• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi berjalan dengan cepat, hal ini sejalan dengan kebutuhan manusia yang sedemikian kompleks dan penting, sehingga sarana penunjang seperti transportasi sangat dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan akan alat transportasi bagi manusia dalam menunjang aktivitasnya sangat terasa sesuai dengan zamannya. Sarana transportasi memberikan pelayanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan manusia. PT. Kereta Api (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan jasa dalam bidang transportasi yang menggunakan kereta api sebagai sarananya, PT. Kereta Api telah lama melayani masyarakat Indonesia. Berikut ini sejarah singkat PT. Kereta (persero) yang dimuai dari berdirinya hingga saat ini :

2.1.1 Zaman kolonial Belanda

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kejimen pada tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Slote Va Den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamloze Venootschap Nederlandische Spoorweg Maatschappij“ (NV. NIMS) yang dipimpin oleh Ir. J.P De Bores dari Kejimen menuju desa Tanggung (26 km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada tanggal 10 Agustus 1867.

(2)

Keberhasilan NV. NIMS dalam membangun jalan KA antara Kejimen-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 km), akhirnya mendorong minta para investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lain. Tidak mengherankan jika pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864-1900 menjadi 3338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan kereta api dilakukan di Aceh ( 1874 ), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat ( 1819 ), Sumatera Selatan ( 1914 ), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 km antara Makasar-Talor yang pengoprasiannya mulai dilakukan pada tanggal 1 Juli 1923, sisanya di Ujung Pandang-Maros belum sempat dibangun, studi jalan kereta api Pontianak-Sambas (220 km) sudah selesai.

Demikian juga di Pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan kereta api. Sampai dengan tahun 1939 sepanjang jalan kereta api di Indonesia mencapai 6811 km.

2.1.2 Zaman Pendudukan Jepang

Zaman pendudukan Jepang, seluruh jaringan kereta api pada pemerintahan Belanda dikuasai oleh Jepang dan diberi nama Ryuku kyoku yang kemudian berubah nama menjadi Tedsudo kyoku yang berkantor pusat di Bandung. Sedangkan perkeretaapian di Sumatera disebut tedsudo Tai dan berkantor pusat di Bukittinggi.

Berbeda halnya dengan zaman pemerintahan Belanda, seluruh kegiatan perkeretaapian pada zaman Jepang dimaksudkan dalam rangka mendukung

(3)

usahanya memenangkan perang, dimana lintas-lintas cabang dan rel sebagian dibongkar dan dialihkan dari Indonesia untuk pemasangan lintas Thailand-Myanmar, kemudian bengkel-bengkel perkeretaapian sebagian dijadikan bengkel alat-alat perang atau militer. Pengolahan tersebut meliputi :

a. Daerah Jawa dibawah pimpinan Angkatan Darat (Tedsudo Kyoku) dibagi kedalam 3 daerah, yaitu :

1) Bagian Barat ( Sebu Kyoku ) 2) Bagian Tengah ( Khubu Kyoku ) 3) Bagian Timur ( Tobu Kyoku )

b. Masing-masing daerah tersebut dibagi kedalam beberapa daerah eksploitasi yang berdiri sendiri dan dikepalai oleh kepala inspeksi (zimushotyo), meliputi :

1) Aceh dan SDM (Sumatera Tedsudo) 2) Sumatera Barat (Soibu Sumatera Tedsudo) 3) Sumatera Selatan (Nanbu Sumatera tedsudo)

2.1.3 Zaman Pemerintahan Republik Indonesia (1945-1950)

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, karyawan kereta api “Angkatan Muda Kereta Api“ (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang pada tanggal 28 September 1945. Hal ini yang melandasi ditetapkannya hari kereta api Indonesia tanggal 28 September 1945 dan pembentukan “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).

(4)

Meskipun DKARI telah terbentuk, pada kenyataannya perusahaan kereta api di Indonesia belum menyatu. Lima tahun kemudian, berdasarkan keputusan menteri perhubungan, tenaga dan pekerjaan umum No.2 tanggal 6 Januari 1950 ditetapkan bahwa mulai tanggal 1 Januari 1950 DKARI dan staat-spoor wegen en verenigde spoorweg bedrif (SS/VS) digabungkan menjadi perusahaan yaitu “Djawatan Kereta Api”.

2.1.4 Zaman penyerahan kedaulatan

Dalam rangka pembenahan usaha, pemerintah mengeluarkan UU No.19 tahun 1960, yang menetapkan pembentukan usaha BUMN, tanggal 25 Mei 1971 PNKA diubah menjadi “perusahaan jawatan kereta api” (PJKA) diubah menjadi perusahaan umum PERUMKA berdasarkan peraturan pemerintah No.57 tahun 1990.

Sejalan dengan perubahan status ini perumka mengalami banyak kemajuan dan perubahan, perubahan pada jenis-jenis kereta dan perubahan pelayanan pada konsumennya. Inovasi pelayanan terlihat dari sejumlah kereta api eksekutif yang dapat dirasakan langsung oleh penumpang kereta api parahyangan yang mempunyai rute Jakarta-Bandung pulang pergi, akhirnya berkembang pada semua kereta api penumpang jarak jauh baik di Jawa dan Sumatera. Kemajuan ini merupakan kelanjutan dari inovasi masa PT. Kereta Api masih berstatus perumka. Pada tanggal 15 Januari 1997 PT. Kereta Api mendapat bantuan proyek dari bank dunia, yang dikenal dengan proyek Efisiansi Perkeretaapian atau Railway Eficiency Project (REP) yang memiliki sasaran yaitu peningkatan efisiensi dan

(5)

kualitas pelayanan. Sejalan dengan maksud dari REP tersebut dan peraturan pemerintah No.19 tahun 1998, pemerintah menetapkan pengalihan bentuk perusahaan umum (PERUM) Kereta Api menjadi perusahaan perseroan (persero). Prosesi perubahan stasus perusahaan dilakukan tanggal 1 Juni 1999, saat Menhub. S. Hadiharjono mengukuhkan susunan Direksi PT. Kereta Api (persero) di Bandung.

Dengan berubahnya status PERUMKA dari perusahaan umum menjadi perseroan, PT Kereta Api ditetapkan sebagai:

a. Penyelenggaraan usaha angkutan orang dan barang dengan kereta api. b. Melaksanakan perawatan prasarana perketaapian.

c. Pengusaha dari usaha penunjang prasarana dan sarana kereta api.

Meskipun perusahaan telah beralih status menjadi PT namun urgensi pelayanan kepada masyarakat masih akan tetap dipertahankan.

A. Visi PT Kereta Api

Mewujudkan transfortasi yang bersifat masal untuk pertumbuhan ekonomi serta menunjang pembangunan sektor-sektor lain dan program pemerataannya.

B. Misi PT Kereta Api

Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang pesat, memiliki citra yang baik sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, memperoleh laba yang optimal, dan dapat memuaskan para stakeholder serta mensejahterakan seluruh karyawan.

(6)

C. Arti Logo Kereta Api

Gambar 2.1 Logo Kereta Api

Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan 70 derajat dan warna dasar warna putih yang menampakkan bagian depan kereta api kecepatan tinggi dengan arah saling berlawanan, serta dibagian bawah tertulis “KERETAPI” dengan warna biru.

1. Makna karakter logo/lambang adalah sebagai berikut:

Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak horizontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).

2. Gaya Gambar:

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlalu runcing lebih memberi kesan

(7)

ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya).

3. Sifat Gambar:

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional, karena bentuk geometrinya yang dominan dan lebih bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.

Logo kereta api ini digunakan pada jaman PERUMKA sampai perusahaan berubah menjadi PT Kereta Api (Persero) pada tanggal 1 Juni 1999 dan berlaku sampai sekarang. Logo ini berlaku secara menyeluruh di perusahaan mulai dari kop surat, dokumen, papan nama dan seterusnya termasuk logo pada lokomotif.

(8)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi PT. Kereta Api (persero) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Kereta Api

2.3 Uraian Tugas Perusahaan

Sesuai dengan keputusan Direksi No. kep. U/OT.003/XI/2KA-2002, susunan PT Kereta api (Persero) tingkat pusat adalah sebagai berikut:

A. Direksi

Tugas pokok direksi adalah sebagai berikut:

1. Memimpin, mengurus,

dan mengelola PT Kereta api (Persero) sesuai dengan tujuan dan tugas pokok perusahaan.

2. Mengawasi,

memelihara ,dan mengurus kekayaan perusahaan.

3. Mewakili perusahaan

di dalam dan di luar peradilan.

4. Melaksanakan

kebijakaan umum yang ditentukan oleh menteri.

5. Merumuskan dan

(9)

6. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja Tahunan lengkap dengan anggaran PT Kereta Api (Persero).

7. Menyiapkan laporan

pertanggung jawaban PT Kereta Api (Persero) dan perhitungan hasil usaha menurut cara waktu yang telah ditetapkan Menteri.

8. Menyiapkan susunan

organisasi lengkap dengan perincian tugas.

9. Mengankat dan

memberhentikan pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi PT Kereta Api (Persero).

10. Menetapkan peraturan

gaji, pensiun atua jaminan hari tua, dan penghasilan bagi pegawai serta semua hal kepegawaian lainnya.

11. Memberi segala

keterangan tentang keadaan dan jalannya PT Kereta Api (Persero), baik dalam bentuk laporan tahunan maupun laporan berkala.

12. Menjalankan

kewajiban-kewajiban lain berdasarkan petunjuk menteri.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Direksi mempunyai fungsi sebagai berikut:

(10)

1. Merencanakan dan pengelolaan kegiatan-kegiatan PT Kereta Api (Persero) secara terpadu.

2. Pengusahaan dan

pengembangan prasarana serta sarana angkutan kereta api.

3. Pengembangan dan

pendayagunaan SDM.

4. Pengembangan

organisasi dan menejement PT Kereta APi (Persero).

5. Pengolaan keuangan

PT Kerata Api (Persero).

6. Pengawasan internal.

B. Direktur Utama

Tugas dan wewanangnya:

1. Pembuat dan pemberi masukan petimbangan dan serana untuk kebijakan teknis.

2. Bertindak untuk dan atas nama baik direksi dan semua bidang. 3. Memimpin kegiatan direktorat.

4. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan kebijakan Direksi.

Direktrorat atau bagian yang ada pada PT Kereta Api (Pesero) berikut sub direktoratnya adalah sebagai berikut:

(11)

Tugas bagian SPI adalah melakukan pengawasan manejemen, pengujian, penilaian atas hasil laporan serta pengusutan atas perintah Direktur Utama menyangkut bidang keuangan, bagian teknis pemeliharaan prasarana, bagian operasi dan pemasaran (pelayanan) jasa ankutan kereta api, bidang administras personalia, administrasi umum dan administrasi pendidikan serta pelatihan,bidang perencanaan penelitian tegnologi informasi dan system informasi serta bidang kelengkapan.

2. Bagian pusat perencanaan dan pengembangan (Pusrenbang) Tugas dan wewenangnya:

a. Perencanaan program penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

b. Perencanaan dan

pembangunan kurikulum serta pembinan instruktur.

3. Direktorat teknik

Direktorat teknik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana yang berkaitan dengan perolehan dan pendayagunaan, pemelliharaan serta perawatan atas sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional yang dimiliki perusahaan.

Direktorat Teknik terdiri dari:

(12)

b. Sub Direktrur Jalan Rel Dan Jembatan. c. Sub Direktorat Tanah Dan Bangunan.

d. Sub Direktorat Sinyal, Telekomonikasi, dan Listrik. 4. Direktorat Operasi dan Pemasaran

Direktorat Operasi dan Pemasaran mempunyai tugas melaksakan pengendalian dan pengawasan teknik operasi jasa angkutan kereta api serta pendayagunaan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya. Direksi Operasi dan Pemasaran terdiri dari:

a. Sub Direktorat Lalulintas.

b. Sub Direktorat Pemasaran Angkutan Penumpang. c. Sub Direktorat Pemasaran Angkutan Barang. 5. Direktorat Keungan

Direktorat keaungan mempunyai tugas pokok membina dan mengelola keungan dan sediaan, serta menetapkan kebijakan pendanaan, pendayagunaan keungan, akuntansi, Sediaan.

Direktorat Keuangan mempunyai empat sub direktorat, yaitu: a. Sub Direktorat Anggaran

Sub Direktorat Keuanagan empunyai tugas pokok merumuskan dan menyusun program anggaran, mengkoordinasi dan memadukan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), pelaksanaan otoritas, pelaporan, pelaksanaan RKAP serta perhitungan PSO, IMO, TAC.

(13)

Sub Durektorat Anggaran terdiri dari: 1. Seksi Anggaran l.

2. Seksi Anggaran ll. 3. Seksi Anggaran lll. 4. Seksi Anggaran lV.

b. Sub Direktorat Administrasi Kuangan

Sub Direktorat Administrasi Kuangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan Mengelola atas usaha kas besar kantor pusat melaksanakan evaluasi pembayaran internal dan eksternal mengendalikan dan mendistribusiakan dana serta mendayagunakan kas perusahaan, menyelesaikan administrasi asuransi serta memantau penyalurandan PUKK.

Sub direktorat Administrasi Keungan terdiri dari: 1. Seksi Bendahara kantor pusat.

2. Seksi Pelaksanaan Pembayaran.

3. Seksi pengendalian dan Pendayagunaan Kas Perusahaan. 4. Sesi Asuransi dan PUKK.

(14)

Sub Direktorat Akuntansi mempunyai togas pokok merumuskan dan menyusun Akuntansi umum, Akuntansi Biaya, Akunansi Verivikasi Kas, Akuntansi pendukung dan Perpajakan. Sub Direktorat Akuntansi terdiri dari:

a.i. Seksi Akuntansi Umum(Kepala kelompok 1/Kapok 1) Kelompok penyelenggera Anggaran mempunyai tugas pokok:

a) Penyusun Rencana Kerja dan Anggaran.

b) Pengendalian Perencanaan Pelaksanaan anggaran. c) Menerbitkan Surat Otoritas NPD (Nota Permhonan Dana).

d) Menyusun Laporan Realisisasi Anggaran. a.ii. Seksi Verivikasi Kas (Kepala kelompok ll/Kapokll)

Kelompok penyelenggara verivikasi serta akuntansi pendapatan dan pengeluaran mempunyai tugas pokok:

a) Verivikasi, meneliti kelengkapan, kebenaran serta keabsahaan ang berkenaan dengan pengeluaran dan pendapatan DAOP 2 Bandung.

b) Akuntansi Pendapatan, menerima dan mengeluarkan kas, meneliti kelengkapan analiasa dokomen lainnya yang diterima dari unit-unit pelaksana, mengihtisarkan analisa stasiun, embuat bukti jurnal dan

(15)

menyelenggarakan buku pembaktu yang bersangkutan dengan pengeluaran dan pendapatan DAOP 2 Bandung. a.iii. Seksi Akuntasi Biaya (Kepala Kelompok lll/Kapok lll)

Kelompok penyelenggara akuntansi biaya, persediaan, dan aktiva tetap memupunyai tugas pokok:

a) Pembiayaan dan dokomentsi lainnya yang diterima dari unit-unit pelaksana menyangkut akuntansi biaya.

b) Menyusun buku pembantu yang berkenaan dengan akuntansi biaya, persediaan dan aktiva tetap.

c) Melakukan pemantauan atas mutasi-mutasi terhadap aktiva tetap.

a.iv. Seksi Akuntasi pendukung (Kepala Kelompok lV /Kapok lV)

a) Proses komputerisasi akuntasi. b) Penyelenggaraan buku besar. c) Pembantu daftar sisa

d) Penyusun neraca lajur. e) Pembantu jurnal khusus.

f) Pelaksanaa ekonsiliasi ubungan pembukuan.

g) Penyelidikan terhadap angka akun yang tidak wajar pada neraca lajur yang akan dituangkan dalam Laporan Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung.

(16)

h) Pembuatan laporan berkala ikhtar lapora keuangan. 2.4 Kegiatan Perusahaan

Sesuai dengan Keputusan Mentri Perhubungan No.8 KM Tahun 1991 tentang organisasi dan tata kerja PERUM Kereta Api Tingkat Pusat, aktivitas dari PT. Kereta Api (Persero) itu sendiri mempunyai tugas pokok, menyelenggarakan perusahaan pelayanan jasa angkutan Kereta Api dalam memperlancar arus perpindahan orang atau barang secara masal untuk menunjang pembangunan nasional.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut PT. Kereta Api mempunyai tugas pokok anatara lain :

1. Penyediaan, pengoperasian, pendayagunaan, pemeliharaan, perbaikan, pengendalian , dan pengembangan sarana angkutan diatas jalan rel merupakan kelanjutan angkutan api.

2. Penyediaan, pemeliharaan, perbaikan dan pendayagunaan prasarana jalan rel, jembatan, terowongan, instalasi sinyal dan telekomunikasi, instalasi listrik umum dan listrik aliran atas, serta penyediaan dan pendayagunaan bangunan stasiun, pembagunan dipo yang menunjang bangunan kereta api.

3. Pengoperasian, pendayagunaan, pengendalian, pengusahaan stasiun untuk pemberangkatan, penurunan dan angkutan penumpang maupun barang serta jasa angkutan lain yang terkait.

(17)

4. Pengelolaan dan pendayagunaan serta pengembangan sumber daya manusia.

5. Pengelolaan dan pendayagunaan keuangan perusahaan.

6. Pengawasan intern.

Adapun perusahaan pelayanan jasa angkutan yang dilakukan oleh PT. Kereta Api (Persero) meliputi :

1. Pengangkutan penumpang.

2. Pengangkutan barang berupa pengangkutan bahan bakar, mesin, pupuk, dll.

3. Selain poin 1 dan 2, PT. Kereta Api juga senantiasa membantu kegiatan perdagangan ekspor, impor, pengangkutan kepariwisataan dan lain-lain yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pembangunan.

Pengelolaan keuangan yang merupakan salah satu aspek pengelolaan perusahaan yang sangat menentukan kelangsungan hidup PT. Kereta Api (Persero) mencakup :

1. Pengelolaan perusahaan melalui kegiatan perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan.

(18)

2. Pertanggung jawaban pengelolaan perusahaan kekayaan negara yang dipisahkan dari APBN secara berkala yang ditunjukan kepada pemerintah selaku pemilik atau penyelenggara perkeretaapian.

Sistem akuntansi di PT. Kereta Api (Persero)

a.v. Desentralisasi akuntansi adalah pengendelegasian pelaksanaan akuntansi kedaerah sehingga masing-masing daerah menghasilkan laporan keuangan daerah yang dikoordinasi kantor pusat.

a.vi. Wilayah usaha jawa sebagai salah satu kesatuan akuntansi yang meliputi 9 daerah operasi yaitu :

a.vi.1. Jakarta a.vi.2. Bandung a.vi.3. Cirebon a.vi.4. Semarang a.vi.5. Purwokerto a.vi.6. Yogyakarta a.vi.7. Madiun a.vi.8. Surabaya

(19)

a.vi.9. Jember

3. Divisi-divisi yang ada di PT. Kereta Api (Persero), yaitu :

1. Divisi Sarana

2. Divisi Usaha Pendukung

3. Divisi Pelatihan

4. Divisi Angkutan Perkotaan (Jabotabek)

Sedangkan wilayah usaha Sumatera terdi dari 3 Daerah Operasi, yaitu :

1. Divisi I Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Theming atau skinning ini adalah proses mengubah tampilan luar website yang menjadi antarmuka antara aplikasi web kita dengan user yang mengakses website. Dalam Yii framework,

Tingkat pelayanan transportasi dipengaruhi oleh aksesibilitas di Kabupaten Serdang Bedagai. Dimana tingkat aksesibilitas diukur berdasarkan beberapa variable yaitu kondisi

Pengolahan tepung ampas kelapa berserat kasar tinggi, sebagai bahan baku makanan rendah kalori hanya mengikuti pemanfaatan kelapa untuk pengolahan santan dan minyak cara basah,

b) Telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan dan tidak berlaku bagi mereka yang telah menyelesaikan program magister baik dalam maupun luar

Indonesia khususnya daerah Bangka dan sekitarnya mempunyai potensi untuk memanfaatkan mineral kasiterit menjadi bahan sebagai bahan baku kimia timah (tin chemical). Tidak

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 892 Tahun 2021 Tanggal 30 April 2021 tentang Penetapan

Berdasarkan hasil perbandingan perlakuan isolate total dengan waktu fermentasi selama 2 hari, 4 hari dan 6 hari dapat disimpulkan bahwa isolat total (campuran

rekomendasi izin mendirikan bangunan di Kecamatan Ujung Batu sudah cukup baik. b) Kejelasan dan Kepastian Pelayanan Kejelasan dan kepastian dalam pelayanan