• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah Perkembangbiakan Tanaman Ve

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Ilmiah Perkembangbiakan Tanaman Ve"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UAS BAHASA INDONESIA

PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF

Disusun oleh : Dwi Ardan Kusnadi

17.05.006 BTP DIV A

PROGRAM STUDI DIPLOMA

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN DIV POLITEKNIK LPP

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta Karunia-Nya kepada penulis berhasil menyelesaikan Tugas UAS Bahasa Indonesia Ini yang Alhamdulillah pada waktunya yang berjudul “Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif “.

Laporan ini beriisikan tentang informasi cara perkembangbiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, tetapi laporan ini lebih dikhususkan terhadapa perkembangbiakan tanaman secara vegetatif yang mudah dan secara umum. Diharapkan Tugas UAS Bahasa Indonesia ini dapat memberikan informasi dan manfaar kepada pembaca tugas ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna , oleh karena itu kritik dan saran dari pengoreksi (dosen pembingbing) yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

(3)

DARTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan Praktikum ……….. 3

BAB II PEMBAHASAN ...4

2.1 Tinjauan Pustaka...4

2.2 Metodologi...7

2.3 Hasil Pengamatan Praktikum...12

2.4 Pembahasan Hasil Praktikum………..13

BAB III PENUTUP ...14

3.1 Kesimpulan...15

3.2 Saran...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan sumber penghasil makanan dan energi untuk makhluk hidup lainnya, karena hanya tumbuhan yang mampu memasak makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari serta produsen atau nomor satu dalam rangkaian rantai makanan dan ekosistem. Tumbuhan ada yang dibudidayakan oleh manusia disebut tanaman budidaya, sedangka tumbuh liar di alam dengan sendirinya juga mempunyai klorofil disebut tumbuhan. Tanaman atau tumbuhan mempunyai fungsi yang sangat penting selain sebagai sumber penghasil makan juga berfungsi dalam melestarikan lingkungan seperti menahan air dalam tanah sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Manusia dalam memunuhi kebutuhannya banyak melakukan budidaya terhadap tanaman. Budidaya tanaman ini bertujuan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan dengan memberikan pupuk, prestida dan perawatan mendorong pertumbuhan dan perkembangannya dalam mengahasilkan produksi mencapai optimum.

Tanaman dapat berkembangbiak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan tanaman secara generatif yaitu pebanyakan tanaman melalaui proses perkawinan antara gamet jantan dan betina sedangkan perbanyakan tanama secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Masing-masing perbanyakan tanaman baik secara vegetatif maupun secara generatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini diperlukan kepiawaian petani dan peneliti tanaman untuk saling bekerja sama dalam dunia pertanian.

(5)
(6)

1.2. Tujuan Praktikum

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka

Pertumbuhan vegetatif dan generatif adalah proses penting dalam siklus hidup setiap jenis tumbuhan. Pertumbuhan vegetatif adalah pertambahan volume, jumlah, bentuk dan ukuran organ-organ vegetatif seperti daun, batang dan akar yang dimulai dari terbentuknya daun pada proses perkecambahan hingga awal terbentuknya organ generatif. Sedangkan pertumbuhan generatif adalah pertumbuhan organ generatif yang dimulai dengan terbentuknya primordia bunga hingga buah masak. Kedua proses dan fase pertumbuhan ini ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan, tempat tumbuh tanaman (Humphries dan Wheeler, 1963 in Gardner, et. al., 1985)

Terdapat faktor yang menyebabkan genotipe tertentu lebih produktif dibanding genotipe lain pada kondisi lingkungan tertentu (Long 1982). Menurut Kramer (1980), tanaman mampu berdaya hasil tinggi karena mempunyai struktur (karakter sekunder) yang sesuai dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan proses fisiologi yang optimal.

Keuntungan penggunaan pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak memerlukan peralatan khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi bibit dalam skala besar. Produksi bibit tidak tergantung pada ketersediaan benihlmusim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudahsehingga dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang banyak meskipun akar yang dihasilkan dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan, dan melebar, namun lama-kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman dari biji. Umumnya tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji (pudjiono, 1996). pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk program pemuliaan tanaman, Khan (1994)

(8)

1. Perbanyakan tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif.

2. Tanamanya homozigot atau hampir serupa dengan induknya (duku, jambu bol, belimbing, sirsak, alpukat).

3. Diinginkan tanaman yang kuat dan panjang umurnya atau untuk batang bawah. 4. Tanaman apogamous (bunga yang hanya terdiri atas kelopak dan bakal buah)

misalnya manggis.

5.Tanaman bersifat poliembrionik yaitu dalam satu biji terdapat banyak tunas, misalnya jeruk dan mangga (yang diinginkan tumbuh adalah tunas vegetatif). Menurut Purnomosidhiet al.(2002), perbanyakan generatif memiliki beberapa keuntungan maupun kekurangan. Keuntungan perbanyakan generatif antara lain :

a. Sistem perakaran lebih kuat

b. Lebih mudah diperbanyak. Jangka waktu berbuah lebih panjang.

Sedangkan kelemahan melakukan perbanyakan secara generatif menurut Purnomosidh et al. (2002) antara lain :

c. Waktu untuk mulai berbuah lebih lama.

d. Sifat turunan tidak sama dengan induk.

Ada banyak jenis tanaman produksi benihnya sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah. Umumnya, perbanyakan secara vegetatif ditujukan untuk tanaman yang sulit berbiji atau untuk mempercepat tercapainya umur produktif. Menurut Purnomosidhiet al. (2007), perbanyakan tanaman buah secara vegetatif juga memiliki keuntungan maupun kelemahan tersendiri. Keuntungan perbanyakan secara vegetatif di antaranya yaitu :

a. Tanaman hasil perbanyakan lebih cepat berbuah.

b. Sifat turunan sesuai dengan induk.

c. Dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan.

(9)

Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan secara alamiah yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia. Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi, rhizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga dapat dilakukan secara buatan yaitu perbanykan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara buatan dengan bantuan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Tanaman yang tidak memiliki kambium atau bijinya berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat diperbanyak dengan cara vegetatif buatan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (layering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara okulasi dan sambung (grafting) (Rahman, Maria, dan Yomi, 2012).

Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam memproduksi bibit dengan cara perbanyakan vegetatif yaitu (1) faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh, panjang entris), (2) faktor lingkungan (ketajaman, kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan), dan (3) faktor keterampilan orang yang melakukanya (Naipospos, 2015).

Terdapat faktor yang menyebabkan genotipe tertentu lebih produktif dibanding genotipe lain pada kondisi lingkungan tertentu (Long 1982). Menurut Kramer (1980), tanaman mampu berdaya hasil tinggi karena mempunyai struktur (karakter sekunder) yang sesuai dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan proses fisiologi yang optimal.

(10)

berasal dari biji (pudjiono, 1996). pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk program pemuliaan tanaman

2.2 Metodologi

Praktikum ini dilakukan di Green House atau Rumah Kassa Politeknik LPP Yogyakarta, pada hari Selasa, 24 April 2018 sampai Selasa 22 mei 2018, Pukul 09.20 – 11.00 WIB.

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang kami gunakan adalah pisau/cutter, tanah dan pupuk, polybang warna hitam, tanaman yang dibutuhkan dan zat perangsang tumbuh rootone atau air kelapa muda atau rendaman umbi bawang merah.

B. Prosedur

Cara kerja yang kami lakukan adalah awlanya pembagian tugas yang akan melakukan jenis perkembangbiakan vegetative, kemudian menyiapakan alat dan bahan serta ikuti intruksi sesuai perkembangbiakan vegetative (setek, cangkok, okulasi dan sambungan), dan terakhir amati selama waktu yang ditentukan, disertai foto dan keterangan foto

Adapun prosedur perbanyakan tanaman secara vegetative adalah.

1. Sambungan

Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas

(11)

Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung denga tanaman kweni (Mangifera

3) Peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru dan menghemat biaya eksploitasi. Peremajaan total berlaku sebaliknya.

b. Syarat batang bawah untuk sambungan

1) Dapat menggunakan biji asalan atau "sapuan” untuk menghasilkan batang bawah, tetapi ada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah yaitu varietas bokor dan siriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar. 2) Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan.

3) Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik), kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batang bawah.

4) Disarankan penyiraman cukup (media cukup basah).

5) Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan. 6) Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur : tanah, pupuk

kandang : sekam padi (1:1:1).

(12)

semakin besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak jauh dalam jumlah banyak maka gunakan polybag yang lebih kecil dari biasanya.

c. Syarat batang atas untuk sambungan

1) Batang atas atau entres yang akan disambungkan pada batang bawah diambil dari pohon induk yang sehat dan tidak terserang hama dan penyakit.

2) Pengambilan entres ini dilakukan dengan menggunakan gunting setek atau silet yang tajam (agar diperoleh potongan yang halus dan tidak mengalami kerusakan) dan bersih (agar entres tidak terkontaminasi oleh penyakit). 3) Entres yang akan diambil sebaiknya dalam keadaan dorman (istirahat)

pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu).

4) Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil atau sama besar dengan diameter batang bawahnya.

5) Entres dalam keadaan dorman ini bila dipijat dengan dua jari tangan akan terasa padat, tetapi dengan mudah bisa dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila dilengkungkan keadaannya tidak lentur tetapi sudah cukup tegar. 6) Entres sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang terkena sinar matahari

penuh (tidak ternaungi) sehingga memungkinkan cabang memiliki mata tunas yang tumbuh sehat dan subur.

7) Bila pada waktunya pengambilan entres, keadaan pucuknya sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau sedang berdaun muda, maka bagian pucuk muda ini dibuang dan bagian pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat digunakan sebagai entres.

8) Pada durian bila entres yang digunakan berasal dari cabang yang tumbuh tegak lurus, maka bibit sambungannya akan tumbuh tegak dengan percabangan ke semua arah atau simetris.

9) Namun bila diambil dari cabang yang lain,pertumbuhan bibitnya akan mengarah ke samping, berbentuk seperti kipas.Bentuk ini berangsur-angsur hilang bila tanaman menjelang dewasa.

(13)

Teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Pada teknik ini tidak dikenal istilah batang bawah dan batang atas. Teknik ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk.

Ada beberapa keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok. Diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya. b. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi

atau di pematang kolam ikan.

Dan adapun kerugian pembibitan dengan sistem cangkok: a. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.

b. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang. c. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong. d. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja,

sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan pencangkokan, diantaranya ialah.

a. Pertama, kupas kulit batang dengan panjang kurang lebih 5 cm.

b. Lalu, siapkan media berupa tanah yang telah dibungkus dengan menggunakan plastik.

c. Kemudian, batang yang telah dikupas kulitnya dibungkus dengan media tanam. d. Media yang telah membungkus batang kemudian diikat, dan disiram dengan

rutin hingga akar muncul

3. Stek

Setek (cutting atau stuk) atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan bibit dari stek adalah:

(14)

b. Tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang.

c. Perbanyakan tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan.

d. Setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.

Dan adapun kerugian bibit dari setek adalah sebagai berikut.

a. Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh.

b. Apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyetekan daun di lidah mertua :

a) Potong daun paling tua dan sehat dengan panjang 5—10 cm. stek daun dapat dilakukan pada Lidah Mertua (Sansevieria) berdaun kecil atau tebal.

b) Seusai dipotong, oleskan bagian daun yang terluka dengan perangsang akar seperti Rooton F dan Grow Tone serta fungisida.

c) Tanam pada media campuran pasir : pakis : sekam bakar : sekam mentah dengan perbandingan 1:1:1:1. atau bisa dikatakan sama semua.

(15)

2.3 Hasil Pengamatan Praktikum

Pengamatan ini dilakukan selama 4 mingu (24 April 2018 sampai Selasa 22 mei 2018) dan hasilnya sebagai berikut :

(16)

Gambar 1.2 Perbanyakan Tanaman Vegetatif Setek

Gambar 1.3 Perbanyakan Tanaman Okulasi

2.4 Pembahasan Hasil Praktikum

(17)

Tanaman yang dikatakan berhasil pada proses pencangkokan ditandai dengan munculnya akar dari batang yang telah dikerat dan ditutup dengan tanah. Mencangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Teknik ini sudah lama dikenal oleh petani. Pada cara mencangkok akar tumbuh ketika cabang yang dicangkoknya masih berada di pohon induk (Prameswari, Sri, dan Sriyanto, 2014)

Keberhasilan dalam pencangkokan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya pemilihan batang, kondisi media, dan teknik melakukan cangkok. Batang yang dipilih untuk dicangkok adalah batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Media yang digunakan dalam pencangkokan adalah tanah. Media tanah tersebut mempunyai sifat mudah menyerap air, menahan air dalam waktu lama, kelembabanya tinggi tetapi aerasinya baik dan bobotnya ringan. Media cangkok juga dijaga supaya tidak boleh terlalu basah dan tidak mengandung jamur yang dapat menyebabkan kerusakan dan kematian bibit. Tanah yang terjaga kelembabanya dapat mendukung tumbuhnya akar lebih cepat

(18)
(19)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut: a) Teknik perbanyakan yang paling baik berdasarkan jumlah hasil perbanyakan

yang berhasil adalah cangkok.

b) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan dengan cara cangkok antara lain pemilihan batang, kondisi media, dan teknik melakukan cangkok.

c) Faktor yang mempengaruhi sambunga adalah teknik pengirisan kulit batang, pemilihan mata tunas, kondisi mata tunas, teknik penempelan, dan waktu sambungan.

d) Faktor yang mempengaruhi setek daun adalah teknik peilihan daun tua dan bagus, pemilihan ZPT, kondisi tanah aagr tetap pas tidak terlalu lembab ataupun basah, dan waktu setek daun.

3.2 Saran

(20)
(21)

Daftar Pustaka

Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1985. Physiology of Crop Plants. Lowa State University Press.Iowa. Page .271-318

Kramer, J.K. 1980. Drought, stress and origin of adaptations, p. 7- 9. In N.C. Turner and P.J. Kramer (eds). Adaptations of plant to water and hight temperature stress. A Willey-intersciences Publication. John Wiley and Sons. New York. Chichester. Brisbane. Singapore

Long, S.P. 1982. Whole plant photosynthesis and productivity. In J.Coomb and D.O. Hall (eds). Technique in productivity and photosynthesis. Fergamon Press. Oxford. New York. Toronto Sydney. Paris. Frankfurt.

Manshuri, A. G,. 2010. Laju Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Genotipe Kedelai Berumur Genjah. PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN VOL. 30 NO. 3

Prastowo, N. 2006. Teknik Pembibitan Dan Perbanyakan Tanaman. World Agroforesty Center. Bogor.

Purnomosidhi, P.,et al. 2002. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-buahan. International Centre for Research in Agroforestry dan Winrock International. Purnomosidhi, P.,et al. 2002. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-buahan.

Pedoman Lapang, Edisi Kedua. World Agroforestry Centre dan Winrock International

Gambar

Gambar 1  Perbanyakan Tanaman Vegetatif Cangkok
Gambar 1.2 Perbanyakan Tanaman Vegetatif Setek

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Single Sign Out pada server SSO CAS telah berjalan ditandai dengan hanya membutuhkan satu kali operasi logout pada salah satu aplikasi saja, sedangkan

Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan atau penyelesaian secara damai adalah penyelesaian yang dilakukan oleh kedua

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, yang menjadi preferensi utama bagi nasabah dalam memilih produk pembiayaan Bank Aceh Syariah di kota Banda Aceh

Ciri khas produk busana muslim di Sakinah Bordir diutara- kan oleh Ibu Lilik Suhariyati,S.Pd terletak pada desain hiasan serta penggunaan perpaduan warna antara desain

Di negara ini, kemelut politik selama beberapa hari membabitkan perubahan kerajaan dilihat sedikit sebanyak menjejaskan penumpuan dalam menangani penularan COVID-19.. Jelas

Selain itu, penggunaan metode ini berfungsi untuk membangkitkan motivasi-motivasi yang disampaikan melaui sugesti yang diberikan guru sebagai moderator, motivator

Hasil analisis untuk membandingkan antara subject area dan control area, sebelum keberadaan Suramadu diperoleh H0 diterima dan H1 ditolak, atau tidak terdapat perbedaan

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan masih berptoensi untuk melemah akibat tekanan jual yang masih mendominasi, namun inevstor asing tercatat masih net buy dan membuka