• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SALAM Eugen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SALAM Eugen"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mei 2015 – Januari 2016

1

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SALAM (

Eugenia polyantha

)

TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

DARAH TIKUS JANTAN (

Rattus norvegicus

)

GALUR WISTAR

Muhammad Reva Florean

1

, Masra Lena Siregar

2

, Suryawati

3

1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; 2) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/SMF Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh; 3) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Daun salam (Eugenia polyantha) banyak digunakan dalam kuliner Indonesia sebagai bahan tambahan masakan. Secara empiris, air rebusan daun salam digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan penyakit hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, hipertensi, gastritis, dan diare. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar kolesterol total. Penelitian ini menggunakan tikus jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar yang diinduksi dengan pemberian jus hati ayam dan kuning telur ayam untuk meningkatkan kadar kolesterol totalnya. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor dibagi dalam 5 kelompok (n = 5) yaitu, kelompok kontrol negatif, kontrol positif simvastatin, kelompok perlakuan dosis 1,25 g/KgBB, dosis 2,5 g/KgBB, dan dosis 5 g/KgBB. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorik menggunakan rancangan pretest postest dengan kelompok kontrol (pretest posttest with control group design), pengelompokan dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol total darah yang dianalisa melalui regresi probit untuk menentukan dosis efektif 50 (ED50). Hasil yang didapatkan adalah dosis 2,023 g/KgBB.

Kata Kunci : Eugenia polyantha, Kolesterol, Tikus Putih

ABSTRACT

Bay leaves (Eugenia polyantha) has been widely used in Indonesia as a n additive culinary cuisine. Empirically the decoction of those leaves are used by the community for treatment of hypercholesterolemia, diabetes mellitus, hypertension, gastritis and diarrhea . This study aims to test the activity of the ethanol extract of the leaves in lowering total cholesterol levels. This study used male rats (Rattus norvegicus) Wistar strain as the test animals which induced by administration of chicken liver juice and chicken egg yolks to increase total cholesterol levels. Test animals were used as many as 25 animals were divided into 5 groups (n = 5): negative control group, positive simvastatin control group, treatment group dose of 1,25 g/KgBW, 2,5 g/KgBW, and 5 g/KgBW. This study was a laboratory experiment using a pretest posttest with control group design, the grouping is based on a completely randomized design. Parameters measured are total blood cholesterol levels which analyzed by probit regression to determine the effective dose 50 (ED50). The obtained dose is 2,023 g/KgBW.

(2)

2 PENDAHULUAN

Kolesterol adalah steroid yang banyak

ditemukan dalam lemak hewani, empedu, susu,

dan kuning telur. Kolesterol sebagian besar

disintesis oleh hati dan sebagian kecil diserap dari

makanan. Pada kondisi normal kadar kolesterol

total dalam darah < 200 mg/dL, sedangkan kadar

kolesterol total darah yang melebihi 200 mg/dL

dinamakan hiperkolesterolemia.(1)

Perkembangan zaman dan modernisasi

menyebabkan perubahan gaya hidup dan pola

makan masyarakat terutama di daerah perkotaan.

Salah satu perubahan yang terjadi ialah

banyaknya produsen makanan yang memproduksi

makanan cepat saji yang mengandung kolesterol

tinggi sehingga dengan tidak adanya pengaturan

diet makanan dapat menyebabkan

hiperkolesterolemia. Kondisi ini dapat memicu

berkembangnya proses degenerasi pembuluh

darah berupa aterosklerosis. Aterosklerosis dapat

muncul secara perlahan akibat tertimbunnya

kolesterol pada dinding pembuluh darah. Pada

kondisi ini fungsi dan struktur jaringan atau organ

tertentu dapat memburuk dari waktu ke waktu.

Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini

antara lain penyakit jantung koroner (PJK) dan

kardiovaskuler.(2)

Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih

menjadi penyebab utama kematian di dunia dan

diperkirakan akan terus meningkat dari waktu ke

waktu. Menurut Sedyaningsih dalam pidato

pembukaan The 20th Annual Scientific Meeting of

the Indonesia Heart Association (ASHIMA)

penyakit jantung telah menjadi salah satu masalah

penting kesehatan masyarakat dan merupakan

penyebab kematian yang utama di Indonesia.(3)

Berdasarkan data World Health Organization

(WHO) diperkirakan pada tahun 2030 terdapat

sekitar 23,6 juta orang akan meninggal karena

penyakit kardiovaskular.(4) Berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2013, dinyatakan

bahwa prevalensi penyakit jantung secara

nasional adalah 13,9 % dan penyakit

kardiovaskular telah membunuh 17,3 juta orang,

31% dari total semua kematian di dunia.(5)

Pengelolaan hiperkolesterolemia sangat

berguna untuk menghindari terjadinya

aterosklerosis. Pilar utama pengelolaan

dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang

meliputi perubahan gaya hidup, modifikasi diet,

latihan jasmani, serta pengelolaan berat badan.

Bila terapi nonfarmakologi tidak berhasil maka

dapat diberikan terapi farmakologi berupa obat

hipolipidemik antara lain statin. Statin

menghambat enzim

3-Hidroksi-3-metilglutaril-CoA (HMG-CoA) reduktase sehingga

pembentukan kolesterol dihambat.(6)

World Health Organization (WHO)

merekomendasikan penggunaan obat tradisional

dalam pencegahan dan pengobatan penyakit,

terutama untuk penyakit kronis, penyakit

degeneratif, dan kanker. Penggunaan obat

tradisional secara umum dinilai lebih aman

daripada penggunaan obat modern. Hal ini

disebabkan karena obat tradisional memiliki efek

samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat

(3)

3 Daun salam banyak digunakan dalam

kuliner sebagai bahan tambahan masakan. Secara

empiris, air rebusan 10-15 lembar daun salam

digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan

penyakit hiperkolesterolemia, diabetes mellitus,

hipertensi, gastritis, dan diare.(8) (9) Daun salam

(Eugenia polyantha) mengandung sitral, eugenol,

tannin, flavonoid, dan saponin.(8) Penelitian oleh

Sekhon (2012) membuktikan bahwa senyawa

flavonoid berperan sebagai senyawa yang dapat

mereduksi trigliserida (TGA) dan meningkatkan

HDL. Flavonoid juga menghambat kerja enzim

3-hidroksi 3-metilglutaril koenzim A reduktase

(HMG Co-A reduktase) sehingga mencegah

pembentukan kolesterol di hati.(10) Pada penelitian

Angela (2008), pemberian ekstrak daun salam

0,72 gr/hari selama 30 hari perlakuan dapat

menurunkan kadar trigliserida tikus sprague

dawley secara bermakna.(11) Penelitian oleh

Anugerah Riansari dan Suhardjono (2008),

pemberian ekstrak etanol 70% daun salam

(Eugenia polyantha) peroral dengan dosis 0,18

gram, 0,36 gram, dan 0,72 gram dapat

menurunkan kadar kolesterol total tikus jantan

galur wistar hiperlipidemia secara bermakna,

dengan dosis maksimal ekstrak 0,72 gram daun

segar namun pada penelitian tersebut tidak

memakai pembanding simvastatin.(12)

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental laboratorik menggunakan

rancangan pretest postest dengan kelompok

kontrol (pretest posttest with control group

design) pengelompokan dilakukan berdasarkan

rancangan acak lengkap. Tikus dibagi secara acak

menjadi 5 kelompok. Semua kelompok diinduksi

peningkatan kadar kolesterol selama 7 hari.(13)

Kelompok 1 adalah kelompok kontrol negatif,

kelompok 2 adalah kelompok kontrol positif

dengan pemberian simvastatin selama 14 hari,

dan 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak

etanol daun salam dengan konsentrasi 1,25 g/

kgBB, 2,5 g/kgBB, 5 g/kg BB selama 14 hari.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di gedung UPT

Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah untuk

pemeliharaan tikus dan pengecekan darah tikus.

Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA) untuk uji herbarium

dan pembuatan ekstrak daun salam. Penelitian ini

dilakukan pada bulan September 2015 - Januari

2016.

Populasi dan Sampel Penelitian

Subjek penelitian berupa 25 ekor tikus putih

(Rattus norvegicus) jantan galur Wistar, berat

badan antara 150-250 gram, dan berumur ± 3

bulan.

Pengolahan dan Analisis Data

Parameter yang diukur pada penelitian ini

adalah kadar kolesterol total darah tikus dari 5

kelompok perlakuan. Data yang diperoleh

dilakukan uji Kolmogorov Smirnov dan Levene

test. Kemudian dilanjutkan Anova one way untuk

(4)

4 kolesterol sebelum dan sesudah pemberian

ekstrak daun salam (Eugenia polyantha). Analisa

regresi probit digunakan untuk menentukan dosis

efektif 50. (14)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pengukuran kadar kolesterol total

dilakukan menggunakan alat GCU portable pada

hari ke-14 sebagai pretest dan ke-28 sebagai

posttest. Nilai rata-rata Kolesterol Total hewan uji

dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 - Nilai Rata-Rata Kolesterol Total Hewan Uji

Kelompok Hewan Uji ( Total n = 25 )

Nilai Rata-Rata (mg/dL) Data Pretest

Kontrol Negatif 219,60±23,94

Kontrol Positif 186,80±59,98

Perlakuan Dosis 1,25 g/KgBB 209,20±41,89 Perlakuan Dosis 2,5 g/KgBB 206,60±21,40 Perlakuan Dosis 5 g/KgBB 196,60±52,73 Data Posttest

Kontrol Negatif 203,80±23,06

Kontrol Positif 136,40±68,60

Perlakuan Dosis 1,25 g/KgBB 187,80±42,18 Perlakuan Dosis 2,5 g/KgBB 171,20±10,37 Perlakuan Dosis 5 g/KgBB 162,00±50,06 Data Penurunan

Kontrol Negatif 15,80±2,38

Kontrol Positif 50,40±9,86

Perlakuan Dosis 1,25 g/KgBB 21,40±10,52 Perlakuan Dosis 2,5 g/KgBB 35,40±12,60 Perlakuan Dosis 5 g/KgBB 34,60±11,17

Tabel 1 menunjukkan adanya perbedaan

kadar kolesterol total antara kelompok kontrol

negatif, kontrol positif dan kelompok perlakuan

dengan pemberian ekstrak daun salam. Semua

kelompok mengalami penurunan dan rata-rata

penurunan kadar kolesterol total terbanyak terjadi

pada kelompok kontrol positif simvastatin dengan

nilai penurunan rata-rata sebesar 50,4 mg/dL.

Data perubahan kadar kolesterol total

sebelum dan sesudah perlakuan pada seluruh

hewan uji dilakukan uji normalitas (One-Sample

Saphiro Wilk Test). Hasil uji normalitas

didapatkan nilai signifikasi ≥ 0,05 pada semua

kelompok hewan uji. Nilai ini mempunyai arti

bahwa data kadar kolesterol total pada semua

kelompok hewan uji terdistribusi secara normal.

Data perubahan kadar kolesterol total

sebelum dan sesudah perlakuan pada seluruh

hewan uji juga dilakukan uji homogenitas

(Levene). Dari uji homogenitas dapat diketahui

bahwa semua kelompok perlakuan mempunyai

nilai signifikasi ≥ 0,05. Nilai ini mempunyai arti

bahwa variasi data kadar kolesterol total pada

semua kelompok hewan uji adalah homogen.

Hasil uji normalitas dan homogenitas

kadar kolesterol total didapatkan data

berdistribusi normal dengan variasi yang

homogen pada semua kelompok, dan selanjutnya

dilakukan uji ANOVA One Way karena syarat

untuk uji tersebut sudah terpenuhi. Hasil uji

ANOVA didapatkan nilai p = 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa data penurunan kadar

kolesterol total hewan uji terdapat perbedaan

secara bermakna.

Selanjutnya dilakukan uji Least

significantly Difference (LSD) untuk melihat

perbedaan signifikasi antar kelompok. Hasil uji

(5)

5 Tabel 2 - Hasil Uji LSD

K (-) K (+) P 1 P 2 P 3

K (-) - 0,000* 0,385 0,006* 0,007*

K (+) 0,000* - 0,000* 0,027* 0,021*

P 1 0,385 0,000* - 0,038* 0,049*

P 2 0,006* 0,027* 0,038* - 0,900

P 3 0,007* 0,021* 0,049* 0,900 -

*. menunjukkan perbedaan yang signifikan

Keterangan :

K (-) = Kontrol Negatif

K (+) = Kontrol Positif

P (1) = Perlakuan Dosis 1,25 g/KgBB

P (2) = Perlakuan Dosis 2,5 g/KgBB

P (3) = Perlakuan Dosis 5 g/KgBB

Tabel 2 menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang bermakna (P-Value ≥ 0,05) pada

kelompok kontrol negatif dengan perlakuan dosis

1,25 g/KgBB dan juga tidak terdapat perbedaan

yang bermakna antara perlakuan dosis 2,5

g/KgBB dan perlakuan dosis 5 g/KgBB.

Sedangkan pada kelompok lainnya didapat nilai

signifikasi < 0,05, maka terdapat perbedaan yang

bermakna antar kelompok.

Selanjutnya hasil analisa regresi probit

dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3 - Hasil Analisa Regresi Probit Dosis Efektif 50 (ED50)

Probabilitas Estimasi (gram)

0,100 -2,964

0,250 -0,602

0,500 2,023

0,750 4,648

0,990 11,077

Tabel 3 menunjukkan dosis efektif 50

ekstrak daun salam sebesar 2,023 g/KgBB.

Pembahasan

Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total

setelah tikus diberikan induksi jus hati ayam dan

kuning telur didapatkan hasil > 130 mg/dL, maka

semua tikus mengalami keadaan

hiperkolesterolemia. Berdasarkan hasil tersebut

terbukti bahwa pemberian jus hati ayam dan

kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol

total pada tikus uji. Penelitian tentang kandungan

kolesterol pada makanan hewani ditemukan

bahwa hati ayam merupakan salah satu makanan

dengan kandungan kolesterol yang tinggi yaitu

dengan kandungan kolesterol 592 mg/100 g

bahan basah.(15)

Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui

bahwa pemberian ekstrak daun salam dapat

menurunkan kadar kolesterol total tikus putih. Hal

ini didasarkan hasil uji ANOVA dengan nilai p =

0,000, hal ini membuktikan adanya perbedaan

yang bermakna pada kelompok hewan uji.

Penurunan kolesterol total pada tikus putih

dengan pemberian ekstrak daun salam diduga

akibat adanya aktivitas antioksidan yang

meningkatkan sekresi kolesterol di usus dan

menurunkan sintesis kolesterol di hati.

Kandungan pada daun salam yang diduga dapat

menurunkan kadar kolesterol total adalah saponin

dan flavonoid.(8)

Hasil LSD menunjukkan bahwa kelompok

perlakuan dosis 1,25 g/KgBB memberikan efek

penurunan yang hampir sama dengan kelompok

kontrol negatif, ini menunjukkan bahwa

kelompok perlakuan dosis 1,25 g/KgBB tidak

(6)

6 Sedangkan kelompok kontrol positif, perlakuan

dosis 2,5 g/KgBB dan 5 g/KgBB menunjukkan

perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan

kelompok kontrol negatif. Namun kelompok

perlakuan dosis 2,5 g/KgBB memberikan efek

penurunan yang hampir sama dengan kelompok

perlakuan dosis 5 g/KgBB, sedangkan

berdasarkan data rata-rata penurunan diperoleh

kelompok perlakuan dosis 2,5 g/KgBB lebih

efektif menurunkan kadar kolesterol total

dibandingkan dengan kelompok perlakuan dosis 5

g/KgBB dengan nilai berturut-turut 35,4 dan 34,6.

Pada kelompok kontrol positif diperoleh

penurunan yang bermakna dibandingkan dengan

kelompok perlakuan dosis 2,5 g/KgBB dan 5

g/KgBB. Berdasarkan hal tersebut diketahui

bahwa kelompok perlakuan dosis 2,5 g/KgBB dan

5 g/KgBB efektif dalam menurunkan kadar

kolesterol total meskipun tidak sebanding dengan

kelompok kontrol positif, mungkin butuh dosis

ekstrak daun salam yang lebih besar agar dapat

menurunkan kadar kolesterol total lebih efektif

dibandingkan dengan kontrol positif simvastatin.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori flavonoid

yang bermanfaat terhadap sel-sel pada mamalia

karena memiliki efek antioksidan, antimutagenik,

hepatoprotektif, antihipertensi dan mempengaruhi

profil lipid darah.(16) Penelitian Raden Arthur dkk

(2009), membuktikan bahwa ekstraksi daun salam

(Eugenia polyantha) mengandung

senyawa-senyawa antioksidan.(8) Penelitian Rony

Indrayana (2008) membuktikan senyawa-senyawa

antioksidan yang didapat pada ekstrak etanol 70%

daun salam (Eugenia polyantha) mampu

mengurangi radikal bebas.(17) Daun salam

memiliki senyawa flavonoid ysng merupakan

antioksidan eksogen yang telah dibuktikan

bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel akibat

stres oksidatif. Mekanisme kerja dari flavonoid

sebagai antioksidan bisa secara langsung maupun

secara tidak langsung. Flavonoid sebagai

antioksidan secara langsung adalah dengan

mendonorkan ion hidrogen sehingga dapat

menetralisir efek toksik dari radikal bebas.

Flavonoid sebagai antioksidan secara tidak

langsung yaitu dengan meningkatkan ekspresi gen

antioksidan.(18) Di dalam tubuh, flavonoid

memiliki banyak peran, sebagai antioksidan,

flavonoid bertindak sebagai pereduksi LDL di

dalam tubuh.(19) Selain mereduksi LDL, flavonoid

juga menaikkan densitas dari reseptor LDL di

liver dan mengikat apolipoprotein B.(20)

Flavonoid juga berperan sebagai senyawa yang

dapat mereduksi trigliserida (TGA) dan

meningkatkan HDL. Flavonoid juga bekerja

menurunkan kadar kolesterol darah dengan

menghambat kerja enzim 3-hidroksi

3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A

reduktase).(10)

Simvastatin sebagai kontrol positif memiliki

senyawa dengan struktur yang mirip dengan

HMG-CoA reduktase, senyawa ini diisolasi dari

jamur Penicillium citrinum. Simvastatin bekerja

dengan cara menghambat HMG-CoA reduktase

secara kompetitif pada proses sintesis kolesterol

di hati. Simvastatin akan menghambat HMG-CoA

reduktase mengubah asetil-CoA menjadi asam

(7)

7 simvastatin menurunkan sintesis kolesterol di hati,

oleh sebab itu simvastatin merupakan

pembanding yang cocok dengan ekstrak daun

salam yang memiliki aktivitas antioksidan yang

diduga memiliki efek yang sama dalam

menurunkan kolesterol.

Dosis ekstrak daun salam dalam

menurunkan kadar kolesterol total yang efektif

pada 50 persen hewan coba (ED50) diperoleh

melalui analisa regresi probit yaitu 2,023

g/KgBB.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat

diambil kesimpulan, dosis efektif 50 (ED50)

ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dalam

menurunkan kadar kolesterol total tikus jantan

(Rattus norvegicus) galur Wistar sebesar 2,023

g/KgBB.

Saran

Berdasarkan penelitian ini dapat

disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait

dosis toksik pemberian ekstrak daun salam

pada tikus jantan (Rattus norvegicus) galur

Wistar.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk

melihat jenis kolesterol yang berpengaruh

terhadap pemberian ekstrak daun salam

(Eugenia polyantha).

DAFTAR PUSTAKA

1. Ma H. Cholesterol and Human Health. J Am Sci. 2006;2(1):46–50.

2. World Health Organization. World Health Statistics 2012: Part II highlighted topics. 2012;33–46.

3. Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Jantung Meningkat. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2011.

4. World Health Organization.

Cardiovascular Diseases. NMH Fact Sheet. 2014;1–2.

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2013.

6. Roth GA, Fihn SD, Mokdad AH,

Aekplakorn W, Hasegawa T, Lim SS. High Total Serum Cholesterol, Medication Coverage and Therapeutic Control: An Analysis Of National Health Examination Survey Data From Eight Countries. Bull Word Heal Organ. 2010;2:92.

7. World Health Organization. WHO

Traditional Medicine Strategy: 2014-2023. 2013;1–78.

8. Lelono RAA, Tachibana S, Itoh K. In Vitro Antioxidative Activities and Polyphenol Content of Eugenia polyantha Wight Grown in Indonesia. Pakistan J Biol Sci. 2009;12(24):1564–70.

9. Winarto WP, Tim Karyasari.

Mememanfaatkan Bumbu Dapur untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2003. 50 p.

(8)

8 11. Hardhani AS. Pengaruh Pemberian Ekstrak

Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Jantan Galur Wistar hiperlipidemia. Universitas Diponegoro; 2008.

12. Riansari A, Suhardjono. Pengaruh

Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar

Hiperlipidemia. Universitas Diponegoro; 2008.

13. Tubagus TA, Momuat LI, Pontoh JS. Kadar Kolesterol Plasma Tikus Wistar pada Pemberian Ekstrak Etanol dan Heksana dari Daun Gedi Merah

( Abelmoschus manihot L .). 2015;4(1):63– 8.

14. Widhiarso W. Berkenalan dengan Regresi Probit. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada; 2012. p. 1–5.

15. Saidin M. Kandungan Kolesterol Dalam Berbagai Bahan Makanan Hewani. RI D, editor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Badan Litbangkes; 2000.

16. Valcheva Kuzmanova S, Kuzmanov K, Mihova V, Krasnaliev I, Borisova P, Belcheva A. Antihyperlipidemic Effect of Aronia Melanocorpa Fruit Juice in Rats Fed a High-Cholesterol Diet. Springer Link. 2006;30.

17. Indrayana R. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Daun Salam (Syzygium Polyanthum [Wight.] Walp.) pada Serum Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008.

18. I Wayan Sumardika IMJ. Ekstrak Air Daun Ubijalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid dan Menigkatan Profil Lipid dan

Meningkatkan Kadar Sod Darah Tikus yang Diberi Maknan Tinggi Kolestrol. Farmakol Fak Univ Udayana. 2012;43:67– 70.

19. Radhika S, K.H. Smila, R. Muthezhilan. Antidiabetic and Hypolipidemic Activity of Punica granatum Linn on Alloxan Induced Rats. World J Med Sci 6. 2011;4:178–82.

20. Baum JA, Teng H, Jr JWE, Weigel RM, Klein BP, Persky VW, et al. Long-Term Intake of Soy Protein Improves Blood Lipid Profiles and Increases Mononuclear Cell Low-Density-Lipoprotein Receptor Messenger RNA in Hypercholesterolemic , Postmenopausal Women 1 – 4. Am J Clin Nutr. 1998;68:545–51.

Gambar

Tabel 1 - Nilai Rata-Rata Kolesterol Total Hewan Uji
Tabel 2 menunjukkan tidak terdapat

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk kategori pengembangan kelompok tani diperoleh hasil perhitungan χ² hitung sebesar 20,71 dan χ² tabel (0,05 ; 4) 9,49 sehingga didapat hasil χ²

mengenai efektivitas metode Extending Concept through Language Activities (ECOLA) dalam pembelajaran membaca dan diberi judul “Efektivitas Metode Extending Concept through

Penyakit kuku basi ( foot rot ) disebabkan oleh masuknya kuman fusiformis kedalaam celah atau luka pada kuku yang berasal dari feses hewan, jika tidak dilakukan

Keterangan: ini merupakan iklan layanan masyarakat dari Mesir yang mengingatkan tentang pentingnya hijab termasuk jilbab, namun iklan ini juga memiliki logo kelompok

Jika dilihat dari uraian di atas menunjukkan bahwa tepung sukun dan tepung ubi kayu serta tepung kecambah kacang hijau merupakan kombinasi yang bagus untuk

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pengaruh Diet Lakto Vegetarian Terhadap Faktor Risiko Sindrom Metabolik (Studi Rasio Lingkar Pinggang Panggul) pada Komunitas

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit. Setiap memasuki

o Metropolitan Area Network (MAN) : jaringan kecepatan tinggi untuk node yang terdistribusi dalam jarak jauh (biasanya untuk satu kota atau suatu daerah besar).. o Wide Area