PENGARUH PEMBERIAN
INFUSED WATER
STROBERI TERHADAP
INTENSITAS
DISMENORE
PRIMER PADA REMAJA PUTRI
DI ASRAMA ABIM KOTA KEDIRI
Weni Tri Purnani
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri email : tripurnani0330@gmail.com
Abstract
Introduction: Women who get a period will cause the pains that called dysmenorrhea. According to the preliminary study in the ABIM dormitory, from 10 teenagers who have menstrual, there are 8 people who have dysmenorrhea. It shows the high incidence of dysmenorrhea in adolescent girls. The purpose of this research is to know the influence of the provision of infused water strawberries to intensity of primary dysmenorrhea in adolescent girls in the ABIM dormitory Kediri in 2015. Methode: This research was included in the pre experiment with the approach of one group pre post test design. The population of this research is adolescent girls that experienced dysmenorrhea on the first day menstruation with purposive sampling technique. The intensity of dysmenorrhea respondents was measured by the questionnaire Scale Descriptive Pain. The data analysis used Wilcoxon Sign Rank Test. Result: The data analysis used Wilcoxon Sign Rank Test and got the result of ρ value (0,000) ≤ α (0,05) value. So, it can be concluded that H0 was refused dan H1 was accepted. It means that there was influence of the provision of infused water strawberries to intensity of primary dysmenorrheal in adolescent girls in the ABIM dormitory Kediri in 2015. Discussion: that there is a difference before and after giving infused water strawberries that is before it was given infused water strawberries the majority of respondents experienced ordinary pain, while after given infused water strawberries the majority of respondents experienced mild pain.
Keywords: Infused Water Strawberries, Dysmenorrhea Intensity, Adolescent Girls
1. PENDAHULUAN
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Usia normal bagi seorang wanita mendapat menstruasi untuk pertama kalinya pada usia 12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yatu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. (Sukarni & Margareth, 2013)
Pada sebagian wanita yang mengalami menstruasi akan timbul nyeri saat menstruasi yang biasanya disebut dismenore. Dysmenorrhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi. Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi (Sukarni & Margareth, 2013). Meskipun hal yang biasa, tetapi hal ini sangat menganggu bagi sebagian remaja putri yang mempunyai aktivitas banyak. (Andira, 2010)
Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika Serikat, Klein dan Litt melaporkan prevalensi dismenore mencapai
59,7%, dan di Swedia sekitar 72%, sedangkan di Indonesia angka kejadian prevalensi nyeri menstruasi berkisar 55% dikalangan usia produktif (Azizah, 2013).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 10 (100%) mahasiswa yang bertempat tinggal di Asrama ABIM Kediri tahun 2015 pada bulan September 2015 yang sedang mengalami menstruasi terdapat 8 mahasiswa (80%) mengalami dismenore dan 2 mahasiswa (20%) tidak mengalami dismenore. Dari 8 responden yang mengalami dismenore, 3 mahasiswa mengatakan merasa kram pada perut bagian bawah tetapi masih dapat melakukan aktivitas, 4 responden mengatakan nyeri yang dirasakan menyebar ke pinggang dan aktivitas terganggu, sedangkan 1 responden lainnya mengatakan nyeri yang dirasakan mengakibatkan sulit untuk beraktifitas dan terkadang merasakan mual. Hasil survey diatas menunjukkan masih tingginya kejadian dismenore.
Hormon prostaglandin merupakan salah satu pemicu utama penyebabnya disminorea. Dengan meningkatnya hormon prostaglandin menyebabkan otot rahim berkontraksi dan menimbulkan nyeri saat menstruasi.
Dampak dismenore dapat menganggu aktivitas sehari-hari sehingga banyak remaja putri yang mengatasi penyelesaian ini kepada obat-obatan baik tradisional maupun modern. Namun lebih baik jika penggunaan obat-obatan dikurangi karena dapat menimbulkan dampak jangka panjang. Obat analgesik dapat menyebabkan perdarahan internal, selain itu, semakin sering nyeri yang dialami remaja putri saat haid maka semakin sering pula meminum obat analgesik, secara otomatis tubuh akan membentuk toleransi terhadap obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri, sehingga tubuh akan membutuhkan semakin banyak obat untuk menghilangkan nyeri.
Tingginya angka kejadian dismenore membuat banyak remaja putri terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita sehingga tidak dapat mengerjakan sesuatu apapun. Ada yang pingsan, ada yang merasa mual, ada juga yang benar-benar muntah, kadangkadang remaja putri sampai membungkukkan tubuh atau merangkak lantaran tidak mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai berguling-guling di tempat tidur. Hal ini sangat mengganggu aktivitas belajar mereka dan dapat berdampak pada turunnya prestasi sekolah. Sehingga para remaja putri harus tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka mampu menghadapi keadaan tersebut.
Dismenore ini bisa diatasi dengan cara farmakologi maupun non farmakologi. Contoh pengobatan nonfarmakologi, yaitu bisa berpa istirahat ataupun mengompresnya dengan air hangat. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan pemberian infused water stroberi. Stroberi kaya akan kandungan vitamin C, juga merupakan sumber vitamin B, asam folat, kalium dan magnesium. (Ramayulis, 2013). Selain itu, stroberi juga mengandung omega 3 yang tinggi. Hasil studi menunjukkan bahwa para wanita yang mengkonsumsi suplemen omega 3 mengalami berkurangnya rasa nyeri pada saat haid tanpa komplikasi.
Berdasarkan tingginya kejadian dismenore pada wanita yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormonal yang dapat menganggu aktifitas seseorang, hal
ini merupakan masalah yang urgen, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang adakah pengaruh pemberian infused water stroberi terhadap intensitas dismenore primer pada remaja putri di Asrama ABIM Kota Kediri.
2. METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan berbagai perspektif sebagai berikut: berdasarkan ruang lingkupnya penelitian ini termasuk penelitian inferensial kuantatif. Berdasarkan tempatnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Berdasarkan ada tidaknya perlakuan termasuk pre eksperimen dengan rancangan one group pre test – post test design. Berdasarkan cara pengumpulan data termasuk dalam penelitian observasional. Berdasarkan tujuan penelitian termasuk analitik komparatif. Berdasarkan sumber datanya penelitian ini termasuk jenis data primer. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang tinggal di Asrama ABIM Universitas Kadiri Kota Kediri tahun 2015 yang sedang mengalami dismenore pada hari pertama dan memiliki siklus haid yang teratur yaitu sebanyak 22 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian mahasiswa yang tinggal di Asrama ABIM Universitas Kadiri Kota Kediri tahun 2015 yang sedang mengalami dismenore pada hari pertama dan memiliki siklus haid yang teratur yaitu sebanyak 16 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Purposive Sampling” yaitu teknik penentuan sampel dengan cara pertimbangan tertentu dan kriteria tertentu (Sugiyono, 2010). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel bebas (independen) dan variabel tergantung (dependen). Variabel independent dalam penelitian ini adalah (X) pemberian infused water stroberi. Sedangkan variabel dependent dalam penelitian ini adalah dismenore.
gram, es batu, lembar responden, serta lembar kuisioner. Prosedur pembuatan infused water stroberi yaitu siapkan buah stroberi dan cuci hingga bersih, potong buah stroberi menjadi beberapa bagian, masukkan air mineral dan es batu ke dalam botol kaca bertutup, masukkan potongan buah stroberi, kemudian simpan ke dalam kulkas selama ± 2-4 jam sehingga buah mengeluarkan sarinya dan merasuk ke dalam air, siap dikonsumsi. Sebelum diberikan kepada responden sebaiknya diberikan penjelasan terlebih dahulu bahwa infused water stroberi diberikan selama hari pertama haid, diberikan sebanyak 400 ml yang dikonsumsi sebanyak 4x (100 ml tiap kali minum) selama 1 hari.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Intensitas Dismenore Primer Sebelum Diberikan Infused Water Stroberi Di Asrama ABIM Kota Kediri Tahun 2015.
Intensitas Dismenore f %
Tidak nyeri 0 0
Nyeri ringan 4 25
Nyeri sedang 9 56,3
Nyeri berat terkontrol 3 18,8 Nyeri berat tidak terkontrol 0 0
Jumlah 16 100
(Sumber : Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (56,3%) responden mengalami nyeri sedang.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Intensitas Dismenore Primer Setelah Diberikan Infused Water Stroberi Di Asrama ABIM Kota Kediri Tahun 2015.
Intensitas Dismenore f %
Tidak nyeri 2 12,5
Nyeri ringan 11 68,8
Nyeri sedang 3 18,8
Nyeri berat terkontrol 0 0 Nyeri berat tidak terkontrol 0 0
Jumlah 16 100
(Sumber : Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 2 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (68,8%) responden mengalami nyeri ringan.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Silang Berdasarkan Pengaruh Pemberian Infused Water Stroberi Sebelum dan Sesudah Terhadap Intensitas Dismenore Primer pada Remaja Putri Di Asrama ABIM Kota Kediri Tahun 2015.
Setelah diberi infused water stroberi Jumlah Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang
Sebelum diberi infused water
stroberi
Nyeri Ringan 1 (6,25%) 3 (18,8%) 0 (0%) 4 (25%) Nyeri Sedang 1 (6,25%) 8 (50%) 0 (0%) 9 (56,25%)
Nyeri Berat Terkontrol
0 (0%) 0 (0%) 3 (18,8%) 3 (18,8%)
Jumlah 2 (12,5%) 11 (68,8%) 3 (18,8%) 16 (100%)
Z score = -3,500b p = value = 0,000 a =0.05
Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan
bahwa ada perbedaan intensitas
dismenore
sebelum dan sesudah diberikan
infused water
stroberi pada remaja putri di Asrama Abim
Kota Kediri Tahun 2015. Hasil analisis data
tentang intensitas
dismenore
primer sebelum
dan sesudah diberikan
infused water
stroberi
menggunakan uji
Wilcoxon Sign Rank Test
menunjukkan nilai ρ < α atau (0,000) <
(0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H
0ditolak dan H
1diterima artinya ada pengaruh
pemberian infused water stroberi terhadap
intensitas
dismenore
primer pada remaja
putri di Asrama ABIM Kota Kediri tahun
2015.
Menurut Bobak (2005) pada saat
menstruasi
pelepasan
PGF2α
yang
berlebihan meningkatkan amplitudo uterus,
sehingga menyebabkan iskemia dan kram
abdomen bawah yang bersifat siklik. Respon
sistemik terhadap PGF2α meliputi nyeri
punggung, keletihan, pengeluaran keringat,
gejala saluran cerna (anoreksia, mual,
muntah dan diare) dan sistem saraf pusat.
Seseorang yang mengalami
dismenore
pada
saat menstruasi dengan keletihan/kelelahan
yang dirasakan akan meningkatkan persepsi
nyeri. Rasa kelelahan akan menyebabkan
sensasi nyeri semakin intensif.
Infused water
stroberi mengandung
omega 3 yang cukup tinggi. Dalam sehari,
omega yang dibutuhkan adalah 0,3-0,5 gr
menurut rekomendasi dari WHO. Omega 3
merupakan asam lemak yang tidak dapat
diproduksi oleh tubuh sehingga hanya bisa
diperoleh dari asupan makanan. Menurut
Dewantari (2013), menstruasi wanita tidak
akan teratur kalau tidak memiliki simpanan
lemak 20% dari total berat badan. Wanita
dengan asupan asam lemak omega 3 yang
rendah
akan
cenderung
mengalami
dismenore
. Studi menunjukkan bahwa
mengonsumsi asam lemak omega 3 dalam
makanan sehari-hari akan mengurangi nyeri
haid.
Menurut peneliti, ada beberapa faktor
yang
dapat
menyebabkan
timbulnya
dismenore
antara lain aktivitas fisik seperti
olahraga dan lamanya responden mengalami
menstruasi. Semakin sering responden
melakukan
olahraga
maka
intensitas
dismenore
juga semakin berkurang. Begitu
juga dengan lama menstruasi, jika responden
mengalami menstruasi tidak lebih dari 7 hari
maka intensitas
dismenore
juga semakin
berkurang.
Hal ini berkaitan dengan hasil
penelitian yaitu terdapat tiga responden yang
tidak
mengalami
perubahan
intensitas
dismenore
setelah diberikan perlakuan.
Selain itu, mengkonsumsi
infused water
stroberi harus sesuai takaran agar kebutuhan
akan omega 3 di dalam tubuh dapat terpenuhi
dengan baik. Sehingga
infused water
stroberi
mampu
berpengaruh
terhadap
proses
penurunan intensitas
dismenore
primer yang
dialami oleh responden secara signifikan.
4.
KESIMPULAN
Terdapat pengaruh pemberian
infused
water
stroberi terhadap intensitas
dismenore
primer pada remaja putri di Asrama ABIM
Kota Kediri Tahun 2015.
REFERENSI
1.
Arikunto, Suharsimi. (2010)
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta. Rineka Cipta.
2.
Andira,
D.
2010.
Seluk
beluk
kesehatan
reproduksi
wanita
.
Yogyakarta :Aplus Book
3.
Anugroho, D & Wulandari,A. 2011.
Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
4.
Azizah, N., dan Wigati, A. 2013.
Pengaruh Kompres Hangat dan Terapi
Music Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Haid (Dismenorrhea). Jurnal
Stikes Muhammadiyah Kudus
5.
Bobak,
I.M.
2005.
Buku
Ajar
Keperawatan Maternitas
. Jakarta.
ECG.
6.
Ernawati. 2010.
Terapi Relaksasi
Terhadap Nyeri Dismenore Pada
Mahasiswi
Universitas
Muhammadiyah Semarang
. Tersedia
di http:// jurnal unimus.ac.id.vol 1 no
1. Diakses tanggal 27 Juli 2015
7.
Enikmawati, Anik. 2010
. Nutrisi Yang
Selama Menstruasi
. Diunduh 20
Agustus 2015
8.
Emsley,
B.
2007.
Strawberry-Champagne good for health, says
science
. Royal Society of Chemistry.
http://www.rsc.org/AboutUs/News/Pr
essReleases/2007/Strawberries.asp.
9.
Prihatman, K. 2000. Stroberi (
Fragaria chiloensis
L. / F. vesca L.
),BAPPENAS pp : 1.
10.
Mansjoer, A. dkk. 2001.
Kapita
Selekta
Kedokteran.
Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia :
Media Aesculapius.
11.
Johnston, C. Strawberry Processing
Techniques: Freezing and
Freeze-Drying,
Nutritional Science 519S
.
2005. p:2
12.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan
.
Jakarta : Rineka Cipta
13.
Potter & Perry. 2005.
Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses dan Praktik edisi 4
. Jakarta :
ECG
14.
Vita Health. 2006.
Food Suplement
.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
15.
Kumalaningsih,
S.
2007.
3.
Antioksidan, Sumber & Manfaatnya
.
http://antioxidantcentre.com/
16.
Much. 2007
. Strawberry, Buah Cinta
yang
Kaya
Manfaat.
http://bangfirman.multiply.com/
17.
Siswoyo. 2007.
Ilmu Pendidikan
.
Yogyakarta : UNY Pres
18.
Wirakusumah, Emma S. 2007.
202 Jus
Buah & Sayuran
. Jakarta : Penebar
Swadaya
19.
Takwin,
B.
2008.
Menjadi
Mahasiswa
. Artikel diakses pada
tanggal
18
Juni
2015,
dari
http://bagustakwin.multiply.com/jour
nal/item/18
20.
Winkjosastro. 2008.
Gangguan Haid
dan Siklusnya.
Jakarta
: Bina Pustaka
21.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009.
Ilmu
Kebidanan Edisi Ketiga.
Jakarta : PT
Bina Pustaka
22.
Proverawati,
Misaroh.
2009.
Menarche,
Menstruasi
Pertama
Penuh Makna
. Yogyakarta : Nuha
Medika
23.
Widyastuti, Y., Rahmawati, A. dan
Purnamaningrum,
Y.E.
2009.
Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta:
Fitramaya
24.
Lestari, Dwi. 2011.
Seluk Beluk
Menoupouse
. Jakarta : Garai Ilmu
25.
Ningsih, Ratna. 2011.
Efektifitas Paket
Pereda Terhadap Intensitas Nyeri
Pada Remaja Dengan Dismenore Di
SMAN Kecamatan Curup
. Bersumber
dari ; http://lib.ui.ac.id
. Di akses
tanggal 30 Juli 2015
26.
Judha, M. Sudarti & Fauziah, A. 2012.
Teori
Pengukuran
Nyeri
dan
Persalinan
.
Yogyakarta
:
Nuha
Medika
27.
Lakesma. 2012.
Kok Bisa Sih Nyeri
Haid (Dysmenorrhea)
. Bersumber
dari : http://lakesma.ub.ac.id [Di akses
tanggal 5 Mei 2015].
28.
Made, Ni Dewantari. 2013.
Peranan
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
[Di
akses tanggal 20 September 2015]
29.
Oqif. 2013.
Mineral Yang Terkandung
Di Dalam Air Minum
. bersumber dari
: http://ilmumum.blogspot.com [Di
akses tanggal 23 Agustus 2015]
30.
Ramayulia, Rita. 2013.
Jus Super
Ajaib
. Jakarta : Penebar Plus (Penebar
Swadaya Grup)
31.
Sophia, Frenita. Dkk. 2013.
Faktor
–
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Dismenore Pada Siswi SMK Negeri 10
Medan
.
[Di
akses
tanggal
20
September 2015]
32.
Sukarni, I., & Margareth Z.H. 2013.
Buku Ajar Keperawatan Maternitas
.
Yogyakarta : Nuha Medika
33.
Ide Sehat. 2014.
Fruit Infused Water.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
34.
Kusmiran, E. (2014)
Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Wanit
a.
Jakarta. Salemba Medika
35.
Murtie,Afin dan Marzuqi Yahya.
Water
. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer
36.
Rosalina, Deasy. 2014.
Detox Water :
50 variasi minuman buah dan herbal
berkhasiat.
Jakarta : Kawan Pustaka
37.
Soraya, Noni. 2014.
Infused Water :
MINUMAN ALAMI BERVITAMIN &
SUPER SEHAT.
Jakarta : Penebar Plus
+
38.
GRIN
Taxonomy
Database.