• Tidak ada hasil yang ditemukan

Para srikandi kabinet kerja (bagian 1).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Para srikandi kabinet kerja (bagian 1)."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

to

281Tll

lel

...,&"-..,,.*"*re.Jt'...,, )

Kamis Wage,

6

November2C

HALAMATT

WACANA

IBERNAS.JOGJA

Para

Srikandi

Kabinet

KerJa

KABINET

Kerja

telah dilantik

oleh

Presiden

Joko Widodo

pada

tanggal 27 Oktober 2014. Sarnbutan

masyarakat

cukup

beragam, ada yang optimis, namun tak sedikit pula

yang

ragu

akan

track

record

dan

kinerja para menteri tegpilih. Sejak

dilantik

sebagai presiden, Jokowi

butuh waktu sepekan untuk

menen-tukan para pembantunya

ini.

Presi-den

Jokowi

tampak cukup selektif

dan berhati-hati

dengan meminta

saran

dari

KPK

dan

PPATK

untuk

mencegah masuknya orang-orang

yang

kemungkinan terseret kasus

korupsi.

Tidak

hanya terobosan ini yang patut diapresiasi, namun juga

soaljumlah keterwaki lan perempuan.

Dari 34

menteri

yang dilantik

tersebut, delapan

di

antaranya pe-rempuan. Putri-putri terbaik bangsa

yang

berkesempatan

membantu

tugas-tugas Presiden

Jokowi

yaitu

Puan

Maharani (Menko

Pemba-ngunan Manusia dan Kebudayaan), Retno Lestari (Menteri Luar Negeri), Nila Djuwita Anfasa Moeloek

(Men-teri

Kesehatan), Khofifah Indar

Pa-"

rawansa (Menteri Sosial),

Siti

Nur-baya (Menteri

Lingkungan Hidup

dan Kehutanan), Yohana Yambise

(Menteri Pemberdayaan .Perempuan

dan Perlindungan

Anak),

Rini

M.

Soemarno

(Menteri

BUMN),

dan

Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan

dan Perikanan).

Sejak zaman Presiden Soeharto

hingga

presiden-presiden

pasca Reformasi, jumlah perempuan dalam kabinet paling banyak empat orang.

Gebrakan

ini

tentu

menorehkan

sejarah di Indonesia sebagai kabinet dengan

jumlah

menteri perempuan

paling

banyak.

Dinamika

perpo-litikan

di

dunia dalam

sejarahnya sejak dulu

memang didominasi

oleh kaum Adam. Tak

salah apabila

Suhar-tonoW.Pranoto(2010) menyebut

bahwa

se-jarah cenderung

men-jadi androsentic

ka-kursi untuk laki-laki

di

parlemen. Inilah

feno-minayang

membukti-kan

betapa sulitnya

perempuan

menem-bus panggung

politik

foimal.

Jauh sebelum kolo-nialisme masuk ke

In-donesia,

perempuan

Jawa menyandang

sta-Kalinyamat

yang

pemberani d

Kerajaan Demak, hin-egaR. A. Kar

yang

menggelorakan

perjuanl

emansipasi perempuan.

Selr

mereka

masih banyak

pejui

perempuan lainnya seperti Cut N,

Dien, Cut Meutia, Martha Chri.st

Tiahahu,

Maria

Walanda Maran

Dewi

Sartika, Rohana Kudus, r

lainnya. Mereka semua tidak har

menjadi

pendukung

di

belaki

kaum laki-laki dalam meraih ken dekaan. Mereka merupakan peli

utama yang

juga

ambil

bagian bagai penggerak sejarah bangsa Setelah kemerdekaan Indonr

diproklamirkan,

perempuan

jr

berperan pada masa kemerdeka misalnya Soerastri Karma Trimr wartawan

tiga

zaman yang per

menjadi

Menteri

Perburuhan p

masa Orde Lama; Maria Ulfah S

toso, anggota

BPUPKI

dan per

menjadi Menteri Sosial pada Kabi Sjahrir; dan lainnya. Sayangnya lamperjalanan sejarah, peran peft

puan dalam politik semakin melen Tuduhan keterlibatan Gerwani dal

Peristiwa G30S membuat peremp

di

masa-masa selanjutnya men-cenderung

apolitik.

Perempuan mudian diwadahi dalam organis organisasi seperti Dharma Wan

PKK,

Dharma Pertiwi, dan lain

yang terbentuk karena

penga

(eksistensi atau kedudukan) su

mereka.

Meski belum mencapai 30 per

seperti yang dijanjikan, namun

kl

perempuan

dalam

kabinet kali merupakan yang tertinggi sepanj sejarah ptmbentukan kabinet di

donesia.

**{.

Hendra Kurniawan MPd,

Do

Pendidikan Sejarah

FKIP llnit

sitas Sanata

Dharnta

Yogyaka

Oleh:

HendraKurniawan

rena banyak berbicara

tentang

kekuasaan, pemerintahan, perang,

politik,

militer, dan sejenisnya yang

identik

dengan

laki-laki.

Artinya

perempuan dianggap

bukan

pada tempatnya

jika

turut berperan dalam

pemerintahan. .Perempuan hartya

menjadi objek dan second sex.

Baru

sekitar

abad

20

muncul

gerakan gender yang hendak mem.

perjuangkan kedudukan

dan

mar-tabat perempuan.

Dikotomi

antara

laki-laki dan perempuan secara ridak sengaja telah membuat subordinasi

perempuan

oleh laki-laki.

Akibat

oposisi biner

ini

lakiJaki

lebih ter-ekspose

di

sektor

publik,

sedang-kan

perempuan

dianggap

lebih

cocok

ada

di

sektor domestik (di

dalam rumah).

Masalah bias gender dalam

po-litik

sudah lama menjadi isu global

dan terjadi di berbagai negara. Dalam

Konferensi

Dunia ke-4

tentang

wanita tahun 1995 ai Beijing, masalah bias gender dalam politik telah

men-dapat perhatian

khusus.. Saat

itu

diusulkan

meirgenai pernberiin

kuota 30 persen terhadap-perempuan

dalam parlemen. Bahkan sekarang

ini

ada yang menaikkan tuntutannya menjadi 50 persen, seimbang dengan

tus

sebagai

kanca

wingkdng bagi

suaminya.

Nasib

istri

sepenuhnya

brgantung

pada suami yang sering

digambarkan dengan swarga nunut,

neraka /<arar. Masuknya

kolonial-'

isme Belanda tidak membawa angin segar humanistik bagi kaum

pereh-puan, namun semakin menyeret kaum perempuan pada praktik-praktik yang

lebih merendahkan martabaL

Hersri

Setiawan dalam Prisma

tahun

l99l

bahkan memberi

judul

tulisannya yang menggelitik namun sarat makna:

Wanita:

Alas Kaki

di

Siang

Hari,

Alas

Tidur

di

Waktu

Malam.

Pandangan

yang

menem-patkan

perempuan sebagai objek

merupakan

produk

dari

sistem

masyarakat viri sentrisme. Patriarkat

berpadu dengan feodalisme

sema-kin memantapkan kaum perempuan

sebagai objek atau kepemilikan

laki-laki.

' Sebenarnya

jika

ditetrisuri lebih

lanjut dalam

Sejar4h

Indonesia,

peran

politik

perempuan tidak dapat

diabaikan

begitu

saja. Banyak to-koh perempuan yang turut berperan secara signifikan dalam perjalanan

politik

di Indonesia. Sebut saja Ratu

Sima penguasa Kerajahn Kalingga

(2)

WACANA

BERTTAS

JOGJA

Jumat

Kliwon,

7

November

2O1

4

HALAMAN 4

ARTINYA

perempuan semakin

diakui peranan dan kemampuannya. Perempuan tidak dipandar.rg sebelah

mata atau hanya dianggap sebagai

objek

pelengkap.

Kaum

feminis

selama

ini

lebih menyenangi istilah perempuan dengan alasan bahwa

kata

dasar

"empu"

menunjukkan

adanya otoritas (kepemilikan)

perem-puan terhadap

dirinya

sendiri.

Perempuan merupakan individu yang

mandiri dan tidak bergantung pada

orang

lain (laki-laki).

Pengakuan

bahwa perempuan memi liki kapasitas

dan.kesempatan yang sama dengan

laki-laki

dalam

politik

semakin

me-yakinkan bahwa perempuan

seyo-gyanya mampu mengurangi

kesen-jangan

gender dalam pengambilan

keputusan-keputusan publik.

Koalisi

Perempuan lndonesia

juga

memindang

penempatan menteri perempuan dalam kabinet sangat strategis

untuk

mengurangi

bahkan jika mungkin menghapuskan

realita

kemiskinan

yang

berwajah

perempuan.

Misalnya

penempatan Yohana Yambise yang berasal dari

Papua

sebagai

Menteri

Pember-dayaan Perempuan dan Perlindung-an Anak diharapkan mampu memberi perubahan

signifikan

terhadap

ke-sejahteraan perempuan

dan

anak

Indonesia pada umumnya

dan

khususnya

di

wilayah

Indonesia

Timur.

Dernikian pula dengan

ge-brakan dan kinerja Susi Pudjiastuti

sebagai

Menteri Kelautan

dan

Perikanan dalam

waktu

seminggu

ini

cukup

meneguhkan kapasitas

dirinya.

Terbukanya peluang bagi kaum

perempuan

untuk

berpartisipasi

secara lebih aktif dalam dunia

politik

terutama pada ranah eksekutif

men-jadi

kesempatan

yang

baik

umuk memberikan pendidikan pada

ma-syarakat

agar

peduli

gender dan

Oleh

:

Hendra Kurniawan

berkeadilan sosial. Kaum perempuan

'

juga

perlu

semakin meningkatkan kbmampuan dan kePercaYaan

diri-nya

agar

tidak

ragu untuk

terjun

dalam bidang-bidang yang sebelum-nya hasebelum-nya didominasi oleh laki-laki.

Ini

pentin-e agar

jangan

samPai

masih ada peremP6lan Yang justru secara tidak sadar menomorduakan dan membatasi dirinYa sentliri.

Semoga kehadiran Para Srikandi

dalam Kabinet Kerja ini mampu

me-warnai dan semakin menYelaraskan dinamika kerja pemerintah sekaligus

meredam

situasi

politik

nasional yang seringkali

naik

tensinya.

***

Ilendra Kurniawan

M.Pd, Dosen

Pendidikan Seiarah

FKIP

Uttiver'

Referensi

Dokumen terkait

Penyuluhan, dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Lurah di wilayah Kelurahan Merjosari, untuk berkoordinasi terlebih dahulu serta

Pengadaan benih di dusun ponggang juga tidak sulit dikarenakan adanya Balai Benih Ikan yang berada di Kota purwakarta, yang tidak jauh dari Dusun Ponggang

Terdapat beberapa wilayah yang di prediksi memiliki intensitas curah hujan kategori tinggi yaitu di sebagian Kabupaten Indragiri Hilir, sebagian wilayah Rokan Hulu dan

Dengan adanya fakta perbandingan kemampuan militer dan ekonomi antara Tiongkok dan Jepang tersebut, terlihat jelas bahwa Tiongkok dalam kapabilitas negara, lebih

4.3 Hasil Observasi Kolabolator Terhadap Aktivitas Peneliti dalam Pelaksanaan Layanan Informasi Berbantuan Audio Visual Siswa Kelas X PD 1 SMK Raden Umar Said Kudus Siklus

Hipertermi adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap in*eksi atau =at asing yang masuk ke dalam tubuhnya.. 5ila ada in*eksi atau =at asing masuk ke tubuh

untuk menyiapkan pendapat pribadinya sejak berada pada kelompoknya sendiri (home group) sebagai bentuk tanggung jawab yang akan disampaikan kepada forum diskusi

Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif antara PKLD terhadap kemampuan dakwah siswa MA. Sunan Kalijaga tahun 2014 dengan tingkat korelasi