• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH PRODUK TABUNGAN EMAS DI PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH PRODUK TABUNGAN EMAS DI PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:

TUTIK INDANA ZULFA NIM: E20151016

Dosen Pembimbing :

Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc, M.E.I NIP:19690706 20064 1 001

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JULI 2019

(2)
(3)
(4)

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap

suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagai mereka selain Dia.”(Q.S. Ar-Ra’d:11)1

1Al Qur’an Kementrian Agama Republik Indonesia, 13 :11

(5)

ini saya persembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta (Imam Sihabudin dan Alfiah) yang telah membesarkanku, menyayangiku, yang selalu memotivasiku dan telah rela mengeluarkan tenaga dan biaya supaya anakmu mendapatkan pendidikan yang lebih baik darimu. Terima kasih atas doamu yang tak henti-hentinya engkau panjatkan dan terima kasih banyak memberi inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua adikku (Fani Shifa Aulia dan Fadia Zaimatud Risqiah) dan kakak ku imam Nawawi yang selalu menghiburku, menguatkanku, dan mendukungku dalam segala hal terkhusus dalam studiku saat ini.

3. Sahabat-sahabatku Ganggukers (Ilmi Farajun Rikza, Iradatul Kamilah, Machalafri Iskandar) yang selalu memberikan dukungan, semangat dan menguatkan saya untuk cepat menyelesaikan skripsi ini semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.

4. Teman-teman seperjuanganku PS1 dan Perbankan Syariah 2015 yang selalu memberikan dukungan berupa hal-hal positif yang memotivasi saya bersemangat dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Keluarga KKN ku Rempongers yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

(6)

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Produk Tabungan Emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah atau kebodohan hingga zaman terang benderang yakni addinul Islam, serta para sahabat, tabi’in dan para ummat yang senantiasa berjalan dalam risalahnya. Sebagai tugas akhir dan sekaligus prasyarat dari kelulusan tingkat Strata satu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember tahun akademik 2018/2019, tentunya dalam penyusunan skripsi ini juga tidak akan lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Babun Soeharto, S.E, M.M. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

2. Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dan juga selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

3. Nurul Setianingrum, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

(7)

memberikan ilmu kepada penulis sehingga dapat mengetahui apa yang tidak diketahui.

6. Segenap penguji yang telah berkenaan menguji skripsi ini.

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

8. Eko Prasetyo selaku karyawan PT Pegadaian (Persero) Area Jember yang telah banyak membantu memberikan data yang dibutuhkan penulis selama penulisan penelitian.

9. Segenap managemen PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember yang bersedia menerima dan membantu selama penelitian.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga masih perlu tahap penyempurnaan. Dengan referensi dan waktu terbatas yang penulis miliki, karenanya untuk lebih menyempurnakan tentu perlu adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca penelitian ini.

Jember, 15 Juli 2019

Tutik Indana Zulfa NIM. E201511016

(8)

Seiring perkembangannya untuk menghadapi tantangan eksternal PT Pegadaian terus berinovasi akan produk-produknya. Salah satu produk hasil inovasi dari PT Pegadaian (Persero) adalah tabungan emas. Setiap tahun keputusan masyarakat dalam memilih produk tabungan emas semakin meningkat.

Salah satu faktor psikologis yang bepengaruh dalam pengambilan keputusan adalah motivasi. Sedangkan yang memotivasi konsumen untuk membeli disebut motif. Pada dasarnya motif dapat dibedakan menjadi dua yakni motif rasional dan motif emosional.

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : 1) Adakah pengaruh motif rasional terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember ? 2) Adakah pengaruh motif emosional terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember ? 3) Adakah pengaruh motif rasional dan motif emosional secara simultan terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember ?.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

Dalam penelitian ini data diambil dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan dokumentasi dengan pengambilan sampel insidental sampling.

Data yang dikumpulkan merupakan hasil dari penyebaran kuesioner. Analisis data kuantitatif meliputi uji asumsi klasik melalui uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi dengan bantuan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences).

Berdasarkan hasil penelitian pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember, dapat disimpulkan bahwa :1) Variabel motif rasional secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap variabel keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember karena thitunglebih kecil dari t tabelyaitu 1,962 < 2,0181 dan signifikansi 0,054 > 0,05. 2) Variabel motif emosional secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,961 > 2,0181 dan signifikansi 0,000 < 0,05. 3) Variabel motif rasional dan variabel motif emosional berpengaruh secara simultan terhadap keputusan masyarakat di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 22,977 > 3,15 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Kata kunci : Motif Rasional, Motif Emosional, keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas.

(9)

As its development to face external challenges, PT Pegadaian continues to innovate its products. One of the products of innovation from PT Pegadaian (Persero) is gold savings. Every year the community's decision to choose gold savings products is increasing. One of the influential psychological factors in decision making is motivation. While what motivates consumers to buy is called a motive. Basically the motives can be divided into two namely rational motives and emotional motives.

The formulation of the problems examined in this paper are: 1) Are there any rational motive influences on the community's decision to choose a gold savings product at PT Pegadaian (Persero) Jember Branch? 2) Is there an emotional motive influence on the community's decision to choose a gold savings product at PT Pegadaian (Persero) Jember Branch? 3) Are there simultaneous influences of rational motives and emotional motives on community decisions to choose gold savings products at PT Pegadaian (Persero) Jember Branch?

This research was conducted at PT. Pegadaian (Persero) Jember Branch.

In this study data was taken using interview techniques, questionnaires, and documentation with incidental sampling. Data collected is the result of distributing questionnaires. Quantitative data analysis includes classic assumption test through normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test, multiple regression analysis, hypothesis testing through t test, F test, and test coefficient of determination with SPSS assistance (Statistical Package for the Social Sciences).

Based on the results of research at PT Pegadaian (Persero) Jember Branch, it can be concluded that: 1) Rational motive variables are partially influential but not significant to the community decision variable choosing gold savings products at PT Pegadaian (Persero) Jember Branch because t count is smaller than t table namely 1.962 <2.0181 and significance of 0.054> 0.05. 2) Variable emotional motives partially have a positive effect on community decision variables choosing gold savings products at PT Pegadaian (Persero) Jember Branch because t count is greater than t table which is 3.961> 2.0181 and significance 0.000 <0.05. 3) Rational motive variables and emotional motive variables simultaneously influence community decisions at PT. Pegadaian (Persero) Jember Branch because the calculated F value is greater than F table which is 22,977> 3.15 with a significance of 0,000 <0,05.

Keywords: Rational Motives, Emotional Motives, community decision to choose gold savings products.

(10)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Manfaat Penelitiaan ... 12

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 14

F. Definisi Operasional ... 16

G. Asumsi Penelitian ……… 18

H. Hipotesis ... 18

I. Metode Penelitian ... 21

J. Sistematika Pembahasan... 33

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu... 35

B. Kajian Teori ... 45

(11)

4) Klasifikasi motif ... 50

5) Motif rasional ... 50

6) Faktor-faktor motif rasional ... 51

7) Motif emosional ... 52

8) Faktor-faktor motif emosional ... 53

b. Keputusan Pembelian ... 54

1) Keputusan ... 54

2) Proses pengambilan keputusan ... 54

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ... 57

1) Faktor budaya ... 57

2) Faktor sosial ... 58

3) Faktor pribadi ... 59

d. Tabungan... 60

e. Tabungan emas ... 61

1) Pengertian ... 61

2) Keunggulan tabungan emas ... 62

3) Keuntungan investasi emas ... 63

4) Landasan hukum tabungan emas ... 63

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian ... 65

B. Penyajian Data ... 86

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 88

D. Pembahasan ... 103

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 108

B. Saran-Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112

(12)

4. Dena LokasiPenelitian

5. Surat Permohonan Izin penelitian 6. Surat Balasan Izin Penelitian 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian 8. Jurnal Penelitian

9. BiodataPenulis

(13)

1.2 Tabel Indikator Variabel ... 15

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 40

3.1 Jenis Kelamin Responden. ... 86

3.2 Umur Responden ... 87

3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motif Rasional ... 89

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motif Emosional ... 89

3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Masyarakat ... 90

3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motif Rasional ... 91

3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motif Emosional ... 92

3.9 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Keputusan Masyarakat ... 92

3.10 Hasil Uji Tolerance Dan VIF ... 94

3.11 Hasil analisis Regresi Linier Berganda ... 96

3.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 98

3.13 Uji Signifikansi F (Uji F)... 100

3.14 Hasil Uji t (Parsial) ... 101

(14)

3.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember ... 69 3.2 Hasil Uji Normalitas Data ... 93 3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 95

(15)

A. Judul Penelitian

PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF

EMOSIONALTERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKATMEMILIH PRODUK TABUNGAN EMAS DIPT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JEMBER.

B. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan dari pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa adalah agar tercapainya kesejahteraan dalam hidup.1Banyak cara yang dilakukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan saat ini ataupun kebutuhan di masa mendatang, tujuannya adalah untuk berjaga jaga. Salahsatu cara yang dapat di lakukan seorang individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masa yang akan mendatang adalah dengan cara menabung.Menabung berarti menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu.2

Jika membicarakan perihal menabung pastilah mayoritas masyarakat terbesitakanlembaga perbankan.Kasmir mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia kini sudah terbiasa mendengar kata bank,

1 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), 11

2Jamalul Lail dan Ari Maulana, “Program Sentono Menabung”, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 1(Januari, 2015), 54.

(16)

mayoritas masyarakat memahami bank sebagai tempat meminjam dan menyimpan uang.3 Karenanya mayoritas masyarakat berbondong-bondong menyimpan dananya pada lembaga perbankan.Akan tetapi perlu diketahui oleh masyarakat bahwa saat ini menabung tidak hanya dapat dilakukan di lembaga Perbankan saja tetapi juga dapat dilakukan di salah satu Lembaga Keuangan Bukan Bank yakni PT Pegadaian (Persero).Karena salah satu produknya memungkinkan masyarakat untuk menabung.

PT Pegadaian (Persero) merupakan lembaga perkreditan yang tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan menggunakan sistem gadai.4Sistem gadai di Indonesia pada awalnya dibawa dan dikembangkan oleh Belanda pada zaman VOC dalam bentuk usaha Bank Van Lenning. Semenjak saat itubentuk usaha Pegadaian telah mengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan perubahan peraturan-peraturan yang mengaturnya.Pada mulanya usaha Pegadaian di Indonesia dilaksanakan oleh pihak swasta, kemudian Gubernur Jendral Belanda melalui Staatsblad Tahun 1901 No. 131 tanggal 12 Maret 1901 mendirikan Rumah Gadai Pemerintah (Hindia-Belanda) di Sukabumi, Jawa Barat. Pada masa Pemerintah Republik Indonesia status Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian yang kemudian mengalami perubahan pada tahun 1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan).Selanjutnya untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitasnya, Perjan Pegadaian dialihkan menjadi Perusahaan Umum

3 Kasmir, Dasar Dasar Perbankan (Jakarata: PT RajaGrafindo Persada, 2015), 2.

4 Syarif Arbi, Lembaga Perbankan Keuangan Pembiayaan (Yogyakarta: BPFE, 2013), 319.

(17)

(Perum) Pegadaian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1990.5Hingga pada akhirnya status badan hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2011.6

Selama ini masyarakat kita hanya mengenal usaha PT Pegadaian (Persero) secara sepintas saja, yaitu sebagai tempat peminjaman uang dengan cara menggadaikan barang. Padahal dalam praktiknya di samping usaha peminjaman uang,PT Pegadaian (Persero) juga memiliki usaha lain yakni jasa taksiran, jasa titipan barang, memberikan kredit, dan ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.7Terlebih untuk menghadapi tantangan eksternal dan internal yang semakin kompleks PT Pegadaian (Persero) terus berinovasi akan produk-produk nya tidak hanya dalam lingkup gadai saja. Salah satu produk hasil inovasi dari PT Pegadaian (Persero) adalah tabungan emas yang diluncurkan secara resmi di seluruh outlet PT Pegadaian sejak Juli 2015 lalu.8

Tabungan emas adalah salah satu produk tabungan yang tergolong baru bagi masyarakat di Indonesia.Walaupun cara menabung pada produk ini tidak jauh berbeda dengan produk tabungan pada umumnya, akan tetapi perbedaannya terletak pada uang yang disetorkan pada saat menabung langsung dikonversikan kedalam bentuk logam mulia, kemudian akad

5 Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Yogyakarta: Ejonesia, 2002), 171.

6Nunung Uswatun Habibah, “Perkembangan Gadai Emas Ke Investasi Emas Pada Pegadaian Syariah”, Amwaluna, 1(Januari, 2017), 82.

7 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), 270.

8 Ilyas Istianur Praditya, http://m.liputan6.com/bisnis/read/3081688/tabungan-emas-pegadaian- laris-manis, di akses pada sabtu 10 Maret 2018.

(18)

yang digunakan adalah jual beli dengan fasilitas titipan.Produk inidisediakan oleh PT Pegadaian (Persero) dalam rangka memfasilitasi masyarakat dalam mengalokasikan sebagian pendapatannya dalambentuk investasiyang mudah dan aman. Pembelian produk ini dapat dilakukan secara retail mulai dari 0,01 gram atau setara dengan uang 6000-an.9

Produk tabungan emas PT Pegadaian (Persero)sangat diminati masyarakat Indonesia semenjak peluncurannya pada 5 juli 2015.

Pernyataan tersebut di dukung dari Data terakhir yang menunjukkan Jumlah pendapatan PT Pegadaian (persero) lebih meningkat setelah adanya tabungan emas.

Grafik 1.1

Ikhtisar Data Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2015

Sumber : Ikhtisar Data Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2015

Dari grafik di atas dapat kita peroleh informasi bahwasannya pendapatan PT Pegadaian (Persero) dari tahun 2012 ke 2013 memang

9 PT Pegadaian, Produk Tabungan Emas, https://pegadaian.co.id/produk /tabungan-emas, di akses pada 26 November 2018.

(19)

mengalami peningkatan jumlah pendapatan akan tetapi peningkatannya tidak terlalu besar hanya 1,81% untuk pendapatan usaha dan 1,27% untuk laba bersih. Pada tahun 2014 pendapatan PT Pegadaian memang mengalami penurunan sekitar -0,8% untuk pendapatan usaha dan -7,6%

untuk laba bersih. Akan tetapi pada tahun 2015 terjadi peningkatan yang lebih besar dari pada peningkatan pada periode sebelumnya yakni sebesar 14% untuk peningkatan pendapatan usaha dan 10% untuk peningkatan laba bersih.10

Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa semenjak peluncurannya produk ini sudah berhasil memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan laba dan pendapatan usaha PT Pegadaian (Persero) pada tahun 2015.Hal tersebut bisa terjadi seiring dengan berhasilnya usaha Perseroan menarik minat masyarakat dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah melalui inovasi produk baru yakni tabungan emas.11 Meningkatnya minat masyarakat tersebut tentulah berkaitan dengan berbagai alasan sehingga mendorongnya melakukan keputusan pembelian akan suatu produk atau jasa.Menurut Kotler dan Keller perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.12Dalam hal ini salah satu faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih tabungan emas PT Pegadaian adalah faktor

10 PT Pegadaian, Annual Report Pegadaian 2015, https://www.pegadaian.co.id/laporan- kinerja/laporan-tahunan, di akses pada 25 November 2018.

11PT Pegadaian, Annual Report Pegadaian 2015, https://www.pegadaian.co.id/laporan- kinerja/laporan-tahunan, di akses pada 02 Januari 2019.

12Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, terj. Bob Sabran (Jakarta”

Erlangga, 2008), 166.

(20)

psikologis konsumen.Psikologis konsumen didasari oleh adanya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap yang bisa membuat konsumen melakukan pembelian.13Salah satu faktor psikologis yang bepengaruh dalam pengambilan keputusan adalah motivasi.Motivasiadalah proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk. Sedangkan yang memotivasi konsumen untuk membeli disebut motif.14

Motif dapat di artikan sebuah alasan seseorang melakukan sesuatu.Motifdapat diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan atau disukai.Karena ketidakcocokan ini meningkat maka hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu sebagai dorongan (drive). Ketika dorongan itu semakin meningkat maka urgensi respon yang dirasakan akan semakin besar.15Menurut Sofjan Assauriberbagai pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian akan suatu produk disebut motif pembelian. Motif pembelian dibedakan atas motif pembelian tehadap produk dan motif pembelian terhadap tempat atau penyalur.16

Padadasarnya kedua motif pembelian tersebut dapat dibedakan atas pengaruh atau pertimbangan apakah pembelian itu bersifat rasional atau emosional.Motif pembelian yang bersifat rasional umumnya adalah motif

13Ibid, 178.

14 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 27.

15 James F. Engel, et.al.,Perilaku Konsumen (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994),283.

16 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007), 123.

(21)

fungsional, dan motif pembelian yang bersifat emosional adalah motif sosial psikologis.Motif pembelian terhadap produk yang sifatnya rasional adalah pembelian yang dilakukan dengan pertimbangan rasional,misalnya karena barang tersebut lebih murah, tahan lama, bermutu baik, dan dapat dipercaya. Motif pembelian produk yang sifatnya emosional adalah sesuatu yang mendorong orang untuk membeli produk tanpa pertimbangan dan alasan yang rasional. Pembelian dilakukan dengan maksud mengikuti orang lain atau agar ia berbeda dengan orang lain dan adanya perasaan bangga. Motif pembelian perlu dipelajari agar dapat diketahui alasan orang melakukan pembelian, sehingga dapat dilakukan kegiatan untuk menarik pembeli agar membeli produk yang ditawarkan.17

Menilik dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Viola De Yusa pada tahun 2015 dengan fokus permasalahan Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa motif emosional adalah variabel yang lebih berpengaruh dominan terhadap variabel Y yakni keputusan pembelian ponsel Blackberry dibandingkan variabel motif rasional.18Dalam penelitian Niswah muti’ah pada tahun 2015 yang meneliti tentang Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syari’ah menyatakan bahwa variabel motif emosional adalah variabel yang

17Ibid, 127.

18Viola De Yusa, “Pengaruh Motif Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry di Bandar Lampung”, Derivatif, 2 (November, 2015), 97.

(22)

berpengaruh lebih dominan terhadap variabel Y dibandingkan dengan variabel motif rasional.19 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Iqbal pada tahun 2016 tentang Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabungan BRISyari’ah juga menyatakan bahwa variabel motif emosional adalah variabel yang berpengaruh lebih dominan terhadap variabel Y dibandingkan dengan variabel motif rasional.20

Dari beberapa hasil penelitian di atas menyebutkan bahwa bahwa variabel motif emosional lebih berpengaruh dominan terhadap variabel Y dibandingkan variabel motif rasional .Sehubungan dengan hal tersebut belum ada penelitian yang membahas bagaiamana pengaruh motif rasional dan motif emosionalterhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero).Karenanya penulis ingin melakukan penelitian terhadap hal tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh motif pembelian khususnya yang bersifat emosional dan rasional terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas PT Pegadaian (Persero) dan motif manakah yang lebih berpengaruh lebih signifikan terhadap keputusan masyarakat dalam memilih produk tersebut. Penelitian ini akan dilakukan pada salah satu kantor Cabang PT Pegadaian (Persero) yakni PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember. Yang

19Niswah Muti’ah, “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah” (Skripsi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

20Iqbal, “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabungan BRISyariah di Lampung” (Tesis, Universitas Bandar Lampung, 2016).

(23)

menjadi alasan penulis memilih tempat ini, karena pada Kantor PT Pegadaian(Persero)Cabang Jember, termasuk yangmengalamipeningkatan jumlah nasabah cukup signifikan setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kantor Cabang PT Pegadaian (Persero) lain yang terdapat di Kabupaten Jember, yakni Kantor PT Pegadaian (Persero) Cabang TegalBoto dan Kantor PT Pegadaian (Persero) Syariah Cabang A. Yani.

Hal ini dapat dilihat dari data berikut :

Tabel 1.1

Laporan OperasionalPT Pegadaian (Persero) Kantor Area Jember

Tahun 2016 2017 2018

Jumlah Nasabah PT Pegadaian (Persero)

Cabang Jember

856 orang 1.541 orang 3.487 orang

Jumlah Nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang TegalBoto

542 orang 1.078 orang 1.881 orang

Jumlah Nasabah PT Pegadaian (Persero) Syariah Cabang A.

Yani

- 329 orang 460ang

Sumber : Laporan Operasional PT Pegadaian (Persero) Kantor Area Jember

Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa peningkatan jumlah nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember pada tahun 2016 ke 2017 sebesar 80 % dan mengalami peningkatan jumlah nasabah yang lebih besar pada periode selanjutnya yakni pada tahun 2017 ke 2018 sebesar 126%.

Sedangkan pada kantor PT pegadaian (Persero) Cabang Pembantu Tegalboto pada tahun 2016 ke 2017 hanya terjadi peningkatan sebesar 98% dan pada

(24)

periode selanjutnya yakni pada tahun 2017 ke 2018 hanya terjadi peningkatan jumalah nasabah sebesar 75%. Pada kantor PT Pegadaian syariah baru terdapat nasabah tabungan emas pada tahun 2017, karena pegdaian syariah masih harus memastikan terlebih dahulu apakah produk ini melanggar syariah atau tidak.21

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlahpengguna tabungan emasdi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengguna di PT. Pegadaian Cabang Pembantu Tegalboto.Sedangkan pada PT. Pegadaian Syariah pada 2016 belum terdapat nasabah pengguna tabungan emas dikarenakan produk tersebut masih dikaji apakah sesuai syariah atau tidak.22

Jumlah pengguna di PT Pegadaian Cabang Pembantu Tegalboto yang lebih sedikit dibandingkan dengan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember bisa disebabkan karena kurangnya penyelenggaraan sosialisasi kepada masyarakat mengenai produk tabungan emas. Selain itu, PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember juga membawahi 7 unit yang tersebar di Jember yaitu Tanggul, Balung, Rambipuji, Mangli, Jenggawah, Ambulu, dan Puger.

Sedangkan PT Pegadaian Cabang Pembantu Tegalboto hanya membawahi 3 unit yaitu Kalisat (Jln. Patimura), Sumbersari(Jln. S. Parman), dan Gumuksari (Jln. Basuki Rahmat).Banyaknya unit tersebut juga dapat mempengaruhi banyaknya nasabah yang melakukan transaksi.

21 PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember, Laporan Operasional PT Pegadaian (Persero) Kantor Area Jember 31 Desember 2018.

22 Eko Prasetyo,wawancara, PT Pegadaian CP Tegalboto, 12 April 2019.

(25)

Fenomena tersebut dapat diartikan bahwa semakin tahun keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember juga semakin meningkat.Hal ini dapat dilihat dari data di atas yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah nasabah secara signifikan pada setiap tahunnya.Ada beragam motif yang melatarbelakangi keputusan masayarakat tersebut baik motif rasional seperti investasi untuk pendidikan anak dan motif emosional seperti ingin memiliki tabungan emas karena banyak saudara atau tetangga yang sudah memiliki tabungan emas.23

Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Pengaruh Motif Emosional dan Motif Rasional Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Produk Tabungan Emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini diantaranya:

1. Adakah pengaruh motif rasional terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember?

2. Adakah pengaruh motif emosional terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember ? 3. Adakah pengaruh motif rasional dan motif emosional secara simultan

terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember?

23 Observasi, PT Pegadaian Cabang Jember, 21 November 2018

(26)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu faktor penting dalam penelitian, sebab tujuan ini akan memberikan gambaran tentang arah penelitian yang akan dilakukan.24 Tujuan dari penelitian ini diantaranya:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh motif rasional terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh motif emosional terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh motif rasional dan motif emosional secara simultan terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.Kegunaan penelitian harusrealistis.25 Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi pengetahuan tentang masalah yang diteliti khususnya mengenai

24 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), 62.

25Ibid, 61

(27)

“Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Tabungan Emas PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember”. Sehingga dapat dijadikan informasi untuk menambah pengetahuan tentang tabungan emas bagi masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembaca, sebagai bahan acuan, informasi dan pustaka untuk penelitian pengaruh motif pembelian yang bersifat rasional dan emosional terhadap keputusan masyarakat memilih tabungan emas PT Pegadaian (Persero).

b. Bagi PT Pegadaian (Persero) penelitian ini bermanfaat sebagai bahan untuk menetapkan strategi produk khususnya dan strategi pemasaran umumnya secara tepat dan terarah kepada pembeli atau konsumen yang menjadi sasaran pasar produk tabungan emas.

c. Bagi Institut Agama Islam Negeri Jember, merupakan sumbangan informasi yang berharga untuk dijadikan sumbangan pembendaharaan informasi, serta sebagai tambahan referensi dalam mngembangkan kajian tentang produk Lembaga Keuangan Non Bank khususnya produk tabungan emas PT Pegadaian (Persero).

d. Bagi peneliti dapat menambah wawasan penelitian khususnya pengetahuan mengenai Pengaruh Motif Pembelian yang bersifat rasional dan emosional terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

(28)

F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Variabel penelitian ini menggunakan variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.26

Dari penjelasan di atas, maka variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (variable bebas)

Dalam peneltian ini yang dimaksud variabel independen adalah motif pembelian masyarakat yang bersifat rasional (X1) dan motif pembelian masyarakatyang bersifat emosional (X2) yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya keputusan masyarakat (Y) dalam memilih produk tabungan emas di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

26Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : ALFABETA, 2011), 39.

(29)

b. Variabel dependen (variable terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan masyarakat (Y) yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya pengaruh atau dorongan dari (X1) yakni motif pembelian masyarakat yang bersifat rasional dan (X2) motif pembelian masyarakat yang bersifat emosional di dalam memilih produk tabungan emas PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

2. Indikator Variabel

Indikator merupakan ukuran, yakni hal hal yang menunjukkan keterwakilan dari nilai sebuah variabel. Adapun indicator dalam penelitian ini adalah :

Tabel 1.2

Tabel Indikator Variabel

Judul Variabel Indikator

“Pengaruh Motif

Emosional dan Motif Rasional Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Produk

1. Motif rasional (X1)

2. Motif emosional (X2)

1.1 Harga 1.2 Kemudahan 1.3 Keuntungan 1.4 Kehandalan 2.1 Status sosial 2.2 Kebanggaan 2.3 Kenyamanan 2.4 Keamanan

(30)

Tabungan Emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember”.

Keputusan pembelian (Y) 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian

informasi 3. Evaluasi

Alternatif 4. Keputusan

pembelian 5. Perilaku pasca

pembelian

Sumber : Data Diolah G. Definisi Operasional

Definisi operasional dibuat agar tidak terjadi salah pengertian dengan istilah yang digunakan dalam penelitian. Berikut definisi-definisi dari beberapa istilah yang ada di dalam penelitian ini adalah

Motif rasional mengandung arti bahwa setiap konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang betul betul obyektif, seperti ukuran, berat, harga, atau mil per galon.27

Motif emosional mengandung arti bahwa setiap konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria pribadi atau subyektif (sebagai contoh, kebangaan, ketakutan, kasih sayang, atau status).28

Keputusan pembelian adalah bagian atau salah satu elemen penting dari perilaku konsumen disamping kegiatan fisik yang melibatkan konsumen dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang serta jasa ekonomis. Keputusan pembelian terdiri dari beberapa proses hingga akhirnya

27Leon Sciffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen edisi ketujuh, terj.Zoelkifli Kasip (Jakarta” PT Indeks Permata Putri Media, 2018), 78.

28Ibid, 20.

(31)

konsumen memutuskan pembelian. Proses ini meliputi aktivitas pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi, pengambilan keputusan dan perilaku setelah pembelian.29

Tabungan emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau.Layanan ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi emas.Produk tabungan emas PT Pegadaian (Persero) merupakan salah satu produk tabungan yang tergolong baru bagi masyarakat di Indonesia. Walaupun cara menabung pada produk ini tidak jauh berbeda dengan produk tabungan pada umumnya, akan tetapi perbedaannya terletak pada uang yang disetorkan pada saat menabung langsung dikonversikan kedalam bentuk logam mulia, kemudian akad yang digunakan adalah jual beli dengan fasilitas titipan. Produk ini disediakan oleh PT Pegadaian (Persero) dalam rangka memfasilitasi masyarakat dalam mengalokasikan sebagian pendapatannya dalam bentuk investasi yang mudah dan aman. Pembelianproduk ini dapat dilakukan secara retail mulai dari 0,01 gram atau setara dengan uang 6000-an.30

PT Pegadaian (Persero) merupakan lembaga perkreditan yang tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan menggunakan sistem gadai.31

29 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 11.

30 PT Pegadaian, Produk Tabungan Emas, https://pegadaian.co.id/produk /tabungan-emas, di akses pada 26 November 2018.

31 Syarif Arbi, Lembaga Perbankan Keuangan Pembiayaan (Yogyakarta: BPFE, 2013), 319.

(32)

Dari definisi yang telah dijelaskan diatas maka dapat diketahui secara singkat maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari motif rasional dan motif emosional terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

H. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian biasa disebut juga sebagai anggapan dasar atau postulat, yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti.Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data.32

Asumsi dasar dari penelitian ini adalah motif rasional dan emosional yang mempengaruhi keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

I. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau belum sempurna.Sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis melalui penelitian.33Apabila ditinjau secara etimologi hipotesis adalah perpaduan dua kata, hypo dan tesis.Hypo berarti kurang dan tesis adalah pendapat.Oleh karena itu hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang belum merupakan tesis, suatu kesimpulan sementara, suatu pendapat yang belum final, karena masih harus dibuktikan dibuktikan

32 Tim Revisi Buku Pedoman Karya Ilmiah IAIN Jember Tahun 2015, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 39.

33 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasidi Masyarakat) (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), 85

(33)

kebenarannya.34 Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu berikut, yakni penelitian yang dilakukan oleh Niswah Muti’ah pada tahun 2015 tentang pengaruh motif rasional dan emosional terhadap keputusan memilih jasa perbankan syari’ah,35 penelitian yang dilakukan oleh Iqbal pada tahun 2017 tentang pengaruh motif rasional dan motif emosional terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan BRIS di lampung,36 dan penelitian Nurul lita nurzain pada tahun 2018 tentang pengaruh merk, lokasi, motif rasional dan emosional terhadap keputusan memilih jasa perbankan syariah.37 Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Hubungan variabel motif rasional (X1) terhadap variabel keputusan masyarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y)

H1: Terdapat pengaruh variabel motif rasional (X1) terhadap variabel Keputusan masayarakat memilih tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y).

H0: Tidakterdapat pengaruh variabel motif rasional (X1) terhadap variabel Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y).

34 Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan (Jakarta: PT Galia, 2014), 130

35Niswah Muti’ah, “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah” (Skripsi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

36Iqbal, “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabungan BRISyariah di Lampung” (Tesis, Universitas Bandar Lampung, 2016).

37Nurul Lita Nurzain, “Pengaruh Merk, Lokasi, Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah” (Skripsi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).

(34)

2) Hubungan variabel motif emosional (X2) terhadap variabel Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y)

H2: Terdapat pengaruh variabel motif emosional (X2) terhadap variabel Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y).

H0:Tidakterdapat pengaruh variabel motif emosional (X2) Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y).

3) Hubungan variabel motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) terhadapvariabel Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y)

H3: Terdapat pengaruh antara variabel motif rasional (X1) dan variabel motif emosional (X2) terhadap variabel Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y).

H0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel motif rasional (X1) dan variabel motif emosional (X2) terhadap variabel Keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y).

(35)

J. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.38Salah satu komponen penting dalam penelitian adalah mengenai metode.Dengan menggunakan metode yang tepat, maka penelitian bisa dilakukan dengan mudah dan lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Adapun dalam penelitian ini, penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian statistik diskriptif.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi disamping itu juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil.Dipandang dari segi tujuannya misalnya eksploratif, deskriptif, atau historis.Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.39

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

38Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2010), 3.

39 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rinekacipta, 2010), 64

(36)

data seperti mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya.40

Adapun sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya seperti dari orang lain atau dari dokumen.41

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya..42

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruhnasabah tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.43pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Sampling Insidental. Sampling Insidental

40Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung:Alfabeta,2008), 6.

41Ibid., 137.

42 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung:Alfabeta,2014),119-120.

43Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung:Alfabeta,2010), 81.

(37)

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.44

Besarnya sampel dalam penelitian Menurut Hair dkk dalam prawira (2010:46) merekomendasikan jumlah sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item pertanyaan dalam koesioner. Dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, terdapat 13 item sehingga minimal ukuran sampel yang ditentukan adalah 13 x 5, yaitu 65 sampel.45

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data a. Observasi (Pengamatan)

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik, menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses-proses pengamatan dan ingatan.46Penelitian ini di lakukan dengan pengamatan secara langsung di Kantor PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember. Adapun data-data yang diperoleh melalui metode observasi ini adalah terkait dengan lokasi kantor PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember, kegiatan operasional PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember, kuesioner, rekaman, dan gambar.

44Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung:Alfabeta,2010), 67.

45Clarissa Monica Gunawan.Studi Komparatif Pengaruh Perubahan Tampilan Visual Desain Interior Gerai Coach Terhadap Minat Beli Konsumen di Surabaya. JURNAL INTRA, Vol.5, No.1, 2017.

46Ibid. 135

(38)

b. Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.47 Teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan yang langsung kepada nasabah di PT Pegadaian (persero) Cabang Jember.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban pada setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:48

c. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 d. Setuju (S) diberi skor 4 e. Netral (N) diberi skor 3 f. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 g. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 h. Studi Pustaka

Kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan

47Ibid., 142.

48Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung:Alfabeta,2010), 93.

(39)

data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.49

i. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka ataupun tanpa tatap muka yaitu melalui media telekomunikasi antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman.50

j. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang berarti barang- barang tertulis.di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.51 Adapun yang akan diperoleh dari metode dokumentasi ini adalah:

1) Sejarah berdirinya PT Pegadaian (Persero) 2) Lokasi kantor PT Pegadaian (Persero) Cabang 3) Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero)

4) Data data yang dibutuhkan .

49 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan(Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2004),3.

50V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis &Ekonomi (Yogyakarta:Pustaka Baru Press,2015),31.

51 Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:PT Rineka Cipta,1998),149.

(40)

4. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.52

Berikut ini merupakan alat untuk menguji suatu nilai residual, yaitu:

1) Uji Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.Jadi instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.53

52Clarissa Monica Gunawan.Studi Komparatif Pengaruh Perubahan Tampilan Visual Desain Interior Gerai Coach Terhadap Minat Beli Konsumen di Surabaya. JURNAL INTRA, Vol.5, No.1, 2017.

53Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung:Alfabeta,2014),102.

(41)

a. Uji validitas

Validitas adalah kemampuan alat ukur mengukur secara tepat keadaan yang diukurnya.54Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.55Uji Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.Dengan demikian data yang valid adalah data yang “tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Rumusan yang digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus korelasi.Analisis ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total.Untuk memutuskan valid tidaknya instrumen maka besarnya korelasi (r hitung) tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikan sebesar 5%.

Suatu variabel dikatakan valid apabila : r hitung > t tabel = valid

r hitung < t tabel = tidak valid

54Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi danPendidikan (Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset,2008),197.

55Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung:Alfabeta,2010),348.

(42)

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan kemampuan memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap.56Instrumen yang reliabel berarti intrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh instrumen yang tidak reliabel.57Pengukuran yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila :

Hasil Alpha Cronbach> 0,60 = reliabel Hasil Alpha Cronbach< 0,60 = tidak reliabel c. Uji asumsi klasik

1. Uji normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak.58Untuk mengetahui apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik normal probability plot, dimana jika titik-titik plot menyebar disekitar garis diagonal

56 Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan (Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset,2008),196.

57Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung:Alfabeta,2010),348.

58http://www.statistikian.com/, diakses pada 10 Februari 2019.

(43)

dan tidak melebar dari garis diagonal maka model regresi tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

2. Uji multikolinieritas

Multikolinieritas berarti antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain dalam model regresi saling berkorelasi linier. Biasanya, korelasinya mendekati sempurna atau sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu).59

Jika dalam model regresi ditemukan adanya korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi tersebut dapat dideteksi menggunakan nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Faktor), dimana apabila :

Tolerance > 0,10 dan VIF < 10 = tidak terjadi multikolinieritas

Tolerance < 0,10 dan VIF > 10 = terjadi multikolinieritas 3. Uji heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas, kesalahan yang terjadi tidak random

59M. Iqbal Hasan,Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif) (Jakarta:PT Bumi Aksara,2002), 292.

(44)

(acak) tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas.60Salah satu cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan grafik scatterplot. Dapat dikatakan heteroskedastisitas jika:61

1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Analisis regresi linier berganda

Data pengamatan dalam analisis regresi linier berganda biasanya tidak hanya disebabkan oleh satu variabel melainkan oleh beberapa bahkan banyak variabel.62Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan keadaaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).63

60Ibid., 281.

61 V. Wiratma Sujarweni,SPSS Untuk Penelitian (Yogyakarta:Pustaka Baru Press,2015), 186-187.

62 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,1999),126.

63 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis(Bandung:Alfabeta,2002),210.

(45)

Dalam analisis ini yang menjadi variabel bebas adalah motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember (Y). Adapun persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut:

Y= α + β1X1+ β2X2+ є Keterangan:

Y : Variabel keputusan masyarakat memilih tabungan emas

α : Konstanta

β1 : Koefisien variabel motif rasional X1 : Variabel motif rasional

β2 : Koefisien variabel motif emosional X2 : Variabel motif emosional

є : Error

Untuk mengetahui dan menentukan arah besarnya koefisien antara variabel bebas dengan variabel terikat maka digunakan teknik bantuan SPSS.

e. Uji Hipotesis

1) Koefisien Determinasi (R2)

R2 disebut dengan koefisien determinasi dalam regresi menggambarkan besarnya kemampuan suatu variabel X

(46)

menjelaskan variabel Y sebagai variabel terikat.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Untuk menunjukkan nilai koefisien determinasi pada output SPSS dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square pada tabel Model Summary.

Adapun rumus koefisien determinasi adalah:

R2 = (r)2 x 100%

Dimana:

R2 : koefisien determinasi r : koefisien korelasi 2) Uji F (Simultan)

Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat dapat dilakukan dengan uji F dengan cara membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel.Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa masing-masing variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.Jika Fhitung<

Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak yang menyatakan bahwa masing-masing variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

(47)

3) Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi dengan data yang berskala interval.64 Adapun kriteria dari uji t, yaitu:

a. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, menyatakan bahwa variabel independen (X) secara parsial mempengaruhi variabel dependen (Y).

b. Jika thitung< ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, menyatakan bahwa variabel independen (X) secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen (Y).

K. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis, metode penelitian dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

BAB II:Kajian Kepustakaan, yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori.

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS, memaparkan tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis dan pembahasan,

64 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif (Yogyakarta:Graha Ilmu,2006),154.

(48)

BAB IV PENUTUP atau KESIMPULAN DAN SARAN, yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang bersifat kunstruktif bagi semua pihak- pihak pada umumnya dan bagi lembaga yang diteliti khususnya.

Bagian Akhir: Daftar pustaka, Pernyataan Keaslian Tulisan, dan Lampiran- lampiran.

(49)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan.Selain itu untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu :

a. Viola De Yusa (2015), “Pengaruh Motif Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry di Bandar Lampung”. Berdasarkan hasil pengujian Uji F secara simultan dapat disimpulkan bahwa motif rasional dan motif emosional secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry di Bandar Lampung.Pada penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh motif rasional dan emosional terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry di Bandar Lampung. Sedangkan peneliti meneliti tentang pengaruh motif rasional dan motif emosional terhadap keputusan masyarakat memilih produk tabungan emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Jember.Akan tetapi dalam penelitian ini sama-sama bertujuan untuk mengetahui pengaruh motif rasional dan motif emosional terhadap keputusan pembelian, pendekatan yang digunakan juga

(50)

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda.65

b. Niswah Muti’ah (2015), “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah”. Dalam penelitian ini berdasarkan uji parsial, maka dapat diketahui variabel yang paling mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah (Y) adalah variabel motif emosional (X2) baru kemudian variabel motif rasional (X1).66

c. Risqiyatul Hasanah (2016), “Pengaruh Gaya Hidup dan Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di BMT IAIN Jember”. Dalam penelitian ini berdasarkan pengujian secara simultan kedua Variabel bebas yakni Gaya hidup(X1) dan Pengetahuan(X2) berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah BMT IAIN Jember. Sedangkan berdasarkan pengujian secara simultan variabel gaya hidup (X1) tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan menjadi nasabah BMT IAIN Jember.67 d. Iqbal (2016), “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional

Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabungan BRISyariah di Lampung”.Dalam penelitian ini berdasarkan hasil

65Viola De Yusa, “Pengaruh Motif Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry di Bandar Lampung”, Derivatif, 2 (November, 2015), 97.

66Niswah Muti’ah, “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah” (Skripsi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

67Risqiyatul Hasanah, “Pengaruh Gaya Hidup dan Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di BMT IAIN Jember” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang diluar kelompok tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka laporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan

Cabaran kepada usaha dan langkah kepada pihak berkuasa agama untuk mengelakkan tercetusnya sebarang bentuk polemik, kontroversi dan ketegangan yang cuba ditimbulkan oleh

Identifikasi dilakukan atas keseluruhan bisnis perusahaan yang mencakup 3 (tiga) rumah sakit dan 1 (satu) unit klinik.. Teknik yang digunakan dalam identifikasi

Tahapan yang harus dilakukan dalam pengendalian adalah mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target sesuai dengan ketentuan yang telah

Analisa data: pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya, dan juga tidak bisa mengakses informasi karena tidak bisa melihat. Data obyektif: saat observasi pasien tampak

Pada waktu yang bersamaan dapat menjawab pengaruh lebih dari satu macam perlakuan.. Dapat melihat

Karena tujuan dari pengalaman dalam berbelanja adalah untuk memenuhi kebutuhan hedonis seseorang, maka produk yang dibeli dan dipilih dilakukan tanpa perencanaan

[r]