• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model dan Pembelajaran K 13.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model dan Pembelajaran K 13.ppt"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Click to edit Master title style

Oleh :

(2)

Click to edit Master title style

Pembelajaran dan Inovasi

• Kreatif dan inovasi

• Berfkir kritis enyelesaikan asalah

• Ko unikasi dan kolaborasi

Informasi, Media and Teknologi

• Melek infor asi • Melek Media • Melek TIK

Kehidupan dan Karir

• Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan andiri • Ketera pilan sosial dan budaya

• Produktif dan akuntabel • Kepe i pinan&tanggung jawab

Kerangka ini

enunjukkan bahwa proses pe belajaran tidak cukup hanya untuk

eningkatkan

pengetahuan [ elalui

core subjects] saja, harus dilengkapi:

-Berkemampuan kreatif - kritis

-Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,

adaptif,...]

Disa ping itu didukung dengan ke a puan

memanfaatkan informasi dan berkomunikasi

(3)

Click to edit Master title style

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:

2/3 dari ke a puan kreativitas seseorang diperoleh

elalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.

Kebalikannya berlaku untuk ke a puan intelijensia

yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.

Ke a puan kreativitas diperoleh elalui:

- Observing [ enga ati] - Questioning [ enanya] - Associating [ enalar]

- Experi enting [ encoba]

- Networking [Me bentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya eru uskan kurikulu berbasis proses pe belajaran yang engedepankan pengala an personal elalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]

untuk eningkatkan kreativitas peserta didik. Disa ping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dala jejaringan elalui collaborative

learning

Pe belajaran berbasis intelejensia tidak akan

(4)

4

Membentuk Kemampuan Pikir Order

Tinggi Sejak Dini

Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function

.

Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi

jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sa a lain

Jejaringan tersebut terbentuk ulai asih anak-anak, walaupun

asih berke bang sa pai u ur 30 tahun tetapi pena bahannya tidak secepat pada saat anak-anak

•Ko pleksitas jaringan tersebut enentukan tingkat ke a puan berfkir seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin

sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan penga bilan keputusan eksekutif ]

•Untuk itu diperlukan siste pe belajaran yang dapat e bangun ke a puan high order thinking skill tersebut [ elalui encari tahu bukan diberi tahu] sejak dini elalui pe berian kebebasan untuk

enentukan apa yang harus dilakukanPerlunya eru uskan kurikulu yang engedepankan proses

mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih

(5)

Click to edit Master title style

• Proses Pe belajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, enyenangkan, enantang, e otivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta e berikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan ke andirian sesuai dengan bakat, inat, dan perke bangan fsik serta psikologis Peserta Didik.

• Setiap satuan pendidikan elakukan perencanaan proses Pe belajaran, pelaksanaan proses Pe belajaran, penilaian hasil Pe belajaran, dan pengawasan proses Pe belajaran untuk terlaksananya proses Pe belajaran yang efektif dan efsien.

• Perencanaan Pe belajaran erupakan penyusunan rencana pelaksanaan Pe belajaran untuk setiap uatan

(6)

Click to edit Master title style

Kegiatan pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk

watak, membangun pengetahuan, sikap dan

kebiasaan-kebiasaan untuk meningkatkan mutu kehidupan peserta didik.

Memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diharapkan.

Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian

kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan

mewujudkan masyarakat belajar.

Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk

(7)

Click to edit Master title style

1. berpusat pada peserta didik,

2.

enge bangkan kreativitas peserta

didik,

3.

enciptakan kondisi enyenangkan

dan enantang,

4. ber uatan nilai, etika, estetika,

logika, dan kinestetika, dan

5.

enyediakan pengala an belajar

(8)

Click to edit Master title style

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menerapkan

berbagai strategi dan metode pembelajaran yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan

bermakna.

Kegiatan pembelajaran mampu mengembangkan

dan meningkatkan kompetensi, kreativitas,

kemandirian, kerjasama, solidaritas,

(9)

Click to edit Master title style

Rencana Pelaksanaan Pe belajaran

perlu disusun secara lengkap dan

siste atis yang engarahkan pada

pe belajaran interaktif, inspiratif,

enyenangkan, enantang,

e otivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, dan e berikan

ruang yang cukup bagi tu buhnya

prakarsa, kreativitas, dan

(10)

Click to edit Master title style

Rombongan belajar maksimal 32 peserta

didik

Proses pembelajaran perlu diupayakan

(11)

Click to edit Master title style

• Memilih dan menggunakan metode pembelajaran secara eklektik dari berbagai metode yang tersedia.

• Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, melakukan inkuri, dan penemuan melalui proses mengamati, menanya,

mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.

• Hindari terjadinya teaching to the test atau pembelajaran yang memfokuskan hanya pada penyiapan peserta didik untuk mengikuti tes terstandar.

(12)

Click to edit Master title style

Terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

akan lebih bermakna apabila dilengkapi dengan

kegiatan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.

Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga

dapat dilakukan di luar ruang kelas dan lingkungan sekolah.

Guru bukan satu-satunya sumber belajar, sehingga

implikasinya guru perlu menyiapkan sumber belajar lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Guru tidak mengajarkan sikap secara verbal

(penjelasan dalam bentuk kata-kata), tetapi

(13)

Click to edit Master title style

diberi tahu; encari tahu

guru sebagai

satu-satunya su ber belajar; aneka su berbelajarenjadi belajar berbasis pendekatan tekstual proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan il iah

pe belajaran berbasis

konten pe belajaran berbasisko petensi; pe belajaran parsial pe belajaran terpadu; pe belajaran yang

enekankan jawaban tunggal

pe belajaran dengan

jawaban yang kebenarannya ulti di ensi;

pe belajaran verbalis e

(14)

Click to edit Master title style

Peningkatan dan kesei bangan antara ketera pilan fsikal (hardskills) danketera pilan ental (softskills);

enguta akan pe budayaan dan pe berdayaan peserta didik sebagai pe belajar sepanjang hayat; pe belajaran yang enerapkan nilai-nilai dengan

e beri keteladanan (ing ngarso sung tulodo),

membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pe belajaran (tut wuri handayani);

pe belajaran yang enerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di ana saja adalah kelas.

Pe anfaatan TIK untuk eningkatkan efsiensi dan efektivitas pe belajaran;

(15)
(16)

Click to edit Master title style

SIKAP PENGETAHUA

N KETRAMPILAN

Meneri a Mengingat Menga ati

Menjalankan Me aha i Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati Menganalisis Menalar Menga alkan Mengevaluasi Menyaji

(17)

Click to edit Master title style

a. Guru enyesuaikan pengaturan te pat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan

karakteristik proses pe belajaran.

b. Volu e dan intonasi suara guru dala proses

pe belajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

c. Guru wajib enggunakan kata-kata santun, lugas dan udah di engerti oleh peserta didik.

d. Guru enyesuaikan ateri pelajaran dengan

kecepatan dan ke a puan belajar peserta didik. e. Guru enciptakan ketertiban, kedisiplinan,

kenya anan, dan kesela atan dala enyelenggarakan proses pe belajaran.

(18)

Click to edit Master title style

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fsik untuk engikuti proses pe belajara

b. Me beri otivasi belajar siswa secara

kontekstual sesuai anfaat dan aplikasi ateri ajar dala kehidupan sehari-hari, dengan

e berikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;

c. engajukan pertanyaan-pertanyaan yang

engaitkan pengetahuan sebelu nya dengan ateri yang akan dipelajari;

d. enjelaskan tujuan pe belajaran atau

ko petensi dasar yang akan dicapai; dan

e. enya paikan cakupan ateri dan penjelasan

(19)

Click to edit Master title style

1. Menggunakan odel pe belajaran, etode

pe belajaran, edia pe belajaran, dan su ber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan ata pelajaran.

2. Pe ilihan pendekatan te atik dan/atau te atik terpadu dan/atau saintifk dan/atau inkuiri dan

penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran

yang enghasilkan karya berbasis pe ecahan asalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang

(20)

Click to edit Master title style

a.Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap,

aka salah satu alternatif yang

dipilih adalah proses afeksi ulai dari

eneri a, enjalankan,

enghargai, enghayati, hingga

enga alkan. Seluruh aktivitas

pe belajaran berorientasi pada

tahapan ko petensi yang

(21)

Click to edit Master title style

b.

Pengetahuan

Untuk e perkuat pendekatan saintifk,

te atik terpadu, dan te atik sangat

disarankan untuk enerapkan belajar

berbasis penyingkapan/penelitian

(

discovery/inquiry learning).

Untuk mendorong peserta didik

enghasilkan

karya kreatif dan kontekstual, baik individual

aupun kelo pok, disarankan enggunakan

pendekatan pe belajaran yang

enghasilkan karya berbasis pe ecahan

(22)

Click to edit Master title style

c. Ketera pilan

Seluruh isi ateri (topik dan subtopik) ata

pelajaran yang diturunkan dari ketera pilan

harus endorong siswa untuk elakukan proses penga atan hingga penciptaan.

Untuk ewujudkan ketera pilan tersebut perlu elakukan pe belajaran yang enerapkan

odus belajar berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquirylearning) dan pe belajaran yang enghasilkan karya berbasis pe ecahan

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

Metode Pembelajaran

Eklektik

Istilah eklektik berasal dari bahasa Yunani

eklektikos

yang berarti “ e ilih yang

terbaik.” Istilah ini perta a kali digunakan

oleh para flsuf klasik ketika erasa tidak

puas dengan aliran atau ajaran-ajaran

flsafat yang ada pada saat itu. Mereka

(31)

pe aduan beberapa etode

pe belajaran

( etode pe belajaran eklektik) dala

panduan ini adalah (proses) pe belajaran

yang berisi perpaduan ftur-ftur terbaik

dari dua atau

lebih etode pe belajaran dengan tujuan

e fasilitasi proses belajar siswa agar

(32)

Contoh Perpaduan

Metode Pembelajaran

Berbasis Proyek dan

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Click to edit Master title style

a. Seluruh rangkaian aktivitas pe belajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya

secara bersa a ene ukan anfaat langsung aupun tidak langsung dari hasil pe belajaran yang telah berlangsung;

b. Me berikan u pan balik terhadap proses dan hasil pe belajaran;

c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dala bentuk pe berian tugas, baik tugas individual aupun kelo pok; dan

d. Menginfor asikan rencana kegiatan

(45)

Click to edit Master title style

Menga ati (Observing)

………

………

Menanya (Quistioning)

………

………

Pengu pulan Data (Eksperi enting)

………

………..

Mengasosiasi (Associating)

………

………..

Mengko unikasikan (Co

unicating)

(46)

Click to edit Master title style

Mengamati

(Observing) Melihat, Mengamati, Membaca, Mendengar, Menyimak, (Tanpa dan/atau dengan alat) Menanya

(Questioning)

• Mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipothesis

• Diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan)

Pengumpulan Data

(Experimenting) • Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan

• Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperimen)

• Mengumpulkan data Mengasosiasi

(Associating)

• Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan data/kategori

• Menyimpulkan dari hasil analisis data

• Dimulai dari Unstructured - Uni Structure - Multi Structure - Complecated Structure

Megkomunikasikan

(47)

Lebih Baik Menyalakan

Lilin

(48)

Se oga Ber anfaat

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini dilakukan analisa perilaku gerak semi- submersible dengan variasi pre-tension mooring line untuk mengetahui berapa besar pre-tension minimal

Variabel yang diukurdalampenelitianiniadalahpertumbuhanrataan panjang sulur, panjang ruasbatang utama, diameter batang, jumlah cabang primer, volume akar, berat basah tajuk,

Model Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tunagrahita.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Mucuna bracteata adalah salah satu tanaman penutup tanah yang

knowledge is created layer by layer. Effective pedagogy is not limited to the activities of delivering and creating as well as constructing knowledge in the classroom, but

PERAGA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL. SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING

“ Gaya Tari Jaipong di Klinik Gondo Art Production (Studi Kasus Tari Gayana di Klinik Gondo Art Production)”. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. “ Tari Jaipong Karya

Jika pendaftaran selesai kembali ke halaman beranda dan klik tombol Download pada Download Peta (AOI), maka akan muncul seperti gambar 1.0.2 dan masukan username dan password