• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Peserta Didik Ppd 2 Sks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Peserta Didik Ppd 2 Sks"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

1.1 Individu dan Karakteristiknya

1. Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sebagaimana, dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbentuk atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau homo educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia tersebut. Berbagai pandangan tersebut membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks.

Manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrat manusia yang seimbang berbagai segi, yaitu antara segi individu dan sosial, jasmani dan rohani, serta dunia dan akhirat. Keseimbangan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan manusia dengan dirinya, dengan sesame manusia, dan dengan Tuhannya.Sejak lahir, bahkan sejak masih dalam kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan psikofisis atau psikomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Sehingga individu artinya makhluk tuhan yang memiliki karakteristik dan cirri tertentu yang tidak bisa dibagi, tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas.

2. Karakteristik Individu

(2)

kandungannya. Manusia merupakan kesatuan psikopasisi dan psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Yang merupakan sifat kodarat manusia yang harus mendapat perhatian secara seksama, pertumbuhan untuk menyatakan perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis. Perkembangan digunakan untuk kualitatif mengenai aspek psikis dan rohani serta aspek sosial.

1.2 Perbedaan Individu

Perbedaan ini disebut perbedaan individu. Garry 1963 mengategorikan perbedaan individu, sebagai berikut:

1. Perbedaan fisik

Perbedaan fisik meliputi: usia, berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.

2. Perbedaan sosial

Perbedaan sosial meliputi: status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.

3. Perbedaan kepribadian

Perbedaan kepribadian meliputi: watak, motif, minat, dan sikap. 4. Perbedaan kecakapan atau kemampuan dasar

Perbedaan kecakapan meliputi kemampuan dasar. Kepandaian disekolah. 5. Perbedaan kognitif

Menurut Bloom, proses belajar baik disekolah maupun diluar sekolah menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom, yaitu:

a. kemampuan kognitif (IPTEK) b. Kemampuan afektif (Sikap) dan c. Kemampuan psikomotorik (kelakuan).

(3)

6. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan individu untuk menyatakan buah pikiran dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat bermakna logis dan sistematis yang dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan termasuk fisik orang yakni orang berbicara.

7. Perbedaan dalam kecakapan motorik

Latar belakang individu dibedakan dari dalam dan luar dirinya. Faktor dari dalam yaitu kecerdasan, kemampuan, bakat, ekonomi, sikap pada orang tua dan lain-lain.

8. Perbedaan dalam bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yaitu kemampuan yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat.

9. Perbedaan dalam kesiapan belajar

Kesiapan belajar individu didukung oleh kondisi fisik, mental umur, kesehatan dan pengalaman-pengalaman hasil persepsi dan perhatiyannya terhadap lingkungan. Kondisi fisik yang sehat dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai rasaa ingin tahu yang amat besar terhadap orang-orang dan benda-benda, membantu berkembangnya kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan.

1.3 Aspek – aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu 1. Pertumbuhan fisik

(4)

b. 6 bulan setelah lahir pertumbuhan cepat, mendekati satu tahun memperlihatkan lambat, stabil setelah remaja.

c. Kematangan seksual umur 8 sampai 12 tahun.

d. Umur 15-16 tahun pertumbuhan fisik akan cepat disebut pubertas.

2. Intelek

Intelek dan daya pikir tumbuh berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Karena pikiran menunjukkan fungsi otak. Maka kemampuan perkembangan intelek akan diawali dengan kemampuan mengenal dunia luar akan berkembang selama dengan pertumbuhan syaraf.

3. Perkembangan Kognitif

a. Tahap pertama ; Masa Sensori Motor (0,0 -2,5 tahun )

Bayi menggunakan sistem penginderaan dan aktifitas motorik atas rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks.

b. Tahap kedua : Masa pra operasional (2,0-7,0 tahun)

Kemampuan anak menggunakan simbol dengan yang mewakili sesuatu konsep. Anak melihat dokter praktek, kemudian anak bermain doktr-dokteran.

c. Tahap ketiga : Masa konkret operasional (7-11 tahun )

Anak usia ini melakukan tugas yang konkret tiga macam tugas berfikir yakni identifikasi : menjadi sesuatu, Negasi : mengingkari sesuatu, Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.

d. Tahap keempat : Masa operasional (11-dewasa)

Dalam usia remaja anak berfikir abstrak dan hipotesis pada tahap ini anak berfikir apa yang akan terjadi. Ia mengambil keputusan/ kesimpulan dan pernyataan seperti mobil A lebih mahal dari mobil B, sehingga menimbulkan hal mobil mana yang paling mahal.

4. Emosi

(5)

banyak hal yang dibutuhkannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani, jika kebutuhan tidak terpenuhi maka akan merasa kecewa. Sebaliknya kebutuhan yang terpenuhi akan merasa puas. Ada unsur senag dan tidak senag. Emosi merupakan gejala perasan marah yang ditunjukkan dengan diterimanya suara keras atau melonjak-lonjak tanda senang, tingkah laku yang lain gembira dan tertawa.

5. Bahasa

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Setiap orang berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Sejak lahir manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain.

6. Sosial

Diawali dengan mengenal lingkungan terdekat. Setiap orang akhirnya mengenal bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi dari masa bayi sampai masa kanak-kanak, manusia tidak mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain . setiap marah memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan orang lain.

7. Bakat Khusus

Bakat pada mulanya merupakan hal yang amat paling penting sebab akan berhubungan dengan dunia kerja dan tugas. Dalam proses pendidikan bakat merupakan fakta penting untuk mendapatkan perhatian cara mendidik. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang dan hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang dengan baik.

Bakat menurut Guilford ( Sumadi : 1984) bakat mencakup tiga hal : a. Dimensi perseptual

b. Dimensi psikomotor c. Dimensi intelektual

(6)

kemampuan berfikir integen. Atas dasar yang dimiliki , maka seseorang akan mampu menunjukan kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah dengan orang lain. Seseorang yang memiliki bakat akan cepat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga, atau keterampilan.

8. Sikap, nilai, dan moral

(7)

BAB II

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalann waktu tertentu.

Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak seperti bertambah berat badannya, panjang dan kekuatannya. Dengan demikian perutmbuhan anak juga dapat diartikan sebagai hasil proses perubahan dan proses pematangan fisik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang dari normal pada organisme ada bermacam-macam yaitu:

1. Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir 2. Faktor saat lahir

3. Faktor yang dialami anak sejak lahir 4. Faktor psikologis

Secara umum konsep pertumbuhan dan perkembangan dikemukakan oleh werner pada tahun 1957 perkembangan berjalan sesuai dengan prinsip orthogenesis bahwa perkrmbangan berlangsung pada keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai dimana keasaan diferensiaasi artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap. Sedangkan menurut nagel 1957 perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang terorganisir dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu.

(8)

dipertahankan dan dilihat sebagai sistem fungsionalism dan adaptif sepanjang hidupnya.

Spiker 1966 mengemukakan dua macam yaitu:

1. Ortogenetik yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai sekarang. 2. Filogenetik yaitu perkembangan ini berasal dari asal usul manusia

sampai sekarang ini.

Perubahan-perubahan melalui empat aspek yaitu: 1. Perubahan dalam ukuran

Pertumbuhan dalam ukuran berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi dan berat badan

2. Pertumbuhan dalam perbandingan

Dilihat dari sudut fisik terjadi pertumbuhan proporsional antara kepala, anggota badan dan juga anggota gerak.

3. Perubahan untuk mengganti hal-hal yang baru

Pada bayi terdapat kelenjar baru yang disebut kelenjar thymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami athropy / penyusutan dan menghilang setelah dewasa.

4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru

Banyak hal baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan dan tingkat atau tahapan perkembangannya.

2.2 Tugas-tugas perkembangan

(9)

Untuk memahami jenis tugas remaja, perlu dipahami hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang dewasa. Dewasa menurut hokum, setelah 17 tahun dikatakan sebagai orang yang telah dewasa dapat diaratikan dewasa dari berbagai segi, baik fisik, artinya seseorang telah siap untuk melaksanakan tugas-tugas reproduksi.

Havigurs ( Garrison 1956:14-15) mengemukakan 6 dari 10 jenis tugas perkembangan remaja yaitu:

1. Mencapai hubungan teman dengan lawan jenis secara lebih memuasskan dan matang.

2. Mencapai perasan seks dewasa yang diterima secara social

3. Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif 4. Mencapai kebebsan emosional dari orang dewasa

5. Mencapai kebebesan ekonomi

6. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan

2.3 Hukum pertumbuhan dan perkembangan

Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan perkembangan, yang diantaranya adalah:

a. Hokum cephalocoudal

Hokum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kearah kaki. Bagian kepala tumbuh terlebih dahulu dari bagia-baagian yang lain. Bayi menggunakan mulut dan matanya lebih cepat dari pada anggota badan lainnya.

b. Hokum proximodistal

Menurut hokum pertumbuhan ini fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ketepi.

(10)

Dari perkembangan yang terjadi anak lebih dahulu mampu menggerakkan lebngan atas, lengan bawah, telapak tangan terlebih dahlu daripada menggerakkan jari-jari tangannya. Menurut Werner.

d. Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan Cntoh pentahapan dalam perkembangan manusia antara lain meliputi:

- Masa pra lahir

- Masa jabang bayi 0-2 minggu - Nasa bayi 2 minggu- 1 tahun - Masa anak pra sekolah 1-5 tahun - Masa sekolah 6-12 tahun

- Masa remaja 13-21 tahun - Masa dewasa 21-65 tahun - Masa tua 65 tahun keatas

e. Hokum tempo dan ritme perkembangan

Dalam prakteknya sering terlihat dua hal sebgai petunjuk keterlambatan keseluruhan perkembangan mental, yakni:

1. Jika perkembangan fisiknya untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum tanpa ada sebab khusus pada ungsionalitas fisiknya yang terganggu

2. Jika perkembangan kemampuan berbica sangat terlmabat dibandingkan dengan anak-anak lain pada masa perkembangan yang sama.

2.4 Karakteristik, Pertumbuhan, dan Perkembangan Remaja

(11)

Remaja menurut hukum

Dalam hubungannya dengan Hukum, tampaknya hanya Undang-Undang perkawinan saja yang mengenal konsep-konsep remaja.Usia minimal untuk suatu perkawinan menurut Undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria (pasal 7 UU No.1/1974 tentang perkawinan). Waktu antara 16 dan 19 tahun sampai 22 tahun disejajarkan dengan pengertian remaja dalam ilmu-ilmu sosial lain.

Remaja menurut WHO

Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana:

a. Individu berkembang dan saat pertama: ia menunjukan adanya tanda seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual

b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola perilakunya semakin matang

c. Terjadi peralihan dan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan lebih mandiri

Remaja ditinjau dari: sosial psikologi

Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda definisi remaja seksualnya adalah perkembangan psikologis pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.Deinisi remaja untuk masyarakat Indonesia remaja Indonesia 11 -24tahun.Pada remaja sering terlihat gejala berikut:

1). Kegelisahan,

2). Pertentangan,

3). Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya,

4). Keinginan menjelajahi kealam sekitar yang lebih luas,

(12)

6). Aktivitas kelompok.

2.5 Jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya

Kebutuhan sosial psikologis lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan fisik, kebutuhan timbul karena tujuan kehidupan semakin kompleks.Kebutuhan dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan biologis atau organic pada umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli.Contohnya: makan-makanan, bernafas dan kehangatan tubuh. Kebutuhan primer ini dapat bertambah yakni kebutuhan seksual.

Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari seperti: kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat transportasi, dll.

Teori Psikonalisa struktur kepribadian menurut Sigmun Freud berunsur tiga komponen yaitu: id, ego, dan super ego. Ketiganya menjadi faktor penting untuk mendorong terbentuknya sikap dan perilaku manusia serta struktur pribadi.Teori Psikoanalisa diawali dengan mengemukakan asumsi bahwa dorongan utama hakekatnya pada id, senantiasa akan muncul pada perilaku. id dikenal sebagai insting pribadi dan merupakan dorongan asli yang dibawa sejak lahir. id merupakan sumber kekuatan pribadi yang dibawa sejak lahir. id merupakan sumber kekuatan insting pribadi yang bekerja atas dasar prinsip kenikmatan.

(13)

2.6 Kebutuhan remaja, Masalah, dan konsekuensinya didorong oleh berbagai kebutuhan yaitu:

(14)

1) kebutuhan organik; makan, minum, bernafas dan seksualitas,

2) kebutuhan emosional; kebutuhan mendapatkan pengakuan dari orang lain,

3) kebutuhan berprestasi; Need Of Achievement berkembang untuk maju,

4) kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.

Masalah yang dihadapi remaja yaitu:

1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak – kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa

2. Seringkali para remaja mengalami kesulitan menerima perubahan – perubahan fisiknya

3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja. Bagi remaja laki – laki dapat berperilaku menentang norma. Bagi remaja perempuan dapat berperilaku mengurung diri. Konsekuensi yang diderita sering berbentuk peralihan yang bertentangan dengan norma susila dan sosial, seperti homoseksual, lari kehidupan hitam atau melacur.

4. Remaja selalu mendambakan kemandirian, kehidupan masyarakat banyak menuntur remaja menyesuaikan diri, namun yang terjadi tidak semuanya selaras

5. Harapan – harapan dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah

6. Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam kehidupan bermasyarakat merupakan masalah tersendiri. Dalam hal ini remaja menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan

Usaha – usaha pemenuhan kebutuhan remaja dan implikasinya

(15)

merupakan kebutuhan fisik remaja usaha pemenuhannya mandapat perhatian khusus dari orangtuanya terutama ibu.Sekalipun kebutuhan seks merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya.

Orangtua harus cukup tanggap dan waspada serta secara diri menjelaskan dengan pengertian arti fungsi kehidupan seksual bagi remaja terutama perempuan.Pemenuhan kebutuhan dan dorongan sksual pada remaja dimana pada saat telah menyadari akan adanya norma agama, sosial, hukum maka banyak dilakukan secara diam-diam aktivitas onani atau masturbasi.

(16)

BAB III

PERTUMBUHAN FISIK

3.1 Makna dan karakteristik pertumbuhan fisik

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik.Perubahan-perubahan ini meliputi ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri kelamin utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).Menurut Muss yang dikutip Sarlito Wirawan 1991: 51. Urutan perubahan yaitu:

a. Anak perempuan:

1) pertumbuhan tulang – tulang, 2) pertumbuhan payudara,

3) tumbuh bulu halus berwarna gelap dikmaluan,

4) mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya, 5) bulu kemaluan menjadi keriting,

6) menstruasi atau haid, 7) tumbuh bulu ketiak b. Anak laki – laki:

1) pertumbuhan tulang – tulang, 2) testis (buah pelir) membesar,

3) tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, 4) awal perubahan suara,

5) ejakulasi, keluar air mani, 6) bulu kemaluan menjadi kering,

7) pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum, 8) tumbuh rambut-rambut halus diwajah,

(17)

11) rambut diwajah tumbuh tebal dan gelap, 12) tumbuh bulu didada

1.2 Penyebab perubahan

Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang aktif bekerja dalam sistem endokrin.Kelenjar pituitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh.Hormon gonado tropik atau hormon yang merangsang gonado agar aktif bekerja.Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yakni kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak diotak.Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak seorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah tidur.Baru aktif setelah diaktifkan oleh hormon gonado dari kelenjar pituitari pada saat anak memasuki tahap remaja.

Setelah terjadi kematangan alat kelamin maka hormon gonad akan menghentikan aktivitas hormon pertumbuhan. Pertumbuhan fisik berhenti, keseimbangan yang tepat tercipta antar kelenjar pituitari dan gonad menimbulkan perkembangan fisik yang tepat. Sebaliknya, bila terrjadi gangguan dalam keseimbangan ini, maka akan timbul penyimpangan pertumbuhan.

Selama masa remaja seluruh tubuh mengalami perubahan, baik dibagian dalam maupun luar, perubahan struktur tubuh maupun fungsinya.Pada kenyataan hampir semua bagian tubuh perubahannya mengikuti irama yang tetap.Irama pertumbuhan mendadak cepat sekitar 2tahun.

(18)

perempuan usia 18tahun. Perubahan proporsi tubuh kurang proporsional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh. Tubuh seimbang sampai dewasa.

Ciri kelamin yang utama

Masa kanak-kanak alat kelamin utama masih belum berkembang dengan sempurna.Alat kelamin berfungsi umur 14 tahun.Setelah anak laki-laki mengalami mimpi basah.Anak perempuan indung telurnya mulai berfungsi, usia 13tahun, ketika pertama mengalami menstruasi.

Percepatan pertumbuhan

Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini.Perbedaan individual tentang pertumbuhan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan,yaitu:

1. Remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan usia 10,5tahun dan 16 tahun.

2. Remaja perempuan percepatan pertumbuhan dimulai 7,5tahun dan 15,5 tahun rata-rata 10,5 puncak pertumbuhan fisik dicapai 12tahun bertambah 6 – 11cm.

Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas tertentu dalam perkembangan.Ada tiga kriteria yaitu:

1) kriteria kematangan seksual,

2) permulaan kematangan seksual,

3) urutan gejala-gejala kematangan.

(19)

kematangan seksual anak perempuan 2tahun lebih cepat mulai dari pada laki-laki.

Menstruasi umur 13tahun penyebaran norma antara 10 – 16,5tahun. Anak laki-laki produksi spermatozoa hidup selama satu tahun sesudah puncak percepatan perkembangan umur 14tahun.Ejakulasi pertama mendahului percepatan perkembangan tetapi dalam air mani baru sedikit sperma. Urutan gejala kematangan seksual perempuan dengan tanda tumbuhnya buah dada puting susu tampak mencuat, usia 8 – 13tahun.

Menjelang menstruasi jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh sehingga payudara memperoleh bentuk dewasa.Kelenjar payudara baru beraksi menjelang kehamilan dengan pembengkakan, air susu terjadi akhir kehamilan. Anak laki-laki kematangan sksualnya dimulai dengan pertumbuhan testis umur 9,5 dan 13,5tahun, berakhir usia 13,5 – 17tahun. Pada usia 15 – 16 tahun laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar menyebabkan pria suara menjadi panjang. Anak laki-laki mengalami hal itu lebih banyak.Suara perempuan lebih tinggi dan nyaring, suara laki – laki semakin berat.

Keanekaragaman perubahan proporsi tubuh

Sewaktu anak-anak bentuk mereka tidak terlalu ketara perbedaanya.Namun pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki remaja, perbedaan bentuk tubuh antara laki-laki dan perempuan semakin jelas.Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung menjadi anak yang kekar, berat dan segitiga).Anak perempuan jika tidak endomorf cenderung ektomorf cenderung kurus dan bertulang panjang.

Kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antara lain pengaruh:

1. Keluarga meliputi keturunan maupun lingkungan. Lingkungan mempengaruhi berat tubuh.

(20)

3. Gangguan emosional

4. Anak mengalami gangguan menyebabkan steroid adrenal yang berkelebihan jenis kelamin laki – laki cenderung lebih tinggi dan berat dibandingkan perempuan

5. Status sosial ekonomi, status sosial ekonomi lebih cenderung lebih kecil dibandingkan status tinggi

6. Kesehatan, anak sehat jarang sakit lebih cepat pertumbuhannya daripada sakit

(21)

BAB IV

PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA

4.1 Pengertian intelek dan intelegensi Istilah intelek berarti:

1) Kekuatan mental dimana manusia dapat berfikir

2) Kognitif, aktivitas proses berfikir (menghubungkan, menimbang, memahami) dan

3) Kecakapan, terutama tinggi untuk berfikir

Menurut kamus: Webser New World Dictionary Of The American Language

1) Kecakapan untuk berfikir mengamati atau mengerti

2) Kecakapan untuk mengamati hubungan – hubungan, perbedaan 3) Kecakapan berbeda dari kemauan dan perasaan

4) Kecakapan mental yang besar, sangat intelligent

Singgih Gunarso dalam psikologi remaja 1991: intelegensi sebagai berikut:

1. Intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut

2. Intelegensi adalah bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku

(22)

Wiliam Stern mengemukakan bahwa intelegensi merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri.

Binet: intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan, kemampuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir tidak banyak dipengaruhi lingkungan

Wechler 1958: intelegensi sebagai “keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta kamampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif”.

Tes yang dikembangkan Alfred Binet 1857 – 1911.Binet seorang ahli ilmu jiwa Perancis, merintis pengembangan tes intelegensi yang agak umum.Tes Binet disempurnakan oleh Theodore Simon.

Wiliam Stern (1871 – 1938) seorang ahli ilmu jiwa berkebangsaan Jerman, dengan sebutan Intellegence Quatient yang disingkat IQ artinya perbandingan kecerdasan.

IQ= MAxCA100

Apabila tes tersebut diberikan kepada anak umur tertentu dan ia dapat menjawab dengan benar seluruhnya, berarti umur kecerdasannya (MA) sama dengan umur kalender (CA), maka nilai IQ yang didapat anak itu sama dengan 100. Nilai ini menggambarkan kemapuan seseoranganak yang normalanak berumur misalnya 6tahun hanya dapat menjawab tes untuk anak umur 5tahun akan didapat nilai IQ dibawah 100 dan ia dinyatakan sebagai anak berkembang dibawah normalsebaliknya bagi anak umur 5tahun tetapi telah dapat menjawab dengan benar tes yang diperuntukan bagi anak umur 6tahun maka nilai IQ anak itu diatas 100, dan ia dikatakan sebagai anak yang cerdas.

(23)

dengan benar kemudian membandingkan sebuah daftar (yang dibuat berdasarkan penelitian yang terpercaya)

Hubungan Intelek dan Tingkah laku

Kemampuan berfikir abstrak menunjukan perhatian seseorang peristiwa yang tidak konkret: pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pasangan hidup. Bagi remaja perilaku pribadinya masa depan berbeda dengan corak tingkah laku sekarang. Dengan repleksi diri, hubungan dengan situasi yang akan datang nyata dalam pikirannya, perihal keadaan diri yang tercermin sebagai suatu kemungkinan bentuk kelak dikemudian hari. Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi orangtua.Setiap pendapat orangtua dibandingkan dengan teori yang diikuti atau diharapkan.ada pengaruh egosentris masih terlihat pada pikirannya.

Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri tanpa memikirkan akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya. Masih sulit membedakan pokok perhatian orang lain daripada tujuan perhatian diri sendiri. Pandangan dan penilaian diri sendiri dianggap sama dengan pandangan orang lain mengenai dirinya. Egoisentrisme inilah yang menyebabkan “kekakuan” para remaja. Dalam cara berfikir. Egoisentrisme dapat menimbulkan reaksi lain. Dimasa remaja justru berlebih-lebihan diri dalam penilaian diri sendiri.Mereka merasa dirinya hebat. Hal ini menimbulkan perasaan seperti selalu diamati orang lain perasaan malu dan membatasi gerak-gerik akibat dari hal akan terlihat pada tingkah laku yang kaku.

Teori Piaget

1. fungsi intelegensi termasuk proses adaptasi yang bersifat biologis

2. bertambahnya usia menyebabkan berkembangnya struktur intelegensi baru

(24)

berasarkan faktor-faktor individual dan situasional.Penelitian longitudinal selama 40 tahun dalam Institut Fels. Menurut Mc Call, dkk (1973) menunjukkan adanya pertambahan rata-rata IQ sebanyak 28 butir antara usia 5 – 17 tahun. Intelegensi itu sama sekali tidak sekonstan yang disekolah atau dipekerjaan.

Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka egosentris makin berkurang. Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, pada umumnya 3 – 4 tahun pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat. Selanjutnya akan terjadi perkembangan yang teratur. Pada masa remaja menyelesaikan masalah yang majemuk semakin bertambah. Pada usia remaja umur 12 tahun disebut masa operasi formal. Pada masa ini remaja dapat mempertimbangkan hal yang mungkin dan disamping hal yang nyata.

Karakteristik Perkembangan Intelek Remaja

Pada masa remaja anak sudah dapat berpikir abstrak dan hipotik. Dalam berpikir operasional, formal, setidak-tidaknya mempunyai 2 sifat yang penting yaitu:

1. Sifat deduktif hipotesis

Dalam menyelesaikan masalah remaja akan menggunakan pemikiran teoritik. Ia menganalisis masalah dan mengajukan cara-cara penyelesaian hipotesis. Pada dasarnya pengajuan hipotesis menggunakan cara berpikir induktif di samping deduktif, oleh karena itu, sifat analisis yang ia lakukan dapat membuat strategi penyelesaian. Analisis teoritik ini dapat dilakukan secara verbal.Anak mengajukan pendapat yang disebut dengan proporsi kemudian mencari hubungan antara proporsi yang berbeda-beda.Untuk itu berpikir operasional juga disebut berpikir proporsional. 2. Berpikir operasional juga berpikir kombinasi

(25)

Variasi dalam stimulan adalah bagian penting dari lingkungan dan belajar untuk perkembangan intelegensi anak. Sebaran id kecerdasannya dikategorikan menjadi 6 kelompok, yaitu:

1. Dibawah 70, anak dibawah atau mengalami kelainan mental 2. 71 – 85 , anak dibawah normal atau bodoh,

3. 86 – 115, anak yang normal,

4. 116 – 130, anak diatas normal atau pandai 5. 131 – 145, anak superior atau cerdas, 6. 145 keatas, anak genius atau istimewa.

Kesimpulan ada kemiripan jumlahnya antar 6 dan 2 dan 5,3 dan 4 ini paling banyak jumlahnya.

Menurut piaget, intelegensi mempunyai beberapa sifat yaitu: a. Intelegensi adalah interaksi aktif dengan lingkungan

b. Intelegensi meliputi struktur organisasi perbuatan, pikiran, dan interaksi yang bersangkutan antara individu dan lingkugannya

c. Struktur tersebut dalam perkembanganya mengalami perubahan kualitatif

d. Dalam bertambahnya usia, penyesuaian diri lebih mudah karena proses keseimbangan yang bertambah luas

e. Perubahan kualitatif pada intelegensi timbul pada masa yang mengikuti satu rangkaian tertentu.

4.2 Bakat Khusus

Guilford : Sumadi : 1991 : 169 mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi, yaitu:

1) Dimensi Perseptual meliputi kemampuan dasar dalam mengadakan persepsi dan meliputi factor-faktor antara lain:

(26)

Contohnya : ada pengumuman dari masjid yaitu berita orang meninggal dengan indra pendengaran,orang tersebut mendengar berita tersebut dan dengan cepat menuju kerumah orang yang meninggal tersebut/melayat. Perhatian

Contohnya : ada pembangunan masjid didesa kita, oleh karena itu warga kampong gotong royong membangun masjid dan menyumbang masjid karena mereka perhatian

Orientasi waktu

Contohnya : HUT RI yang tinggal menghitung hari itu haruslah dipersiapkan semaksimal mungkin dengan memikirkan perlombaan apa saja yang akan dilakukan degngan membagi waktu-waktu lomba itu agar dalam waktu 2 hari dapat terselesaikan.

Luasnya daerah persepsi

Contohnya : anak SMA yang bercita-cita menjadi guru memiliki gambaran yang luas bagaimana nanti menjadi guru, apa yang harus dilakukan.

Kecepatan persepsi

2) Dimensi psikomotorik mencakup 6 faktor yaitu: Kekuatan,

Impuls,

Kecepatan gerak,

Ketelitian,

Koordinasi dan Keluwesan.

3) Diemnsi intelektual umumnya mendapat sorotan luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas lima factor.

 ingatan,

 factor ingatan pengenalan hidup,  factor evaluasi,

 factor berfikir, konvergen (lurus) contoh: hari ini mendung nanti hujan,

(27)

Bakat adalah kemampuan bawaan merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan.Setipa orang mempunyai bakat tertentu dari pekerjaan kemudian pendidikan. Misalnya: bahasa, olahraga, seni, music, guru, dokter. Terwujud jika dilatih, pengetahuan, pengalaman, dorongan atau motivasi.

Contohnya: anak memiliki bakat menggambar, jika anak tersebut tidak diberi latihan, bakat tersebut tidak akan tampak. Siswa dengan bakat menggambar harus disekolahkan dan dididik terus untuk menggambar kemungkinan setelah dewasa menjadi seniman gambar terkenal.

Keunggulan dalam salah satu bidang baik sastra, matematika atau seni merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan factor lingkungan yang menunjang termasuk minat dan dorongan pribadi. Contohnya: da orang yang tidak sekolah tetapi pandai dia punya bakat alamiah yaitu Albert Einstein.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus

Anakyang berbakat telah berhasil mewujudkan potensinya dalam prestasi yang unggul, misalnya: bakat akan berkembang jika dibuktikan dengan sayembara mengarang, lomba seni suara, mereka yang potensial berbakat tetapi sebab-sebab tertentu belum berhasil mewujudkan potensi mereka yang unggul. Adapun sebabnya adalah:

1) Anak itu tidak ingin mencapai prestasi yang maksimal, anak tersebut kurang berminat dalam mengembangkan bakatnya,

2) Lingkungan anak, perbedaan individu dalam bakat khusus. Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat tertentu, bakat melukis misalnya tetapi yang satu lebih unggul.

Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja Dan Implikasinya Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

(28)

sangat terbatas. Tes bakat masih terikat oleh konteks kebudayaan dimana klasifikasi bakat itu dibuat.

Yang diukur oleh alat identifikasi adalahbaik potensi( bakat pembawaan) maupun bakat yang terwujud dalam prestasi yang tinggi.

Bagaimana orang tua dapat mengetahui bakat anaknya?

 Kesungguhan bakat anak bermanfaat bagi orangtua agar mereka dapat memahami dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak.

 Dengan mengenal ciri-ciri anak berbakat, ornag tua dapat menyediakan lingkungan yang sesuai dengan bakatnya.

 Mereka diberi tahu bahwa bakat bukan merupakan beban melainkan suatu anugerah yang harus dihargai dan dikembangkan

 Manfaat lain orang tua mengenal bakat adalah orang tua dapat membantu sekolah dalam prosedur pemanduan anak berbakat dengan memberikan informasi yang dibutuhkan tentang ciri-ciri dan keadaan anak mereka.

 Bakat itu perlu dikuliahkan, disekolahkan, dididik, dikembangkan, diarahkan, dievaluasi, dibimbing dan dilatih.

 Pada akhirnya masa remaja anak sudah memikirkan banyak hal tentang apa yang ingin dia lakukan dan apa yang ia mampu lakukan. Makin banyak mendengar tentang macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang pendidikan maupun pekerjaan dapat mebuatnya ragu apa sesungguhnya yang paling cocok baginya.

4.3 Perkembangan Sosial

Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah menungkapkan bahwa manusia tumbuh dan berkembang dari masa kemasa dewasa melalui beberapa langkah penting kehidupan anak dalam menyusuri kehidupannya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungannya.

(29)

Faktor intelektual :

1. Belajar Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik tidak terlambat berarti mempunyai intelek tinggi

2. mempunyai ilmu yang tinggi akan mudah cepat bergaul

Faktor Emosional :

1. Dari rumah ada niat untuk belajar PPD ( hal itu berada dijiwa)

2. Kita harus menyesuaikan diri dengan siapa kita bicara harus sopan untuk menjaga keharmonisan

 Pergaulan remaja banyak diwujudkan dan bentuk kelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar.

 Nilai positif dalam kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok belajar berorganisasi. Memilih pemimpin dan mematuhi aturan kelompok.

 Kurang memperhatikan norma umum yang berlaku di masyarakat

 Penyesuaian diri didalam kelompok kecil, kelompok yang terdiri dari pasangan remaja berbeda jenis kelamin tapi menjadi permasalahan yang berat.

(30)

BAB V

PERKEMBANGAN AFEKTIF

5.1 Perkembangan Emosi

Kehidupan seorang pada umumnya dengan dorongan dan minat untuk mencapai sesuatu. Kehidupan yang berjalan menurut polanya sendiri dan berlangsung mulus akan cenderung memiliki emosi yang stabil dan labil jika pola kehidupannya tidak berlangsung dengan mulus dan diikuti dengan dorongan serta minat yang dapat dipenuhi dan berhasil dicapai, cenderung memiliki emosi yang stabil.

1. Pengertian Emosi

Perilaku sehari-hari selalu di sertai oleh perasaan-perasaan tertentu,yaitu senang ataupun tidak senang yang disebut juga warna afektif yang terkadang kuat dan lemah atau terkadang jelas dan tidak jelas. Apabila warna afektif tersebut lebih kuat maka perasaan-perasaan tersebut akan lebih dalam,luas dan terarah.Perasaan seperti itu yang disebut dengan emosi. Emosi dapat berbentuk amarah,ketakutan,kecemasan, kegembiraan, maupun kebencian.Emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda.

(31)

jelas. Marah dapat diekspresikan dalam keadaan diam. Pada perubahan emosi sering terjadi perubahan emosi sering terjadi perubahan-perubahan pada fisiknya antara lain:

a) Reaksi elektris pada kulit : Meningkat bila terpesona b) Peredaran darah : Bertambah cepat bila marah c) Denyut jantung : Bertambah cepat bila terkejut d) Pernapasan : Bernapas panjang kalau kecewa e) Pupil Mata : Membesar bila marah

2. Karakteristik Perkembangan Emosi

Pola Emosi remaja adalah sama dengan pola emosi kanak-kanak. Jenis emosi yang secara normal dialami adalah cinta/kasih sayang,gembira,amarah,takut,cemas,sedih dan lain-lain. Perbedaan yang terlihat terletak pada macam dan derajat rangsangan yang mengakibatkan emosinya,dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi remaja.

a) Cinta/kasih sayang

Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat penting,walaupun kebutuhan-kebutuhan akan perasaan itu disembunyikan secara rapi.

b) Gembira dan bahagia

Rasa gembira akan mengalami apabila segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat atau bila jatuh cinta dan cintanya itu mendapat sambutan oleh yang dicintai.

(32)

Sejak masa kanak-kanak,rasa marah telah dikaitkan dengan usaha remaja untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang mandiri.

Dalam memahami upaya remaja,ada 4 faktor yang sangat penting sehubungan dengan rasa marah yaitu:

1) Adanya kenyataan bahwa perasaan marah berhubungan dengan usaha manusia untuk memiliki dirinya dan menjadi dirinya sendiri.

2) Ketika individu mencapai masa remaja,dia tidak hanya merupakan subjek kemarahan yang berkembang dan kemudian menjadi surut,tetapi juga mempunyai sikap-sikap dimana sisa kemarahan dalam bentuk permusuhan yang meliputi kemarahan masa lalu.

3) Perasaan marah sengaja disembunyikan dan seringkali tampak dalam bentuk samar-samar.

4) Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri. d) Ketakutan dan kecemasan

Menjelang anak mencapai remaja,dia telah mengalami serangkaian perkembangan panjang yang mempengaruhi pasang surut berkenaan dengan pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutan.

5.2 Ciri-ciri Emosional remaja usia 12-15 tahun:

1) Pada usia ini seorang siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka.

2) Siswa mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.

3) Ledakan-ledakan kemarahan mungkin saja terjadi

4) Seorang remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya rasa percaya diri. Orang tua dan guru-guru mereka lebih objektif.

(33)

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Emosi

Sejumlah penelitian tentang emosi anak mununjukkan bahwa perkembangan anak mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (Hurlock,2002:154). Untuk mencapai kematangan emosi,remaja harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi yang menimbulkan reaksi emosional. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain:

a. Belajar dengan coba-coba b. Belajar dengan cara meniru

c. Belajar dengan cara mempersamakan diri ( Learning by identification) d. Belajar melalui pengkondisian

e. Pelatihan dibawah bimbingan dan pengawasan,terbatas pada aspek reaksi.

2. Hubungan Antara Emosi Dan Tingkah Laku Serta Pengaruh Emosi Terhadap Tingkah Laku

Rasa takut dan marah menyebabkan seorang gemetar. Dalam ketakutan,mulut menjadi kering,cepatnya jantung berdetak,derasnya aliran darah,sistem pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Keadaan yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna sedangkan perasaan tidak enak menghambat pencernaan.Gangguan emosi dapat menyebabkan kesulitan berbicara.Hambatan-hambatan dalam berbicara tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara. Suasana emosional yang penuh tekanan didalam bahwa tidak berdampak negatif terhadap perkembangan remaja. Sebaliknya suasana penuh kasih sayang, ramah , dan bersahabat amat mendukung pertumbuhan remaja menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Jika demikian maka remaja akan mudah diajak untuk bekerja sama dalam rangka mengajukan dirinya dibidang pendidikan dan karir (Willis,2005:22).

(34)

Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan,tetapi terdapat perbedaan dalam segi frekuensi,intensitas serta jangka waktu dan berbagai macam emosi. Perbedaan ini sudah mulai terlihat sebelum massa bayi lahir dan semakin bertambah frekuensinya serta lebih mencolok sehubungan dengan bertambahnya usia anak-anak. Ditinjau kedudukannya sebagai anggota suatu kelompok keluarga,anak laki-laki lebih sering dan kuat mengekspresikan emosi yang sesuai dengan jenis kelamin mereka misalnya marah.Dalam keluarga cara mendidik yang otoriter mendorong perkembangan emosi kecemasan dan takut, sedangkan cara mendidik yang permisif atau demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa kasih sayang. Anak-anak dari keluarga yang status sosial ekonomi rendah cenderung lebih mengembangkan rasa takut dan cemas dibandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga berstatus sosial ekonomi tinggi.

4. Upaya Perkembanga Emosi Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Upaya dalam pengembangan emosi remaja yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh dengan tanggung jawab. Guru dapat membantu mereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai keberhasilan dalam tugas-tugas sekolah sehingga mereka akan menjadi anak yang lebih tenang dan mudah ditangani. Sedangkan cara yang mendasar adalah dengan mendorong mereka untuk bersaing dengan diri sendiri. Para remaja terutama siswa sekolah menengah atas banyak mengisi pikirannya dengan hal-hal lain dari pada tugas sekolah seperti seks,konflik dengan orang tua dan lain-lainnya. Sebagai seorang guru di SMA,seseorang ada dalam posisi otoritas dan karena itu mungkin gurulah yang merupakan target pemberontakan dan rasa permusuhan mereka.

(35)

yang tertanam kuat. Sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur.

5.3 Perkembangan Nilai,Moral,dan Sikap

Antara pengetahuan tindakan ternyata selalu terjadi korelasi positif yang tinggi (Surakhmad, 1980:9).Berbuat Sesuatu secara fisik adalah satu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur.

1. Pengertian dan Saling keterkaitan antara Nilai, Moral dan Sikap serta Pengaruhnya terhadap Tingkah Laku

Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,misalnya adat istiadat dan sopan santun(Sutikna:5). Sopan santun adat istiadat dan kebiasaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seeorang dalam kedudukannya sebagai warga Indonesia salam hubungan hidupnya dengan Negara serta dengan sesama warga Negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ke-2,antara lain:

a. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

b. Mengembangkan sikap tenggang rasa

c. Tidak semena-mena terhadap orang lain,berani membela kebenaran dan keadilan dan sebagainya.

Norma dan nilai menyatu dalam konsepnya tentang super ego yang merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego sehingga tidak bertentangan dengan masyarakat. Sedangkan menurut Gerung,sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal.

2. Karakteristik Nilai,Moral,dan Sikap Remaja

(36)

pedoman bagi tingkah lakunya. Lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja menurut Michel,yaitu:

a. Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak. b. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada

apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan.

c. Penilaian moral menjadi semakin kognitif. Hal ini mendorong remaja untuk berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya.

d. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.

e. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahwa emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Nilai,Moral dan Sikap

Berdasarkan jumlah hasil penelitian,perkembangan nilai-nilai terjadi melalui identifikasi dengan orang-orang yang dianggapnya sebagai model. Bagi para ahli psikoanalisis moral dipandang sebagai proses internalisasi norma-norma masyarakat dan dipandang sebagai kematangan dari sudut organik biologis. Teori-teori yang non psikoanalisis beranggapan bahwa hubungan anak orang tua bukan satu-satunya saran pembentuk moral tetapi masyarakat juga masyarakat mempunyai peranan penting dalam pembentukan moral.

4. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Nilai,Moral,dan Sikap

(37)

moralnya ada pada tahap pra konvensional. Menurut Kohlberg,faktor kebudayaan mempengaruhi tempo perkembangan anak.

5. Upaya mengembangkan Nilai,Moral,dan Sikap Remaja serta Implikasinya dalam penyelenggaraan Pendidikan

Perwujudan nilai,moral dan sikap terjadi dengan sendirinya.Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai,moral,dan sikap remaja adalah:

a. Menciptakan komunikasi

Dalam komunikasi didahului dengan pembelian informasi tentang nilai-nilai dan moral yaitu anak-anak harus dirangsang supaya lebih aktif.

b. Menciptakan iklim tentang nilai-nilai dan moral yaitu

(38)

BAB VI

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKANAN KARIER DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA

6.1 Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu 1. Pengertian kehidupan pribadi dan karakteristiknya

Kehidupan pribadi individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memilikiciri khusus dan unik.Kehidupan pribadi seseorang menyangkut aspek emosi, sosial psikologi, dansosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integrative dengan faktor lingkungan kehidupan.

(39)

kehidupan pribadi merupakan bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya , psikologis.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi

Faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain : 1. keluarga

Seorang individu, pertama tumbuh dan berkenbng di lingkungan keluarga.Sesuai dengan tugasnya keluarga melaksanaan misinya sebagai penyelenggarapendidikan yang bertanggung jawab, mengutamakan pembentukan pribadi anak.Dengan demikian faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspek.

2. Keturunan dan lingkungan

Aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi “ orang “ sebagaimana yang telah di tentukan oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak lahir.

Aliran Empirisme menyatakan sebaliknya seoarang individu di ibaratkan sebagai kertas yang masih putih bersih.ia akan menjadi “ manusia “ seperti yang di kehendaki oleh lingkungan.

3. Perkembangan individu dan Perkembangan Pribadi

Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen.Baik lingkungn alami maupun lingkungan yang di ciptakan untukmaksud pembentukan pribadi anak-anak remaja, yang masing-masing memiliki ciri yang berbeda. Oleh karena itu secara singkat dapat di katakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda – beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka di besarkan.

(40)

Jika perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat di harapkan tingkah laku yang di harapkan tingkah laku yang merupakan pengejawetahan berbagai aspek pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap akan memungkinkan seseorang anak akan berprilau yang mantap yaitu mampu menghadapi dan memecahkan masalah berbagai permasalahan dengan pengedalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

5. Upaya Peeengembangan Kehidupan Pribadi

1) Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam kehidupan perlu di tanam kan secara benar.

2) mengerjakn tugas dan pekerjaan praktis sehari – hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.

3) hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama terutama dengan teman sebaya.

4) cara – cara pemecahan masalh yang di hadapi. menunjukn dan melatih cara merespon berbagai masalah yang di hadapi.

5) mengikuti aturan kehidupan kelurga dengan penuh tanggung jawab dan disipilin.

6) melakukan peranan dannn tanggung jawab dalm kehidupan berkelurga. di dalam keluarga perlu dikembngkan sikap menghargai orang lain dan keteladanan.

6.2 Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier 1. Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier

(41)

Kehidupan karier merupakan pengalamn seseorang dalam dunia kerja.pristiwa seseorang remaja masuk kedunia kerja itu merupaakan awal pengalaman dalam kehidupan berkarya ( berkarier ).

2. Karakteristik Kehidupan Pendidikan dan Karier

Belajar akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya.Mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang tertentu yang harus dimiliki. Perlunya kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang beragam.Disamping pengenalan terhadap sistem pendidikan para remaja tersebut memiliki teman sejawat yang semakin luas lingkunganya dan ia semakin mengenal anak lain dengan berbagai macam latar belakang keadaan keluarga. dengan dmikian, mereka memiliki 3 lingkungan pendidikan yang pola dan karakteristiknya berbeda. antara lain :

a. lingkungan pendidikan keluarga

keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak dan remaja. dan lebih menekankan pada aspek moral dan terbentuknya kepribadian dari pada pendidikan .

b. lingkungan Masyarakat

merupakan lingkungan alami kedua yang dikenal anak dan remaja yang telah banyak mengenal karakteristik masyarakat dengan berbagai norma dan keragamanya.

c. lingkungan sekolah

merupakan lingkungan anti fisial yang sengaja diciptakan untuk membina anak kearah tujuan tertentu, khususnya untuk memberikan kemampuan dan kertampilan sebagai bekal kehidupanya dikemudiaan hari.

3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kehudupan pendidikan dan karier a. Sosial Ekonomi

(42)

dan keberhasilan orangtanya merupakan “beban” bagi anak sehingga dalam menentukan piihan pendidian tersirat untuk ikut mempertahankan kedudukan orang tuanya. Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua dan kondisi ekonomi negara.

Lingkungan

Lingkungan kehidupan masyarakat, lingkungan kehiduapan rumah tangga, lingkungan kehiduan teman sebaya.

Pandangan hidup

Merupakan bagian yang terbentuk karena lingkungan pngejowatahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karer Terhadap Tingkah Laku dan Sikap.

Banyak pandanaan yang menyatakan bahwa sekolah kram membawa manfaat bagi hidupnya “ golongn yang sosial ekonominya lemah “ memandang bahwa sekolah tidak dapatmemberikan pekerjaan baginya hal trsebut mempengaruhi mereka terhadap pendidikan sekolah tersebut. sikap remaja dalam pendidikan bnyak di wanai oleh karakteristik guru yng mengajar. Guru yang baik itu adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong dalam pembelajaran.hal ini “ menolong atau membantu sering disamakan dengan memberikan nilai tinggi atau melulusan “

5. Perbedaan individu dlam perkembangan kehidupan dan karier

Pencapaian tingakat pendidikan di pengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ dlam kenyatannya IQ setiap individu berbeda-beda.hal itu berpengaruh terhadap pola kehidupan dalam pendidikan. kehidupan pendidikan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan kemmpuan berpikir atau IQ.

6. Upaya pengembangan kehidupn dan karie

(43)

anaknya atau remaja baik di sekolah maupun di luar sekolah dan diluar keluarganya. hal ini amat tinggi nilainya karena dengan norma dan ketentuan yang tidak auh berbeda antara rumah, sekolah, dan masyarakat yang harmonis. pada diri remaja sudah mampu memilih dunia kerja seperti memilih sekolah.

a. Perkembangan karier remaja

pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karier dan dalam arti luas, pendidikan itu merupakan bagian dari proses perkembangn karier remaja.

Tahapan- tahapan karier remaja antara lain : Tahap minat ( 11 – 12 tahun )

remaja mulai mempunyai rencana dan kemungkinan pilihan karier didasarkan pada minat. anak belajar tentang apa yang di suka lakukan, danpilihan karier berdasarkan minat dan secara tentatif.

Tahap kapasitas umur ( 12- 14 tahun )

Remaja mulai meggunakan keterampilan dan kemampuan pribadi sebagai pertimbangan dalam melakukan pilihan dan rencana- rencana karier, mulai berpera baik dam pedidikan dan pekerjaan yang di minati. Tahap nilai umur ( 15 – 16 tahun )

Remaja telah menganggap penting peranan nilai pribadi dalam proses pemilihan karier anak mulai melihat apa yang sesungguhnya penting bagi dirinya, tahu perbedaan berbagai gaya hidup.

Tahap transisi umur ( 17-18 tahun )

Remaja mulai bergerak dari perkembangan realistis ke dalam posisi yang lebih sentral.anak mulai menghadapi. perlunya mambuat keputusan dengan segera kongkrid dan realistis tentang pekerjaan yang akan datang. anak makin bebas bertindak sehingga memungkinkan ia melakukan uji coba keterampilan dan bakatnya.

b. Masalah yang dihadapi

(44)

orang tua dan anak biasanya berbeda anak yang mengadapi konflik di saranan memiliki karier oleh shertzer sebagai berikut :

o Pelajari dirimu sendidri karena bakat kemampuan dan ciri pribadi merupakan kunci dari ketepatan perencanana karier

o dibidag apa kamu merasa nyaman .

o tuislah rencana dan cita-cita secara formal.

o biasakan dirimu dengan pekerjaan yang kamu sukai

o tinjau dan bicarakan lagi rencana kariermu dengan orang lain jika pilihan kariermu tidak cocok hentikan.

6.3 Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Denan Kehidupan Berkeluarga

1. Pengertian kehidupan berkeluarga

Perkembangan remaja dalam hubunganya dalam persiapan mereka untuk memasuki kehidupan berkeluarga.pilihan pasangan hidup perkembangan sosialpsikologi di muai dengan upaya menarik lawan jenis. remaja laki-laki cenderung ingin maju di bidang akademik sedangkan wanita lebih menunjukan jati dirinya sebagai wanita yang baik dan manis.

2. Timbulnya Cinta dan Jatuh Cinta

(45)

3. Masyarakat dan Perkawinan

Pemilihan pasangan hidup merupakan tugas perkembangan yang di dorong oleh faktor bilogis.pemiliham pasangan hidup yang berakhir dengan perkawinan berarti terbentuknya keluarga dan kelanjutan dalam pemekaran keluarga. perkainan antara laki-laki dan p erempuan tidak terjadi begitu saja . pendidika tentang nilai kehiupan mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu di lakukan. pendidikan praktis di perlukn pemuda dalam pemantapan pendidikan agama baik di dalm maupunluar sekolah.

6.4 Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

a. Pendidikan yang berlaku di indonesia baik didalam sekolah maupun di luar sekolah umumnya di selenggarakan dalam bentuk klasikal .penyelengaraan pedidikan klasikal bearti mempererlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja dalam kelas sekalipun mereka berbeda.

b. Usaha yang di lakuakan dalam penyelenggaraan pendidikan sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang di kaitkan dengan cita-citanya antara lain :

 memberikan latihan praktis kepada siswa dengan berorientasi pada tuntutan lingkungan .

 Penyusunan kurikulum engan mengembangkan muatan lokal.

c. Kebehasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membetuk keluarga banyak di tentukan oleh pengalaman dan penylesaian tugas perkembangan masa sebelumnya. untuk mengembangkan keluarga yang ideal perlu di lakukan :

Bimbingan cara bergaul dengan etika yang baik

Bimbngan siswa dalam memahami norma yang berlaku dalam

(46)

BAB VII

PENYUSAIAN DIRI REMAJA

7.1 Konsep Dan Proses Penyesuaian Diri

Makna hasil dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah di pelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organisme yang aktif.Ia berusaha untuk memuaskan kebutuhan – kebutuhan jasmaniah dan juga semua dorongan yang memberi peluang kepadanya untuk berfvungsi sebagai anggota kelompoknya. Penyesuaian diri adalah sebuah proses.

Ciri pokok kesehatan mental adalah memiliki kemampuan mengadakan penyesuaian diri secara harmonis,baik dengan diri sendiri maupun lingkungan.

1. Pengertian Penyesuaian Diri

(47)

1) Penyesuaian berarti adaptasi ; dapat memperhatikan eksistensinya,atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah,dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntunan social.

2) Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas,yang berarti menyesuaikan sesuatu standar atau prinsip.

3) Penyesuaian dapat di artikan sebagai penguasaan,yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon – respon sedimikian rupa,sehingga bias mengatasi segala macam konflik,kesulitan dan frustasi – frustasi secara efisien.

4) Penyesuaian dapat di artikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnyanialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada situasi.

Dengan demikian,dapat di simpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya.

2. Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adlah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan.seperti penyesuaian diri yang sempurna tidak pernah tercapai.Penyesuaian diri adalah proses sepanjang hayat. Manusia terus menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat.

3. karakteristik penyesuaian diri

a. Penyesuaian Diri Secara Positif

Yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut:

a. Tidak menunjukkan adanya mekanisme psikologis.

(48)

c. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.

d. Mampu dalam belajar. e. Menghargai pengalaman f. Bersifat realistic dan obyektif.

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif andividu akan melakukan dalamberbagai bentuk antara lain :

1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung.

2. Individu secara langsung menghapi masalah dengan akibat – akibatnya.

3. Penyesuaian dengan trial and error atau coba – coba. 4. Penyesuaian dengan substasi ( mencari pengganti ),

individu merasa gagal dalam menghadapi masalah , maka ia dapat memperoleh penyesuaian diri dengan cara mencari pengganti. 5. Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan

diri,dalam hal ini individu mencoba menggali kemampuan – kemampuan khusus dalam dirinya dan kemudian di kembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6. Penyesuaian dengan belajar,Individu akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan sehungga dapat membantu penyesuaian diri.

7. Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri. Penyesuaian diri akan berhasil jika di sertai denga kemampuan memilih tindakan yang tepat dan pengendalian diri secara tepat pula.

8. Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.

(49)

b. Penyesuaian Diri Yang Salah

Penyesuaian diri yang salah di tandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah,tidak terarah,emosional,sikap yang tidak realistic,agresif dan sebagainya.Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian diri yang salah taitu :

1) reaksi bertahan (defence reaction )

o rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari – cari alasan dalam membenarkan tindakannya.

o Represi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang yang di rasakan kurang enak kea lam sadar.

o Proyeksi , yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya denganm pihak lain untuk mencari alasan yang dapat di trima.

o “saur grapes “ (anggur kecut ), yaitu dengan memutar balikkan fakta. Misalnya siswa yang gagal mengetik mengatakan bahwa mesin tiknya rusak padahal dia sendiri tidak bisa mengetik.

2) reaksi menyerang (aggressive reaction )

orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku yang bersifat menmyerang untuk menutupi kegagalannya. Reaksi – reaksinya tampak dalam tingkah laku :

o selalu membenarkan diri sendiri o mau berkuasa dalam setiap situasi o mau memiliki segalanya

o bersikap senang mengganggu orang lain

o menggertak baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan

(50)

o keras kepala dalam perbuatannya o bersikap balas dendam

o memperkosa hak orang lain o tindakan yang serampangan o marah secara sadis

3) reaksi melarikan diri (escape reaction )

Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari siotuasi yang menimbulkan kegagalannya.reaksinya tampak dalam tingkah laku sebagai berikut : berfantasi yaitu memuaskan keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan – angan,banyak tidur,minum – minuman keras,bunuh diri,menjadi pecandu ganja,narkotika,dan regresi yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang lebih awal (missal orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti anak kecil).

faktor – faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri. Kondisi fisik, termasuk di dalamnya keturunan, kontitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, dan system otot,kesehatan, penyakit, dan sebagainya. Perkembangan dan kematangan, khususnya kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional.

a. Penentu psikologis, termasuk di dalamnya pengalaman, belajarnya, pengkondisian, penentuan diri (self-determination), frustasi, dan konflik.

b. Kondisi lingkungan,khususnya keluarga dan sekolah. c. Penentu cultural.

Kondisi jasmaniah

(51)

bahwa gangguan – gangguan dalam system saraf,kelenjar,dan otot dapat menimbulkan gejala – gejala gangguan mental,tingkah laku dan kepribadian.

Dengan demikian kondisi sitem – system tubuh yang baik merupakan syarat yang baik merupakan syarat bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik.

Perkembangan,kematangan,dan penyesuaian diri

Dalam proses perkembangan,respn anak berkembang dafri respon yang bersifat instiktif menjadi respon yang di peroleh melalui belajar dan pengalaman. Dengan bertambahnya usia perubahan dan perkembangan respon,tidak hanya melalui proses saja melainkan anak juga menjadi matang untuk melakukan respond an ini menentukan pola – pola penyesuaian dirinya.

Penentu psikologis terhadap penyesuaian diri

Banyak faktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri,di antaranya :

a. Pengalaman

Tidak semua pengalaman mempunyai arti bagi penyesuaian diri. Pengalaman pengalaman tertentu yang mempunyai arti dalam penyesuaian diri adalah pengalaman menyenangkan dan pengalaman traumatic.

b. Belajar

Belajar merupakan hal yang frudamental dalam proses penyesuaian dir,karena melalui belajar ini akan berkembang pola – pola respon yang akan membentuk kepribadian

c. Konflik dan penyesuaian

Tanpa memperhatikan tipe – tipe konflik mekanisme konflik secara esensial sama yaitu pertentangan secara motif – motif.Efek konflik pada perilaku akan tergantung sebagian pada sifat konflik itu sendiri.

(52)

Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan pola hubungn dan di dalamnya,sekolah,masyarakat,kultur,dan agama berpengaruh terhadap penyesuaian diri terhadap anak.

a. Pengaruh Rumah Dan Keluarga

Dari semua faktor yang mengkondisikan penyesuaian diri,faktor rumah dan keluarga merupakan faktor penting,karena keluarga merupakan satuan kelompok social terkecil.interaksi social yang pertama di peroleh individu adalah dalam keluarga.kemampuan interaksi social ini kemudian akan di kembangkan di masyarakat.

b. Hubungan Orang Tua Dan Anak

pola hubungan anak dan orang tua akan mempunyai pengaruh terhadap proses penyesuaian diri anak-anak.Beberapa pola yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri antara lain :

1) Menerima (acceptance),yaitu situasi hubungan dimana orang tua menerima anaknya dengan baik.

2) Menghukum dan disiplin yang berlebihan ,dalam pola ini hubungan anak dan orang tua bersifat keras,disiplin yang di tanamkan orang tua terlalu kaku dan berlebihan sehingga dapat menimbulkan suasana psikologis yang kurang menguntungkan anak.

3) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan,perlindungtan dan memanjakan anak yang berlebihan akan menimbulkan perasaan yang kurang nyaman,cemburu,rendah diri,

4) Penolakan ,yaitu orang tua yang menolak kehadiran anaknya. Bebarapa penelitian menunjukkan bahwa penolakan terhadap orang tua terhadap anaknya dapat menimbulkan hambatan terhadap penyesuaian diri. c. hubungan saudara

(53)

d. masyarakat

keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada merupakan kondisi yang menentukan proses dan pola – pola penyesuaian diri.

e. sekolah

sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengruhi kehidupan intelektual,social,dan moral para siswa.

Cultural dan agama sebagai penentu penyesuaian diri.

Proses penyesuaian diri anak di mulai dari lingkunan keluarga,sekolah,dan masyarakat secara bertahap di pengaruhi oleh faktor – faktor kultur dan agama. Lingkungan cultural dimana individu berada dan berinteraksi akan menemukan pola-pola penyesuaian dirinya. Contohnya tata cara kehidupan di sekolah, di masjid,di gereja, dan semacamnya akan mempengaruhi bagaimana anak menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakat di sekitarnya.

A. Permasalahan – permasalahan penyesuaian diri remaja

 Pertama penolakan dari awal mungkin kerena orang tua tidak saying kapada anaknya karena berbagai sebab mereka tidak menghendaki anaknya. Bapak yang menolak anaknya berusaha menundukkan anaknya dengan kaidah kekerasan,karena itu ia mengambil ukuran kekerasan,kekejaman,tanpa alasan nyata.

 Ke dua penolakan adalah dalam bentuk pura – pura yidak tahu keinginan anakny. Contoh : orang tua memberi tugas kepada anaknya berbarengan dengan rencana anaknya untuk pergi menonton bersama dengan teman sejawatnya.

B. Implikasi proses penyesuaian remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan

Upaya – upaya yang dapat di lakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja khususnya di sekolah adalah :

Referensi

Dokumen terkait

Untuk semua pihak yang terkait dengan kesenian tradisional terutama para. generasi muda agar bisa lebih menghargai lagi kesenian tradisional

Bentuk dasar VRP secara umum berkaitan dengan masalah penentuan suatu rute kendaraan ( vehicle ) yang melayani suatu pelanggan yang diasosiasikan dengan titik dengan permintaan

Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p value adalah 0,011 dengan demikian p value < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh senam otak terhadap penurunan tingkat

b, Apr waktu penyelesaian proyek tidak mengalami keterlambatan maka diperlukan penjadwaian yang lebih optimal, salah satunya dengan PDM dimana pekerjaan dapat dilakukan secara

sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang dibahas di kelas Sering bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang

Setelah itu, foto dengan dimensi baru yang Anda tetapkan akan disimpan ke aplikasi galeri foto

beberapa karya yang hebat.Mulanya dari kecil beliau sudah gemar bermain alat musik,contohnya piano,mulanya memang otodidak namun untuk mempelajari lebih dalam beliau mulai

Saran dari penelitian ini adalah merekomendasikan penerapan model ACM dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien TB Paru karena dapat meningkatkan pengetahuan,