• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN KURIKULUM BER (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN KURIKULUM BER (1)"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN KURIKULUM

BERBASIS KOMPETENSI YANG BERORIENTASI PADA

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Studi Kasus: Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer

Prof. Richardus Eko Indrajit

(2)
(3)
(4)

Agenda Hari Ini

Sebelum Makan Siang

KBK dan KKNI

Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer

Setelah Makan Siang

(5)

BAGIAN SATU

Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Prof. Richardus Eko Indrajit

(6)

Tujuan dan Peranan Perguruan Tinggi

Pendapat

Daoed Joesoef

“Membuat manusia berspirit ilmiah, karena spirit inilah yang menggerakkan

manusia untuk terus berusaha menyempurnakan pengorganisasian

pengetahuan begitu rupa hingga menguasai semakin banyak potensi

tersembunyi dalam alam dan pergaulan (interaksi) antar manusia”

Peranan Perguruan Tinggi (

Tri Dharma

)

Melahirkan sumber daya manusia kompeten yang memiliki “spirit ilmiah”

sebagai modal menjadi individu yang mandiri, profesional, dan beretika

Mengembangkan ilmu pengetahuan melalui interaksi intensif antar civitas

akademika dalam sebuah lingkungan “center of excellence”

(7)

Paradigma Pendidikan Abad XXI

Dimensi

FIlosofis

“Memanusiakan manusia” – semakin relevan dengan tantangan abad

globalisasi yang ditandai dengan kecepatan, keterbukaan,

ketidakteraturan, keberagaman dan ketidakterkendalian

Dimensi

Praktis

“Menciptakan manusia yang mandiri dan bertanggung jawab” –

(8)

Mandiri dan Bertanggung Jawab

Mandiri

karena dapat menghidupi diri sendiri (dan orang lain) – tidak

mungkin dapat dilakukan tanpa kompetensi:

“Kemampuan untuk melakukan pekerjaan tertentu dengan baik”

Bertanggung jawab

karena memiliki “spirit ilmiah” dan etika kerja

(9)

Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dikembangkan untuk memastikan lulusan perguruan tinggi menjadi

seorang individu yang

kompeten

(mandiri dan bertanggung jawab) di

bidang yang dipelajari/digelutinya

Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang disusun,

dikembangkan, dan diterapkan sedemikian rupa untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan – dimana dalam konteks termutakhir,

sasaran kompetensi lulusan yang dicanangkan harus dapat

dideskripsikan dengan jelas dalam bentuk

capaian pembelajaran

atau “learning outcomes”

Capaian pembelajaran ini akan menjadi jangkar atau “anchor” dalam

menetapkan strategi pembelajaran dan sumber daya yang

(10)

Penetapan Capaian Pembelajaran

Pendekatan

PULL/DEMAND

1.

Ditentukan oleh kebutuhan pasar

(standar industri)

2.

Sangat dinamis karena

perubahan

3.

Berbasis kompetensi vokasi

(adopsi penerapan keterampilan)

4.

Spektrum sasaran lulusan yang

lebih fokus

5.

Target kompetensi cenderung

pada relevansi pekerjaan yang

digeluti pasca menyelesaikan

studi pendidikan tinggi

Pendekatan

PUSH/SUPPLY

1.

Ditentukan oleh kekuatan

institusi (standar akademik)

2.

Sangat kokoh karena bersifat

mendasar

3.

Berbasis kompetensi akademik

(ilmu pengetahuan)

4.

Spektrum sasaran lulusan yang

lebih lebar

(11)

Perbedaan Pendekatan

PUSH 

PULL 

KOMPETENSI: 

KEMAMPUAN SESEORANG 

UNTUK DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN 

CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB SEBAGAI 

SYARAT UNTUK DIANGGAP 

MAMPU

 OLEH 

MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS‐

TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU 

KOMPETENSI

: KEMAMPUAN 

MINIMAL

 PENGUASAAN 

PENGETAHUAN, KETRAMPILAN 

DAN SIKAP SESUAI 

SASARAN

 

KURIKULUM PROGRAM 

STUDINYA 

Penilian oleh 

Perguruan Tinggi 

(12)

 

Kecenderungan Termutakhir

Mendekatkan dunia 

(13)

KBK dan Otonomi Kampus 

 

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 dan 

Nomor 045/U/2002 mengamanatkan penyusunan kurikulum 

pendidikan Knggi yang berbasis kompetensi untuk seKap program 

studi oleh kalangan perguruan Knggi yang bersangkutan  

Definisi Kompetensi 

 

Dalam Kepmendidnas No.045/U/2002 kompetensi diarKkan sebagai 

“seperangkat Kndakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki 

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat 

dalam melaksanakan tugas‐tugas di bidang pekerjaan tertentu” 

Alasan Perubahan 

 

Kepmendiknas tsb di atas bertolak dari adanya kriKk masyarakat luas 

bahwa pendidikan kita umumnya baru mengajarkan pengetahuan 

(teori), belum mengajarkan kemampuan dan mengembangkan 

kompetensi dalam arK sebenarnya 

(14)

Pendidikan memang dimaksudkan untuk 

menumbuhkembangkan kompetensi 

sasaran didik untuk mampu 

berkarya

 di 

bidang yang relevan. 

 

Orang hidup perlu 

berkarya

, dan untuk 

berkarya harus memiliki sesuatu 

kompetensi  

 

Pendidikan harus menghasilkan kemampuan 

berKndak yang benar & cerdas; Kndakan yang 

produkGf

, yang 

efekGf

, yang mampu 

memecahkan

 

masalah

 nyata dalam kehidupan 

 

Menguasai pengetahuan Kdak sama dengan 

memiliki kompetensi. Kompetensi berkaitan 

dengan ke‐mampuan 

berGndak

 yang cerdas 

(15)

Kompetensi dapat pula diarKkan 

sebagai ciri‐ciri pengetahuan, 

keterampilan dan kepribadian yang 

diperlukan untuk mencapai 

performansi

 (kinerja) yang Knggi 

 

Dalam ilmu pendidikan dikenal adanya 

3 (Kga) kawasan tujuan pendidikan 

yang perlu dicapai melalui kegiatan 

belajar/ pendidikan, yaitu: 

cogniGve

psycho‐motoric

 dan 

affecGve

 

 

Pendidikan yang baik adalah yang 

mencakup keKga kawasan tujuan itu, 

yang menjamin dikuasainya 

kemampuan berKndak cerdas, dan 

bukan sekedar mengetahui (cogniKve) 

(16)

Pendidikan Kdak sekedar 

mengajarkan dan mempelajari 

pengetahuan

, tetapi juga 

keterampilan

 dan aspek‐aspek 

kepribadian

 lain 

 

Pendidikan Kdak untuk sekedar 

menjadi tahu, tetapi untuk menjadi 

mampu berKndak 

cerdas 

 

Agar bisa mendapat tempat yang 

terhormat

 di masyarakat, PT harus 

berusaha keras agar mampu 

membekali mahasiswanya dengan 

kompetensi‐kompetensi yang 

relevan

 untuk seKap program studi 

yang diselenggarakan 

(17)

Menurut SK Mendiknas 045/U/2002, 

kompetensi inK ditentukan secara 

nasional oleh organisasi profesi, 

perguruan Knggi dan masyarakat 

pengguna 

 

Analisis kebutuhan lulusan di tempat 

kerja: 

Catatan pribadi 

Observasi 

Analisis pekerjaan 

CriKcal Incident Technique 

Expert Judgement 

Standard  

 

‐ Masalah yang dihadapi bangsa 

Indonesia 

‐ Kondisi makro sosial, poliKk dan 

ekonomi 

 

(18)

Kurikulum pendidikan Knggi harus 

relevan

 dengan 

kehidupan nyata yang penuh dengan 

masalah

kendala

, dan 

tantangan 

 

Pendidikan harus 

membekali

 mahasiswa untuk 

mampu mengatasi 

semua itu

Model kurikulum ini harus 

dirancang 

sendiri oleh 

kalangan perguruan Knggi, dan pelaksanaan 

kurikulumnya 

diadopsi 

oleh dosen‐dosen yang 

bersangkutan 

 

Selama ini barangkali yang banyak dibekalkan 

adalah 

pengetahuan

 (ilmu, teori, teknologi, 

filosofi, dsb) dan kurang aspek yang lain  

 

Dan karena itu 

belum mampu 

menumbuhkan 

kemampuan mahasiswa dalam 

berGndak

 atau 

kompetensi tertentu 

(19)

Learning to 

(20)

Merupakan  ”Rambu‐rambu 

untuk menjamin mutu dan 

kemampuan sesuai dengan 

program studi yang 

ditempuh“ 

 

Seperangkat rencana dan 

pengaturan berdasarkan 

standar pendidikan tentang 

kemampuan dan sikap serta 

pengalaman belajar, dan 

penilaian yang berbasis 

pada potensi dan kondisi 

peserta didik 

(21)

“Adalah kurikulum 

yang disusun 

berdasarkan atas 

elemen‐elemen 

kompetensi yang 

harus dicapai oleh 

mahasiswa sebagai 

peserta didik...” 

i

(22)

Menyatakan kompetensi 

secara jelas dari proses 

pembelajaran;  

Proses pembelajaran 

memberi bekal kepada 

tercapainya kompetensi dan 

berfokus pada mahasiswa; 

Lebih mengutamakan 

kesatuan penguasaan ranah 

kogniKf, psikomotorik dan 

afekKf; 

Proses penilaian hasil belajar 

lebih ditekankan pada 

kemampuan untuk 

mendemonstrasikan kogniKf, 

psikomotorik dan afekKf  

(23)

KURIKULUM PELENGKAP 

1.

Dasar untuk mencapai kompetensi 

lulusan; 

2.

Acuan baku minimal mutu 

penyelenggaraan Prodi; 

3.

Berlaku secara nasional dan 

internasional; 

4.

Lentur dan akomodaKf terhadap 

perubahan; 

5.

Kesepakatan bersama antar PT, 

masyarakat profesi dan pengguna 

1.

Nama program studi; 

2.

Ciri khas kompetensi utama sebagai pembeda 

antara program studi satu dengan lainnya; 

3.

Fasilitas utama yang diperlukan untuk 

penyelenggaraan program studi; 

4.

Persyaratan akademis dosen; 

5.

Substansi kajian kompetensi utama yang 

dikelompokkan menurut elemen kompetensi; 

6.

Proses belajar mengajar dan bahan kajian untuk 

mencapai elemen‐elemen kompetensi; 

7.

Sistem evaluasi berdasarkan kompetensi; 

8.

Kelompok masyarakat pemrakarsa kurikulum inK. 

(24)

Penguasaan Ilmu dan Keterampilan 

(25)

MPK

 

(26)

KOMPETENSI 

UTAMA 

KOMPETENSI 

KHUSUS 

LAINNYA 

KOMPETENSI 

PENDUKUNG 

(27)

IDENTIFIKASI PERAN‐PERAN OKUPASI 

mengidenKfikasi peran‐peran apa yang harus dilakukan oleh seorang 

sarjana yang bekerja pada jabatan di situ

 

PENGELOMPOKKAN KOMPETENSI 

menganalisa masing‐masing peranan:  arKnya agar seseorang dapat memerankan peranan 

itu dengan baik dia harus memiliki kompetensi atau menguasai kemampuan apa saja

 

PENENTUAN MATA KULIAH 

mengelompokkan hasil analisa berdasar sifat yang saling berkaitan, dan seKap 

kelompok kemudian diberi nama sebagai mata ajaran atau mata kuliah

 

PENERAPAN PENGAJARAN BERBASIS KOMPETENSI 

mengajarkan mata kuliah tersebut melalui proses pengajaran 

yang mendukung proses pengembangan kompetensi mahasiswa

 

IDENTIFIKASI LAPANGAN KERJA 

mengidenKfikasi lapangan kerja atau jenis‐jenis pekerjaan dan jabatan yang memiliki relevansi yang 

logis dengan masing‐masing program studi

 

Langkah‐Langkah Dasar 

Penyusunan Kurikulum 

(28)

KOMPETENSI 

Tujuan Kurikuler 

Profil Lulusan 

Isi / Bahan Kajian 

Metoda Pembelajaran 

Evaluasi Hasil Belajar 

Market Signal 

(29)

Evaluasi Hasil Belajar

Metoda Pembelajaran

Distribusi kedlm SKS

Distribusi kedlm SMT

Distribusi kedlm MK

Bahan Ajar Konvensional

Bahan Ajar Kompetensi

Kompetensi Lulusan

Profil Lulusan

Matakuliah Konvensional

Analisis SWOT

Kemampuan Institusi

Tracer Study

Need Assessment

Kurikulum

Konvensional

Curriculum

Mapping

(30)

1.

KATA PENGANTAR

2.

DAFTAR ISI

A.

VISI PROGRAM STUDI

B.

MISI PROGRAM STUDI

C.

TUJUAN PROGRAM STUDI

D.

PROFIL LULUSAN

E.

KOMPETENSI LULUSAN

F.

STRUKTUR KURIKULUM

1.

Pemetaan matakuliah sesuai KEPMEN 232/U/2000 dan

KEPMEN 045/U/2002

2.

Pemetaan strategi pembelajaran matakuliah

3.

Pemetaan semester penyajian matakuliah

G.

DOKUMEN GBRP dan KONTRAK PEMBELAJARAN

(31)
(32)
(33)
(34)

Mengenai Standar Kompetensi Lulusan

STANDAR KOMPETENSI 

LULUSAN 

STANDAR ISI 

STANDAR PROSES 

STANDAR SARANA 

PRASARANA 

STANDAR PENDIDIK DAN 

TENAGA KEPENDIDIKAN 

STANDAR PENILAIAN 

PENDIDIKAN 

STANDAR PENGELOLAAN 

(35)

Paradigma Pembelajaran

Manusia dapat belajar

melalui berbagai

macam cara dan

pendekatan (formal,

non formal, informal)

Kompetensi dapat

dikuasai melalui

berbagai jalur aktivitas

pembelajaran

Otodidak 

Pendidikan 

Pengalaman 

Kerja (Karir) 

Pengembangan 

Profesi 

(36)

Kompetensi dan Kualifikasi

Secara esensial, individu

yang kompeten memiliki

hak dan kewajiban yang

sama (tanpa harus/perlu

memperhatikan latar

belakang sejarah

pencapaian kompetensi

tersebut)

Yang penting adalah

bahwa sang individu

qualified

” untuk

melakukan pekerjaan

tertentu

Kualifikasi 1 

(37)
(38)
(39)
(40)

Konvergensi Kompetensi

(41)
(42)

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat

KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang

dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara

bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman

kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai

dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui

internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan

akumulasi pengalaman kerja.

(43)

Penerapan KKNI pada setiap sektor atau bidang profesi ditetapkan

oleh kementerian atau lembaga yang membidangi sektor atau bidang

profesi yang bersangkutan sesuai dengan kewenangannya.

Penerapan KKNI pada setiap sektor atau bidang profesi mengacu

pada deskripsi jenjang kualifikasi KKNI sebagaimana tercantum

dalam Lampiran Peraturan Presiden.

Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan KKNI diatur oleh Menteri

yang membidangi ketenagakerjaan dan Menteri yang membidangi

pendidikan baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai

bidang tugasnya masing-masing.

(44)

Deskriptor pada KKNI

(45)

Deskriptor pada KKNI

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

KOMPETENSI 

(52)
(53)

BSNP BNSP

PENGABDIAN MASYARAKAT S3*(DOKTOR) S3T*(DOKTOR*TERAPAN) Sp2*(SPESIALIS72) 9 PROFESI

  S2*(MAGISTER) S2T*(MAGISTER*TERAPAN) Sp1*(SPESIALIS71) 8 AHLI

PENELITIAN*DAN*PENGEMBANGAN PROFESI 7 OKUPASI

  S1*(SARJANA) D4/S1T*(AHLI*UTAMA/SARJANA*TERAPAN) 6

PENDIDIKAN*DAN*PENGAJARAN D3*(AHLI*MADYA) 5 TEKNISI/ANALIS KEAHLIAN*KHUSUS

Standar*Kompetensi*Lulusan D2*(AHLI*MUDA) 4

Standar*Isi D1*(AHLI*PRATAMA) 3

Standar*Proses SMU SMK ! 2 OPERATOR

Standar*Sarana*Prasarana SD&SMP SD7SMP * 1

Standar*Pendidik*dan*Tenaga*Kependidikan ! !

Standar*Biaya PROGRAM*PENDIDIKAN PROGRAM*PENDIDIKAN PROGRAM*PENDIDIKAN PENGEMBANGAN*KARIR Standar*Penilaian BERBASIS*AKADEMIK BERBASIS*VOKASI BERBASIS*PROFESI BERBASIS*PELATIHAN*KERJA

Standar*Pengelolaan

ASOSIASI ASOSIASI ASOSIASI ASOSIASI ASOSIASI

STAKEHOLDER BERBASIS BERBASIS BERBASIS BERBASIS BERBASIS

PENDIDIKAN PENYELENGGARA SATUAN PROGRAM INDUSTRI PROFESI

PENDIDIKAN PENDIDIKAN STUDI !

ASOSIASI ASOSIASI FORUM!PELAKU LEMBAGA!RISET!DAN ORGANISASI!MASYARAKAT BERBASIS BERBASIS PROSES!!PENDIDIKAN PENGEMBANGAN!INDEPENDEN BIDANG!PENDIDIKAN OKUPASI KEAHLIAN!KHUSUS

*S

(54)

BAGIAN DUA

Prinsip Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer

Prof. Richardus Eko Indrajit

(55)

Informatika sebagai Rumpun Ilmu

“merupakan ilmu sains dan seni 

merepresentasikan dan mengolah  

enGtas digital 

melalui 

beragam cara logis, terstruktur, dan sistemik 

untuk melaksanakan dan/atau mencapai 

tujuan automasi tertentu

” 

pendekatan 

KOMPUTASI MATEMATIKA 

(ALGORITMA) 

pendekatan 

ALUR PROGRAM 

(SOFTWARE)

 

pendekatan 

RANGKAIAN KOMPONEN DIGITAL 

(HARDWARE) 

REPRESENTASI 

METODA OLAHAN  ENTITAS DIGITAL 

CARA L/T/S 

simbol matemaKka  

operator 

matemaKka 

bilangan dasar dua 

(biner) 

logika diskrit 

simbol alfanumerik 

operator fungsi 

(56)
(57)

Kompetensi Utama Ilmu Komputer dan Informatika

Level 

Kompetensi Umum 

Merepresentasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam berbagai bentuk/model komputasi 

yang relevan 

Mengolah data, informasi, dan pengetahuan dengan menggunakan berbagai operator 

matemaKka dan logika 

Mengembangkan program komputer berdasarkan logika, algoritma, dan struktur data/

informasi/pengetahuan yang ada untuk mencapai tujuan atau memenuhi fungsi tertentu 

Menggambarkan arsitektur sistem informasi dan hubungan relasi antar komponen 

pembentuknya 

Menjelaskan organisasi komputer dan jaringan teknologi informasi beserta hubungan relasi 

antar komponen pembentuknya 

Merancang/mendesain sistem teknologi informasi yang berfungsi untuk memenuhi beragam 

kebutuhan manusia/organisasi 

Melakukan pekerjaan spesifik tertentu berdasarkan standar yang berlaku dan/atau disepakaK 

oleh para pemangku kepenKngan di bidang teknologi informasi melalui peneliKan dan 

pengembangan 

Melakukan perencanaan/pengorganisasian/perancangan/penerapan/pengembangan terhadap 

beragam konsep/model/produk/layanan baru terkait dengan sistem teknologi informasi 

(58)

“Breadth” Keilmuan Informatika dan Komputer

FAKTA 

DATA 

INFORMASI 

PENGETAHUAN 

INTELEJENSI 

KEARIFAN 

SISTEM HOLISTIK 

LOGIS DAN TERSTRUKTUR 

EMPIRIS KUANTITATIF DAN TERATUR 

(59)

“Depth” Keilmuan Informatika dan Komputer

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TEORITIS 

APLIKATIF 

KONSEPTUAL 

(60)

Kombinasi “Breadth” dan “Depth”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TEORITIS 

APLIKATIF 

KONSEPTUAL 

TEKNIKAL 

= memiliki kompetensi khusus/spesial dalam pengembangan komputasi algoritma 

= memiliki kompetensi khusus/spesial dalam pengembangan piranK lunak (somware) 

= memiliki kompetensi khusus/spesial dalam pengembangan piranK keras (hardware) 

= memiliki kompetensi khusus/spesial dalam penerapan teknologi informasi 

(61)

Nomenklatur Program Studi (PUSH)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TEORITIS 

APLIKATIF 

KONSEPTUAL 

TEKNIKAL 

= Computer Science – Ilmu Komputer/(Teknik) InformaKka 

= Somware Engineering – Rekayasa PiranK Lunak 

(62)

Computer Science

Ilmu Komputer – (Teknik) Informatika

Prof. Richardus Eko Indrajit

(63)
(64)
(65)
(66)

Software Engineering

Rekayasa Piranti Lunak

Prof. Richardus Eko Indrajit

(67)
(68)
(69)
(70)

Computer Engineering

Sistem Komputer

Prof. Richardus Eko Indrajit

(71)
(72)
(73)
(74)

Information Technology

Teknologi Informasi

Prof. Richardus Eko Indrajit

(75)
(76)
(77)
(78)

Information System

Sistem Informasi

Prof. Richardus Eko Indrajit

(79)
(80)
(81)
(82)

Memahami Kebutuhan Pasar (PULL)

Okupasi 

Profesi 

Klaster 

Lisensi 

Standar 

(83)

Kompetensi Okupasi

Kompetensi Okupasi

Chief Information Officer

Kepala Pusat Data Elektronik

Direktur Teknologi Informasi

Pustakawan Digital

Penyelia Infrastruktur Teknologi Informasi

Manajer Pengolahan Data

(84)

Kompetensi Profesi

Kompetensi Profesi

Perancang Teknologi Informasi

Programmer Berbasis Objek

Analis Sistem Informasi

Konsultan Teknologi Informasi

Investor Bisnis Teknologi Informasi

Peneliti Senior Teknologi Informasi

(85)

Kompetensi Klaster

Kompetensi Klaster

Guru Teknologi Informasi Sekolah Dasar

Pengusaha UKM Berbasis Teknologi Informasi

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Informatika

Manajer Pusat Pelatihan Teknologi Informasi

Animator Film Tiga Dimensi

Asisten Laboratorium Multimedia

(86)

Kompetensi Lisensi

Kompetensi Lisensi

Auditor Teknologi Informasi

Ahli Tes Penetrasi Sistem Informasi

Pengelola Pusat Data (Data Center)

Manajer Proyek Teknologi Informasi

Arsitektur Rancang Bangun Sistem Informasi

Asesor Sistem Teknologi Informasi

(87)

Kompetensi Standar

Kompetensi Standar

Cisco Certified Network Analyst

Microsoft Computer Programmer

IASA Chief Architect

Certified COBIT Foundation

Certified TOGAF Foundation

CMMI-Based Programmer

(88)

Kompetensi Khusus

Kompetensi Khusus

Military: Cyber Army, Internet War Commander, dsb.

Sports: Game Specialist, Simulation Expert, dsb.

Culture: National Heritage Archiver, Digital Arts

Specialist, dsb.

Media: Digital Reporters, Internet TV Broadcasters,

dsb.

Education: e-Learning Instruction Designers, Digital

(89)

Taksonomi Bloom vs. Computing Curricula

(90)

Tiga Domain Kompetensi

The

cognitive domain

(Bloom, 1956) involves knowledge and

the development of intellectual and mental skills.

The

affective domain

(Krathwohl, Bloom, Masia, 1973) includes

the manner in which we deal with things emotionally, such as

feelings, values, appreciation, enthusiasms, motivations, and

attitudes.

(91)

Enam Level Kompetensi Kognitif

Category

Definition

Key Words

Knowledge

Recall data or information.

defines, describes, identifies, knows, labels, lists, matches,

names, outlines, recalls, recognizes, reproduces, selects,

states.

Comprehension

Understand the meaning, translation, interpolation,

and interpretation of instructions and problems.

State a problem in one's own words.

comprehends, converts, defends, distinguishes, estimates,

explains, extends, generalizes, gives Examples, infers,

interprets, paraphrases, predicts, rewrites, summarizes,

translates.

Application

Use a concept in a new situation or unprompted

use of an abstraction. Applies what was learned in

the classroom into novel situations in the work

place.

applies, changes, computes, constructs, demonstrates,

discovers, manipulates, modifies, operates, predicts,

prepares, produces, relates, shows, solves, uses.

Analysis

Separates material or concepts into component

parts so that its organizational structure may be

understood. Distinguishes between facts and

inferences.

analyzes, breaks down, compares, contrasts, diagrams,

deconstructs, differentiates, discriminates, distinguishes,

identifies, illustrates, infers, outlines, relates, selects,

separates.

Synthesis

Builds a structure or pattern from diverse elements.

Put parts together to form a whole, with emphasis

on creating a new meaning or structure.

categorizes, combines, compiles, composes, creates,

devises, designs, explains, generates, modifies, organizes,

plans, rearranges, reconstructs, relates, reorganizes,

revises, rewrites, summarizes, tells, writes.

Evaluation

Make judgments about the value of ideas or

materials.

(92)

Lima Level Kompetensi Affective

Category

Definition

Key Words

Receiving

Phenomena

Awareness, willingness to hear, selected attention.

asks, chooses, describes, follows, gives, holds,

identifies, locates, names, points to, selects, sits,

erects, replies, uses.

Responding to

Phenomena

Active participation on the part of the learners. Attends and

reacts to a particular phenomenon. Learning outcomes may

emphasize compliance in responding, willingness to respond,

or satisfaction in responding (motivation).

answers, assists, aids, complies, conforms,

discusses, greets, helps, labels, performs,

practices, presents, reads, recites, reports,

selects, tells, writes.

Valuing

He worth or value a person attaches to a particular object,

phenomenon, or behavior. This ranges from simple acceptance

to the more complex state of commitment. Valuing is based on

the internalization of a set of specified values, while clues to

these values are expressed in the learner's overt behavior and

are often identifiable.

completes, demonstrates, differentiates,

explains, follows, forms, initiates, invites, joins,

justifies, proposes, reads, reports, selects,

shares, studies, works.

Organisation

Organizes values into priorities by contrasting different values,

resolving conflicts between them, and creating an unique value

system. The emphasis is on comparing, relating, and

synthesizing values.

adheres, alters, arranges, combines, compares,

completes, defends, explains, formulates,

generalizes, identifies, integrates, modifies,

orders, organizes, prepares, relates,

synthesizes.

Internalising

Values

Has a value system that controls their behavior. The behavior is

pervasive, consistent, predictable, and most importantly,

characteristic of the learner. Instructional objectives are

concerned with the student's general patterns of adjustment

(personal, social, emotional).

acts, discriminates, displays, influences, listens,

modifies, performs, practices, proposes,

(93)

Tujuh Level Kompetensi Psycho-Motoric

Category

Definition

Key Words

Perception

The ability to use sensory cues to guide motor activity. This ranges from sensory

stimulation, through cue selection, to translation.

chooses, describes, detects,

differentiates, distinguishes, identifies,

isolates, relates, selects.

Set

Readiness to act. It includes mental, physical, and emotional sets. These three sets are

dispositions that predetermine a person's response to different situations (sometimes

called mindsets).

begins, displays, explains, moves,

proceeds, reacts, shows, states,

volunteers.

Guided

Response

The early stages in learning a complex skill that includes imitation and trial and error.

Adequacy of performance is achieved by practicing.

copies, traces, follows, react,

reproduce, responds.

Mechanism

This is the intermediate stage in learning a complex skill. Learned responses have

become habitual and the movements can be performed with some confidence and

proficiency.

adheres, alters, arranges, combines,

compares, completes, defends,

explains, formulates, generalizes,

identifies, integrates, modifies, orders,

organizes, prepares, relates,

synthesizes.

Complex

Overt

Response

The skillful performance of motor acts that involve complex movement

patterns. Proficiency is indicated by a quick, accurate, and highly coordinated

performance, requiring a minimum of energy. This category includes performing without

hesitation, and automatic performance. For example, players are often utter sounds of

satisfaction or expletives as soon as they hit a tennis ball or throw a football, because

they can tell by the feel of the act what the result will produce.

assembles, calibrates, constructs,

dismantles, displays, fastens, fixes,

grinds, heats, manipulates, measures,

mends, mixes, organizes, sketches.

Adaptation

Skills are well developed and the individual can modify movement patterns to fit special

requirements.

adapts, alters, changes, rearranges,

reorganizes, revises, varies.

Origination

Creating new movement patterns to fit a particular situation or specific problem. Learning

outcomes emphasize creativity based upon highly developed skills.

(94)

Pemetaan Tingkat Kompetensi pada KKNI

D1

D2

D3

S1/D4

Sp

S2(T)

S3(T)

Knowledge

1

2

2

3

3

4

5

Comprehension

1

1

2

2

3

4

5

Application

1

2

3

3

3

4

5

Analysis

1

2

2

3

3

4

5

Synthesis

1

1

2

2

3

4

5

Evaluation

1

1

2

3

3

4

5

1 (Lv.5)

2 (Lv.6)

3 (Lv.7)

4 (Lv.8)

5 (Lv.9)

Basic

Intermediate

Moderate

Advance

Excel

CE

CS

IS

SE

IT

Ilmu Piranti Keras

Ilmu Komputasi

Ilmu Manajemen

Informasi

Ilmu Rekayasa

Software

(95)

Pemetaan Tingkat Kompetensi pada KKNI

D1

D2

D3

S1/D4

Sp

S2(T)

S3(T)

Receiving Phenomena

1

2

2

3

3

4

5

Responding to

Phenomena

1

1

2

2

3

4

5

Valuing

1

2

3

3

3

4

5

Organisation

1

2

2

3

3

4

5

Internalising Values

1

1

2

2

3

4

5

1 (Lv.5)

2 (Lv.6)

3 (Lv.7)

4 (Lv.8)

5 (Lv.9)

Basic

Intermediate

Moderate

Advance

Excel

CE

CS

IS

SE

IT

Ilmu Piranti Keras

Ilmu Komputasi

Ilmu Manajemen

Informasi

Ilmu Rekayasa

Software

(96)

Pemetaan Tingkat Kompetensi pada KKNI

D1

D2

D3

S1/D4

Sp

S2(T)

S3(T)

Perception

1

2

2

3

3

4

5

Set

1

1

2

2

3

4

5

Guided Response

1

2

3

3

3

4

5

Mechanism

1

2

2

3

3

4

5

Complex Overt

Response

1

1

2

2

3

4

5

Adaptation

1

1

2

3

3

4

5

Origination

1

1

2

3

3

4

5

1 (Lv.5)

2 (Lv.6)

3 (Lv.7)

4 (Lv.8)

5 (Lv.9)

Basic

Intermediate

Moderate

Advance

Excel

CE

CS

IS

SE

IT

Ilmu Piranti Keras

Ilmu Komputasi

Ilmu Manajemen

Informasi

Ilmu Rekayasa

Software

(97)

Contoh sasaran kompetensi lulusan bidang studi

Sistem Komputer

Kognitif

Afektif

Psiko-Motorik

D1

(Diploma 1)

Mengetahui cara sebuah komputer bekerja. Mempunyai keinginan untuk menyebarkan ilmu yang dimiliki ke

orang lain.

Mampu mengoperasikan komputer dan menjalankan aplikasi

sederhana.

D2

(Diploma 2)

Memiliki pengetahuan mengenai cara kerja sebuah jejaring komputer (LAN). Memiliki sejumlah cara atau pendekatan kreatif dalam

memahami cara jaringan komputer bekerja.

Mampu mengoperasikan komputer dalam lingkungan jaringan melalui pemanfaatan sistem operasi.

D3

(Diploma 3)

Memiliki pemahaman yang cukup untuk mendesain sebuah jaringan komputer. Memiliki hasrat yang kuat untuk memperbaiki sejumlah kekurangan

pada sebuah jaringan komputer.

Sanggup mengeset dan menginstalasi sebuah jejaring komputer sederahana (LAN).

D4

(Diploma 4)

Mengetahui cara jaringan komputer bekerja dan sanggup mendesain sebuah jaringan dengan

kinerja yang prima.

Mempunyai kecakapan dalam memimpin tim kecil untuk

mendesain jaringan komputer yang handal.

Dapat menginstalasi jaringan komputer sekaligus mengukur tingkat kinerjanya secara kuantitatif.

S1

(Sarjana)

Memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan cara kerja sistem komputer dan mampu

merancang dan mengembangkan berbagai produk piranti berbasis digital.

Mempunyai kemampuan mendefinisikan kebutuhan pengguna atau pasar terhadap produk teknologi baru yang belum tercipta.

Sanggup merancang komponen digital dengan menggunakan aplikasi CAD/CAM.

S2

(Magister)

Mampu mendesain komponen piranti keras digital yang direpresentasikan dalam sebuah

diagram teknis yang telah layak uji.

Memiliki kemampuan bernegosiasi dengan berbagai pihak external (vendors) untuk membentuk tim gabungan pengembangan produk.

Dapat melakukan komparasi tingkat kinerja antar piranti keras dengan menggunakan berbagai jenis perangkat simulasi.

S3

(Doktor)

Mempunyai kemampuan dalam mengembangkan arsitektur sistem piranti keras

terintegrasi yang dapat dikembangkan menjadi sebuah produk bernilai ekonomis tinggi.

Memiliki kecakapan dalam memimpin tim riset dan proyek pengembangan piranti keras digital untuk diproduksi secara masal.

Mampu menciptakan prototip piranti keras digital yang dapat berfungsi sesuai dengan fitur yang

(98)

Contoh sasaran kompetensi lulusan bidang studi

Ilmu Komputer

Kognitif

Afektif

Psiko-Motorik

D1

(Diploma 1)

Mengetahui cara membuat algoritma yang dinyatakan dalam flowchart sederhana untuk

berhitung.

Memiliki kreativitas untuk belajar secara mandiri pengembangan ilmu membuat algoritma.

Mampu menggunakan program komputer pembuatan flowchart.

D2

(Diploma 2)

Memiliki pengetahuan mengenai cara membuat algoritma komputasi untuk memanipulasi data. Memiliki sejumlah cara atau pendekatan kreatif dalam

memahami cara sebuah algoritma bekerja.

Mampu mensimulasikan kerja sebuah algoritma komputasi yang dikembangkan.

D3

(Diploma 3)

Memiliki pemahaman yang cukup untuk mendesain sebuah algoritma yang efektif dan

efisien untuk diubah menjadi program.

Memiliki hasrat yang kuat untuk memperbaiki sejumlah kekurangan pada algoritma komputasi sebuah modul program.

Sanggup mengukur tingkat kualitas sebuah algoritma dengan

menggunakan perangkat lunak pendukung.

D4

(Diploma 4)

Mengetahui cara membuat algoritma untuk menjalankan sejumlah komponen komputasi di

dalam sistem komputer atau jaringan.

Mempunyai kecakapan dalam memimpin tim kecil untuk mendesain bersama algoritma komputasi yang handal.

Dapat membandingkan kinerja sejumlah algoritma dengan menggunakan tool aplikasi pendukung.

S1

(Sarjana)

Memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan cara kerja sistem komputer dan mampu

merancang dan mengembangkan berbagai algoritma dasar untuk memecahkan masalah.

Mempunyai kemampuan mendefinisikan kebutuhan pengguna atau pasar terhadap kinerja sebuah algoritma.

Sanggup mengembangkan algoritma yang telah berhasil disimulasikan secara sukses tanpa kesalahan pada aplikasi pendukung.

S2

(Magister)

Mampu mendesain sebuah algoritma dengan kualitas dan kompleksitas tertentu seperti yang

telah dipersyaratkan oleh definisi kebutuhan.

Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan para peneliti lain untuk mengembangkan algoritma bersama.

Dapat menggunakan sejumlah tool aplikasi pengembang dan

pembanding algoritma kompleks.

S3

(Doktor)

Mempunyai kemampuan dalam mengembangkan algoritma komputasi baru

dengan kinerja yang melampaui algoritma sejenis yang pernah ada.

Memiliki kecakapan dalam memimpin tim riset dan proyek pengembangan algoritma komputasi yang tergolong kompleks.

(99)

Contoh sasaran kompetensi lulusan bidang studi

Sistem Informasi

Kognitif

Afektif

Psiko-Motorik

D1

(Diploma 1)

Mengetahui cara sebuah sistem informasi bekerja. Memiliki keinginan untuk membangun sistem informasi di

lingkungannya.

Mampu mendefinisikan kebutuhan organisasi akan sistem informasi dengan menggunakan formulir baku.

D2

(Diploma 2)

Memiliki pengetahuan mengenai cara berbagai komponen dalam sebuah lingkungan sistem

informasi.

Memiliki sejumlah cara atau pendekatan kreatif dalam memahami cara sebuah sistem informasi bekerja.

Mampu merancang sistem informasi sederhana dengan menggunakan instrumen permodelan.

D3

(Diploma 3)

Memiliki pemahaman yang cukup untuk mendesain sebuah sistem informasi sederhana. Memiliki hasrat yang kuat untuk memperbaiki sejumlah kekurangan

pada sebuah sistem informasi.

Sanggup menganalisa kebutuhan dan merancang sistem informasi dengan tool metodologi sederhana.

D4

(Diploma 4)

Mengetahui cara membangun dan mengelola sistem informasi perusahaan atau organisasi. Mempunyai kecakapan dalam memimpin tim kecil untuk

mendesain sistem informasi organisasi yang handal.

Dapat mengembangkan cetak biru sistem informasi dengan

menggunakan software aplikasi terkait.

S1

(Sarjana)

Memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan cara membangun sistem informasi

berdasarkan metodologi baku yang diterapkan secara internasional.

Mempunyai kemampuan komunikasi dalam mendefinisikan kebutuhan organisasi akan sistem informasi secara detail dan menyeluruh.

Mampu membuat desain secara holistik sebuah arsitektur sistem informasi korporasi dengan

menggunakan standar internasional.

S2

(Magister)

Mampu menguji kehandalan sebuah sistem informasi dan memberikan rekomendasi

perbaikan yang perlu dilaksanakan.

Memiliki memimpin sebuah tim kerja guna membangun sistem informasi organisasi yang cukup kompleks.

Dapat melakukan kajian komparatif dan kuantitatif terhadap kinerja sejumlah sistem inforamsi dengan menggunakan aplikasi komputer.

S3

(Doktor)

Mempunyai kemampuan dalam membangun sebuah sistem informasi berskala besar dan

kompleks dan menggambarkan hubungan keterkaitan antar komponennya secara holistik dan sistemik.

Memiliki kecakapan dalam memimpin tim riset dan proyek pengembangan sistem informasi berskala besar dengan tingkat kompleksitas cukup tinggi.

(100)

Contoh sasaran kompetensi lulusan bidang studi

Rekayasa Perangkat Lunak

Kognitif

Afektif

Psiko-Motorik

D1

(Diploma 1)

Mengetahui cara membuat program sederhana. Mencoba untuk mengembangkan berbagai program secara mandiri. Mampu menjalankan program yang dibuat dalam lingkungan komputer.

D2

(Diploma 2)

Memiliki pengetahuan mengenai cara kerja sebuah program yang terdiri dari sejumlah

modul atau objek.

Memiliki sejumlah cara atau pendekatan kreatif dalam membuat program aplikasi.

Mampu melakukan test integrasi antar modul yang dibuat dalam sebuah lingkungan terkendali.

D3

(Diploma 3)

Memiliki pemahaman yang cukup untuk mendesain sebuah program terintegrasi. Memiliki hasrat yang kuat untuk memperbaiki sejumlah kekurangan

pada sejumlah modul pada program tertentu.

Sanggup membenarkan dan memperbaiki kesalahan (error) yang ditemukan pada program.

D4

(Diploma 4)

Mengetahui cara mengembangkan sebuah perangkat lunak aplikasi yang di dalamnya

terdapat sejumlah program yang saling terkait satu dengan lainnya.

Mempunyai kecakapan dalam memimpin tim kecil untuk mengembangkan program yang handal.

Dapat melakukan uji coba secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak.

S1

(Sarjana)

Memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan metodologi baku dalam membangun

perangkat lunak berkualtias.

Mempunyai kemampuan mendefinisikan kebutuhan pengguna secara detail.

Sanggup mengembangkan perangkat lunak dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman berbasis objek.

S2

(Magister)

Mampu menilai dan mengukur kualitas sebuah piranti lunak (audit) untuk kemudian

merekomendasikan perbaikannya.

Memiliki kemampuan memimpin tim pengembangan perangkat lunak terintegrasi.

Dapat melakukan komparasi kualitas antar perangkat lunak dengan menggunakan benchmarking tool.

S3

(Doktor)

Memiliki kemampuan untuk mengukur tingkat kompleksitas sebuah piranti lunak dan

memperbaiki kinerjanya secara signifikan dengan berabgai usulan perubahan yang bersifat sistemik.

Memiliki kecakapan dalam memimpin tim riset dan proyek pengembangan aplikasi perangkat lunak bersakala besar yang kompleks.

(101)

Contoh sasaran kompetensi lulusan bidang studi

Teknologi Informasi

Kognitif

Afektif

Psiko-Motorik

D1

(Diploma 1)

Mengetahui cara sebuah sistem teknologi bekerja. Mempunyai keinginan untuk mempelajari berbagai teknologi

informasi yang ada di sekitar.

Mampu mengoperasikan piranti teknologi dan menjalankan aplikasi sederhana yang ada di dalamnya.

D2

(Diploma 2)

Memiliki pengetahuan mengenai cara kerja sebuah sistem teknologi informasi yang ada di

organisasi semacam perusahaan.

Memiliki sejumlah cara atau pendekatan kreatif dalam memahami cara sebuah sistem teknologi bekerja.

Mampu mengoperasikan piranti teknologi digital dalam lingkungan jaringan.

D3

(Diploma 3)

Memiliki pemahaman yang cukup untuk mendesain dan menentukan teknologi informasi

yang sesuai dengan kebutuhan.

Memiliki hasrat yang kuat untuk memperbaiki sejumlah kekurangan pada sebuah piranti teknologi.

Sanggup mengeset dan

menginstalasi berbagai teknologi digital yang dibutuhkan organisasi atau perusahaan.

D4

(Diploma 4)

Mengetahui cara kerja sebuah teknologi informasi dalam tatanan aristektur yang holistik

dan sistemik.

Mempunyai kecakapan dalam memimpin tim kecil untuk

mendesain teknologi informasi yang dibutuhkan.

Dapat menginstalasi beragam sistem teknologi informasi sekaligus mengukur tingkat kinerjanya secara kuantitatif.

S1

(Sarjana)

Memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan arsitektur sistem teknologi informasi

beserta komponoen-komponen dan hubungan keterkaitan di antaranya.

Mempunyai kemampuan mendefinisikan kebutuhan pengguna atau pasar terhadap produk teknologi baru yang dibutuhkan.

Sanggup merancang cetak biru pengembangan teknologi informasi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan.

S2

(Magister)

Mampu memberikan sejumlah skenario rekomendasi terhadap kebutuhan akan

teknologi informasi berdasarkan analisa cost-benefit.

Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan para vendors pencipta teknologi informasi untuk keperluan berbagai ilmu termutakhir.

Dapat mengembangkan perencanaan pengembangan teknologi informasi dengan menggunakan metodologi baku standar interansional.

S3

(Doktor)

Mempunyai kemampuan dalam mengembangkan arsitektur teknologi informasi

secara terpadu dan holistik yang mampu memberikan manfaat signifikan bagi siapa saja yang mengadopsinya.

Memiliki kecakapan dalam memimpin tim riset dan proyek pengembangan perangkat teknologi informasi yang belum ada di pasaran.

(102)

BIDANG 

STUDI 

Konvergensi antara Push dan Pull

Tentukan kriteria

kompetensi lulusan

(PULL)

Definisikan kekuatan

program studi

(103)

1967

COSINE report (Commission on Engineering Education)

1968

Curriculum

68 (ACM)

1977

A Curriculum in CS and Engineering (IEEE-CS)

1978

Curriculum

78 (ACM)

1983

Model Program in CS and Engineering (IEEE-CS)

1989

Computing as a Discipline

1991

Computing Curricula

91 (IEEE-CS + ACM)

2001

Computing Curricula 2001 (IEEE-CS + ACM)

2005

Computing Curricula 2005 (IEEE-CS + ACM + AIS)

(104)

<1995

Kurikulum Lokal (model Amerika Utara dan Eropa)

1995-2002

Kurikulum Nasional 1995

2003-2007

Kurikulum Inti Berbasis Kompetensi tahun 2003

2008-2014

Kurikulum Berbasis Satuan Pendidikan

&

Multi-Source Learning

104

(105)

Computing is a broad field that extends

well beyond the boundaries

of computer science.

Computer science draws its foundations from a

wide variety of disciplines

.

The

rapid evolution of computer science

requires an ongoing review of the corresponding curriculum.

Development of a computer science curriculum must be sensitive to

changes in technology

,

new

developments in pedagogy

, and the importance

of lifelong learning

.

Computing curricula must go

beyond knowledge units

to offer significant guidance in terms of individual

course design.

Computing curricula should seek to identify the

fundamental skills and knowledge

that all computing

students must possess.

The required

body of knowledge

must be made as small as possible.

Computing curricula must strive to be

international in scope

.

The development of computing curricula must be

broadly based

.

Computing curricula must include

professional practice

as an integral component of the undergraduate

curriculum.

Computing curricula must include discussions of

strategies and tactics

for implementation along with

high-level recommendations.

(106)

Mathematical Science

Physical Science Biological Science

Psychological Science

Social Science Linguistic Science

Interdisciplinary Science

Philosophical Knowledge

Humanities Science Fiction

Algorithm H - - - - M

Computer and

Device H H - - L M

H

L L M

Human Machine

Interaction M H L M H M

H

L M M

Networking and

Communication H H L L - L

H

L L M System

Integration M M M M M M

H

M M M

(107)

Asosiasi Industri Pengguna Lulusan

:

ASPILUKI

(Perangkat Lunak), APKOMINDO (Perangkat Keras), APJII (Internet), AWARI (Warung Internet), IndoWLI

(Wireless), I2BC (Bisnis), MASTEL (Telco), IPKIN (Profesi), LSP-Telematika (SDM), IMOCA (Multimedia),

KADIN (Perdagangan), ASKISINDO (Konsultan), dan PERBANAS (Bank).

Institusi Pemerintah (Regulator)

:

Depdiknas,

Depkominfo, Menristek, Depdagri, Deperindag, Lemhannas, Polri, Kejagung, Bank Indonesia, Lemsaneg,

BIN, ID-SIRTII, Dephan, Dephunkam, BSN, dan DepESDM.

Asosiasi Internasional

:

IEEE, ACM, IASA, ISACA, ITGI, EC-Council,

dan OSI.

Perguruan Tinggi Regional/Internasional

:

Asia (UTM, UKM, NTU, NUS, AIM, AIT), Europe (MSM, U-Cambridge, Oxford), Amerika (MIT, Stanford,

GWU, UW-Seattle, CMU), dan Australia (Curtin, Monash, ECU).

Lembaga Terkait Lainnya

:

JICA, JETRO, USAID, DOJ-USA,

OCWC, Open University, PIL, Apconex, APICTAN, ASOCIO, dan lain sebagainya.

(108)

Hardware 

Hardware + 

Soaware  

Hardware + 

Soaware + 

Brainware 

Hardware + 

Soaware + 

Brainware + 

InformaGon 

Hardware + 

Sofware + 

Brainware + 

InformaGon + 

System 

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah SDLC ( System Development Life Cycle ) merupakan metode perancangan sistem yang dilakukan dengan beberapa tahap yaitu perancangan

Sedangkan metode perancangan terdiri dari perancangan sistem yaitu dengan menggunakan metode waterfall yang merupakan salah satu tahapan dari Software Development Life Cycle

Saya terbiasa di waktu senggang/malam hari sebelum ngajar untuk membaca maktabah syamilah terkait tafsir, berbagai tafsir ayat pendidikan, berbagai buku ilmu

Metode pengerjaan aplikasi ini adalah menggunakan SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan

3 Desember 2021 41-50 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG KIMIA BERBASIS CLIENT SERVER DENGAN METODE SDLC System Development Life Cycle Gambar 7 Rancangan

Implentasi Sistem Institutional Repository Hasil Karya Ilmiah Sevitas Akademika Politeknik Negeri Malang Studi Pengembangan System Menggunakan System Development Life Cycle: Sdlc..

FASA-FASA PEMBANGUNAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE SDLC i Fasa Perancangan a Pemilihan sistem yang hendak dibangunkan b Mengumpul maklumat hasil daripada pemerhatian c Mengenalpasti

Definisi dari WHO terkait sistem kesehatan sendiri merupakan suatu kumpulan dari berbagai komponen yang kompleks dan saling terhubung yang terdapat dari suatu negara dan diperlukan