PEMANFAATAN MIKROKONTROLER ARDUINO
SEBAGAI ALAT UKUR ARUS
PROYEK AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Disusun oleh:
Hana Karisma
NIM. 1003081
PROGRAM STUDY DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PEMANFAATAN MIKROKONTROLER ARDUINO
SEBAGAI ALAT UKUR ARUS
Oleh Hana Karisma
Sebuah proyek akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Hana Karisma 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRACT
Current measuring instrument serves as a tool to determine the current value of the load, and also can be an indicator of the protection tool and the tool can determine whether the flow is normal or has leakage current. This study, aims to create a flow measuring instrument that uses Arduino ATmega microcontroller as controller, the background to know how the Arduino microcontroller to measure current, the authors make the title "ARDUINO MICROCONTROLLER USE AS A TOOL TO MEASURE THE CURRENT".
The current measuring instruments using current sensor SCT 013-000 YHDC that the use does not have to cut the cable and the sensor is able to measure currents up to 5 mA to 40 A. When the sensor is fitted then this sensor will transform electric current into a voltage signal and sent to the conditioners which are then processed in the microcontroller Arduino, the processing results will be displayed on the LCD and serial monitor on the PC.
The current testing gauges to measure the current flowing in each phase that results will be compared to bulbs with ampere meter. If the value has been obtained, it can be seen how the difference of the two instruments owned and the results will be compared with the basic theory.
Keyword: Microcontroller, library, LCD, Serial monitor, Yhdc SCT-013-000
ABSTRAK
Alat ukur arus berfungsi sebagai alat untuk mengetahui nilai arus pada beban dan juga dapat menjadi alat indikator dalam proteksi serta dengan alat ini dapat mengetahui apakah arus tersebut normal atau memiliki arus bocor. Penelitian ini, bertujuan untuk membuat alat ukur arus yang menggunakan mikrokontroller arduino ATmega sebagai kontroller, yang dilatar belakangi untuk mengetahui bagaimana mikrokontroler arduino menjadi alat ukur arus, maka penulis membuat judul “PEMANFAATAN MIKROKONTROLER
ARDUINO SEBAGAI ALAT UKUR ARUS”.
Alat ukur arus ini menggunakan sensor arus YHDC SCT 013-000 yang dalam penggunaannya tidak usah memotong kabel dan sensor arus ini dapat mengukur 5 mA sampai dengan 40 A. Ketika sensor ini dipasang maka sensor ini akan mengubah arus listrik menjadi tegangan dan mengirimkan ke pengkondisi signal yang kemudian diolah pada mikrokontroler arduino, hasil pengolahan ini akan ditampilkan di LCD dan serial monitor pada PC.
Pengujian alat ukur arus ini untuk mengukur arus yang mengalir di phasa setiap lampu yang hasilnya akan dibandingkan dengan ampere meter. Apabila nilai telah didapat, maka dapat dilihat berapa selisih yang dimliki dari dua alat tersebut dan hasilnya akan dibandingkan dengan teori dasar.
DAFTAR ISI
1.5Manfaat Perancangan ... 2
1.6Metodologi Perancangan Proyek Akhir ... 3
1.7 Struktur Organisasi ... 4
BAB II KAJIAN TEORI ... 5
2.1 Pengertian arduino ... 5
2.3 Pengertian Mikrokontroler ... 7
2.4 Komponen Mikrokontroler ... 8
2.5 Sistem Input Komputer ... 9
2.6 Sistem Output Komputer... 10
2.7 Pengertian Sensor Arus ... 10
2.7.1 Sistem Kerja Sensor Arus ... 11
2.7.2 Spesifikasi sensor arus YHDC-013-000 ... 12
2.8 LCD ... 12
2.8.1 Fitur LCD 16 x 2 ... 13
2.9 Kabel RS 232 ... 14
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ... 15
3.1 Deskripsi dan spesifikasi alat ... 15
3.1.1 Deskripsi ... 15
3.1.2 Spesifikasi alat ... 19
3.2 Langkah perancangan... 19
3.3 Pembuatan rangkaian alat ukur arus ... 19
3.3.1 Pembuatan rangkaian input sensor arus ... 19
3.3.2 Pembuatan rangkaian input LCD ... 20
3.3.3 Pembuatan Program Alat Ukur Arus ... 23
3.4 Pembuatan hardware alat ukur arus ... 25
3.4.1 Pembuatan rangkaian input sensor arus ... 25
3.4.2 Pembuatan PCB pada input LCD ... 26
3.4.4 Penghubungan arduino ke sensor arus ... 28
3.4.5 Pembuatan box ... 28
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Hasil Pengujian ... 30
4.1.1 Tujuan Pengujian ... 30
4.1.2 Sistem kerja alat ... 30
4.1.3 Cara Pengujian ... 30
4.1.4 Pengujian ... 31
4.1.4.1 Persiapan pengujian ... 31
4.1.4.2 Langkah-langkah pengujian ... 31
4.1.4.3 Pengujian alat ukur ... 32
4.1.5 Perbandingan alat ukur arus dan ampere meter ... 34
4.2 Pembahasan ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41
5.1 Kesimpulan ... 41
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran dan penelitian tentu saja alat ukur menjadi alat yang paling dibutuhkan, karena dalam fungsinya sebuah alat ukur selalu menjadi tolak ukur dari suatu rangkaian bahkan hingga perancangan instalasi.
Arduino adalah open source elektronik prototyping berbasis pada hardware dan software fleksibel yang mudah digunakan, atau bisa disebut sebagai modul mikrokontroler yang menggunakan mikrokontroler tipe AVR (Alf and Vegard’s Risc processor). Arduino digunakan karena memiliki software bawaan sendiri dan menggunakan bahasa C++, kelebihan arduino ialah memiliki input ADC (analog to digital converter) yaitu dapat membaca input sinyal analog yang dirubah kedalam sinyal digital dan dapat langsung berkomunikasi dengan komputer sehingga dapat terlihat hasil dari input analog tersebut.
berkat mikrokontroler ini penulis memiliki gagasan untuk membuat sebuah alat ukur dengan berbasis mikrokontroler arduino, karena dengan adanya alat ukur berbasis arduino ini mahasiswa dapat memperdalam ilmu kelistrikan khususnya
berkaitan dalam hal arus dan dapat mengetahui bagaimana pembuatan program mikrokontroler arduino sebagai kontroler alat ukur arus.
1.2Perumusan Masalah
Adapun untuk memperjelas permasalahan, maka penulis merumuskan masalah di atas kedalam rumusan sebagai berikut :
Bagaimana memanfaatkan mikrokontroler arduino sebagai alat ukur
2
Bagaimana pembuatan program mikrokontroler untuk dapat digunakan
sebagai kontroler alat ukur arus listrik?
Bagaimana perbandingan antara alat ukur arus arduino dengan ampere
meter analog?
1.3 Batasan Masalah
Adapun untuk memudahkan penyusunan tugas akhir agar pembahasan tidak melebar dan dapat terarah, maka penulis menulis batasan masalah sebagai berikut:
1. Alat ukur arus dapat digunakan untuk mengukur arus 3 phasa. 2. Pengukuran hanya dilakukan pada arus 5 mA sampai dengan 40 A. 3. Keakuratan alat ukur arus hanya dibandingkan dengan teori dasar. 4. Menggunakan dua display, yakni LCD dan serial monitor pada PC.
1.4 Tujuan Perancangan
Pihak yang terkait tentu mengaharapkan manfaat yang optimal dari program Tugas Akhir ini, berikut tujuan dari pembuatan alat ukur arus ini:
1. Untuk mengetahui bagaimana mikrokontroler arduino dijadikan sebagai
alat ukur arus.
2. Untuk mengetahui sistem program pada mikrokontroler arduino.
3. Membandingkan data hasil pengukuran alat ukur arus arduino dengan ampere meter analog.
1.5Manfaat Perancangan
Berbagai perancangan yang telah penulis lakukan, penulis mengaharapkan
perancangan ini dapat memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Menjadikan mikrokontroler arduino sebagai kontroler alat ukur arus.
2. Mengetahui bagaimana pembuatan program pada mikrokontroler arduino
3
3. Mengetahui bagaimana perbandingan alat ukur arus yang berbasis arduino dengan ampere meter analog.
1.6 Metodologi Perancangan Proyek Akhir
Metodologi perancangan yang dipakai dalam penulisan hasil perancangan Tugas Akhir antara lain menggunakan :
Study Literatur
Pada tahap ini dilakukan penelusuran terhadap berbagai macam literature seperti buku, referensi–referensi baik melalui perpustakaan maupun internet dan lain sebagainya yang terkait dengan judul penelitian ini dan berguna untuk pembelajaran bagi penulis.
Analisa Aplikasi
Dari hasil study literatur akan dibuat deskripsi umum untuk mengenai penggunaan teknologi rangkaian elektronika, metode perencanaan dan perancangan alat. Analisa permasalahan meliputi perumusan masalah, pembatasan masalah, memahami masalah–masalah
yang ada dan mencari kebutuhan apa yang diperlukan.
Rancang – Bangun Aplikasi
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu karena model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat.
Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi
Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat ini akan dilakukan beberapa skenario uji coba dan dievaluasi untuk kelayakan pemakaian
4
Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan rincian laporan terstruktur mulai dari study literatur sampai dengan implementasi dari ” Alat Ukur Arus” serta penarikan kesimpulan dan saran.
1.7 Sruktur Organisasi
Sistematika penulisan perancangan pada tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab menguraikan hal-hal mengenai perancangan yang telah penulis uraikan sebelumnya.
Bab I Pendahuluan, bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, metode perancangan, dan struktur organisasi.
Bab II Kajian Teori, pada bab ini mengemukakan tentang teori-teori yang mendukung penulis dalam melakukan perancangan.
Bab III Perancangan dan Pembuatan, bab ini mengemukakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan dan pembuatan alat ukur maupun programnya, sehingga dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya.
Bab IV Hasil Pengujian dan Pembahasan, bab ini memaparkan langkah-langkah pengujian, pengukuran, analisis dari hasil pengukuran disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat.
Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini mengemukakan hal-hal yang telah
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.1Deskripsi dan Spesifikasi Alat
3.1.1 Deskripsi
Bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem alat ukur arus. Alat ukur arus ini menggunakan mikrokontroler arduino sebagai basis kontrolernya dan hanya dapat mengukur arus AC. Untuk sensor arusnya, alat ukur arus ini
menggunakan sensor arus tipe Yhdc SCT 013-000, sensor arus ini dapat digunakan untuk mendeteksi arus hingga 100A dan memiliki batas minimal mendeteksi 5 mA . Cukup jepit di sekitar sumber arus yang ingin diukur sehingga tidak perlu memotong kabel pada beban yang akan diuji. Untuk menampilkan hasil dari sensor arus, alat ini menampilkan data pada dua tempat yaitu di LCD dan juga serial monitor pada PC.
penjelasan alat ukur arus ini dilakukan dengan membagi setiap bagian kedalam suatu diagram blok sesuai dengan fungsi rangkaiannya masing-masing. Berikut adalah gambar blok diagram alat ukur arus:
16
17
Penginputan program dari PC ke mikrokontroler arduino, dilakukan dari library yang terdapat pada software arduino. Untuk memasukan data program yang telah dibuat pada library, digunakan upload system, sehingga alat ukur arus ini dapat bersifat fleksibel yang berarti dapat megukur beban 1 phasa ataupun 3 phasa.
Alat ukur arus ini memiliki input sebesar 5 VDC, yang di dalam rangkaian mikrokontroler arduinonya terdapat dua buah input yakni 5 VDC sebagai inputan
LCD dan 3.3 VDC sebagai inputan jack untuk sensor arus.
Pengukuran dimulai dari sensor arus yang dipasang pada konduktor phasa beban, konduktor berada diantara dua magnet maka akan mengubah aliran arus mejadi tegangan yang kemudian masuk ke current transformer dahulu sebelum masuk ke pengkondisi signal.
Masuknya tegangan ke pengkondisi signal, akan dilanjutkan ke mikrokontroler arduino. Disini tegangan akan diolah pada mikrokontroler oleh program yang telah dibuat pada library software arduino.
Hasil pengolahan data pada mikrokontroler arduino akan ditampilkan pada LCD. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Selain ditampilkan pada LCD, status kerja alat akan ditampilkan pada serial monitor d PC.
19
3.1.2 Spesifikasi Alat
Spesifikasi ini menjadi batasan dan acuan dalam perancangan alat ukur arus, dan berikut spesifikasinya:
1. Alat ukur berukuran 16cm x 12cm x 5cm.
2. Pengukuran arus maksimal 100A.
3. Pengukuran arus minimal 5 mA.
4. Menggunakan mikrokontroller arduino mega.
5. Menggunakan sensor arus Yhdc SCT-013-000.
6. Tegangan sumber dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu, menggunakan baterai 9 VDC dan menggunakan adaptor.
7. Penampang hasil terdapat di dua tempat yaitu, LCD dan serial monitor pada PC
3.2 Langkah Perancangan
Pembuatan alat ukur arus ini, diperlukan susunan langkah-langkah dalam pengerjaannya. Berikut langkah-langkahnya:
1.Pembuatan rangkaian-rangkaian alat ukur arus.
2.Pembuatan program.
3.Pembuatan hardware alat ukur arus.
3.3 Pembuatan Rangkaian Alat Ukur Arus
3.3.1 Pembuatan Rangkaian Input Sensor Arus
20
masuk ke arduino tersebut. untuk inputnya sensor arus, rangkaian ini dibuat sebanyak 3 buah, karena untuk inputnya sendiri membutuhkan 3 rangkaian ini. Dalam pengerjaan rangkaian menggunakan software eagle, berikut rangkaiannya:
Gbr. 3.4 Skematik rangkaian pengawatan input sensor arus
3.3.2 Pembuatan Rangkaian Input LCD
21
Gbr. 3.5 Rangkaian pengawatan input LCD
Rangkaian pengawatan di atas akan memudahkan untuk pembuatan di software eagle, berikut rangkaian yang dibuat pada software eagle:
22
Penjelasan gambar rangkaian input LCD (socket pin ke arduino) :
Tabel. 3.1 Socket pin ke arduino
Socket pin Arduino
1 GND (ground)
2 5V
3 Pin 2
4 Pin 3
5 Pin 4
6 Pin 5
7 Pin 6
8 Pin 7
11 Pin 11
12 Pin 10
13 Pin 9
23
3.3.3 Pembuatan Program Alat Ukur Arus
Pemrogramannya dibuat 2 jenis, yakni program 1 phasa dan program 3 phasa, berikut pemrogramannya dalam software arduino:
Program 1 phasa
24
Program 3 phasa
25
3.4 Pembuatan Hardware Alat Ukur Arus
3.4.1 Pembuatan Rangkaian Input Sensor Arus
Rangkaian input nilai arus yang telah diuji diperlukan rangkaian, rangkaian ini dibuat sebanyak 3, karena untuk input masing-masing phasa R, S dan T, oleh karena itu dalam rangkaian ini diperlukan komponen-komponen yang menunjang, berikut komponennya:
1. Papan PCB
2. Jack female : 3 buah
3. Pin screw : 6 buah
4. Resistor 18 Ω : 3 buah
5. Resistor 10 kΩ : 6 buah
6. Kapasitor : 3 buah
Didapatnya komponen-komponen tersebut, maka dilanjutkan ke tahap penyolderan dan akan muncul gambar seperti di bawah ini:
26
3.4.2 Pembuatan PCB pada Input LCD
Dibuatnya rangkaian input LCD diatas, maka akan memudahkan dalam pembuatan papan PCB. Dalam rangkaian ini diperlukan komponen-komponen yang menunjang, berikut komponennya:
LCD 16 x 2 bit
Pin header : 14 buah
Tombol push button : 4 buah
Kabel NYY
Komponen-komponen tersebut merupakan penunjang dalam rangkaian, maka setelah didapatnya komponen akan berlanjut ke penyolderan dan akan seperti gambar di bawah ini:
27
3.4.3 Penghubungan Arduino ke LCD
Perancangan ini memerlukan beberapa komponen dalam menunjang kinerja LCD. Berikut komponen yang dibutuhkan:
1.Kabel NYY
2.Pin header siku : 14 buah
Komponen-komponen tersebut merupakan penunjang dalam rangkaian, maka setelah didapatnya komponen akan berlanjut ke penyolderan dan akan
seperti gambar di bawah ini:
28
3.4.4 Penghubungan Arduino ke Sensor Arus
Dalam perancangan ini, diperlukan beberapa komponen dalam menunjang kinerja sensor arus. Berikut komponen yang dibutuhkan:
1.Kabel NYY
2.Pin header siku
3.Pin header female
Setelah dilakukan penyolderan maka akan muncul gambar seperti di bawah ini:
Gbr. 3.12 Pengkabelan arduino ke input sensor arus
3.4.5 Pembuatan Box
29
Gbr 3.13 Rancangan box alat ukur arus
Setelah adanya rancangan Gbr. 3.12 maka akan memudahkan dalam
perancangan box, dan berikut hasilnya:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pengujian dapat diambil beberapa kesimpulan. Berikut kesimpulannya:
1. Untuk mengoprasikan alat ukur arus arduino ini, dimulai dari penggunaan sensor YHDC SCT 013-000 dan dalam pemrogramannya
dapat dilakukan dengan upload system sehingga alat ukur arus ini bersifat fleksibel, karena dapat mengukur arus beban 1 phasa dan arus beban 3 phasa.
2. Dalam pembuatan program mikrokontroler arduino sebagai kontroler ini, dibuat dalam library arduino yang dilanjutkan dengan upload system.
3. Untuk perbandingannya, alat ukur arus arduino dan ampere meter dibandingkan dengan teori dasar rumus arus, berikut perbandingannya:
Tabel 5.1 Perbandingan Alat Ukur Arus Arduino dengan Teori Dasar
Beban Perbandingan
A1 66 %
A2 25 %
42
Tabel 5.2 Perbandingan Ampere meter dengan Teori Dasar
Beban Perbandingan
A1 66 %
A2 37 %
A3 18 %
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung.