• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas KH Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S. Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh :

Dewi Hofi’atul Isnaini E20163012

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JANUARI 2023

(2)

ii

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas KH Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S. Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

Dewi Hofi’atul Isnaini E20163012

Disetujui Pembimbing:

Daru Anondo, S.E., M.SI.

NIP. 19750303 200901 1 009

(3)
(4)

iv MOTTO

































Artinya: Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. At- Taubah:411

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Terjemah, 115

(5)

v

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Dari semua yang telah Engkau tetapkan baik itu rencana indah yang Engkau siapkan untuk masa depanku sebagai harapan kesuksesan. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kucintai dan kusayangi.

1. Sepenuhnya untuk Bapak saya Mawardi dan Ibu tercinta Supiana, beliau yang tak pernah mengeluh dan selalu mendukung dalam suka maupun saat tersulit dalam hidup saya, yang tidak pernah lepas mendoakan putri- putrinya sehingga sampai tahap ini pun bisa dilalui dengan baik.

2. Kakak saya yang sangat saya sayangi Finna Nurul Hidayanti yang telah memberikan semangat untuk menjadi orang yang lebih baik.

3. Mas Reza Juli Ashar, terimakasih atas semangat dan selalu memberikan dukungan selama ini.

4. Untuk seluruh guru-guru mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang sudah mengajarkan ilmunya kepada penulis dan memberikan bimbingan serta pengarahan sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini.

5. Teman bidadari surgaku Athi’, Laila, Ulva, Iftitah, dan Anita. Terimakasih sudah selalu menemani, memberikan semangat dan menjadi sahabat terbaikku

(6)

vi

6. Untuk teman, sahabat sekaligus keluargaku dari kelas Akuntansi Syariah angkatan 2016 terkhusus Putri dan Nadira. Terimakasih atas partisipasi semangat dan kasih sayang serta kebersamaan dan dukungan kalian yang sangat luar biasa.

7. Untuk Almamaterku UIN KHAS Jember tercinta.

8. Dan tak lupa pula ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga Allah senantiasa membalas setiap kebaikan kalian.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang semua itu tentunya semata- mata karena Hidayah-Nya.

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba” dengan lancar sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana Strata 1 di UIN KHAS Jember. Terlepas dari hal tersebut, kurangnya pengetahuan penulis tentu berpengaruh terhadap kualitas penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak merupakan hal yang berharga bagi penulis.

Tanpa motivasi, bantuan, bimbingan serta arahan dari berbagai pihak, tentunya penulisan skripsi ini tidak bisa berjalan dengan baik dan lancar. Seiring dengan hal itu, penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM, selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah melindungi, mengayomi, dan menyediakan fasilitas pendidikan.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’I, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

3. Dr. Nur Ika Mauliyah,M.AK selaku Kordinator Program Studi Akuntansi Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mengayomi kami khususnya mahasiswa AKS (Akuntansi Syariah)

(8)

viii

dan terimakasih atas bimbingan, kesabaran, ketelatenan serta dorongan semangat yang selama ini ibu berikan sehingga tugas akhir skripsi ini terselesaikan sesuai dengan harapan.

4. Daru Anondo, S.E., M.S.I selaku Dosen Pembimbing, terima kasih karena selalu sabar dalam membimbing, memberikan motivasi, saran, semangat dan nasihat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Dr. Nurul Widyawati Islami Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing saya selama menempuh pendidikan di Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama kuliah dan seluruh staff yang selalu sabar melayani segala administrasi selama penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan kalian.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi di masa mendatang. Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi Penulis maupun para pembaca.

(9)

ix

ABSTRAK

Dewi Hofi’atul Isnaini, Daru Anondo, S.E., M.Si. 2022 : Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba

Book tax differences adalah perbedaan besaran laba akuntansi atau laba komersial dengan laba fiskal atau penghasilan kena pajak. Martani menyatakan bahwa, laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak yang dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sedangkan laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi).

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini yaitu (1) Apakah terdapat pengaruh secara permanen book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020? (2) Apakah terdapat pengaruh secara temporer book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020? (3) Apakah terdapat pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh secara permanen book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 (2) Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh secara temporer book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 (3) Untuk mengetahui serta menganalisis book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan perusahaan jasa periode tahun 2018-2020 .Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 12 perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi berganda. Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah perbedaan permanen , perbedaan temporer dan book tax differences yang merupakan proksi dari book tax differences.

Pertumbuhan laba yang digunakan dihitung dengan cara mengurangkan laba periode berjalan dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya.

.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa permanen dan temporer berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan laba. Pengaruh permanen dengan nilai signifikansi 0,025 < 0,05 dan nilai thitung 2,170.Pengaruh temporer dengan nilai signifikansi 0,017 < 0,05 dan nilai thitung 2,398. Berbeda dengan book tax differences berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,059 > 0,05 dan nilai thitung 1,551.

Kata Kunci : Perbedaan Permanen, Perbedaan Temporer, dan Book Tax Differences.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

F. Definisi Operasional ... 12

G. Asumsi Penelitian ... 14

H. Kerangka Konseptual ... 15

I. Hipotesis ... 17

J. Sistematika Pembahasan... 18

(11)

xi

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 20

A. Penelitian Terdahulu ... 20

B. Kajian Teori ... 26

1. Teori Keagenan ... 26

2. Informasi Akuntansi ... 28

3. Akuntansi Perpajakan ... 30

4. System Pemungutan Pajak ... 31

5. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Keuangan Fiskal ... 32

6. Book Tax Differences ... 35

7. Pertumbuhan Laba ... 48

BAB III METODE PENELITIAN ... 53

A. Metode penelitian ... 53

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 53

2. Lokasi Penelitian ... 53

3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

4. Variabel Penelitian ... 54

5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 55

6. Metode Analisis ... 56

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 65

A. Gambaran Objek Penelitian ... 65

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 65

B. Penyajian Data ... 66

(12)

xii

C. Analisis Hasil Penelitian ... 67

1. Analisis Deskriptif ... 67

2. Uji Asumsi Klasik ... 69

a. Uji Normalitas ... 69

b. Uji Multikolinieritas ... 70

c. Uji Heteroskedastisitas ... 71

3. Uji Hipotesis dengan Regresi linear ... 72

a. Analsis Regresi linear ... 72

b. Uji Regresi Secara Parsial t ... 74

c. Uji F (Simultan) ... 75

d. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 76

D. Pembahasan ... 77

BAB V PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Matrik Penelitian

2. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 3. Surat Izin Penelitian

4. Surat Keterangan Selesai Penelitian 5. Jurnal Penelitian

6. Surat Keterangan Selesai Bimbingan 7. Surat Keterangan Lulus Plagiasi 8. Output SPSS

9. Biodata Penulis

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 4.1 Purposive Sampling ... 66

Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian ... 66

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 67

Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas ... 70

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 71

Tabel 4.6 Uji F (Simultan) ... 73

Tabel 4.7 Koefisiensi Determinasi ... 74

Tabel 4.8 Uji F (Simultan) ... 76

Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi ... 76

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 16 Gambar 4.1 Grafik Histogram... 69 Gambar 4.2 Uji Normalitas Normal P-P Plot of Reggression

Standardized Residual ... 69 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 71

(15)

1

Perusahaan di Indonesia dalam praktiknya berusaha untuk memberikan informasi-informasi yang baik dalam pengelolaan perusahaannya. Baik itu informasi yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Informasi tersebut akan dipergunakan oleh pihak-pihak eksternal dan internal perusahaan yang berkepentingan dalam mengambil sebuah keputusan. Salah satu informasi yang sangat penting dalam perusahaan adalah pertumbuhan laba.

Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama oleh para pemakai laporan keuangan. Angka laba diharapkan dapat merepresentasikan kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan. Informasi yang terkandung dalam laba memiliki peran yang sangat penting bagi pihak – pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus kepada manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kasnya.

Setiap perusahaam berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal.

Perolehan laba akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Kenaikan dan penurunan laba yang diperoleh perusahaan dapat

(16)

2

dilihat dari perubahan laba. Perubahan laba dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang perubahan laba sangat penting bagi pemakai laporan keuangan karena dapat menunjukkan peningkatan atau penurunan kinerja keuangan suatu perusahaan.

Perubahan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen – komponen dalam laporan keuangan, salah satunya adalah perubahan pajak penghasilan. Salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja perusahaan yaitu melalui analisis book tax differences. Book tax differences dinilai relevan karena menyediakan tambahan informasi mengenai komponen sementara dari laba dan arus kas serta menyediakan informasi mengenai kualitas variabel keuangan.2

Salah satu isu yang berkembang dan menarik banyak perhatian mengenai analisis peraturan perpajakan adalah book tax differences.

Perbedaan laba menurut akuntansi dan laba menurut pajak atau disebut dengan book-tax differences (BTD) dapat terjadi karena adanya perbedaan antara Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan peraturan perpajakan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman yang digunakan dalam melakukan praktek akuntansi yang mencakup materi yang berkaitan dengan akuntansi, sedangkan standar penyusunan laporan perpajakan yaitu peraturan perpajakan. Dasar yang berbeda dalam penyusunan laporan keuangan tersebut

2 Nur Aini Rosanti, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010), Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro 2013

(17)

dapat menimbulkan terjadinya perbedaan penghitungan laba (rugi) perusahaan yang menimbulkan istilah book-tax differences dalam analisis perpajakan.3

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan suatu organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan.

Menurut PSAK no. 1 Paragraf ke 7, “ Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Pelaporan keuangan merupakan bentuk tanggung jawab emiten kepada investor dan kreditor dalam pengelolaan sumber dana yang digunakan suatu perusahaan.

Perusahaan di Indonesia menyusun laporan keuangan berdasarkan standar yang berlaku yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan menyusun laporan keuangan fiskal berdasarkan ketentuan peraturan undang – undang perpajakan. Laporan keuangan komersial atau bisnis ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor swasta, sedangkan laporan keuangan fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak. Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, perbedaan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya. Berdasarkan pasal 28 UU No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, perusahaan menyelenggarakan pembukuan menggunakan stelsel akrual atau kas.

3 Pratana Puspa Midiastuty, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Relevansi Nilai Informasi Laba, (Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XX Jember), 2017

(18)

4

Sedangkan berdasarkan PSAK No. 1 perusahaan menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Adanya perbedaan perhitungan laba menurut komersial dengan menurut perpajakan menyebabkan perbedaan jumlah antara laba akuntansi dan laba fiskal yang dapat disebut sebagai book tax differences.

Perusahaan tidak perlu melakukan pembukuan ganda untuk memenuhi kedua tujuan tersebut. Untuk menjembatani adanya perbedaan tujuan kepentingan dalam penyusunan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal, perusahaan hanya perlu menyelenggarakan pembukuan menurut akuntansi komersial. Namun, ketika perusahaan akan menyusun laporan keuangan fiskal maka dilakukan rekonsiliasi terhadap laporan keuangan komersial tersebut. Rekonsiliasi fiskal adalah penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan keuangan komersial dengan berdasarkan ketentuan-ketentuan perpajakan sehingga diperoleh laba fiskal.4

Karena adanya dasar penyusunan yang berbeda dalam penghitungan laba menurut komersial dengan menurut perpajakan maka menyebabkan perbedaan jumlah antara penghasilan sebelum pajak (laba akuntansi) dengan penghasilan kena pajak (laba fiskal) atau yang dapat disebut dengan book tax differences. Penyebab perbedaan yang terjadi antara penghasilan sebelum pajak dengan penghasilan kena pajak dapat dikategorikan menjadi perbedaan permanen (permanent differences) dan perbedaan temporer (temporary

4 Nugroho Adi Saputro, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2010),(Skripsi : Universitas Diponegoro, 2011)

(19)

differences) atau perbedaan waktu (timing differences). Perbedaan permanen timbul karena adanya peraturan yang berbeda terkait dengan pengakuan penghasilan dan biaya antara Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan, sedangkan perbedaan temporer timbul sebagai akibat adanya perbedaan waktu pengakuan penghasilan dan biaya menurut Standar Akuntansi Keuangan dan menurut Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.5

Perbedaan temporer yang timbul, tercermin dalam laporan keuangan komersial sebagai pajak tangguhan (deferred taxes). Pajak tangguhan dapat berupa aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan. PSAK No. 46 menyebutkan bahwa aset pajak tangguhan merupakan pajak penghasilan yang dapat dipulihkan di masa mendatang karena nilai tercatat aset lebih rendah dari dasar pengenaan pajaknya, sedangkan kewajiban pajak tangguhan merupakan pajak penghasilan terutang di masa mendatang karena nilai tercatat aset lebih besar dari dasar pengenaan pajaknya. Akun pajak tangguhan dilaporkan dalam neraca sebagai aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan. Dalam PSAK No. 46 diatur mengenai penyajian pajak tangguhan di laporan keuangan yaitu bahwa aset pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah dari aset dan kewajiban lainnya dalam neraca serta

5Wijayanti, Handayani Tri. Analisis Pengaruh Perbedaan antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas,

(Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 2018).

(20)

6

dibedakan dari aset pajak kini dan kewajiban pajak kini. Pajak tangguhan juga disajikan di laporan laba rugi sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.6

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa book tax differences dapat memberikan informasi mengenai karakteristik laba perusahaan dan kinerja perusahaan masa depan. Informasi tersebut diperoleh bukan hanya akibat adanya praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan, tetapi juga karena adanya perbedaan aplikasi antara ketentuan akuntansi berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan fiskal berdasarkan Undang-Undang perpajakan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Jackson bahwa hubungan yang antara book tax differences dengan pertumbuhan laba tidak selalu disebabkan oleh manajemen laba, tetapi juga disebabkan oleh perlakuan transaksi ekonomi yang berbeda serta tarif pajak efektif yang berfluktuasi.7

Memahami hubungan antara perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal merupakan hal yang penting karena informasi tersebut dapat memberikan bukti mengenai kegunaan penghasilan kena pajak dalam menentukan nilai perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat book tax differences dalam memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang tercermin dalam pertumbuhan laba.

Pertumbuhan laba, diukur dari perubahan pada laba bersih akuntansi. Dalam penelitiannya Jackson memisahkan pertumbuhan pada laba menjadi dua komponen, yaitu laba sebelum pajak dan beban pajak. Hal ini dikarenakan

6 Prof. Dr. Mardiasmo, MBA.,Ak, Perpajakan, (Yogyakarta: CV Andi OFFSET, 2016)

7 Jackson, M. Book Tax Differences and Earning Growth. University of Nevada.

2009.

(21)

pertumbuhan berhubungan dengan perubahan pada laba sebelum pajak atau perubahan pada beban pajak penghasilan masa depan.8 Namun, dalam penelitian ini pertumbuhan laba yang akan diteliti dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya.9

Perusahaan yang menjadi objek penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan pada sub sektor hotel dan pariwisata. Sub sektor hotel dan pariwisata merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia yang secara alami memiliki keindahan alam, keragaman,dan keunikan budaya tersendiri. Disamping itu, sektor ini mampu untuk menunjang pembangunan negara yaitu meningkatkan devisa negara, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, meningkatkan industri rakyat, memperluas kesempatan berusaha di sektor formal dan informal, membantu usaha pendidikan dan latihan, meningkatkan pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, meningkatkan pendapatan masyarakat, pemerataan pembangunan, dan meningkatkan hubungan antar bangsa.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan bahwa sektor pariwisata termasuk sektor prospektif yang ditandai dengan kenaikan realisasi investasi mencapai 48,9% senilai 49,6 triliun. Dimana untuk bidang hotel dan restoran tercatat kenaikannya mencapai 69,9% dari posisi Rp 7,3 triliun pada tahun 2014 menjadi 12,1 triliun pada tahun 2015. Hal tersebut

8 Ibid.,

9 Herawati, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015), Skripsi Program Sarjana Universitas Islam Alauddin Makasar 2017

(22)

8

menandakan bahwa sektor pariwisata akan berkembang dan memiliki prospek yang bagus kedepannya.10

Adanya peningkatan jumlah kedatangan turis mancanegara setiap tahun yang juga diikuti dengan pertumbuhan PDB yang hampir mencapai 5%

dan pertumbuhan investasi menandakan semakin baiknya kondisi pariwisata Indonesia, karena wisatawan yang datang membutuhkan penginapan seperti hotel dan juga tempat wisata kuliner yang termasuk salah satunya adalah restoran sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap hotel tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan book tax differences dalam memprediksi laba di masa mendatang, diberi judul

“Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh secara permanen book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

2. Apakah terdapat pengaruh secara temporer book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

3. Apakah terdapat pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan jasa sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

10

(23)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh secara permanen terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

2. Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh secara temporer terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

3. Untuk mengetahui serta menganalisis book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa hotel dan pariwisata

b. Dapat menambah pengetahuan mengenai penyusunan laporan keuangan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemakai informasi akuntansi, untuk dapat memahami nilai informatif dari book tax difference dalam memprediksi kinerja perusahaan masa depan serta mengetahui akibat-akibat yang mungkin ditimbulkan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menggunakan informasi keuangan yang disajikan.

(24)

10

b. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan terutama dalam penilaian dan analisa laporan keuangan.

c. Bagi peneliti, untuk dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain atau bagi kalangan akademisi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variable Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua variabel yaitu, variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) dengan uraian sebagai berikut:

a. Variable Independen

Variabel Independen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan nya atau timbulnya variabel terikat. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Perbedaan Permanen (X1), Perbedaan Temporer (X2), dan Book Tax Differences (X3).

b. Variable Dependen

Variabel Dependen. Sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam peneitian ini yang menjadi variabel terikat adalah pertumbuhan laba yang dilambangkan sebagai Y.

(25)

2. Indikator Variabel

a. Perbedaan Permanen (X1)

Perbedaan Permanen dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah perbedaan permanen yang terdapat pada laporan keuangan kemudian dibagi dengan total asset.

b. Perbedaan Temporer (X2)

dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah perbedaan temporer yang terdapat pada laporan keuangan kemudian dibagi dengan total asset.

c. Book Tax Differences (X3)

Book Tax Differences dihitung dalam penelitian ini sebagai perbedaan antara penghasilan kena pajak dan laba bersih dengan skala total aset.

× (1-t) /

aktiva rata-rata d. Pertumbuhan Laba (Y)

Pertumbuhan laba bersih/ net income (ΔNI) dalam penelitian ini merupakan penghasilan / laba sebelum pos luar biasa yang diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan.

ΔNI = NIit – NIi(t-1) NIi(t-1)

(26)

12

Keterangan :

ΔNI = Pertumbuhan Laba

NIit = Laba bersih pada perusahaan i pada tahun t NIi(t-1) = Laba bersih pada perusahaan i pada tahun t – 1 F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variabel penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indicator variabel.11 variabel yang diungkap dalam definisi konsep secara operasional, praktik, maupun secara nyata dalam lingkup obyek penelitian. Definisi operasional penelitian merupakan penjelasan dari masing- masing variabel yang digunakan dalam peneitian terhadap indikatr-indikator yang membentuknya. Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Book Tax Differences

Book-tax differences merupakan perbedaan jumlah laba yang dihitung berdasarkan akuntansi dengan laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan. Pada umumnya, perusahaan yang bergerak dibidang bisnis akan menyusun laporan keuangan untuk dua tujuan setiap tahunnya.

Tujuan yang pertama ialah pelaporan keuangan sesuai dengan Generally Accepted Acounting Principles (GAAP) dan yang kedua yaitu sesuai dengan undang – undang perpajakan untuk menentukan besarnya

11 Tim Revisi Buku Pedoman Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Perss, 2017), 38.

(27)

kewajiban pajak perusahaan yang harus dibayarkan ke pihak regulator dalam hal ini yaitu pemerintah.12

2. Perbedaan Permanen

Perbedaan permanen disebabkan oleh pengaturan yang berbeda terkait dengan pengakuan penghasilan dan biaya antara Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan.

Jadi dapat dikatakan bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan, ada beberapa penghasilan yang bukan merupakan objek pajak, sedangkan secara komersial penghasilan tersebut diakui sebagai penghasilan. Begitu juga sebaliknya, ada beberapa biaya sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan termasuk biaya fiskal yang tidak boleh dikurangkan, sedangkan menurut komersial biaya tersebut diperhitungkan sebagai biaya.

3. Perbedaan Temporer

Perbedaan waktu terjadi karena perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya antara pajak dengan akuntansi. Suatu biaya atau penghasilan telah diakui menurut akuntansi komersial dan belum diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Hal ini menyebabkan besarnya laba akuntansi lebih tinggi daripada laba fiskal atau sebaliknya. Perbedaan ini bersifat sementara karena akan tertutup pada periode sesudahnya.

4. Pertumbuhan Laba

12 Amos Rico Brolin, Analisis Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro Semarang 2014.

(28)

14

Pertumbuhan laba adalah salah satu informasi yang memprediksi yang sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan yang menggambarkan prospek hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.13

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian biasa disebut juga sebagai anggapan dasar atau postulat, yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Asumsi penelitian atau anggapan dasar disamping berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang diteliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian dam merumuskan hipotesis.14

Dalam penelitian ini, pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan diprediksi dengan informasi yang terdapat dalam book-tax differences. Book-tax differences timbul akibat adanya perbedaan pengakuan penghasilan/biaya, sehingga timbul perbedaan temporer dan perbedaan permanen.

Perbedaan temporer timbul adanya perbedaan waktu pengakuan penghasilan/biaya menurut akuntansi dengan menurut perpajakan sehingga mengakibatkan besarnya laba akuntansi lebih tinggi daripada laba pajak atau sebaliknya dalam suatu periode. Sedangkan perbedaan permanen merupakan

13 Vidiyana Rizal Putrid an Sary, Pengrauh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba, Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.10, No. 1, Mei 2017

14 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Jember: IAIN Jember Pers, 2015), 39.

(29)

penghasilan/biaya yang dimasukkan dalam salah satu ukuran laba, tetapi tidak dimasukkan dalam ukuran laba yang lain.15

H. Kerangka Konseptual

Pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan diprediksi dengan informasi yang terdapat dalam book-tax differences (perbedaan jumlah laba menurut perhitungan akuntansi dengan jumlah laba menurut perhitungan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku). Book-tax differences timbul akibat adanya perbedaan pengakuan penghasilan/biaya, sehingga timbul perbedaan temporer dan perbedaan permanen.

Book tax differences diprediksi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan karena adanya perbedaan mekanis dalam perhitungan laba.

Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal juga dipengaruhi oleh pilihan metoda akuntansi dalam proses akrual. Perbedaan permanen dan perbedaan temporer menyebabkan adanya koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif. Koreksi fiskal positif menyebabkan laba fiskal bertambah. Sebaliknya, koreksi fiskal negatif menyebabkan laba fiskal berkurang.

Laba fiskal digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Laba fiskal berkaitan erat dengan beban pajak. Jika laba fiskal bertambah maka beban pajak yang harus dibayarkan akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya, jika laba fiskal berkurang maka beban pajak yang harus dibayarkan akan semakin kecil. Pada laporan laba rugi, beban pajak akan mengurangi

15 Nugroho Adi Saputro, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2010),(Skripsi : Universitas Diponegoro, 2011)

(30)

16

penghasilan sebelum pajak sehingga akan menghasilkan laba bersih. Jika penghasilan sebelum pajak konstan, semakin besar beban pajak yang harus dibayarkan maka semakin kecil laba bersih yang dihasilkan. Sedangkan, jika semakin kecil beban pajak yang harus dibayarkan maka semakin besar laba bersih yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya beban pajak berbanding terbalik dengan laba bersih yang dihasilkan. Oleh karena itu, perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang menyebabkan laba fiskal bertambah atau berkurang berpengaruh terhadap perubahan laba.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah :

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba

Laba Akuntansi Laba Fiskal

Perbedaan Permanen Perbedaan Temporer

Book Tax Differences

Pertumbuhan Laba

(31)

I. Hipotesis

Salah satu tujuan penelitian adalah menguji hipotesis. Berdasarkan paradigm penelitian kuantitatif, hipotesis di deduksi dari teori. Tujuan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan dan dianalisis dalam proses pengujian data.16

Perbedaan jumlah laba akuntansi dan laba kena pajak (book-tax differences) timbul karena adanya perbedaan perlakuan pengakuan antara akuntansi dengan pajak. Dalam akuntansi perpajakan, perbedaan tersebut disebabkan adanya perbedaan permanen atau beda tetap dan perbedaan temporer laba yang lain. Dengan kata lain, jika suatu item termasuk dalam ukuran laba akuntansi, maka item tersebut tidak dimasukkan dalam ukuran laba fiskal dan sebaliknyaatau beda waktu. Beda tetap atau perbedaan permanen merupakan item-item yang dimasukkan dalam salah satu ukuran laba, tetapi tidak dimasukkan dalam ukuran. Sedangkan beda waktu atau perbedaan temporer merupakan perbedaan antara jumlah menurut akuntansi dengan aturan perpajakan yang timbul akibat adanya perbedaan waktu pengakuan penghasilan atau biaya. Perbedaan temporer didalam laporan keuangan di neraca akan menimbulkan akun asset pajak tangguhan ataupun kewajiban pajak tangguhan. Dari definisi tersebut mengindikasikan bahwa

16 Dr. Nur Indriantoro dan Drs.Bmbang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2016), 191

(32)

18

perbedaan temporer dan perbedaan permanen menyebabkan jumlah laba antara laba akuntansi dan laba fiskal berbeda (book-tax differences). 17

Berdasarkan uraian diatas ditemukan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Permanen book tax differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan.

H2 : Temporer book tax differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan.

H3 : Book-tax differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan.

J. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan pada penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Penulis akan menguraikan secara singkat untuk memberikan gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam penelitian ini, Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari lima lima bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini meliputi latar belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran dan gambaran penelitian secara garis besar untuk selanjutnya disusun rumusan masalah dan diuraikan tentang tujuan penelitian, manfaat,

17 Ibid 192.,

(33)

ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis, dan sistematika pembahasan.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini meliputi tentang landasan teori yang menjadi dasar dari Penelitian, antara lain book tax differences, perbedaan permanen, perbedaan temporer, dan pertumbuhan laba dan penelitian terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, suber data, penyajian data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi tentang penyajian data dan analisis data yang memuat gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis data serta pembahasan penemuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur di BAB III

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan atas hasil analisis pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian berikutnya.

(34)

20

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.18

Studi pustaka perlu dikaji dahulu untuk menguasai teori yang relevan dengan topik atau masalah penelitian yang dipakai. Sehubungan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang terlebih dahulu melakukan penelitian mengenai pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba, antara lain :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Wijayanti

(2018)

Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal

Terhadap Persistensi Laba, Akrual dan Kas.

Book tax differences secara negative berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba akuntansi satu periode kedepan.

Perusahaan dengan large

Variabel penelitian yang digunakan yakni book tax differences.

Jenis penelitian

Variabel penelitian yang digunakan yakni persistensi laba, akrual dank as, sedang kan penelitian sekarang menggunakan

18 Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah IAIN (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 64.

(35)

book tax differences signifikan secara statistic

mempunyai persistensi laba lebih rendah yang disebabkan oleh komponen akrualnya daripada perusahaan dengan small book tax differences.

Harga saham tidak

mencerminkan informasi yang digunakan dalam model

ekspektasi.19

pertumbuhan laba

2 Jackson (2017)

“ Book Tax Difference and

Earning Growth”

Beda tetap berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, akan tetapi berhubungan negatif dengan perubahan beban pajak. Sedangkan beda waktu berpengaruh negatif dengan pertumbuhan laba

periode selanjutnya.20

membahas mengenai perbedaan

permanen,perbedaan temporer dan pertumbuhan laba.

Penelitian sebelumnya variabel independennya

hanya 2

sedangkan penelitian sekarang book tax differences termasuk variabel independen

3 Herawati (2017)

Pengaruh Book Tax Differences

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan

Variabel penelitian yang di gunakan yakni pertumbuhan

Variabel penelitian sebelumnya

19Wijayanti, Handayani Tri. Analisis Pengaruh Perbedaan antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas,

(Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 2018).

20Jackson, M. Book Tax Differences and Earning Growth. University of Nevada.

2017.

(36)

22

Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015)

permanen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Perbedaan temporer tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.21

laba, perbedaan permanen, dan perbedaan temporer.

tidak ada book tax differences sedangkan penelitian yang sekarang ada.

4 Erika Ratih Winadarti (2019)

Pengaruh Book Tax Differences dan Arus Kas Terhadap Pertumbuhan Laba

(Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016- 2019)

Beda permanen

dan beda

temporer book tax differences serta arus kas berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan laba.

Variabel control yaitu ROA dan ukuranperusahaa n berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap pertumbuhan laba.22

Variabel penelitian yang digunakan yakni pertumbuhan laba, perbedaan permanen dan perbedaan temporer

Penelitian sebelumnya menjelaskan

ROA dan

ukuran perusahaan sedangkan yang sekarang tidak ada ROA tetapi

ketambahan book tax differences sebagai variabel independen.

5 Amos Rico Brolin dan Abdul Rohman (2018)

Pengaruh Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Enpiris pada Perusahaan yang

Terdaftar di

Perbedaan permanen komponen

pembentuk BTD berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap pertumbuhan laba. Perbedaan

Variabel penelitian yang di gunakan yakni pertumbuhan laba, perbedaan permanen, dan perbedaan temporer.

Penelitian sebelumnya membahas tentang variabel Operating Cash Flow (OCF), arus kas operasi, Return on

21 Herawati, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015)

(37)

Bursa Efek Indonesia).

temporer yang merupakan komponen

pembentuk BTD berpengaruh positif sinifikan terhadap

pertumbuhan laba.Variabel control ROA berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan laba.23

Assets (ROA), serta Differed Tax (DEF) sedangkan penelitian yang sekarang tidak ada OCF, ROA, maupun DEF TETAPI ketambahan variabel independen yaitu book tax differences.

6 Lestari (2018)

Pengaruh Book Tax Differences terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014- 2016)

terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2012-2014.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Book Tax Differences yang diproksi dengan perbedaan permanen dan perbedaan temporer tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pertumbuhan laba.24

Variabel penelitian yang di gunakan yakni pertumbuhan laba, perbedaan permanen, dan perbedaan temporer.

Penelitian sebelumnya ada variabel Operating Cash Flow (OCF), arus kas operasi, Return on Assets (ROA), serta Differed Tax (DEF) sedangkan penelitian sekarang tidak ada OCF, ROA maupun DEF, hanya ketambahan variabel independen yaitu book tax differences . 7 Maulana

Hutabarat (2017)

Pengaruh Book Tax Differences

BTD

berpengaruh negative

Variabel penelitian yang digunakan yakni book tax

Penelitian sebelumnya ada variabel

23 Amos Rico Brolin, “Analisis Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), (Skripsi : Universitas Diponegoro Semarang, 2018)

24 Budi Lestari, Analisis Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2014-2016), (Skripsi : Universitas Diponegoro Semarang, 2018)

(38)

24

Terhadap Pertumbuhan laba (Studi Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI 2013- 2015)

signifikan terhadap pertumbuhan laba .Variabel control ROA berpengaruh positif siginifikan terhadap

pertumbuhan laba serta size berpengaruh negative signifikan terhadap pertumbuhan laba.25

differences. penelitian ROA dan size sedangkan penelitian yang sekarang tidak ada.

8 Daniati (2018)

Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan yang

Terdaftar Di Indeks LQ-45

Perbedaan permanen berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan laba. Perbedaan temporer

berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan laba. Tital book tax differences berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan laba.26

Variabel penelitian yang digunakan yakni pertumbuhan laba, perbedaan permanen,

perbedaan temporer dan book tax differences

Lokasi penelitian

9 Oktafioni, Ethika dan Rahmawat i (2017)

Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan laba (Studi

Perbedaan

temporer tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pertumbuhan

Variabel penelitian yang digunakan yakni pertumbuhan laba, perbedaan permanen, dan perbedaan temporer.

Penelitian sebelumnya untuk variabel independennya haya ada 2 sedangkan

25Hutabarat, L.M. Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) (Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo.2017)

(39)

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)

laba.Perbedaan permanen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.27

penelitian sekarang ada 3 yaitu

ketambahan book tax differences.

10 Alvinur Dina (2019)

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tahun 2009- 2018

Hasil penelitian uji F variabel current ratio, debt to equity ratio, dan return on asset secara simultan

berpengaruh positif terhadap perubahan laba.28

Variabel dependen yang digunakan yakni perubahan laba.

Penelitian sebelumnya untuk variabel independennya cuurent ratio, debt to equity ratio, return on asset.

Sumber : Data diolah dari penelitian terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh Book Tax Differences terhadap pertumbuhan laba telah beberapa kali dilakukan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada obyek penelitian. Penelitian kali ini obyek penelitian berfokus pada perusahaan jasa sub sector hotel, restoran dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 perusahaan yaitu Fast Food Indonesia Tbk, Jakarta Setiabudi International Tbk dan Bukit Uluwatu Villa Tbk. Sedangkan persamaannya dengan penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan oleh setiap peneliti yaitu pertumbuhan laba, perbedaan permanen dan perbedaan temporer.

27 Rika Oktafioni, Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015), (Jurnal :MahasiswaAkuntansi, Program S1, JurusanAkuntansi, Universitas Bung Hatta, Padang)

28 Alvinur Dina (2019), Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada PT

Indocement Tunggal Prakarsa Tahun 2009-2018, (Skripsi Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Jurusan Akuntansi,Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember)

(40)

26

B. Kajian Teori

1. Teori Keagenan

Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent di mana diasumsikan bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent.29 Jensen dan Meckling menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut.

Hubungan keagenan ini mengakibatkan dua permasalahan yaitu : (a) terjadinya informasi asimetris (information asymmetry), dimana manajemen secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarnya dan posisi operasi entitas dari pemilik;

dan (b) terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) akibat ketidak samaan tujuan, dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.30 Menurut Eisenhard, teori keagenan dilandasi oleh 3 (tiga) buah asumsi yaitu :31

a. Asumsi tentang sifat manusia

29 Amos Rico Brolin, Analisis Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro Semarang 2018.

30Jensen, M., and Meckling, W. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure. (Journal of Financial Economics, 3: 305-360, 1976).

31 Amos Rico Brolin, “Analisis Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), (Skripsi : Universitas Diponegoro Semarang, 2014), 18

(41)

Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan tidak menyukai risiko (risk aversion).

b. Asumsi tentang keorganisasian

Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya Asymmetric Information (AI) antara prinsipal dan agen.

c. Asumsi tentang informasi.

Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan.

Teori keagenan (agency theory) mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimalkan nilai saham perusahaan.

Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi.

Standar akuntansi yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengijinkan pihak manajemen untuk mengambil suatu kebijakan

(42)

28

dalam mengaplikasikan metode akuntansi guna menyampaikan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada pihak eksternal. Pemberian fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih satu dari seperangkat kebijakan akuntansi membuka peluang untuk perilaku oportunis dan kontrak efisien. Artinya, manajer yang rasional, akan memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dengan kepentingannya. Dengan kata lain, manajer memilih kebijakan akuntansi yang dapat memaksimalkan expected utility- nya dan atau nilai pasar perusahaan. Perilaku oportunis dan kontrak efisien ini, mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba.

2. Informasi Akuntansi

Akuntansi keuangan membahas bagaimana prosedur, metode, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian. Pedoman tersebut terefleksi dalam pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen-elemen atau pos-pos laporan keuangan. Bidang akuntansi yang menitik beratkan pada masalah bagaimana melaksanakan standar akuntansi (termasuk bagaimana mengaudit laporan keuangan) sebenarnya masuk dalam bidang pengetahuan praktik. Akuntansi yang di praktikkan di dalam suatu wilayah Negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja secara alamiah tetapi dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan social tertentu. Praktik akuntansi dipengaruhi oleh factor lingkungan (social, ekonomik, dan politis) tempat akuntansi

(43)

dijalankan. Praktik akuntansi di suatu negra juga mengalami sejarah dan perkembangan yang unik sesuai dengan perkembangan ekonomi, social, dan politik Negara. Oleh karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara Negara yang satu dengan yang lainnya. 32

Menurut APB No. 4, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan mengenai suatu entitas ekonomi, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi. Saputro menyatakan bahwa pada umumnya, informasi yang diperlukan dalam rangka pengelolaan perusahaan adalah:

a. Informasi operasional (operating information)

b. Informasi akuntansi keuangan (financial accounting information) c. Informasi akuntansi manajemen (management accounting information) d. Informasi akuntansi pajak (tax accounting information)

Akuntansi pajak merupakan salah satu informasi yang digunakan perusahaan dalam pengelolaan usahanya. Book-tax differences yang meliputi perbedaan temporer dan perbedaan permanen merupakan informasi dalam akuntansi perpajakan, sehingga informasi tersebut harus diketahui oleh stakeholder meskipun para stakeholder nantinya tidak menggunakan informasi yang telah disampaikan manajemen tersebut

32 Suwardjono, Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan), (Yogyakarta : BPFE, 2014), 1

(44)

30

didalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan yang baik.33

3. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi pajak berasal dari dua kata yaitu akuntansi dan pajak.

Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, suatu transaksi keuangan yang diakhiri dengan suatu pembuatan laporan.

Sedangkan pajak adalah iuran rakyat kepada kas neagara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Jadi akuntansi pajak adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan fiscal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perpajakan yang terkait dengan pembuatan surat pemberitahuan tahunan. Teori akuntansi pajak adalah penalaran logis dalam bentuk seperangkat azas atau prinsip yang diakui dalam ketentuan serta peraturan perpajakan. Sedangkan fungsi akuntansi pajak adalah mengelola data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan yang memuat perhitungan perpajakan. Laporan ini kelak akan digunakan dalam pengambilan keputusan.

33 Ibid., 21-22

(45)

4. System Pemungutan Pajak 1. Official Assessment System

adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.

b. Wajib pajak bersifat pasif

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

fiskus.

2. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya:

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri.

b. Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.

c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3. Withholding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang

(46)

32

bersangkutan) untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Ciri-cirinya: wewenang memotong atau memungut pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, yaitu pihak selain fiskus dan wajib pajak.34

5. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Keuangan Fiskal

Menurut PSAK no. 1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan. Selain itu, laporan keuangan merupakan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. Menurut PSAK no.1 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:

a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.

b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode.

c. Laporan perubahan ekuitas selama periode.

d. Laporan arus kas selama periode.

34 Prof.Dr.Mardiasmo, Perpajakan, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), 9-10

(47)

e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya.

f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos – pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos – pos dalam laporan keuangannya.35

Masalah perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal merupakan bagian dari masalah akuntansi pajak. Menurut Janitra (2010), akuntansi pajak adalah akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan perpajakan dan mengacu pada peraturan dan perundang – undangan perpajakan beserta aturan pelaksanaannya. Teori akuntansi pajak adalah penalaran logis dalam bentuk seperangkat azas atau prinsip yang diakui dalam ketentuan serta peraturan perpajakan. Sedangkan fungsi akuntansi pajak adalah mengelola data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan yang memuat perhitungan perpajakan. Laporan ini kelak akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Akuntansi pajak umumnya menyangkut masalah kapan suatu penghasilan diakui sebagai penghasilan dan kapan suatu biaya diakui sebagai pengurangan dari penghasilan tersebut. Masalah ini tergantung pada tahun pajak atau tahun buku wajib pajak (pembayar pajak), metode

35Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 Paragraf ke 8 (Revisi Tahun 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunujukan bahwa perusahaan yang mempunyai komponen large negative abnormal book tax differences dan large positive normal book tax

Perbedaan permanen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba merupakan dampak dari jumlah perbedaan permanen yang terdapat dalam laba fiskal (penghasilan

dengan large book-tax differences akan memiliki laba satu periode ke depan yang kurang persisten dibanding perusahaan dengan small book-tax differences. Selain

Persistensi komponen akrual dari laba perusahaan dengan perbedaan laba akuntansi-pajak positif besar (large positive book-tax differences) lebih rendah dari pada

Pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan diprediksi dengan informasi yang terdapat dalam book-tax differences (perbedaan jumlah laba menurut perhitungan

berjudul “Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-. 2014) ” dengan tepat

Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (studi kasus: Perusahaan Food &amp; Beverage pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 sampai dengan

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa perusahaan dengan large negative book-tax differences tidak terdapat persistensi laba yang lebih rendah dari perusahaan dengan