• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian. - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA dengan Metode Mind Mapping dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian. - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA dengan Metode Mind Mapping dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Sekolah Dasar"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

43

pelaksanaan penelitian, data hasil penelitian, analisis data, serta pembahasan hasil penelitian. Data tersebut akan disajikan dan diperinci sebagai berikut.

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian.

Yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Polobologo 02 yang berjumlah 22 orang sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode Mind Mapping dan SD Negeri Polobogo 01 yang berjumlah 15 orang sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

Tabel 18 Subjek Penelitian

Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Laki-laki 10 45,5 % 9 60 %

Perempuan 12 64,5 % 6 40 %

(2)

4.2 Hasil Pelaksanaan Penelitian

Langkah awal sebelum dilakukan penelitian adalah meminta ijin kepada SD Negeri Polobogo 02 dan 01 untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Setalah mendapatkan ijin, peneliti menemui guru kelas V SD Negeri polobogo 02 dan 01 untuk menjelaskan dan membicarakan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Guru kelas menanggapi dengan baik karena metode yang digunakan peneliti jarang untuk digunakan dikelas 5. Metode yang digunakan yaitu metode Mind Mapping untuk kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelas eksperimen dan CIRC untuk kelas SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelas kontrol.

Pelaksanaan kegiatan penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 19

Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/2017.

No Tanggal Waktu Uraian Kegiatan

(3)

5. Senin, 8 Mei 2017 08.00 – 09.10 Mengajar pertemuan 1 kelas V SD Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol pukul menggunakan model CIRC dengan materi tentang pesawat sederhana tuas dan bidang miring

6 Selasa, 9 Mei 2017 08.00 – 09.10 Mengajar pertemuan 2 kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelas kontrol menggunakan model CIRC dengan materi tentang pesawat sederhana katrol dan roda berporos dan dilanjutkan dengan memberikan posttest.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa langkah pertama dilakukan pemberian pretest (tes awal) dengan alokasi waktu selama 30 menit. Siswa diminta mengerjakan soal untuk mengetahui kemampuan awal berjumlah 20 soal yang sudah divalidasi sebelumnya dengan materi pesawat sederhana. Tes awal dilakukan pada kelompok eksperimen pada tanggal 22 April dan kelompok kontrol pada tanggal 6 Mei.

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen a. Hasil Implementasi Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari Senin, 24 April 2017 dan diikuti oleh 22 siswa atau semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang akan diajarkan mulai dari indikator 1 sampai 3 dengan materi tentang pengertian pesawat sederhana, jenis pesawat sederhana tuas dan bidang miring. Pertemuan pertama ini dengan menggunakan metode Mind Mapping dimulai dengan persiapan, pelaksanaan, penugasan, dan pengumpulan tugas.

(4)

Mapping kemudian guru mengaitkan lagu sebelumnya kedalam materi dan bertanya jawab dengan siswa. Guru menampilkan sebuah gambarcontoh tentang pesawat sederhana. Siswa diminta mengamati lingkungan sekitar kelas dan diminta untuk memberikan contoh. Guru menjelaskan materi kepada siswa tentang pesawat sederhana tuas dan bidang miring, siswa diminta mencatat hal yang penting dan diberi kesempatan untuk bertanya. Tahap berikutnya adalah kegiatan elaborasi membuat peta konsep berdasarkan materi yang disampaikan. Guru membagikan satu lembar kertas kosong dan siswa diminta untuk memetakan materi kedalam kertas tersebut. Guru bertindak sebagai fasilitator. Setelah itu salah satu perwakilan siswa diminta untuk menyampaikan hasil peta pikirannya didepan kelas sedangkan yang lain menanggapi hasil pekerjaan temannya. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan Kegiatan akhir guru bersama siswa bertanya jawab dan sekaligus membuat kesimpulan tentang materi pesawat sederhana tuas dan bidang miring.

b. Hasil Implementasi Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari selasa, 25 April 2017 dan diikuti oleh 22 siswa atau semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Topik materi yang akan diajarkan yaitu indikator 4 dan 5 dengan materi tentang pesawat sederhana katrol dan roda berporos. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama.

Kegiatan awal diawali dengan tahap persiapan, memberikan salam dan berdoa. Kemudian guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan motivasi dengan bernyanyi “kring kring ada sepeda” agar menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta memberikan apersepsi supaya memunculkan minat siswa dalam belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu belajar tentang pesawat sederhana.

(5)

langkah-langkah pembelajaran dengan model Mind Mapping kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Tahap berikutnya adalah membuat peta konsep dari materi yang dijelaskan. Guru bertindak sebagai fasilitator. Setelah itu perwakilan siswa diminta maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan teman yang lain menanggapi. Kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan sekaligus membuat kesimpulan tentang pesawat sederhana. Kegiatan selanjutnya sebelum menutup pembelajaran pertemuan kedua pada kelompok eksperimen , guru melanjutkan dengan memberikan tes hasil belajar (posttest) dengan alokasi waktu 30 menit.

4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol a. Hasil Implementasi Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Senin, 8 Mei 2017 dan diikuti oleh 15 siswa atau semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang akan diajarkan mulai dari indikator 1 sampai 3 dengan materi tentang pengertian pesawat sederhana, jenis pesawat sederhana tuas dan bidang miring. Pertemuan pertama ini dengan menggunakan metode CIRC dimulai dengan persiapan, pelaksanaan, penugasan, dan pengumpulan tugas.

(6)

kegiatan elaborasi salah satu anggota kelompok membacakan materi dan yang lain menanggapi temannya.Guru bertindak sebagai fasilitator. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan didepan kelas dan kelompok lain menanggapi. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan Kegiatan akhir guru bersama siswa bertanya jawab dan sekaligus membuat kesimpulan tentang materi pesawat sederhana tuas dan bidang miring.

b. Hasil Implementasi Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2017 dan diikuti oleh 15 siswa atau semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang akan diajarkan mulai dari indikator 4 dan 5 dengan materi tentang pesawat sederhana katrol dan roda berporos. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama.

Kegiatan awal diawali dengan tahap persiapan, memberikan salam dan berdoa. Kemudian guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan motivasi dengan bernyanyi “kring kring ada sepeda” agar menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta memberikan apersepsi supaya memunculkan minat siswa dalam belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu belajar tentang pesawat sederhana.

(7)

temannya.Guru bertindak sebagai fasilitator. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan didepan kelas dan kelompok lain menanggapi kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab.. Kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan sekaligus membuat kesimpulan tentang pesawat sederhana. Kegiatan selanjutnya sebelum menutup pembelajaran pertemuan kedua pada kelompok kontrol , guru melanjutkan dengan memberikan tes hasil belajar (posttest) dengan alokasi waktu 30 menit.

4.3 Data Pasil Penelitian

Pada sub bab ini akan disajikan tentang deskripsi data yang meliputi data hasil belajar IPA kelas V dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Deskripsi Data

Data hasil belajar yang didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masih dalam bentuk data mentah. Skor hasil belajar IPA yang didapat dari siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelompok eksperimen maupun siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol akan disajikan sekaligus dianalisis secara deskriptif. Tabel distribusi frekuensi yaitu cara penyajian data paling umum yang digunakan untuk mendeskripsikan data, baik secara visual maupun dalam bentuk diagram batang atau histogram. Sebelum analisis deskriptif dilakukan, maka sebelumnya membuat tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar IPA, baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Data Hasil Belajar

(8)

Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 22 = 1 + 3,3 . 1,342 = 1 + 4,427

= 5,427 (dibulatkan menjadi 5)

Range = (skor maksimum-skor minimum) +

1

= 100 – 70 + 1 = 31

Interval =

=

= 6,2 (dibulatkan menjadi 6)

Langkah selanjutnya setelah menghitung banyaknya kelas, jangkauan, serta interval kelas kemudian menyajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi seperti di bawah ini.

Tabel 20

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri Polobogo 02 kelompokk eksperimen Tahun Pelajaran 2016 / 2017.

No Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 66 – 72 4 18

2. 73 – 79 4 18

3. 80 – 86 7 32

4. 87 – 93 3 14

5. 94 – 100 4 18

Jumlah 22 100

(9)

7 siswa dengan persentase 32%, siswa yang mendapat nilai 87 sampai 94 terdiri dari 3 siswa dengan persentase 14%, siswa yang mendapat nilai 94 sampai 100 terdiri dari 4 siswa dengan persentase 18%.Untuk lebih jelasnya, maka di bawah ini akan disajikan grafik distribusi frekuensi hasil belajar IPA dari hasil posttest kelompok eksperimen.

Gambar 3 Diagram Batang Interval Skor Hasil Belajar IPA SD Polobogo 02 Tahun Ajaran 2016/2017.

(10)

Interval =

=

= 6,2 (dibulatkan menjadi 6)

Dari rumus di atas sudah diketahui banyaknya kelas, jangkauan (range) dan panjang kelas (interval). Kemudian data dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi untuk kelompok kontrol.

Tabel 21

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri Polobogo 01 kelompok Kontrol Pelajaran 2016 / 2017.

No Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 66 - 72 3 20

2. 73 - 79 4 26,5

3. 80 - 86 5 33,5

4. 87 - 93 1 6,5

5 94 - 100 2 13,5

Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dianalisa bahwa skor hasil belajar IPA kelompok kontrol dari semua siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 yaitu siswa yang mendapat nilai 66 sampai 72 terdiri dari 3 siswa dengan persentase 20%, siswa yang mendapat nilai 73 sampai 79 terdiri dari 4 siswa dengan persentase 26,5%, siswa yang mendapat nilai 80 sampai 86 terdiri dari 5 siswa dengan persentase 33,5%, siswa yang mendapat nilai 87 sampai 93 terdiri dari 1 siswa dengan persentase 6,5%. siswa yang mendapat nilai 94 sampai 100 terdiri dari 2 siswa dengan persentase 13,5%. Untuk lebih jelasnya maka di bawah ini akan disajikan grafik distribusi frekuensi hasil belajar IPA dari hasil posttest kelompok

(11)

Gambar 4 Diagram Batang Interval Skor Hasil Belajar IPA SD Negeri Polobogo 01 Tahun Ajaran 2016/2017

4.4 Analisis Data Analisis Deskriptif Data

Langkah yang diambil selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif data. Data deskriptif statistik ini akan disajikan tentang nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata serta standar deviasi skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Polobogo 02 dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Polobogo. Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif skor hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 22

Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Kelompok_Eksperimen 22 70 100 82,95 10,427

Kelompok_Kontrol 15 70 100 80,33 9,155

Valid N (listwise) 15

0 1 2 3 4 5 6

66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93 94 – 100

fr

ek

u

en

si

(12)

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA pada kelompok Eksperimen dengan jumlah siswa 22 memiliki nilai minimum 70 dan nilai maksimum 100, rata-rata mean yaitu 82, 95 sedangkan standart deviation 10,427. Hasil belajar pada kelompok kontrol dengan jumlah siswa 15 memiliki nilai minimum 70 dan nilai maksimum 100, rata-rata mean yaitu 80,33 sedangkan standart deviation 9,155.

Uji Prasyarat

Sebelum meakukan uji beda perlu dilakukan uji homogenitas dengan melihat kolom pada Levence Test. Jika nilai signifikansinya > 0,05, maka data dinyatakan homogen. Sebaliknya, apabila < 0,05 maka data tidak homogen. Tabel homogenitas dapat dilahat sebagai berikut.

Tabel 23

Hasil Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok KontrolTahun Pelajaran 2016/2017.

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,736 1 35 ,397

Berdasarkan tabel di atas, pada kolom Levene Statistic menunjukkan 0,736 dan nilai signifikansinya sebesar 0,397. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok ini memiliki variansi yang sama karena nilai signifikansinya > 0,05.

Setelah uji prasayarat normalitas dan homogenitas tdilakukan, selanjutnya akan dibahas tentang ada tidaknya perbedaan rata-rata posttest hasil belajar IPA dari kedua kelompok. Berikut ini akan disajikan tabel mengenai rata-rata hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kontrol.

(13)

Tabel 24

Rata-rata Skor Hasil Belajar (Posttest) IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

Report

Kelompok_Eksperimen Kelompok_Kontrol

Mean 82,95 80,33

N 22 15

Std.

Deviation 10,427 9,155

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai rata-rata (mean) kelompok eksperimen adalah 82,95 dan nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 80,33. Hal ini berarti nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selanjutnya di bawah ini disajikan hasil uji t-test hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 25

Hasil Uji t Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

(14)

koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,436, sedangkan untuk thitung sebesar 0,788.

Analisis Uji Hipotesis.

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak dengan kriteria, jika t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, tetapi jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima. Berdasarkan taraf signifikansi, jika nilai signifikansi >0,05 maka Ho diterima tetapi jika signifikansinya <0,05 maka Ho ditolak. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar IPA antara metode Mind Mapping dan CIRC siswa kelas V SD Negeri Polobogo tahun ajaran 2016/ 2017.

Ha: Ada perbedaan hasil belajar IPA antara metode Mind Mapping dan CIRC siswa kelas V SD Negeri Polobogo tahun ajaran 2016/ 2017.

Berdasarkan tabel yang sudah dipaparkan sebelumnya, menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,788, df 35 dan signifikansi (2 tailed) sebesar 0,436. Dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih kecil dari pada t tabel (0,788 < 2,03011) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,436 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho menunjukan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara SD Negeri Polobogo 02 dengan metode Mindmapping dan SD Negeri Polobogo 01 Dengan metode CIRC pada semester II tahun pelajaran 2016/ 2017.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

(15)

kontrol,sedangkan untuk perbedaan rata-rata (mean difference) kedua kelompok sebesar 2,62 (82, 95-80,33).

Untuk hasil uji T, menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,788, df 35 dan signifikansi (2 tailed) sebesar 0,436. Dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih kecil dari pada t tabel (0,788 < 2,03011) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,436 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho menyatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara SD Negeri Polobogo 02 dengan metode Mind Mapping dan SD Negeri Polobogo 01 Dengan metode CIRC pada semester II tahun pelajaran 2016/ 2017.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulan Kadarsih dengan judul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dan Mind Mapping Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Kemandirian Siswa Kelas

VIII SMP N 1 Mojobalan Tahun 2014/2015”. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

mengetahui pengaruh strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) terhadap pemahaman konsep matematika. (2) Mengetahui pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap pemahaman konsep matematika. (3) Mengetahui efek interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap pemahaman konsep matematika. Pada penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikasi 5% diperoleh Fobs = 0,080 < F tabel = 4,0195, maka hoa di terima. Dengan diterimanya ho menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran CIRC dan Mind Mapping terhadap pemahaman konsep matematika siswa.

Gambar

Tabel 18 Subjek Penelitian
Tabel 19 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Pada Kelompok Eksperimen  dan
Tabel 20 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri Polobogo 02
Gambar 3  Diagram Batang Interval Skor Hasil Belajar IPA SD Polobogo 02
+5

Referensi

Dokumen terkait

Software Metrik menyediakan metode kuantitatif untuk mengukur kualitas dari atribut internal produk PL Pengembang mendapat estimasi terlebih dahulu sebelum waktu pengembangan.

Kerapatan photoresist meningkat dengan semakin banyaknya komposisi toluena dan viskositas cairan photoresist berkurang dengan meningkatnya komposisi toluena.. Kata kunci:

[r]

Based on previous results that dietary algae meal can improve the physiological condition of fish, the effects of dietary Ascophy llum meal supplementation (0,

Based on amino acid composition, soya meal protein was presumed to be a good substitute for the commonly used fish meal protein (Van der Meer &amp; Verdegem 1996).. Effect of

dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.  Peningkatan kesadaran &gt;&gt;Strategi

[r]

Salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah Orde Baru adalah mengembalikan Indonesia menjadi anggota PBB kembali pada bulan November 1967 dan atas bantuan