• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMP N 24 Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMP N 24 Semarang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA KOMITE SEKOLAH

UNTUK MENINGKATKAN MUTU

PENDIDIKAN

DI SMP N 24 SEMARANG

Tesis

Diajukan dalam rangka penyusunan tesis pada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh

ASRI YUMILARSIH (U 5) NIM : 942013117

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karunian-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

instrumen evaluasi kinerja Komite Sekolah. Tujuannya

untuk mendiskirpsikan kinerja Komite Sekolah SMP

Negeri 24 Semarang, sehingga diperoleh gambaran

utuh mengenai keberadaan dan kinerja komite sekolah

secara umum.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini

belum sempurna karena keterbatasan ilmu penulis.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

memohon pembaca untuk memberikan saran dan kritik

demi kesepurnaan tesis ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga karya tulis ini

bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Semarang, Januari 2015

(8)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Hanya kebodohan yang meremehkan pendidikan

(P.Syrus)

2. Kemenangan yang seindah-indahnya dan

sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh

manusia ialah menundukkan diri sendiri (Ibu

Kartini)

3. Kesopanan adalah pengaman yang baik bagi

(9)

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul : “KINERJA KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMP N 24 SEMARANG”, penulisan Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh guna menyelesaikan studi strata dua (S2) pada Program Sarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Dalam penulisan tesis ini, penulis merasa telah menerima berbagai bantuan dari berbagai pihak sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan rasa hormat dan ketulusan hati, penulis menyampaikan rasa terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Dr. Bambang Ismanto, M.Si selaku Kaprodi yang telah membantu dalam proses penyusunan tesis ini hingga selesai.

2. Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu dalam proses penyusunan tesis ini hingga selesai.

Dalam Tesis ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran dari pembaca sekalian.

(10)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendiskripsikan kinerja komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisor) 2) Mendiskripsikan kinerja komite sekolah sebagai Pendukung program sekolah, pelaksana prograqm, dan program pengelola suber daya 3) Mendiskripsikan kinerja komite sekolah sebagai mediator 4) Mendiskripsikan kinerja komite sekolah sebagai pengontrol (kegiatan sekolah) Tipe penelitian yang di gunakan berupa penelitian Deskriptif Kualitatif.

Hasil penelitian menyatakan : Pertama : Komite Sekolah memberikan pertimbangan pada sekolah dalam penyusunan visi-misi sekolah, Komite Sekolah di SMP 24 Semarang yang sudah menjalankan perannya dengan cukup baik. Komite selalu menanyakan terlebih dahulu kegiatan sekolah apa yang sedang akan direncanakan oleh pihak sekolah, setelah itu Komite terlibat dalam memberikan masukan dan pertimbangan untuk kegiatan Sekolah. Kedua : Perencanaan dalam hal sebagai pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, minimal dalam mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelengaraan pendidikan yang bermutu, dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti: mengadakan pertemuan secara berkala dengan stakeholders di lingkungan sekolah; mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha/industri untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu; memotivasi masyarakat kalangan menengah ke atas untuk meningkatkan komitmennya bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Ketiga : Dalam perannya sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat terinci pada program kegiatan komite sekolah. Komite sekolah dalam menjalankan perannya sebagai mediator dengan kegiatan antara lain: mengidentifikasi aspirasi masyarakat, menampung usulan kebijakan program yang berasal dari wali murid, masyarakat maupun komite sekolah. Komite sekolah sebagai mediator membuat perumusan kegiatan mediasi antara sekolah dengan pemerintah, elemen masyarakat, wali murid serta dunia industri. Keempat : Komite sekolah sebagai pengontrol (controlling) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Minimal melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan dari satuan pendidikan.

(11)

viii

ABSTRACT

This study aims to: 1) describe the performance of the school committee as giving consideration (advisor) 2) To describe the performance of the school committee as supporting school programs, implementing prograqm, and power management program Suber 3) To describe the performance of the school committee as mediators 4) describe the performance of the school committee as a controller (school activities) type of research that is used in the form of qualitative descriptive study.

The study states: First: School Committee gives consideration to the school in the preparation of the vision and mission of the school, the School Committee in SMP 24 Semarang who had run his role quite well. Committee always ask first what school activities will be planned by the school, after which the Committee is involved in providing input and consideration for school activities. Second: Planning in the case as a support (supporting agency) both tangible financial, thought, and effort in providing education in the education unit, a minimum in encouraging the growth of public attention and commitment to the organization of quality education, in the form of activities such as: meeting regularly with stakeholders in the school environment; encourage the participation of the public and business / industry to support the implementation of quality learning; motivate the upper middle class community to increase its commitment to improving the quality of learning in schools. Third: In his role as a liaison between the school and the community in detail on the program activities of the school committee. School Committee in carrying out its role as a mediator with activities including: identifying the aspirations of society, accommodate program policy proposals emanating from parents, community and school committees. School Committee as a mediator makes the formulation of mediation between school activities with the government, elements of society, parents and industry. Fourth: The school committee as a controller (controlling) in the framework of transparency and accountability in the implementation and outcomes of education in the education unit. Minimal to evaluate and supervise the policies, programs, implementation, and education outcomes of the educational unit.

(12)

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

2.2. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah 13 2.3. Permasalahan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan ... 17

2.4. Partisipasi Masyarakat ... 26

2.5. Komite Sekolah ... 29

2.6. Kinerja Komite ... 38

(13)

x

2.8. Kerangka Berfikir ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 47

3.2. Sumber Data ... 47

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.4. Teknik Analisis Data ... 50

3.5. Triangulasi ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Sejarah Singkat SMP Negeri 24 Semarang ... 54

4.1.2. Profil Sekolah ... 56

4.1.3. Visi dan Misi ... 57

4.1.4. Kinerja Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisor) ... 59

4.1.5. Kinerja Komite Sekolah sebagai Pendukung ... 69

4.1.6. Kinerja Komite Sekolah sebagai Mediator ... 74

4.1.7. Kinerja Komite Sekolah sebagai Pengontrol (Kegiatan Sekolah) ... 83

4.2. Pembahasan ... 90

4.2.1. Kinerja Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisor) ... 90

4.2.2. Kinerja Komite Sekolah sebagai Pendukung ... 93

4.2.3. Kinerja Komite Sekolah sebagai Mediator ... 94

(14)

xi BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ... 105

5.2. Saran ... 108

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam

Peranannya Sebagai Badan Pertimbangan ... 62

Tabel 2. Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam

Peranannya Sebagai Badan Pendukung ... 73

Tabel 3. Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam

Peranannya Sebagai Badan Mediator ... 76

Tabel 3 Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam

Gambar

Tabel 1. Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam

Referensi

Dokumen terkait

Sinyal Nirkabel WiFi-N yang Baik. Pencahayaan

Ibu (Janatin) dan Ayah (Hadi Winarko) yang selalu memberikan dukungan, semangat, do’a, kepercayaan, dan kasih sayang yang tidak terhingga, sehingga

[r]

sehingga komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan dengan masa kerja yang1. pendek cenderung lebih

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN POKJA-I UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN TENTANG PENETAPAN PEMENANG PEMILIHAN

Jadi dilihat dari individu yang belajar (siswa), proses belajar bersifat internal dan unik, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal adalah proses pembelajaran

Prodi PGMI Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam mempertahankan komitmenya untuk memajukan kualitas lulusanya selalu berusaha memperbaruai dan mengupdate berbagai

2) menjadikan Wakatobi menjadi daerah tujuan wisata bahari dengan fasilitas yang tidak merusak terumbu karang 3) melestarikan terumbu karang dengan melarang siapapun menjamah