• Tidak ada hasil yang ditemukan

etika dan masalah dalam masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "etika dan masalah dalam masyarakat"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MENETAPKAN PRIORITAS

Di susun oleh :

MARIA TRI HARYANI ( 43109110071 )

DEWI ROSYANAH ( 43109110015 )

(2)

2011

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...1

KATA PENGANTAR...2

BAB I PENDAHULUAN...3

Latar Belakang...3

Tujuan...3

Perumusan Masalah...3

Landasan Teori...4

BAB II PEMBAHASAN...5

Definisi Prioritas...5

Cara Menetapkan Prioritas...5

Poin-Poin dalam Menentukan Prioritas ...6

Langkah-Langkah dalam Menentukan Prioritas...8

Daftar Menetapkan Prioritas...9

BAB III PENUTUP...11

Saran...11

Kesimpulan...11

DAFTAR PUSTAKA...12

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas untuk mata kuliah etika umb ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.

Tulisan dan data dalam tugas ini adalah hasil rangkuman analisa dan kesimpulan serta hal yang lain sesuai dengan tugas.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan tugas yang kami buat dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat menetapkan prioritas dalam hidup.

Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu Sofia sebagai dosen matakuliah etika UMB yang telah memberikan banyak petunjuk melalui modul sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempur-naan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kami dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat be-lajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Jakarta , 11 Januari 2011

Maria Tri Haryani & Dewi Rosyanah

(4)

A. Latar Belakang Masalah

Prioritas adalah sesuatu yang sangat penting dalam keseharian kita.Untuk menjalankan suatu kehidupan tentunya harus menetapkan segala prioritas yaitu suatu keterampilan yang harus dikuasai karena sesungguhnya setiap kegiatan atau aktivitas memiliki bobot yang berbeda.

Dalam menetapkan prioritas yang terpenting adalah menetukan tujuan, tugas, pekerjaan secara berkala mulai dari hal yang terpent-ing.Kemudian apabila kita dalam melakukan suatu kegiatan dan pada akhirnya sulit untuk diselesaikan maka kita harus memiliki prioritas yang tepat supaya apa yang kita jalankan dapat terwujud dengan baik.

B. Tujuan

Makalah ini dibuat untuk salah satu tugas etika UMB dan untuk memahami apa yang dimaksud dengan prioritas dalam kehidupan se-hari-hari.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

(6)

Prioritas adalah mendahulukan sesuatu yang kita anggap lebih penting dibandingkan dengan hal-hal lain dalam keseharian kita.

Menetapkan prioritas adalah suatu keterampilan yang harus dikuasai, karena sesungguhnya setiap kegiatan atau aktivitas memiliki bobot yang berbeda.

Ada kegiatan penting, sangat penting dan ada yang tidak penting bahkan sangat tidak penting. Kita harus cerdas dalam memberi bobot suatu kegiatan dengan pertimbangan kepentingannya.

Waktu yang kita punya sebetulnya sangat terbatas. Semua orang hanya mempunyai 24 jam sehari, 7 hari sepekan, 30 hari sebulan dan 365 hari dalam setahun. berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

Prioritas ini memang akhirnya akan berhubungan dengan efektivitas kerja dan produktivitas. Kunci utama dalam menentukan prioritas adalah kita harus menentukan mana hal yang penting dan mana hal yang tidak penting.

2. Menentukan Prioritas

Sebuah kaca pembesar tidak akan berguna bila hanya digunakan untuk bermain-main dan dilambai-lambaikan ke sekelilingnya. Namun, jika difokuskan dengan tepat, kaca pembesar itu dapat membuat sebuah lubang bakaran di kayu melalui energi matahari yang ditangkapnya.

(7)

mengharuskan Anda untuk berfokus pada satu pilihan dan tidak menyebar ke berbagai hal. Poin-poin berikut ini akan membantu Anda untuk menentukan fokus pada hal-hal yang utama.

3. Poin-Poin untuk menetapkan prioritas

1. Selektiflah terhadap apa yang Anda lakukan.

Dalam masa pelayanan-Nya, Yesus mengonsentrasikan prioritas-prioritas-Nya. Tujuan-Nya jelas, yaitu mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Luk. 19:10). Ia menyadari seberapa jauh keterbatasan manusiawi-Nya dan membatasi diri-Nya. Dan oleh karena itulah, dua pertiga waktu pelayanan-Nya dilewatkan dengan kedua belas murid-Nya. Hidup Yesus berhasil karena Ia memaksimalkan waktu dan tenaga dengan berfokus pada beberapa hal yang penting.

Orang yang berusaha melakukan segalanya tidak akan mencapai apa-apa. Hanya hidup dengan fokus yang jelaslah yang akan membawa hasil, seperti sebuah sungai yang memiliki satu tujuan dan memiliki muara yang membatasinya sehingga terus mengalir.

2. Prioritaskan hal yang utama.

Tanyakan hal berikut pada diri Anda, apakah selama ini Anda mengutamakan yang mayoritas ataukah yang minoritas? Sebagai seorang pemimpin, ada begitu banyak peluang baik yang datang pada Anda. Namun, bila Anda mencoba merespons terlalu banyak peluang, Anda tidak akan ke mana-mana, seperti halnya suatu rawa yang hanya diam di satu tempat.

Buatlah daftar dari segala hal yang Anda lakukan sebagai seorang pemimpin. Berikan perhatian pada hal-hal yang Anda lakukan dengan baik. Dengan bimbingan doa, pilihlah tiga atau empat yang terpenting, dan jadikan ini prioritas Anda. Dengan membatasi diri pada segenggam prioritas yang bisa Anda kerjakan dengan baik, Anda akan maju dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

(8)

"Para manajer melakukan hal-hal dengan cara yang tepat, namun seorang pemimpin melakukan hal-hal yang tepat." Itulah yang dikatakan Peter Drucker dalam bukunya, "The Effective Executive". Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa para pemimpin yang berhasil adalah mereka yang belajar memilih hal-hal yang tepat dan melakukannya berulang-ulang sampai melihat buah yang diinginkan. Jack Paar, seorang pelawak profesional dalam NBC Tonight Show, selalu mencoba kelakarnya di hadapan penonton berulang-ulang sampai kelakar itu berjalan seperti yang diinginkannya. Demikian juga, setelah Anda berhasil mengidentifikasikan "hal yang utama" bagi Anda, lakukanlah berulang-ulang sampai Anda mendapat hasil yang baik.

4. Tolaklah yang kecil untuk mendapat yang lebih besar.

Michael Jordan, pemain National Basketball Association (NBA), mempunyai intensitas dan fokus. Itulah yang menjelaskan mengapa ia menang. Dalam suatu pertandingan tahun 1998 antara Indiana Pacers dan Chicago Bulls, perbedaan nilai di menit-menit terakhir sangatlah tipis, dan Indianalah yang lebih unggul. Saat Jordan merebut bola dan mencoba melakukan lemparan, pelatih Indiana Pacers, Larry Bird, tidak bersiap-siap merayakan kemenangan timnya, justru berkonsentrasi pada Jordan. Teriakan penonton semakin kencang, tapi para pemenang yang sejati tahu bagaimana untuk tidak berfokus pada hal-hal yang kurang penting. Jordan hampir mencetak satu angka, yang akan memutarbalikkan pertandingan tersebut.

Keberhasilan dalam pelayanan dan kepemimpinan jarang terjadi bila tanpa maksud menolak hal-hal kecil untuk mendapat hal-hal yang lebih besar. Pada dasarnya, setiap orang memerlukan dua unsur untuk berhasil: disiplin diri dan fokus.

5. Beri waktu antara menabur dan menuai.

(9)

bisa tumbuh dengan cepat. Jika Anda tidak memiliki kesabaran dan mau menunggu, Anda tidak akan pernah melihat sebuah tunas kecil menjadi pohon yang besar, kuat, dan kokoh. Demikian juga halnya dengan ide menabur dan menuai (Gal. 6:9). Sesuatu yang berarti membutuhkan waktu dan semakin besar sesuatu itu semakin banyak fokus dan energi yang dibutuhkan.

6. Biarkan Roh Kudus memberi Anda tenaga yang Anda butuhkan.

Inilah poin yang terpenting. Bila Anda mengutamakan Roh Kudus dan membiarkannya bekerja dalam hidup Anda, Anda akan melihat hal-hal yang besar lebih daripada yang dibayangkan. Dalam pelayanan dan kepemimpinan, tenaga Anda yang paling fundamental berasal dari hubungan yang harmonis dengan Roh Kudus dan berfokus pada apa yang Allah ingin Anda lakukan.

Allah telah memberikan janji-Nya pada kita, yaitu bahwa kita akan menjadi saluran di mana kekuatan Allah akan berpindah (Yoh. 14:12). Berfokuslah pada hal utama yang datang dari Roh Kudus.

Sumber diedit dari: Judul buku: On-Purpose Leadership Judul bab : Prioritaskan Hal yang Utama Penerbit : Harvest, Jakarta 2003 Penulis : Dale Galloway dan Warren Bird Halaman : 43 – 50

4. Langkah-langkah dalam menentukan prioritas

1. Putuskanlah apa yang benar-benar ingin Anda lakukan dengan hidup Anda. Apakah sasaran-sasaran Anda dapat dikenali? Apakah Anda benar-benar mengetahui apa yang Anda inginkan untuk terjadi?

2. Tentukanlah prioritas-prioritas bagi sasaran-sasaran yang telah Anda tentukan.

3. Buatlah suatu sistem untuk meraih dan mengukur sasaran-sasaran tersebut.

4. Ikutilah suatu prosedur yang akan memakan paling sedikit waktu dan sumber daya untuk meraih sasaran-sasaran tersebut.

(10)

dengan "pekerjaan" yang Allah berikan kepada kita. Dalam budaya, sebagai orang Kristen kita sering menyamakan "panggilan" Kristen kita dengan profesi kita. Profesi kita, pekerjaan kita, hanyalah salah satu segi dalam hidup kita. Allah memunyai maksud yang besar bagi kita.

Aspek kedua dari priorias-prioritas baik yang sering terlewatkan ialah perlunya sistem nilai Kristen. Sebagian besar dari kita langsung menanggapi pernyataan seperti itu dengan kalimat, "Yah, tentu saja saya memunyai sistem nilai Kristen!" Tetapi suatu sistem nilai tidak ada gunanya jika tidak diterapkan di dalam budaya dan rutinitas kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Kita masing-masing harus memutuskan apa yang penting hari ini dalam situasi ini.

5. Daftar-Daftar dalam Menentukan Prioritas

Pertimbangan-Pertimbangan Prioritas

Ada pertanyaan-pertanyaan tertentu yang harus ditanyakan dalam menentukan prioritas. Misalnya:

1. Bagaimana mendesaknya hal ini? Apakah hal ini harus dikerjakan sekarang juga? Hari ini? Segera? Suatu hari nanti?

2. Bagaimana pentingnya hal ini? Sangat? Cukup? Agak? Tidak begitu?

3. Bagaimana seringnya hal ini harus dikerjakan? Setiap hari? Setiap minggu? Kadang-kadang?

4. Dapatkan orang lain mengerjakannya dengan lebih efektif daripada saya? Tidak? Mungkin? Ya? (Bila ya, delegasikanlah.) 5. Apakah ini bagian dari tugas atau sasaran yang lebih besar dari

yang sedang saya tekuni? 6. Apakah ini cara yang terbaik?

Ingatlah perkataan mendiang Jendral Eisenhower, "Hal-hal yang mendesak jarang penting, hal-hal yang penting jarang mendesak!"

(11)

sasaran pada sisi sebelah kiri dan kemudian menuliskan pertanyaan-pertanyaan di atas tersebut di bagian atas kertas itu. Ambillah sehelai kertas folio dan letakkan di sampingnya, kemudian cantumkanlah di bagian atas kertas itu: Sasaran, Kepentingan, Frekuensi, Delegasi, Sasaran Lebih Besar, Dampak, Cara Terbaik

BAB III PENUTUP

(12)

B. KESIMPULAN

“Jadi, tentukan prioritas dalam hidup Anda. Buatlah hal-hal utama dalam hidup Anda sebagai prioritas yang pertama. Dan gunakan lebih banyak waktu dan tenaga Anda untuk mengejar prioritas pertama ini. Sisanya adalah untuk mengerjakan hal-hal kecil”.

Putuskanlah apa yang benar-benar ingin dilakukan dalam hidup kita dan Apakah sudah mengetahuinyadengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

(13)

www.scribd.com

Lampiran: 1

PROF.DR.IR BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE

(14)

putra,yaitu ilham Akbar dan Thareq Kemal. Bj Habibie lulusan dari ITB tekhnik mesin tahun 1954, pada tahun 1955-1965 ia melanjutkan studi Tekhnk penerbangan,spesialisasi kontruksi pesawat terbang di RWTH Aachen Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada tahun 1960 dan gelar doctor ingineur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.

Habibie pernah bekerja di Messerschmitt –Bolkow –Blohm sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg Jerman,sehingga mencapai puncak karir sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi,pada tahun 1973 ia kembali ke Indonesia atas permintaan wakil presiden soeharto.Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi.sejak tahun 1978 sampai maret 1998.Sebelum menjabat presiden ( 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999 ),Bj.Habibie adalah wakil presiden ( 14 Maret 1998 – 21 Mei 1998 ) dalam Kabinet Pembangunan VII dibawah presiden Soeharto.,ia diangkat menjadi ketua umum ICMI, pada masa jabatannya sebagai menteri.

Dengan kegigihan dalam menetapkan prioritas yang tepat dalam kehidupan karirnya,maka Bj.Habibie di bidang ekonomi ,ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp.10.000 – Rp.15.000. Namun pada akhir pemerintahaannya ,terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp.6500 per dollar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi diera pemerintahaan selanjutnya. Selain itu ,ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih focus mengurusi perekonomian.

Dibalik kesuksesan beliau tak lupa peran seorang istri ibu Ainun Habibie yang luar biasa mendukung karir,keluarga dan kehidupan pribadinya.Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa adanya usaha ,tak ada usaha yang mampu dikerjakan dengan baik tanpa ada semangat ,tak ada semangat yang dapat muncul tanpa adanya motivasi tinggi dari diri individu,itu yang selalu membuat bapak Habibie mencapai kesuksesan dan tidak luput dari menetapkan segala prioritas yang ada.

(15)

Lampiran: 2

RENCANA JANGKA PENDEK,MENENGAH,DAN JANGKA PANJANG

NAMA : DEWI ROSYANAH NIM : 43109110015

JURUSAN : EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS : EKONOMI

(16)

A.RENCANA JANGKA PENDEK

TUJUAN APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN

1.Kualitas kerja baik >Rajin bekerja,ulet,meningkatkan prestasi

kerja.

2.IPK baik >Rajin belajar,rajin masuk tugas dengan baik.

3.Ibadah yang baik >Solat tepat waktu,beramal ,pribadi baik

B.RENCANA JANGKA MENENGAH

TUJUAN APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN 1 .Lulus kuliah dengan baik >Menyusun skripsi,ipk baik

2. Liburan >Rajin nabung,hemat

3. Buka usaha >Rajin nabung,dapat mitra kerja yang baik

4. Menikah >Siap mental,finansial cukup

C.RENCANA JANGKA PANJANG

TUJUAN APA YANG HARUS DI PRIORITASKAN

1. Punya rumah >Finansial cukup

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Dasar Penerapan Nilai-Nilai Islam yang dilaksanakan pada 1982, merupakan dasar yang menekankan kepada reformasi mental dan spiritual masyarakat Melayu dengan mengambil

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

[r]

Penulisan tesis tentang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Paired Story Telling dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik

Resolusi citra dengan warna yang sama tidak terlalu berbeda untuk nilai persentase kompresi dan rasio kompresi atau dengan kata lain resolusi citra dengan warna yang sama tidak

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Erik Lehmann dan Jurgen Weigand (2000) pada 361 perusahaan di Jerman periode 1991-1996, mencatat bahwa: (1) tingkat kehadiran pada pemegang

Lampiran 17 Hasil pengujian formal dengan spesifikasi tren nilai rata-rata hasil evaluasi mata kuliah pada fakultas setiap tahun. Lampiran 18 Hasil pengujian non formal