• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Buku Panduan Belajar Bahasa Mandarin untuk Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Buku Panduan Belajar Bahasa Mandarin untuk Anak."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vi 

Universitas Kristen Maranatha 

ABSTRAK

Di era globalisasi, keterampilan berbahasa asing tidak dipandang sebelah mata.

Dapat berkomunikasi dengan bahasa asing memungkinkan manusia dari berbagai belahan dunia untuk bertukar ide dan pikiran demi mempercepat perkembangan dunia. Saat ini usia seseorang mulai belajar bahasa asing semakin muda, salah satu hal yang menyebabkannya adalah munculnya teori psikologi bahwa lebih baik mempelajari bahasa asing sejak dini karena lebih cepat fasih dan bermanfaat bagi

perkembangan anak. Pelajaran bahasa asing mulai menjamur tak terkecuali Bahasa Mandarin. Terbuki melalui banyaknya buku cerita maupun pelajaran, permainan, film yang didesain khusus untuk mengenalkan bahasa mandarin pada anak.

Mempelajari sesuatu karena keharusa semata tidaklah menyenangkan. Yang harus dipupuk adalah pola piker bahwa belajar bahasa asing itu adalah kegiatan yang menyenangkan. Di Indonesia sendiri mendia pelajaran Bahasa Mandarin masih sangat kurang. Media yang terlalu serius menjadikan pelajaran bahasa menjadi beban. Permasalahan kekurangan media disingkapi dengan mengimpor produk buku

dari luar. Hal tersebut hanya solusi sementara, yang benar benar diperlukan adalah buku panduan yang memang sesuai dan didesain khusus bagi anak Indonesia. Buku yang bersifat mendidik sekaligus menyenangkan agar pelajaran bahasa tidak lagi menjadi beban. Dari sudut pandang desain, bantuan daya tarik visual berupa ilustrasi dan interaktif yang disisipkan pada modul akan sangat membantu sehingga tanpa

terasa anak akan belajar dan berminat dengan sendirinya.

Kata kunci: Book design, ilustrasi, Bahasa Mandarin

(2)

DAFTAR ISI

 

LEMBAR JUDUL ... ii 

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii 

DAFTAR GAMBAR ... x 

DAFTAR TABEL ... xi 

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

ABSTRAK ... vi 

DAFTAR ISI ... vix 

BAB I PENDAHULUAN ... 1 

1.1  Latar Belakang ... 1 

1.2  Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3 

1.3  Tujuan Perancangan ... 4 

1.4  Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4 

1.4.1  Sumber data ... 4 

1.4.1.1  Data Primer ... 4 

1.4.1.2  Data Sekunder ... 4 

1.4.2  Teknik Pengumpulan Data ... 4 

1.4.2.1  Observasi ... 4 

1.4.2.2  Wawancara ... 5 

1.4.2.3  Studi Pustaka ... 5 

1.5  Skema Perancangan ... 6 

BAB II LANDASAN TEORI ... 7 

2.1       Landasan Teori Desain ... 7 

2.1.1  Prinsip Dasar Tipografi Buku ... 7 

(3)

viii 

Universitas Kristen Maranatha 

2.1.1.2  Alignment ... 8 

2.1.1.3  Repetition ... 8 

2.1.1.4  Proximity ... 8 

2.1.2  Anatomi Buku ... 8 

2.1.3  Struktur Buku Panduan Belajar ... 9 

2.1.4  Ilustrasi ... 10 

2.1.5  Interaktif ... 11 

2.1.6  Warna ... 11 

2.2  Landasan Teori Ekonomi Segmentasi Pasar ... 13 

2.3  Landasan Teori Psikologi Kedwibahasaan pada Anak ... 15 

2.3.1  Hubungan Antara Kedwibahasaan dengan Intelegensi ... 15 

2.3.2  Hubungan Antara Kedwibahasaan dengan Fungsi Kognitif ... 15 

2.3.3  Landasan Teori Psikologi Kedwibahasaan dan Usia ... 16 

2.3.4  Landasan Teori Psikologi Anak Berumur 4 -10 Tahun ... 17 

2.3.5  Landasan Teori Anak Bilingual Mandarin ... 19 

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH... 20 

3.1  Data dan Fakta ... 20 

3.1.1  Lembaga Terkait – Pusat Belajar Bahasa Tionghoa Rung Hua ... 20 

3.1.2  Perkembangan Bahasa Mandarin di Indonesia ... 21 

3.1.3  Hasil wawancara dan observasi ... 24 

3.1.3.1  Hasil wawancara dengan Orang Tua ... 24 

3.1.3.2  Hasil Wawancara dengan Tenaga Pengajar Bahasa Mandarin ... 26 

3.1.3.3  Hasil Observasi di Lembaga Pengajaran Bahasa ... 26 

3.1.4  Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 27 

3.1.4.1  Tinjauan Buku panduan belajar Bahasa Mandarin dalam negeri ... 27 

(4)

3.2  Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 40 

3.2.1  Segmentasi Pasar... 42 

3.2.2  Konsep Buku ... 42 

3.2.3  Positioning produk ... 43 

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 44 

4.1  Konsep Komunikasi ... 44 

4.2  Konsep Kreatif ... 45 

4.2.1  Frame ... 45 

4.2.2  Warna sebagai urutan penulisan kanji ... 48 

4.2.3  Font ... 48 

4.2.4  Ilustrasi dan permainan ... 49 

4.3  Sistem Buku ... 53 

4.4 Konsep Media ... 54 

4.5  Budgeting ... 54 

4.6  Hasil Karya ... 55 

BAB V PENUTUP ... 67 

5.1  Kesimpulan ... 67 

5.2  Saran Penulis ... 68 

DAFTAR PUSTAKA ... 69 

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR ... 69 

UCAPAN TERIMAKASIH ... 71 

DATA PENULIS ... 72

(5)

Universitas Kristen Maranatha  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Beberapa Cover Buku

Gambar 3.2 Cover Buku Panduan Belajar Bahasa Mandarin Dasar Gambar 3.3 Cover Buku Bahasa Mandarin Dasar terbitan Grasindo Gambar 3.4 Cover Buku Terbitan Nyo Nyo

Gambar 3.5 Cover Depan dan Belakang Buku Belajar Bahasa Mandarin

Gambar 3.6 Contoh Layout Dalam Buku I Gambar 3.7 Contoh Layout Dalam Buku II Gambar 3.8 Cover Buku LBM SINO

Gambar 3.9 Layout Dalam Buku LBM SINO Gambar 3.10 Buku Impor 1

Gambar 3.11 Buku Impor 2 Gambar 3.12 Buku Impor 3 Gambar 3.13 Buku Impor 4

Gambar 3.14 Layout Dalam Buku Impor

Gambar 4.1 Contoh Ilustrasi Gambar 4.2 Penerapan Ilustrasi Gambar 4.3 Penerapan Ilustrasi II Gambar 4.4 Sketsa

Gambar 4.5 Cover

Gambar 4.6 Frame Gambar 4.7 Frame II Gambar 4.8 Kosa Kata

Gambar 4.9 Writing Gambar 4.10 Latihan Gambar 4.11 Reading Gambar 4.12 Reading II

Gambar 4.13 Layout Ilustrasi dan Kosakata Gambar 4.14 layout Writing

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Belajar Rong Hua. Sumber : Pusat Pengajaran Bahasa Rong Hua

Tabel 3.2 Analisis Data Buku Panduan Belajar Bahasa Mandarin Dalam Negeri Tabel 3.3 Analisis Data Buku Penduan Belajar Bahasa Mandarin Impor

Tabel 3.4 Tabel Konsep Buku Tabel 3.5 Tabel Analisis SWOT

Tabel 4.1 Tabel Rincian Budgeting

(7)

Universitas Kristen Maranatha 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sebagai manusia yang memiliki sifat dasar untuk memenuhi rasa ingin tahu dan haus akan sesuatu yang baru tentu akan tertarik untuk menyelami keanekaragaman dunia. Pertanyaannya, apakah yang dapat menjembatani keanekaragaman tersebut? Jawabannya adalah bahasa. Setiap daerah / wilayah memiliki bahasa masing-masing

sebagai ciri khas-nya. Bahasa adalah kunci dari sebuah komunikasi yang berfungsi sebagai penghubung antar manusia. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan ide, pikiran dan luapan emosinya dengan lebih ekspresif dan terarah.

Menurut sejarah, manusia mulai mempelajari bahasa asing karena tertarik dan ingin

menjelajahi sendiri apa yang dapat ditawarkan dunia luar. Perilaku ini telah menjadi habitat, dimana manusia yang tertarik akan budaya lain yang dikenalnya entah melalui cerita orang, majalah, iklan, TV, internet, ataupun media lainnya cenderung untuk mempelajari bahasa yang digunakan di tempat budaya itu berada. Mempelajari bahasa asing lantas menjadi sebuah trend.

Peningkatan jumlah peminat pelajaran bahasa asing terjadi secara drastis. Belajar bahasa asing bukan merupakan sesuatu keharusan yang penting namun cukup menarik dan bermanfaat untuk digeluti dengan tujuan utama sebagai hobi.

Di era globalisasi, keterampilan berbahasa asing tidak lagi dipandang sebelah mata. Dapat berkomunikasi dengan bahasa asing memungkinkan manusia dari berbagai belahan dunia untuk bertukar ide dan pikiran demi mempercepat perkembangan dunia. Kini kemampuan berbahasa asing dicari di segala bidang pekerjaan sebagai

(8)

Orang tua mulai menyadari manfaat dan pentingnya kemampuan berbahasa asing lalu menanamkan pada anak-anaknya kemampuan ini sejak dini untuk masa depannya kelak. Terbuki melalui banyaknya buku cerita maupun pelajaran,

permainan, film yang didesain khusus untuk mengenalkan bahasa asing untuk anak.

Pilihan bahasa yang paling diperlukan adalah Bahasa Inggris dan Mandarin. Alasannya karena Bahasa Inggris dikenal lebih dari tiga per empat penduduk dunia

dan merupakan bahasa nasional di lebih dari 52 negara. Sedangkan Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu milyar orang, merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Tidak ketinggalan di Indonesia, pelajaran bahasa asing telah menjadi kurikulum

wajib di kelas dasar sekolah (terutama sekolah swasta). Tempat kursus maupun guru privat bahasa asing jumlahnya meningkat drastis.

Dari observasi lapangan, diketahui media penunjang pelajaran Bahasa Inggris di

Indonesia sangat banyak jumlahnya, baik buatan dalam maupun luar negeri. Dapat dikatakan Bahasa Inggris sudah membumi di Indonesia, dalam kehidupan sehari – hari, pemakaian Bahasa Inggris telah menjadi hal yang biasa. Bahasa Mandarin, kebalikan daripada itu, media penunjang yang tersedia masih sangat minim. Selain sedikit jumlahnya juga tidak tersedia di banyak tempat.

Hal ini menimbulkan kesulitan bagi tenaga pengajar dan menjadi penghambat proses belajar mengajar Bahasa Mandarin. Solusi sementaranya adalah mengimpor media pelajaran dari luar terutama buku. Penggunaan media import menumbuhkan masalah baru, perbedaan pola pikir dan budaya membuat tingkat kesulitan pelajaran bagi anak

menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Hasilnya, anak jadi merasa terbebani dan kehilangan minat belajar bahasa. Buku produksi dalam negeri sendiri kurang menunjang, visualisasinya masih minim sehingga kurang disukai anak.

Buku, khususnya buku panduan belajar belajar bagi anak – anak memerlukan sistem

(9)

Universitas Kristen Maranatha  namun sebagai kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Buku dapat didesain dengan lebih menarik dengan ilustrasi dan interaktif, tidak hanya berisi tulisan agar lebih menarik secara visual sehingga memancing minat belajar anak.

Dunia pendidikan dan media nya di Indonesia sering kali luput dari keterlibatan bidang keilmuan DKV. Buku panduan belajar belajar yang ada memiliki desain yang sederhana dan kurang menunjang secara visual. Penulis ingin menggunakan

kemampuannya di bidang DKV untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan masyarakat jangka panjang.

Kemampuan berbahasa asing yang telah menjadi suatu keharusan untuk menghadapi persaingan di masa depan hendaknya dipupuk sejak dini. Namun karena kurangnya

media pengajaran (buku panduan belajar belajar) yang sesuai dan menunjang maka proses belajar mengajar menjadi terhambat. Hal tersebut harus cepat ditanggapi mengingat era globalisasi sudah di depan mata.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Kebutuhan penguasaan Bahasa asing yaitu Mandarin dimasa mendatang terus meningkat dan akan menjadi tantangan persaingan masa depan. Untuk itu minat belajar Bahasa Mandarin harus ditanamkan dalam diri anak sejak dini. Hal tersebut tentu saja bukan merupakan tugas yang mudah.

Berdasarkan fenomena yang terjadi, yang menjadi pokok permasalahan adalah: • Bagaimana membuat anak berminat belajar Bahasa Mandarin?

• Bagaimana menyingkapi kurangnya media penujang belajar Bahasa Mandarin?

• Bagaimana membuat buku panduan belajar Bahasa mandarin yang sesuai dengan pola pikir dan budaya Indonesia?

(10)

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan adalah jawaban untuk masalah yang teridentifikasi, yaitu: • Menyediakan media penunjang belajar Bahasa Mandarin untuk anak.

• Membuat media penunjang balajar Bahasa Mandarin, buku adalah pilihan media yang paling dicari dan dibutuhkan.

• Membuat buku panduan belajar Bahasa Mandarin dengan modul dan visual yang sesuai dengan pola pikir dan budaya Indonesia.

• Penyampaian modul dilakukan dengan bantuan daya tarik visual dan interaktif sehingga tanpa terasa anak belajar sambil bermain.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber data

Sumber data yang digunakan penulis adalah: 1.4.1.1 Data Primer

Adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh penulis atau yang mewakilinya. Penulis melakukan wawancara dan observasi pada lembaga pengajaran bahasa, sekolah, tenaga pengajar bahasa, orangtua dari anak berumur 4-10 tahun.

1.4.1.2 Data Sekunder

Adalah data yang diambil tidak dari sumber langsung asli, yaitu data yang diperoleh dari buku, suatu dokumen, internet, majalah, dan jurnal yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Penulis banyak menggunakan media buku, internet, dan fakta lapangan.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan penulis: 1.4.2.1 Observasi

Suatu metode penelitian dengan cara menyiapkan instrumen penelitian yaitu

(11)

Universitas Kristen Maranatha  diucapkan tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut (khususnya kegiatan belajar mengajar). Penulis juga melakukan observasi di lapangan untuk mengumpulkan fakta.

1.4.2.2 Wawancara

Dengan mewawancarai narasumber, menghasilkan data yang nyata melalui jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan. Wawancara bersifat fleksibel, melalui wawancara

penulis dapat mengetahui pendapat personal sebagai masukan untuk langkah yang akan diterapkan kemudian.

1.4.2.3 Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data melalui buku, koran, majalah, internet, dsb. Penulis

(12)
(13)

67 

Universitas Kristen Maranatha  BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mempelajari bahasa kini telah menjadi kebutuhan dalam persaingan global. Di Indonesia masyarakat yang telah menadari pentingnya bahasa asing mulai menanamkan kemampuan tersebut pada anaknya sejak dini. Bahasa Mandarin

merupakan salah satu bahasa asing yang popular untuk dipelajari. Namun disayangkan bahwa di Indonesia media pembelajaran yang ada masih sangat minim. Pada Tugas Akhir ini, penulis ingin memberi solusi atas masalah tersebut melalui dunia desain grafis yaitu dengan membuat “Buku Panduan Belajar Bahasa Mandarin untuk Anak”.

Mendesain buku merupakan pekerjaan yang sistematis dan konsisten. Isi dari sebuah buku haruslah konsisten dari awal hingga akhir. Desain layout buku secara mendasar juga dibimbing oleh system yang telah disesuaikan dengan isi buku sebelumnya. Isi

buku adalah bagian yang paling penting, karena itu, desain yang digunakan haruslah mengedepankan isi buku dan mencerminkan buku itu sendiri.

Desain buku untuk anak sangat beragam, mulai dari pop up permainan ilustrasi dan sebagainya, desain buku anak biasanya menggunakan warna ceria karena secara

psikologis memang warna ceria berfungsi sangat baik agar direspon anak. Ilustrasi dan keunikan bentuk buku juga berperan terhadap respon anak terhadap buku, disamping isi itu sendiri.

Minat utama anak secara visual dapat digunakan oleh desainer untuk membuat isi

(14)

Agar anak berminat belajar Bahasa Mandarin, dibutuhkan rangsangan dari luar berupa visual yang menarik dan media interaktif. Memenuhi kebutuhan tersebut, maka buku panduan belajar Bahasa Mandarin ini banyak berisi ilustrasi sebagai

penerjemah kata maupun penunjang pemahaman modul. Ilustrasi berupa gambar dengan bentuk yang sederhana dan warna yang cerah ceria. Bentuk sederhana lebih mudah dipahami anak dan menghindari terjadinya arti gambar yang ambigu, terutama ketika menerangkan arti kata tertentu.

Pewarnaan ilustrasi disesuaikan dengan warna yang menarik bagi anak yaitu warna ceria. Warna tidak harus sama dengan warna benda pada kenyataannya, digunakan imajinasi agar tidak monoton dan lebih menarik.

Interaktif buku kebanyakan berupa papercraft, agar buku tidak terlalu tebal, yang digunakan merupakan bentuk sederhana papercraft. Bagian buku yang terutama yaitu modul berisi pelajaran yang kurikulumnya lebih ringan dari kurikulum buku impor. Desain dan modul buku saling terkait satu sama lain, semuanya

berkesinambungan menyampaikan materi pelajaran Bahasa Mandarin dengan menarik dan menyenangkan.

5.2 Saran Penulis

Bagi desainer yang ingin mendesain buku, ada baiknya untuk membuat kerangka

sistematis buku terlebih dahulu agar proses layout buku tertata dengan rapi. Setelahnya penulis menganjurkan untuk membuat sketsa thumbnail per halaman uku, hal ini sangat berguna agar penyususunan buku terarah penyesuaiannya antara isi buku, jumlah halaman dan desain yang akan dibuat. Jika menggunakan ilustrasi, hendaknya penguasaan terhadap media ilustrasi yang akan dibuat didalami terlebih

(15)

69 

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR PUSTAKA

1. Daryanto S.S. (1997) Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya. Apollo 2. Departemen Pendidikan Nasional. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat

Bahasa cetakan ke 4. Gramedia Pustaka Utama.

3. George E. Belch & Michael A. Belch., Advertising and Promotion (An Integrated

Marketing Communications Perspective).

4. Holtzschue, Linda. (2006) Understanding Color, An Introduction for Designers.

Hoboken, Newjersey. Johnwiley n Sons, inc.

5. Hurlock, Elizabeth B. (1993) Perkembangan Anak Jilid 1 (terjemahan Meitasari

Tjandrasa). Jakarta : Erlangga.

6. Retno L. (2007) Majalah Mom & kiddie. Edisi 02 – Tahun ke II – (27 Agustus –

09 September 2007)

7. Prof.Dr.Samsunuwiyati Mar’at,Psi. (2005) Psiko Linguistik – Suatu Pengantar.

Bandung. PT Refika Aditama.

8. Wikipedia.com 2008-2009

9. www.MyOneSource.com

10. Jurnal Oleh: Triyadi Guntur Wiratmo, Galeri Soemardja, 5 Nopember 2007

“Transformasi Fungsi Gambar dalam Ilustrasi: Dari Dekorasi Visual, Interpretasi Visual, Jurnalis Visual sampai Opini Visual.”

http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/ 1 Maret 2009

11. Relation Of Color With Child Psychology Munir Moosa Sewani

Published Wednesday 12th 2007

12. http://www.nationsonline.org/ 31 Desember 2008

13. Tipsdesain.com 2 maret 2009

14. www.Organisasi.org – perpustakaan Online Indonesia, 2005-2009

15. www.satwapunah.com 23 maret 2009

16. www.Infoskripsi.com 2008

Referensi

Dokumen terkait

definisi gaya pacaran sehat menurut Iwan dapat dijelaskan sebagai berikut 19 Pacaran yang sehat adalah pacaran yang baik serta dapat dipengaruhi oleh 4 faktor antara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) instrumen tes diagnostik model testlet yang dikembangkan dinyatakan valid dari aspek materi, aspek konstruksi, dan aspek bahasa,

Dari hasil pendeteksian yang telah dilakukan didapatkan bahwa metode Bidirectionaal Associative Memory (BAM) memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dalam melakukan

Dilihat dari nilai rata-rata agregat koefisien maka dapat dikatakan bahwa model GARCH (49,28%) adalah model yang baik dalam menjelaskan kapasitas volatilitas historis terhadap

Jika semua sudah benar-benar faham maka kelompok tersebut akan menjadi tangan kanan dosen untuk membantu dosen dalam mendampingi kelompok lain yang masih mengalami kesulitan.

ZURIATI BINTI IBRAHIM ( DR.. FAKULTI PERUBATAN DAN SAINS KESIHATAN Fakulti. JABATAN PEMAKANAN DAN

Semakin tinggi angka rasio mengindikasikan bahwa semakin tinggi jumlah asset pemerintah daerah yang digunakan dalam pembayaran pokok pinjaman dan bunga, sehingga

Hasil Overlay peta curah hujan, jenis tanah, kelas lereng, dan pengelolaan tanaman dan konservasi tanah yang kemudian diperoleh peta land unit DTA Danau Wisata