1 TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH
SISTEM POLITIK DI INDONESIA Prof Drs. Purwo Santoso, MA, Ph.D
Dibuat Oleh :
Bayu Mahendra, S.H. 12912076
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2
KRITIK TERHADAP SISTEM POLITIK DI INDONESIA ERA REFORMASI
A. PENDAHULUAN
- Keruntuhan orde baru seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden dan kelahiran Reformasi diharapkan dapat menjadi angin segar untuk memperbaiki sistem politik dan pemerintahan di Indonesia.
- Sistem Presidensial dengan sistem multi partai untuk membentuk parlemen yang betul – betul mengawasi presiden bukanlah solusi yang tanpa menimbulkan problematika baru. Para ahli perbandingan politik Scott Mainwaring atau Juan Linz dan Artueo Valensuela 1
- Apabila dilihat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan kabinet pelanginya dimana institusi pembantu presiden banyak di isi oleh orang – orang dari parpol. Hal ini memungkinkan misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik. mengatakan paling tidak ada tiga kelemahan dalam sistem ini yaitu pertama kemungkinan munculnya kelumpuhan pemerintahan atau deadlock akibat konflik eksekutif – legislative. Kedua kekakuan sistemik yang melekat pada sistem presidensial akibat masa jabatan eksekutif yang bersifat tetap, sehingga tidak ada peluang untuk mengganti presiden di tengah jalan apabila kinerjanya tidak memuaskan publik. Ketiga prinsip “the winner takes all” yang inheren dalam sistem presidensial sehingga memberikan peluang bagi presiden untuk mengklaim pilihan – pilihan kebijakan politiknya atas nama rakyat dibandingan parlemen (DPR) yang didominasi kepentingan partisan dari partai – partai politik.
3 B. TUJUAN
Untuk mengetengahkan kritik terhadap sistem politik dan pemerintahan yang berjalan saat ini
C. PEMBAHASAN Pengertian Sistem
- Sistem diartikan sebagai “a complex of ideas, principles, forming a coherent whole, as the American system of government” (suatu kompleks gagasan, prinsip
dan lain sebagainya, yang membentuk suatu keseluruhan yang berhubung – hubungan, seperti misalnya sistem pemerintahan Amerika).2
- Almond dan Powell mengatakan bahwa sistem menunjukkan saling ketergantungan dari bagian – bagian dan perbatasan antara sistem dengan lingkungannya. Yang dimaksud saling ketergantungan adalah bahwa bila cirri – ciri dari salah satu bagian dalam suatu sistem berubah maka semua bagian yang lain dan sistem itu secara keseluruhan akan terpengaruh.3
Pengertian Politik
- Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya negara kota. Pada
awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam
negara/kehidupan negara.4
- Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar
- dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan negara. Politik pada dasarnya
2
Sukarna, Sistem Politik, 1990, hlm.13
3
Rusnadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia:Suatu Model Pengantar, 1988, hlm.4
4
menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya
menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.5
Pengertian Sistem Politik
- Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara dengan Negara.6
Pengertian Sistem Politik di Indonesia
- Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Kritik terhadap Sistem Politik di Era Reforasi
- Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru dalam rangka merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks.
- Era Reformasi seringkali di anggap sebagai era di mana “ banyak penumpang gelap” masuk dalam gerbong gerakan refomasi. Pada saat dimana partai-partai politik berdiri, kaum-kaum yang umumnya memiliki energi politik relatif besar
5
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III” Rhineka Putra, bandung, 1999, hlm. 31
5
tersebut, dengan mudah masuk kejajaran elit partai. Dan akhirnya, proses rekrutmen politik berjalan secara tidak sehat.7
- Di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan kabinet pelanginya institusi pembantu presiden banyak di isi oleh orang – orang dari parpol. Hal ini merupakan keniscayaan apabila presiden mengharapkan dukungan yang cukup besar di DPR. Hal tersebut menyebabkan misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik. 8
- Menurut beberapa pengamat politik kompromi dan akomodasi itu sendiri di lain sisi mengandung beberapa hal yang kurang menguntungkan. Pertama, dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam politik kompromi keputusan yang dibuat kerap kali berjalan lambat dan tidak responsif. Kedua, keterlibatan banyak partai menyebabkan keputusan yang ditujukan untuk kepentingan umum dan masa depan bangsa, terhambat oleh kepentingan sesaat partai-partai politik (baca elite politik). Ketiga, nuansa politik yang lebih diutamakan dalam beragam masalah sebagai
konsekuensi politik kompromi dan akomodasi, akhirnya memperlambat penguatan dan pendewasaan sistem politik .
- Menurut Mahfud MD kondisi penegakkan hukum dan politik di Indonesia selama 15 tahun reformasi masih mengecewakan. Perbaikan sistem politik dengan melakukan penataan hukum dari 3 hal yaitu subtansi, legal struktur, dan budaya hukum masih gagal, terutama di wilayah legal struktur serta adanya politik yang oligarkis. Dari sisi politik terjadi sentralisasi kekuasaan sehingga menjadi wajar
7
Ibid hlm 13-14
6
substansi hukum saat ini lebih buruk. "Politik menjadi tidak demokratis tapi oligarki,". 9
- Sistem politik oligarki membuat keputusan politik dilakukan secara kolutif oleh elit penguasa. Keputusan politik ditentukan elit politik dan menjadi sangat feodal. "Tidak ada perbaikan hukum, akibatnya proses kepemimpinan, proses prioritas politik tidak jalan sehingga menyebabkan orientasi membangun kesejahteraan rakyat tidak ada.
D. KESIMPULAN
- Politik merupakan salah satu aspek yang sangat signifikan dalam keberlangsungan suatu negara. Baik – buruknya perkembangan suatu negara sangat tergantung pada sistem politik yang digunakan dan subjek atau pelaku dari sistem politik tersebut.
- Saat ini sistem perpolitikan di Indonesia era reformasi masih memiliki banyak catatan yaitu :
1. Rekrutmen politik yang tertutup sehingga hanya individu tertentu saja yang dapat di rekrut untuk menduduki jabatan politik maupun pemerintahan. Hal ini dapat mengakibatkan tidak efisiennya roda politik maupun pemerintahan karena individu yang menjalankannya tidak kompeten.
2. Institusi pembantu Presiden yang kebanyakan dari partai politik membuat misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik.
3. Politik tidak demokratis lagi tetapi oligarki
9
7
4. Tidak adanya perbaikan hukum, akibatnya proses kepemimpinan, proses prioritas politik tidak jalan sehingga menyebabkan orientasi membangun kesejahteraan rakyat tidak ada.
E. DAFTAR PUSTAKA
Juan Linz dan Arturo Valensuela, 1994 hlm
Jhon McBeth. 2002. “political update”. Dalam Geoff Forrester (ed). Post-soeharto Indonesia: renewal or chaos. The Netherlands: KITLV press.
Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III” Rhineka Putra, bandung, 1999 Purwoko, system politik dan pemerintahan era reformasi,
Roby Nurhadi & Syafrizal Rambe. 1998. “Profil Politik Indonesia Pasca Orde Baru”Jakarta,2005
ejournal.undip.ac.id
Roby Nurhadi & Syafrizal Rambe. 1998. “Profil Politik Indonesia Pasca Orde Baru”Jakarta,2005
Rusnadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia:Suatu Model Pengantar, 1988 Sukarna, Sistem Politik, 1990