• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk perubahan sosial dan kebud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bentuk perubahan sosial dan kebud "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bentuk perubahan sosial, ekonomi, dan budaya, dan aspek kehidupan lainnya. Di bawah ini beberapa contohnya ya..

Contoh saling kebergantungan atau interaksi antarruang:

- Penduduk suatu negara mengungsi ke negara atau bagian negara lain akibat perang.

- Banyak orang memilih pergi ke pasar modern yang berada di kota daripada pasar tradisional yang berada di desa.

- Minyak bumi dikirimkan dari suatu daerah penghasil minyak ke daerah-daerah lain yang membutuhkannya.

- Banyak orang berpindah ke Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan akibat terbatasnya pekerjaan di suatu desa, kota, atau bagian negara.

- Penduduk desa pergi ke kota untuk membeli berbagai produk industri, elektronik, dsb. yang tidak bisa ditemukan di desa.

Komentar (4)

tidak puas? sampaikan!

Perubahan Sosial Budaya ~ Kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan. Kita yang dahulu kecil tanpa tahu apa pun, kini tumbuh dewasa. Kematangan fisik dan intelektual kita bertambah. Begitu pun, kehidupan masyarakat. Keadaan masyarakat senantiasa mengalami perubahan, perkembangan, dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosial dinamakan perubahan sosial budaya. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswaakan membahas mengenai Perubahan Sosial Budaya, semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

(2)

berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.

B. Proses Perubahan Soaial Budaya

Tahukah kamu, bagaimana suatu perubahan sosial budaya terjadi dalam masyarakat? Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat umumnya dilakukan melalui akulturasi, asimilasi, dan difusi.

(3)

Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara selektif dan sebagian lain berusaha menolaknya.

2.Asimilasi

Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya yang lebih dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap budaya masih memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, identitas budaya dari setiap budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya.

 Difusi

Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut.

 Kontak dengan kebudayaan lain.  Sistem pendidikan yang maju.

 Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju.  Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.

 Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka.  Keadaan masyarakat yang majemuk.

(4)

 Senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan, artinya tidak mudah menyerah pada keadaan.

2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Kamu sudah tahu faktor apa saja yang menjadi pendorong perubahan sosial budaya. Nah, tahukah kamu, faktor apa saja yang menjadi penghambat perubahan sosial budaya? Sekarang, kamu akan belajar beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat perubahan (rasistance to change) sosial budaya dalam masyarakat yaitu sebagai berikut.

 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.  Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.  Sikap masyarakat yang sangat tradisional.

 Dalam masyarakat terdapat kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest).

 Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.  Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi.  Adanya hambatan yang bersifat ideologis.  Hambatan yang bersifat adat dan kebiasaan.

 Adanya anggapan bahwa pada hakikatnya hidup ini buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada variasi tipe hidrogeokimia di wilayah kepesisiran Kecamatan Srandakan yaitu proses pelarutan material marin dan alluvium

Performance expectancy diartikan sebagai seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakansuatu sistem akan membantu dirinya untuk mendapatkan

Hasil tabulasi data terhadap jawaban dari pertanyaan Media Classroom dan Perkuliahan adalah jawaban 53 orang Responden dapat di simpulkan bahwa 72%

Komposisi spesies tumbuhan yang tercatat di CAPS terdiri atas 138 spesies (50 famili) pada vegetasi hutan dataran rendah dan 35 spesies (19 famili) pada vegetasi

14. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer  Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari

kesepakatan harga, dan penebas akan memberi uang muka (DP) terlebih dulu sesuai dengan kesepakatan, jadi petani punya kewajiban untuk menjaga sawahnya.” (I1: 1,4,8)

Praktik pengalaman lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester –

[2] Adapun dasar pemikiran pembentukan undang-undang ini adalah sebagai berikut yakni pertama, Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta dengan segala isinya;