnya terpadu
dalam tiga aspek, yaitu : (a) dalam hal pembinaan aspek ruhiyah (orientasi mental
spiritual), aqliyah (orientasi intelektual) dan jasadiyah (orientasi kinestetika dan fisikal),
(b) keterpaduan dalam pendidikan umum (ayat-ayat kauniyah) dan pendidikan agama
(ayat-ayat qauliyah), serta (c) keterpaduan komponen pendidikan yaitu pendidikan di
keluarga, di sekolah dan di lingkungan masyarakat.
Kurikulum SDIT Fithrah Insani mengacu pada Kurikulum Nasional yang
diperkaya dengan kurikulum mandiri yang memuat nilai-nilai keislaman. Kurikulum
senantiasa disesuaikan dengan perkembangan dalam dunia pendidikan tanpa mengubah
patokan-patokan yang menjadi pilar utama dan ciri khasnya.
Sebagai sekolah yang beorientasi kepada Ma’rifatullah maka nilai-nilai Islam
menjadi inklusif dalam kurikulum. Selain proses pelaksanaan pembelajaran secara
langsung dalam pengajaran di kelas, dihantarkan pula penanaman dasar-dasar nilai
keislaman kepada anak didik yang dibentuk oleh seluruh komponen yang ada di
lingkungan sekolah. Dengan demikian anak didik akan tertanam dasar keislaman yang
kuat, terutama Aqidah, Akhlaq dan Al Quran. Penanaman pola dasar pada jenjang
pendidikan SD sangat penting karena usia SD adalah usia keemasan.
Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan metoda
43
pelajaran dalam satu tema. Tema menjadikan pembelajaran mengalir tanpa terasa,
sehingga memudahkan murid menyerap materi pelajaran karena semua pelajaran diikat
dengan tema.
Pola pengajaran terpadu mendukung pencapaian tujuan kegiatan pembelajaran
yang termuat dalam kurikulum. Jumlah mata pelajaran yang dipadukan diatur sesuai
dengan kedekatan isi materi pelajaran. Beberapa materi atau mata pelajaran yang sulit
untuk dipadukan, tidak dipaksakan untuk mengikuti tema yang sudah ditetapkan.
Pada pelaksanaannya pola ini menuntut kreativitas guru untuk membuat
perencanaan pengajaran yang rinci dan dapat dinikmati oleh siswa dengan ‘enjoy’. Murid
belajar tanpa sekat-sekat waktu yang kaku sehingga siswa tidak terasa sedang belajar
beberapa bidang studi sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian guru
akan lebih mudah dalam mengatur waktu belajar, disesuaikan dengan kebutuhan.
c.
Sumber Daya Manusia SDIT Fithrah Insani
Sampai tahun 2010 tenaga yang terlibat di lingkungan SDIT Fithrah Insani terdiri
atas 1 orang Kepala Sekolah, 4 orang Wakil Kepala Sekolah, 1 orang tenaga Litbang dan
49 orang staf pengajar dan 8 orang tenaga administrasi dan umum. Rincian tenaga kerja
[image:17.595.86.515.237.728.2]berdasarkan jabatan atau fungsi dan jenjang pendidikannya sebagai berikut :
Tabel 3.1 Keadaan SDM di SDIT Fithrah Insani
No Jabatan / Fungsi Jumlah Personal (orang)
SMP SMA D2/D3 S1 S2 Total
1
Kepala Sekolah
1 12
Wakil Kepala Sekolah
4 43
Litbang
1 14
Staf Pengajar
12 36 1 495
Tenaga administrasi
2 2 46
Tenaga umum
1 3 4Untuk peningkatan kualitas pendidikan, di SDIT Fithrah Insani sangat
diperhatikan pola peningkatan kompetensi dari setiap komponen baik guru, staf
administrasi, staf pendukung, dan manajemen. Peningkatan kompetensi yang dilakukan
oleh lembaga terutama ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tetapi
belum pada tingkat peningkatan level pendidikannya.
Proses perekrutan tenaga kerja, khususnya staf pengajar, menggunakan kriteria
sebagai berikut :
1)
Muslim / Muslimah, dengan komitmen yang tinggi untuk memajukan pendidikan
islami
2)
Minimal pendidikan S1, lebih diutamakan sarjana kependidikan dengan IPK
minimal 2,75
3)
Diutamakan umur maksimal 27 tahun pada saat penerimaan, kecuali calon yang
sudah berpengalaman mengajar di SDIT minimal 2 tahun.
4)
Fasih membaca Al-Quran dengan kaidah tajwid yang benar dan memiliki hafalan,
lebih diutamakan minimal hafal juz amma (jus 30)
5)
Mempunyai kemampuan ekstrakurikuler (Kepanduan, Nasyid, Kaligrafi, dan lain
lain)
6)
Lebih diutamakan mampu berbahasa Inggris/Arab
7)
Memiliki wawasan keislaman dan ilmiah yang cukup
8)
Memiliki akhlaq yang terpuji
9)
Memiliki semangat untuk senantiasa belajar dan meningkatkan kompetensinya,
baik dalam konteks profesional, tsaqofah diniyah (pemahaman keagamaan),
45
d.
Siswa SDIT Fithrah Insani
Pada tahun pelajaran 2011-2012 jumlah siswa yang terdaftar di SDIT Fithrah
[image:19.595.87.513.200.695.2]Insani terdiri sejumlah 733 orang yang dapat dirinci sebagai berikut.
Tabel 3.2 Jumlah Rombongan Belajar dan Siswa SDIT Fithrah Insani
No
Kelas
Jumlah Rombongan Belajar
Jumlah Siswa
1
Kelas I
5 rombel
148
2
Kelas II
5 rombel
144
3
Kelas III
4 rombel
114
4
Kelas IV
4 rombel
108
5
Kelas V
5 rombel
132
6
Kelas VI
3 rombel
87
Jumlah
26 rombel
733
e.
Sarana dan Prasarana
Sampai akhhir tahun 2011, SDIT Fithrah Insani yang berada di dalam satu
lingkungan dan dibangun di atas lahan seluas 1.520 meter persegi yang meliputi sarana
dan prasarana sebagai berikut :
1)
Gedung pendidikan 3 lantai dengan 27 ruang kelas;
2)
Satu kantor untuk Kepala Sekolah dan Guru berukuran 42 m2;
3)
Satu ruang Administrasi berukuran 28 m2;
4)
Satu ruang Perpustakaan berukuran 24 m2;
5)
Satu ruang Laboratorium Komputer dan Multimedia 42 m2;
6)
Kamar mandi 18 buah untuk laki-laki dan perempuan;
7)
Satu buah masjid untuk laboratorium diniyah dengan ukuran 205 m2;
8)
Halaman dan lapangan olahraga seluas 300m2;
Selain itu SDIT Fithrah Insani telah dilengkapi dengan berbagai sarana
penunjang, seperti : 15 buah komputer, 3 buah printer, peralatan laboratorium sains
sederhana (mikroskop, kit sains, dll), koleksi buku perpustakaan, perlengkapan olahraga,
sarana telepon, internet, sumber energi listrik yang mencukupi, sumber air bersih, dan
peralatan penunjang lainnya.
2.
Subyek dan Informan Penelitian
Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang wajar,
langsung apa adanya tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar lingkungan.
Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan sumber data yang akan
diselidiki. Peneliti tidak menggunakan angka-angka, tetapi mengumpulkan data
deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian untuk mencari makna, walaupun tidak
menolak angka-angka sebagai penunjang penelitian.
Adapun obyek penelitian ini adalah pengelola dan pengguna jasa lembaga
pendidikan, yang dalam hal ini adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Fithrah
Insani yang terdiri atas :
a.
Pengurus Yayasan Fithrah Insani, sebanyak dua orang, dalam hal ini adalah ketua
dan sekretaris Yayasan.
b.
Pimpinan sekolah, sebanyak lima orang yang terdiri atas satu orang kepala
sekolah, dan dua orang wakil kepala sekolah.
c.
Guru-guru, sebanyak lima orang.
d.
Petugas tata usaha sekolah, sebanyak dua orang yang terdiri atas satu orang
47
e.
Perwakilan Orangtua Siswa, sebanyak tiga orang dari orangtua siswa yang
memiliki anak yang sekolah di SDIT Fithrah Insani dari kelas yang berbeda.
C.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat yang saling melengkapi dan menunjang,
diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan karakteristik penelitian
kualitatif. Dalam hal ini teknik yang digunakan adalah studi observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Selanjutnya sumber data yang diperlukan diklasifikasikan menjadi data
primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari wawancara dan observasi
terhadap obyek penelitian. Sedangkan data sekunder diambil dari berbagai dokumen
yang berhubungan dengan topik penelitian serta mendukung data primer.
Secara rinci teknik pengumpulan data dimaksud adalah sebagai berikut :
a.
Observasi
Tujuan dari observasi adalah dengan mendeskrepsikan seting yang diamati,
tempat kegiatan orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan
makna apa yang diamati menurut perspektif pengamat (Patton, 1990 : 202).
Menurut Guba dan Lincoln (1981) ada bebearapa alasan mengapa dalam
penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan secara optimal, karena :
1)
Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung
2)
Teknik pengamatan sangat dimungkinkan pengamat melihat dan mengamati
sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian seperti keadaan yang
3)
Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang
berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data lapangan.
4)
Pengamatan merupakan jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data.
5)
Teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang
rumit dan perilaku yang kompleks.
6)
Teknik pengamatan dapat dijadikan alat yang sangat bermanfaat ketika
teknik komunikasi lain tidak dimungkinkan.
Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta
dan yang tidak berperan serta (Moeleong, 1998 : 126). Pada pengamatan berperan
serta, pengamat melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan
sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. Sedangkan
pengamatan tanpa berperan serta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu
mengadakan pengamatan.
Pada penelitian ini peneliti memposisikan sebagai pengamat yang berperan serta
karena disamping sebagai peneliti, penulis juga secara resmi pembina Yayasan
Fithrah Insani.
b.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan
antara peneliti yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 1998 : 135).
Patton (1990 ) 135 – 136) mengemukakan pilihan teknik wawancara, yaitu :
49
Pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara itu sendiri
dan sponanitasnya dalam mengajukan pertanyaan. Wawancara dilakukan
pada latar alamiah.
2)
Menggunakan petunjuk umum wawancara (the general interview guide
approach).
Wawancara dilakukan berdasar pada kerangka dan garis besar pokok-pokok
yang dituangkan dalam pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden
dalam konteks wawancara sebenarnya.
3)
Wawancara baku terbuka (the standardized open-ended interview).
Wawancara ini menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan terjadinya bias.
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik pertama
dan kedua. Wawancara informal banyak digunakan dengan staf akademik, guru
dan orangtua siswa yang menjadi user (pengguna) jasa administrasi akademik di
SDIT Fithrah Insani. Sedangkan untuk pejabat di lingkungan sekolah dan
yayasan digunakan teknik wawancara informal dan wawancara menggunakan
petunjuk umum.
c.
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk melacak berbagai hal yang berkaitan dengan
kondisi obyektif responden, berbagai fasilitas yang ada, catatan berbagai hal
terkait obyek penelitian. Studi dokumentasi ini juga digunakan untuk meneliti
dokumen-dokumen informasi akademik yang selama ini digunakan atau
Studi dokumentasi ini juga sangat penting sebagai produk nyata yang dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebutuhan, pandangan, dan
harapan stakeholders, sekaligus sebagai bahan untuk ”triangulasi” kebenaran
keterangan partisipan penelitian. Di mana dalam pengertiannya triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap obyek penelitian (Moloeng,
2004:330)
2.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang paling tepat adalah
peneliti itu sendiri, karena peneliti memiliki daya adaptibilitas tinggi dan responsif
terhadap situasi yang terkadang berubah sepanjang penelitian berlangsung. Peneliti
kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuanya.
Menurut Nasution (1988), “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain
daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah
bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus
penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan,
itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu
masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak
pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat
51
Selanjutnya Nasution (1988) menjelaskan bahwa peneliti sebagai instrumen
penelitian karena memiliki cirri-ciri sebagai berikut : (1) Peneliti sebagai alat peka dan
dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakaanya
bermakna atau tidak bagi penelitian, (2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri
terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus, (3)
Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket
yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia. Suatu situasi yang
melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk
memahaminya, perlu untuk sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan
pengetahuan kita, (4) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang
diperoleh. Ia dapat menafsirkanya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk
menentukan arah pengamatan, (5) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil
kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan
segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, dan perbaikan.
D.
Tahapan Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan melalui tahap penjajagan, eksplorasi dan
tahap member check. Tahap Penjajagan, dilakukan untuk mengenal permasalahan yang
ada di obyek penelitian dan menentukan fokus penelitian; Tahap Eksplorasi, merupakan
tahap penelitian sebenarnya, dan sudah melibatkan alat-alat pengumpul data melalui
berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, atau studi
dokumentasi; Tahap Member Check, setiap perolehan data baik melalui hasil wawancara
1.
Tahap Penjajagan
Tahap penjajagan ialah tahap orientasi, menyajikan berbagai persiapan sebagai
langkah awal menuju tahapan berikutnya. Dalam tahap ini dilakukan pula pengurusan
surat ijin penelitian kepada pihak yang berwenang dalam obyek penelitian. Selain itu,
dilakukan pula studi penjajagan ke lokasi penelitian untuk memperoleh data awal dan
menentukan subjek penelitian yang sesuai dengan permasalahan penelitian serta
menentukan jumlah responden yang diperlukan.
2.
Tahap Eksplorasi
Tahap ini menyajikan pelaksanaan pengumpulan data secara terarah dan spesifik
yang pada tahap ini digali data sebanyak mungkin secara lebih berstruktur dengan
harapan memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai permasalahan penelitian,
sehingga menjamin keabsahan data yang diperoleh.
3.
Tahap “Member Check”
Tahap ini merupakan tahap akhir yang dilakukan untuk menguji keabsahan dan
keakuratan data yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Selain itu, tahap ini juga
bertujuan untuk melengkapi data yang masih kurang serta memberikan penjelasan baru
kepada responden agar hasil penelitian dapat lebih dipercaya dan
dipertanggung-jawabkan. Tahap ini dilakukan dengan mengadakan konfirmasi kepada responden
tentang data yang telah diperoleh sebelumnya dalam bentuk laporan hasil wawancara dan
eksplorasi untuk memastikan kebenaran hasil laporan tersebut.
E.
Analisis Data Penelitian
Penelitian kualitatif menekankan pada analisis secara induktif, sehingga data
53
sebelum penelitian dilakukan, tetapi data dikumpulkan dan dikelompokkan dalam pola,
tema atau kategori untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan sementara dengan cermat
dan hati-hati.
Selanjutnya kesimpulan sementara dirumuskan secepat mungkin menjadi
kesimpulan-kesimpulan yang kokoh, kuat dan mengandung makna sebelum data tersebut
tertumpuk. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian serta dapat dijadikan sebagai temuan-temuan penelitian yang bermanfaat.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus
selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian atau penarikan
[image:27.595.88.510.224.589.2]kesimpulan.
Gambar 3.2 Komponen dalam analisis data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui empat kegiatan utama, yaitu
pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data
display), dan kesimpulan atau verifikasi data (conclusion : drawing/verification)
sebagaimana digambarkan dalam Gambar 3.2 di atas.
Secara garis besar ketiga aktivitas analisis data tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Data
collection
Data
display
Data
reduction
Conclusion :
1.
Reduksi Data (data reduction)
Data yang diperoleh di lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau laporan
terperinci. Laporan yang disusun kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok,
difokuskan pada hal-hal yang penting dan dicarikan temanya.
2.
Penyajian Data (data display)
Data yang telah diperoleh diklasifikasikan menurut pokok permasalahan dan
dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat hubungan
suatu data dengan data yang lainnya.
3.
Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui
reduksi dan display data.
Pengolahan data dilakukan berdasarkan pada setiap perolehan data dari catatan
lapangan, direduksi, dideskripsikan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan. Prosedur
analisis terhadap masalah tersebut lebih difokuskan pada upaya menggali fakta
sebagaimana adanya (natural setting), dengan teknik analisis pendalaman kajian.
Analisi data penelitian ini meliputi tiga hal penting yaitu :
1.
Analisis strategi implementasi SIM Akademik di SDIT Fithrah Insani yang
meliputi analisis rantai nilai (value chain analysis) dan analisis SWOT yang
meliputi analisis faktor internal (IFAS) serta analisis faktor eksternal (EFAS).
2.
Analisis perangkat lunak (software) SIM Akademik yang sesuai dengan
kebutuhan SDIT Fithrah Insani.
3.
Analisis tentang efektivitas implementasi SIM Akademik di SDIT Fithrah Insani
menggunakan model Delone McLean yang meliputi evaluasi kualitas sistem,
55
F.
Validasi Hasil Penelitian
Keabsahan hasil penelitian menurut para ahli dipandang dari beberapa sisi,
seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1988; 114-124), Lincoln dan Guba (1981),
bahwa kriteria keabsahan hasil penelitian diukur dari kredibilitas (validasi internal),
transferabilitas (validasi eksternal), dependabilitas (realibilitas), dan konfirmabilitas
(obyektivitas). Validasi hasil penelitian yang dilakukan langsung oleh peneliti adalah
triangulasi hasil pengumpulan data hasil penelitian.
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda
(Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain
digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.
Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas
tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif (Patton,1987:331). Untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh
langkah sebagai berikut : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang pada
situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (4) membandingkan
keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat,
(5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Dalam penelitian ini, Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi
sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong yaitu membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil
pengamatan (observasi) dengan wawancara serta hasil penelitian dan terhadap dokumen
(studi dokumentasi).
G.
Tahapan Analisis Hasil Penelitian dan Batasan Penelitian
Penelitian ini secara garis besar dilakukan dalam empat tahap analisis hasil
penelitian, yaitu (1) deskripsi proses pengelolaan data akademik yang sudah berjalan
(eksisting) di SDIT Fithrah Insani, (2) analisis perencanaan implementasi SIM Akademik
termasuk analisis faktor internal dan eksternal, (3) analisis kebutuhan sistem dan
pemilihan SIM Akademik yang sesuai untuk SDIT Fithrah Insani, dan (4) Analisis
Efektivitas Implementasi SIM Akademik di SDIT Fithrah Insani.
Dalam menganalisis efektivitas implementasi SIM Akademik, peneliti
menggunakan model evaluasi efektivitas Delone dan McLean. Namun karena
implementasi SIM Akademik ini baru sebatas di tingkat staf akademik dan guru dalam
rangka membantu tugas mereka dalam mengolah data akademik yang selama ini
dilakukan secara manual, maka evaluasinya dilakukan hanya sampai pada evaluasi
sistemnya yang meliputi kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan dari
perspektif pengguna langsung sistem tersebut, yaitu pimpinan (ketua yayasan dan kepala
sekolah), guru, dan staf administrasi. Evaluasi belum dilakukan sampai pada penilaian
intensitas penggunaan (intention to use), kepuasan pengguna informasi (user
satisfaction) seperti orangtua siswa, dinas pendidikan dan lain-lain. Evaluasi juga belum
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan di antaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Sistem yang sudah berjalan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Fithrah Insani (SDIT
Fithrah Insani) selama ini dilakukan dengan cara manual dengan bantuan
teknologi komputer. Namun demikian sistem tersebut sudah dapat memberikan
informasi akademik, baik bagi kepentingan pengelolaan pendidikan, maupun bagi
kepuasan pelanggan. Kekurangannya adalah dari sisi kecepatan proses
penyediaan data dan informasi yang valid;
2.
Berdasakan analisis rantai nilai (value chain analysis) dan analisis SWOT, SDIT
Fithrah
Insani
dalam
posisi
yang
kuat
dan
berpeluang
untuk
mengimplementasikan sebuah sistem informasi manajemen akademik berbasis
teknologi
informasi
dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
pelayanan
akademiknya;
3.
Berdasarkan kelayakan dan pertimbangan kelengkapan fasilitas sesuai kebutuhan,
kemudahan pemakaian, sistem pengamanan (security), dan kemudahan
mendapatkannya, peneliti atas persetujuan pimpinan yayasan dan pimpinan
sekolah memutuskan untuk menggunakan sofware
Sistem Informasi SekolahJIBAS (Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah) untuk diujicoba
4.
Efektivitas implementasi SIM Akademik menggunakan Sistem Informasi
Sekolah Jibas di SDIT Fithrah Insani secara keseluruhan adalah 83.21% dari
kriteria yang diharapkan. Sedangkan berdasarkan dimensi efektivitas sistem
informasi, hasilnya adalah : kualitas sistem (system quality) sebesar 86,67%,
kualitas informasi (information quality) sebesar 83,00%, dan kualitas pelayanan
(service quality) sebesar 76,67%;
B.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dirumuskan berkaitan dengan temuan esensial dari hasil
penelitian ini ditujukan kepada pihak dua pihak, pertama pihak yang memiliki
kewenangan di dalam pengelolaan SDIT Fithrah Insani yaitu pengurus Yayasan Fithrah
Insani dan pimpinan SDIT Fithrah Insani, dan kedua bagi peneliti selanjutnya yang
berminat terhadap penelitian sejenis.
1.
Perlu ditingkatkan pemahaman kepada pimpinan sekolah dan tenaga administrasi
tentang penggunaan SIM Akademik melalui sebuah pelatihan agar memahami
semua sisi dari sistem ini baik fungsi, pemakaian, maupun manfaatnya;
2.
Data yang dientry baru untuk kelas 1, oleh karena itu Sekolah perlu menerapkan
sistem ini untuk seluruh siswa yang ada dari kelas 1 hingga kelas 6 dan para
alumni;
3.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak implementasi SIM
Akademik SDIT Fithrah Insani ini sesuai model D&M yang juga melibatkan
DAFTAR PUSTAKA
Alaranta, Maria (2005). Evaluating Success in Post-Merger IS Integration: A Case
Study. Electronic Journal of Information Systems Evaluation Volume 8 Issue 3
2005 (143-150) [online]. Tersedia : http://www.ejise.com [17 November 2006]
Al-Jufri, Hamid (2011). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Smart
Grafika
Bannister, Frank and Remenyi Dan (2004). Value Perception in IT Investment Decisions.
The Electronic Journal Information Systems Evaluation Volume 7 Issue 1
(2004), [online]. Tersedia : http://www.ejise.com [17 November 2006]
Brown, A (2005). IS Evaluation in Practice. The Electronic Journal Information Systems
Evaluation Volume 8 Issue 3, pp 169-178, [online]. Tersedia :
http://www.ejise.com [17 November 2006]
Crawford, Susan et.al (1987). Beyond the Online Catalog: Developing an Academic
Information System in the Sciences. Bulletin Medical Library Association.
75(3) July 1987
Cronholm, Stefan and Goldkuhl, Göran (2003). Strategies for Information Systems
Evaluation- Six Generic Types. The Electronic Journal Information Systems
Evaluation Volume 6 Issue 2 (2003), pp 65-74, [online]. Tersedia :
http://www.ejise.com [17 November 2006]
Davis, F., (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of
information technology. MIS Quarterly, Vol. 13 No. 3, pp. 319-40. [online].
Tersedia : http://www.misq.org/discovery/MISQD_isworld/index.html [27
Februari 2007]
Davis, G.B. (1992). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian II: Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta: PT Bina Print.
DeLone, W.H. & McLean, E.R. 1992. Information Systems Success: The Quest for the
Dependent Variable. Information Systems Research. Vol. 3 (1). Pp. 60-95. The
Institute of Management Sciences (sekarang INFORMS).
DeLone, W.H. & McLean, E.R. 2003. The DeLone and McLean Model of Information
Systems Success: A ten-Year Update. Journal of Management Information
Systems. Vol. 19 (4). Pp. 9 – 30. M.E. Sharpe, Inc.
Demir, Kamile (2006). School Management Information Systems in Pimary Schools. The
Turkish Online Journal of Educational Technology - TOJET Volume 5, Issue 2,
Article
6
(2006),
pp
32-45,
[online].
Tersedia
:
http://www.tojet.net/articles/526.pdf [29 Juli 2010]
Gemmell, Margaret (2003). A Post-Implementation Evaluation of a Student Information
System in the UK Higher Education Sector. The Electronic Journal Information
Systems Evaluation Volume 6 Issue 2 (2003), pp 95-106, [online]. Tersedia :
http://www.ejise.com [17 November 2006]
Gibson, LG, Ivanicevich, JM, and Donnely, JH (1996). Organisasi : Perilaku, Struktur
dan Proses Jilid 1 Edisi Kelima. Terjemahan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Gufroni, Acep I (2011), Information Systems Strategic Planning at the Siliwangi
University Tasikmalaya, International Journal of Advanced Engineering
Sciences and Technologies (IJAEST), Vol No. 6, Issue No. 1, 053 – 059,
[online]. Tersedia :
http://www.ijaest.iserp.org
[29 April 2012]
Hajer, Kefi. (2002). IS/IT Evaluation: A Context-Based and Process-Oriented
Perspective. The Electronic Journal Information Systems Evalua-tion Volume 3
Issue 1, [online]. Tersedia : http://www.ejise.com [17 November 2006]
Hedberg, John G and Barry Harper (1992). Educational information systems: Problems
of the small educational organization. Australian Journal of Educational
Technology
1992,
8(2),
pp
132-160,
[online].
Tersedia
:
http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet8/hedberg.html [January 19, 2010]
Hussain, KM. (1977). Management Information System For Higher Education. New
Mexico: OECD
Isherwood, Robert S et al (2005). School Management Information System
Implementation and Its Impact on the Loosely Coupled Organizational
Structure of an Elementary School: A Case Study. Journal of Research on
Technology in Education, 33(5), 1-11
Jogiyanto. (1999). Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Struktur dan Aplikasi
Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jones, Steve. (2005). IS Value and Investment Appraisal: A case study of a local
authority. The Electronic Journal Information Systems Evaluation Volume 7
Issue 1 November 2004, [online]. Tersedia : http://www.ejise.com [17
November 2006]
Lorenzy, Nancy M (1992). Introduction: Integrated Academic Information Management
Systems (IAIMS). Bulletin Medical Library Association. 80(3) July 1992
Lukiastuti, Fitri dan Mualiawan Hamdani (2011). Manajemen Strategik Dalam
Organisasi. Yogyakarta: CAPS
Mc Millan and Schumacher (2001). Research in Education 5
thedition. New York :
Longman
Mentzas, Gregory. (2008). A Functional Taxonomy of Computer Based Information
Systems. International Journal of Information Management, Volume 14, No. 6,
92
Moleong, Lexy.J. (1989). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung : P.T. Rosda Karya
Myers, Michael D. (1997). Qualitative Research in Information Systems. Management
Information System Quarterly (MISQ) (1997), [online]. Tersedia :
http://www.misq.org/discovery/MISQD_isworld/index.html [27 Februari 2007]
Nijland, Menno (2003). IT cost benefit management improvement from a critical
perspective. The Electronic Journal Information Systems Evaluation Volume 5
Issue 1 (2003), [online]. Tersedia : http://www.ejise.com [17 November 2006]
Novianti Ariza dan Ami Fauzijah (2009). Sistem Informasi Sekoolah Dasar Berbasis
SMS. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (2009), pp
40-45, [online]. Tersedia : http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/
949/912 [17 November 2006]
Nurhayati, Sri (2009). Analisis Strategis Sistem Teknologi Informasi dengan Pendekatan
Analisis SWOT. Prosiding Seminar Nasional Informatika 2009. Pp. 149-154.
Yogyakarta: UPN Veteran
Ozkan S (2006). A Process Capability Approach to Information Systems Effectiveness
Evaluation. The Electronic Journal of Information Systems Evaluation, Vol. 9,
Iss. 1, pp 7-14, [online]. Tersedia : http://www.ejise.com [17 November 2006]
Pant, Soemendra and Cheng Hsu (1995). Strategic Information Systems Planning: A
Review. Information Resources Management Association International
Conference 1995. p. 1-23
Pienaar, Heila (2003). Design and Development of an Academic Portal. Libri, 2003, vol.
53,
pp.
118–129
[online].
Tersedia
:
http://hagar.up.ac.za/catts/
learner/heilap/personalhomepage.html [4 November 2006]
Pratama, Darizki dkk (2008). Analisis Efektivitas Sistem Informasi Bumi Putera Inline.
Jurnal Piranti Warta. Vol. 11 No. 3 Agustus 2008. pp. 429-439
Rangkuti, Freddy. (2001). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Rochaety, Eti, et al. (2005). Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara
Rofiq, Ainur (2004). Disain Sistem Informasi Akademik. Jakarta : TPSDP
Sallis, Edward (2006). Total Quality Management in Education. Terjemahan. Yogyakarta :
IRCiSoD
Samik-Ibrahim, Rahmat M. (2006). Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen di
Indonesia
(SIMDI):
Quo
Vadis?
[online].
Tersedia
:
http://rms46.vlsm.org/2/114.pdf [14 Mei 2006]
Schell, George P. (2005). Evidence of Information System Value. The Electronic Journal
Information Systems Evaluation Volume 6 Issue 3, [online]. Tersedia :
http://www.ejise.com [17 November 2006]
Stoner, James AF & Wankel, Charles (1996). Manajemen. Terjemahan (Wilhelminus W.
Bakowatun). Jakarta : Intermedia
Sugiyono (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Suryadi,
Ace
(2006).
Sistem
Informasi
Pendidikan,
[online].
Tersedia
:
http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/9807/artikel1.htm [5 Juni 2006]
Sutabri, Tata (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit Andi
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2005). Pengelolaan Pendidikan. Bandung:
Jurusan Administrasi Pendidikan UPI.
Tim Dosen PPS UPI. (2003). Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan. Bahan
Diklat Teknis Manajemen Kepala Sekolah Dasar. Kantor Diklat Pemkot
Bandung kerjasama dengan Program Pascasarjana UPI.
Ward, J, Peppard, J, (2002). Strategic Planning For Information Strategy, 3rd ed,
England : John willey & sons, LTD
Yayasan Fithrah Insani. (2010). Rencana Strategis Yayasan Fithrah Insani 2010-2015.
Bandung : Yayasan Fithrah Insani
--- (1992). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I: Jakarta: PT
Gramedia.