BAB II GAMBARAN UMUM

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN FASILITAS SARANA GALANGAN MAKASSAR TAHAP III

PT. Yodya Karya (Persero)

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1. Latar Belakang Proyek

Slipway dan dermaga merupakan salah satu elemen penting bagi PT. IKI

Makassar, dikarenakan PT. IKI Makassar membutuhkan tempat sebagai

sarana untuk melakukan proses pembangunan kapal (New Building) dan

perbaikan kapal (ship repair) dan juga melakukan pemeliharaan

(maintainance). Proses pembangunannya meliputi desain, pemasangan gading

awal, pemasangan plat lambung, instalasi peralatan, pengecekan, hingga test

kelayakan sedangkan untuk proses perbaikan / pemeliharaan bisanya meliputi

perbaikan konstruksi lambung, perbaikan propeller sterntube, perawatan main

engine dan peralatan lainnya.

Seiring dengan makin kompleks dan tingginya kebutuhan di PT.IKI

Makassar, maka dibutuhkan penambahan slipway dan dermaga. Sehingga PT.

IKI Makassar memutuskan untuk membangun fasilitas sarana galangan

berupa slipway dan dermaga.

Proyek ini dibangun karena slipway membutuhkan area yang lebih besar

dari saat ini. Terutama untuk melakukan perbaikan dalam skala lebih besar

dan lebih berat serta untuk mengatasi antrian reparasi kapal yang semakin

(2)

: Pembangunan Dan Pengembanganan

Sarana Galangan Makassar Tahap III

: Jalan Galangan Kapal No.31 Makassar

: PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

: PT. ITS Kemitraan

: PT.Yodya Karya (Persero)

: 163/D.01-IKI/SP/XI?2017

: 16 November 2017

: PT. Adhi Karya (Persero) Tbk

: 150/D.01-IKI/SP/X/2017

: 29 Oktober 2017

: Rp 106,320,347,000.00 (Incl. Ppn)

: PMN 2015

: 450 Hari Kalender

: 17 November 2017 s.d 9 Februari 2019

: 9 Februari 2019

: 180 Hari Kalender

: 9 Februari 2019 s.d 9 Agustus 2019

(3)

2.3. Lokasi Proyek

(4)

Gambar 2.2 Site Plan

(5)

Gambar 2.4 Gambar Perspektif 2

(6)

2.4. Pihak yang terlibat dalam proyek

a. Pemilik / owner / Pemberi tugas

Pihak – pihak yang terlibat dalam (pemilik proyek) adalah suatu badan

atau instansi pemerintah atau badan swasta atau perorangan yang

menugaskan kepada perencana dan pelaksana untuk merencanakan atau

melaksanakan suatu proyek pembangunan.

1. Hak owner adalah :

a) Memberi tugas kepada perencana untuk mendesain dan menghitung

RAB pada proyek yang akan dibangunnya.

(7)

b) Memberi tugas kepada MK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan

kontraktor.

c) Memberi saran/kritikan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek

yang dibangun dan yang memerlukan perubahan rencana jika tidak

terdapat dalam bestek.

2. Kewajiban owner adalah:

a) Menyelesaikan urusan tentang hak kepemilikan dari instansi yang

berwenang.

b) Menyelesaikan urusan tentang IMB (tergantung kontrak).

c) Membayar fee/imbalan pada perencana, pengawas dan pelaksana yang

menerima tugas, sesuai kontrak yang berlaku.

b. Konsultan perencana

Yang dimaksud dengan perencana adalah suatu pihak yang ditugaskan

oleh pihak Owner dalam melakukan pekerjaan pembuatan desain dan

rencana anggaran biaya.

Adapun kelompok/bidang yang terlibat dalam konsultan perencana yaitu

Bidang ME (Mechanical dan Electrical) yang mampu merancang instalasi

listrik dengan baik dan benar. Di dalam kelompok perencana dibagi atas dua

(8)

1. Designer and planner ( perencana )

2. Engineer ( penasehat ahli )

c. Konsultan Pengawas / MK

Konsultan diartikan sebagai perorangan atau badan usaha yang bergerak

kepada biro jasa dengan mempergunakan keahliannya dan berdasarkan

suatu pemberian tugas dari pihak owner untuk mengerjakan perencanaan

dan pengawasan secara teoritis dan teknis.

Adapun hak dan kewajiban dari suatu konsultan pengawas:

1. Meneliti dan memeriksa isi dokumen kontrak.

2. Mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol pelaksanan proyek

yang menyangkut aspek, mutu, waktu dan biaya.

3. Meneliti kelengkapan Administrasi Sub Kontraktor.

4. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).

5. Memeriksa bahan/peralatan kontraktor.

6. Memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian pekerjaan yang

meragukan dengan biaya ditanggung oleh pihak kontraktor.

7. Memerintahkan kontraktor untuk membongkar pekerjaan yang tidak

sesuai dengan dokumen kontrak dan memperbaiki dengan biaya

(9)

8. Menghentikan sementara pekerjaan kontraktor apabila terdapat

penyimpangan dari peraturan-peraturan yang berlaku dari dokumen

kontrak.

9. Memeriksa dan meneliti dokumen pembayaran yang diajukan

kontraktor.

10. Memeriksa dan meneliti pekerjaan yang kurang dan bertambah.

11. Memeriksa dan meneliti as-build drawings dan manual yang dibuat oleh

kontraktor.

d. Kontraktor (Penyedia Jasa)

Kontraktor adalah badan hukum yang mempunyai tenaga ahli atau

keahlian serta peralatan lengkap untuk mengusahakan dan melaksanakan

pekerjaan bangunan untuk orang lain/jasa atas dasar pembayaran, seperti

yang telah di tetapkan.

Hak dan kewajiban dari Kontraktor adalah:

1. Melaksanakan suatu pekerjaan yang diberikan oleh Owner

(pemberi pekerjaan).

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan konstruksi hingga selesai

sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syaratnya.

3. Berhak menerima pembayaran dari Owner sesuai dengan hasil

kerja yang dihasilkan.

(10)

Uraian tugas dari struktur organisasi konsultan pengawas sebagai berikut :

1. Team Leader

Tugas dan tanggungjawab tim leader adalah sebagai berikut :

a) Melaksanakan koordinasi yang baik diantara seluruh anggota tim,

melaksanakan komunikasi yang baik dengan Pemimpin Satuan Kerja serta

kontraktor dan atau dengan instansi lain yang terkait.

b) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat

diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang

tercantum dalam dokumen kontrak serta waktu jadwal yang ditentukan.

(11)

c) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam memahami dan melaksanakan

ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama

sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.

d) Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan change-order dan addendum,

sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara

optimum dengan mempertimbangkan aspek yang tersedia.

e) Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara rinci untuk

mendukung peninjauan desain (review design), rekayasa lapangan dan

menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor sehingga perubahan desain

tersebut dapat terlaksana.

f) Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan

volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga

semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan

kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.

g) Melaporkan kepada PPK semua masalah yang berkaitan dengan pekerjaan

termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha

penanggulangan dan tindak turun tangan yang diperlukan terlebih dahulu

mengkonsultasikan kepada Kepala Satker.

h) Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan

(12)

Monthly Certificate (MC), apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah

memenuhi ketentuan dan persyatan yang telah ditentukan.

i) Ketua Tim harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas adanya

penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik mutu dan

volume bahan serta pekerjaan. Copy surat-surat pemberitahuan tersebut harus

disampaikan kepada Pemimpin Proyek Fisik dan diarsipkan dengan baik.

j) Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana

(Asbuild Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan

yang telah dilaksanakan oleh kontraktor.

k) Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran yang diajukan oleh

kontraktor.

2. Admin Teknik

Tugas dan tanggungjawab admin teknik adalah sebagai berikut :

a) Memastikan semua data proyek diinput ke komputer.

b) Memastikan dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan

lancar.

c) Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik.

d) Memastikan semua reimburstment / klaim ke kantor pusat terorganisir

secara faktual.

e) Memastikan laporan absensi dan lembur ada.

(13)

g) Memastikan semua dokumen terduplikasi dan terjaga dengan baik.

3. Quantity Engineering

Tugas dan tanggungjawab quantity engineering adalah sebagai berikut :

a) Menyusun program dan perencanaan pembangunan konstruksi;

b) Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam dalam dokumen kontrak

fisik, terutama tata cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan dan

perhitungan volume terukur;

c) Mengawasi serta melakukan pengendalian dan pelaksanaan fisik

pekerjaan. Sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada kontraktor

betul-betul didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam

dokumen kontrak;

d) Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian

volume pekerjaan

e) Memeriksa kesesuaian volume yang tertuang dalam semua “Shop

Drawing” yang Diajukan oleh kontraktor

f) Merancang dan merencanakan program sistem manajemen mutu

pelaksanaan proyek konstruksi dan melakukan pengawasan penerapan

(14)

g) Melakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat atas mutu/kualitas

hasil pelaksanaan pekerjaan dan tidak mentoleransi adanya

penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan pekerjaan;

h) Mengawasi serta melakukan pengendalian pelaksanaan fisik pekerjaan di

lapangan agar pekerjaan bisa terkendali dan terkontrol secara baik;

4. Inspektor

Tugas dan tanggungjawab tim leader adalah sebagai berikut :

a) Membantu Chief Inspector Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari

aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.

b) Bertanggung jawab Penuh Terhadap Chief Inspector untuk mengawasi

kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.

c) Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar

rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan

kontraktor.

d) Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar

sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.

e) Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan

spesifikasi teknis.

f) Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan

(15)

Politeknik Negeri Ujung Pandang / Jurusan Teknik Sipil

yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian

khusus.

g) Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing).

h) Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang

digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan

menjadi pekerjaan tambah (extra).

(16)

Uraian tugas dari struktur organisasi kontraktor pelaksana sebagai berikut :

1. Project Manager (PM)

a) Melaksanakan pengelolaan proyek sesuai dengan BP3 beserta perubahannya

dengan mekanisme PDCA, meliputi:

1) Pengadaan sumber daya (tenaga kerja, bahan, alat, subkontraktor) sesuai

dengan kewenangannya.

2) Mengkoordinir pelaksanaan untuk memastikan metode, biaya, mutu dan

waktu pelaksanaan sesuai rencana.

3) Penerapan sistem manajemen mutu sesuai Rencana Mutu Proyek

4) Penerapan sistem manajemen K3L sesuai Rencana K3L Proyek

5) Pengelolaan risiko proyek beserta mitigasinya

6) Pengelolaan keuangan proyek

SCHEDULER RAHMAT

NUR S.

ASS SUPERVISOR

DARWIS

(17)

7) Pengajuan progress beserta berita acara pengakuan pekerjaan dan termin

pembayaran kepada Pemilik Proyek

b) Menyiapkan dokumen Hold Point

c) Melakukan evaluasi dan pengendalian proyek, meliputi:

1) Evaluasi dan pengendalian atas pemakaian sumber daya, kapasitas

produksi, biaya, waktu, lingkup pekerjaan dan cashflow proyek.

2) Melaporkan terjadinya rencana perubahan kontrak kepada Kepala Divisi

dan/atau General Manager untuk ditindak lanjuti sebagai addendum

kontrak.

3) Menyiapkan laporan bulanan proyek baik internal maupun eksternal.

d) Mengelola, mengevaluasi dan mengembangkan SDM proyek yang ada di

bawahnya.

e) Melaksanakan penyusunan data base proyek.

f) Menindaklanjuti dan menyelesaikan keluhan pelanggan dan temuan/NC

audit.

g) Melaksanakan serah terima pertama (PHO) sampai dengan diterbitkannya

BAST I.

h) Rapat bulanan

2. Project Engineering Manager (PEM)

a) Mengkoordinir kegiatan ke-engineering-an proyek antar lain:

(18)

2) Persetujuan metode pelaksanaan, material dan peralatan.

3) Mereview WBS.

4) Persetujuan schedule pelaksanaan.

5) Me-review dan meng-update analisa risiko proyek beserta mitigasinya.

6) Memonitoring rencana risiko manajemen.

7) Menyusun metode kerja terkait dengan inovasi proyek dan

mendokumentasikan sebagai data base knowledge management.

b) Mengkoordinir kegiatan pengendalian antara lain :

1) Perhitungan kuantitas pekerjaan.

2) Membuat proposal biaya proyek.

3) Pengendalian lingkup, biaya, waktu pelaksanaan.

4) Evaluasi dan tindak lanjut pengendalian proyek (lingkup, biaya, waktu

pelaksanaan dan kapasitas produksi).

5) Menyusun dokumen Hold Point.

c) Mengkoordinir kegiatan administrasi proyek dan menyusun laporan kinerja

proyek mingguan/bulanan.

d) Mengkoordinir kegiatan pengadaan proyek dan pergudangan :

e) Membuat buku kuning.

f) Membuat laporan asset proyek.

3. Project Production Manager (PPM)

(19)

1) Menyusun rencana kerja harian dan mingguan per zona/ bagian

pekerjaan.

2) Membuat rencana kebutuhan tenaga kerja, material dan peralatan yang

dibutuhkan dalam pekerjaan secara mingguan.

3) Membuat data pendukung rencana kerja harian dan mingguan.

4) Melakukan evaluasi pencapaian rencana dan realisasi kerja mingguan

dan bulanan.

5) Melakukan pengarahan dan pengawasan terhadap proses produksi di

lapangan baik terhadap pekerjaan mandor, Vendor dan subkontraktor

sesuai dengan rencana proyek.

6) Menyerahkan laporan penilaian kinerja mandor dan subkontraktor

kepada PEM.

7) Merencanakan safety plan/ identifikasi risiko pekerjaan sesuai program

kerja bulanan dengan berkoordinasi bersama safety officer.

8) Mereview manajemen risiko yang telah dirumuskan.

9) Melakukan evaluasi identifikasi penyebab kecelakaan kerja bersama

safety officer.

b) Mengkoordinir kegiatan survey /pengukuran

c) Mengkoordinir penyediaan peralatan antara lain:

1) Mengkoordinasi permintaan kebutuhan bulanan bahan, alat, dan

(20)

2) Penyusunan rencana pemakaian peralatan.

3) Menyediakan dan mengadakan.

4) Memastikan peralatan terkalibrasi dan terpelihara secara berkala.

5) Memastikan seluruh operator dan peralatan yang dipakai mempunyai

sertifikat laik operasi.

6) Menyerahkan laporan evaluasi rencana dan realisasi pemakaian bahan/

alat dan sisa bahan kepada PEM.

4. Project Finance Manager (PFM)

a) Mengkoordinir kegiatan akuntansi dan perpajakan antara lain:

1) Memverifikasi dan memastikan dokumen sesuai dengan kaidah

akuntansi.

2) Memastikan semua dokumen perpajakan sudah benar dan valid sesuai

dengan ketentuan yang ada.

3) Menyusun laporan keuangan proyek: neraca, laba rugi dan cash flow.

b) Mengkoordinir kegiatan keuangan dan kasir antara lain:

1) Melakukan verifikasi semua transaksi proyek sesuai dengan back up

data.

2) Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan arus kas dan pembayaran

sesuai dengan kewenangannya.

(21)

4) Membuat rencana kebutuhan dana proyek untuk diajukan ke Divisi (cash

dan non cash).

c) Mengkoordinir kegiatan Administrasi Personalia antara lain:

1) Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian.

2) Melakukan rekrutmen di proyek untuk personil level 3 sesuai kriteria

yang ditetapkan dalam prosedur rekrutmen.

d) Mengkoordinir kegiatan penagihan dan general affair antara lain:

1) Melaksanakan administrasi penagihan sesuai dengan persyaratan sesuai

kontrak.

2) Mengkoordinir kegiatan dalam proses termin.

3) Mengkoordinir semua aktivitas kerumahtanggaan dan pendukungnya.

4) Melaksanakan dan menyediakan infrastruktur proyek dan

pemeliharaannya.

5) Melaksanakan aktivitas perijinan, donasi dan humas.

5. Health Safety Environment (HSE)/K3L

a) Mereview identifikasi bahaya, rencana penanganan dan pengendaliannya di

Proyek.

b) Menyusun program kerja dan jadual kegiatan K3L Proyek.

c) Memastikan implementasi sistem manajemen K3L di Proyek.

d) Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan

(22)

e) Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan inspeksi harian K3L,

obat-obatan terlarang dan HIV/AIDS.

f) Membuat Job Safety Analysis (JSA) sebagai bagian dari Ijin Kerja (Request

Pekerjaan).

g) Mengelola dan mengkoordinir tindak lanjut perbaikan atas penyimpangan,

kondisi dan tindakan tidak aman.

h) Membuat dan menyusun laporan K3L Proyek secara periodik.

i) Melakukan investigasi atas terjadinya kecelakaan kerja/ penyakit akibat

kerja.

6. Surveyor

a) Bertanggung jawab kepada pekerjaan yang berhubungan marking.

b)Mengontrol elevasi atau center line.

c) Pengawasan balok dan kolom.

d)Pengawasan dinding.

e) Marking stek finishing.

f) Memberi informasi bila terjadi ketidaksesuaian gambar terhadap lapangan.

g) Menguasai Peralatan ukur

h)Melakukan pengukuran dimensi dan perhitungan volume

(23)

7. Logistik

a) Membuat resume stock material di lapangan berdasarkan schedule kerja

proyek.

b) Membuat order kebutuhan material ke penyalur sesuai dengan volume, jenis

dantahapan pekerjaan di lapangan, beberapa hari sebelum material tersebut

akandipakai.

c) Menerima kedatangan material di lapangan dan memeriksa apakah sudah

sesuaidengan kualitas dan kuantitas yang dipesan.

d) Mengatur penyimpanan material di gudang supaya tidak rusak.

e) Mencatat dan membuat arsip surat-surat dan nota pesanan.

f) Bertanggungjawab atas kelancaran, kualitas dan kesiapan material yang

diperlukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

g) Bertanggung jawab atas keamanan dan kualitas material yang tersimpan di

gudang

8. Pelaksana Proyek

a) Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

b) Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.

c) Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran.

d) Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan.

e) Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana / mandor.

(24)

a) Memastikan implementasi sistem manajemen mutu.

b) Menyusun jadwal, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan

tes/pengujian mutu produk (in-coming, in-process dan final process).

c) Mereview ITP (Inspeksi Test Plan).

d) Mengelola dan mengkoordinir tindak lanjut NC dan keluhan pelanggan.

e) Melakukan pengendalian dokumen.

f) Membuat dan menyusun laporan mutu secara periodik.

10. Scheduller (SCH)

a) Menyusun tahapan aktivitas project (list activity) sebagai dasar

menyusun jadwal pelaksanaan proyek.

b) Membuat baseline schedule dengan Microsoft Project.

c) Mampu memberikan rekomendasi usulan perbaikan schedule dengan

pendekatan modifikasi metode, sumber daya dan durasi.

d) Mampu membuat laporan-laporan pengendalian waktu secara

komprehensif, evaluasi dan analisis untuk dasar rencana tindak lanjut.

11. Cost Control (CC)

a) Menyusun master cost control sesuai dengan rencana (RAB & RAP)

yang sudah ditetapkan.

b) Melakukan verifikasi biaya proyek (lonstad)

c) Melakukan entry biaya proyek

(25)

e) Membuat laporan over/minder pengendalian biaya proyek