• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan PBL 2 KESEHATAN MASYARAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Laporan PBL 2 KESEHATAN MASYARAKA"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul PBL II

PELAKSANAAN KEGIATAN INTERVENSI PENGENDALIAN

DEMAM BERDARAH DENGUE LINGKUNGAN CANTIK,

BEBAS JENTIK, DBD TIDAK BERKUTIK DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS RENGAS TAHUN 2017

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji PBL II Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tangerang Selatan, Maret 2017 Mengetahui,

Catur Rosidati, M.KM NIP 197502102008012018

(2)

Judul PBL II

PELAKSANAAN KEGIATAN INTERVENSI PENGENDALIAN

DEMAM BERDARAH DENGUE LINGKUNGAN CANTIK,

BEBAS JENTIK, DBD TIDAK BERKUTIK DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS RENGAS TAHUN 2017

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji PBL II Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tangerang Selatan, Maret 2017 Mengetahui,

Yuli Amran, SKM, MKM NIP.198005062008012015

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan PBL II ini dengan baik dan tepat pada waktu nya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Laporan akhir PBL II ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di semester VI Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyususnan laporan ini merupakan hasil dari kegiatan PBL II yang dilakukan di wilayah Kelurahan Rengas yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Rengas. Oleh karena itu, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rengas.

Laporan ini disusun tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, motivasi, dan semangat. Maka dari itu, ucapan terima kasih kami haturkan dengan ikhlas atas terselesaikaannya laporan PBL ini kepada :

1. Ibu Catur Rosidati, S.KM, M.KM sebagai pembimbing fakultas yang selalu siap memberikan bimbingan akademik dan arahan yang membangun selama kegiatan PBL 1 berlangsung.

2. Bapak Agus Salim. SH., M.Si selaku Ketua kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur yang senantiasa mendukung dan membantu kami dalam pelaksanaan PBL II. 3. dr. H. Adhy Purnawan, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Rengas yang senantiasa

memberi dukungan dan membantu dalam pelaksanaan PBL II

4. Seluruh petugas Puskesmas Rengas dan pihak yang membantu untuk memberikan informasi dan kerjasama demi kelancaran kegiatan PBL II

(4)
(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

BAB I PENDAHULUAN...8

1.1 Latar Belakang ...8

1.2 Tujuan ...10

1.2.1 Tujuan Umum...10

1.2.2 Tujuan Khusus...10

1.3 Manfaat ...10

BAB II DESAIN INTERVENSI...11

2.1 Proses Perencanaan...11

2.1.1. Pendidikan, Pelatihan, dan Pembentukan Jumantik Cilik...11

2.1.2. Aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Stand DBD...14

2.1.3. Gebyar DBD...16

2.2 Proses Pengorganisasian...18

2.3 Proses Pelaksanaan...22

2.3.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik...22

2.3.2 Aksi PSN dan Stand DBD...25

2.3.3 Gebyar DBD...26

2.4 Proses Monitoring dan Evaluasi...28

2.4.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik...28

2.4.2 Aksi PSN dan Stand DBD...29

2.4.3 Gebyar DBD...29

BAB III Pelaksanaan Intervensi...30

3.1 Rencana Tindak Lanjut...30

3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan Intervensi...41

(6)

3.2.2 Aksi PSN dan Stand DBD...44

3.3 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Intervensi...54

3.3.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik...54

3.3.2 Aksi PSN dan Stand DBD...58

BAB IV Simpulan dan Saran...60

4.1 Simpulan ...60

4.2 Saran ...60

4.2.1 Saran untuk puskesmas...60

4.2.2 Saran untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat...61

4.2.3 Saran untuk Kelurahan...61

4.2.4 Saran untuk Masyarakat...61

(7)

DAFTAR TAB

Tabel 2 .1Perencanaan Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan

Jumantik Cilik... 13 Tabel 2. 2 Perencanaan Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD... 15 Tabel 2. 3 Perencanaan Kegiatan Gebyar DBD... 17 Tabel 2. 4 Rundown Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik SDN Rengas... 23 Tabel 2.5 Rundown kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD... 25 Tabel 2.6 Rundown kegiatan Gebyar DBD... 27 Y

Tabel 3.1 Skoring Cost Analysis... 31 Tabel 3. 2 Rencana Tindak Lanjut Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan

Jumantik Cilik... 33 Tabel 3.3 Rencana Tindak Lankut Aksi PSN dan Stand DBD... 36 Tabel 3.4 Anggaran Dana Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik 38

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pelatihan Jumantik Oleh Bapak Asep Ema Iskandar...45

Gambar 3.2 Peserta Jumantik Cilik Sedang Memeriksa Keberadaan Jentik Di Bak Mandi...45

Gambar 3.3 Gambar 3.3 Masyarakat Mengunjungi Stand DBD...47

Gambar 3.4 Masyarakat Bersama-sama Membersihkan Lingkungan...47

(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Wilayah Rengas merupakan salah satu kelurahan hasil pemekaran yang berada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Menurut data Kecamatan Ciputat Timur tahun 2016 luas wilayah kelurahan Rengas adalah 1.83 km2. Berdasarkan

data Kelurahan Rengas pada bulan September 2016 jumlah penduduk Rengas adalah 24.046 jiwa dengan jumlah Keluarga 6.683 kepala keluarga dan kepadatan penduduk 13.139 jiwa/km2.

Pemilihan lokasi PBL di wilayah Puskesmas Rengas didasarkan atas kepadatan penduduk dan jumlah keluarga di wilayah Rengas yang sangat padat. Selain itu berdasarkan hasil analisis data sekunder wilayah Rengas, dari hasil analisis situasi yang dilakukan dengan melihat data sekunder masih ditemukan masalah kesehatan di wilayah Rengas.

Menurut data Profil Kesehatan Tangerang Selatan tahun 2012 hingga 2015, data Kelurah Rengas tahun 2016, dan laporan bulanan Puskesmas Rengas, pada wilayah Rengas ditemukan 7 masalah kesehatan yang masih menjadi masalah. 7 masalah kesehatan dipilih berdasarkan tren tiap tahunnya serta perbandingan dengan indikator dan cut off point dari masing-masing penyakit. 7 penyakit yang dipilih sebagai masalah kesehatan yaitu underweight, wasting, gizi buruk, gizi kurang, diare, pneumonia pada balita, dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

(10)

Dari segi penerimaan masyarakat atau acceptibilitas dianggap cukup diterima, karena masyarakat cukup tahu dengan penyakit DBD dan ketertarikan masyarakat dan pasrtisipasi masyarakat dalam sosialisasi DBD pada Puskesmas Rengas sudah cukup tinggi yaitu 60%. Penanggulangan atau pencegahan penyakit DBD didukung adanya Peraturan Walikota Tangerang Selatan tahun 2016 mengenai Program 1 rumah 1 jentik yang bertujuan untuk mencapai target ABJ (Angka Bebas Jentik) memiliki target 95 % sedangkan pencapainnya pada wilayah Rengas kini 91,5 %. Penanggulangan dan pencegahan ini dapat dilakukan dengan bantuan dari sumber daya yang ada seperti petugas Puskesmas, kader, tokoh masyarakat. Oleh karena itu kami melakukan intervensi mengenai penyakit Demam Berdarah di kelurahan Rengas.

Berdasarkan hasil analisis dari masalah DBD ditemukan akar masalah diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, kurangnya kepedulian masyarakat dengan praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sehingga berdasarkan akar masalah tersebut ditentukan beberapa alternatif solusi yaitu advokasi kepada pihak puskesmas serta melakukan kemitraan dengan puskesmas untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan menyebarkan informasi mengenai DBD melalui media seperti poster dan pamflet, melakukan pelatihan terkait penemuan jentik seperti 1 rumah 1 jumantik, 1 tetangga 1 jumantik dan jumantik cilik. Kemudian alternatif solusi untuk mengatasi kurangnya kepedulian masyarakat yakni memberdayakan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari jentik dengan kerja bakti melakukan aksi PSN dan membuat mading kesehatan di tempat warga sering berkumpul.

(11)

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan intervensi PBL 2 adalah meningkatkan pengetahuan mengenai Demam Berdarah, kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit demam berdarah, dan mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk (Breeding Place).

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Dihasilkannya rencana kegiatan intervensi masalah penyakit demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Rengas

2. Dihasilkannya rencana pengorganisasian dalam kegiatan intervensi masalah penyakit demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Rengas

3. Terlaksananya kegiatan intervensi masalah penyakit demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Rengas

4. Dihasilkannya informasi dari monitoring dan evaluasi kegiatan intervensi masalah penyakit demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Rengas

1.3 Manfaat

1. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah dan pengendaliannya

2. Untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengendalian demam berdarah

3. Untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya

(12)

BAB II

DESAIN INTERVENSI 2.1 Proses Perencanaan

Nama kegiatan intervensi penanggulangan masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) di kelurahan Rengas adalah “Pelatihan Jumantik dan Pekan Lingkungan Bersih” dengan tema “Lingkungan Cantik, Bebas Jentik, DBD Tak Berkutik”. Dalam pelaksanaan intervensi penanggulangan DBD terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:

2.1.1. Pendidikan, Pelatihan, dan Pembentukan Jumantik Cilik

Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti dan jetiknya ada di lingkungan sekitar serta di tempat umum termasuk lingkungan sekolah. Nyamuk Aedes aegypti bersebaran pada waktu pagi dan sore hari dimana waktu tersebut merupakan waktu kegiatan anak-anak berada di sekolah dan tempat belajar, sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit DBD di sekolah. Peran serta masyarakat dalam hal ini dikhususkan kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan mmelakukan pemeriksaan jentik secara rutin seminggu sekali yang dapat membantu menurunkan kepadatan vektor di sekolah yang diharapkan berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan vektor. Pemahaman PSN bagi anak sekolah berperan untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilaku nya di masa yang akan datang.

(13)

diharapkan guru sekolah juga memiliki peran serta untuk menunjang agar pelaporan hasil jumantik berjalan dengan sistematis.

(14)

Tabel 2 .1Perencanaan Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

Tanggal, tempat dan waktu

Sasaran Metode Alat dan

bahan Dana

(15)

2.1.2. Aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Stand DBD

Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD merupakan kegiatan untuk menanggulangi akar masalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai DBD serta khususnya pada akar masalah banyaknya breeding place di lingkungan sekitar. Aksi PSN ini dilaksanakan pada RW di kelurahan Rengas memiliki dua rangkaian kegiatan utama yaitu kerja bakti dan penyebaran informasi menggunakan stand DBD. Intervensi Aksi PSN dan Stand DBD dilakukan pada RW 002 dan RW 009 kelurahan Rengas, Ciputat Timur. Kegiatan intervensi aksi PSN dilakukan di wilayah RW 002 dan 009 kelurahan Rengas. Kegiatan ini dilaksakan pada dua wilayah RW tersebut berdasarkan hasil pengumpulan data PBL 1 terkait riwayat kejadian DBD. Pada RW 002 dan RW 009 sebesar 21.4% dan 22.4% warga yang menjadi sample memiliki riwayat kejadian DBD. Selain dari riwayat kejadian DBD, wilayah tersebut dipilih karena banyaknya lokasi yang memungkinkan menjadi tempat perkembang biakan nyamuk. Sasaran pada kegiatan ini adalah masyarakat umum di wilayah RW yang diintervensi. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 12 dan 19 Februari 2017 dengan anggota tim terbagi menjadi dua tim untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti dan penyebaran informasi.

(16)
(17)

2.1.3. Gebyar DBD

Gebyar DBD merupakan kegiatan penyuluhan dengan dua rangkaian kegiatan utama yaitu, penyuluhan dan stand DBD yang rencananya akan diselenggarakan di Aula dan halaman Gedung Kelurahan Rengas. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 11 Februari 2017 yang akan berhubungan dengan rangkaian kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD. Penyuluhan yang akan dilakukan yaitu mengenai penyakit DBD dan penularannya, serta cara kerja bakti yang baik dalam pemberantasan penyakit DBD. Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh ketua RT dan ketua RW Kelurahan Rengas sebagai tokoh masyarakat yang ada di wilayah Rengas. Adanya penyuluhan tersebut diharapkan sasaran dapat menyebarluaskan informasi yang didapat kepada masyarakat di wilayahnya dan dapat melaksanakan kegiatan kerja bakti pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD dengan baik.

(18)

Tabel 2. 3 Perencanaan Kegiatan Gebyar DBD yang di tandai dengan hadir dalam Stand DBD mendapatkan skor pengetahuan di atas 75

(19)

-2.2 Proses Pengorganisasian

Pengorganisaasian merupakan suatu proses dan kegiatan untuk menentukan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, merancang dan mengembangkan suatu organisasi atau kelompok kerja yang dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu, dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksaakan tugas-tugasnya (Hani handoko dalam Rachman, 2015).

Dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 dengan melakukan intervensi di wilayah Rengas dilaksanakan oleh kelompok 13 dengan struktur organisasi secara umum sebagai berikut :

Ketua : Iman Suryanta

Sekretaris : Zaujah Munthoharoh Surahman Bendahara : Amalia Poetri Nanindra

Divisi Acara : Suci Maulidya (Koordinator)

Divisi Perlengkapan : Sartika Miladani Kulsum (Koordinator) Divisi Konsumsi : Tita Rahmawati (Koordinator)

Dalam pelaksanan intervensi, ada tiga kegiatan utama yang dilakukan dalam upaya mengendalikan masalah DBD yang ada di Kelurahan Rengas, Ciputat Timur. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah Pendidikan, Pelatihan, dan Pembentukan Jumantik Cilik. Dalam pelaksanaan kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik , Amalia Poetri Nanindra berperan sebagai ketua pelaksana acara. Susunan kepanitiaan dalam kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembentukan Jumantik Cilik sebagai berikut:

Ketua : Amalia Poetri Nanindra

Sekretaris : Tita Rahmawati

Bendahara : Suci Maulidya Paramitha

Divisi Acara : Zaujah Muthoharoh Surahman

(20)

Secara teknis panitia pada kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembentukan Jumantik Cilik berlangsung memiliki tugas berbeda dari struktur organisasi diatas, seperti berikut ini:

Suci Maulidya : MC

Amalia Poetri Nanindra : Fasilitator Zaujah Munthoharoh S : Pemateri 2 Tita Rahmawati : Fasilitator Sartika Miladani K : Fasilitator Iman Suryanta : Time Keeper

Sedangkan sebagian kelompok 14 bertugas sebagai fasilitator dan menjaga stand informasi. Pemateri 1 dalam kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembentukan jumantik cilik adalah Bapak Asep Ema Iskandar selaku pemegang program kesling dan DBD di Puskesmas Rengas. Untuk metode yang digunakan adalah ceramah, simulasi melalui dinamika kelompok dan praktik langsung. Alat-alat yang digunakan meliputi daftar hadir, sound system, flipchart, LCD proyektor, laptop, poster, leaflet, senter, pipet, form jumantik dan perlengkapan penunjang lainnya.. Dana yang diperkirakan digunakan dalam kegiatan ini adalah 35% dari total 3.000.000 uang yang ada.

Kegiatan yang kedua adalah Aksi PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan Stand DBD. Ketua pelaksana dari kegiatan ini adalah Iman Suryanta. Susunan kepanitian pada kegiatan intervensi Aksi PSN dan Stand DBD sebagai berikut :

Ketua : Iman Suryanta

Sekretaris : Sartika Miladani Kulsum

Bendahara : Amalia Poetri Nanindra

Divisi Acara : Suci Maulidya (Koordinator)

Divisi Perlengkapan dan Dokumentasi : Zaujah Munthoharoh Surahman (Koordinator) Divisi Konsumsi : Tita Rahmawati (Koordinator)

Secara teknis panitia pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD berlangsung memiliki tugas berbeda dari struktur organisasi diatas, seperti berikut ini:

Iman Suryanta : PJ Kerja Bakti

Suci Maulidya P : Koordinator Lapangan Zaujah Munthoharoh S : PJ Stand 1

(21)

Amalia Poetri Nanindra : PJ Pre test dan Post test

Kegiatan ini mendapatkan bantuan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berasal dari kelompok 14. Kelompok 14 berperan sebagai pj meja registrasi Stand DBD dan pj Konsumsi. Pada kegiatan kerja bakti, tokoh masyarakat seperti ketua RW dan ketua RT menjadi penanggungjawab untuk mengumpulkan warga dan melakukan kegiatan kerja bakti. Kemudian pada kegiatan penyebaran informasi dilakukan dengan menggunakan media poster dan gambar dengan teknis alur penyebaran stand keliling. Alat-alat yang digunakan meliputi daftar hadir, alat-alat kebersihan, banner, sound system, poster, leaflet, brosur, meja dan bangku. Dana yang diperkirakan digunakan dalam kegiatan ini adalah 47% dari dana total Rp.3000.000 yang ada.

Kegiatan yang ketiga yaitu gebyar DBD. Ketua pelaksana kegiatan ini adalah Zaujah Munthoharoh Surahman. Kegiatan ini juga dibantu oleh anggota kelompok 14. Anggota kelompok 13 berperan sebagai pengawas dan fasilitator sementara untuk pengisi acara baik di setiap stand dan senam dilakukan oleh kader puskesmas satu kelurahan yang di dampingi oleh kelompok 14 dalam memberikan informasi pada saat di Stand. Dalam struktur kepanitiaan pada kegiatan Gebyar DBD sebagai berikut :

Ketua : Zaujah Munthoharoh Surahman

Sekretaris : Suci Maulidya

Bendahara : Sartika Miladani Kulsum

Divisi Acara : Amalia Poetri Nanindra (Koordinator) Divisi Perlengkapan dan Dokumentasi : Iman Suryanta (Koordinator)

Divisi Konsumsi : Tita Rahmawati (Koordinator)

(22)

2.3 Proses Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan intervensi pengalaman belajar lapangan (PBL) 2 terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, inti pelaksanaan, dan akhir. Tahap persiapan yaitu mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan interevensi, seperti peralatan, media, sarana, dan prasarana. Tahap inti pelaksanaan adalah saat pelaksaan intervensi berlangsung berdasarkan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap akhir pelaksanaan adalah memastikan bahwa semua rangkaian kegiatan telah dilaksanakan, serta mengembalikan dan merapihkan segala peralatan, media, sarana, maupun prasarana yang telah digunakan.

2.3.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik dilaksanakan di SDN Rengas pada tanggal 10 februari 2017. Dalam pelaksanaan nya kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik ini berkoordinasi terutama dengan pihak sekolah dan juga Puskesmas.

Kami berkoordinasi dengan guru penanggungjawab UKS SDN Rengas terkait dengan sumber daya sarana, prasarana dan delegasi siswa yang akan ditunjuk sebagai jumantik cilik. Sebelumnya kami bertemu dengan kepala sekolah sehubungan dengan perizinan. Selain itu kami bertemu dengan pemegang program kesling dan DBD serta penanggungjawab kesehatan sekolah dari pihak Puskesmas.

Teknis berjalannya kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik yaitu bagi siswa yang didelegasikan mengikuti pelatihan jumantik dilaksanakan di dalam ruangan dan bagi siswa SDN Rengas lainnya dilaksanakan stand informasi DBD dengan metode permainan di halaman sekolah.

(23)

terutama dari kelompok 13 dan sebagian anggota kelompok 14 yang bertugas sebagai pendamping peserta dalam penyampaian materi dan pelatihan. Pertama-tama peserta dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing 1 fasilitator. Rangkaian kegiatan diawali dengan puppet show sebagai pengantar untuk memulai kegiatan. Setelah itu penyampaian materi dengan media flipchart diharapkan dapat memudahkan peserta memahami isi materi dengan adanya visualisasi yang menarik. Masing-masing kelompok memiliki 1 flipchart dan fasilitator juga menjelaskan kepada kelompok yang didampinginya.

Setelah itu, penyampaian materi pelatihan disampaikan oleh Bapak Asep Ema Iskandar sebagai pemegang program kesling dan DBD puskesmas Rengas melatih bagaimana teknis memeriksa jentik dan menjadi jumantik yang baik. Kemudian Bapak Asep mengintruksikan peserta untuk keluar ruangan mengelilingi sekolah ke tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakkan vektor nyamuk DBD. Masing-masing kelompok menuju tempat yang telah direncanakan sebelumnya dan saling bergantian dengan kelompok lain agar semua kelompok dapat menuju tempat yang telah ditentukan untuk memeriksa keberadaan jentik nyamuk.

Setelah selesai pelatihan, para peserta kembali ke ruangan dan kegiatan diisi dengan pemutaran film tentang nyamuk. Untuk mereview kembali materi dan pelatihan yang didapatkan dilakukan sesi tanya jawab oleh panitia.

Berikut adalah rundown kegian Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik :

Tabel 2. 4 Rundown Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik SDN Rengas

N

o Waktu Agenda Keterangan PJ Alat danBahan

1. 07.00-07.30

Persiapan Persiapan ruangan dan perlengkapan, membersihkan ruangan dan perlengkapan, dll.

Iman Suryanta

- Banner

- Lakban

- Proyektor

- Laptop

(24)

- ATK

Registrasi Pengisian form registrasi

08.07 Pembukaan Pembukaan oleh MC, Sambutan kepala sekolah

Iman

Suryanta - Panduan MC

- Sound system 5.

08.07-08.12

Pre test Pre test dilakukan terhadap siswa pengantar materi DBD melalui

Materi Materi jumantik cilik melalui Kelompok : ciri nyamuk,

09.25 Post test Pengisian post test dilakukan terhadap siswa

Amalia

Poetri - Form Post test

- ATK

(25)

- Ember

(26)

2.3.2 Aksi PSN dan Stand DBD

Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD dilaksanakan di RW 002 dan RW 009 pada tanggal yang berbeda, yaitu 12 dan 19 februari 2017. Kegiatan ini dibantu oleh Ketua RW, Ketua RT, Karang Taruna Setempat, dan Kader. Dalam pelaksanaan kegiatan agar berjalan sesuai rencana, perlengkapan yang dibutuhkan adalah daftar hadir, alat-alat kebersihan, banner, sound system, poster, leaflet, brosur, mejaa dan bangku.

Teknis berlangsungnya kegiatan yaitu, kegiatan kerja bakti dipimpin oleh tokoh masyarakat dan warga setempat, anggota tim hanya mendukung, mengarahkan dan mendokumentasikan kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh warga. Sasaran tempat yang harus dilakukan kerja bakti yaitu tempat-tempat yang dapat menjadi breeding place nyamuk. Setelah menemukan tempat yang berpotensi menjadi breeding place nyamuk, disekitar area tersebut akan di tempeli poster oleh tim kerja bakti dari mahasiswa.

Seiring dengan berjalannya kegiatan kerja bakti, tim kedua yang mempersiapkan serta melakukan pembagian informasi dengan manjaga stand yang sudah disiapkan di aula atau halaman RW. Warga diundang untuk datang ke stand dengan menggunakan brosur pada H-1 dan dengan ajakan kader, ibu RT, serta ibu RW setempat untuk hadir ke stand informasi. Warga yang telah selesai melakukan kerja bakti juga menghadiri stand informasi. Warga yang hadir ke stand informasi akan mengerjakan pre-test dan post-test di pintu masuk dan keluar stand. Kemudian mendapat abate yang didapat dari puskesmas.

Berikut adalah rundown kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD. Tabel 2.5 Rundown kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD

N o

Waktu Agenda Keterangan PJ Alat dan Bahan

1 06.30 – 07.00

Persiapan Persiapan alat kerja bakti

Iman Suryanta

- Sapu

- Pengki

- Pacul rumput

(27)

- Trash bag

Kumpul warga dan registrasi dan

Informasi DBD di stand difasilitasi

Penutupan Penutupan kerja bakti

Iman Suryanta

2.3.3 Gebyar DBD

Kegiatan gebyar DBD ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 11 februari 2017. Kegiatan ini dimulai pukul 07.00 yang diawali dengan senam pagi bagi semua kalangan usia. Senam dipimpin oleh kader posbindu sehingga gerakan dapat mencakup semua kalangan usia. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan perlengkapan sound system, dan laptop. Acara senam di koordinir oleh Suci Maulidya Paramitha. Saat kegiatan senam yang bertugas mengumpulkan masyarakat yaitu kader, RT dan RW serta karang taruna.

(28)

yaitu semua orang siapapun boleh masuk ke dalam pameran dan melihat-lihat semua poster ataupun media media yang telah disediakan. Selagi masyarakat berkeliling, kader yang bertugas menjadi pemberi informasi akan menjelaskan semua hal yang terdapat di media. Setelah berkeliling, masyarakat dapat mengambil minuman dan cemilan secara gratis dan juga mendapatkan bubuk abate yang didapatkan dari puskesmas. Berikut adalah rundown kegiatan gebyar DBD. Berikut adalah rundown kegiatan gebyar DBD.

(29)

2.4 Proses Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan yang ditujukan pada suatu kegiatan atau program yang sedang atau sedang berlangsung. Monitoring merupakan aktivitas yang dilakukan untuk melihat, memantau jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung dan menilai ketercapaian tujuan, serta melihat faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. Sedangkan, evaluasi adalah proses untuk mengidentifikasi

Waktu Agenda Keterangan PJ Alat dan Bahan

08.00 –

Tita Rahmawati - Juklak - Juknis - Rundown - Id card - Banner 08.30 –

09.00 Registrasi Peserta Pengisian formregistrasi Sartika MiladaniK --Form Registrasi Pulpen

-ID Card

09.15 Persiapan Stand DBD

Mempersiapka

n stand DBD Sartika MiladaniK --PosterLeaflet

-Flipchart

Sambutan Sambutan oleh kepala

kelurahan rengas

Iman Suryanta -Mic

-Sound

09.10 –

09.17 Pre Test Pre test dilakukan terhadap warga

Zaujah

Munthoharoh S --Lembar pre test Pulpen 09.17 –

10.02 Materi 1 Materi mengenai PSN Staff Puskesmas --Mic Sound

-Proyektor

-Ppt materi 10.02 –

10.12 Tanya jawab Dilakukannya sesi Tanya jawab antara

(30)

masalah, mengumpulkan data dan fakta, menganalisis data, menyimpulkan hasil yang telah dicapai dan dan menyajikan informasi (rekomendasi) untuk pembuatan keputusan berdasarkan pada aspek kebenaran hasil evaluasi. Evaluasi dilaksanakan secara sistematik seiring dengan tahapan (waktu pelaksanaan) program atau kegiatan untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan memberikan umpan balik untuk memperbaiki program.

2.4.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

Monitoring saat kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik dilakukan dengan cara memastikan peserta memahami materi yang disampaikan dengan adanya feedback berupa pertanyaan dan pada pelatihan jumantik siswa menjadi mampu dalam melaksanakan serta mengidentifikasi jentik nyamuk. Kemudian untuk mengevaluasi hasil pengetahuan yang didapatkan setelah mengikuti pendidikan, pelatihan jumantik diketahui dengan penilaian dari pre-test dan post-test .

Kemudian untuk selanjutnya monitoring evaluasi dilakukan dengan jumantik cilik SDN Rengas melakukan kegiatan pemeriksaan jentik di sekolah setiap hari jum’at seminggu sekali serta jumantik cilik memberikan formulir hasil pemeriksaan jentik yang diserahkan kepada guru pembina UKS sebagai penanggungjawab jumantik cilik SDN Rengas kemudian formulir tersebut diserahkan kepada puskesmas.

2.4.2 Aksi PSN dan Stand DBD

(31)

penyebaran informasi melalui stand, evaluasi didapat dari penilaian pre-test dan post-test, serta kehadiran warga pada saat pelaksaan kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD yaitu sebanyak 50 warga. Evaluasi aksi PSN dilaksanakan oleh penanggung jawab serta tim PBL aksi PSN.

2.4.3 Gebyar DBD

(32)

BAB III

Pelaksanaan Intervensi

3.1 Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PBL I dari masalah DBD ditemukan akar masalah diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, kurangnya kepedulian masyarakat dengan praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sehingga berdasarkan akar masalah tersebut ditentukan beberapa alternatif solusi yaitu advokasi kepada pihak puskesmas serta melakukan kemitraan dengan puskesmas untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan menyebarkan informasi mengenai DBD melalui media seperti poster dan pamflet, melakukan pelatihan terkait penemuan jentik seperti 1 rumah 1 jumantik, 1 tetangga 1 jumantik dan jumantik cilik. Kemudian alternatif solusi untuk mengatasi kurangnya kepedulian masyarakat yakni memberdayakan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari jentik dengan kerja bakti melakukan aksi PSN dan membuat mading kesehatan di tempat warga sering berkumpul.

Kemudian dari alternatif solusi tersebut ditentukan beberapa kegiatan hasil dari diskusi kelompok 13 PBL yaitu jumantik cilik SD dan TPA, Aksi PSN, dan Gebyar DBD. Sebelum menyusun perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi program intervensi atau rencana tindak lanjut (RTL), perlu ditetapkan terlebih dahulu solusi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan.

(33)

Tabel 3.1 Skoring Cost Analysis. N

o Kegiatan M I V C Total Prioritas

1 Aksi PSN (kerja bakti dan stand DBD)

3 3 5 3 15 II

2 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik SDN Rengas

4 4 4 3 21.3 I

3 Gebyar DBD Kelurahan Rengas 3 3 3 4 6.75 III

Keterangan :

M (Magnitude), Besarnya akar masalah yang dihadapi.

1. Sangat rendahnya besaran akar masalah yang dihadapi pada saat pelaksaan intervensi

2. Rendahnya besaran akar masalah yang dihadapi pada saat pelaksaan intervensi

3. Cukup besarnya besaran akar masalah yang dihadapi pada saat pelaksaan intervensi

4. Tingginya besaran akar masalah yang dihadapi pada saat pelaksaan intervensi

5. Sangat tingginya besarnya besaran akar masalah yang dihadapi pada saat pelaksaan intervensi

I (Important), Pentingnya pelaksanaan intervensi untuk menyelesaikan masalah. 1. Sangat tidak penting, dikarenakan tidak adanya dampak yang ditimbulkan

dari kegiatan tersebut untuk menyelesaikan masalah.

2. Tidak penting, dikarenakan rendahnya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut untuk menyelesaikan masalah.

3. Cukup penting, dikarenakan adanya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut untuk menyelesaikan masalah.

4. Penting, dikarenakan tingginya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut untuk menyelesaikan masalah.

5. Sangat penting, dikarenakan sangat tingginya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut untuk menyelesaikan masalah.

(34)

1. Sangat tidak tepat, dikarenakan intervensi tidak sesuai untuk menyelesaikan akar masalah

2. Tidak tepat, dikarenakan intervensi hanya sesuai dengan beberapa akar masalah dan tidak teintegrasi dengan program puskesmas

3. Cukup tepat, dikarenakan intervensi sesuai dengan banyak akar masalah tetapi tidak terintegrasi dengan program puskesmas.

4. Tepat, dikarenakan intervensi hanya sesuai dengan beberapa akar masalah dan teintegrasi dengan program puskesmas.

5. Sangat Tepat, dikarenakan intervensi sesuai dengan banyak akar masalah dan terintegrasi dengan program puskesmas.

C (Cost), Anggaran dana yang digunakan untuk melaksanakan intervensi

1. Sangat murah, dikarenakan hanya menggunakan 5-15% dari anggaran yang disediakan.

2. Murah, dikarenakan hanya menggunakan 15-35% dari anggaran yang disediakan.

3. Cukup murah, dikarenakan hanya menggunakan 35-55% dari anggaran yang disediakan

4. Mahal, dikarenakan hanya menggunakan 55-75% dari anggaran yang disediakan.

(35)
(36)

media stand

- Konsu msi Alat tulis

i ya jumantik

(37)

Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik dilakukan di SDN Rengas dengan sasaran siswa kelas 4 dan 5 SD. Pemilihan sasaran pada kelas tersebut dikarenakan pada usia anak tersebut dianggap sudah mampu menerima dan memahami materi dengan baik, dapat mempraktikan apa yang nanti akan disampaikan, serta mampu menjadi jumantik cilik. Tujuan dari kegiatan ini adalah merupakan intervensi pada akar masalah kurangnya pengetahuan. Dengan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai DBD dan cara pencegahannya diharapkan peserta sudah memahami sejak dini bagaimana cara pencegahan DBD dan dapat menerapkannya, mengingat waktu untuk vektor nyamuk DBD menggigit dan menyebarkan virus adalah di waktu pagi dan sore hari, dimana anak-anak sekolah dapat terkena gigitan.Output dari kegiatan yang diharapkan adalah terlaksannya kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan pembentukan Jumantik Cilik, Peningkatan pengetahuan peserta mengenai DBD, Peserta mampu melakukan praktik pemantauan jentik, Terbentuknya jumantik cilik SDN Rengas

Pada kegiatan ini akan dibagi menjadi 3 sub kegiatan. Sub kegiatan pertama adalah pendidikan, pendidikan disini merupakan pemberian informasi mengenai penyakit DBD mulai dari pengertian, gejala, penyebab, vektor nyamuk DBD hingga cara pencegahan DBD dengan melakukan PSN. Materi tersebut disampaikan dengan metode dinamika kelompok, peserta dibagi menjadi 5 kelompok dengan fasilitator masing-masing. Materi disampaikan oleh anggota kelompok 13 dengan menggunakan media puppet show, flipchart dan vidio. Media tersebut digunakan karena menyesuaikan dengan sasaran yaitu anak, visualisasi dari media yang menarik menjadikan anak-anak tertarik untuk mengikuti materi. Selama pemateri menjelaskan, peserta disetiap kelompoknya juga memegang flipchart masing-masing dan didampingi oleh fasilitator dan setelah penyampaian materi dilakukan ice breaking dan games untuk mereview kembali materi. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah dengan melihat hasil dari pre dan post test peserta dengan indikator 80% peserta yang hadir mendapatkan skor pengetahuan di atas 75.

(38)

lingkungan sekolah. Materi akan disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yaitu Bapak Asep. Materi disampaikan dengan metode ceramah dan praktik langsung dilingkungan sekolah. Dalam proses praktik, setiap kelompok dibekali Jumantik Kit yang terdiri dari senter untuk mencari jentik karena jentik akan bergerak ketika terkena cahaya, pippet untuk mengambil jentik, plastik untuk wadah jentik, dan form hasil pemantauan jentik. Setiap kelompok akan berpencar dengan fasilitatornya untuk melakukan pemantauan jentik di lingkungan sekolah seperti kamar mandi, ruang kelas, laboratorium dan halaman. Selama praktik berlangsung peserta juga dibagikan sticker Sign “awas ada jentik” dan akan ditempel ketika peserta menemukan tempat breeding place, sehingga sticker ini dapat menjadi pertanda bahwa tempat tersebut beresiko untuk menjadi tempat breeding place dan dapat selalu dipantau. Dengan melakukan praktik langsung ini peserta dapat melihat langsung bagaimana bentuk jentik, dan menerapkan materi yang sebelumnya telah dijelaskan, serta diharapkan peserta mampu untuk melakukan pemantauan jentik dan dapat menjadi jumantik cilik.

(39)

Tabel 3.3 Rencana Tindak Lankut Aksi PSN dan Stand DBD

Sasaran PJ Tempatdan Waktu

(40)

WIB pertanyaan post test.

(41)

Kegiatan Aksi PSN dan stand DBD merupakan kegiatan intervensi pada ketiga akar masalah yaitu kurangnya pengetahuan, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap PSN dan kurangnya kepedulian masyarakat dengan lingkungannya yang berpotensi menimbulkan breeding place. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh lapisan masyarakat termasuk tokoh masyarakat yaitu RT dan RW yang membantu menggerakan masyarakat, masyarakat umum dewasa, remaja maupun anak-anak dan organisasi masyarakat. Kegiatan ini akan dilakukan di 2 RW kelurahan Rengas yaitu RW 02 dan RW 09, pemilihan RW tersebut didasarkan oleh hasil penemuan kasus DBD terbanyak yang berada di kedua RW tersebut sehingga RW tersebut dipilih sebagai wilayah percontohan.

Kegiatan Aksi PSN ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kerja bakti dan penyebaran informasi melalui Stand DBD. Kegiatan ini diharapkan dapat mengatasi akar masalah yang ditemukan, melalui penyebaran informasi dengan Stand DBD dapat mengatasi masalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD dan PSN. Metode penyebaran informasi dengan media-media yang ditampilkan dan dijelaskan di Stand informasi yang dipilih merupakan inovasi yang dibuat dalam menyampaikan suatu informasi agar materi atau informasi yang didapatkan dapat lebih melekat karena didukung dengan visualisasi yang menarik.

(42)

Tabel 3.4 Anggaran Dana Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

Divisi Acara No

. Pembelian Unit

Satuan

Harga Total

1 Print 10 500 5000

2 Print warna 90 2000 180000

3 Fotocopy 10 200 2000

4 Senter 10 20000 200000

5 kaca pembesar 10 10000 100000

6 jentik 1 15000 15000

7 kertas flipchart 5 1000 5000

8 balon (pack) 2 3000 6000

9 print flipchart 6 62000 372000

10 Laminating 15 3000 45000

11 hadiah kuis 3 10000 30000

12 Bingkisan 1 150000 150000

Total 1110000

Divisi Konsumsi

1 Konsumsi peserta SD 30 5000 150000

2 Konsumsi guru 5 7000 35000

3 Konsumsi

pembicara 1 10000 10000

4 aqua botol 1 3000 3000

5 plastik (pack) 2 15000 30000

Total 228000

Divisi Perlengkapan

1 Lakban 1 8000 8000

2 pulpen (pack) 2 24000 48000

Total 56000

Divisi PHD

1 Banner 1 45000 45000

2 Sertifikat 2 5000 10000

3 karton 6 3000 18000

4 double tip 3 8000 24000

5 cetak poster 6 5000 30000

6 Origami 2 15000 30000

7 Pita 1 5000 5000

8 Tali 3 5000 15000

9 Styrofoam 3 5000 15000

(43)

Kebendaharaan

1 kwitansi 1 5500 5500

2 Nota 1 4000 4000

9500 Kesekretariatan

1 print proposal 1 10000 10000

2 fotocopy 5 200 1000

3 Print surat 1 500 500

Total 11500

Grand Total 1607000

Tabel 3.5 Anggaran Dana Aksi PSN dan Stand DBD

Divisi Acara No

. Pembelian Unit Satuan Harga Total

1 Print warna 45 2000 90000

2 Laminating 45 3000 135000

3 print registrasi 2 500 1000

4 Doorprize (paket) 3 100000 300000

Total 526000

Divisi Konsumsi

1 Aqua gelas dus 9 20000 180000

2 kue 150 2500 375000

Total 555000

Divisi Perlengkapan

1 Trashbag 3 20000 60000

Total 60000

Kesekretariatan

1 print proposal 1 10000 10000

2 fotocopy 30 200 6000

3 Print surat 10 500 5000

Total 21000

Divisi PHD

1 Banner 1 45000 45000

2 Sertifikat 3 5000 15000

3 karton 6 3000 18000

4 double tip 3 8000 24000

5 cetak poster 6 5000 30000

6 styrofoam 3 5000 15000

(44)

Tabel 3.6 Total Anggaran Dana

No Kegiatan Anggaran

1

Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan

Jumantik Cilik 1607000 2 Kerja Bakti 1309000

(45)

3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan Intervensi

3.2.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik SDN Rengas Kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembentukan jumantik cilik bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa mengenai pengendalian DBD khususnya dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk vektor penyakit DBD. Selain itu juga kegiatan ini diharapkan meningkatkan kualitas dan koordinasi penyampailan laporan terkait pemeriksaan jentik dengan pihak Puskesmas.

Pendidikan, pelatihan dan pembentukan jumantik cilik di SDN Rengas karena kelompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat pemahaman bagi anak sekolah berperan untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang.

Dalam pelaksanaannya dibutuhkan berbagai perlengkapan agar proses kegiatan berjalan dengan lancar, diantaranya adalah lembar pre dan post test, pulpen, sound system, media penyuluhan berupa lembar balik, poster, puppet dan film, serta alat untuk praktik jumantik yaitu pipet, wadah jentik, form jumantik, senter dan poster sign sebagai tanda bahwa di tempat tersebut berpotensi adanya jentik nyamuk Aedes aegepty.

(46)

untuk terkait masalah perizinan kami bertemu dengan Kepala Sekolah SDN Rengas. Dari pertemuan tersebut, Kepala Sekolah SDN Rengas mengarahkan kami untuk berkoordinasi dengan guru penanggungjawab UKS SDN Rengas terkait dengan sumber daya sarana, prasarana dan delegasi siswa yang akan ditunjuk sebagai jumantik cilik.

Peserta kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembentukan jumantik cilik sudah ditentukan sebelumnya oleh pihak sekolah dengan kriteria bertempat tinggal di wilayah Rengas dan beberapa peserta merupakan dokter cilik. Peserta merupakan siswa kelas 4 dan 5. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam ruangan kelas. Sedangkan, bagi siswa SDN Rengas lainnya dilaksanakan stand informasi DBD dengan metode permainan yang dilakukan di halaman sekolah.

Dalam kegiatan ini terdapat fasilitator terutama dari kelompok 13 dan sebagian anggota kelompok 14 yang bertugas sebagai pendamping peserta dalam penyampaian materi dan pelatihan. Pertama-tama peserta dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing 1 fasilitator. Rangkaian kegiatan diawali dengan puppet show sebagai pengantar untuk memulai kegiatan. Setelah itu penyampaian materi dengan media flipchart diharapkan dapat memudahkan peserta memahami isi materi dengan adanya visualisasi yang menarik. Masing-masing kelompok memiliki 1 flipchart dan fasilitator juga menjelaskan kepada kelompok yang didampinginya.

(47)

Gambar 3.1 Pelatihan Jumantik Oleh Bapak Asep Ema Iskandar

Setelah peserta dilatih, Bapak Asep mengintruksikan peserta untuk keluar ruangan mengelilingi sekolah ke tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakkan vektor nyamuk DBD. Masing-masing kelompok dengan didampingi fasilitator mahasiswa menuju tempat yang telah direncanakan sebelumnya dan saling bergantian dengan kelompok lain agar semua kelompok dapat menuju tempat yang telah ditentukan untuk memeriksa keberadaan jentik nyamuk.

(48)

Setiap kelompok peserta yang menemukan jentik harus membuang airnya ke tanah. Jika tidak memungkinkan untuk membuang airnya seperti bak mandi yang permanen, peserta menuangkan bubuk abate yang telah dibekali sebelumnya dari pihak puskesmas. Kelompok yang telah selesai memeriksa ditempat yang satu maka langsung berpiindah ke tempat lainnya yang berpotensi menjadi breeding place. Lalu bergantian kelompok lainnya memeriksa tempat tersebut. Tidak heran jika hasil kelompok satu dengan lainnya berbeda karena sudah di buang oleh kelompok sebelumnya. Kelompok yang menemukan jentik maka menempel sign “Awas Ada Jentik” sehingga mendapat perhatian khusus karena menjadi breeding place.

Setelah selesai pelatihan, para peserta kembali ke ruangan dan kegiatan diisi dengan pemutaran film tentang nyamuk. Untuk mereview kembali materi dan pelatihan yang didapatkan dilakukan sesi tanya jawab oleh panitia. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 35% dari dana yang ada. Ini sesuai dengan perencanaan dana yang telah dibuat.

3.2.2 Aksi PSN dan Stand DBD

Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi breeding place nyamuk yang ada di lingkungan sekitar dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai DBD. Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD dilaksanakan di RW 002 dan RW 009 pada tanggal 12 dan 19 februari 2017. Kegiatan ini didukung oleh pihak kelurahan dan dibantu oleh ketua RW, ketua RT, dan karang taruna setempat untuk menggerakkan masyarakat dalam kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD. Alat-alat yang digunakan meliputi daftar hadir, alat-alat atau perkakas kebersihan, banner, sound system, poster, leaflet, brosur, meja dan bangku. Poster digunakan ditempat yang dianggap berpotensi sebagai breeding place nyamuk.

(49)

aula menghadiri stand informasi DBD. Dukungan dari warga setempat untuk memberi konsumsi seperti kue, gorengan, teh, dan kopi sangat membantu kami dan membuat makanan lebih bervariasi. Stand khusus anak yang disiapkan oleh tim untuk mengantisipasi ramainya anak-anak yang datang juga sangat ramai. Pada stand anak-anak-anak-anak yang berisi mengenai informasi DBD yang disampaikan dengan metode games sangat diminati anak-anak setempat. Setelah selesai kerja bakti warga pun ramai mendatangi stand informasi.

Gambar 3.3 Gambar 3.3 Masyarakat Mengunjungi Stand DBD

(50)

Gambar 3.5 Penandatanganan Surat Komitmen oleh Tokoh Masyarakat

Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD memang berjalan sesuai rencana. Akan tetapi hambatan yang kami temui yaitu cuaca yang tidak mendukung di pagi hari, menyebabkan jadwal acara tidak sesuai dengan rencana. Pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD di RW 002 dihadiri sebanyak 70 warga dan di RW 009 dihadiri sebanyak 77 warga.

(51)

Tabel 3.7 Rundown kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik SDN Rengas

Waktu Agenda Keterangan PJ Alat dan Bahan

1. 07.00-08.00

Persiapan Persiapan ruangan dan perlengkapan, membersihkan ruangan dan perlengkapan, dll.

Iman Suryanta - Banner

- Lakban

Registrasi Pengisian form registrasi

08.07 Pembukaan Pembukaan oleh MC, Sambutan kepala sekolah

Iman Suryanta - Panduan MC

- Sound system 5.

08.07-08.12

Pre test Pre test dilakukan terhadap siswa

Amalia Poetri - Form pre test

- ATK pengantar materi DBD melalui media boneka puppet

Suci Maulidya - Boneka Puppet

- Sound system 7.

08.17-08.35

Materi Materi jumantik cilik 1 melalui flipchart : jentik, cara menjadi jumantik

Praktek Jumantik di lingkungan sekolah

Tita Rahmawati - Sound system

Post test Pengisian post test dilakukan terhadap siswa

(52)

11 09.48-10.30

Stand DBD Penyebaran informasi kepada siswa SDN Rengas melalui stand selama istirahat.

Iman Suryanta - Meja

- Media

Tabel 3.8 Rundown kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD RW 02 Kelurahan Rengas Tanggal 12 Februari 2017

N o

Waktu Agenda Keterangan PJ Alat dan Bahan 1

07.00-08.00

Persiapan Persiapan alat kerja bakti dan persiapan stand

08.15 Pengumpulan Warga

Kumpul warga Iman Suryanta

Penutupan Penutupan kerja bakti

(53)

Tabel 3.9 Rundown kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD RW 09 Kelurahan Rengas Tanggal 19 Februari 2017

N

o Waktu Agenda Keterangan PJ Alat dan Bahan 1 06.30

(54)
(55)

Tabel 3 10 Laporan Pengeluaran Dana Intervensi PBL 2 Kelompok 13 Kelurahan Rengas Tahun 2017

Kegiatan "Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik" dan "Aksi PSN dan Stand DBD"

Tanggal Keterangan Banyak Harga Jumlah

(56)

33.000,00 99.000,00

Kertas coklat 5

(57)

dus

Milkita pack 1

Gula pasir 1/4 1

(58)

Oreo softcake

dus 2

17.000,00

34.000,00 Lolipop

Alpenlibe

pack 3

8.000,00

24.000,00 Vit gelas 240

ml dus 2

17.000,00

34.000,00

Banana Cake 2

13.141,50

26.283,00

Potato Bread 2

14.990,00

29.980,00

Risol 75

1.500,00

112.500,00 Pie Buah 75 1.000,00 75.000,00 TOTAL

(59)

3.3 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Intervensi

3.3.1 Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

Tabel 3.11 Monitoring dan Evaluasi Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

10 Februari 2017

Jumlah peserta calon jumantik cilik yang hadir stand informasi memberikan memiliki skor post-test diatas 75

17 Februari 2017

Dibuatnya surat komitmen bersama sekolah dan Puskesmas

Jumantik cilik melakukan pemeriksaan jentik di minggu selanjutnya

(60)

Pada kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik , target jumlah peserta yang hadir pada kegiatan pendidikan , pelatihan dan pembentukan jumantik cilik sebanyak yaitu 30 siswa tercapai karena dari pihak sekolah telah mengorganisir beberapa siswa yang di pilih untuk menjadi peserta jumantik cilik. Tetapi ada beberapa peserta yang sebelumnya tidak didelegasikan untuk mengikuti kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik menyebabkan beberapa peserta tidak terabsen karena keterlambatan penyerahan daftar nama peserta oleh pihak sekolah.

Target 50% siswa yang menghadiri stand informasi memberikan feedback tercapai, karena selama berlangsungnya kegiatan ini siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan tentang DBD dan pengendaliannya. Hal ini terlihat dari aktifnya siswa dalam bertanya dan mengikuti permainan tentang jumantik cilik.

100% peserta memiliki skor post-test 100 dari target 80% dari siswa yang hadir memiliki skor post-test diatas 75. Sehingga target tersebut dikatakan tercapai. Hanya saja yang menjadi kelemahan atau kekurangan yaitu pertanyaan yang kami berikan pada lembar pre-test dan post-test kurang sensitif atau kurang mendalam karena hanya terdapat 5 pertanyaan pada lembar pre dan post test. Salah satu indikator keberhasilan kegiatan jumantik cilik adalah meningkatnya pengetahuan peserta jumantik cilik. Sebelum dilakukannya penyuluhan dan pelatihan, peserta melakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuannya dan melakukan post-test setelah kegiatan berlangsung untuk melihat peningkatan pengetahuannya. Rata-rata nilai pre-test peserta jumantik cilik adalah 70, sedangkan rata-rata nilai post-test peserta jumantik cilik adalah 99.3.

Statistics POST

N Valid 30

Missing 3

Mean 99.3333

Median 100.0000 Std. Deviation 3.65148

Range 20.00

Minimum 80.00

Maximum 100.00

Statistics PRE

N Valid 30

Missing 3

Mean 70.0000

Median 70.0000

Std. Deviation 10.17095

Range 20.00

Minimum 60.00

(61)

Tabel 3.12 Rekapan Hasil Temuan Jentik

No Ruang

Jentik

Ket Kelompok

1 Kelompok2 Kelompok3 Kelompok4 Kelompok5 1 R. Kepala

Sekolah

V Dispenser

2 R. Guru V Dispenser

3 R. Kelas

-4 WC Siswa V V V V Bak mandi

5 Perpustaka an

-6 Ruang

UKS

V Bak mandi

7 Laboratori um

V V V Toilet

8 Kantin V Genangan air

9 Musholah

-10 Halaman V V V V Genangan air

Hasil temuan jentik kelompok satu dengan lainnya dapat berbeda dikarenakan ada instruksi bahwa jika menemukan jentik maka harus dibuang ke tanah, sehingga kelompok yang selanjutnya ke tempat tersebut tidak menemukan jentik karena sudah dibuang kelompok sebelumnya. Sedangkan tempat yang sama ditemukan jentik juga karena tempat ditemukan besar atau luas sehingga tidak dimungkinkan terambil semua jentik. Perbdaan penemuan juga tergantung dari kelompok peserta menuju tempat yang berpotensi menjadi breeding place. Kelompok yang telah kehabisan waktu kemungkinan besar tidak dapat memeriksa seluruh tempat sehingga hanya sedikit titik breeding place yang mereka temukan.

Target jumantik cilik melakukan pemeriksaan jentik hal ini dapat dikatakan tercapai karena Penanggungjawab jumantik cilik yaitu guru pembina UKS melaporkan hasil pemeriksaan jentik minggu selanjutnya.

(62)

Dalam melakukan kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik terdapat faktor-faktor pendukung pelaksanaan kegiatan diantaranya adalah dukungan dari pihak puskesmas untuk mengadakan kegiatan karena terkait dengan program puskesmas yaitu kesehatan sekolah, dukungan Puskesmas lainnya adalah memberikan bantuan yaitu pihak Puskesmas bersedia menjadi narasumber dalam kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik dan memberikan bubuk abate yang digunakan untuk proses pelatihan jumantik cilik . Lalu, dukungan dari pihak sekolah. Hal ini dapat dilihat dari kesediaan pihak sekolah untuk menjadi sekolah diadakannya kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembentukan jumantik cilik dan sangat menerima kegiatan yang kami ajukan dengan memfasilitasi sarana dan prasarana maupun pendelegasian peserta.

(63)

3.3.2 Aksi PSN dan Stand DBD

Tabel 3.13 Monitoring dan Evaluasi Aksi PSN dan Stand DBD

Kegiata

n Tanggal

Terlaksana

Target

Capaian Target

Ya Tida

k Ya Tidak

Aksi PSN dan Stand DBD

12,19 Februari

2017 

Jumlah warga yang hadir

mencapai 50 orang setiap RW nya.

80% dari warga yang hadir memiliki skor post-test diatas 75

13, 20 Februari

2017

Dibuatnya surat komitmen untuk menjaga

kebersihan lingkungan dan melaksanakan aksi PSN setiap bulan oleh ketua RW

(64)

untuk melaksanakan kegiatan, meja, bangku, dan perlengkapan lainnya. Namun, pada pelaksanaan kegiatan ini terdapat hambatan yang menyebabkan jadwal susunan acara tidak sesuai dengan yang direncanakan akibat cuaca yang tidak mendukung.

Pada kegiatan aksi PSN terdapat kegiatan stand keliling yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Pada kegiatan stand keliling diadakan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan masyarakat. Rata-rata nilai pre-test RW 002 dan ada RW 009 adalah 53.14 dan 49.35, sedangkat rata-rata nilai post-test RW 002 dan RW 009 adalah 85.43 dan 88.05. Maka dari target 80% dari warga yang hadir memiliki skor post-test diatas 75 tercapai, hal ini dapat dilihat dari 84.3% (59/70) dari warga yang hadir di RW 002 dan 88.3% (68/77) dari warga yang hadir di RW 009 memiliki skor post-test diatas 75 dari target. Namun, masih terdapat kekurangan atau kelemahan pada lembar pre-test dan post-test tersebut, yaitu pertanyaan yang kami berikan masih kurang sensitif atau kurang mendalam karena hanya ada 5 pertanyaan.

Selanjutnya target dibuatnya surat komitmen oleh ketua RW pun tercapai, karena telah dibuat dan di tandatanganinya surat komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan aksi PSN setiap bulan oleh ketua RW. Surat komitmen ini dibuat untuk memonitoring dan evaluasi kegiatan Aksi PSN selanjutnya setelah kegiatan intervensi PBL 2 selesai. Dalam proses pembuatan surat komitmen yang bertujuan untuk memonitor kegiatan Aksi PSN selanjutnya, kami mendapat dukungan dari pihak kelurahan

Statistics PRE RW 002

N Valid 70

Missing 0

Mean 53.1429

Median 60.0000

Std. Deviation 18.61454

Range 100.00

Minimum .00

Maximum 100.00

Statistics POST RW 002

N Valid 70

Missing 0

Mean 85.4286

Median 80.0000

Std. Deviation 16.65383

Range 60.00

Minimum 40.00

(65)
(66)

BAB IV Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan

Berdasarkan uraian laporan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini:

1. Intervensi dari akar masalah Demam Berdarah di wilayah Kelurahan Rengas direalisasikan dalam dua kegiatan utama, yaitu “Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik” dan “Aksi PSN dan Stand DBD”.

2. Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik dilakukan di SD Negeri Rengas dengan sasaran siswa kelas 4 dan 5. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan dinamika kelompok menggunakan media flipchart dan praktik langsung dalam pemantauan jentik di lingkungan sekolah. Pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD diselenggarakan di 2 wilayah RW kelurahan Rengas yaitu RW 02 dan RW 09. Kegiatan kerja bakti dilakukan pada pagi hari dan bersamaan dengan stand DBD yang menyampaikan informasi terkait DBD.

3. Dalam pengorganisasiannya pada kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik di SDN Rengas, sumber daya manusia yang dibutuhkan 6 orang dari kelompok 13 dibantu dengan kelompok 14 dan narasumber Kepala Pemegang Program Kesehatan Lingkungan dari Puskesmas. Dana yang dibutuhkan yaitu 35% dari dana yang disediakan. Sedangkan pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD sumber daya manusia yang dibutuhkan 6 orang dari kelompok 13 dan 5 orang dari kelompok 14. Pihak kelurahan, RW, RT, Karang Taruna dan Kader turut membantu melaksanakan kegiatan tersebut.

4. Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik serta kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD terlaksana dan berjalan sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut yang telah dibuat. Namun, pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD sedikit berbeda dari rundown yang direncanakan karena kendala cuaca.

5. Pelaksanaan kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik telah mencapai target yang telah direncanakan. Kemudian, pada kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD juga telah mencapai target yang telah direncanakan.

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk puskesmas

1. Meningkatkan pengawasan berupa monitoring dalam kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik

(67)

3. Mengajak masyarakat untuk ikut berperan serta dalam dalam melakukan kegiatan 3M Plus

4.2.2 Saran untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat

1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan mahasiswa PBL terkait peraturan, tata tertib, dan pedoman pelaksanaan PBL.

4.2.3 Saran untuk Kelurahan

1. Meningkatkan monitoring dalam pelaksanaan program yang telah dibuat, seperti kerja bakti guna menjalankan komitmen yang telah di sepakati

4.2.4 Saran untuk Masyarakat

1. Peduli, sadar dan waspada terhadap penyakit Demam Berdarah dengan melakukan pencegahan penyakit Demam Berdarah di lingkungannya.

(68)

Daftar Pustaka

Moerdianto. 2010. Teknik Monitoring dan Evaluasi (MONEV) dalam rangka memperoleh infromasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Universitas Negeri Yogyakarta.

Symond, Dennas. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis Intervensi Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 7, No.2.

(69)

Gambar

Tabel 2 .1Perencanaan Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik
Tabel 2. 2 Perencanaan Kegiatan Aksi PSN dan Stand DBD
Tabel 2. 3 Perencanaan Kegiatan Gebyar DBD
Tabel 2. 4 Rundown Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Pembentukan Jumantik Cilik  SDN Rengas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain terlibat dalam kegiatan pelatihan internet yang diselenggarakan Telkom Speedy, penulis juga melakukan beberapa kegiatan pemasaran lain yang juga merupakan

Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan akhlak terhadap perilaku penerima manfaat antara lain (1) Dukungan dari Pemerintah dan masyarakat, (2) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa pendukung yang dapat memperlancar pelaksanaan PPL. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah dari dosen pembimbing,

Dalam pelaksanaan praktik mengajar terdapat beberapa faktor pendukung yang dapat memperlancar proses belajar mengajar. Faktor pendukung tersebut antara lain guru

Dalam pelaksanaan praktik mengajar terdapat beberapa faktor pendukung yang dapat memperlancar proses belajar mengajar antara lain faktor pendukung dari guru pembimbing,

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pasti terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat, tidak terkecuali dalam pelaksanaan PPL. Faktor tersebut perlu diketahui oleh

(2011) terdapat 9 faktor pendukung manajemen pengetahuan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi, yaitu: dukungan pemimpin, pelatihan dan kesempatan belajar

Kegiatan pelatihan ini dapat berjalan lancar dikarenakan adanya faktor yang mendukung, diantaranya: antusiasme peserta dalam pelaksanaan kegiatan pemberian edukasi