PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN LEAFLEAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI DALAM
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMAN 1 SIMPANG EMPAT DAN SMAN 1 KISARAN TAHUN 2016
Hafriani1
1
Dosen Program Studi DIII Kebidanan Stikes Bina Nusantara
ABSTRACT
Breast cancer is the disease which often attacks women in Indonesia (28.7%). Death rate in breast cancer patients is high, especially in the developing countries. Notwithstanding with the fact that breast cancer patients can detect the attack of breast cancer early is by self-examination regularly each month which is known as Sadari (breast self-examination).
The objective of the research was to find out the influence of health counseling with video media about Sadari on female students’ knowledge and attitude. The research was quasi experiment with pretest-posttest design. The samples were 20 Grade X female students of SMAN 1 Kisaran and SMAN 1 Simpang Empat respectively. Paired t-test, Wilcoxon test, and Mann-Whitney test were used for statistic test at the significance value of 95%.
The result of the analysis showed that there was the influence of health extension with video media about Sadari on the female students’ knowledge and attitude at SMAN 1 Simpang Empat at p-value = 0.0001, and there was the influence of health counseling with leaflet media on female students’ knowledge and attitude at SMAN 1 Kisaran at p-value = 0.0001.
It is recommended that the government, especially the Health Agency apply health counseling with video and leaflet media in order to detect breast cancer early by Sadari because it is very effective in increasing knowledge and changing attitude.
PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular termasuk kanker menjadi masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Menurut data WHO tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat (Kemenkes RI,2014).
Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Menurut data GLOBOCAN (Global Burden Cancer) yang berasal dari International Agent Cancer Registry (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol oleh umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian (setelah dikontrol oleh umur) akibat kanker payudara sebesar 12,9%. (Kemenkes RI, 2015).
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh Dunia dengan insidens relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya. Sebanyak 350.000 di antaranya ditemukan di Negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang. Diperkirakan di AS 175.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara yang mewakili 32% dari semua kanker yang menyerang wanita. Bahkan, disebutkan dari 150.000
penderita kanker payudara yang berobat ke rumah sakit, 44.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya. American Cancer Societymemperkirakan kanker payudara di Amerika akan mencapai 2 juta dan 460.000 (Amier, 2014).
Berdasarkan data Globocan (IARC) di negara maju kanker payudara menempati urutan pertama seluruh kanker pada perempuan (incidence rate 38 per 100.000 perempuan), kasus baru ditemukan 22,7% dengan jumlah kematian 14% per tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan didunia Kanker leher rahim menempati urutan kedua dengan incidence rate 16 per 100.00
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri untuk melakukan SADARI adalah melalui penyuluhan dengan pelatihan SADARI. Penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan promosi kesehatan berupa pemberian informasi atau pesan kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan dalam terjadinya perilaku sehat. (Notoatmodjo, 2012).
dicegah sebelum mengarah ke stadium lanjut. Survei pendahuluan yang dilakukan di SMAN 1 Kisaran dari 10 siswa yang dilakukan wawancara 7 diantaranya tidak mengerti tentang SADARI dan 3 orang mengerti tetapi tidak pernah melakukan SADARI, Oleh karena itu, perlu diberikan penyuluhan kesehatan dengan media video dan leafleat terhadap pengetahuan dan sikap siswi dalam upaya deteksi dini
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dan penelitian adalah belum diketahuinya pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media video dan leafleat terhadap pengetahuan dan sikap siswi SMAN 1 Simpang Empat dan SMAN 1 Kisaran dalam pemeriksaan payudara sendiri di Kabupaten Asahan Tahun 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media video dan leafleat terhadap pengetahuan dan sikap siswi SMAN 1 Simpang Empat dan siswi SMAN
1 Kisaran dalam pemeriksaan payudara sendiri di Kabupaten Asahan Tahun 2016.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment. Rancangan yang digunakan adalah pretest-postest design. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Simpang Empat dan SMAN 1 Kisaran. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMAN 1 Simpang Empat kelas X (sepuluh) yang berjumlah 84 orang dan siswi kelas X (sepuluh) SMAN 1 Kisaran. Sampel pada penelitian adalah siswi kelas X dari SMAN 1 Kisaran dan SMAN 1 Simpang Empat masing – masing berjumlah 20 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Pair-t test dan Mann-Whitneydengantaraf kepercayaan 95%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswi SMAN 1 Kisaran dan siswi SMAN 1 Simpang
Empat, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan berikut di bawah ini.
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Data Demografi dan Media Penyuluhan
Data Demografi Media Video Media Leaflet
Jlh % Jlh %
1. Mendapatkan informasi tentang SADARI
a. Pernah 0 0,0 3 15,0
b. Tidak pernah 20 50,0 17 85,0
2. Sumber Informasi
a. Media massa 0 0,0 2 95,0
b. Lain-lain 0 0,0 1 5,0
3. Melakukan SADARI
a. Pernah 1 5,0 0 0,0
b. Tidak pernah 19 95,0 20 100,0
Total 20 100,0 20 100,0
Karakteristik responden pada penyuluhan dengan media video dan media
SADARI masing-masing sebanyak 100,0% dan 85,0%. Sebagian besar responden tidak pernah melakukan SADARI sebanyak 95,0% dan 100%.
Intervensi adalah 6,85 dan mengalami peningkatan setelah intervensi menjadi 13,05 dengan perbedaan sebesar 6,2 yang berarti bahwa rata-rata pengetahuan siswa meningkat sebesar 6,2 setelah diberikan penyuluhan mengenai SADARI dengan media video.
Mean sikap dengan media video sebelum intervensi adalah 42,75 dan mengalami peningkatan setelah intervensi menjadi 70,70 dengan Perbedaan sebesar 27,95 yang berarti bahwa rata-rata sikap siswa meningkat sebesar 27,95 setelah diberikan penyuluhan mengenai SADARI dengan media video. perbedaan sikap lebih besar dari pada pengetahuan, ini berarti Media Sebelum Sesudah bahwa media video lebih efektif digunakan untuk meningkatkan sikap Berdasarkan Tabel 2 diketahui
bahwa mean pengetahuan dengan
Tabel 3. Perbedaan Media Video dan Media Leaflet dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang SADARI di SMAN 1 Simpang
Empat dan SMAN 1 Kisaran
Variabel Mean P Value
Perubaha n
Pengetahua n
Media Video 13,05 0,495 Media Leaflet 13,05
Perubahan Sikap
Media Video 27,95 0,625 Media Leaflet 27
Hasil uji di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan tentang SADARI antara media video dan media leaflet (p=0,495) serta tidak terdapat perbedaan sikap tentang SADARI antara media video dan leaflet (p=0,625) di SMAN 1 Simpang Empat dan SMAN 1 Kisaran.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Responden Pada Kelompok Penyuluhan dengan Media Video Tentang SADARI di SMAN 1 Simpang Empat Tahun 2016
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada variabel pengetahuan, diperoleh bahwa setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan media video terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa SMAN 1 Simpang Empat. Setelah dilakukan penyuluhan dengan media video, seluruh item jawaban pada masing- masing pertanyaan mengalami perubahan. Diperoleh rata-rata pengetahuan yang diberikan penyuluhan dengan media video sebelum intervensi
mengalami dengan media video. Hal ini menunjukkan bahwa media video efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang SADARI.
Berdasarkan analisis statistik terhadap rata-rata nilai pengetahuan dan sikap siswi sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan dengan media video menunjukkan hasil yang signifikan yang berarti terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan dan sikap responden tentang SADARI sebelum dan sesudah diberi penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media video. Hal ini menandakan bahwa media penyuluhan kesehatan dengan media video dapat merubah pengetahuan serta sikap siswa tentang SADARI.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sulastri (2012) di SMAN 9 Balikpapan yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan perubahan pengetahuan pada kelompok eksperimen dengan rerata (49.22) lebih besar daripada kelompok kontrol I (17.36), (p = 0.000) dan untuk perubahan sikap pada kelompok eksperimen (33.46) lebih besar daripada pada kelompok kontrol (25.94), (p = 0.000) sehingga ada perbedaan yang signifikasi penyuluhan kesehatan mengunakan video dalam SADARI terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja putri.
dan efek suara dapat memudahkan audiens memahami isi berita sehingga dapat menambah pengetahuan (Urhuhe, 2016).
Asumsi peneliti, perubahan sikap siswa dalam menanggapi SADARI menjadi lebih baik bukan hanya dipengaruhi oleh peningkatan pengetahuan. Sikap yang baik juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman baik dari keluarga, kerabat maupun teman yang pernah melakukan SADARI serta pengalaman keluarga yang pernah mengalami kanker payudara sehingga muncul motivasi untuk melakukan SADARI.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Responden Pada Kelompok Penyuluhan dengan Media Leaflet Tentang SADARI di SMAN 1 Kisaran Tahun 2016
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah di mengerti, dan gambar- gambar yang sederhana. Leaflet sering di sebut pamflet merupakan selembaran kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang berisi tulisan 200-400 kata dan disajikan secara berlipat. Salah satu kegunaan leaflet adalah untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan karena leaflet dapat dibawa kemana-mana. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy (Notoatmodjo,2012).
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada variabel pengetahuan, diperoleh bahwa setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan media leaflet terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap SMAN 1 Kisaran. Setelah dilakukan penyuluhan
dengan media leaflet, seluruh item jawaban pada masing-masing pertanyaan mengalami perubahan.
Hasil analisis juga menghasilkan nilai rata-rata pengetahuan dengan media leaflet mengalami peningkatan setelah intervensi yang berarti bahwa rata-rata pengetahuan siswa meningkat setelah penyuluhan mengenai SADARI dengan media leaflet.
Hasil analisis statistik terhadap rata-rata nilai pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan dengan media leaflet menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan dan sikap responden tentang SADARI sebelum dan sesudah diberi penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media leaflet. Hal ini menandakan bahwa media penyuluhan kesehatan dengan media leaflet dapat merubah pengetahuan serta sikap siswa tentang SADARI.
Hasil penelitian Melina (2013) juga menyatakan ada perbedaan keterampilan Sadari. Penelitian Nasution (2010) di Kecamatan Padang sidimpuan Selatan Kota Padang sidimpuan bahwa media leaflet memang efektif untuk merubah pengetahuan. Penelitian Yusrawati (2013) di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara bahwa secara rata-rata ada perbedaan yang nyata antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberi leaflet yaitu sebesar 8,40 menjadi 10,55.
(1983) berhubungan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa sumber media melalui gagasan baru melalui penyebaran informasi untuk mempengaruhi motivasi dan sikap dari gagasan baru adalah terbentuknya pengetahuan.
Pengaruh Media Leafleat dan Media Video terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di SMAN 1 Kisaran dan SMAN
1 Simpang Empat
Informasi mengenai SADARI lebih mudah terserap dengan media video karena disertai audio dan visual yang menarik, sehingga praktik-praktik SADARI bisa lebih mudah dilihat karena dapat menampilkan setiap gerakan atau langkah-langkah SADARI, lebih jelas dan kegiatan lebih terarah, sedangkan media leaflet informasi yang diperoleh kurang mendalam karena hanya berupa gambar dan tulisan.
Sulistyorini (2010) mengatakan bahwa sedikitnya pengetahuan dengan menggunakan media leaflet karena tidak dapat memberikan informasi yang mendalam tentang suatu hal dan hanya dapat digunakan oleh orang- orang yang memiliki indra penglihatan yang normal dan sehat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Melina (2014) menyatakan bahwa media video lebih efektif dibandingkan kan dengan media lefleat terhadap keterampilan SADARI. Sulastri (2012) yang meneliti mengenai penggunaan media video dapat meningkatkan perubahan pengetahuan dan sikap pada remaja putri dalam pemeriksaan payudara sendiri.
Berdasarkan pembahasan di atas peneliti berasumsi bahwa media video dan leaflet merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk memperjelas suatu materi dimana kedua media tersebut mempunyai kelebihan masing- masing dalam
menstimulasi indra para peserta didik. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa peserta didik yang menggunakan media video memiliki rata-rata nilai yang lebih baik dibandingkan dengan media leaflet, bukan berarti media leaflet tidak baik digunakan untuk proses
pembelajaran akan tetapi media leaflet dapat digunakan sebagai pendamping dari media lain atau siswi dapat menggunakan media leaflet saat proses pembelajaran, dimana siswi harus lebih mempersiapkan diri supaya hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Media video berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan dan sikap siswi SMAN 1 Simpang Empat dalam upaya deteksi dini kanker payudara dengan SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan.
2. Rata-rata pengetahuan dan sikap siswi SMAN 1 Simpang Empat mengalami peningkatan menjadi baik setelah mendapatkan penyuluhan tentang SADARI menggunakan media video.
3. Media leaflet berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan dan sikap siswi SMAN 1 Kisaran dalam upaya deteksi sini kanker payudara dengan SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan.
media leaflet.
5. Media video lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswi dibanding media leafleat karena video menggunakan efek suara dan gambar yang bergerak sehingga memudahkan responden menerima informasi yang disampaikan.
SARAN
1. Bagi Pemerintah khususnya Dinas Kesehatan diharapkan dapat menerapkan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media video dan leafleat dalam upaya deteksi dini kanker payudara dengan SADARI karena telah terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap.
2. Disarankan kepada siswi SMAN 1 Simpang Empat dan SMAN 1 Kisaran untuk dapat berbagi informasi tentang pentingnya SADARI dalam upaya pencegahan secara dini kanker payudara kepada saudara, sahabat dan orang tua dan dapat menerapkan SADARI dalam kehidupan sehari-hari setelah mencapai usia 20 tahun.
3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat mengkaji dan meneliti lebih lanjut tentang upaya deteksi dini kanker payudara dengan cara SADARI menggunakan metode lain selain video dan leafleat dan memperluas jangkauan sampel yang akan diteliti
DAFTAR PUSTAKA
Amier H. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) pada Siswi SMK PGRI Kab. Pangkep. Makasar: Jurnal Stikes Hasanuddin
Kemenkes RI. 2015. Infodatin Kanker. Jakarata: Kemenkes RI Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Hilangkan Mitos Tentang Kanker. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Meliana, F. Perbedaan Media Pembelajaran Video dan Leafleat Terhadap Keterampilan Sadari ditinjau dari motivasi. Jurnal: Universitas Sebelas Maret
Nasution, N. 2010. Efektivitas Media Promosi Kesehatan (Leaflet) dalam Perubahan Penbgetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan. Medan: Tesis FKM USU Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta
Sulastri. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Video dalam Pememriksaan Payudara Sendiri (sadari) Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Remaja di SMAN 9 Balikpapan. Jakarta: Jurnal Hasanuddin
Sulistyorini, A. 2010. Efektivitas Metode Ceramah dan Leafleat dalam Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas di SMA Negeri Ngrayun. Ponorogo. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Ponorogo.
Urhuhe, D. S. 2015. Pengaruh media leaflet dan media video terhadap pengetahuan dan sikap mahasiswa dalam upaya deteksi dini kanker payudara di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2015. Jurnal. Medan. FKM USU.
Yusrawati. 2013. Efektivitas Metode Simulasi dan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Ibu-Ibu Rumah
Tangga dalam