• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SAWAH PESERTA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DENGAN USAHATANI PADI SAWAH NON DESA MANDIRI PANGAN DI NAGARI SIMPANG TONANG, KECAMATAN DUO KOTO, KABUPATEN PASAMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SAWAH PESERTA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DENGAN USAHATANI PADI SAWAH NON DESA MANDIRI PANGAN DI NAGARI SIMPANG TONANG, KECAMATAN DUO KOTO, KABUPATEN PASAMAN."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SAWAH

PESERTA PROGRAM

DESA

MANDIRI

PANGAN

DENGAN

USAHATANI PADI SAWAH NON DESA MANDIRI PANGAN DI

NAGARI SIMPANG TONANG, KECAMATAN DUO KOTO,

KABUPATEN PASAMAN

SKRIPSI

Oleh

RAFFYRAFSANDIS

0810223200

FAKULTASPERTANIAN

UNIVERSITASANDALAS

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATAPENGANTAR………...viii

DAFTARISI………..…... ix

DAFTARTABEL………..…….. xi

DAFTARGAMBAR……….….. xii

DAFTARLAMPIRAN………...…. xiii

ABSTRAK... xv

ABSTRACT... xvi

BABI PENDAHULUAN...1

A. LatarBelakang………..………...1

B. PerumusanMasalah………..……...2

C. TujuanPenelitian………...4

D. ManfaatPenelitian………...4

BABII TINJAUANPUSTAKA...5

(4)

2. Biaya,Penerimaan,PendapatanUsahatani……..………...17

BABIII METODEPENELITIAN...20

A. TempatdanWaktuPenelitian...20

B. MetodaPenelitian………...…...

C. MetodaPengambilanSampel………...

D. MetodePengumpulanData………...

E. VariabelyangDiamati………...

1. TingkatProduktifitas………...

2. TingkatPenggunaanInputVariabel………...

20

A. GambaranUmumDaerahPenelitian………... ....

1. SumberDayaAlam...

2. SumberDayaManusia...

3. FaktorPenunjang...

B. ProfilProgramDesaMandiriPangan………...

C. ProfilKelompokTani...

1. ProfilKelompokTaniKaryaMakmurSejati...

2. ProfilKelompokTaniSahataMaita...

3. PetaniResponden...

D. BudidayaPadiSawahPetaniSampel………...

E. TingkatProduktifitasUsahatani………....

F. TingkatPenggunaanInputVariabel...

(5)

2. Pupuk...

...

3. Pestisida...

...

4. TenagaKerja...

...

G. PenerimaanUsahatani...

...

H. PendapatanUsahatani...

...

I. KeuntunganUsahatani...

...

J. PengujianStatistik...

...

K. Pembahasan...

...

BABV KESIMPULANDANSARAN...

A. Kesimpulan...

...

B. Saran...

...

(6)
(7)

ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SAWAH

PESERTA PROGRAM

DESA

MANDIRI

PANGAN

DENGAN

USAHATANI PADI SAWAH NON DESA MANDIRI PANGAN DI

NAGARI SIMPANG TONANG, KECAMATAN DUO KOTO

KABUPATEN PASAMAN

ABSTRAK

ProgramDemapanadalahsalahsatuprogramDinasPertanianyangbertujuan

untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan petani miskin.

ProgramDemapanmerupakanbentukpinjamanmodalusahauntukpetanimiskin

yangdiberikandalambentukpinjamantunaitanpabungasebesar2,5jutarupiahtiap

individupetani.PelaksanaanDemapandimulaiawaltahun2011dantelahselesai

dilaksanakandiempatKecamatan,salahsatunyaKecamatanDuoKoto.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak Program

DemapandiNagariSimpangTonangterhadapusahatanipadisawah.Metodeyang

digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurvei.Pengambilansampeldilakukan

secarasengaja(purposivesampling).Analisisdatayangdigunakanadalahdeskriptif

kualitatif kuantitatif, analisis kualitatif untuk mendeskripsikan kegiatan budidaya

dalam usahatani padi sawah, analisis kuantitatif untuk mendeskripsikan pengaruh

Program Demapan terhadap usatahani yaitu dengan menganalisis tingkat

produktifitas, tingkat penggunaan input variabel, pendapatan, serta keuntungan.

Pengumpulandatadalampenelitianinidiperolehdarirespondendaninformankunci

(keyinforman).

HasilpenelitianmenunjukkanbahwaProgramDemapanmemberikandampak

positif terhadap pendapatan petani anggota kelompok Karya Makmur Sejati

(Demapan) tersebut. Hasil pengujian statistic sebesar 1,03 menunjukkan terdapat

perbedaanyangsignifikanantarapendapatanusahatanipadisawahkelompokKarya

MakmurSejatisebesarRp15.150.901dengankelompokSahataMaitasebesarRp14.

130.048.perbedaanpendapatantersebutdipengaruhiolehtingkatproduktifitasdan

tingkat penggunaan input variabel dalam usahatani. Tingkat produktifitas Karya

Makmur Sejati sebesar 4.434 kg dan Sahata Maita sebesar 4.298 kg, sedangkan

penggunaaninputvariabelproduksiKaryaMakmurSejatisebesarRp1.222.428,4

danSahataMaitasebesarRp1.516.663,5.

Saran dari hasil penelitian ini adalah agar Program Demapan dapat

(8)

COMPARATIVEANALYSISOFPADDYFARMINGBETWEEN

PARTICIPANTSOFGOODINDEPENDENTVILLAGEPROGRAM

(DEMAPAN)ANDNONFOODINDEPENDENTVILLAGEINSIMPANG

TONANGVILLAGE,DUOKOTOSUB-DISTRICT,PASAMANDISTRICT

ABSTRACT

DEMAPANprogramisoneoftheMinistryofAgricultureprogramsthatmean

toreducepovertyandtoimprovethewelfareofpoorfarmers.Demapanprogramisa

formofprovidingworkingcapitalloansforpoorfarmerslikeacashloanwithout

interest of 2.5 million Indonesian rupiah for each individual farmer. Demapan

implementationbeganinearly2011andhasbeencompletedinfoursub-district,one

ofthemwasonDuoKotosub-District.

ThepurposeofthisresearchwastofindouttheimpactofDemapanprogram

inSimpangTonangVillageonpaddyfarming.Themethodusedinthisresearchwas

asurveymethod.Thefarmersamplesweredrawn intentionally(purposivesampling)

amongtwogroupsoffarmer,DemapanparticipantsandNonDemapanparticipants.

Analysisofthedatauseddescriptivequalitativequantitative,qualitativeanalysisto

describe the activities of paddy farming, a comparative quantitative analysis to

measuretheeffectoftheDemapanprograminpaddyfarmingbyanalyzingthelevel

of productivity, the level of variable input use, revenue, and profit between two

groupsoffarmers.Datawerecollectedfromtherespondentsandkeyinformant.

TheresultshowedthattheDemapanprogramhaspositiveimpactonfarmers

income.Statisticaltestgave 1.03indicatesasignificantdifferenceofincomebetween

DemapanparticipantandnonDemapanfarmerswherethetotalincomeofthefirst

was Rp 15,150,901 and Rp 14. 130 048 for the second group. The income

differencesareinfluencedbythelevelofproductivityandthelevelofvariableinput

usedin paddyfarming. Theproductivityof Demapan participant was as high as

4,434kgperhaandnonDemapanwas4,298kgperha,whilethetotaluseofvariable

inputofDemapangroupwasRp1,222,428.4andRp1,516,663.5fornonDemapan

group.

TheresultsuggeststhatDemapanProgramcouldbecontinued,becausethe

(9)
(10)

I. PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai perubahan status sosial,

bukanhanyabertujuanuntukmeningkatkanstatusdankesejahteraanpetanisemata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumber daya

manusiabaiksecaraekonomi,politik,sosial,budaya,lingkungan,maupunmelalui perbaikan,pertumbuhan,danperubahan(Iqbal,2004).

Pembangunan Pertanian saat ini masih mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan daerah di Sumatera Barat, terutama terhadap peningkatan ketahanan pangan, hal ini sesuai dengan tujuan umum pembangunan pertanian yang diarahkan kepada : (1) peningkatan produksi untuk memantapkan ketersediaan pangan guna memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dari segi jumlah, kualitas dan harga terjangkau; (2) peningkatkan pendapatan petani dengan

mengembangkan sistem usaha tani yang berwawasan agribisnis agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas, berproduktivitas tinggi dan efisien (Iqbal, 2004).

Pembangunan ketahanan pangan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil dan merata berdasarkan

kemandirian, dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Upaya pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara bertahap melalui proses

pemberdayaan masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan pemecahan masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Perwujudan pemberdayaan masyarakat dalam rangka kemandirian pangan, dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat miskin dan rawan pangan di pedesaan (BKP, 2012).

(11)

mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan petani miskin adalah Program Desa Mandiri Pangan. Program ini dicanangkan oleh Dinas Pertanian dengan Badan Ketahanan Pangan sebagai dinas instansi pengelola (Dipertahor Sumbar, 2010).

Program Desa Mandiri Pangan (dalam hal ini selanjutnya disebutDemapan) merupakan bentuk pinjaman modal usaha untuk petani miskin. Pinjaman modal yang diberikan adalah dalam bentuk uang tunai tanpa bunga. Program yang ditujukan untuk mensejahterakan dan meningkatkan pendapatan petani miskin ini mempunyai fokus kegiatan memberdayakan petani miskin untuk meningkatkan pendapatan mereka.Demapanjuga memberikan tenaga pendamping yang telah diseleksi dari Badan Ketahanan Pangan, tenaga pendamping ini juga disebut tenaga penyuluh dan berfungsi membantu petani di dalam pelaksanaan Program Demapan. Tim

pendamping juga memiliki fungsi sebagai jembatan antara petani dengan instansi pengelola, jika ditemukan adanya masalah, dan juga tim pendamping juga berfungsi mengenalkan inovasi kepada petani. Program Demapan juga diwajibkan untuk

membentuk lembaga-lembaga yang nantinya diharapkan dapat membantu dalam peningkatan kesejahteraan petani kecil, diantaranya kelompok afinitas dan Lembaga Keuangan Desa (Badan Ketahanan Pangan, 2012).

Dana pinjaman modal yang diberikan dalam Demapan ini digunakan oleh

petani untuk mengembangkan usahatani dan meningkatkan hasil produksi mereka, sehingga dengan demikian diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Menurut Mosher (dalam Mubyarto, 1989) usahatani adalah himpunan dari sumber- sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian tumbuh, tanah, dan air, perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, dan bangunan-bangunan yang didirikan diatasnya dan sebagainya.

B.PerumusanMasalah

(12)

delapan Kabupaten antara lain Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam,

Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir

Selatan,danKabupatenSolokSelatan.Dariketujuhkabupatentersebut,Kabupaten Pasamanyanglebihmengedepankanusahatanipertanianpangan(padisawah)dalam melaksanakan Demapan selain usaha ternak (kambing) dan hortikultura (cabe),

sedangkan Kabupaten lainnya melaksanakan program Demapan pada usaha

perdagangan,perikanan,danusahalainnya(Lampiran1).

PelaksanaanDemapandiKabupatenPasamandimulaiawal2011,dantelah selesaidilaksanakandiempatKecamatanyaituKecamatanPanti,PadangGelugur, DuoKoto,danRaoUtara.PenetapankeempatKecamatanberdasarkanjumlahKK miskinbesardari30%sertaberpotensidibidangpertaniandidaerahmereka(Haluan, 2012).

Dalampelaksanaannya, program Demapaninimemilikikelompokafinitas,

yaitukelompokyangsengajadibentukbagipelaksanaanprogramDemapan.Progam

Demapanmembentukkelompokafinitasdarikelompokyangtelahadadikenagarian

SimpangTonang,yangberanggotakanpetani-petanimiskinyangdipiliholehBadan Ketahanan Pangan sebagai kelompok afinitas program Demapan (dalam hal ini

selanjutnyadisebutkelompokKaryaMakmurSejati).

Salahsatusyaratmutlakbagiusahataniagardapatberjalanoptimaladalah ketersediaanmodalyangcukup.Selamainipetanimemanfaatkanlembaga-lembaga permodalan yang ada untuk mendapatkan modal usahatani mereka. Pada

kenyataannya beberapa diantara lembaga permodalan tersebut bersifat eksploitatif

terhadapusahaparapetani.Misalnyatingkatsukubungapinjamanyangtinggi,dan keharusan pihak petani menjual hasil panen kepada pihak yang memberikan

pinjaman,sehinggapendapatanpetanimenurundanbahkanterjerathutangyangsulit untuk dibayar (Mubyarto, 1994). Demapan memberikan bantuan pinjaman tanpa

bunga sebesar 100 juta tiap Kabupaten/Kota, dari dana tersebut akan dibagi dan

(13)

diberikan kepada petani sebesar 2,5 juta akan dikelola oleh petani sendiri dalam

usahatanimereka,sedangkandanayangberlebihdarikeseluruhanjumlahdana(100 juta)akandikelolaolehLembagaKeuanganDesa.Denganpinjamantanpabunga tersebutsemestinyadapatmembantupetanikelompokKaryaMakmurSejatidalam meningkatkanpenggunaaninput-inputvariable,denganpengadaanbibitdanbenih, pupuk yang dipakai, pestisida, serta jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam

usahatani.Inimestinyadapatmembantumeningkatkanhasilproduksidanpendapatan usahatani.Demapanjugamemberikanbantuanlainnyayaitutenagapendampingbagi petanidalamusahatanimereka.Tenagapendampinginibertugasmendampingipetani dalammenggunakanteknologibarubagiusahatani, sertamencarijalankeluarbagi

permasalahandidalamusahatani.

Namun demikian, uraian di atas masih bersifat hipotesis. Dari penjelasan

uraiantersebut,timbulpertanyaanpeneliti,ApakahProgramDemapanBerpengaruh Terhadap Tingkat Produktifitas, Penggunaan Input Variabel, Pendapatan, dan

KeuntunganUsahataniPadiSawahPesertaProgram?.Untukmenjawabpertanyaan tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan pendekatan Analisis

Perbandingan Antara Usahatani Peserta Program Demapan dan Usahatani non

Demapan.

C.TujuanPenelitian

Berdasarkanperumusanmasalahdiatas,makapenelitianinibertujuanuntuk mengetahui dampak program Demapan terhadap usahatani melalui analisis

perbandingan hasil kinerja usahatani Demapan dan non Demapan dengan

menganalisistingkatproduktifitas,tingkatpenggunaaninputvariabel,penerimaan, pendapatan, serta keuntungan usahatani dalam usahatani Demapan dan non

Demapan.

D.ManfaatPenelitian

Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah bagi pemerintah

(14)

dalamsuatuProgram.Bagipetanidiharapkandapatdijadikanbahanda nsalahsatu

acuan agar petani setempat dapat lebih mandiri dan ke depannya

tidak lagi

bergantungkepadabantuanpemerintahatauDinasPertanian.Bagima hasiswa,untuk

mengetahui dan mempelajari bagaimana pelaksanaan dan hasil dar

i usahatani,

langkah-langkahdanstrategiagarusahatanidapatterlaksanadenganbaikdand apat

Referensi

Dokumen terkait

Namun sesuai rencana awal BSBP akan menggunakan bahan dasar plat baja/besi sehingga BSBP akan dilengkapi dengan pintu setinggi 120 cm yang dapat digunakan sebagai akses

Dari hasil yang telah di dapat terhadap pada tahapan implementasi dan pengujian, dapat di nyatakan bahwa Implementasi Policy Base Routing dan Failover Menggunakan

Gambar 11 Simulasi peramalan interpolasi lagrange Berdasarkan Gambar 11 simulasi interpolasi lagrange tersebut merupakan nilai dari jumlah masing-masing waktu dan

Sebagian besar responden adalah ibu-ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang imunisasi dasar anak dan mempunyai pengalaman menjadi kader lebih dari 5 sampai dengan

Hal ini berarti bahwa: (1) upaya untuk memperoleh kualitas bahan pangan yang baik harus dimulai dari sejak pra-panen sampai pascapanen, dan (2) negara-negara berkembang didiskreditkan

Penulisan dan penelitian yang bertema tentang kondisi Kota Mojokerto pada masa pemerintahan Walikota Samioedin mengacu pada pembangunan bidang sosial, ekonomi, dan

Hubungan yang terjadi pada lantrak pemerintah adalah hubungan hukum yang bersifat privat, sehingga penyelesaian sengketa iasa konstruksi masuk dalam ,onih hukum

Operasi hitung pada volume kubus dan balok yaitu dengan mengalikan, maka ketika dibalikan pun antara panjang (p). Selain itu, terdapat soal yang akan menguji kemampuan