• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

A. Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

Abd. Kadir, dkk. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Abdulsyani. 1994. Sosiologi Skema, Teori dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara.

Abuddin Nata. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Prenada Group..

Ahmad Ibnu Hanbal Abu ‘Abdullah asy-syaibani, Musnad al-Imam Ahmad Ibn Hanbal. Jilid 2..

Ahmad Mushtafa Al- Maraghi. 1987. Tafsir Al Maraghi jilid 6. Semarang: PT.

Karya Toha Putra Semarang.

Amina Abu Aljawiy. 2013. Kumpulan Ringkasan Hadits Tentang Kejujuran, Cepu, Mahad Annashihah.

Amirullah Syarbini. 2016. Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Bambang Syamsul Arifin & Rusdiana. 2019. Manajemen Pendidikan Karakter.

Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

Barnawi dan Jajat Darojat. 2008. Penelitian Fenomenologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an Terjemahan. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Desi Relita Sari, Amelia Zainur Rasyidah. Peran Orang Tua Pada Kemandirian Anak Usia Dini. Early Childhood Vol. 3 No. 01 Mei 2019.

Dharma Kseduma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

E. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Eka Prihatin. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Fathul Bari, Kitab al-Janaiz III/219, Hadist No. 1358, 1359.

Fathul Bari, Kitab al-Jumuah, II/380, Hadist No. 893.

Fuad Ihsan. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Fuad Ihsan. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(2)

Hadari Nawawi. 1984. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Hasan Basri. 2012. Kapita Selekta Pendidikan. Bandung: CV Pusaka Setia.

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers..

Heri Gunawan. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:

Alfabeta.

Hestia, dkk. (2013). “Peranan Guru Dalam Menanamkan Nilai Kejujuran Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Jurnal Kultur Demokrasi, 1 (6).

http://10213918.siap-sekolah.com/data-siap/guru-daftar/

https://almanhaj.Or.Id.3466-orang-tua-bertanggung-jawab.html.

Imam Wahyudi. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

J. R. Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo, Anggota IKAPI.

Johansyah. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Islam. Jurnal Ilmiah ISLAM FUTURA. 9 (1).

Kompri. 2014. Manajemen Pendidikan-2. Bandung: Alfabeta.

Lexy J. Moleong. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

M. Ngalim Purwanto. 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

M. Ngalim Purwanto. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Maman Ruhiman, Nana Supriatna, dan Kosim. 2004. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Messi & Edi Harapan. 2017. Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran Di Dalam Kegiatan Madrasah Berasrama (Boarding School). Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan. 1 (1).

Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Muhammad Yaumi. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Muhammad Yusuf. 2013. Membentuk Karakter Melalui Pendidikan Berbasis Nilai. Jurnal Al-Ulum. 13 (1).

(3)

Nikmah Rochmawati. 2018. Peran Guru dan Orangtua Membentuk Karakter Jujur Anak. Al-Fikri|Jurnal Studi dan PenelitianPendidikan Islam. 1 (2).

Nikmah Rochmawati. Peran Guru dan Orang Tua Membentuk Karakter Jujur Pada Anak. Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam. 1 (2).

Nirra Fatmah. 2008. Pembentukan Karakter Dalam Pendidikan. IAIT Kediri. 29 (2).

Nizar Rangkuti. 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, dan Penelitian Pengembangan. Bandung: Ciptapustaka Media.

Novan Ardy Wiyani. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa.

Yogyakarta: Teras.

Nurla Isna A. 2012. Mencetak Karakter Anak Sejak Janin. Yogyakarta: DIVA Press.

Ramayulis. 2013. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulya.

Ratna Megawangi. 2004. Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.

Rianawati. 2017. Kerjasama Guru dan Orangtua Dalam Pendidikan Akhlak.

Pontianak: Top Indonesia.

Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta.

Soemiarti Fatmonodewo. 2008. Pendidikan Anak Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan Mustoip & Muhammad Japar & Zulela MS. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter. Surabaya: CV. Jakad Publishing.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.

Supardi. 2013. Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryadi. 2006. Kiat Jitu Dalam Mendidik Anak. Jakarta: Edsa Mahkota.

Teguh Triwiyanto. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Umar Sidiq dan Moh . Miftachul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan.Ponorogo: CV. Nata Karya.

(4)

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(5)

LAMPIRAN 1

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PAI DAN ORANG TUA

NO Aspek Yang Diamati Jawaban Alternatif Ada Kadan

g- Kadan

g

Tidak ada

1 Kerjasama yang dilakukan pihak Sekolah terutama guru PAI dan orang tua siswa

2 Pihak sekolah mengadakan rapat dengan melibatkan orang tua siswa

3 Guru PAI mengadakan layanan bimbingan keagamaan di sekolah

4 Guru PAI dan orang tua membuat

kesepakatan tentang pembentukan karakter siswa

5 Orang tua menghadiri rapat sekolah

6 Guru PAI memberikan informasi perkembangan siswa disekolah kepada orang tuanya

7 Guru PAI menerima saran dan kritik dari orang tua siswa

8 Guru PAI berperan aktif dalam membentuk dan menumbuhkan karakter jujur siswa

(6)

9 Orang tua berperan aktif dalam

membentuk dan menumbuhkan karakter jujur siswa

10 Terdapatnya hambatan dalam kerjasama guru PAI dan orang tua

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA

A. Daftar wawancara dengan Kepala SMP PAB 2 Helvetia

1. Bagaimana bentuk-bentuk kerjasama yang dilaksanakan antara orang tua dan guru PAI dalam memebntuk karakter jujur siswa?

2. Bagaimana perencanaan pelaksaan prosedur kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

3. Kapan pihak sekolah mengundang orang tua datang ke sekolah?

4. Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

5. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

6. Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

B. Daftar wawancara dengan Guru PAI SMP PAB 2 Helvetia

1. Bagaimana bentuk-bentuk kerjasama yang dilaksanakan antara orang tua dan guru PAI dalam memebntuk karakter jujur siswa?

2 Bagaimana perencanaan pelaksaan prosedur kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

3 Kapan pihak sekolah mengundang orang tua datang ke sekolah?

(7)

4 Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

5 Bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

6 Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

C. Daftar wawancara dengan Orang Tua Siswa SMP PAB 2 Helvetia

1. Bagaimana bentuk-bentuk kerjasama yang dilaksanakan antara orang tua dan guru PAI dalam memebntuk karakter jujur siswa?

2. Bagaimana perencanaan pelaksaan prosedur kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

3. Kapan pihak sekolah mengundang orang tua datang ke sekolah?

4. Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

5. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

6. Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

LAMPIRAN 3

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Informan Kepala Sekolah SMP PAB 2 Helvetia Nama : Maimunah, S. Pd

Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah Tanggal Wawancara : 21 Oktober 2021

Pukul : 08.15 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh Kepsek : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarokaatuh

(8)

Peneliti : Selamat Pagi buk ! Kepsek : Selama Pagi juga nak.

Peneliti : oh iya buk.. saya izin memperkenalkan diri nama saya Dedek Kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jadi tujuan saya kesekolah ini untuk melakukan penelitian tugas akhir skripsi saya buk... jadi saya mohon izin sebelumnya mengganggu waktunya ibuk untuk saya wawancarai dan maaf juga kalau saya sedikit menggangu kegiatannya ibuk.

Kepsek : Tidak apa-apa nak, Ibu tidak merasa terganggu dan Insyaallah ada waktu. Silahkan, apa yang bisa Ibu bantu? Oh iya kalau boleh tau apa judul skripsi yang kamu buat nak?

Peneliti : Judul skripsi saya mengenai Kerjasama Orang Tua dan Guru PAI Dalam Membentuk Karakter Jujur Siswa Di SMP PAB 2 Helvetia Kepsek : Oh mengenai karakter ya nak! Bagus tuh judulnya, selanjutnya

apa yang bisa ibu bantu?

Peneliti :Saya izin bertanya mengenai adakah bentuk kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di SMP PAB 2 Helvetia ini buk?

Kepsek : Oh tentunya ada nak. “dalam proses pembentukan karakter jujur yang pertama dan berperan penting untuk melakukan hal itu adalah siswa, selanjutnya guru yang memantau dan membentuk karakter siswa tersebut disekolah, selain itu orang tua juga harus mampu dan memantau apa saja yang dikerjakan anaknya. Jadi karakter siswa dapat terbentuk melalui peran dan kontrol antara orang tua dan guru. Kerjasama dapat dijalankan melalui monitoring menggunakan media komunikasi atau bisa juga dengan buku penghubung agar orang tua dapat mengetahui apa saja yang dilakukan anaknya disekolah dan begitu juga sebaliknya, guru pai juga tau apa saja yang dilakukan anak didiknya ketika berada dirumah

Peneliti : oh seperti itu ya buk bentuk kerjasamanya !

(9)

Kepsek : iya nak memang seperti itu kerjasama yang terjalin antara orang tua dan guru PAI di sekolah ini.

Peneliti : oh iya buk selanjutnya saya izin bertanya lagi mengenai Bagaimana prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Kepsek : oh begini nak penjelasannya mengenai hal itu. “Dalam melakukan perencanaan kerjasama dengan orang tua siswa sebenarnya sudah ada dibuat sejak awal murid masuk dan menjadi siswa di SMP PAB 2 Helvetia. Sebelum pihak sekolah maupun guru mengadakan pertemuan atau rapat dengan orang tua siswa, terlebih dahulu kami melakukan mediasi dan musyawarahdengan dewan guru dan staff di sekolah. Hal ini dilakukan agar memberi arah tentang hal apa saja yang nantinya akan dibahas ketika rapat dengan orang tua siswa terjadi. Selain itu musyawarah ini dilakukan untuk menentukan waktu serta pembicara secara jelas. Setelah hal itu barulah kami membuat surat undangan kepada orang tua siswa, dan biasanya surat tersebut kami bagikan kepada anak-anak murid agar bisa mereka bawa pulang dan diserahkan kepada orang tuanya Peneliti : Selanjutnya saya bertanya buk megenai kapan pihak sekolah

mengundang orang tua datang ke sekolah?

Kepsek : Oh soal itu biasanya pihak sekolah mengundang orang tua murid dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti rapat sekolah, kegiatan hari besar Islam atau pada waktu pembagian raport siswa, bisa juga ketika siswa mnegalami masalah di sekolah.

Peneliti : oh iya buk kemudian mengenai hal ini, Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Kepsek : soal mengenai nilai-nilai karakter tentunya dalam menanamkan nilai-nilai karakter terhadap anak tentulah harus sejak dini sesuai

(10)

dengan ajaran agama Islam yaitu atas dasar Iman dan taqwa. Di sekolah juga kami mengajarkan supaya siswa-siswi memiliki sopan santun, disiplin yang tinggi, sikap jujur dan tata kerama yang baik,hal ini diterapkan kepada seluruh siswa-siwi yang ada di sekolah, agar mereka bisa lebih terbentuk lagi karakternya setiap guru yang masuk ke kelas terutama guru PAI wajib memberikan nasehat atau motivasi kepada mereka sebelum pembelajaran dimulai

Peneliti : Kemudian buk, saya bertanya kembali mengenai strategi yang dilakukan dalam memebntuk karakter jujur siswa?

Kepsek Tentunya ya nak dalam memebntuk karakter seseorang itu harus menggunakan strategi yang baik dan optimal. strategi yang dilakukan kepada anak didik untuk pembinaan dan memebntuk karakter jujur dengan cara memotivasi diri anak dan pembiasaan kepada anak didik. Motivasi sangat penting dilakukan agar perlahan-lahan karakter anak dapat terbentuk sesuai dengan apa yang diharpkan. Motivasi juga merupakan dorongan yang dilakukan oleh guru kepada siswa, dengan adanya dorongan tersebut diharapkan siswa akan selalu melakukan kebaikan. Selain memberikan motivasi secara berkala guru juga harus membiasakan siswa untuk selalu bersikap jujur dalam keadaan apapun. Ada juga strategi yang dilakukan untuk membentuk karakter jujur siswa di sekolah melalui pembelajaran di dalam kelas. Guru menyampaikan suatu materi pembelajaran dengan memasukkan nilai-nilai atau kisah-kisah tentang pembentukan karakter terutama karakter jujur di dalamnya.

Peneliti : Terimakasih ya buk atas waktunya, dan maaf sudah mengganggu waktunya ibuk. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh Kepsek : Iya tidak mengapa kok nak, semoga dilancarakan tugasnya dan

bisa menjadi generasi yang berguna kedepannya.

(11)

B. Identitas Infroman Guru PAI SMP PAB 2 Helvetia Nama : Muhammad Wasilah yusuf, S. Pd Tempat Wawancara : Ruang Guru

Tanggal Wawancara : 21 Oktober 2021

Pukul : 09.00 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum Pak Guru PAI :Wa’alaikumussalam Nak

Peneliti : sebelumnya. Maaf mengganggu waktunya bapak saya dedek kurniawan mahasiswa UINSU meminta izin untuk mewawancarai bapak mengenai tugas akhir kuliah saya

Guru PAI : oh iya, tidak apa-apa nak, apa yang bisa bapak bantu dan apa pertanyaan yang harus bapak jawab?

Peneliti :pertama saya ingin bertanya mengenai adakah bentuk kerjasama orang tua dan guru PAI yang terjadi di sekolah ini?

Guru PAI : tentunya ada bahwa bentuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI bisa sangat membuahkan hasil yang cukup baik terutama bagi siswa. Kerjasama yang dilakukan untuk membentuk karakter jujur siswa selain menggunakan buku monitoring, beliau menjelaskan bahwa pembentukan karakter jujur siswa juga bisa dilakukan dengan cara guru PAI bekerjasam dengan guru BK agar siswa dapat lebih terarah, misalnya saja anak tersebut memiliki kemampuan dibidang tertentu seperti pidato, qiroah, dsb.

Peneliti : oh seperti itu ya pak, selanjutnya pak mengenai apakah bapak tau Bagaimana prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Guru PAI : oh itu seperti ini nak, Sebuah perencanaan terkadang datangnya

(12)

secara tiba-tiba atau bisa disebut spontan, misalnya saya ambil contoh ketika siswa mengalami masalah dalam pembelajarannya di sekolah atau melakukan kenakalan yang berulang-ulang seperti tidak mau belajar, sering berkelahi dengan temannya atau sering tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas. Maka saya selaku wali kelas akan menyuruh siswa tersebut untuk menyampaikan kepada orang tua untuk datang ke sekolah.

Peneliti : Selanjutnya pak mengenai kapan biasanya pihak sekolah mengundang orang tua datang ke sekolah?

Guru PAI : begini nak, mengenai hal ini biasanya orang tua diundang ke sekolah pada saat waktu-waktu tertentu saja seperti pada saat pembagian raport, kemudian juga ketika siswa memiliki kendala dalam proses pembelajaran seperti tidak bisa membaca dan menulis. Namun sering dijumpai juga orang tua yang datang sendiri ke sekolah tanpa di undang pihak sekolah hanya untuk sekedar menanyakan perkembangan anaknya dari segi perkembangan karakternya atau prestasinya

Peneliti :lalu setelah itu ya pak, pertanyaan selanjutnya tentang Apa nilai- nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Guru PAI :Perihal itu kalau saya pribadi tentulah menamkan karakter jujur, disiplin ,sopan santun, kebersihan dan yang paling penting sikap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maupun orang lain

Peneliti : oh seperti itu pula ya kan pak!

Guru PAI :Iya nak kurang lebihnya menurut bapak seperti itu memang.

Karena kita harus mencontohkandiri kita sendiri dulu biar bisa di contoh orang lain.

(13)

Peneliti : Terimakasih ya pak sudah mau meluangkan waktunya untuk diwawancarai, saya izin pamit. Assalamu’alaikum pak.

Guru PAI Iya nak. Sempoga dilancarkan urusannya, Wa’alaikumussalam.

Peneliti : oh iya kemudian tentang bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

Guru PAI : Menurut bapak ya nak, strategi yang dilakukan untuk membentuk karakter jujur siswa bisa dengan cara memasukkan nilai karakter tersebut ke dalam pembelajaran, misalnya ketika memasuki pembelajaran tentang jual beli, maka disitu bisa diselipkan tentang pentingnya kejujuran dalam berniaga sehingga dengan begitu siswa dapat dengan mudah menerapkannya di kehidupan nyata seperti di sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Peneliti Kemudian pertanyaan terakhir saya pak, Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Guru PAI : Kalau menurut bapak ya nak, upaya yang dilakukan dengan cara memberikan pemahaman kepada orang tua siswa tentang pentingnya menjalin kerjasama dengan sekolah dalam membentuk karakter jujur siswa. Kemudian bisa juga dengan cara melakukan kunjungan kerumah siswa apabila guru ingin memperoleh data yang lengkap , baik itu tentang siswa, keadaan orang tua serta keadaan lingkungan tempat tinggal siswa.

(14)

C. Identitas Infroman Guru PAI SMP PAB 2 Helvetia Nama : Muhammad Syafi’i, S. Pd

Tempat Wawancara : Ruang Guru Tanggal Wawancara : 25 Oktober 2021

Pukul : 09.00 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum Pak Guru PAI : Wa’alaikumusalam Nak.

Peneliti : Izin mengganggu waktunya ya pak, saya Dedek Kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan PAI yang melakukan riset penelitian di sekolah SMP PAB2 Helvetia guna menyelesaikan tugas akhir saya sebagai mahasiswa.

Guru PAI Oh iya ya nak, hal apa yang dapat bapak bantu untuk memperlancar tugas akhirmu nak?

Peneliti : Begini pak Skripsi saya berkaitan tentang kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di sekolah SMP PAB 2 Helvetia, maksud saya disini apakah saya boleh untuk mewawancarai bapak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan skripsi saya?

Guru PAI : Tentu saja boleh kok nak, slahkan saya bertanya dan insyaallah akan bapak jawab.

Peneliti : Baik pak, pertanyaan saya yang pertama mengenai apakah ada bnetuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI?

Guru PAI : Pastilah ada kerjasama tersebut, kerjasama antara orang tua dan guru PAI sangat penting dikarenakan guru PAI hanya dapat memantau perkembangan siswa terutama dalam hal

(15)

perkembangan karakternya hanya pada lingkungan sekolah, sementara orang tua juga hanya mengetahui perkembangan anaknya pada saat berada dirumah saja, dengan adanya kerjasama antara orang tua dan guru PAI diharapkan benar-benar mampu untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa, melalui beberapa pendekatan salah satunya dengan dibuat group sosmed khusus antara guru PAI dan orang tua.

Peneliti : Kemudian pak bagaimana prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Guru PAI : Mengenai hal ini Sebuah perencanaan terkadang datangnya secara tiba-tiba atau bisa disebut spontan, misalnya saya ambil contoh ketika siswa mengalami masalah dalam pembelajarannya di sekolah atau melakukan kenakalan yang berulang-ulang seperti tidak mau belajar, sering berkelahi dengan temannya atau sering tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas. Maka saya selaku wali kelas akan menyuruh siswa tersebut untuk menyampaikan kepada orang tua untuk datang ke sekolah.

Peneliti : Lalu pak, biasanya kapan pihak sekolah mengundang orang tua ke sekolah?

Guru PAI : Dalam kegiatan-kegiatan tertentu nak, seperti rapat, pembagian raport atau pada saat ada kegiatan-kegiatan pentas seni atau hari- hari besar keagamaan.

Peneliti : Selanjutnya ya pak, saya ingin bertanya juga tentang : Apa nilai- nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Guru PAI : Pendidikan karakter yang wajib ditanamkan kepada siswa-siswi

(16)

yaitu: Jujur, rasa toleransi yang tinggi terhadap etnis suku dan budaya, kreatif, mandiri dan yang terpenting kerja keras pantang menyerah harus ditanamkan di dalam diri siswa-siswi.

Peneliti Setelah itu ya kan pak, selanjutnya bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

Guru PAI Berkaitan dengan strategi yang dipakai dengan cara mengajarkan kebiasaan sehari-hari yang baik, ketika anak membuat kesalahan seperti mencontek di kelas atau pada saat waktu ujian, maka siswa tersebut harus diberikan hukuman yang membuat mereka sadar.

Saya juga memiliki strategi agar bisa di contoh oleh siswa dengan selalu datang tepat waktu ke sekolah dan menebar senyum serta tidak sombong kepada siswa ketika berjumpa di sekolah maupun diluar sekolah.

Peneliti : Terakhir pak saya ingin bertanya mengenai Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Guru PAI : Upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan yang terjadi dengan cara menghubungi langsung orang tua siswa dan menyampaikan kendala apa saja yang dialami anaknya pada saat di sekolah, dengan cara ini tentunya bisa menjadi jembatan penghubung antara orang tua dan guru PAI dalam memantau dan mengawasi perkembangan siswa agar tetap terkontrol.

(17)

D. Identitas Informan Orang Tua Siswa Nama : Siti Nurmaidah

Tempat Wawancara : Ruang tunggu penjemputan siswa Tanggal Wawancara : 29 Oktober

Pukul : 10.15 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum buk, pagi!!, boleh izin mengganggu waktunya sebentar buk?

Orangtua siswa

: Wa’alaikumussalam nak, tentu saja boleh kok nak, ada yang bisa ibuk bantu?

Peneliti : Sebelumnya saya memperkenalkan diri dulu, nama saya dedek kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan PAI, maksud hati saya ingin mewawancarai ibuk sebagai informan dalam penelitian saya yang berjudul kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di SMP PAB 2 Helvetia. Saya meminta izin apakah boleh mewawancarai ibuk?

Orangtua siswa

: Insyaallah boleh kok nak, selagi ibuk bisa menjawab apa yang ananda tanyakanakan ibuk jawab.

Peneliti : Ouhh iya buk sebelumnya terimakasih ya buk, sudah mau saya wawancarai.

Orangtua siswa

: Iya nak tidak apa-apa selagi ibu menunggu kepulangan anak ibuk disekolah jadi ya ibuk punya waktu untuk di wawancarai kok nak, silahkan langsung saja bertanya.

Peneliti : Pertanyaan saya yang pertama mengenai apakah ada bentuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI yang dilakukan di sekolah SMP PAB 2 Helvetia ini buk?

Orangtua siswa

: Menurut ibuk tentunya ada, kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama guru PAI dengan kami selaku orang tua siswa dengan menggunakan media buku pribadi siswa yang berguna untuk menjadi penghubung antara orang tua dan guru PAI dan juga guru PAI memberikan perkembangan anak didiknya

(18)

melalui group media sosial yang didalamnya berisikan kumpulan orang tua siswa yang berguna dalam mengetahui aktivitas anak dan juga untuk mengontrol anak dalam pembentukan karakter keagamaan seperti sholatnya, mengaji Al-Qur;annya dan hafalan doa-doa.

Peneliti : Selanjutnya buk, bagaimanakan pandangan ibuk mengenai prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?.

Orangtua siswa

: begini nak, Mengenai pelaksanaan kerjasama yang diadakan oleh sekolah kepada orang tua siswa seperti mengundang kami ke sekolah menggunakan surat panggilan dan terkadang anak kami yang langsung menyampaikan kepada kami bahwa diundang oleh pihak sekolah untuk mengikuti rapat.

Peneliti : kemudian daripada itu ya buk, menurut ibuk kapnkah biasanya pihak sekolah mengundang orang tua ke sekolah?

Orangtua siswa

: Pada saat kegiatan rapat dan kegiatan-kegiatan teretntu, saya juga hampir setiap hari datang ke sekolah dikarenakan mengantar dan menjmeput anak ibuk.

Peneliti Terus ya buk menurut ibuk, Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Orangtua siswa

Menurut ibuk ya nak, pendidikan terbaik yang diterapkan adalah sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti sopan santun, etika ketika berada di rumah kemudian etika ketika berada diluar rumah, saling menghargai sesama tanpa membedakan ras dan suku, rajin mengaji, patuh dengan orang tua dan guru dan bertanggung jawab

Peneliti : Selanjutnya buk, menurut ibuk bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua : Strategi yang tepat untuk membentuk karakter anak dengan cara

(19)

Siswa menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada mereka

Peneliti : Pertanyaan terakhir dari saya ya buk, Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua siswa

: Perihal ini, upaya dalam mengatasi hambatan tersebut dengan cara mengikuti alur dan senantiasa menyempatkan hadir dalam rapat yang dibuat oleh pihak sekolah.

Peneliti : Terimakasih banyak ya buk atas waktu dan kesukarelaannya untuk menjadi narasumber, dan maaf mungkin mengganggu waktunya ibuk. Assalamu’alaikum buk.

Orangtua siswa

: Iya tidak apa apa kok nak, semoga urusannya dipermudah ya nak dan senang juga ibuk bisa membantu. Wa;alaikumussalam.

E. Identitas Informan Orang Tua Siswa Nama : Syaiful Bahri

Tempat Wawancara : Ruang tunggu penjemputan siswa Tanggal Wawancara : 29 Oktober

Pukul : 11. 00 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum pak, boleh izin mengganggu waktunya sebentar?

Orangtua siswa

: Wa’alaikumussalam nak, tentu saja boleh kok nak, ada yang bisa bapak bantu?

Peneliti : Sebelumnya saya memperkenalkan diri dulu, nama saya dedek kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan PAI, maksud hati saya ingin mewawancarai ibuk sebagai informan dalam penelitian saya yang berjudul kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di SMP PAB 2 Helvetia. Saya meminta izin apakah boleh mewawancarai bapak?

Orangtua : Boleh saja kok nak, selagi bapak bisa menjawab apa yang

(20)

siswa ananda tanyakan bapak jawab.

Peneliti : Ouhh iya begini pak sebelumnya terimakasih ya, sudah mau saya wawancarai.

Orangtua siswa

: Iya nak tidak apa-apa selagi bapak menunggu kepulangan anak bapak disekolah jadi ya ada waktu untuk di wawancarai kok nak, silahkan langsung saja bertanya.

Peneliti : Pertanyaan saya yang pertama mengenai apakah ada bentuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI yang dilakukan di sekolah SMP PAB 2 Helvetia ini pak?

Orangtua siswa

: Menurut bapak kerjasama antara guru dan orang tua juga sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter anak, kami biasanya menjalin kerjasama dan memantau perkembangan anak lewat buku penghubung atau bisa juga melalui group sosial media Peneliti : Selanjutnya ya pak, bagaimanakan pandangan bapak mengenai

prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?.

Orangtua siswa

: Seperti ini nak, ketika kami diundang ke sekolah untuk memgikuti rapat, pihak sekolah sudah mengarahkan kami ketika tiba disekolah untuk memasuki ruangan yang sudah disediakan untuk kegiatan rapat. Pihak sekolah dan guru yang terkait sudah mneyiapkan segala fasilitas yang diperlukan dalam rapat seperti, ruangan, meja, kursi, serta pengeras suara, ya menurut bapak sudah baik alur prosedur perencanananya dalam melaksanakan kerjasama antara orang tua dan guru.

Peneliti : kemudian daripada itu ya pak, menurut bapak kapankah biasanya pihak sekolah mengundang orang tua ke sekolah?

Orangtua siswa

: Pada saat kegiatan rapat dan kegiatan-kegiatan teretntu.

Peneliti Terus ya pak menurut bapak, Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di

(21)

sekolah?

Orangtua siswa

Menurut bapak seperti ini nak, Pendidikan karakter yang diterapkan kepada anak-anak harus sesuai dengan ajaran agama Islam, kami selaku orang tua selalu berusaha menanamkan nilai- nilai islami kepada anak-anak kami supaya mereka dapat menjadi anak-anak yang sholeh-shleha.

Peneliti : Selanjutnya, menurut bapak bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua Siswa

: saya selalu mengajarkan kepada anak saya tentang karakter yang baik, mengarahkan anak saya supaya mempunyai sopan santun terhadap orang lain, saling menolong dan membantu teman- temannya ketika ada yang meminta tolong.

Peneliti : Pertanyaan terakhir dari saya pak, Bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua siswa

: Hambatan kerjasama antara orang tua dan sekolah terutama kepada guru PAI tentunya pasti ada, apabila saya tidak dapat menghadiri agenda rapat yang diadakan oleh pihak sekolah. Maka saya akan meminta bantuan kepada keluarga terdekat agar dapat mewakilkan saya seperti adik kandung, atau kakak saya untuk dapat hadir menggantikan saya ke sekolah. Artinya saya bisa mendapatkan kesimpulan atau informasi yang dibahas saat rapat melalui orang yang mewakilkan saya di sekolah.

Peneliti : Terimakasih ya pak atas waktu dan kesukarelaannya untuk menjadi narasumber, dan maaf mungkin mengganggu waktunya pak. Assalamu’alaikum.

Orangtua siswa

: Iya tidak apa apa kok nak, semangat dalam mengerjakan tugasnya dan bapak senang bisa membantu. Wa;alaikumussalam.

(22)

F. Identitas Informan Orang Tua Siswa

Nama : Supiyani

Tempat Wawancara : di rumah ibu Supiyani Tanggal Wawancara : 8 November 2021

Pukul : 14.00 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum buk, selamat siang dan maaf mengganggu waktunya

Orangtua siswa

: Wa’alaikumussalam nak,siang kembali dan tentu saja boleh kok nak, ada yang bisa ibuk bantu?

Peneliti : Sebelumnya saya memperkenalkan diri dulu, nama saya dedek kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan PAI, maksud hati saya ingin mewawancarai ibuk sebagai informan dalam penelitian saya yang berjudul kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di SMP PAB 2 Helvetia. Saya meminta izin apakah boleh mewawancarai ibuk?

Orangtua siswa

: Boleh banget kok nad, mumpung lagi senggang ibu di rumah jadi bisa untuk di wawancarai kok nak.

Peneliti : Ouhh iya buk sebelumnya terimakasih ya buk, sudah mau saya wawancarai.

Orangtua siswa

: Iya nak tidak apa-apa senang juga bisa membantu adek dalam menyelesaikan tugas akhirnya.

Peneliti : begini buksaya ingin bertany mengenai apakah ada bentuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI yang dilakukan di sekolah SMP PAB 2 Helvetia ini buk?

Orangtua siswa

: Menurut ibuk ada kok nak, Untuk mengetahui kegiatan anak di sekolah saya bekerjasama dengan pihak sekolah terutama kepada guru-guru yang memang mengajar di kelas anak saya, khususnya guru PAI yang saya harapkan dapat memantau dan mengembangkan karakter religius anak

(23)

Peneliti : Selanjutnya buk, bagaimanakan pandangan ibuk mengenai prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?.

Orangtua siswa

: pandangan ibuk mengenai pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada orang tua siswa dengan cara melibatkan orang tua dalam program-program sekolah, misalnya seperti waktu itu saya di undang ke sekolah untuk ikut menemani anak saya mengambil raport dan disitu juga di arahkan serta saling bertukar pendapat serta evaluasi mengenai perkembangan prestasi belajar anak di sekolah

Peneliti : kemudian daripada itu ya buk, menurut ibuk kapankah biasanya pihak sekolah mengundang orang tua ke sekolah?

Orangtua siswa

: Pada saat kegiatan rapat dan kegiatan-kegiatan rapat atau hari- hari besar keagamaan gitu dek.

Peneliti Terus ya buk menurut ibuk, Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Orangtua siswa

Menurut ibuk dengan cara menamkan nilai-nilai karakter yang berlandaskan sesuai dengan nilai-nilai Islam kepada ada saya sejak dini, mengajarkan ia perbuatan yang baik dan saling menolong antara teman sejawat, terbentuknya karakter yang baik sejak dini pada diri anak, membuat anak gampang diarahkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik

Peneliti : Selanjutnya buk, menurut ibuk bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua Siswa

: Strategi yang saya lakukan selaku orang tua siswa dengan cara mengajarkan anak saya tentang hal-hal yang baik, menyuruh dirinya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan positif seperti menjadi remaja masjid atau ikut kegiatan organisasi sekolah yang berkaitan dengan keagamaan seperti rohis dan sebagainya.

(24)

Peneliti : Selanjutnya ya buk menurut ibuk bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua siswa

: Upaya dalam mengahadapi hambatan kerjasama amtara orang tua dan guru PAI dengan cara selalu mengikuti alur kerjasama yang sudah disepakati sejak awal, dengan mengikuti alur tersebut tentulah pada saat waktunya nanti akan berkesan, karena jika kedua belah pihak saling bantu membantu untuk mensukseskan program kerjasama tentulah akan berjalan dengan baik, dan dapat dipastikan bahwa anak-anak akan merasakan dampak yang baik.

Hasil kerjasama yang baik akan memperoleh suatu yang baik.

Dengan cara aktif dan berperan setiap waktu antara orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter anak, maka anak akan benar benar terbentuk kepribadiannya, karakternya dan mentalnya, serta dapat dipastikan nantinya mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab

Peneliti : Terimakasih banyak ya buk atas waktunya dan sudah bersedia untuk menjadi narasumber, dan maaf mungkin mengganggu waktunya ibuk. Assalamu’alaikum buk.

Orangtua siswa

: Iya tidak mengapa kok nak, semoga urusannya dipermudah ya nak. Wa’alaikumussalam.

G. Identitas Informan Orang Tua Siswa

Nama : Handoko

Tempat Wawancara : Video Calls Whatapps Tanggal Wawancara : 9 November 2021 Pukul : 17. 00 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum pak, boleh izin mengganggu waktunya sebentar?

Orangtua : Wa’alaikumussalam nak, tentu saja boleh kok nak, ada yang bisa

(25)

siswa bapak bantu?

Peneliti : Sebelumnya saya memperkenalkan diri dulu, nama saya dedek kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan PAI, maksud hati saya ingin mewawancarai ibuk sebagai informan dalam penelitian saya yang berjudul kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di SMP PAB 2 Helvetia. Saya meminta izin apakah boleh mewawancarai bapak?

Orangtua siswa

: Boleh saja kok nak..

Peneliti : Ouhh iya begini pak sebelumnya terimakasih ya, sudah mau saya wawancarai melalui video call whatapps dan sudah sore-sore begini saya video calls.

Orangtua siswa

: Iya nak tidak apa-apa selagi bapak ada waktu senggang dan tidak mengganggu kesibukan, maka bapak bersedia kok untuk ditanya- tanya.

Peneliti : Pertanyaan saya yang pertama pak mengenai apakah ada bentuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI yang dilakukan di sekolah SMP PAB 2 Helvetia ini pak?

Orangtua siswa

: Menurut bapak Melalui kerjasama antara guru dan orang tua dapat lebih memantau dan mengembangkan karakteristik anak, saya selaku orang tua tidak bisa sepenuhnya mengawasi anak selama seharian penuh dikarenakan bekerja, maka dari itu ketika anak berada di sekolah, Maka guru yang mempunyai peran membantu anak baik dalam belajar mengajar dan mengembangkan potensi anak agar nantinya anak bisa mempunyai pemikiran yang cerdas dan karakter yang baik

Peneliti : Selanjutnya ya pak, bagaimanakan pandangan bapak mengenai prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?.

Orangtua : Begini nak, prosedur pelaksaan yang dilakukan oleh pihak

(26)

siswa sekolah terutama guru terkait sudah sangat baik, ketika saya di undang ke sekolah untuk mengikuti rapat mnegenai penyuluhan BSM, pihak guru menuntun dan mnegarahkan saya untuk masuk ke ruang rapat serta menjelaskan secara baik mengenai pembahasan yang dibahas pada saat rapat dan saling keterbukaan antara guru maupun para orang tua siswa

Peneliti : Selanjutnya ya pak, menurut bapak kapankah biasanya pihak sekolah mengundang orang tua ke sekolah?

Orangtua siswa

: Pihak sekolah mengundang saya ketika mengadakan rapat yang berkaitan dengan program sekolah, pernah juga pihak sekolah mengadakan rapat penyuluhan bantuan BSM dan saya menghadiri rapat tersebut, pihak sekolah juga mengundang orang tua ke sekolah pada saat kegiatan acara seperti maulid nabi atau pentas seni, serta juga ketika pembagian raport siswa. Akan tetapi saya juga sering datang ke sekolah untuk mengantar anak dan menjemput anak ke sekolah. dan kalau ada kesempatan bertemu dengan guru yang megajari anak saya di sekolah.

Peneliti Terus ya pak menurut bapak, Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Orangtua siswa

Menurut bapak begini nak mengenai nilai-nilai karakter yang saya tanamkan kepada anak sejak dini adalah karakter yang memang sesuai dengan nilai-nilai Islam, sejak dini saya terus membentuk karakter anak dengan cara memasukkan dia ke tempat mengaji agar karakter religiusnya dapat ttumbuh, mengajak dia ke pengajian rutin, serta selalu mengontrol aktivitas pergaulan dilingkungan sekitar rumah, dikarenakan faktor lingkungan juga dapat membentuk baik buruknya karakter dan watak seseorang.

Peneliti : Selanjutnya, menurut bapak bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

(27)

Orangtua Siswa

: Strategi yang paling tepat untuk membentuk karakter anak melalui didikan kedua orang tuanya, terutama Ibu si anak tersebut haruslah mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada diri anak sejak dini, bahkan orang tua juga harus selalu melihat tumbuh kembang anak, karena pada zaman sekarang ini jika salah dalam mendidik anak, maka anak tersebut akan menjadi anak yang melawan orang tua dan yang paling parah tidak perduli lagi dengan nasehat- nasehat yang diberikan kepadanya

Peneliti : lalu menurut bapak bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua siswa

: Jika orang tua dan guru sama sama saling perduli dalam melaksanakan kerjasama dalam membentuk karajter jujur siswa, maka akan mudah mewujudkan pembinaan karakter untuk membentuk karakter jujur siswa, tetapi jika gagal dalam prosesnya maka kerjasama antara orang tua dan guru tidak menunjukkan hasil yang signifikan dalam perkembangan dan pembentukan karakter anak, Maka dari itu seperti yang saya lihat di sekolah SMP PAB 2 Helvetia, pihak sekolah terutama guru sangat berperan aktif dalam membina karakter anak, mereka menginginkan agar anak yang mereka didik menjadi anak yang patuh, punya kepribadian yang baik serta cerdas secara IPTEK maupun IMTAQ

Peneliti : Terimakasih ya pak atas waktunya dan semoga pada kesempatan berikutnya kita dapat bertemu langsung untuk menjalin persaudaraan dan sillaturahmi antara umat muslim.

Assalamu’alaikum pak.

Orangtua siswa

: Iya tidak apa apa kok nak, semoga ya nak dan maaf juga kalau bapak agak sibuk akhir-akhir ini dan tidak bisa dijumpai secara langsung, intinya ananda harus semangat dalam mengerjakan

(28)

tugasnya dan bapak senang bisa membantu. Wa’alaikumussalam.

H. Identitas Informan Orang Tua Siswa

Nama : Suhendra

Tempat Wawancara : Video Call Whatapps Tanggal Wawancara : 12 November 2021 Pukul : 08. 00 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum pak, selamat pagi, izin mengganggu waktunya ya pak.

Orangtua siswa

: Wa’alaikumussalam nak, pagi juga nak, tentu saja boleh kok nak, ada yang bisa bapak bantu?

Peneliti : Sebelumnya saya memperkenalkan diri dulu, nama saya dedek kurniawan mahasiswa UINSU Jurusan PAI, maksud hati saya ingin mewawancarai ibuk sebagai informan dalam penelitian saya yang berjudul kerjasama orang tua dan guru PAI dalam membentuk karakter jujur siswa di SMP PAB 2 Helvetia. Saya meminta izin apakah boleh mewawancarai bapak?

Orangtua siswa

: Boleh saja kok nak, insyaallah kalau pertanyaannya bisa bapak jawab akan bapak jawab kok.

Peneliti : Ouhh iya begini pak sebelumnya terimakasih ya, sudah mau saya wawancarai melalui video call whatapps.

Orangtua siswa

: Iya nak tidak apa-apa selagi bapak ada waktu senggang dan tidak mengganggu kesibukan, maka bapak bersedia kok untuk di wawancarai.

Peneliti : Pertanyaan saya yang pertama pak mengenai apakah ada bentuk kerjasama antara orang tua dan guru PAI yang dilakukan di sekolah SMP PAB 2 Helvetia ini pak?

Orangtua siswa

: Menurut bapak pokok utama dalam kerjasama antara orang tua dan guru haruslah saling percaya dan saling bantu membantu memberikan informasi yang sebenarnya tentang keadaan anak,

(29)

dikarenakan dengan menerapkan hal itu, maka kerjasama bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada satu pihak yang akan di rugikan, jika kerjasama sudah berjalan dengan baik, maka tujuan yang ingin ditargetkan dapat dengan mudah tercapai, kuncinya menurut saya adalah saling keterbukaan

Peneliti : Selanjutnya ya pak, bagaimanakah pandangan bapak mengenai prosedur perencanaan pelaksanaan kerjasama yang diterapkan sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?.

Orangtua siswa

: Begini nak, perencanan yang dilakukan pihak sekolah untuk membuat sebuah rapat dengan melibatkan orang tua siswa sudah sangat baik, saya selaku orang tua siswa merasa senang dikarenakan ketika saya menghadiri rapat di sekolah di layani dengan baik, serta juga pihak sekolah tidak mengambil keputusan sepihak ketika membuat keputusan pada saat rapat, tetapi mereka ikut mendengarkan pendapat orang tua siswa, agar nantinya bisa mendapatkan hasil yang baik dari rapat yang dilaksanakan.

Peneliti : Selanjutnya ya pak, menurut bapak kapankah biasanya pihak sekolah mengundang orang tua ke sekolah?

Orangtua siswa

: Pihak sekolah terutama guru mengundang orang tua ke sekolah pada saat ada kegiatan tertentu, misalnya ketika mau mengadakan kegiatan rapat penyuluhan mengenai agenda yang dibuat sekolah seperti menciptakan lingkungan hijau di seputaran sekolah, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, maupun agenda tentang evaluasi siswa ketika pembagian raport.

Peneliti Terus ya pak menurut bapak, Apa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pihak sekolah dan orang tua kepada siswa-siswi di sekolah?

Orangtua siswa

Menurut bapak sendiri bahwa hal terpenting dalam menanamkan nilai-nilai karakter terhadap anak adalah dengan cara ikhlas untuk membimbing anak tersebut, orang tua wajib terlibat untuk

(30)

membentuk karakter baik yang ada di diri anak, serta harus selalu memonitoring dan mengevaluasi perkembangan karakter anak, untuk benar-benar menghasilkan perubahan yang baik di diri anak, orang tua dan guru haruslah saling bekerja sama dan saling bertukar pendapat mengenai pembinaan karakter anak.

Peneliti : Selanjutnya, menurut bapak bagaimana strategi yang dilakukan dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua Siswa

: Strategi yang paling tepat untuk membentuk karakter terutama karakter jujur pada anak harus dilakukan dengan cara yang oiptimal, orang tua harus memberikan contoh yang baik kepada anaknya, bisa dengan cara Ibu mengajarkan anak-anaknya supaya selalu bersikap jujur walau dalam keadaan apapun, ajarkan kepada anak bahwa bersikap jujur itu lebih baik daripada berbohong walaupun hanya sesaat.

Peneliti : lalu menurut bapak bagaimanakah upaya dalam menghadapi hambatan yang terjadi ketika menjalin kerjasama dengan orang tua dalam membentuk karakter jujur siswa?

Orangtua siswa

: Hasil yang diperoleh dari upaya kerjasama antara orang tua dan guru PAI dapat berjalan dengan lancar apabila kedua belah pihak saling mendukung dan mengupayakan serta saling perduli dalam mengontrol dan memantau setiap aktivitas anaknya, dikarenakan peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak di rumah, sedangkan guru berperan penting untuk mendidik anak di sekolah, untuk menutupi kekurangan serta jangkauan pengamatan, maka diadakannya kerjasama antara orang tua dan guru sudah merupakan hal yang sangat tepat.

Peneliti : Terimakasih ya pak atas waktunya bapak untuk mau di wawancarai, dan doakan juga semoga urusan tugas akhir saya dapat berjalan dengan baik ya pak. Assalamu’alaikum.

Orangtua : Iya tidak apa apa kok nak, semoga ya nak dan maaf juga kalau

(31)

siswa bapak agak sibuk akhir-akhir ini dan tidak bisa dijumpai secara langsung, intinya ananda harus semangat dalam mengerjakan tugasnya dan bapak senang bisa membantu. Wa’alaikumussalam.

LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN

Gambar 1. Gedung 1 SMP PAB 2 Helvetia

(32)

Gambar 2. Gedung 2 SMP PAB 2 Helvetia

Gambar 3. Gedung 3 SMP PAB 2 Helvetia

(33)

Gambar 4. Musholla SMP PAB 2 Helvetia

Gambar 5. Tampak Dari Atas Musholla PAB 2 Helvetia

(34)

Gambar 6. Halaman Sekolah SMP PAB 2 Helvetia

Gambar 7. Depan ruangan Kelas SMP pab 2 Helvetia

(35)

Gambar 8. Ruang Belajar SMP PAB 2 Helvetia

(36)

Gambar 9. Foto Bersama Dengan Guru Pendidikan Agama Islam

Gambar 10. Foto Bersama Guru Pendidikan Agama Islam

(37)

Gambar 1. Foto Bersama dengan salah satu Orang Tua Siswa

Gambar 12.Wawancara dengan salah satu Orang Tua Siswa

(38)

Gambar 13 wawancara dengan Orang Tua Siswa

(39)

Gambar 14 Wawancara dengan salah satu Orang Tua Siswa

Gambar 15. Buku Penghubung Pribadi Siswa SMP PAB 2 Helvetia

(40)

Gambar 16. Kegiatan Rapat Penyuluhan Bantuan BSM SMP PAB 2 Helvetia

Gambar 17. Kegiatan Maulid Nabi SMP PAB 2 Helvetia

(41)

Gambar 18. Kegiatan Kajian Rutin Bulanan SMP PAB 2 Helvetia

(42)

LAMPIRAN 5

SURAT IZIN PENELITIAN

(43)

LAMPIRAN 6

SURAT BALASAN PENELITIAN

(44)

LAMPIRAN 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dedek Kurniawan

Nim : 31.17.2.389

Tempat/Tanggal Lahir : Helvetia, 03 Mei 1999

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Veteran Psr 8 Helvetia, Kecmatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang

Nama Ayah : Sambiono

Nama Ibu : Aminah

Pengalaman Pendidikan

SD : SD Negeri 064993 Medan

SMP : SMP Negeri 43 Medan

SMK : SMK Negeri 4 Medan

Perguruan Tinggi : Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Agama Islam Tahun 2017

(45)
(46)
(47)
(48)

Referensi

Dokumen terkait

(2) semua pelanggaran terhadap kewajiban yang disiratkan oleh Bagian 12 dari Undang- undang Penjualan Barang 1979 atau Bagian 2 dari Undang-undang Penyediaan Barang dan Jasa

(2) Untuk memperoleh dana Bantuan Hukum secara Nonlitigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemberi Bantuan Hukum harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada

Ada 5 (6,10%) mahasiswa yang memahami prosedur baru, dan mampu menunjukkan aturan dibalik prosedur tersebut, tetapi hanya satu mahasiswa yang menemukan bentuk umum

programmable logic devices 2 Source: Dataquest Logic Standard Logic ASIC Programmable Logic Devices (PLDs) Gate Arrays Cell-Based ICs Full Custom ICs CPLDs SPLDs (PALs)

Keterkaitan Pengembangan Pariwisata di Kota Bukittinggi dengan Analisa Teknik dan Perencanaan ini berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bukittinggi yaitu

Hasil pengamatan terhadap bibit untuk semua parameter menunjukkan bahwa fungi memiliki peran yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman baik tinggi bibit, diameter

Connector Power Supply Pada Connector Power Supply menggunakan connector yang berisi 2, kaki satu dihubungkan ke power supply dengan tegangan 5V dan satu kakinya dihubungkan ke

1) Menganggar saiz populasi tikus mondok di keempat-empat kawasan dengan menggunakan Kaedah Jolly-Seber. 2) Mengganggarkan kepadatan tikus mondok di keempat-empat kawasan kajian.