• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ramelan Subagyo, M.Eng., Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ramelan Subagyo, M.Eng., Sc"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

berkah dan rahmadNya sehingga kegiatan Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik

ke-3 yang bertemakan Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet dan Plastik dalam

Mendukung Hilirisasi Industri dapat diselenggarakan dengan baik dan lancar pada

tanggal 29 Oktober 2014.

Tujuan diselenggarakan Seminar Nasional adalah untuk mengkomunikasikan

hasil litbang bidang kulit, karet dan plastik kepada para peneliti, praktisi dan

pengguna. Kesempatan ini dapat digunakan sebagai forum saling tukar menukar

informasi, ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengembangan potensi para peneliti

serta meningkatkan jejaring kerjasama antar institusi, lembaga litbang, perguruan

tinggi dan industri, sehingga akan terjalin komunikasi ilmiah yang efektif dan efisien.

Dengan telah terselenggaranya Seminar Nasional tersebut maka disusunlah

Prosiding yang bertujuan untuk mempercepat pemasyarakatan hasil-hasil litbang

kepada industri, perguruan tinggi, lembaga litbang dan masyarakat luas. Prosiding

ini menampilkan 24 makalah hasil seleksi dari Tim Editor yang mencakup bidang

kulit, karet, plastik dan pencemaran. Makalah berasal dari berbagai lembaga litbang

dan perguruan tinggi. Selain itu, prosiding juga memuat hasil diskusi selama

kegiatan Seminar Nasional berlangsung.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselenggaranya Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 yang

bertemakan Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet, dan Plastik dalam

Mendukung Hilirisasi Industri tahun 2014 ini. Harapan kami, semoga prosiding ini

dapat bermanfaat bagi industri, perguruan tinggi, lembaga litbang dan masyarakat

luas.

Kepala Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik

(2)
(3)

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Disampaikan pada

SEMINAR NASIONAL KULIT, KARET DAN PLASTIK ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Yth. Para Pejabat di lingkungan Dinas/Perguruan Tinggi atau yang mewakili;

Yth. Para Kepala Balai Besar dan Baristand Industri atau yang mewakili;

Yth. Akademisi, Para Peneliti/Perekayasa

Yth. Para Pelaku dan asosiasi Industri Kulit, Karet dan Plastik;

Yth. Para Peserta Seminar yang berbahagia

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Selamat Pagi &Salam Sejahtera bagi kita semua,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME,

karena atas izin-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul di Balai Besar Kulit, Karet

dan Plastik, Yogyakarta untuk mengikuti acara Seminar Nasional Kulit, Karet dan

Plastik ke-3.

Saya menyambut baik diadakannya seminar nasional ini dengan tema

“Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet dan Plastik dalam rangka Mendukung

Hilirisasi Industri” yang bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil litbang kulit, karet

dan plastik yang dilakukanpara peneliti kepada pengguna (dunia industri), lembaga

litbang, perguruan tinggi, sekolah dan institusi terkait dan meningkatkan jejaring

kerjasama dengan stakeholders.

Saudara-Saudara yang saya hormati,

Sebagaimana diketahui, saat ini sektor industri di tengah kondisi transaksi

berjalan (current account) yang masih defisit disebabkan oleh impor yang cenderung

meningkat berupa impor bahan baku/penolong rata-rata 68,14% (USD 89,5 M) dan

barang modal untuk industri rata-rata 23,96% (USD 31,4 M). Terdapat 9 (sembilan)

kelompok industri(90% dari total industri) yang impornya meningkat pada tahun

(4)

Industri Logam (Ferro dan Non-Ferro); (3) Kelompok Industri Otomotif; (4) Kelompok

Industri Elektronika; (5) Kelompok Industri Kimia Dasar; (6) Kelompok Industri

Makanan, Minuman dan Pakan Ternak; (7) Kelompok Industri Tekstil dan Produk

Tekstil (TPT); (8)Kelompok Industri Barang Kimia lainnya, Plastik, Pengolahan

Karet dan Produk Farmasi (81,99% bahan baku dan bahan penolong); serta (9)

Kelompok Industri Pulp dan Kertas.

Masih cukup tingginya impor bahan baku/penolong dan barang modal tersebut

dikarenakan industri kita masih mengalami berbagai permasalahan, antara lain:

(1) Masih lemahnya daya saing industri nasional;

(2) Belum kuat dan belum dalamnya struktur industri nasional;

(3) Belum optimalnya alokasi sumber daya energi dan bahan baku serta

pembiayaan industri;

(4) Masih banyaknya ekspor komoditi primer (gas, batu bara, mineral logam,

minyak sawit, kakao, karet, kulit); serta

(5) Belum memadainya dukungan sarana prasarana industri seperti kawasan

industri, jaringan energi dan telekomunikasi, transportasi dan distribusi.

Hadirin sekalian,

Seperti yang diketahuiIndonesia adalah negara penghasil karet alam terbesar

kedua setelah Thailand dengan luas areal tanaman karet pada tahun 2011 sekitar

3,46 juta hektar, dengan produksi 3.09 juta ton atau 28,2 % produksi karet alam

dunia (10.97 juta ton), yang terbagi menjadi (i) ekspor 2.60 juta ton (84%) dan (ii)

dalam negeri 0.49 juta ton (16%). Namun tingkat produktivitas hanya berkisar 1,5 –

2,0 ton per hektar per tahun, sedangkan kebun karet Thailand bisa mencapai di atas

3 ton per hektar.

Tingkat penyerapan karet alam untuk industri dalam negeri sangat terbatas,

dimana utuk konsumsi domestik, sekitar 55 % diserap oleh industri ban. Sisanya oleh

industri vulkanisir, industri alas kaki, industri perangkat dari karet dan industri barang

jadi dari lateks.

Permasalahan yang dihadapi oleh industri karet antara lain :

(5)

(2) Sebagian besar dikuasai oleh produk berbasis karet remah (crumb rubber)

(3) Tingkat perkembangan industri hilir karet atau industri barang jadi karet

selain/di luar industri ban selama ini masih belum tinggi.

(4) Industri barang jadi karet di luar ban umumnya dalam skala kecil atau

menengah.

Sementara untuk industri plastik, saat ini potensi konsumsi produk plastik di

Indonesia masih cukup besar dan ini merupakan peluang bagi para produsen

plastik.Permintaan plastik ini utamanya didorong oleh pertumbuhan industri makanan

dan minuman dan FMCG (fast moving consumer good) sebesar 60%.Tercatat tahun

2013 kemarin kebutuhan plastik dalam negeri sebesar 1,9 juta ton, meningkat

22,58% dari 2012, yaitu 1,55 juta ton, dan kebutuhan tersebut diprediksi tiap

tahunnya akan meningkat secara terus-menerus.

Sedangkan dari total kebutuhan dalam negeri tersebut, 794 ribu ton masih harus

diimpor dari luar, dan semakin naiknya kebutuhan plastik tiap tahun tersebut

membuat angka impor juga semakin naik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,

importasi plastik dan barang dari plastik selama 2013 naik 11,7% secara year on

year menjadi 2,48 miliar US Dollar. Adapun impor di periode sebelumnya tahun 2012

sebesar 2,22 miliar US Dollar.

Sebenarnya struktur industri plastik nasional cukup lengkap dari hulu ke hilir,

namun masih terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan industri

plastik tersebut, yaitu : terbatasnya kapasitas produksi akibat sebagian besar bahan

bakunya seperti polipropilen dan polietilena yang masih diimpor; kurangnya

kapasitas oil refinery yang menghasilkan bahan baku naphta; dan kondensat untuk

bahan baku industri petrokimia hulu.

Demikian pula untuk industri kulit, saat ini terkendala dengan minimnya bahan

baku, dimana kebutuhan akan bahan baku kulit sangat tinggi, sementara pasokan

dari dalam negeri masih belum mencukupi sehingga terpaksa mengimpor dari

negara lain. Selain itu kelangkaan bahan baku dikarenakan sejumlah regulasi dari

pemerintah, seperti : (i) Keputusan Presiden No. 40/1997 yang menyatakan bahwa

(6)

menular yang masuk dalam daftar A dari Office International des Epizootis (OIE); (ii)

Undang-undang (UU) No. 6/1992 yang mewajibkan setiap impor komoditi hewan

untuk wajib menjalani pemeriksaan; dan (iii) Peraturan Pemerintah No. 82/2000

Pasal 30 tentang Karantina Hewan, yang memberikan kewenangan untuk menolak

apabila hewan berasal dari negara atau area yang dilarang.

Saudara-Saudara yang saya hormati,

Melihat tantangan dan potensi yang dihadapi oleh industri kulit, karet dan

plastik di atas, BPKIMI khususnya Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik memiliki peran

yang sangat strategis dalam menjawab peluang dan tantangan dalam

pengembangan industri kulit, karet dan plastik dalam rangka mendukung hilirisasi

industri, sekaligus dituntut agar dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian

dalam pengembangan industri substitusi impor dalam rangka mengurangi

impor bahan baku dan barang modal.

Selain itu, lembaga litbang terutama Balai Besar dan Baristand Industri di

lingkungan BPKIMI diharapkan dapat memberikan kontribusinya yang signifikan dan

memiliki komitmen yang lebih kuat terutama dalam berbagai kegiatan yang terkait

dengan :

- Pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri.

- Penyediaan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri.

- Revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi/percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa.

- Peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan HKI.

Saya berharap penyelenggaraan kegiatan ini dapat memberikan pemikiran,

gagasan, ide-ide kreatif dan kesepakatan dalam rangka mencari jalan keluar

terhadap berbagai permasalahan litbang yang dihadapi. Perlu juga dibangun

kolaborasi dan sinergi litbang/joint research untuk menghasilkan produk-produk

litbang yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi pengembangan industri nasional

tidak sekedar untuk menghabiskan anggaran DIPA dan mengejar angka kredit.

Selain itu juga perlu mendorong aplikasi/ komersialisasi hasil-hasil litbang BBKKP

(7)

ekonomis, agar bisa diterapkan pada industri, sehingga pada gilirannya dapat

mendorong industri nasional untuk lebih siap berkompetisi dalam pasar global.

Melihat para peserta dan judul-judul makalah yang disajikan dalam seminar ini

saya merasa senang karena mencakup tiga komoditi sekaligus, yaitu kulit, karet dan

plastik. Selain itu, sesuai dengan tema seminar kali ini, isi dari makalah-makalah

tersebut diharapkan menunjang/mendukung hilirisasi industri secara umum dan

industri kulit, karet dan plastik secara khusus. Saya juga melihat bahwa cakupan

permasalahan yang diangkat dalam makalah-makalah ini cukup lengkap, dari

hulu-bahan baku sampai hilir-barang jadinya serta juga isu pencemaran yang merupakan

isu sangat penting dalam kaitan dengan industri ramah lingkungan.

Saya menyampaikan penghargaan pula kepada Balai Besar Kulit, Karet dan

Plastik yang telah berhasil menghimpun berbagai makalah seminar ini dari berbagai

pihak, yang tentu saja dapat meningkatkan jejaring kerja dengan berbagai pihak

dalam rangka bersama-sama melakukan upaya peningkatan hilirisasi industri.

Saudara-Saudara sekalian,

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan saya menyampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Peneliti dan Panitia dengan

seluruh pihak yang terkait dengan terselenggaranya rangkaian kegiatan ini.

Kepada seluruh peserta, saya mengucapkan selamat mengikuti kegiatan

Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik. Semoga dengan kegiatan ini dapat

menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penelitian di BBKKP dan

dapat meningkatkan jejaring kerjasama dengan stakeholders.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Sambutan Kepala BPKIMI iii

Daftar Isi ix

1. Bahan Penyamak Baru dan Percepatan Proses untuk Produksi Kulit Samoa (Chamois Leather).

Ono Suparno

1 - 18

2. Kajian Produk Karet dari Lateks Alam Vulkanisasi Iradiasi.

Samin Prihatin, Marga Utama dan Wiwien Andriyanti

19 - 54

3. Bioplastic as A Matrix of Biocomposite.

Alva E. Tontowi

55 - 66

4. Penelitian Pembuatan Kulit Jaket Ramah Lingkungan Menggunakan Bahan Penyamak Nabati.

Prayitno

67 - 83

5. Tinjauan Penggunaan Advanced Oxidation Processes(AOPs) untuk Pengolahan Air Limbah Industri Penyamakan Kulit.

Muhammad Sholeh, Ike Setyorini

85-105

6. Penentuan Waktu Oksidasi untuk Proses Penyamakan Kulit Samoa dengan Minyak Biji Karet dan Oksidator Natrium Hipoklorit.

Ono Suparno, Irfina Febianti

107-121

7. Kajian Penentuan Kadar Formaldehid Bebas dalam Produk Kulit Jadi dan Barang Kulit dalam rangka Dukungan terhadap Penerapan Ekolabel.

Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyamurti

123-136

8. Vermikompos Limbah Fleshing untuk Tanaman Cabe Merah

(Capsicum annuum.L).

Prayitno

137-150

9. Pemanfaatan Gelatin dari Kulit Limbah sebagai Renewable

Flocculants untuk Aplikasi Proses Pengolahan Air

Sugihartono

151-167

10. Penelitian Penggunaan Anti Buih terhadap Deterjen (Degreasing

Agent) dan Pengolahan Air Limbah Industri Penyamakan Kulit.

Sri sutyasmi

169-186

11. Pengurangan COD Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Metode Elektrofenton.

Muhammad Sholeh, Supraptiningsih, Wahyu Pradana Arsitika

(10)

12. Kajian Teknologi Nano dalam Meminimasi Limbah pada Proses Penyamakan Kulit.

Prayitno

195-210

13. Model Pengembangan Industri Hilir Pengolahan Karet di Provinsi Jambi.

Dompak MT Napitupulu, Zulkifli A, Elwamendri

211-223

14. Pengaruh Ukuran Partikel Abu Sekam Padi dan Anti Oksidan Terhadap Karakteristik Vulkanisasi Kompon Pegangan Setang Kendaraan Bermotor Roda Dua.

Hari Adi Prasetya

225-235

15. Sifat Termal, Swelling dan Morfologi Vulkanisat Campuran Pale Crepe/SBR.

Arum Yuniari

237-248

16. Pembuatan Tepung Lateks dengan Metode Aliran Bahan dan Udara Panas Berlawanan Arah di dalam Tabung Silinder.

Nasruddin

249-260

17. Karakteristik Kompon Karet dengan Menggunakan Bahan Pewarna dan Bahan Pengisi dari Bahan Alami.

Rahmaniar, Amin Rejo, Gatot Priyanto, Basuni Hamzah

261-274

18. Korelasi Penggunaan Asam Formiat terhadap Kadar Amonia dalam Peningkatan Mutu Produk Karet Sheet.

Januar Arif Fatkhurahman dan Ikha Rasti Julia Sari

275-288

19. Tinjauan Statistik Pengaruh Koagulan Kalsium Nitrat terhadap Kekuatan Film Lateks Karet Alam.

Ihda Novia Indrajati, Indiah Ratna Dewi

289-304

20. Perkembangan Plastik OXO-Degradabel. Isananto Winursito

305-321

21. Pati Sagu Termodifikasi sebagai Bahan Starch-Based Plastics. Indah Yuliasih dan Titi Candra Sunarti

323-343

22. Studi Karakteristik Komposit Kulit Kras Dan Rami Dengan Matrik Resin Epoksi sebagai Bahan Tahan Impak.

Aris Budianto Heru Santoso BR

345-365

23. Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Sifat Fisik Mekanik Kemasan Plastik Ritel.

Indah Yuliasih dan Biantri Raynasari

367-379

24. Mekanisme Reaksi Degradasi Plastik Oxo-Degradabel.

Isananto Winursito

381-391

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan suatu pembatasan yang mudah dimengerti oleh pihak lain dan penelitian dapat lebih terarah, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas

Tugas PPAT ini diatur dalam Pasal 2 PP Nomor 37 Tahun 1998 yang menyatakan bahwa tugas PPAT adalah melaksanakan sebagaian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat

Eksploitasi secara ekonomi terhadap anak jalanan merupakan suatu tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh seseorang dengan cara memanfaatkan waktu dan tenaga anak

Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida.Selain

Berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis yang dikemukakan di atas, Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:.. 1) Menghubungkan gambar,

ehingga hal ini berarti setiap perjanjian yang mencantumkan klausula arbitrase atas suatu perjanjian arbitrase yang dibuat oleh para pihak menghapuskan kewenangan

Peta anomali Bouguer memperlihatkan Tinggian Semitau anomali 40-60 mGal yang terbentuk di selatan dan dibagian utara dan Cekungan Ketungau terbentuk pada anomali 4-40 mGal

Penelitian tentang penegakan hukum yang dilakukan Polres dalam menanggulangi penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana kekerasan perempuan dan anak di Wilayah