• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERIAL LOGAM DAN NON logam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERIAL LOGAM DAN NON logam "

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

MATERIAL LOGAM DAN NON-LOGAM SERTA SIFAT-SIFATNYA

A. Bahan Logam

Bahan logam terdiri dari logam ferro dan non ferro 1. Logam Ferro

Logam ferro adalah suatu logam yang mengandung unsur besi . Bahan dasar logam ferro adalah unsure fe dan C , tatapi ada unsure lain yang kadarnya lebih rendah. Contoh logam ferro antara lain :

a. Besi tuang

Besi tuang adalah campuran antara besi dan karbon 4%,

Sifat besi tuang antara lain : rapuh, tidak dapat ditempa dan sukar dilas .

Banyak digunakan untuk membuat : komponen mesin bubut, blok silinder, meja datar dan cincin torak.

b. Besi tempa

Besi tempa adalah campuran antara besi murni 99% dan sedikit rongsokan. Sifatnya liat dan dapat ditempa.

Banyak digunakan untuk membuat rantai dan jangkar. Fasa besi tempa berupa ferit (alpha), didalamnya terdapat sisa terak yang masih terperangkap. Terak tersebut banyak mengandung silikat (silikon oksida), bentuknya menyerupai fiber (cukup kuat). Sifat dari besi tempa ini Ulet dan cukup kuat. Contoh komposisi dari besi tempa :

- Carbon : 0.06%

Besi tempa digunakan pada bangunan kereta api, bangunan kapal laut, industri minyak, tujuan arsitektur, perlengkapan pertanian, dll. Umumnya, pembuatan dari besi tempa ini menggunakan dapur puddle (dapur aduk

c. Baja lunak

Baja lunak adalah ampuran antara besi dengan karbon 0,1 – 0,3 %. Sifatnya dapat ditempa dan lunak,

Digunakan u/ membuat Mur dan baut. d. Baja karbon sedang

Baja karbon sedang adalah campuran antara besi dan karbon 0,4 – 0,6 %

Banyak digunakan u/ membuat rel kereta api, poros, atau untuk membuat alat pertanian. e. Baja karbon tinggi

Baja kabon tinggi adalah campuran antara besi dan karbon 0,7 – 1,5 % Sifatnya dapat ditempa dan disepuh.

Ferrous (besi)

1. Wrought Iron (besi tempa)

Fasa besi tempa berupa ferit (alpha), didalamnya terdapat sisa terak yang masih terperangkap. Terak tersebut banyak mengandung silikat (silikon oksida), bentuknya menyerupai fiber (cukup kuat). Sifat dari besi tempa ini Ulet dan cukup kuat. Contoh komposisi dari besi tempa :

(2)

- Mangaan : 0.045% - Silicon : 0.101% - Phospor : 0.068%

- Sulfur (belerang) : 0.009% - Terak (dalan berat) : 1.97%

Besi tempa digunakan pada bangunan kereta api, bangunan kapal laut, industri minyak, tujuan arsitektur, perlengkapan pertanian, dll. Umumnya, pembuatan dari besi tempa ini menggunakan dapur puddle (dapur aduk)

a. Baja paduan rendah, yaitu : bila jumlah unsur tambahan selain karbon lebih kecil dari 8%, misalnya : suatu baja terdiri atas 1,35%C; 0,35%Si; 0,5%Mn; 0,03%P; 0,03%S; 0,75%Cr; 4,5%W [Dalam hal ini 6,06%<8%]>

b. Baja paduan tinggi, yaitu : bila jumlah unsur tambahan selain karban lebih dari atau sama dengan 8%, misalnya : baja HSS (High Speed Steel) atau SKH 53 (JIS) atau M3-1 (AISI) mempunyai kandungan unsur : 1,25%C; 4,5%Cr; 6,2%Mo; 6,7%W; 3,3%V.

Tujuan utama dari penambahan unsur paduan sebenarnya untuk memperbaiki sifat-sifatnya seperti : kekuatan tarik, kekuatan impak, ketahanan korosi, ketahanan panas, dll.

Pada baja HSS (contoh diatas) mempunyai sifat keras, ulet, tahan temperatur tinggi, dll.

2. Logam non ferro

B. Bahan Non Logam

C. 1. Lead, Timbal, Timah hitam, Plumbum (Pb)

D. Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet, memiliki warna putih terang yang

sangat jelas terlihat pada patahan atau pecahannya. Timah Hitam memiliki berat jenis (?) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm3 dengan titik cair 3270C, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengankadar yang sangat kecil. Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya. Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja atau logam Non Ferro lainnya yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang disebut sebagai baja Otomat.

E. 2. Titanium (Ti)

F. Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang kuat seperti baja dan stabil hingga

temperature 4000C, tahan korosi dan memiliki berat jenis (?) = 4,5 kg/dm3. Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada baja serta sebagai bahan paduan dengan Aluminium dan logam lainnya. Titanium (Ti) memiliki titik cair 16600C dan kekuatan tarik 470 N/mm2 serta densitas 56 %. Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak tahun 1789 dalam bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian penting dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda pemurnian Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine, kemudian dengan Magnesium dan denganSodium pada suhu pemanasan antara 8000C hingga 9000C yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atau Sodiumcloride.

G. Proses pencairan dan penuangan Titanium (Ti) kedalam bentuk Ingot memerlukan teknik

(3)

itu sendiri dimana Titanium cair berhubungan dengan udara (Oxygen) yang merupakan komponen dari proses pencairan tersebut. Titanium cair mengikat electrode yang merupakan larutan Titanium kasar, sedangkan electrode itu sendiri tergantung pada bagian atas dari dapur pemanas, dalam keadaan yang demikian ini gas argon dihembuskan untuk memvacumkan ruangan serta cairan, bersamaan dengan itu dialirkan pula air pendingin. Dengan demikian serbuk Titanium akan terkumpul dibagian dasar dari dapur pemanas tersebut, selanjutnya setelah membentuk ingot diproses lagi melalui proses tempa (Forging), rolling, drawing atau extrusing. Dapur pemanas ini biasanya berkapasitas sampai 2 Ton.

H. 3. Nickel, Nickolium (Ni)

I. Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang terdapat pada endapan terak bumi yang

biasanya tercamppur dengan bijih tembaga. Oleh kerena itu diperlukan proses pemisahan dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat Nickel tersebut. Dalam beberapa hal Nickel memiliki kesamaan dengan bijih logam yang lain seperti juga besi selalu memiliki sifat-sifat yang buruk seperti titik cair yang rendah kekuatan dan kekerasannya juga rendah, tetapi juga memiliki keunggulan sebagaimana pada Nickel ini ialah ketahanannya terhadap berbagai pengaruh korosi dan dapat mempertahankan sifatnya pada temepratur tinggi. Oleh karena itu

J. Nickel banyak digunakan sebagai pelapis dasar sebelum pelapisan dengan Chromium,

dimana Nickel dapat memberikan perlindungan terhadap berbagi pengaruh gangguan korosi pada baja atau logamlogam lainnya.

K. Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang

sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai Sulfida. Setelah proses penambangan bijih itu dipecah dan dilakukan pemisahan dari berbagai unsur yang mengandung batuan yang mengapung. Kemudian sulfide Nickel dan Sulfide Tembaga dipisahkan melalui proses pengapungan. Proses berikutnya ialah pemanggangan Sulfide Nicel untuk menggerakan Sulphur, selanjutnya dituangkan kedalam bejana, untuk selnjutnya dilakukan pemurnian melalui proses oxidasi sebagaimana dalam proses Bessemer dalam pemurnian baja.

L. Dari proses ini akan diperoleh 48 % Nickel dan 27 % Tembaga. Selanjutnya dipanaskan

bersama Sodium Sulfat dengan pemanasan kokas untuk memperoleh larutan Tembaga Nickel dan Sulfide Besi, kemudian dituangkan kedalam ladle untuk dilakukan pemadatan, Selama pendinginan Tembaga dan Sodium mengapung keatas dan ketika terjadi pemadatan Nickel dan Tembaga akan terpisah oleh tiupan atau pemukulan. Proses pemurnian lajut dilakukan dengan electrolisa dengan terlebih dahulu disinter sehingga berbentuk Briket, atau dapat juga engan proses ‘carbonil’ jika tresedia cukup daya listrik dimana serbuk Nickel dipanggang untuk menhilangkan sisasisa Sulphur dan Besi kemudian direduksi oleh Hydrogen. Dengan demikian maka oxide logam akan keluar dan membentuk uap, akan terbang dan membentuk gas Nickel carbonil yang kemdian mencair karena pengaruk Carbonmonoxide serta akan mengalir melalui kulit endapan Nickel.

M. Pemakaian Nickel

N. Secara komersial Nickel banyak digunakan secara murni terutama untuk peralatan-peralatan

yang menuntut ketahanan korosi yang tinggi, seperti peralatan dalam industri makanan , industri kimia, obat-obatan serta peralatan kesehatan, industri petroleum dan lainlain. Nickel dapat dibentuk melalui proses panas maupun dingin, memiliki sifat mampu tempa, mampu mesin dengan pemotong HSS. Dapat dikerjakan dengan Cupping, Drawing, Spining, Swaging, Bending, dan Forming. Penyambungan dapat dilakukan dengan pengelasan, penyolderan, Brazing dan Welding.

(4)

P. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek

dengan titik cair yang rendah yakni 2320C. Logam ini memiliki sifat ketahanan korosi yang tinggi

Q. bnayak digunakan sebagai bahan pelapis pada plat baja, digunakan sebagai kemasan pada

berbagai produk makanan karena Timah putih ini sangat tahan terhadap asam buah dan Juice. Fungsi kegunaan yang lain ialah sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur serta sebagai unsur paduan pada bahan-bahan yang memiliki titik cair rendah. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) paling banyak digunakan sebagai timah pateri serta paduan pada logam-logam bantalan seperti Bronzes dan gunmetal atau ditambahkan sedikit pada paduan Tembaga Seng (Kuningan, Brasses) untuk memperoleh ketahanan korosi. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) diproses dari bijih timah (Tinstone), extracsinya dilakukan melalui pencairan dengan temperature tinggi sehingga timah dapat mengalir keluar dari berbagai unsur pengikatnya.

R. 5. Seng, Zincum (Zn)

S. Seng, Zincum (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 4190C,

sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature pengerjaan antara 1000C sampai 1500C tetapi sampai temperature ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan. Seng memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam pelapisan plat baja sebagai pelindung baja tersebut dari pengaruh gangguan korosi, selain itu Seng juga digunakan sebagai unsur paduan dan sebagai bahan dasar paduan logam yang dibentuk melalui pengecoran. Sekalipun Seng merupakan bahan yang lembek akan tetapi peranannya sangat penting sekali sebagai salah satu bahan Teknik yang memilki berbagai keunggulan, baik digunakan sebagai bahan pelapis pada baja yang tahan terhadap korosi, misalnya untuk atap bangunan, dinding serta container yang juga harus tahan terhadap pengaruh air dan udara serta serangga dan binatang. Seng juga merupakan unsur paduan untuk bahan pengecoran. Bahan baku Seng adalah Sulfida Carbonate, biasanya berada berdekatan dengan Lead atau Timah Hitam atau kadang-kadang juga dengan Silver.

T. Konsentrat biasanya dilakukan dengan Grafitasi atau pengapungan. Proses produksi awal

dilakukan dengan mengurangi kadar Asam sulfat yang terkandung pada Oxide Seng melalui penggarangan. Langkah selanjutnya ialah menggunakan satu Thermal untuk menghasilkan penguapan serta kondensat, dari proses ini akan diperolah 1 hingga 2 % Lead yang diketahui sebagai Spelter atau Seng kasar dengan 99,99 % yang akan diproses lanjut dengan cara elektrolisa serta proses penggarangan, dan melalui proses ini bijih Seng akan melarut didalam Asam Sulphuric sesuai dengan kebutuhannya. Proses berikutnya ialah penggarangan agar unsur Carbon bercampur didalam Briket sebelum pemanasan melalui pengolperasian didalam retor Vertical secara Continyu.

U. 6. Manganese (Mn)

V. Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 12600C Unsur Manganese (Mn) ini

diperoleh melalui proses reduksi pada bijih Manganese sebagaimana proses yang dilakukan dalam pembuatan baja. Manganese digunakan pada hampir semua jenis baja dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki sifat baja tetapi tidak berpengaruh buruk karena didalam baja memiliki kandungan unsur Sulphur. Disamping itu Manganese (Mn) merupakan unsur paduan pada Aluminium, Magnesium ,Titanium dan Kuningan.

W. 7. Chromium (Cr)

X. Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair yang tinggi yakni

(5)

Y. 8. Aluminium (Al)

Z. Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan sangat mengkilap dengan titik cair

6600C sangat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi. Chromium bersifat non magnetic. Secara komersial Aluminium memiliki tingkat kemurnianhingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan dikembangkan melelui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2. Uraian lebih luas tentang Aluminum dapat dilihat pada uraian tentang Aluminium dan paduannya.

AA. 9. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

BB. Tembaga ialah salah satu logam penting sebagai bahan Teknik yang pemakaiannya

sangat luas baik digunakan dalam keadaan murni maupun dalam bentuk paduan. Tembaga memilki kekuatan Tarik 150 N/mm2 sebagai Tembaga Cor dan dengan proses pengerjaan dingin kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2 demikian pula dengan angka

CC. kekerasannya dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan 45 HB dan meningkat

hingga 90 HB melalui proses pengerjaan dingin, dengan demikian juga akan diperoleh sifat Tembaga yang ulet serta dapat dipertahankan walaupun dilakukan proses perlakuan panas misalnya dengan Tempering (Lihat Heat treatment). Sifat listrik dan sebagai penghantar panas yang baik dari Tembaga (Electrical and Thermal Conductor) Tembaga dan menduduki urutan kedua setelah Silver namun untuk ini Tembaga dipersyaratkan memiliki kemurnian hingga 99,9 %. Salah satu sifat yang baik dari tembaga ini juga adalah ketahanannya terhadap korosi atmospheric bahkan jenis korosi yang lainnya . Tembaga mudah dibentuk dan disambung melalui penyolderan (Soldering), Brazing dan pengelasan (Welding). Untuk membahas lebih jauh tentang Tembaga ini dapat dilihat pada uraian tentang Tembaga dan paduannya.

DD. 10. Magnesium (Mg)

EE.Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik cair 6510C yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama dengan Aluminium. Perbedaan titik cairnya sangat kecil tetapi sedikit berbeda dengan Aluminium terutama pada permukaannya yang mudah keropos bila terjadi oxidasi dengan udara. Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan kandungan unsur garam kekuatan oxid dari Magnesium akan menurun, oleh kerana itu perlindungan dengan cat atau lac (pernis) merupakan metoda dalam melidungi Magnesiumdari pengaruh korosi kelembaban udara. Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Magnesium memilki sifat yang lembut walaupun dengan elastisitas yang rendah. Untuk mengetahui berbagai hal tentang Magnesium ini dapat dilihat pada pembahasan tentang Magnesium dan paduannya.

FF.11. Antimony, Stibium (Sb)

GG. Antimony, Stibium (Sb) ialah logam yang berwarna putih kelabu terang, Antimony,

Stibium memiliki titik cair 6300C, Logam ini diperoleh dari mineral Stibnite (Sb2S3), Tetrahednite (Cu3SbS3) dan Famantinite (Cu3SbS4) dan dari kedua bahan mineral inilah Antimony, Stibium (Sb) dibuat melalui penguapan, akan tetapi karena tidak mencukupi maka terpaksa dilakukan extracsi pada Stibinite. Antimony, Stibium (Sb) digunakan dalam pemenuhan kebutuhan bahan yang digunakan pada temperature rendah, sebagai logam-logam bantalan yang dipadu dengan lead (timah hitam) dan akan mempengaruhi kekerasan dari Timah hitam itu sendiri.

HH. 12. Bismuth (Bi)

II. Bismuth ialah logam berwarna putih kelabu kemilau, sifat Bismuth sangat keras dan rapuh

(6)

diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses Pemisahannya dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai perlakuan. Bismuth digunakan sebagai unsur paduan dengan logam lain yang memiliki titik cair rendah.

JJ. 13. Boron (B)

KK. Boron (B) memiliki titik cair 23000C dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan

terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka (rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapiu Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, perlatan cetakan pasir Sand Blasting Gauge, pivot serta permukaan bearing. Boron dibuat dlkam bentuk bubukan sehingga pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.

LL.14. Cadmium (Cd)

MM. Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan

lembek dengan titik cair hanya 3210C, sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelkindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).

NN. 15. Cerium (Ce)

OO. Cerium (Ce) disebut sebagai logam langka (rare earth-metal), memiliki titik cair

6400C dapat ditambahkan kedalam besi tuang untuk pembuatan electrode, pembuatan busur listrik atau sebagai bahan batu pemantik (lighter flints).

PP.16. Cobalt (Co)

QQ. Cobalt (Co) ialah LOgam yang brwarna putih silver ini memilki titik cair 14900C

dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel. Cobalt

SS.Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum yang memiliki titik cair 24540C sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dank eras serta

skala kecil dengan logam murni lainnya serta Sulphide (HgS) yang dapat dilakukan extraksi melalui pemanasan sederhana yang kemudian diproses secara destilasi, jika perlu dilakukan penegrjaan lanjut untuk menghilangkan kadar Seng dan Cadmium. Mercury digunakan dalam Thermometer dan Barrometer serta saklar atau electrical Switches.

YY. 20. Molybdenum (Mo)

ZZ.Molybdenum (Mo) ialah Logam yang berwarna putih Silver dengan titik Cair 26200C. Terdapat dalam bentuk Sulphide serta berbagai Oxid pada berbagai jenis Logam. Molybdenum (Mo) digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan Besi Tuang (Cast Iron).

(7)

BBB. Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan

sangat mengkilap dengan titik cair 17730C dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum (Pt) sangat cocok digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum (Pt) terdapat dalam paduan logam mulia serta endapan Tembaga-Nickel. Platinum (Pt) dapat pula diperoleh melalui proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel. Platinum (Pt) digunakan sebgai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.

CCC. 22. Palladium (Pd)

DDD. Palladium (Pd) termasuk dalam kelompok Platinum yakni logam yang berwarna

putih dan sangat ulet, mudah dibentuk dan tahan terhadap oxidasi. Palladium (Pd) memiliki titik cair 15550 C. Palladium (Pd) sering dipadukan dengan Silver yang dapat menggantikan Platinum dalam pembuatan Contact Point dan akan memiliki sifat kekerasan yang tinggi dengan ketahanan korosi yang berbeda dengan Silver.

EEE. 23. Rhodium (Rh)

FFF. Rhodium (Rh) juga merupakan salah satu dari logam dalam kelompok Platinum,

Rhodium (Rh) memiliki titik cair 19850C sangat tahan terhadap berbagai bentuk pengaruh asam. Digunakan sebagai bahan pelapis logam lain serta sebagai unsur paduan pada Platinum dalam pembuatan kawat tahanan (Resisitor) pada Thermocouple.

GGG. 24. Silver, Argentum (Ag)

HHH. Silver, Argentum (Ag) adalah salah satu logam mulia yang memiliki titik cair 9600C

terdapat dalam skala kecil dan terpadu pada Tembaga dan mas. Silver memiliki conduktifitas listrik yang paling tinggi disbanding dengan logam lainnya dan digunakan dalam kontak listrik juga dalam “Siver solders” serta bahan pelapis logam lain.

III.25. Selenium (Se)

JJJ. Selenium (Se) memiliki titik cair 2200 C dan dapat diperoleh melalui proses extraksi dari logam lain termasuk pada Tembaga. Sifat yang lain dari Selenium ialah memiliki sifat hantaran listrik yang baik dan menjadi alternative pilihan dalam pemakaian ringan serta digunakan pula dalam photoscell serta digunakan sebagai unsur paduan pada Tembaga untuk meningkatkan sifat mampu mesin dari tembaga tersebut.

KKK. 26. Tantalum (Ta)

LLL. Tantalum (Ta) logam yang berwarna putih dan dapat dibentuk melalui proses

pengerjaan dingin. Proses pengerjaan panas dapat meningkatkan angka kekerasannya secara drastic. Tantalum (Ta) memiliki titik cair 32070C dan digunakan dalam perkakas Cementite Carbide dan sebagai tambahan unsur paduan pada logam non-Ferro.

MMM. 27. Tellurium (Te)

NNN. Tellurium (Te) memiliki titik cair 4520C sedikit ditambahkan pada Timah Hitam

akan meningkatkan kekerasannya, dan jika ditambahkan pada Tembaga akan memberikan sifat free-Cutting.

OOO. 28. Thorium (Th)

PPP. Thorium (Th) sangat lunak seperti timah hitam (Lead) dan dapat mencair pada

temperature 18270C. Thorium (Th) digunakan sebagai unsur paduan pada Tungsten dalam pembuatan kawat filament serta digunakan pula dalam paduan Magnesium untuk menghasilkan sifat Creep resistance.

QQQ. 29. Tungten, Wolfram (W)

RRR. Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 34100C berwarna kelabu, sangat keras dan

rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Bahan dasar dari Tungten,

SSS. Wolfram (W) ini ialah Oxide mineral dan diperoleh melalui proses reduksi. Tungten,

(8)

serta digunakan pula sebagai unsur paduan pada alat potong (Tool Steel) yakni sebagai bahan High Speed Steel (HSS) atau baja kecepatan tinggi, baja Magnet serta dibentuk melalui proses sintering untuk bahan perkakas.

TTT. 30. Vanadium (V)

UUU. Vanadium (V) akan mencair pada Temperatur diatas 19000C, logam yang berwarna

putih ini sangat keras, jika ditambahkan pada baja sebagai unsur paduan akan menambah kekenyalan dari baja tersebut.

VVV. 31. Beryllium (Be)

WWW. Beryllium (Be) Logam yang berwarna kelabu ini memiliki sifat yang sangat keras

dengan titik cair 12850C tetapi lebih ringan dari pada Aluminium. Beryllium memiliki sifat yang rendah dalam peredaman Neutronnya pada arah memotong sehingga tidak bereaksi terhadap berbagai bentuk dan derajat Neutron yang dilaluinya. Beryllium (Be) merupakan logam yang memiliki sifat thermal konduktor serta tegangan yang baik dan stabil pada Temperatur tinggi namun keuletannya rendah. Oleh karena itu proses metallurgy bubukan (Powder metallurgy) bukan metoda yang baik dalam pembentukan dengan bahan Beryllium ini.

XXX. Beryllium didapat dari Aluminium Beryllium Silikat “Beryl’ dengan hanya

menghasilkan 3,5 % Beryllium. Proses extraksi pada bahan Berylium memerlukan biaya proses dan Teknik yang terpaksa melebihi penghasilan Karen proses yang sangat sulit terutama dalam proses menetralisir unsur zat beracun. Beryllium kadang-kadang digunakan sebagai unsur paduan pada Tembaga paduan, namun karena kebutuhan Beryllium meningkat dalam bentuk Beryllium murni Tempa untuk industri pesawat terbang dan laras senapan (Guided Missiles), maka fungsiTembaga paduan dengan unsur Beryllium sedikit berkurang. Beryllium dapat dibentuk dengan pengecoran kedalam bentuk ingot, bentuk-betuk batangan dirol panas (Hot-rolling processes), extrusion dan kemudian pemesinan.

YYY. Beryllium dengan pembentukan melalui powder metallurgy dipecah menjadi serbuk

yang kemudian disinter menjadi bentukbentuk balok. Balok-balok Beryllium ini memiliki kekuatan tarik 310 N/mm2 , perpanjangannya dapat ditingkatkan hingga 10 % jika dikbentuk ulang melalui pengerolan. Beryllium yang dibentuk melalui proses Sintering ini dapat dikerjakan mesin (Machining) dengan alat potong Carbide dengan hasil yang halus seperti Grey Cast Iron. Beryllium disambung dengan menggunakan metoda las busur dan spot-welding antar Beryllium dan dengan logam lain.

ZZZ. 32. Hafnium (Hf)

AAAA. Hafnium (Hf) memiliki sifat yang sama dengan Zirconium dan termasuk logam berat,

memiliki kekuatan tarik 340 N/mm2, angka kekerasannya 180 HV serta titik cairnya 21300C. Hafnium (Hf) dapat dibentuk dengan mesin pada putaran rendah. Penyambungan Hafnium akan sangat cocok dengan memberikan arus tinggi, Hafnium digunakan sebagai bahan pembuatan pengatur tekanan, water cooler reaktror dan lain-lain. Hal ini karena sifat Hafnium yang dapat meredam Neuton serta bebas pengaruh radiasi yang merugikan.

BBBB. 33. Zirconium (Zr)

CCCC. Zirconium (Zr) ialah logam yang berwarna putih-silver memiliki titik cair 18520C

(9)

sebagai unsur paduan dengan bahan-bahan lain seperti timah putih (Tin), Besi, Chromium, Nickel, Tembaga dan Molybdenum.

DDDD. 34. Niobium (Nb)

EEEE. Niobium ialah logam yang sangat ulet (ductile) dan lunak dengan kekuatan tarik 280

N/mm2 dan titik cairnya 24690C. Keuletan dari sifat Niobium ini ialah karena pengaruh Oxygen dan Carbon, pengerjaan panas serta udara. Niobium yang dibentuk menjadi plat tipis dapat dilas dengan resistance-Welding, sedangkan untuk bahan yang tebal diatas 0,5 mm harus dilas dengan Argon-arc atau Argon-arc Spot welding. Niobium digunakan dan dikembangkan pemakaiannya untuk memenuhi kebutuhan bahan dlam Teknologi Nuclear serta bahan pembuatan Turbine gas.

Keramik

Keramik merupakan campuran antara komponen logam dan nonlogam. Kebanyakan keramik adalah hasil dari oksidasi dan karbonasi. Bahan-bahan yang termasuk ke dalam jenis keramik adalah yang tersusun dari mineral tanah liat, semen, dan kaca. Bahan keramik biasanya digunakan sebagai isolasi aliran listrik dan panas, dan memiliki sifat lebih tahan terhadap suhu yang tinggi dan lingkungan yang keras dibandingkan dengan logam dan polimer, sifatnya keras tetapi sangat rapuh.

Karakteristik struktur ,sifat keramik dan Teknik pemerosesan keramik

(10)

Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda atau minimal terdiri dari 2 jenis unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatanantara ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan logam. Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik secara signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal ataudalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan dan sifat-sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin tinggi kekuatan dan ketangguhannya.

Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatanantara. Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada

ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan sifat liat ataudapat di

deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan logam biasa.

Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya merupakan ikatan campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat dimengerti apabila mengingat bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari polyhedron koordinasi, dimana satuan kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa anion. Salah satu contoh adalah silikat yang merupakan bahan baku penting bagi keramik.

(11)

Secara umum kramik merupakan paduan antara logam dan non logam , senyawa paduan tersebut memiliki ikatan ionik dan ikatan kovalen . untuk lebih jelasnya mengenai sifat-sifat kramik berikut ini akan dijelaskan lebih detail.

a. Sifat Mekanik

Keramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan korosi. Selain itu keramik memiliki kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi. Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit. Di dalam keramik, karena kombinasi dari ikatan ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah bergeser.

Faktor rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat.Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putusyang dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang kristal yang teratur, sehingga permukaan putus kemungkinan besar terjadi. Kekuatan tekan penting untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti bangunan. Kekuatan tekan keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk memperbaiki sifat ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan

b. Sifat Termal

Sifat termal bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansitermal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan olehpadatan antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatantersebut.

Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom yang ringan. Jadigetaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak padakisi kristalnya.

Sebagian besar keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada temperatur yang tinggi material ini dapat bertahan dari deformasi dan dapat bertahan dibawah tekanan tinggi. Akan tetapi perubahan temperatur yang besar dan tiba-tiba dapat melemahkan keramik. Kontraksi dan ekspansi pada perubahan temperatur tersebutlah yang dapat membuat keramik pecah.

c. Sifat elektrik

(12)

menghantarkan elektron bila energi ambangnya dicapai, dan oleh karena itu disebut semikonduktor. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya memiliki hambatan = 0. Akhirnya, keramik yang disebut sebagai piezoelektrik dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.

Elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi,sehingga sebagian besar keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat ditingkatkan dengan memberikan ketakmurnian. Energi termal juga akanmempromosikan elektron ke pita konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitasmeningkat (hambatan menurun) dengan kenaikan suhu.

Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan bagian bahan “canggih” yang sering digunakan sebagai sensor. Dalambahan piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan menginduksipolarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut mengubah tekananmekanis menjadi tegangan listrik. Bahan piezoelektrik digunakan untuk tranduser,yang ditemui pada mikrofon, dan sebagainya.

Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion. Sifat ini dapat diubah-ubah dengan merubah komposisi, dan merupakan dasar banyakaplikasi komersial, dari sensor zat kimia sampai generator daya listrik skala besar.Salah satu teknologi yang paling prominen adalah sel bahan bakar.

d. Sifat Optik

Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, ataudipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, danbiasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang transparan, seperti gelas,mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelasterfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalahpolarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalahdistorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi,sebagian energi dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya panas.

e. Sifat kimia

(13)

2 – TiO 2 demikian juga berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis, yang memanfaatkan aksi katalitik dari titik bersifat asam dan basa pada permukaan.

f. Sifat fisik

Sebagian besar keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan material lain seperti logam ringan dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik biasanya memiliki densitas yang kecil. Sebagian keramik yang ringan mungkin dapat sekeras logam yang berat. Keramik yang keras juga tahan terhadap gesekan. Senyawa keramik yang paling keras adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan kedua dalam bentuk kristal kubusnya. Aluminum oksida dan silikon karbida biasa digunakan untuk memotong, menggiling, menghaluskan dan menghaluskan material-material keras lain.

III. Contoh

Keramik adalah material anorganik dan non-metal. Umumnya keramik adalah senyawa antara logam dan non logam. Untuk mendapatkan sifat-sifat keramik biasanya diperoleh dengan pemanasan pada suhu tinggi. Keramik:tradisional , modern .

Keramik tradisional :biasanya dibuat dari tanah liat .

Contoh: porselen, bata ubin, gelas dll.

Keramik modern : mempunyai ruang lingkup lebih luas dari keramik tradisional dan mempunyai efek dramatis pada kehidupan manusia seperti pemakaian pada bidang elektronik, komputer, komunikasi, aerospace dll.

IV. Teknik pemerosesan keramik

a. Pembubukan

Bahan-bahan dasar keramik umumnya berbentuk bubukan. Bahan dasar tersebut dapat diperoleh dengan metode konvensional atau non konvensional. Metode konvensional misalnya kalsinasi; yaitu menguraikan suatu bahan padatan menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana; Milling yaitu menggiling atau menghaluskan bahan; mixing yaitu mencampurkan beberapa bahan menjadi satu bahan. Sedangkan metode nonkonvensional misalnya teknik larutan sepaerti metode sol-gel, metode fase uap, atau dekomposisi garam. Dalam proses pembubukan tersebut , seringkali harus ditambahkan bahan penstabil agar suhu dapat diturunkan atatu bahan organik yang berfungsi sebagai pengikat atau pelunak bubukan sehingga mudah dibentuk.

b. Pembentukan

(14)

cetak lepas, yaitu dicetak hingga kering lalu dilepas; metode cetak balut yaitu bahn dibiarkan tetap berada daalm cetakn atau cetak injeksi yaitu bahan dimasukan ke dalam cetakan dengan cara

diinjeksikan ke dalamnya.

c. Penekanan

Penekanan atau disebut juga kompaksi dilaukan untuk membentuk serbuk keramik menjadi suatu bentuk padatan berupa pelet mentah. Pelet mentah adalah serbuk yang telah menjadi bentuk padat tetapi belum disinter. Prosedur dasar penekanan dibagi menjadi 3 yaitu:

 Uniaxial

Serbuk dibentuk dalam cetakan logam dengan penekanan satu arah. Penenkanan ini dapat memproduksi banyak pelet dan tidak mahal dibanding metode lain. Berdasarka cara kerjanya, penekanan ini dibagi menjadi 3 yaitu : single action uniaxial pressing, double action uniaxial pressing, dan uniaxial pressing with a floating mould or die.

 Isostatik: Penekanan serbuk dilakukan dengan menggunakan cairan.

 Hot pressing:Penekanan dilakukan secar simultan denga perlakuan panas pada serbuk.

d. Sintering

Sintering adalah metode pemanasan yang dilakukan terhadap suatu material ( biaasnya dalam bentuk serbuk) pada suhu dibawah titik lelehnya sehingga menjadi bentuk padatan . Serbuk berubah menjadi padatan karena pada suhu tersebut partikel-partikel akan saling melekat. Setelah disintering bentuk porositas berubah cenderung berbrntuk bola. Selain itu semakin lama dipanaskan bentuk pori akan semakin kecil. Karena itu ukuran sampel yang telah disinter akan semakin kecil juga. Sintering terbagi menjadi 2 jenis, yaitu berdassarkan ada tidaknya fase cair selama proses sintering. Sintering yang terjadi disertai adanya fase cair disebut sintering fase cair, dan sintering yang terjadi

tanpa fase cair disebut sintering padat.

Tahap sintering dilakukan untuk memadat kompakan bahan, yang sudah dicetak dan dikeringkan

dengan suhu tinggi.

e. Anneling dan Aging

Anealing adalah proses pemanasan yang lebih rendah dari sebelumnya. Dengan maksud agar parameter dan sifat yang diinginkan mencapai optimum. Sedangkan aging adalah proses

pendinginan selama beberapa waktu tertentu.

f. Tahap akhir

(15)

dengan sifat bahan yang diinginkan. Perlakuan tersebut misalnya mengasah, memoles, memberi lapisan logam, memberi mantel untuk perlindungan dan lain-lain.

Secara bagan proses pembuatan bahan keramik adalah :

Proses pembubukan atau penghalusan –> Pembentukan –> Pengeringan —> sintering –> anealing dan aging –> Aplikasi akhir.

Polimer

Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.

Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil

memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang. Sebelum

mendiskusikan peranan polimer dalam konstruksi komersial, berikut ini kami sajikan sedikit infromasi mengenasi struktur, tipe, dan sifat-sifat fisik polimer.

(16)

biasanya digunakan untuk plastik. Beberapa plastik (seperti nilon dan selulosa asetat) dibentuk menjadi fiber.

Padatan amorf terbentuk saat rantai memiliki orientasi yang kecil di sepanjang polimer yang besar. Temperatur transisi kaca merupakan titik dimana polimer mengeras menjadi padatan amorf. Istilah ini digunakan sebab padatan amorf punya sifat-sifat yang mirip dengan kaca. Dalam proses kristalisasi, ditemukan bahwa rantai-rantai yang relatif pendek mengorganisir diri mereka sendiri menjadi struktur kristalin lebih cepat daripada molekul yang lebih panjang. Dengan begitu, derajat polimerisasi (DP) merupakan sebuah faktor yang penting dalam menentukan kekristalinan sebuah polimer. Polimer dengan DP yang tinggi sulit diatur menjadi lapisan-lapisan sebab cenderung menjadi kusut. Dalam mempelajari polimer dan aplikasinya, penting untuk memahami konsep temperatur transisi kaca, T g. Polimer yang temperaturnya jatuh di bawah T g akan semakin kusut. Sedang polimer yang temperaturnya naik di atas T g akan menjadi lebih mirip dengan karet.

Dengan begitu, pengetahuan akan T g merupakan hal yang penting dalam memilih bahan-bahan untuk berbagai aplikasi. Pada umumnya, nilai T g di bawah temperatur ruangan menentukan bidang elastomer sedang nilai T g di atas temperatur ruangan menyebabkan polimer berstruktur kaku. Perilaku ini bisa dipahami dalam hal struktur bahan berkaca yang biasanya dibentuk oleh substansi yang mengandung rantai-rantai yang panjang, jaringan atom-atom yang berhubungan, atau apapun yang memiliki struktur molekul yang komples. Normalnya dalal keadaan cair, bahan-bahan seperti itu memiliki sifat rekat/kekentalan yang tinggi. Saat temperatur berubah menjadi dingin dengan cepat, kristalin berada dalam keadaan lebih stabil sedang pergerakan molekul menjadi terlalu pelan atau geometri terlalu kaku untuk membentuk kristalin. Istilah kaca bersinonim dengan keadaan tak seimbang yang terus-menerus. Sifat polimer lainnya, yang juga sangat tergantung pada

temperaturnya, adalah responsnya terhadap gaya—sebagaimana diindikasikan oleh dua tipe perilaku yang utama: elastis dan plastik. Bahan-bahan bersifat elastis akan kembali ke bentuk asalnya begitu gaya tidak ada lagi. Bahan-bahan plastik takkan kembali ke bentuk asalnya. Di dalam bahan plastik berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat rekat/kekentalannya tinggi. Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi dari perilaku elastis dan plastik, memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi batasan elastis.

Klasifikasi polimer

(17)

monomer-monomer polimer, seperti formaldehida."

Demikian papar Ir. Yusuf Setiawan, M.Eng selaku Peneliti Bidang Derivat Selulosa dan Lingkungan Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung. Hal ini disampaikan Yusup ketika menjadi pembicara Kuliah Umum "Peranan Polimer Sebagai Bahan Baku Pengembangan Produk Manufaktur" di Jurusan Teknik Kimia FTI UII, Rabu, 29 Desember 2010. Dalam Kuliah Umum tersebut, Yusuf berdampingan dengan Prof. Ir. Rochmadi, SU., Ph.D selaku Kepala Laboratorium Teknologi Polimer, Teknik Kimia, FT UGM. Menurut kedua pembicara, teknologi polimer di Indonesia berkembang secara aplikatif dan dinamis. "Pemanfaatan teknologi polimer dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita lihat pada produk pelumas mesin, pesawat terbang, kampas rem, isolator alat listrik, gigi palsu dan lain sebagainya. Jadi, pemanfaatan teknologi polimer ini tidak akan ada matinya. Hal inilah yang seharusnya dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk terus mengkaji dan meneliti teknologi polimer", ujar Prof. Rochmadi.

Bagi Indonesia, menurut mereka, dampak positif dengan berkembangnya industri polimer dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. "Apalagi dengan sifat-sifat yang dimiliki polimer seperti mudah diolah menjadi produk pada suhu rendah dan biaya murah, ringan, tahan korosi, dan bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik, maka teknologi polimer ini ke depan akan semakin banyak diminati oleh perusahaan manufaktur sebagai bahan baku mereka." tutur mereka.=== Berdasarkan sumbernya ===

1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

2. Polimer sintetis

1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

2. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

3. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

Sifat sifat bahan polimer

Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut:

1.Mampu cetak dengan baik.Pada temperature relative rendah dapat dicetak dengan penyuntikan,penekanan,ekstrusi dan seterunya,yang menyebabkan ongkos pembuatan lebih

rendah dari pada untuk logam dan kramik.

(18)

3.Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik.polimer mungkin juga dibuat konduktor dengan jalan mencampurnya dengan serbuk logam,butiran karbon dan sebagainya.

4.Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia.pemilihan bahan yang baik akan menghasilkan produk yang mempunyai sifat-sifat baik sekali.

5.Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatanya.dengan mencampur zat pemplastis,pengisi dan sebagainya sifat-sifat dapat berubah dalam daerah luas.sebagai contoh polivinil klorida dengan zat pelapis karet dengan pengisi (serbuk karbon) plastic diperkuat serat gelas(FRP=fiberglass reinforced plastics)

6.Umumnya bahan polimer lebih murah.

7.Kurang tahan terhadap terhadap panas.hal ini sangat berbeda dengan logam dan kramik.Walapun ketahanan panas bahan polimer tidak sekuat logam dan kramik,pada

pengunaanya harus cukup diperhatikan.

8.Kekerasan permukaan yang sangat kurang.Bahan polimer yang keras ada,tetapi masih jauh

dibawah kekerasan logam dan kramik.

9.Kurang tahan terhadap pelarut.Umumnya larut dalam zat pelarut tertentu kecuali beberapa bahan khusus seperti politetrafluoretilen.kalau tidak dapat larut,mudah retak karena kontak yang terus menerus dengan pelarut dan disertai dengan tegangan.karena itu perlu perhatian yang khusus.

10.Mudah termuati listrik secara elektro static.kecuali bebrapa bahan yang khusus dibuat agar menjadi hantaran listrik,kurang higroskopik dan dapat dimuatai listrik.

11.Beberapa bahan tahan abrasi atau mempunyai koefisien gesek yang kecil.

stilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.

Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)

(19)

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).

Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang.

(beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

(20)

Jenis plastik

Plastik dapat digolongkan berdasarkan:

Sifat fisikanya

o Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan

proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)

o Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.

Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida

Kinerja dan penggunaanya

o Plastik komoditas

 sifat mekanik tidak terlalu bagus

 tidak tahan panas

 Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

 Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

o Plastik teknik

 Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C

 Sifat mekanik bagus

 Contohnya: PA, POM, PC, PBT

 Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

o Plastik teknik khusus

 Temperatur operasi di atas 150 °C

 Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)

 Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

 Aplikasi: komponen pesawat

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

(21)

o 5 ~ 11 Cair (bensin)

o 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

o 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

o 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

o 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Berdasarkan sumbernya

o Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

o Polimer sintetis:

 Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

 Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

 Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga

kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

Proses manufaktur plastik

 Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.

 Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu.

 Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

 Blow molding

Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.

Logam Non Ferro

(22)

diinginkan. Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.

Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat bajja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering digunakan uintuk paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wllfram dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium, titanium, kalsium dan sebagainya.

Karakteristik dan Aplikasi Logam Non-Ferro dan Paduannya

Karateristik dan Aplikasi

Pada dasarnya logam non-ferro ini memiliki sifat-sifat seperti :

• -mampu dibentuk dengan baik

1. Alumunium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan korosi yang baik.

2. Alumunium jika dipadukan dengan Cu, Mg, Si, Mn, dan Ni akan memberikan sifat-sifat seperti ketahanan aus, koefisien muai rendah dan sebagainya.

3. Alumunium juga memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, ductil, tahan korosi dan dapat dilas.

4. Memiliki kemurnian Al(%) 99,996>99,0

5. Kekuatan Tarik (kg/mm²) 4,9 11,6 9,3 1 6,9

6. Kekuatan Mulur (0,2) (kg/mm²) 1,3 11,0 3,5 1 4,8 Paduan Al

• Al yang dikeraskan dengan campuran Al, Cu, Si, Mg. Campuran ini dikerjakan secara panas

(heat threatment) puncak kekerasan antara 36 – 48 jam, digunakan pada bangunan pesawat-pesawat terbang. Sebab selain kekerasannya juga diperlukan keringanannya.

• Duralumin / Dural, Aluminium Alloy yang kemampuan dukung ( tensile strenght)

ditingkatkan dengan mencampur 2,2 – 5,2 % C, hingga 1,75%Mg serta bahan bahan liar lainnya. Digunakan dalam bangunan bangunan enginering, konstruksi bangunan pesawat terbang, plat dan paku keling.

• Silumin, Aluminium Alloy ini merupakan paduan Al dan 8 – 14%Si, selain bisa dituang

dengan baik, silumin pun ringan dan tahan korosi. Dalam praktik, silumin dipakai sebagai piston pada reciprocating engines.

Paduan Magnesium

(23)

1. Pada sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah.oleh karena itu magnesium asli tidak dibuat dalam teknik.

2. Paduan magnesium ini memiliki sifat mekanik yang lebih baik dan banyak digunakan.

3. Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah alumunium, seng, dan mangan.

4. Penambahan 0,1-0,5 % meningkatkan ketahanan korosi.

5. Penambahan sedikit cerium, Zirconium, dan baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan ductility dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.

6. Pada suhu tinggi magnesium terbakar di udara dan bereaksi dengan nitrogen menghasilkan nitrida, Mg3N2.

 Aplikasinya

1. Magnesium merupakan logam ulet perak-putih 40 % lebih ringan dari alumunium.Ini merupakan tambahan paduan penting dalam banyak aplikasi metalorgi.

2. Di dalam paduan alumunium-magnesium untuk membuat koin baru dari india

3. Paduannya dengan alumunium yag bersifat ringan dan kuat juga digunakan sebagai bahan struktural dalam mobil dan pesawat.

Paduan Tembaga

Pada umumnya tembaga itu mempunyai sifat-sifat tahan karat non asam, mampu mengalirkan panas serta listrik dengan baik.

Dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Logam paduan pertama yaitu Perunggu yang merupakan paduan dari tembaga-timah yang biasanya digunakan untuk peralatan dapur, alat-alat musik, dan barang-barang

• Tembaga paduan sepertihalnya kuningan ( paduan Cu dengan lebih kurang sama dengan

39%Zn) mempunyai duktiliti yang tinggi. Sedangkan paduan Cu lebih besar 39%Zn tampak brittle.

• Kuningan yang dipadu dengan Mn dan Fe mempunyai kekuatan yang lebih tinggi,

mempunyai sifat mampu tuang yang baik.

• Tembaga yang dipadu dengan Ni ( hingga 67% ) disebut monel. Monel berwarna putih, tahan

korosi, mempunyai kekerasan hingga 60 Kg/mm2. aplikasinya sebagai liontin monel

• Tembaga yang dipadu dengan Si mempunyai sifat-sifat duktiliti yang lebih tinggi, tahan

gesek, tahan korosi, serta mempunyai kemampuan tuang atau las yang baik. Dipakai untuk membuat mur-mur, baut-baut, plat-plat ketel.

• Paduan antara Cu dengan berrilyum ( Be ) mempunyai duktiliti yang tinggi serta tahan gesek,

dipakai sebagai pembuatan pegas serta pelapis tahan gesek.

• Paduan Cu + Sn + P disebut phospor bronze, disamping tahan lelah , juga mudah

(24)

– Kuat

untuk melapisi bearing. Bearing ini mempunyai titik lebur 3000C serta mempunyai sifat ikatan yang baik dengan logam yang dilapisi.

%Sn dan sisanya Pb. Benda ini tahan pada beban serta kecepatan besar. oleh sebab itu bahan ini bisa digunakan untuk impeller pompa, rotor rotor motor listrik.

Logam Non Ferro lainnya :

Macam-macam logam non ferro ini dapat disebutkan sebagai berikut :

(25)

Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet, memiliki warna putih terang yang

sangat jelas terlihat pada patahan atau pecahannya.

Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena”

dengan kadar yang sangat kecil.

Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya. Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja atau logam Non Ferro lainnya yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang disebut sebagai baja Otomat.

Quote:

Titanium (Ti)

Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang kuat seperti baja dan stabil hingga temperature 400ºC, tahan korosi dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5 kg/dm³. Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada baja serta sebagai bahan paduan

dengan Aluminium dan logam lainnya.

Titanium (Ti) memiliki titik cair 1660ºC dan kekuatan tarik 470 N/mm2 serta densitas 56 %.

Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak tahun 1789 dalam bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian penting dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda pemurnian Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine, kemudian dengan Magnesium dan denganSodium pada suhu pemanasan antara 800ºC hingga 900ºC yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atau Sodiumcloride.

Quote:

(26)

Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang terdapat pada endapan terak bumi yang

biasanya tercampur dengan bijih tembaga.

Oleh karena itu diperlukan proses pemisahan dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat Nickel tersebut.

Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel

berada pada bijih itu sebagai Sulfida.

Setelah proses penambangan bijih itu dipecah dan dilakukan pemisahan dari berbagai unsur

yang mengandung batuan yang mengapung.

Kemudian sulfide Nickel dan Sulfide Tembaga dipisahkan melalui proses pengapungan. Proses berikutnya ialah pemanggangan Sulfide Nicel untuk menggerakan Sulphur, selanjutnya dituangkan kedalam bejana, untuk selnjutnya dilakukan pemurnian melalui proses oxidasi sebagaimana dalam proses Bessemer dalam pemurnian baja. Dari proses ini akan diperoleh 48 % Nickel dan 27 % Tembaga. Selanjutnya dipanaskan bersama Sodium Sulfat dengan pemanasan kokas untuk memperoleh larutan Tembaga Nickel dan Sulfide Besi, kemudian dituangkan kedalam ladle untuk dilakukan pemadatan, Selama pendinginan Tembaga dan Sodium mengapung keatas dan ketika terjadi pemadatan Nickel dan Tembaga akan terpisah oleh tiupan atau pemukulan.

Proses pemurnian lanjut dilakukan dengan electrolisa dengan terlebih dahulu disinter sehingga berbentuk Briket, atau dapat juga dengan proses ‘carbonil’ jika tresedia cukup daya listrik dimana serbuk Nickel dipanggang untuk menhilangkan sisa-sisa Sulphur dan

Besi kemudian direduksi oleh Hydrogen.

Dengan demikian maka oxide logam akan keluar dan membentuk uap, akan terbang dan membentuk gas Nickel carbonil yang kemudian mencair karena pengaruk Carbonmonoxide serta akan mengalir melalui kulit endapan Nickel.

Pemakaian Nickel

Secara komersial Nickel banyak digunakan secara murni terutama untuk peralatan-peralatan yang menuntut ketahanan korosi yang tinggi, seperti peralatan-peralatan dalam industri makanan , industri kimia, obat-obatan serta peralatan kesehatan, industri petroleum dan lain-lain.

(27)

pengelasan, penyolderan, Brazing dan Welding. Quote:

Timah putih, Tin, Stannum (Sn)

Timah putih, Tin, Stannum (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat

lembek dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC.

Logam ini memiliki sifat ketahanan korosi yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai bahan pelapis pada plat baja, digunakan sebagai kemasan pada berbagai produk makanan karena Timah putih ini sangat tahan terhadap asam buah dan Juice. Fungsi kegunaan yang lain ialah sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur serta sebagai unsur paduan pada bahan-bahan yang memiliki titik cair rendah. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) paling banyak digunakan sebagai timah pateri serta paduan pada logam-logam bantalan seperti Bronzes dan gunmetal atau ditambahkan sedikit pada paduan Tembaga Seng (Kuningan, Brasses) untuk memperoleh ketahanan korosi. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) diproses dari bijih timah (Tinstone), extracsinya dilakukan melalui pencairan dengan temperature tinggi sehingga timah dapat mengalir keluar dari berbagai unsur pengikatnya.

Quote:

Seng, Zincum (Zn)

Seng, Zincum (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini

masih baik dan mudah untuk dikerjakan.

Seng memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam pelapisan plat baja sebagai pelindung baja tersebut dari pengaruh gangguan korosi, selain itu Seng juga digunakan sebagai unsur paduan dan sebagai bahan dasar paduan logam yang dibentuk

melalui pengecoran.

Sekalipun Seng merupakan bahan yang lembek akan tetapi peranannya sangat penting sekali sebagai salah satu bahan Teknik yang memilki berbagai keunggulan, baik digunakan sebagai bahan pelapis pada baja yang tahan terhadap korosi, misalnya untuk atap bangunan, dinding serta container yang juga harus tahan terhadap pengaruh air dan udara serta serangga dan binatang.

(28)

Sulfida Carbonate, biasanya berada berdekatan dengan Lead atau Timah Hitam atau

kadang-kadang juga dengan Silver.

Konsentrat biasanya dilakukan dengan Grafitasi atau pengapungan. Proses produksi awal dilakukan dengan mengurangi kadar Asam sulfat yang terkandung pada

Oxide Seng melalui penggarangan.

Langkah selanjutnya ialah menggunakan satu Thermal untuk menghasilkan penguapan serta kondensat, dari proses ini akan diperolah 1 hingga 2 % Lead yang diketahui sebagai Spelter atau Seng kasar dengan 99,99 % yang akan diproses lanjut dengan cara elektrolisa serta proses penggarangan, dan melalui proses ini bijih Seng akan melarut didalam Asam Sulphuric sesuai dengan kebutuhannya. Proses berikutnya ialah penggarangan agar unsur Carbon bercampur didalam Briket sebelum pemanasan melalui pengolperasian didalam retor Vertical secara Continyu.

Manganese (Mn)

Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 1260ºC Unsur Manganese (Mn) ini diperoleh melalui proses reduksi pada bijih Manganese sebagaimana proses yang dilakukan

dalam pembuatan baja.

Manganese digunakan pada hampir semua jenis baja dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki sifat baja tetapi tidak berpengaruh buruk karena didalam baja memiliki kandungan unsur Sulphur. Disamping itu Manganese (Mn) merupakan unsur paduan pada Aluminium, Magnesium, Titanium dan Kuningan.

Quote:

Chromium (Cr)

Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair yang tinggi yakni 1890ºC , Chromium diperoleh dari unsur Chromite, yaitu senyawa FeO.Cr2. Unsur

Chromite (Fe2 Cr2 06 ) serta Crocoisite (PbCrO4).

(29)

diperoleh sifat baja yang keras dan tahan panas (Heat resistance- Alloy). Quote:

Aluminium (Al)

Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan sangat mengkilap dengan titik cair 660ºC sangat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical dan Thermal

Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi.

Secara komersial Aluminium memiliki tingkat kemurnian hingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan dikembangkan melalui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2. Quote:

Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

Tembaga memilki kekuatan Tarik 150 N/mm2 sebagai Tembaga Cor dan dengan proses pengerjaan dingin kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2 demikian pula dengan angka kekerasannya dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan 45 HB dan meningkat hingga 90 HB melalui proses pengerjaan dingin, dengan demikian juga akan diperoleh sifat Tembaga yang ulet serta dapat dipertahankan walaupun dilakukan proses

perlakuan panas misalnya dengan Tempering.

(30)

Quote:

Magnesium (Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama

dengan Aluminium.

Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Magnesium memilki sifat yang lembut walaupun dengan elastisitas yang rendah.

Quote:

Antimony, Stibium (Sb)

Antimony, Stibium (Sb) ialah logam yang berwarna putih kelabu terang, Antimony,

Stibium memiliki titik cair 630ºC.

Logam ini diperoleh dari mineral Stibnite (Sb2S3), Tetrahednite (Cu3SbS3) dan Famantinite (Cu3SbS4) dan dari kedua bahan mineral inilah Antimony, Stibium (Sb) dibuat melalui penguapan, akan tetapi karena tidak mencukupi maka terpaksa dilakukan extracsi

pada Stibinite.

Antimony, Stibium (Sb) digunakan dalam pemenuhan kebutuhan bahan yang digunakan pada temperature rendah, sebagai logam-logam bantalan yang dipadu dengan lead (timah hitam) dan akan mempengaruhi kekerasan dari Timah hitam itu sendiri.

Quote:

(31)

Bismuth ialah logam berwarna putih kelabu kemilau, sifat Bismuth sangat keras dan rapuh

dan tidak dapat ditempa.

Titik Cairnya 271ºC dan keadaannya relative murni.

Bismuth diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses Pemisahannya dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai perlakuan. Bismuth digunakan sebagai unsur paduan dengan logam lain yang memiliki titik cair rendah.

Quote:

Boron (B)

Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan terhadap

pengaruh kimia.

Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka (rare-metal).

Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.

Quote:

(32)

Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan lembek

dengan titik cair hanya 321ºC.

sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).

Quote:

Cerium (Ce)

Cerium (Ce) disebut sebagai logam langka (rare earth-metal), memiliki titik cair 640ºC dapat ditambahkan kedalam besi tuang untuk pembuatan electrode, pembuatan busur listrik atau sebagai bahan batu pemantik (lighter flints).

Quote:

Cobalt (Co)

Cobalt (Co) ialah LOgam yang brwarna putih silver ini memilki titik cair 1490ºC dan

bersifat magnetic tinggi.

Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element mineral tertentu dan

dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.

(33)

temperature tinggi. Quote:

Iridium (Ir)

Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum

yang memiliki titik cair 2454ºC.

Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.

Quote:

Germanium (Ge)

Germanium (Ge) merupakan logam dengan sifat kelistrikan yang spesifik sehingga digunakan sebagai komponen dalam Teknik Kelistrikan.

Quote:

(34)

Mercury, Hydragirum (Hg) ialah salah satu jenis logam murni yang diperoleh dalam skala kecil dengan logam murni lainnya serta Sulphide (HgS) yang dapat dilakukan extraksi melalui pemanasan sederhana yang kemudian diproses secara destilasi, jika perlu dilakukan penegrjaan lanjut untuk menghilangkan kadar Seng dan Cadmium. Mercury digunakan dalam Thermometer dan Barrometer serta saklar atau electrical Switches.

Quote:

Molybdenum (Mo)

Molybdenum (Mo) ialah Logam yang berwarna putih Silver dengan titik Cair 2620ºC. Terdapat dalam bentuk Sulphide serta berbagai Oxid pada berbagai jenis Logam. Molybdenum (Mo) digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan Besi Tuang (Cast Iron).

Platinum (Pt)

Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan sangat

mengkilap dengan titik cair 1773ºC

(35)

udara bebas. Platinum (Pt) sangat cocok digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum (Pt) terdapat dalam paduan logam mulia serta endapan Tembaga-Nickel.

Platinum (Pt) dapat pula diperoleh melalui proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel. Platinum (Pt) digunakan sebgai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.

Quote:

Palladium (Pd)

Palladium (Pd) termasuk dalam kelompok Platinum yakni logam yang berwarna putih dan sangat ulet, mudah dibentuk dan tahan terhadap oxidasi. Palladium (Pd) memiliki titik cair 1555ºC. Palladium (Pd) sering dipadukan dengan Silver yang dapat menggantikan Platinum dalam pembuatan Contact Point dan akan memiliki sifat kekerasan yang tinggi dengan ketahanan korosi yang berbeda dengan Silver.

Quote:

Rhodium (Rh)

Rhodium (Rh) juga merupakan salah satu dari logam dalam kelompok Platinum, Rhodium (Rh) memiliki titik cair 1985ºC sangat tahan terhadap berbagai bentuk pengaruh asam. Digunakan sebagai bahan pelapis logam lain serta sebagai unsur paduan pada Platinum dalam pembuatan kawat tahanan (Resisitor) pada Thermocouple.

Quote:

Referensi

Dokumen terkait

Jika kami memiliki sinyal dengan lebih dari dua tingkat, kita dapat merancang skema differential encoding dengan lebih dari dua aturan transisi. MLT-3 adalah salah

Dari hasil penelitian didapat Persentase (%) maksimum kemampuan adsorpsi kulit pisang tanduk (Musa Horn) terhadap logam berat Cd (II) pada limbah cair buatan sebesar 61,63

[r]

Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan anak jalanan, pengemis, pengamen dan geladangan. Pemerintah pusat bekerja sama dengan

Disamping itu, manfaat atau pentingnya pembuatan neraca awal yaitu dapat memberikan informasi yang jelas kepada Pemerintah Kabupaten Belu (Manajemen Pemerinatah

 Tanggapan pihak Indonesia: Beberapa proyek tidak cukup transparan dalam melakukan pengembangan proyek, dengan adanya kewajiban melakukan SDIP dan SDIR akan

+ebuah nilai yang umum dari &lt;g untuk resin akrilik polimerisasi panas adalah le*el monomer residu.. Dimana nilai tersebut merupakan nilai yang lebih tinggi dari suhu dimana

semesta yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan Perencanaan Pajak Atas PPh